Anda di halaman 1dari 18

BUNGA SEDERHANA

1. Seorang ibu rumah tangga meminjam uang pada koperasi bina usaha sebesar Rp.
10.000.000,-, disepakati bersama jangka waktu peminjaman selama 4 tahun dengan
suku bunga sebesar 8% setiap tahun.

Hitunglah :
a. Dengan menggunakan perhitungan bunga sederhana, hitunglah berapa rupiah besar
angsuran yang harus dibayar oleh ibu rumah tangga tersebut setiap bulannya selama
jangka waktu yang telah disepakati bersama.
b. Setelah angsuran berlangsung selama 2 tahun, ibu rumah tangga tersebut bermaksud
melunasi hutangnya. Berapa rupiah yang harus dibayarkan oleh ibu rumah tangga
tersebut untuk melunasi sisa hutangnya ?
a. angsuran per bulan 275.000,-, sehingga selama 2 tahun = 2 x 12 x 275.000,-
= Rp. 6.600.000,-

Suku bunga = 8%
8% x 2 = 16%
16/100 x Rp. 10.000.000,- = Rp. 1.600.000
Rp. 10.000.000,- + Rp. 1.600.000,-
Total pinjaman (2 tahun) = Rp. 11.600.000,-
Maka sisa hutang yang harus dibayar
= (Rp. 11.600.000,-) (Rp. 6.600.000,-)
= Rp. 5000.000,-

2. Pak Anton menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito sebesar 20 juta rupiah
dan telah ditetapkan oleh fihak bank besaran suku bunga deposito sebesar 5 % per
tahun. Apabila pak Anton menginginkan uangnya menjadi 25 juta, berapa tahunkah
uang tersebut harus disimpan di bank?

Tahun Jumlah awal Bunga Jumlah disimpan Jumlah disimpan


(A) disimpan(B) (C) (D) + bunga
(E)
0 20.000.000 0 20. 000.000 20.000.000

1 1000.000 20.000.000 21.000.000

2 1.050.000 21.000.000 22.050.000

3 1.102.500 22.050.000 23.152.500

4 1.157.625 23.152.500 24.310.125

5 1.215.506 24.310.125 25.525.631


TAHUN

4,0 : 24.310.125 + 121.550,6


4,1 24.431.675,6 + 121.550,6
4,2 24.553.226,2 + 121.550,6
4,3 24.674.776,8 + 121.550,6
4,4 24.796.327,4 + 121.550,6
4,5 24.917.878,0 + 121.550,6
4,6 : 25.039.428,6 = 4 tahun 7 bulan
4,7
4,8
4,9
5,0 : 25.525.631

Interpolasi :

Jarak : 25.525.631 - 24.310.125


= 1.215.506
Jarak :
25.000.000 - 24.310.125 = 689.875
689.875/1.215.506 = 0.567

4 + 0.567 = 4,567 = 4,6 tahun (4 tahun 7 bulan)

0,567 X 12 = 4 tahun 6 bulan 24 hari = 25 juta

6,804 bulan
0,804 x 30 hari = 24 hari

4,0 10.000.000
4,1 10.200.000
4,2 10.400.000
4,3 10.600.000
4,4 10.800.000
4,5 11.000.000
4,6 11.200.000
4,7
4,8
4,9
5,0 12.000.000

12.000.000 10.000.000 = 2.000.000


4,5 4 = 0,5
sehingga 0,5 x 2000.000 = 1.000.000

10.000.000 + 1000.000 = 11.000.000

3. Pak Husen berencana sepuluh tahun yang akan datang mempunyai uang sebesar 80
juta rupiah. Berapakah uang yang harus didepositokan pada saat ini, jika suku bunga
deposito ditetapkanh fihak bank sebesar 5% per tahun.

I + (0.05I)10 = 80.000.000
1,5I = 80.000.000
I = 80.000.000/1,51 = Rp. 53.333.333 ,-

Rp. 53.333.333 x 50/100


= Rp. 26.666.666
Total = Rp. 53.333.333,- + Rp. 26.666.666,-
= Rp. 80.000.000,-

4. Seorang ibu rumah tangga meminjam uang pada koperasi bina usaha sebesar Rp.
10.000.000,-, disepakati bersama jangka waktu peminjaman selama 4 tahun dengan
suku bunga sebesar 8% setiap tahun.

Hitunglah :
a. Dengan menggunakan perhitungan bunga majemuk, hitunglah berapa rupiah besar
angsuran yang harus dibayar oleh ibu rumah tangga tersebut setiap bulannya selama
jangka waktu yang telah disepakati bersama.

Tahun Jumlah dipinjam Bunga Jumlah hutang Jumlah dibayar


(A) (B) (C) (D) (E)
0 10.000.000 0 10. 000.000 0

1 800.000 10.800.000 0

2 864.000 11.664.000 11.664.000

3 933.120 12.597.120 0

4 1.007.769.6 13.604.889,6 13.604.889,6

Solusi :
a. Apabila angsuran per bulan dihitung berdasarkan akumulasi jumlah hutang + bunga
(majemuk) pada akhir tahun ke 4, maka besarnya adalah :
Rp. 13.604.889,6 / (4x12) = Rp. 13.604.889,6 / (48)
= Rp. 283.435,2 per bulan

b.Setelah angsuran berlangsung selama 2 tahun, ibu rumah tangga tersebut bermaksud
melunasi hutangnya. Berapa rupiah yang harus dibayarkan oleh ibu rumah tangga
tersebut untuk melunasi sisa hutangnya ?
Apabila besar angsuran per bulan
Rp. 283.435,2 maka jumlah hutang + bunga (majemuk) selama 2 tahun (24 bulan)
yang sudah dibayarkan adalah :
Rp. 283.435,2 x 24 = Rp. 6.802.444.8
Sedangkan yang sebenarnya jumlah hutang + bunga (majemuk) yang sebenarnya harus
dibayarkan pada akhir tahun ke-2 adalah : Rp. 11.664.000
Sisa yang harus dibayarkan =
Rp. 11.664.000 - Rp. 6.802.444.8
= Rp. 4.861.555.2

Seorang ibu rumah tangga meminjam uang sebesar Rp. 100.000,- di koperasi simpan pinjam
dengan bunga sederhana sebesar 10% per tahun selama 4 tahun dan dibayar sekali pada akhir
tahun ke-4. Berapa besarnya hutang yang harus dibayar oleh ibu tersebut pada akhir tahun ke-
4?
Solusi :
Hutang yang harus dibayar adalah induk sebesar Rp. 100.000,- ditambah dengan
bunganya (I) selama 4 tahun sebesar :
I = Rp. 100.000,- x 10% x 4
= Rp. 40.000,-
Jadi hutang harus dibayar adalah : Rp. 100.000,- + Rp. 40.000,-
= Rp. 140.000,-

Apabila dibuat dalam bentuk tabel maka perhitungan di atas dapat ditabulasikan sebagai
berikut :

Tabel 2.1. Perhitungan Bunga Sederhana


Tahun Jumlah dipinjam Bunga Jumlah hutang Jumlah dibayar
(A) (B) (C) (D) (E)
0 100.000 0 100.000 0

1 10.000 110.000 0

2 10.000 120.000 0
3 10.000 130.000 0

4 10.000 140.000 140.000

Dari Tabel 1.1., terlihat bahwa besarnya bunga pada tiap periode adalah sama yaitu
sebesar Rp. 10.000,- karena yang berbunga hanyalah induknya saja sebesar Rp. 100.000,-
Besar angsuran setiap tahun = 140.000/4 = Rp. 35.000,-

Apabila Si A meminjam uang sebesar Rp. 10.000,- kepada Si B dengan bunga 10% dan
dikembalikan dalam waktu 3 periode mendatang maka aliran kas Si A dan Si B tampak seperti
pada Gambar 2.2.
Rp. 10.000,-

0 1 2 3
(a) Rp. 13.310,-

Rp. 13.310,-

0 1 2 3
Rp. 10.000,- (b)

Gambar 2.2. Diagram Aliran kas dari 2 sudut pandang yang berbeda (a) dari sudut
peminjam (Si A) dan (b) dari sudut pemberi pinjaman (Si B)

Seorang karyawan meminjam uang di bank sejumlah Rp. 1 juta dengan bunga 12% per tahun
dan akan dikembaikan sekali dalam 5 tahun mendatang. (a). Buatlah gambar diagram alir kas
dari persoalan tersebut. Hitunglah jumlah hutang yang harus dikembalikan (b) dengan rumus
dan (c) dengan Tabel.

Solusi :
(a)
Rp. 1.000.000,-

0 1 2 3 4 5
F=?
Gambar. Diagram Alir Kas
(b). Diketahui P = Rp. 1 juta, i = 12%, dan N = 5
Rumus : F = P(1+i)N
F = Rp. 1 juta (1+0,12) 5
= Rp. 1 juta (1,12) 5
= Rp. 1 juta (1,7623)
= Rp. 1.762.300,-
(c) Dengan Tabel
Dari Tabel F/P, pada i = 12% dan N = 5 diperoleh angka 1,762
Maka : F = P(F/P, i%, N)
= Rp. 1 juta (1,7623)
= Rp. 1.762.300,-
Tentukan berapa banyaknya uang yang harus didepositokan pada saat ini agar 5 tahun lagi bisa
menjadi Rp. 10 juta apabila diketahui tingkat bunga yang berlaku adalah 18%.
(a). Perhitungan dengan Rumus Bunga
(b). Perhitungan dengan Tabel

Solusi :
F = Rp. 10 juta
i = 18%
0 1 2 3 4 5
P=?
Gambar. Diagram Alir Kas
1
(a). Rumus Matematis :P=F
(1+i)N

1
= Rp. 10 juta
(1+0,18)5

1
= Rp. 10 juta
(1,18)5

1
= Rp. 10 juta
(2,288)

= Rp. 10 juta (0,4371)


= Rp. 4,371 juta (Rp. 4.371.000,-)
(b). Dari Tabel diperoleh nilai (P/F, 18%, 5) sebesar 0,4371 sehingga untuk mendapatkan Rp.
10 juta pada lima tahun mendatang dengan tingkat bunga 18% maka harus didepositokan pada
saat sekarang sebesar Rp. 4.371.000,-

Bukti, berdasarkan rumus F = P(1+i)N


= Rp. 4.371.000,- (1+0,18)5
= Rp. 4.371.000,- (1,18)5
= Rp. 4.371.000,- (2,2878)
= Rp. 9,9 juta

Notasi Fungsional : P = F (P/F, i%, N)


P = 10 juta (0,4371) = Rp. 4.371.000,-
(besar uang yang harus ditabung pada saat ini
sebesar Rp. 4.371.000,- agar 5 tahun yg akan
datang menjadi 10 juta rupiah)

Contoh 2 :
Berapa tahunkah uang yang jumlahnya Rp. 4 juta harus disimpan di bank yang memberikan
tingkat bunga 15% per tahun sehingga uang tersebut menjadi Rp. 10 juta?
Jawab :
F = Rp. 10 juta
i = 15%; N = ?
0 1 2 3 N2 N1 N
P = Rp. 4 juta

Gambar. Diagram Alir Kas


(a). Dengan Rumus :
F = P(1+i)N
Rp. 10 juta = Rp. 4 juta (1+0,15)N
A=BxC

Rp. 10 juta
= (1+0,15)N
Rp. 4 juta

2,5 = (1,15)N

Ln 2,5 0,9163
N= = = 6,56 tahun (6 tahun 6 bulan 22 hari)
Ln 1,15 0,1398
(b). Dengan Tabel.
Dari Tabel, untuk mendapatkan N dicari dengan interpolasi.
Nilai F/P = (F/P, i%, N) = 2,5

Dari Tabel, dengan i = 15% diperoleh pada antara tahun ke-6 dan ke-7 :
(F/P, 15%, 6) = 2,313
(F/P, 15%, ?) = 2,500
(F/P, 15%, 7) = 2,660

Maka :
2,660 2,313 = 0,347
76 = 1,000
2,5 2,313 = 0,187
1
Sehingga N = 6+ (0,187) = 6 + 0,539 = 6,54 tahun
0,347
Bukti :

F = P(1+i)N
= 4.000.000 (1+0,15)6,5
= 4.000.000 (2,494)
= 9,98 juta

Jika seseorang menabung Rp. 100.000 tiap bulan selama 25 tahun dengan bunga 12% per
tahun, berapakah jumlah tabungan tersebut pada tahun ke-25

Solusi :
F = Rp. ? juta
i = 12 %
0 1 2 3 4
A A A A A A A = Rp. 100.000

Gambar. Diagram Alir Kas

Rumus : F = A (F/A, i%, N)


= Rp. 1.200.000,- (F/A, 12%, 25)
= Rp. 1.200.000,- (133,334)
= Rp. 160.000.800,-
Bukti :
(1+i)N -1 17 - 1
Rumus Matematis :F=A =
i 0.12

F = 1.200.000 x 133.333 = Rp. 160.000.000,-

Desi pada saat ini berusia 17 tahun, merencanakan akan membeli rumah tipe 70 pada saat
berusia 28 tahun. Harga rumah pada saat Desi berusia 28 tahun diperkirakan Rp. 150 juta.
Untuk memenuhi keinginannya Desi harus berusaha keras menabung mulai sekarang. Apabila
Desi akan menabung dengan jumlah yang sama tiap tahun dan bunga yang diberikan oleh bank
adalah 12% per tahun, berapakah Desi harus menabung setiap tahunnya?
Solusi :
i = 12% F = Rp. 150 juta
17 18 19 20 26 27 28
0
A A A A A A A = Rp. ? juta

Gambar. Diagram Alir Kas

Rumus : F = F (A/F, i%, N), N = 12 tahun diperoleh dari (28 17) tahun + 1 = 12 tahun
= Rp. 150.000.000,- (A/F, 12%, 12)
= Rp. 150.000.000 (0,0414)
= Rp. 6.263.000,-

Jadi Desi harus menabung ke bank setiap tahunnya sebesar Rp. 6.263.000,-

Seorang investor menawarkan rumah dengan pembayaran kredit. Sebuah rumah ditawarkan
dengan pembayaran uang muka Rp. 10 juta dan angsuran yang sama selama 100 bulan sebesar
Rp. 200.000,- per bulan. Apabila bunga yang berlaku adalah 1% per bulan berapakah harga
rumah tersebut bila harus dibayar kontan?
Solusi :
Harga rumah = Uang muka + Angsuran Yang Dibayar
Maka harga saat ini dari angsuran selama 100 bulan adalah :
P = A (P/A, i%, N)
= Rp. 2.400.000,- (P/A, 12%, 8,33)
= Rp. 2.400.000,- (5,0868)
= Rp. 19.089.600,- (Angsuran Yang Dibayar)
Jadi harga rumah pada saat ini = Rp. 10.000.000,- + Rp. 12.208.320,-
= Rp. 22.208.320,-

Jika dgn Interpolasi


8 = 4.968
8.33 = 4.968 + (8.33-8) x (5.328 - 4.968)
1

4.968 + (0.33 x 0.36) = 4.968 + 0.1188 = 5,0868

9 = 5.328
Keterangan 2.400.000 (200.000X100 bulan)
8,33 (100/12)

(1+i)N -1
Rumus Matematis :P=A
i (1+i)N

(1 + 0,12)8,33-1

P = 2.400.00 0,12 (1+0,12)8,33

1,57/0,308

= 2.400.000 x 5,097
= 12.232.800,- + 10 juta
= 22.232.800,- + 22.232.800,-

Sebuah industri yang sedang didirikan membutuhkan sebuah mesin CNC yang harganya pada
saat ini adalah Rp. 200 juta. Pimpinan industri memutuskan untuk membeli mesin tersebut
dengan pembayaran angsuran selama 5 tahun dan dibayar tiap bulan dengan jumlah angsuran
yang sama. Jumlah maksimum yang bisa diangsur adalah 75% dari harganya. Bila bunga yang
berlaku adalah 1% per bulan, berapakah besarnya angsuran yang harus dibayar setiap bulan?

Solusi :
Jumlah yang akan diangsur adalah 75% x Rp. 200 juta = Rp. 150 juta.
Besarnya angsuran setiap bulan adalah (selama 5 x 12 = 60 bulan)
A = P (A/P, i%, N)
= Rp. 150 juta (A/P, 12%, 5)
= Rp. 150 juta (0,27741)
= Rp. 41.611.500,- /12
= Rp. 3,467 juta (Dgn Tabel bulanan Rp 3,367 juta)

Pak Anton berusia 30 tahun merencanakan tabungan hari tua sampai berusia 55 tahun. Pak
Anton berharap agar tabungannya dapat dinikmati selama 20 tahun, mulai umur 56 sampai
dengan umur 75 tahun. Pak Anton merencanakan akan mengambil uang yang jumlahnya sama
setiap tahun selama 20 tahun. Pak Anton merencanakan akan menabung mulai akhir tahun
depan. Apabila pak Anton akan menabung Rp. 300.000,- per tahun dengan bunga 15% per
tahun, berapakah yang bisa diambil oleh pak Anton setiap tahun pada saat usianya antara 56
sampai dengan 75 tahun?

Solusi :
Untuk menyelesaikan persoalan ini maka digambar terlebih dahulu aliran kas sebagai
berikut :
A2 A2 A2 A2
30 31 32 33 54 55
0 56 57 74 75
A1 A1 A1 A1 A1 A1 A1
A1 = Rp. 300.000,- I = 15% A2 = ?

Gambar. Diagram Alir Kas

Langkah selanjutnya adalah mengubah nilai-nilai A1 ke nilai F pada tahun ke 55 sehingga


aliran kas menjadi sebagai berikut :
A2 A2 A2 A2 A2 A2
55
56 57 58 73 74 75

F55

Gambar. Diagram Alir Kas (disederhanakan)

Dimana :
F55 = A1 (F/A, i%, N)
= Rp. 300.000,- (F/A, 15%, 25)
= Rp. 300.000,- (212,793)
= Rp. 63.837.900,-

Selanjutnya F55 adalah nilai P dari nilai-nilai A2 sehingga nilai A2 dapat dihitung
sebagai berikut :
A2 = P (A/P, i%, N)
= F55 (A/P, 15%, 20)
= Rp. 63.837.900,- (0,15976)
= Rp. 10.198.742,-

Perhitungan tadi juga dapat langsung dikerjakan sebagai berikut :


A2 = A1 (F/A, 15%, 25) (A/P, 15%, 20)
= Rp. 300.000,- (212,793)(0,15976)
= Rp. 10.198.742,-

Per bulan = Rp. 10.198.742,- /12 = Rp. 849.895,-

PT. ABC merencanakan membuat sabun mandi, biaya total untuk pembuatan 10.000 sabun
per bulan Rp. 25 juta dan biaya total untuk pembuatan 15.000 sabun per bulan Rp. 30 juta.
Diasumsikan bahwa biaya-biaya variabel berhubungan secara proporsional dengan jumlah
sabun yang diproduksi.
Hitunglah :
a. Biaya variabel dan biaya tetap per unit.
b. Bila sabun akan dijual seharga Rp. 6000,- per unit, berapakah jumlah sabun yang harus
diproduksi per bulan agar perusahaan tersebut berada pada kondisi impas?
c. Bila perusahaan memproduksi 12.000 sabun per bulan, apakah perusahaan untung atau
rugi? Berapa keuntungan atau kerugiannya?
Solusi :
a. Biaya variabel per unit adalah :

30 juta 25 juta
C=
15.000 10.000

5.000.000
=
5.000

= Rp. 1000,- per unit

Biaya tetap (X = 10.000), dapat dihitung dengan persamaan :


TC = FC + cX
25.000.000 = FC + 1.000 (Rp/unit) x 10.000 (unit)
FC = Rp. 15.000.000,-

Biaya tetap (X = 15.000), dapat dihitung dengan persamaan :


TC = FC + cX
30.000.000 = FC + 1.000 (Rp/unit) x 15.000 (unit)

FC = Rp. 15.000.000,-

b. Bila p = Rp. 6000,- per unit maka jumlah yang harus diproduksi per bulan agar mencapai
titik impas adalah :

FC
X=
pc

15.000.000
X=
6.000 1.000

X = 3.000 per bulan

Jadi volume produksi sebesar 3.000 unit per bulan menyebabkan perusahaan berada
pada titik impas

c. Bila X = 12.000 per bulan maka total pendapatan dari penjualan adalah :

TR = pX

= Rp. 6000 / unit x 12.000 unit

= Rp. 72.000.000,00 per bulan

Total biaya yang terjadi adalah :

TC = FC + cX

= Rp. 15.000.000 + (Rp. 1.000,- per unit x 12.000 unit)

= Rp. 27.000.000,- per bulan

Jadi perusahaan berada dalam kondisi untung karena dengan memproduksi 12.000 unit
per bulan maka total penjualan akan lebih tinggi dari total biaya yang dikeluarkan.
Besarnya keuntungan adalah :
Rp. 72.000.000,- - Rp. 27.000.000,- = Rp. 45.000.000,-
Contoh 1.2.
PT. ABC merencanakan membuat produk baru, dengan biaya awal sebesar Rp. 150 juta
dan biaya-biaya operasional dan perawatan sebesar Rp. 35.000,- per jam. Perusahaan juga
harus membayar biaya-biaya lain sebesar Rp. 75 juta per tahun. Berdasarkan waktu standar
yang diperoleh dari studi teknik tata cara dan pengukuran kerja, diestimasikan bahwa untuk
memproduksi 1000 unit produk dibutuhkan waktu 150 jam. Diestimasikan juga bahwa
harga per unit produk adalah Rp. 15.000,- dan investasi diasumsikan akan berumur 10
tahun dengan nilai sisa nol. Dengan MARR 20%, hitunglah berapa unit yang harus
diproduksi agar perusahaan berada pada kondisi impas.

Solusi :
Misalkan x adalah jumlah produk (unit) yang harus diproduksi dalam setahun agar mencapai
titik impas. Dengan menggunakan biaya-biaya tahunan (AC=Annual Cost) dan penjualan
tahunan (AR=Annual Revennue) maka kondisi impas akan diperoleh apabila :
AC = AR
Dimana :
AC = 150 juta (A/P, 20%,10) + 75 juta + 0,150 (35.000)X
= 150 juta (0,2385) + 75 juta + 5.252X
= 110,788 juta + 5.250X
AR = 15.000X
Sehingga :
110,778 juta + 5.250X = 15.000X
110,778 juta = 9.750X
X = 11.362 unit per tahun

Jadi perusahaan PT. ABC harus memproduksi sebanyak 11.362 unit per tahun agar berada pada
kondisi impas. Dengan demikian maka perusahaan harus memproduksi di atas 11.362 unit per
tahu agar berada pada kondisi untung.

PT. ABC merencanakan membuat sabun mandi, biaya total untuk pembuatan 10.000 sabun per
bulan Rp. 25 juta dan biaya total untuk pembuatan 15.000 sabun per bulan Rp. 30 juta.
Diasumsikan bahwa biaya-biaya variabel berhubungan secara proporsional dengan jumlah
sabun yang diproduksi.
Hitunglah :

a. Biaya variabel dan biaya tetap per unit.


b. Bila sabun akan dijual seharga Rp. 6000,- per unit, berapakah jumlah sabun yang harus
diproduksi per bulan agar perusahaan tersebut berada pada kondisi impas?
c. Bila perusahaan memproduksi 12.000 sabun per bulan, apakah perusahaan untung atau
rugi? Berapa keuntungan atau kerugiannya?
Solusi :
a. Biaya variabel per unit adalah :

30 juta 25 juta
C=
15.000 10.000

5.000.000
=
5.000

= Rp. 1000,- per unit

Biaya tetap (X = 10.000), dapat dihitung dengan persamaan :

TC = FC + cX

25.000.000 = FC + 1.000 (Rp/unit) x 10.000 (unit)


25.000.000 = FC + 10.000.000
FC = 25.000.000 - 10.000.000 = Rp. 15.000.000,-

Biaya tetap (X = 15.000), dapat dihitung dengan persamaan :


TC = FC + cX
30.000.000 = FC + 1.000 (Rp/unit) x 15.000 (unit)

FC = Rp. 15.000.000,-

b. Bila p = Rp. 6000,- per unit maka jumlah yang harus diproduksi per bulan agar mencapai
titik impas adalah :

FC
X=
pc
15.000.000
X=
6.000 1.000

X = 3.000 per bulan

Jadi volume produksi sebesar 3.000 unit per bulan menyebabkan perusahaan berada
pada titik impas

c. Bila X = 12.000 per bulan maka total pendapatan dari pen-jualan adalah :

TR = pX

= Rp. 6000 / unit x 12.000 unit

= Rp. 72.000.000,00 per bulan

Total biaya yang terjadi adalah :

TC = FC + cX

= Rp. 15.000.000 + (Rp. 1.000,- per unit x 12.000 unit)

= Rp. 27.000.000,- per bulan

Jadi perusahaan berada dalam kondisi untung karena dengan memproduksi 12.000 unit
per bulan maka total penjualan akan lebih tinggi dari total biaya yang dikeluarakan.
Besarnya keuntungan adalah :
Rp. 72.000.000,- - Rp. 27.000.000,- = Rp. 45.000.000,-

PT. ABC merencanakan membuat produk baru, dengan biaya awal sebesar Rp. 150 juta dan
biaya-biaya operasional dan perawatan sebesar Rp. 35.000,- per jam. Perusahaan juga harus
membayar biaya-biaya lain sebesar Rp. 75 juta per tahun. Berdasarkan waktu standar yang
diperoleh dari studi teknik tata cara dan pengukuran kerja, diestimasikan bahwa untuk
mempro-duksi 1000 unit produk dibutuhkan waktu 150 jam. Diesti-masikan juga bahwa
harga per unit produk adalah Rp. 15.000,- dan investasi diasumsikan akan berumur 10
tahun dengan nilai sisa nol. Dengan MARR 20%, hitunglah berapa unit yang harus
diproduksi agar perusahaan berada pada kondisi impas.
Solusi :
Misalkan x adalah jumlah produk (unit) yang harus diproduksi dalam setahun agar mencapai
titik impas. Dengan menggunakan biaya-biaya tahunan (AC=Annual Cost) dan penjualan
tahunan (AR=Annual Revennue) maka kondisi impas akan diperoleh apabila :
AC = AR
Dimana :
AC = 150 juta (A/P, 20%,10) + 75 juta + 0,150 (35.000)X
= 150 juta (0,2385) + 75 juta + 5.252X
= 110,788 juta + 5.250X
AR = 15.000X
Sehingga :
110,778 juta + 5.250X = 15.000X
110,778 juta = 9.750X
X = 11.362 unit per tahun

Misalkan sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan harga Rp. 38 juta dan
biaya pengiriman dan uji coba besarnya Rp. 1 juta. Masa pakai ekonomis dari alat ini
adalah 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 3 juta. Dengan menggunakan
metode depresiasi garis lurus hitunglah :
a. Nilai awal alat;
b. Besarnya depresiasi tiap tahun;
c. Nilai buku (Book Value) alat tersebut pada akhir tahun ke-dua dan ke-lima;
d. Buat Tabel jadual depresiasi dan nilai buku selama masa pakainya;
e. Plot-kan (dalam bentuk grafik) kecenderungan antara nilai buku terhadap umur alat.
Penyelesaian :
a. Nilai awal (P) = harga + biaya pengiriman dan uji coba
P = Rp. 38 juta + Rp. 1 juta
= Rp. 39 juta

b. PS
Dt =
N
Rp. 39 juta Rp. 3 juta
= = Rp. 6 juta
6

c. (i) Nilai buku (BV) pada akhir tahun ke-dua

BVt = P tDt
BV1 = Rp. 39 juta (2 x Rp. 6 juta)
= Rp. 39 juta Rp. 12 juta
= Rp. 27 juta

(ii) Nilai buku (BV) pada akhir tahun ke-lima

BVt = P tDt
BV2 = Rp. 39 juta (5 x Rp. 6 juta)
= Rp. 39 juta Rp. 30 juta
= Rp. 9 juta

d. Tabel. Depresiasi dan Nilai Buku


Akhir tahun Depresiasi akhir tahun Nilai Buku
0 Rp. 0 juta Rp. 39 juta
1 Rp. 6 juta Rp. 33 juta
2 Rp. 6 juta Rp. 27 juta
3 Rp. 6 juta Rp. 21 juta
4 Rp. 6 juta Rp. 15 juta
5 Rp. 6 juta Rp. 9 juta
6 Rp. 6 juta Rp. 3 juta

e. Gambar grafik yang menunjukkan hubungan antara nilai buku (BV) terhadap waktu
(umur alat)

45
40
Nilai Buku (juta Rp)

35
30
25
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6
Umur Alat (th)

Anda mungkin juga menyukai