Anda di halaman 1dari 8

Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk

Anggota Kelompok:
: Matematika
Mata Pelajaran 1)……………………………
: X / Gasal
Kelas /Semester 2)………………………...….
Materi Pokok : Bunga Tunggal 3)……………………………
dan Majemuk 4)……………………………
Alokasi Waktu
: 10 Menit

Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu memahami dan mendefinisikan bunga tunggal.
Siswa mampu memahami dan mendefinisikan bunga majemuk.

Siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang terkait bunga tunggal dan bunga
majemuk.

Langkah-Langkah Penyelesaian LKPD


Isilah nama dan nomor absen pada tempat yang telah disediakan.

Baca dan pahami permasalahan yang disajikan dalam LKPD ini, kemudian temukan solusi
atau jawaban dari permasalahan tersebut.
Diskusikan dan tuliskan jawaban pada tempat yang telah disediakan
Jika terdapat masalah yang tidak dapat diselesaikan, tanyakan pada guru.
Tugas yang telah selesai dikerjakan dikumpulkan ke guru mata pelajaran.

Kemudian setelah selesai, salah satu kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya.


Sementara kelompok yang lain menanggapi atau memberikan komentar.
 Uraian Materi

Bunga Tunggal
1. Prinsip Bunga Tunggal
Penerapan model bunga sederhana merupakan bagian dari aplikasi ekonomi
untuk barisan dan deret. Apabila seseorang melakukan investasi dan menerima
bunga setiap tahun, maka untuk setiap tahun akan menerima sejumlah uang tertentu
dalam jumlah yang sama dari bunga yang diberikan tersebut.
Istilah bunga tunggal sering kita pergunakan dalam masalah simpan pinjam.
Sebagai ilustrasi, seseorang menanamkan atau meminjamkan modalnya yang
digunakan untuk usaha selama jangka waktu tertentu. Jika jangka waktu itu berakhir,
maka peminjam harus mengembalikan modal ditambah biaya lainnya. Biaya lain
inilah yang disebut bunga. Sehingga dapat disimpulkan, bunga (suku bunga) atau
bank interest adalah pertambahan jumlah modal yang diberikan oleh bank untuk
para nasabahnya dengan dihitung dari presentase modal uang nasabah dan lamanya
menabung.
Jika modal itu dibayar berdasarkan modal tetap, maka disebut bunga tunggal
(simple interest). Definisi lainnya mengatakan bunga tunggal adalah bunga yang
diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi
besarnya modal yang dipinjam. Dengan kata lain, perhitungan bunga setiap periode
selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap.
Misalkan seorang meminjam uang di bank sebesar Rp.2000.000,00 dan dalam
jangka waktu 1 bulan harus dikembalikan sebesar Rp.2.040.000,00. Ini berarti
bahwa orang tersebut harus membayar jasa bank sebesar Rp.40.000.00

Modal adalah jumlah dari yang dibungakan, modal awal merupakan modal
yang dikeluarkan pada awal waktu usaha dan sebelum dibungakan. Modal akhir
adalah hasil dari modal yang dibungakan. Sedangkan suku bunga dinyatakan dalam
persentase tiap satuan waktu.
Penentuan persentase bunga terhadap besarnya modal sebesar
40.000
× 100% = 2%
2.000.000
Hasil ini sering disebut sebagai suku bunga.

2. Perumusan Model Matematika


Misalkan modal awal = 𝑀0
Besar bunga = 𝐵 (dalam rupiah)
Besar suku bunga persatuan waktu ditentukan oleh:

𝒃= 𝑩 × 𝟏𝟎𝟎%
𝑴𝟎

3. Penentuan Modal Pada Masing-Masing Periode Waktu


Rumus untuk menghitung besar modal akhir setelah periode ke-n yaitu:

𝑴𝒏 = 𝑴𝟎 × (𝟏 + 𝒏 × 𝒃)

Dengan,
𝑀𝑛 = Modal akhir setelah n periode
𝑀0 = Modal awal
𝑛 = Banyak periode
𝑏 = Besar bunga dalam %
Contoh:
1. Pak Yunus meminjam uang di bank sebesar Rp.5.000.000,00 dengan suku
bunga tunggal sebesar 3% per bulan dan harus dikembalikan dalam jangka
waktu 2 bulan. Berapa besarnya uang yang harus dikembalikan Pak Yunus?
Penyelesaian:
Diketahui : 𝑀0 = 5.000.000
𝑛=2
𝑏 = 3%
Ditanya : 𝑀𝑛
Jawab :
𝑀𝑛 = 𝑀0 × (1 + 𝑛 × 𝑏)
= 5.000.000 × (1 + 2 × 3%)
3
= 5.000.000 × (1 + 2 × )
100
6
= 5.000.000 × (1 + )
100
106
= 5.000.000 ×
100

= 5.300.000
Jadi, besarnya uang yang harus dikembalikan Pak Yunus yaitu Rp.5.300.000,00.

2. Diketahui bunga tunggal sebesar Rp.50.000 untuk modal pinjaman


Rp.1.000.000, maka presentasenya adalah…
Penyelesaian:
Diketahui: 𝐵 = 50.000
𝑀0 = 1.000.000
Ditanya: b
Jawab:
𝐵
𝑏=
= 1.000.000 × 100% = 5%
50.000
𝑀0
Bunga Majemuk

1. Prinsip Bunga Majemuk


Jika seseorang menyimpan modalnya di bank dalam beberapa kali periode
bunga dengan besar bunga tertentu, akan terjadi proses bunga dari modal awal
dengan bunga yang tidak diambil. Artinya, modal itu dibungakan lagi pada periode
waktu berikutnya. Proses ini dikenal sebagai bunga majemuk atau bunga berbunga.
Definisi lain menjelaskan, apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode
(satu tahun, misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban
bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode, maka bunga itu disebut
bunga majemuk atau bunga berbunga.
Sehingga dapat disimpulkan bunga majemuk adalah bunga yang diberikan
berdasarkan modal awal dan akumulasi bunga pada periode sebelumnya. Bunga
majemuk memiliki banyak variasi dan selalu berubah (tidak tetap) pada tiap-tiap
periode.

2. Penentuan Modal dan Besar Bunga Majemuk Setelah Periode n


Jika modal awal sebesar 𝑀0 mendapat bunga majemuk sebesar i (dalam
persentase) per bulan, maka setelah n bulan besar modalnya 𝑀𝑛 menjadi:

𝑴𝒏 = 𝑴𝟎 × (𝟏 + 𝒊)𝒏

𝑀𝑛 = Modal setelah n periode


𝑀0 = Modal awal
𝑛 = Lamanya waktu / lama menyimpan
𝑖 = Suku bunga majemuk

Jika modal awal sebesar 𝑀0 disimpan di bank mendapatkan bunga sebesar b


per tahun dan perhitungan bunga dihitung sebanyak m kali dalam setahun, maka
besar modal pada akhir tahun ke-n adalah:

𝒎𝒏
𝒃
𝑴𝒏 = 𝑴𝟎 × (𝟏 + 𝒎)
Contoh:
Pak Rahmat menyimpan uang sebesar Rp.600.000.000,00 di bank dengan
sistem bunga majemuk sebesar 18% per bulan. Tentukan besar uang Pak
Rahmat setelah 6 bulan!
Penyelesaian:
Diketahui: 𝑀0 = 600.000.000
𝑖 = 18%
= 0,18
𝑛=6
Ditanya: 𝑀6
Jawab:
𝑀𝑛 = 𝑀0 × (1 + 𝑖)𝑛
𝑀6 = 600.000.000 × (1 + 0,18)6
= 600.000.000 × (1,18)6
= 600.000.000 × 2,6995
= 1.619.700.000
Jadi, besar uang Pak Rahmat setelah 6 bulan yaitu Rp. 1.619.700.000,00

Kegiatan 1
Perhatikan permasalahan yang ada di bawah ini! Kemudian selesaikan permasalahan
tersebut dengan melengkapi titik-titik yang tersedia!

Pak Rido menyimpan modal sebesar Rp.10.000.000,00 di koperasi. Modal tersebut


dibungakan selama 4,5 tahun dengan bunga tunggal sebesar 6% per semester. Tentukan
besar bunga per semester dalam rupiah serta besar modal akhir Pak Rido!
Penyelesaian:
a. Modal awal (𝑀0) pada permasalahan tersebut sebesar ………………
Periodenya sebesar …… tahun = ……
semester Sehingga 𝑛 = ……
Bunga tunggal yang berlaku sebesar.............per semester
Sehingga 𝑏 =…….
b. Menentukan Besar Bunga Per Semester dalam Rupiah
𝐵 = 𝑏 × 𝑀0
= …… × ………………
= …………………
Jadi besar bunga per semester yaitu …………………

c. Menentukan Besar Modal Akhir


Besar modal akhir setelah 4,5 tahun yaitu:
𝑀𝑛 =……× (… + … × … )
𝑀…... =………………× (… + … × ……)
=………………× (… + ……)
=………………× …………
=………………
Jadi, besar modal akhir Pak Rido yaitu ………………

Kegiatan 2
Lengkapilah titik-titik yang tersedia untuk menyelesaikan permasalahan berikut.
Kerjakan secara cermat dan teliti.

Siska menabung di bank sebesar Rp.1.000.000,00. Bank tersebut memberikan bunga


majemuk sebesar 5% per tahun. Jika Siska ingin mengambil uang tersebut setelah 3
tahun, berapakah jumlah uang Siska setelah 3 tahun?
Penyelesaian:
1. Modal awal (𝑀0) pada permasalahan tersebut sebesar ………………
Bunga majemuk (𝑖) sebesar..............per tahun
Periodenya sebesar ……
tahun. Sehingga 𝑛 = ……
2. Menghitung besar suku bunga tiap akhir tahun dan bunga majemuk
Akhir Tahun Ke- Bunga = 𝟓% × Total Uang Total = Modal + Bunga
0 0 Rp. 1.000.000,00
1 Rp. 50.000,00 Rp. 1.050.000,00
2 …………………… ……………………
3 …………………… ……………………
3. Menghitung jumlah uang Siska setelah 3 tahun menggunakan rumus bunga
majemuk Modal Awal (𝑀0) = ……………………
Suku Bunga Majemuk (𝑖) = …… =
…… Lama Menyimpan (𝑛) = ……
𝑀𝑛 = …… × (… + ……)…
𝑀… = ……………… × (… + ……)…
= ……………… × (……)…
=……………… × ………………
= ……………………
Jadi, jumlah uang Siska setelah 3 tahun yaitu ……………………

Anda mungkin juga menyukai