Anda di halaman 1dari 30

BUNGA TUNGGAL DAN BUNGA MAJEMUK

A. Pengertian bunga tunggal, persentase, suku bunga, modal awal(pokok), nilai akhir
dan hari bunga
1. Pengertian bunga tunggal

Cara penetuan bunga dengan besarnya modal yang digunakan sebagai dasar perhitungan
bunga adalah tetap atau tidak berubah-ubah

2. Pengertian persentase

Persen berasal dari bahasa latin, yaitu per centum, per berarti tiap-tiap dan centum disingkat
cent berarti seratus, hingga persen berarti perseratus.

3. Pengertian modal awal

Jumlah uang saat pertamakali dimasukan dan digunakan sebagai dasar untuk menghitung
bunga. Sejumlah uang yang diterima oleh peminjam dari orang atau badan yang
meminjamkan atas dasar persetujuan bersama atau uang yang dipakai sebagai induk dalam
berniaga.

4. Pengertian suku bunga

Besarnya tingkat bunga dalam jangka waktu satu tahun, atau besarnya persentase bunga yang
diberikan dalam suatu periode bunga yang dikenakan dalam satuan waktu terhadap uang
pokok atau modal.

5. Pengertian nilai akhir


Sejumlah uang yang dibayar pada saat pelunasan pinjaman (modal+bunga)

6. Pengertian hari bunga


Jangka waktu dari modal tersebut disetorkan sampai dengan modal tersebut diambil atau
ditarik kembali

B. Menghitung bunga tunggal, persentase, modal awal, suku bunga, nilai akhir dan hari
bunga

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung bunga:


1. Jumlah uang yang dibungakan(modal)terlebih dahulu harus dibulatkan menjadi
rupiah penuh dengan ketentuan sbb:
1
a. Kurang dari 2 rupiah dihapuskan
b. Setengah rupiah atau lebih dibulatkan keatas menjadi satu rupiah
2. Satu tahun = 12 Bulan = 360 hari
MxLxP
3. Rumus umum untuk menentukan bunga adalah: Bunga =
100
keterangan M= modal awal
L= lama pembungaan
P= persentase bunga(suku bunga)

1. Perhitungan bunga tunggal


Contoh:
Uang sebesar Rp 8.000.000,00 disimpan di bank selama 2 tahun dengan suku bunga 10
% pertahun. Hitunglah besarnya bunga atas simpanan tersebut!
Jawab:
MXLXP
Bunga =
100
Rp 8.000.000,00 X 2 X 10
=
100
= Rp 1.600.000,00
2. Perhitungan persentase
Cara perhitungan persen dari bilangan, timbangan, rupiah, dan persen
1) perhitungan persen dari bilangan, contoh:
1% dari 1.750 = 17,50
2) perhitungan persen dari timbangan (kg), contoh:
1% dari 1.234 kg = 12,34 kg = 12 kg (dibulatkan karena kurang dari setengah)
3) perhitungan persen dari rupiah, contoh:
1% dari Rp 1.123,44 = Rp 11,2344 = Rp 11,23
4) perhitungan persen dari persen, contoh:
1% dari 125,75% = 1,2575%
1% dari 245% = 2,45%

3. Perhitungan suku bunga


Dalam menentukan suku bunga suatu simpanan dapat menggunakan rumus umum bunga.
Contoh:
Uang sebesar Rp 8.000.000,00 ditabung selama 2 tahun. Setelah 2 tahun uang tersebut
diambil dan jumlahnya menjadi Rp 10.000.000,00. Hitunglah besarnya suku bunga!
Jawab:
Modal akhir = Modal awal + Bunga
Rp 10.000.000,00 = Rp 8.000.000,00 + Rp 160.000,00P
Rp 160.000,00P = Rp 10.000.000,00 – Rp 8.000.000,00
Rp 160.000,00P = Rp 2.000.000,00
P = Rp 2.000.000,00
Rp 160.000,00
P = 12,5 %

4. Perhitungan lama pembungaan


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lama pembungaan:
a. Jumlah hari dalam setahun 360 hari
b. Jumlah hari dalam sebulan dihitung menurut kalender
c. Untuk tahun kabisat (tahun yang angkanya habis dibagi 4, yaitu hasilnya bulat) maka
bulan februari dihitung 29 hari
d. Tanggal pertama pengambilan modal adalah ikut dihitung dan tanggal pengembalian
tidak ikut dihitung.
Contoh:
Pada tanggal 3 Juli 2003 meminjam uang dibank sebesar Rp 5.000.000,00 dengan suku
bunga 18 % pertahun. Uang tersebut akan dikembalikan tanggal 10 November 2003,
berdasarkan data tersebut berapa lama pembungaannya (hari bunga)…
Jawab:
Lama pembungaan:
Juli 31 – 2 = 29 hari
Agustus = 31 hari
September = 30 hari
Oktober = 31 hari
November = 9 hari +
130 hari
Jadi, lama pembungaan adalah 130 hari
C. Menghitung bunga tunggal, nilai akhir dan nilai tunai
1. Menghitung bunga tunggal dengan rumus:
B = M . bt
keterangan: B = bunga
M = modal
b = persentase bunga
t = lama pembungaan
contoh:
modal sebesar Rp 10.000.000,00dibungakan selama 1 tahun dengan bunga 12%.
Tentukanlan besarnya bunga!
Jawab
Bunga = M . bt
= 10.000.000,00 X 12 X 1
100
= 10.000.000,00 X 0,12
Jadi bunga = Rp 1.200.000,00

2. Menghitung nilai akhir


Nilai sejumlah modal setelah ditambah bunga dalam jangka waktu tertentu.
Rumus Nilai Akhir
Mn = M + M x bt  Mn = M x (1 + bt)
Contoh:
Hitunglah nilai akhir sebuah modal sebesar Rp 15.000.000,00 jika dibungakan selama 6
bulan dengan persentase bunga 12 %!
Jawab Mn = M x (1 + bt)
= 15.000.000,00 x (1 + 0,12 x 0,5)
= 15.000.000,00 x 1,06
= 15.900.000,00
Jadi modal akhir sebesar Rp 15.900.000,00

3. Menghitung nilai tunai


Adalah nialai yang diterima dari sejumlah uang (modal) sebelum tanggal jatuh temponya
(hari tunai). Dapat dihitung dengan rumus:
𝑀
T = 1+𝑏𝑡
Keterangan: T = Nilai Tunai
M = modal
1 = angka tetap
b = persentase bunga
t = lama pembungaan

contoh:
uang pinjaman dari bank sebesar Rp 10.000.000,00 dengan bunga 10 % setahun. Berapa
jumlah uang yang dibayar pada saat pelunasan?
Jawab
𝑀
T = 1+𝑏𝑡

𝑀
10.000.000,00 = 1+ 0,1 𝑥 1
M = 10.000.000,00 (1,1)
Jadi jumlah uang yang dbayar adalah Rp 11.000.000,00
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Jelaskan Pengertian Bunga tunggal adalah Cara penetuan bunga dengan 5
Bunga tunggal? besarnya modal yang digunakan sebagai dasar
perhitungan bunga adalah tetap atau tidak berubah-
ubah

2. Jelaskan pengertian Modal awal adalah Jumlah uang saat pertamakali 5


modal awal? dimasukan dan digunakan sebagai dasar untuk
menghitung bunga

3. Jelaskan pengertian Lama pembungaan adalah Jangka waktu dari modal 5


lama pembungaan? tersebut disetorkan sampai dengan modal tersebut
diambil atau ditarik kembali

4. Diketahui: MXLXP 5
Bunga =
M = Rp 8000.000,00 100
L = 2 tahun Rp 8.000.000,00 X 2 X 10
=
P = 10 % 100
Ditanyakan, hitunglah = Rp 1.600.000,00
besarnya bunga! Jadi besarnya bunga adalah Rp 1.600.000,00
5. Hitunglah lama Lama pembungaan adalah 5
pembungaan, jika Juli 31 – 2 = 29 hari
diketahui tanggal 3 Agustus = 31 hari
Juli 2003 meminjam September = 30 hari
uang, tanggal Oktober = 31 hari
pengembalian 10 November = 9 hari +
November 2003! 130 hari
Jadi, lama pembungaan adalah 130 hari

SKOR PEROLEHAN MAKSIMAL 25


NILAI AKHIR=SKOR PEROLEHAN/SKOR IDEALX100
Menghitung besarnya modal awal dan penentuan tanggal pengembalian
1. Perhitungan besarnya modal

Perhitungan modal awal masih berpedoman pada rumus dalam menentukan besarnya
modal awal

2. Penetuan tanggal pengembalian

Dalam menentukan tanggal pengembalian pinjaman ataupun tabungan, masih


berpedoman pada tata cara dalam menentukan bunga bunga.

3. Menghitung besarnya modal


Contoh:
Besarnya uang pengembalian setelah uang tersebut ditabung yaitu Rp 12.000.000,00.
Uang tersebut ditabung selama 5 tahun dengan suku bunga 10 %. Hitunglah besarnya
uang yang ditabung!
Jawab;
Modal akhir = modal awal + bunga
(𝑀𝑜 𝑋 5 𝑋 10)
Rp 12.000.000,00 = Mo + 100
Rp 12.000.000,00 = Mo + (0,5 Mo)
Rp 12.000.000,00 = 1,5 Mo
𝑅𝑝 12.000.000,00
Mo = 1,5
= Rp 8.000.000,00
Jadi uang yang ditabungkan adalah sebesar Rp 8.000.000,00

4. Penentuan tanggal pengembalian


Contoh:
Pada tanggal 17 Agustus 2008 Tuan Hari meminjam uang sebesar Rp 8.000.000,00
dengan suku bunga 12 % pertahun. Pada saat mengembalikan Tn Heri membayar uang
sejumlah Rp 8.200.000,00. Tanggal berapakah uang tersebut dikembalikan?
Jawab:
Jumlah uang yang dikembalikan = Rp 8.200.000,00
Jumlah uang yang dipinjam = (Rp 8.000.000,00)
Bunga = Rp 200.000,00
Selanjutnya, kita hitung dengan rumus bunga sbb:
𝑀 𝑋 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑋 𝑃
Bunga harian =
360 𝑋 100
𝑅𝑝 8.000.000,00 𝑋 𝐻 𝑋 12
Rp 200.000,00 =
36000
Rp 200.000,00 = 2.666,67 H
H = 74,99 atau 75 hari
Jadi uang tersebut disimpan selama 75 hari setelah tanggal 17 Agustus, selanjutnya
ditentukan tanggal pengembaliannya dengan cara sebagai berikut:
Agustus 31-16 = 15 hari
September = 30 hari+
45 hari
Oktober 75 – 45=30 hari
Jadi uang tersebut dikembalikan tanggal 1 November 2008.
Tes Tertulis

Studi kasus:

Soal

Tn. Heri menerima pengembalian dari uang yang ditabungnya, Besarnya uang
pengembalian setelah uang tersebut ditabung yaitu Rp 12.000.000,00. Uang tersebut
ditabung selama 5 tahun dengan suku bunga 10 %. Hitunglah besarnya uang yang ditabung!
Jawab;
Modal akhir = modal awal + bunga
(𝑀𝑜 𝑋 5 𝑋 10)
Rp 12.000.000,00 = Mo + 100
Rp 12.000.000,00 = Mo + (0,5 Mo)
Rp 12.000.000,00 = 1,5 Mo
𝑅𝑝 12.000.000,00
Mo = 1,5
= Rp 8.000.000,00
Jadi uang yang ditabungkan adalah sebesar Rp 8.000.000,00

Skor Maksimal/Ideal=25
NILAI AKHIR =SKOR PEROLEHAN/SKOR IDEAL x 100
MEMAHAMI DAN MENGHITUNG BUNGA MAJEMUK
1. Pengertian bunga majemuk
Biaya atas pengguanaan uang yang diperhitungkan atas jumlah modal pokok beserta
bunganya.

2. Menghitung bunga majemuk


Rumus menghitung bunga majemuk adalah sbb:
𝑀1 = Modal awal

𝑀2 = (𝑀1 + bunga dari 𝑀1 )

𝑀3 = (𝑀2 + bunga dari 𝑀2 )


𝑠𝑒lanjutnya dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan rumus bunga majemuk sbb:

𝑀𝑛 = M (1 + 𝐼)𝑛

Keterangan:
Mn = Modal akhir
M = modal awal
I = suku bunga / persentase bunga
n = lama modal dibungakan
hal yang perlu diperhatikan, suku bunga 12 % adalah untuk satu tahun, berarti harus dicari
suku bunga tiap bulan yaitu 12 % dibagi 12 sama dengan 1 % tiap bulan.
Contoh:
Uang sebesar Rp 10.000.000,00 ditabung dengan suku bunga 12 % per tahun. Berapakah
uang tersebut setelah 3 bulan, jika bunga yang diperhitungkan atas dasar bunga majemuk?
Jawab:

𝑀𝑛 = M (1 + 𝐼)𝑛

𝑀3 = Rp 10.000.000,00 (1 + 0,01)3
= Rp 10.000.000,00 (1,01)3
= Rp 10.000.000,00 X 1,030301
= Rp 10.303.010,00
Jadi uang setelah di tabung selama 3 bulan adalah sebesar Rp 10.303.010,00
Penilaian :Tes Tertulis

Studi Kasus

Soal Kunci Jawaban Skor


1. Jelaskan pengertian bunga Biaya atas pengguanaan uang yang 5
majemuk! diperhitungkan atas jumlah modal pokok beserta
bunganya.

2. Hitunglah berapa nilaiModal (M) = Rp 10.000.000,00 5


akhir, jika diketahui Bunga (i) = 6%
modal Rp 10.000.000,00Lama (n) =3
dibungakan selama 3 Mn = M (1+i)
tahun dengan bunga = 10.000.000,00 (1+0,06)
majemuk 6% pertahun. = 10.000.000,00 (1,06)
= 10.000.000,00 (1,191016)
= 11.910.160,00
Jadi, nilai modal setelah 3 tahun sebesar Rp
11.910.160,00
SKOR PEROLEHAN MAKSIMAL 10
NILAI AKHIR=SKOR PEROLEHAN/SKOR IDEALX100

Studi Kasus

Soal

CV Asmoro salah satu nasabah BNI, selama tahun 2005 melakukan transaksi sebagai
berikut:
Pada awal januari, menyimpan uang sebesar Rp 25.000.000,00
Pada awal maret, meminjam uang sebesar Rp 15.000.000,00
Pada awal agustus, menyimpan uang sebesar Rp 10.000.000,00
1 1
Jika diketahui bunga simpanan sebesar 1 4 % dan bunga pinjaman 12 % per bulan atas
dasar perhitungan bunga majemuk, tentukanlah!
a. Nialai akhir seluruh simpanan
b. Nilai akhir pinjaman
c. Nilai sisa uang yang diterima pada akhir tahun 2005
Jawab
a. Nilai akhir simpanan I = M (1 + i)
= 25.000.000,00 (1 + 0,0125)
= 25.000.000,00 (1,0125)
= 25.000.000,00 (1,16075452)
= 29.018.862,94
Nilai akhir simpanan II = M (1 + i)
= 10.000.000,00 (1 + 0,0125)
= 10.000.000,00 (1,0125)
= 10.000.000,00 (1,06408215)
= 10.640.821,50
Jadi, nilai akhir seluruh simpanan sebesar
Rp 29.018862,94 + Rp 10.640821,50 = Rp 39.659.684,44
b. Nilai akhir pinjaman = M (1 + i)
= 15.000.000,00 (1 + 0,015)
= 15.000.000,00 (1,015)
= 15.000.000,00 (1,160540825)
= 17.408.112,38
Jadi, nilai akhir pinjaman sebesar Rp 17.408.112,38
c. Sisa uang yang diterima pada akhir tahun adalah:
(Rp 39.659.684,44 – Rp 17.408.112,38 = Rp 22.251.572,06

Skor Penilaian:

o Jawaban a= 5
o Jawaban b=10
o Jawaban c=10

Jawaban =25

Skor Maksimal/Ideal =25

NILAI AKHIR= SKOR PEROLEHAN/SKOR IDEAL X100


WESEL DAN PENDISKONTOAN WESEL

Pengertian Wesel, Promes, Diskonto, Hari Diskonto

1. Pengertian Wesel

Surat perintah kreditur kepada pihak debiturnya untuk membayar sejumlah uang/piutang
yang timbul karena adanya penjualan barang/jasa secara kredit disertai dengan janji tertulis.

2. Pengertian Promes

Surat pernyataan /pengakuan debitur untuk membayar sejumlah uang/utang yang timbul
karena adanya pembelian barang/jasa secara kredit.

3. Pengertian Diskonto

Potongan atau bunga yang harus dibayar oleh orang yang menjual wesel/surat dagang yang
diuangkan sebelum waktunya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung diskonto:


a. Hari diskonto dihitung mulai tanggal pendiskontoan sampai dengan tanggal jatuh tempo
dengan ketentuan:
4. Bulan dihitung menurut hari kalender
5. Tahun dihitung 360 hari
b. Diskonto dihitung dari nilai nominal wesel untuk wesel tidak berbunga, diskinto dihitung
dari nilai nominal wesel setelah ditambah dengan bunga untuk wesel berbunga.

4. Menghitung Hari diskonto

Hari diskonto dihitung mulai dari tanggal pendiskontoan wesel sampai dengan tanggal jatuh
rempo wesel.
Contoh:
Sebuah wesel nilai nominal Rp. 2.000.000,00 yang jatuhtemponya tanggal 27 desember
2005. Wesel tersebut didiskontokan tanggal 20 oktober 2005. Hitunglah hari diskonto wesel
tersebut!

Jawab:
Hari diskonto dari tanggal 20 Oktober-27 Desember 2005.

Oktober31-20 = 11 hari
November = 30 hari
Desember = 27 hari
68 hari
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Jelaskan Pengertian Wesel? Wesel adalah surat/perintah 5
kreditur kepada pihak
debiturnya untuk membayar
sejumlah uang/piutang yang
timbul karena adanya penjualan
barang/jasa secara kreditur
disertai janji tertulis.

2. Jelaskan pengertian Promes? Promes adalah surat 5


pernyataan/pengakuan debitur
untuk membayar sejumlah
uang/utang yang timbul karena
adanya pembelian barang/jasa
secara kredit.

3. Jelaskan pengertian diskonto? Diskonto adalah potongan atau 5


bunga yang harus dibayar oleh
orang yang menjual wesel/surat
dagang yang diuangkan
sebelum waktunya.

4. Jelaskan pengertian hari diskonto? Hari diskonto adalah hari yang 5


dihitung mulai dari tanggal
pendiskontoan wesel sampai
dengan tanggal jatuh tempo
wesel.

5. Hitunglah hari diskonto, jika diketahui Hari diskonto dari tanggal 20 5


tanggal jatuhtempo wesel 28 Juli 2005, Mei-28 juli 2005
diskontokan tanggal 20 mei 2005!
Mei 31-20 = 11 hari
Juni = 30 hari
Juli = 28 hari +
69 hari
SKOR PEROLEHAN MAKSIMAL 25
NILAI AKHIR=SKOR PEROLEHAN/SKOR IDEALX100
MENGHITUNG NILAI TUNAI WESEL/PROMES
1. Nilai Tunai Wesel

Nilai nominal Wesel setelah dikurangi dengan diskonto/Nilai Wesel yang diuangkan
sebelum tanggal jatuh tempo

2. Nilai Nominal

Nilai sebuah Wesel, ketika terjadinya transaksi penjualan barang/jasa sesuai dengan
jumlah barang/jasa yang dijual secara kredit.

3. Nilai Nominal Promes

Nilai sebuah Promes, ketika terjadinya pembelian barang/jasa sesuai dengan jumlah
barang/jasa dibeli secara kredit.

4. Menghitung Nilai Tunai Wesel/Promes

Contoh:
Pada tanggal 1 Mart 1995 Tn.Arif menarik wesel tidak berbunga Kepada Tn.Arif dengan
nilai Nominal Rp. 4.000.000,00 jatuh tempo tanggal 1 Desember 1995. Pada tanggal 1
agustus 1995 Tn. Arif mendiskontokan kepada Tn. Rachmat dengan diskonto 4 %
a. Hitung besarnya diskonto?
b. Nilai Tunai wesel?

Jawab:
a. Diskonto =pxtxa =4/100x4/12xRp. 4.000.000,00
= Rp.53.333,33
b. Nilai Nominal Wesel Rp. 4.000.000,00
Diskonto Rp. 53.333,33-
Nilai Tunai Wesel Rp. 3.946.667,67
Penilaian :Tes Tertulis

Studi Kasus

Skor
Soal Kunci Jawaban
1. Jelaskan Pengertain Nilai tunai wesel yaitu nilai nominal wesel
Nilai Tunai Wesel setelah dikurangi dengan diskonto/Nilai wesel
yang diuangkan sebelum tanggal jatuh tempo.
2. Jelaskan Pengertauian Nilai nominal wesel yaitu nilai sebuah wesel,
nilai Nominal Wesel? ketika terjadinya trnsaksi penjualan barang /jasa
sesuai dengan jumlah barang/jasa yang dijual
secara kredit.
3. Jelaskan Pengertian Nilai nominal promes yaitu nilai sebuah promes,
nilai nominal Promes? ketika terjadi pembelian barang/jasa sesuai
dengan jumlah barang/jasa dubeli secara kredit.
4. Hitunglah besanya Hari Diskonto:
diskonto, jika Februari 28-25 : 3 hari
diketahui nilai Maret : 31 hari
nominal wesel April : 28 hari +
Rp.2.000.000,00 jatuh 62 hari
tempo 28 April 2006, Besarnya diskonto=2/100x62/360xRp.2.000.000
didiskontokan tanggal =Rp.6.888,89
25 Pebruari 2006,
diskonto 2 %?
5. Dari soal Nilai Nominal =Rp. 2.000.000,00
no.4,hitunglah nilai Diskonto =Rp. 6.888,89,00
tunai wesel tersebut? Nilai tunai =Rp. 1.993.111,89
SKOR PEROLEHAN MAKSIMAL
NILAI AKHIR=SKOR PEROLEHAN/SKOR IDEALx100

Studi kasus:

Soal

1. Pada tanggal 27 Desember 2008Pak burhan menarik wesel kepada pakmaman yang
jatuhtempo selama 165 hari (tanggal 10 jni 2009)dengan nilai nominal
Rp.3.500.000,00Wesel tersebut didiskintokan tanggal 15 maret 2009 dengan diskonto 2 %
perbukan.
Ditanyakan : a. lamanya hari diskonto
Bunga diskonto : b. Bunga diskonto,
Nilai Tunai Wesel :c. Nilai Tunai Wesel

Kunci:

Diketahui- Nilai nominal wesel Rp.3.500.000,00


Diskon 2% bulan
Tanggal Pendiskontoan 15 Maret 2009

Ditanyakan: a. Lamanya hari diskonto


b.Bunga diskonto
c. Nilai Tunai Wesel

Jawaban
a. Lamanya hari diskonto= Maret 31-15 =16 Hari
April =30 Hari
Mei =31 Hari
Juni =10 Hari
87 Hari
b. Bunga diskonto=pxtxa/mxbxt
=2x87xRp.3.500.000,00 = Rp.3.045.000,00 = Rp.203.000,00
100x30 15
c. Nilai nominal wesel =Rp. 3.500.000,00

Diskonto = Rp. 203.000,00

Nilai Tunai Wesel = Rp. 3.297.000,00

Skor Penilaian:

o Jawaban a = 5
o Jawaban b = 10
o Jawaban c = 10
Skor Maksimal/Ideal=25
MENENTUKAN TANGGAL PENDISKONTOAN DAN TANGGAL JATUH
TEMPO
Contoh 4:
Tanggal 9 Desember 2007 Azril menandatangani sebuah Wesel nominal Rp. 2.500.000,00
bunga 2 % tahun, jatuh tempo wesel bernilai Rp. 2.513.888,89.Tanggal berapa jatuh tempo
wesel tersebut?
Jawab:
Bunga =MXbXt = Rp.2.513.888,89-Rp.5.000.000,00=Rp.13.888,89
100X360
=Rp.2.500.000X2Xt= Rp.13.888,89 2500t= Rp.13.888,89
100x360 18
t=13.888,89=99,99=100
138,89
Jatuh tempo wesel: Desember 31-9 =22 hari
Januari =31 hari
Pebruari =28 hari
Pebruari =29 hari
Jatuh tempo pada wesel tanggal 18 Maret =100 hari

Contoh 5:
Diketahui nilai nominal Wesel Rp.3.000.000,00 bunga 2% tahun.Jatuh tempo selama 2
bulan. Hitunglah bunga Wesel?

Jawab:

Bunga = MXbXt =Rp.8.000.000,00X2X2=Rp.80.000,00=Rp.26.666,67


100X12 100X12

Contoh 6:
Dari soal no.5 Hitunglah nilai Wesel pada jatuh tempo
=Rp.8.000.000+26.666,67=Rp.8.026.666,67

Contoh 7: Hitunglah nilai tunai Wesel jika diketahui nominal Wesel Rp. 3.000.000,00
Diskonto 2% tahun selama 90 hari.

Jawab: pXtXa 2X90XRp.3.000.000,00= Rp.15.000,00


100X360
Nilai Tunai = Rp.3000.000,00-Rp.15.000,00=Rp.2.985.000,00
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Tuliskan Rumus 1. Diskonto: pXtXa
Perhitungan Diskonto! p=persen diskonto 5
t=Waktu diskonto
a=nilai wesel pada tanggal jatuh tempo
2.Hitunglah diskonto 2.Diskonto = pXtXa
wesel,jika diketahui nominal 100x12
Rp.2.000.000,00 diskonto 2 =2/100X4/12XRp.2.000.000,00 5
%tahun selama 120 =Rp.40.000,00
hari/4bulan! 3
=Rp.13.333,33
3. Jika Wesel di soal No. 2 2. Diskonto =pXtXa
berharga 3 % hitunglah Bunga=mXbXt=2.000.000X3X6=Rp.30.000
diskonto,jatuh tempo selama 6 100x12 100X12 10
Bulan? Nilai Wsel pada tanggal jatuh tempo Rp. 2.030.000,00
Diskonto=2/10X4/12XRp.2030.000=Rp.13.533,33
4.Hitunglah tanggal 4.Diskonto=pXtXa=3XtX1.500.000=Rp.3.750.000
pendiskontoan Wesel,Jika 100X12
diketahui nominal wesel Rp.3.750.000,00=3XtX1.500.000 15000t =3750 10
Rp.1.500.000,00 jatuh tempo 100X12 4
3 bulan dari tanggal 2/8-2/11 3750t=Rp.3.750,00 t=1 pendiskontoan 2/10
diskonto 3% tahun nilai tunai
Rp.1.496.250,00
5.Tanggal 15 Juni 2008 Sari Jatuh tempo Wesel selama 160 hari terhitung 15 juni
menarik Wesel kepada 2008
Debiturnya nilai nominal Rp. Juni 30-15
6.500.000,00 bunga 3 % tahun Juli 31
jatuh tempo selama 160 hari, Agustus 31 Jadi jatuh tempo wesel 10
tentukan tanggal jatuh wesel! Tanggal
September 30 22 Nopember 2008
Oktober 31
Nopember 22
6.Dari soal no. 5 hitunglah Bunga =3X160X6.500.000 = Rp.86.666,67
bunga wesel pada tanggal 100X360
jatuh tempo? Bunga wesel pada tanggal jatuh tempo Rp.86.666,67
7.Hitung nilai wesel pada saat Nilai Wesel pada tanggal jatuh tempo
jatuh tempo
8.Hitung nilai tunai wesel dari
Hari diskonto = Oktober 31-7 =24 hari
soal no.5 apabila Nopember =22 hari
didiskontokan tanggal 7 46 Hari
Oktober dengan diskonto 2% Nilai Wesel Rp.6.586.666,67
tahun Diskonto = 2/100X46/300X6.586.666,67=302986666,8
18000
Nilai Tunai Rp. 6.586.666,67-Rp.16.832,59
Rp. 6.569.834,08
SKOR PEROLEHAN MAKSIMAL
NILAI AKHIR=SKOR PEROLEHAN/SKOR IDEALx100
STUDI KASUS

SOAL :

1. Hardi memiliki sebuah Wesel dengan nilai nominal Rp. 2.500.000,00 yang jatuh tempo
selama 3 bulan. Terhitung dari tanggal 5 maret sampai dengan 5 juni 2006. Wesel tersebut
didiskontokan dengan diskonto 2 % per bulan. Nilai tunai wesel Rp.
2.450.000,00.Tentukan tanggal pendiskontoan wesel tersebut?

KUNCI JAWABAN :

Diketahui :-Nilai Tunai wesel Rp. 2.450.000,00

-Jatuh tempo wesel 3 Bulan (5 Maret -5 Juni 2006)

-Nilai Nominal wesel Rp.2.500.000,00

Ditanyakan :tanggal pendiskontoan wesel ?

Jawab:Diskonto =Nilai Nominal-Nilai Tunai

=Rp. 2.500.000,00-Rp.2.450.000,00

=Rp.50.000,00

Diskonto=pXtXa=2xt xRp. 2.500.000,00


100
=Rp.50.000,00
Rp.50.000,00=5000000t
100
50000t=50000
T=1
Jadi tanggal pendiskontoan wesel 5 mei 2006

2. Arman memiliki sebuah wesel dengan nilai nominal Rp. 7.500.000,00 yang jatuh tempo
terhitung dari tanggal 15 juni sampai 9 Desember 2007. Tentukan tanggal jatuh tempo
wesel tersebut?

Kunci Jawaban : Juni =30-15 = 15 hari


Juli 31 hari
Agustus 31 hari
September 30 hari
Oktober 31 hari
Nopember 30 hari
Desember 9 hari +
177 hari

Jadi jatuh tempo wesel selama 177 hari


MENCARI PERSEN DISKONTO
- Perhitungan diskonto menggunakan rumus pxtxa
- Persen diskonto dihitung dari nilai nominal untuk wesel tidak berbunga
- Persen diskonto dihitung dari nilai nominal+bunga untuk wesel berbunga
- Penggunaan wesel untuk membayar utang, apabila debitur tidak memiliki uang tunai
- Wesel dapat didiskontokan sebelum tanggal jatuh tempo kepada pihak lain dengan resiko
dikenai potongan/diskonto
Contoh soal: Diskonto untuk wesel tidak berbunga
a. Pada tanggal 5 mei Burhan menarik Wesel atas debiturnya Marhadi dengan nominal Rp.
5.000.000,00 jatuh tempo tanggal 12 September 2006 wesel tersebut didiskontokan
tanggal 9 Juli 2006.Nilai tunai Rp. 4.981.944,44 hitunglah persen diskonto?
Jawab: Diskonto=p x t x a
- Diskonto Rp. 5.000.000,00-Rp.4.981.944,44=Rp.18.055,56
Rp. 18.055,56= p x tx a
- Hari Diskonto= 9 Juli-12 September 2006 =65 hari
Rp. 18.055,56= p x65/360x Rp. 5.000.000,00 18.055,56 =902.777,78p

P= 18.055,56=2 persen diskonto =2%


902.777,78
Bila soal a wesel berbunga 3% tahun.Hitung persen diskonto ? nilai tunai Rp.
5.045.041,09 Nilai wesel pada tanggal jatuh tempo Rp. 5.054.166,67
Jawab: Hari diskonto =65 hari
Diskonto= p x t x a Rp. 9.125,58 = p x 65 x 5.054.166,67 = Rp. 9.125,58
100x 360

= 9125,58 p, persen diskonto = 1%


Soal Kunci Jawaban Skor
1.Hitunglah bunga 1. Diskonto : p x t x a
diskonto jika diketahui = 2x36 x2.000.000,00 = Rp. 6.000,00
nominal wesel Rp. 100x360 5
2.000.000,00 diskon 2 % Nilai Tunai =Rp. 2.000.000,00- Rp. 6.000,00
tahun hari diskonto 36 = Rp. 1.994.000,00
hari!
2.Hitunglah persen 2. Diskonto = p X t X a
diskonto wesel/tahun jika Nilai nominal =Rp. 4.000.000,00
diketahui nilai nominal Nilai Tunai = Rp. 3.987.500,00
Rp.4.000.000,00 nilai Diskonto = Rp. 12.500,00
tunai Rp. 3.987.500,00 P x t xa =Rp. 12.500,00= px45x Rp. 4.000.000,00
hari diskonto selama 45 100x360
hari Rp. 12.500,00 = px 45x 4.000.000,00 12500
100x360
=5000p
P=12500 =2,5
5000
Jadi persen diskonto =2,5 %
3. Hitung persen diskonto 3.Diskonto = p x t x a
wesel/tahun jika diketahui Nilai wesel pada tanggal jatuh tempo= Rp. 7.556.250,00
bunga 3%.Nilai nominal Bunga = 3 x 3 x Rp. 7.500.000,00 = Rp. 56.250,00
Rp. 7.500.000,00 Nilai 10 12
tunai 7.543.656,25 Hari
diskonto selama 1 bulan Nilai Nominal Rp. 7.500.000,00
jatuh tempo wesel 3 bulan Rp. 7.556.250,00
Diskonto= Rp. 7.556.250 Rp. = Rp.12.593,75
Diskonto = p x t x a = p X1X7556250 = Rp. 12.593,75
100x12
6296,875p= Rp.12.593,75 p= 12.593,75 =2
6296,875
Jadi persen diskonto = 2 %
SKOR PEROLEHAN MAKSIMAL 25
NILAI AKHIR =SKOR PEROLEHAN SKOR IDEAL X 100
Studi kasus
Soal :

1. Ibu dewi mempunyai wesel dengan nilai nominal Rp. 3.000.000,00 yang jatuh tempo
terhitung dari tanggal 25 Maret 2007 sampai 14 Juli 2007, pada tanggal 15 mei 2007
wesel tersebut didiskontokan kepada Pak Hadi dengan nilai tunai Rp. 2.880.000.
Tentukan : a. Hari Diskonto wesel tersebut!

b.Lamanya jatuh tempo

c.Persen Diskonto per Bulan

KUNCI JAWABAN

1.a. Hari Diskonto = Mei 31-25 =16 Hari

Juni = 30 Hari

Juli = 14 Hari

60 Hari

b.Lamanya Jatuh tempo : Maret=31-25 = 6 Hari

April = 30 Hari

Mei =31 Hari

Juni =30 Hari

Juli =14 Hari+


111 Hari
c.Diskonto= p x t x a
Diskonto = Rp. 3.000.000,00-Rp.2.880.000,00 =Rp.120.000,00
Rp. 120.00,00 = p x 60x Rp.3.000.000,00 =Rp.60.000p = Rp.120.000
100 x 30
P= 120.000 =2
60
Jadi persen diskonto= 2 %
MENETAPKAN SALAH SATU NOMINAL WESEL DAN TANGGAL JATUH
TEMPO SALAH SATU WESEL
1. Nilai nominal wesel yaitu nilai nominal uang yang harus dibayar /diterima oleh
debitur/kreditur sesuai dengan transaksi antara kedua belah pihak
2. Tanggal jatuh tempo wesel, yaitu tanggal yang menentukan sebuah wesel untuk dapat
diuangkan sesuai dengan nominal wesel untuk wesel tidak berbunga dan untuk wesel
berbunga nilai nominal ditambah bunga
3. Contoh menghitung nilai nominal untuk wesel berbunga sebuah wesel. Nominal Rp.
6.000.000,00 jatuh tempo selama 180 hari/6 bulan bunga 5%/tahun. Hitunglah nilai
nominal wesel tersebut.
Jawab: Bunga = M xb x t Rp.6.000.000,00 x 5 x 6 = 300.000
100x12 100 x 12
=Rp.150.000,00

Nilai Nominal wesel pada waktu jatuh tempo


Rp. 6.000.000,00 + Rp..150.000,00 = Rp.6.150.000,00
4. Contoh menghitung tangal jatuh tempo wesel pada tanggal 2 mei 2006 Fahmi
menarik wesel debiturnya dengan nilai nominal Rp. 5.000.000,00 jatuh tempo selama
165 hari.Tentukan tanggal jatuh tempo wesel tersebut?
Jawab. Tanggal jatuh tempo wesel dihitung dari tanggal
2 mei;31-2 : 29 hari
Juni : 30 hari
Juli : 31 hari
Agustus : 31 hari
September : 30 hari
Oktober : 14 hari
165 hari
Jadi jatuh tempo wesel tanggal 14 Oktober 2006
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Apa yang dimaksud 1. Nilai yang harus dibayar /diterima oleh debitur/kreditur 5
nilai nominal wesel sesuai dengan transaksi antara kedua belah pihak.

2. Apa yang dimaksud 2. Yaitu tanggal yang menentukan sebuah wesel untuk
dengan jatuh wesel dapat diuangkan sesuai dengan nominal wesel untuk 5
wesel tidak berbunga dan untuk wesel berbunga nilai
nominal ditambah bunganya.
3. Hitunglah nilai nominal 3. Bunga wesel = Nominal x 7 x 81
wesel jika diketahui nilai 100 x 360
wesel pada tanggal jatuh Rp. 8.126.000,00 – X = X x 7 x 81
tempo Rp. 8.126.000,00 10
100x360
bunga 7 % jatuh tempo dari
-567 X = -Rp. 8.126.000,00 + X
tanggal 07 oktober 2008-27
36000
Desember 2008 (81 hari)
-0,1575X-X =-Rp. 8.126.000
-1,01575X= -Rp. 8.126.000
4. Tentukan tanggal jatuh Tanggal jatuh tempo dihitung dari tanggal 15 Juni
tempo wesel jika diketahui Juni : 30-15 =29 hari
Ardi menarik wesel atas Juli =31 hari
debiturnya tangggal 15 juni
Agustus =31 hari
2008 jatuh tempo 156 hari! 5
September =31 hari
Oktober =31 hari
Nopember =18 hari
156 hari
Jadi jatuh tempo wesel tanggal 18 Nopember
Skor perolehan
maksimal 25
STUDI KASUS

Soal:

1. Marwan menarik wesel atas debitnya pada tanggal 8 Desember 2009 yang jatuh tempo
tanggal 4 April 2009 dengan bunga 4 % per tahun. Nilai wesel pada jatuh tempo Rp.
8.104.000,00.
Tentukan : a. Lamanya jatuh tempo wesel ?
b. Bunga wesel ?
c. Nilai nominal wesel ?

Kunci Jawaban :

Diketahui : - Tanggal jatuh tempo Wesel (April 2009)


- Bunga wesel 4 % pertahun.
- Nilai tunai wesel Rp. 8.104.000,00
Ditanyakan : a.lamanya jatuh tempo wesel
b.Nilai nominal wesel?
c.Bunga wesel?
Jawab: a. Jatuh tempo wesel dari 8 Desember 2008-4 April 2009
Desember 31-8 = 23 hari
Januari 31 hari
Pebruari 28 hari
Maret 31 hari
April 4 hari
117 hari

Jadi jatuh tempo wesel selama 117 hari


b. Nilai wesel pada tanggal jatuh tempo=
Nilai nominal+Bunga
Rp. 8.104.000,00 = M + M x b x t
= M + M x 4 x 117
100x360
=M +0,023 M
Rp.8.104.000,00= 1,023 M
M= Rp. 8.104.000,00= Rp.8.000.000,00
1,023
c.Bunga wesel = m x b x t
=M x 4 x 117 ( Rp. 8.104.000,00-Rp. 8.000.000,00)
100x360
=Rp. 104.000,00

Jadi Bunga wesel Rp.104.000,00


PENGERTIAN JUAL BELI ANGSURAN
1. Pengertian jual beli angsuran
Apabila seseorang membeli semacam barang, pembayarannya dapat dilakukan dengan 3
cara:
a. Cara pembayaran tunai/kontan
b. Cara pembayaran secara angsuran tanpa uang muka
c. Cara pembayaran angsuran dengan uang muka
Jual beli dengan embayaran cara b dan c disebut beli angsuran. Atau penjualan
angsuran adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus(tidak
langsung lunas) tetapi pembayarannya diterima melalui lebih dari 2 tahap. Penjualan
kredit yang dibayar hanya 2 tahap pembayaran bukan merupakan penjualan
angsuran.
2. Menetapkan % bunga dan premi resiko
Bunga dan premi resiko yaitu selisih antara harga beli angsuran dengan harga pembayaran
tunai.
Bunga dan premi resiko diperhitungkan oleh penjual kepada pembeli dalam jangka waktu
lama rata-rata dan dinyatakan dengan % dalam satu tahun.
Contoh
Sebuah barang dapat dibeli dengan cara-cara berikut:
a. Tunai Rp 160.000,00
b. Uang muka Rp 40.000,00 dan sisanya diangsur 9 bulan berturut-turut @ Rp
15.000,00. Angsuran pertama jatuh tempo 1 bulan setelah pembayaran uang muka.
Diminta: hitunglah berapa persen bunga dan premi resiko 1 tahun yang
diperhitungkan dalam cara b?
Jawab:
Harga tunai Rp 160.000,00
Uang muka Rp 40.000,00 -
Pinjaman/ hutang Rp 120.000,00
Jumlah angsuran 9 bulan x Rp 15.000,00 =Rp 135.000,00 -
Bunga dan premi resiko Rp 15.000,00
Lama rata-rata = 1 + 9 = 5 bulan
2
Bunga 1 tahun = 12 x Rp 15.000,00 = Rp 36.000,00
5
% bunga 1 tahun = 36.000,00 x 100 % = 30 %
120.000,00
Atau % bunga 1 tahun = 12 x 15.000,00 x 100 % = 30 %
5 120.000,00
Contoh 2 (tanpa uang muka)
Sebuah mesin jahit dapat dibeli dengan syarat-syarat:
a. Tunai dengan harga Rp 400.000,00
b. Dengan 7 kali angsuran bulanan @ Rp 64.000,00
Angsuran pertama jatuh tempo 1 bulan setelah pembelian
Ditanyakan : berapa % bunga dan premi resiko yang diperhitungkan dalam syarat b?
Jawab:
Jumlah pinjaman Rp 400.000,00
Jumlah angsuran 7 x Rp 64.000,00 Rp 448.000,00 -
Bunga dan premi resiko Rp 48.000,00
Lama rata-rata = 1 + 7 = 4 bulan
2
% bunga 1 tahun = 12 x 48.000,00 x 100 % = 36 %
4 400.000,00
3. Menetapkan besarnya angsuran
Contoh
Sebuah barang dapat dibeli dengan syarat-syarat berikut:
a. Tunai Rp 160.000,00
b. Uang muka Rp 40.000,00 dan sisanya diangsur dalam 9 kali angsuran bulanan yang
ama besranya. Angsuran pertama jatuh tempo satu bulan setelah pembelian.
Diminta : tetapkanlah jumlah-jumlah tiap-tiap angsuran, apabila diketahui bunga dan
premi resiko yang diperhitungkan dalam syarat b adalah 30% setahun.
Jawab
Harga tunai Rp 160.000,00
Uang muka Rp 40.000,00 -
Pinjaman Rp 120.000,00
Lama rata-rata = 1 +9 = 5 bulan
2
Bunga 5 bulan = 5 x 30 % x Rp 120.000,00 =Rp 15.000,00 +
12
Jumlah angsuran 9 kali =Rp 135.000,00
Tiap angsuran = 135.000,00 x Rp 1 = Rp 15.000,00
9
4. Menetapkan harga tunai
Contoh
Sebuah toko televisi menjual televisi berwarna dari suatu merk dengan ukuran tertentu
dengan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Kontan Rp …….
b. Uang muka Rp 750.000,00 dan sisanya boleh diangsur sebagai berikut: tiap-tiap bulan
selama 6 bulan @Rp 75.000,00 (angsuran pertama jatuh tempo satu bulan setelah hari
pembelian) sedangkan sisanya dalam 3 angsuran 3 bulanan @Rp 112.500,00
(angsuran pertama dari ini jatuh tempo 3 bulan setelah berakhirnya yang @Rp
75.000,00)
Kalau diketahui bahwa dalam hal b toko itu memperhitungkan 28 % setahun untuk
bunga dan premi resiko ke dalam jumlah angsuran,
Diminta: berapakah harga kontan televise itu?
Jawab
Perhitungan lama rata-rata :
Modal lama modal x lama
Rp 75.000,00 1 75.000,00
Rp 75.000,00 2 150.000,00
Rp 75.000,00 3 225.000,00
Rp 75.000,00 4 300.000,00
Rp 75.000,00 5 375.000,00
Rp 75.000,00 6 450.000,00
Rp 112.500,00 7 1.012.000,00
Rp 112.500,00 12 1.350.000,00
Rp 112.500,00 15 1.687.500,00
Rp 787.500,00 5.625.000,00
Lama rata-rata = 5.625.000,00 x 1 bulan = 7 1 bulan
787.500 7
Misalkan pinjaman = 100X
Bunga 100X x 7 1/7 x 28 % = 16 2/3X +
12 jml angsuran 1162/3X = Rp 787.500,00
Pinjaman = 100 x Rp 787.500,00 = Rp 675.000,00
116 2/3
Uang muka Rp 750.000,00
Harga kontan Rp1.425.000,00
Studi kasus
Seorang pedagang menjual semacam barang
a. Dengan kontan
b. Uang muka Rp 100.000,00 dan 10 angsuran bulanan @Rp 88.800,00
c. Uang muka Rp 100.000,00 dan 20 angsuran bulanan @Rp 48.400,00
Baik menurut b maupun c angsuran pertama jatuh tempo 1 bulan setelah pembayaran uang
muka.kalau diketahui bahwa untuk pembayaran angsuran menurut cara b dan c dihitung persen
bunga dan premi resiko yang sama besarnya, hitunglah:
a. Berapa harga kontan barang itu
b. Berapa persen bunga dan premi resiko?
Jawab
a. Jumlah angsuran 10 x Rp 88.800,00 = Rp 888.000,00
Lama rata-rata 1 + 10 = 5 ½ bulan
2
Jumlah angsuran 20 x Rp 48.400,00 = Rp 968.000,00
Lama rata-rata 1 + 20 =10 ½ bulan
2
Selisih bunga = Rp 80.000,00 lama rata-rata 5 bulan
Bunga 1 bulan =80.000,00 = Rp 16.000,00
5
Bunga 5 ½ bulan = 5 ½ x Rp 16.000,00 = Rp 88.000,00
Bunga 10 ½ bulan = 10 ½ x Rp 16.000,00 = Rp 168.000,00
Bunga 1 tahun = 12 x Rp 16.000,00 = Rp 192.000,00

Jumlah angsuran Rp 888.000,00


Bunga 5 ½ bulan 88.000,00 -
Pinjaman 800.000,00
Uang muka 100.000,00 +
Harga kontan Rp 900.000,00
SKOR PEROLEHAN MAKSIMAL 25
NILAI AKHIR=SKOR PEROLEHAN/SKOR IDEALx100
FLAT RATE
Dalam system jual beli angsuran penjual memperhitungkan bunga atas pinjaman (harga
kontan - uang muka) sekaligus pada saat transaksi jual beli secara kredit disepakati kedua
belah pihak. Pembeli membayar ansuran pokok pinjaman dan bunga.
Contoh:
Toko ABC menjual barang elektronik dengan salah satu cara dibawah ini:
a. Kontan Rp 600.000,00
b. Dengan membayar uang muka Rp 150.000,00 dan sisanya diperhitungkan bunga 10
% setahun dengan angsuran 10 kali.
Diminta:
1. Hitunglah berapa besarnya bunga dengan cara b
2. Hitunglah berapa besarnya tiap angsuran
3. Hitunglah berapa besarnya bunga yang diperlukan toko ABC dengan
menggunakan lama rata-rata angsuran dilakukan bulanan. Angsuran pertama
sebulan setelah uang muka.
Jawab
1. Harga kontan Rp 600.000,00
Uang muka 150.000,00 -
Pinjaman 450.000,00
Bunga 10 % x Rp 450.000,00 = Rp 45.000,00
2. Pinjaman + bunga = Rp 450.000,00 + Rp 45.000,00 = Rp 495.000,00
Besar tiap angsuran 495.000,00 x Rp 1 = Rp 41.250,00
12
3. Lama rata-rata = 1 + 12 x 1 bulan = 6 ½ bulan
2
Bunga setahun : 12 x Rp 45.000,00 = Rp 83.076,92

Persen bunga setahun yang diperhitungkan oleh toko :
83.076,92 x 100 % = 18,46 %
450.000,00
PENGERTIAN BUNGA DALAM JUAL BELI ANGSURAN
Macam-macam perhitungan bunga yang dapat dipakai dalam penjualan angsuran yaitu:
1. Bunga dihitung dari pokok pinjaman
Bunga dihitung dari pokok pinjaman/system bunga tetap dan angsuran pokok tetap. Dalam
metode ini besarnya bunga dihitung dari pokok pinjaman sehingga besarnya bunga adalah tetap
2. Bunga dihitung dari sisa pinjaman
Bunga dihitung dari sisa pinjaman/system bunga menurun dan angsuran pokok pinjaman tetap.
Besarnya bunga dihitung dari saldo pinjaman awal periode baik periode bulanan atau tahunan.
Jumlah bunga semakin lama semakin menurun.
3. System anuitas (bunga semakin menurun dan angsuran pokok pinjaman meningkat)
Besarnya bunga dihitung dengan menggunakan rumus anuitas. Dengan metode ini jumlah
angsuran tetap jumlah bunga semakin menurun sedangkan angsuran pokok semakin meningkat.

Soal Kunci Jawaban Skor


1. Sebutkan macam- - Bunga dihitung dari pokok pinjaman 5
macam bunga yang - Bunga dihitung dari sisa pinjaman

dapat dipakai dalam - System anuitas

perhitungan jual beli


angsuran!
2. Apa yang dimaksud Bunga dihitung dari pokok pinjaman/system bunga
dengan bunga tetap dan angsuran pokok tetap. Dalam metode ini 5
dihitung dari pokok besarnya bunga dihitung dari pokok pinjaman sehingga
pinjaman besarnya bunga adalah tetap
3. Apa yang dimaksud Bunga dihitung dari sisa pinjaman/system bunga
dengan bunga dihitung menurun dan angsuran pokok pinjaman tetap. Besarnya
dari sisa pinjaman bunga dihitung dari saldo pinjaman awal periode baik
periode bulanan atau tahunan. Jumlah bunga semakin 5

lama semakin menurun.


4. apa yang dimaksud Besarnya bunga dihitung dengan menggunakan rumus
dengan system anuitas? anuitas. Dengan metode ini jumlah angsuran tetap 5
jumlah bunga semakin menurun sedangkan angsuran
pokok semakin meningkat.
Skor perolehan
maksimal 20
HITUNG DAGANG

Anda mungkin juga menyukai