Anda di halaman 1dari 29

UANG,

TINGKAT HARGA
DAN
KEGIATAN
EKONOMI
DEFINISI UANG

 Ekonomi Tradisional :
Sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum atau alat tukar yang
dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran
barang dan jasa.
 Ekonomi modern :
 D.H. Robertson, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam
pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
 R.G. Thomas, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum
diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran
utang.
 A.C. Pigou, uang adalah alat tukar
FUNGSI UANG
 Memudahkan pertukaran barang dan jasa serta mempersingkat waktu dan
usaha yang diperlukan untuk melakukan perdagangan.
 Satuan nilai (unit of value), standar nilai (standard of value), satuan hitung
(unit of account), nilai ukur umum (common measure of value) dan nilai
denominasi umum (common denominator of value)
 Gudang nilai (store of value), berfungsi sebagai alat tukar, baik sepanjang
waktu maupun sewaktu-waktu.
 Alat penimbun kekayaan, yaitu dalam berbagai bentuk non moneter dan
merubahnya dari waktu ke waktu untuk mencapai proporsi yang menurut
mereka paling menguntungkan berdasarkan penghasilan, keamanan dan
likuiditas.
 Unit perhitungan, yaitu untuk menentukan harga sejenis, dengan adanya
satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu barang
dengan barang lain.
FUNGSI UANG
turunan
• Sebagai alat pembayaran yang sah
• Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal, karena
uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu, di Indonesia dikeluarkan oleh
Bank Indonesia selaku Bank Sentral.

• Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan.


• Dengan uang, kekayaan berupa tanah, gedung, dapat dipindah pemilikannya
dengan menggunakan uang.

• Alat pendorong kegiatan ekonomi.
• Apabila nilai uang stabil, orang senang menggunakan uang itu dalam
kegiatan ekonomi, selanjutnya apabila kegiatan ekonomi meningkat, uang
dalam peredaran harus ditambah sesuai dengan kebutuhan.

• Standar pencicilan utang.
• Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran
dikemudian hari, pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang.
SYARAT-SYARAT UANG
 Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
 Mudah dibawa-bawa
 Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
 Tahan lama
 Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan)
 Bendanya mempunyai mutu yang sama
JENIS UANG
JENIS UANG

• Uang kartal
• terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan
wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari

• Uang giral
• Merupakan uang yang dikeluarkan oleh bank umum dalam bentuk simpanan atau
deposito. Walaupun tidak dalam bentuk uang secara fisik, namun uang giral bisa
digunakan untuk bertransaksi sewaktu-waktu.
 Cek, yaitu perintah tertulis pemegang rekening kepada bank yang ditunjuk untuk
membayar sejumlah uang.
 Giro, yaitu simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek atau surat berharga lainnya atau melalui
pemindahbukuan.
 Kartu kredit, yaitu kartu yang dikeluarkan oleh bank yang menjamin
pemegangnya untuk dapat berbelanja tanpa membayar secara kontan. Uang yang
dikeluarkan untuk berbelanja akan dipotong langsung dari rekening tabungannya.
 Wesel pos, yaitu surat pos yang dapat digunakan untuk mengirim uang.
Kelebihan/kelemahan uang giral
Kelebihan menggunakan uang giral
 Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang
 Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang tidak terbatas.
 Lebih aman karena risiko uang hilang lebih kecil dan bila hilang bisa segera
dilapokan ke bank yang mengeluarkan cek atau bilyet giro dengan cara
pemblokiran.
 Praktis dan aman.
 Jika hilang dapat dilacak kembali.
 Dapat berpindah tangan tanpa mengeluarkan biaya yang besar.
 Pecahan nilainya dapat diatur sesuai keinginan.
 Sebagai alat pembayaran dalam jumlah yang tidak terbatas.

Kelemahan
 Tidak efektif digunakan untuk membayar dalam jumlah yang kecil.
 Tidak setiap orang dapat menerimanya.
Uang Kuasi
Uang Quasi Merupakan jenis uang yang tidak dapat dipakai setiap saat dalam
pembayarannya karena keterikatan waktu, yaitu deposito berjangka dan tabungan,
dalam rupiah dan valuta asing serta giro valuta asing milik penduduk. Menurut Bank
Indonesia uang kuasi terdiri dari:
 Deposito berjangka dan sertifikat deposito dalam rupiah (merupakan uang yang
kehilangan untuk sementara fungsinya sebagai alat tukar menukar)
 Tabungan (yaitu uang yang tidak sepenuhnya likuid)
 Rekening giro dalam valuta asing (aktiva yang dapat memenuhi fungsinya sebagai
alat tukar tetapi diterima hanya dilingkungan terbatas)
 Deposito berjangka dalam valuta asing (aktiva yang hanya dapat memenuhi fungsi
uang sebagai penyimpan daya beli)
 Tabungan dalam valuta asing (aktiva yang sifat likuidnya lebih rendah dari uang
kartal dan uang giral)
Uang Kartal
Uang Giral
Uang Kuasi
TUJUAN ORANG MEMEGANG UANG
• Motif Transaksi (Transaction Motive)
• Penggunaan uang untuk transaksi sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan
seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah dan pembayaran listrik.

• Motif Spekulasi
• Ditujukan untuk memperoleh keuntungan secara cepat, karena mengetahui
peluang ekonomi yang menguntungkan.

• Motif Berjaga-jaga (Precantionary Motive)
• Permintaan uang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan darurat yang tidak dapat
diperhitungkan sebelumnya, penambahan uang untuk membayar kenaikan harga
yang mendadak.
BANK SENTRAL
Adalah suatu lembaga yang melaksanakan kebijakan publik melalui sektor perbankan
guna mempengaruhi variabel ekonomi. Di Indonesia, peranan bank sentral dilakukan
oleh bank Indonesia

Tujuannya :
• Kestabilan terhadap barang dan jasa, yang tercermin dalam kestabilan tingkat inflasi
di Indonesia
• Kestabilan terhadap mata uang negara lain, yang tercermin dalam nilai tukar mata
uang asing (kurs)

Tugasnya
• Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
• Mengatur dan mengawasi perbankan
WEWENANG BI
1. Wewenang yang berkaitan dengan tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, yang meliputi:
 Menetapkan tingkat diskonto, cadangan minimum bank umum, serta mengatur
kredit atau pembiayaan
 Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi
 Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar
terbuka di pasar uang, baik dalam bentuk mata uang Rupiah maupun valuta
asing

2. Wewenang yang berkaitan dengan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, yang meliputi:
 Menetapkan penggunaan alat atau instrumen pembayaran
 Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran
 Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya
WEWENANG BI
3. Wewenang yang berkaitan dengan tugas mengatur dan mengawasi bank, yang
meliputi:
 Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan
 Menetapkan peraturan
 Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu
dari bank
 Mengawasi bank, baik secara individual maupun sebagai sistem perbankan
HUBUNGAN PENAWARAN UANG DENGAN
TINGKAT HARGA

Penawaran Uang
 Jumlah uang yang ada (beredar) dalam perekonomian pada suatu waktu tertentu.
Atau jumlah uang yang beredar
 Arti secara sempit adalah jumlah uang kartal dan uang giral yang beredar pada
suatu waktu tertentu.
 Arti secara luas adalah jumlah uang kartal, uang giral dan uang kuasi yang beredar
pada suatu waktu tertentu.
 Uang kuasi adalah uang yang tersimpan di bank dalam bentuk tabungan, deposito
berjangka dan tabungan valuta asing milik swasta domestik (swasta dalam negeri).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang

Kebijakan Moneter Bank Sentral


Dengan melakukan kebijakan moneter, Bank Sentral dapat menambah atau mengurangi
jumlah uang yang beredar (penawaran uang). Kebijakan moneter tersebut di antaranya
adalah:
 Kebijakan Pasar Terbuka (dengan membeli atau menjual surat berharga).
 Kebijakan Diskonto (dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga).
 Kebijakan Cadangan kas (dengan menaikkan atau menurunkan cadangan kas
minimum).
 Kebijakan kredit selektif dan kredit longgar.
 Kebijakan mencetak uang baru dan menarik uang lama.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang
Tingkat Pendapatan Masyarakat
• Yaitu bahwa semakin tinggi pendapatan masyarakat, akan semakin banyak jumlah
uang yang dimiliki (diterima) masyarakat sehingga jumlah uang yang beredar juga
semakin tinggi.

Tingkat Harga
• Kenaikan biaya produksi (misalnya disebabkan oleh naiknya harga BBM akibat
pengurangan subsidi) umumnya akan menyebabkan naiknya harga harga barang
dan jasa. Jika harga-harga barang dan jasa naik, maka harus tersedia lebih banyak
uang agar masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut. Itu berarti, pemerintah perlu
menambah jumlah uang yang beredar.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang

• Selera Masyarakat
• Jika selera masyarakat terhadap barang dan jasa meningkat maka
akan mendorong peningkatan permintaan.
• Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa
• Peningkatan produksi barang dan jasa yang tidak diimbangi dengan
penambahan jumlah uang yang beredar akan mengakibatkan deflasi.

• Kebijakan Anggaran yang Dianut


• Jika negara menjalankan kebijakan anggaran defisit, maka semakin
tinggi belanja negara akan semakin tinggi pula penawaran uang,
sebab Bank Sentral harus menyediakan uang lebih banyak untuk
menutupi anggaran yang defisit. Salah satu cara yang dilakukan
adalah dengan mencetak uang baru. Dan, pencetakan uang baru sudah
pasti akan menambah penawaran uang (jumlah uang yang beredar).
TEORI MONETER
Teori Kuantitas (David Ricardo)
 Bahwa perubahan jumlah uang yang beredar akan mempengaruhi harga.
 Jika jumlah uang yang beredar sedikit, harga-harga akan turun sehingga nilai
uang naik.
 Jika jumlah uang yang beredar banyak, harga-harga akan naik sehingga nilai
uang turun. Hubungan tersebut dirumuskan sebagai berikut:

• M = kp

• Keterangan
• M = Money (jumlah uang yang beredar)
• k = konstanta
• p = price (tingkat harga)
TEORI MONETER
Teori Kuantitas (Irving Fisher)
• Perubahan uang beredar akan menimbulkan perubahan yang sama cepatnya dengan
harga-harga.
• Bahwa nilai uang (yang ditunjukkan oleh tinggi rendahnya harga) sangat dipengaruhi
oleh jumlah uang yang beredar, kecepatan peredaran uang dan volume perdagangan.

• MV = PT

• Keterangan
• M = money (jumlah uang yang beredar)
• V = velocity (kecepatan peredaran uang)
• P = price (tingkat harga umum)
• T = trade (volume perdagangan)
TEORI MONETER
Teori Sisa Tunai (Alfred Marshall)
• Bahwa perubahan dalam uang beredar akan akan menimbulkan perubahan yang sama
lajunya dengan harga-harga

• M = k . Y dan P . T = Y

• Keterangan:
• M =money (jumlah uang yang beredar)
• k = koefisien (jumlah uang untuk persediaan kas)
• P = price (tingkat harga)
• Y = yield (pendapatan
KEBIJAKAN MONETER
 Langkah-langkah pemerintah (melalui bank sentral) untuk mengendalikan kegiatan
ekonomi negara dan harga-harga dengan cara mengendalikan perubahan-perubahan
dalam penawaran uang dan tingkat bunga, melalui menahan inflasi, mencapai
pekerja penuh atau lebih sejahtera.

 Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin


requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam
usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

 Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas
harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan
neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga
stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga
serta neraca pembayaran internasional yang seimbang
JENIS KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy)
• Yaitu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
• Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli
masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau
depresi.
• Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy)

Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy)


• Yaitu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
• Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
• Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
BENTUK KEBIJAKAN MONETER
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
 adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga
pemerintah (government securities).
 Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga
pemerintah.
 Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual
surat berharga pemerintah kepada masyarakat.
 Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat
Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)


 Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
 Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus
meminjam ke bank sentral.
 Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga
bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang
beredar berkurang.

BENTUK KEBIJAKAN MONETER
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
 Yaitu untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara memainkan
jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.
 Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan
wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)


 Memberi himbauan kepada pelaku ekonomi.
 Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati
dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan
menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk
memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
TUGAS INDIVIDU
DIKUMPULKAN HARI SABTU TANGGAL 19 OKTOBER 2019

1. Di dalam Makro Ekonomi dikenal adanya Perekonomian 4 (empat)


sektor
a. Gambarkan circulation flow nya
b. Uraiakan kegiatan masing-masing sektor tersebut

2. Kondisi krisis yang sedang melanda perekonomian Indonesia saat ini


tidak terlepas dari pengaruhi adanya VUCA
a. Apa yang anda ketahui tentang VUCA ?
b. Bagaimana upaya menghadapinya ?
3. Selesaikan soal Pendapatan Nasional di bawah ini :
a. Diketahui GNP suatu negara Rp30.000.000.000,00; penyusutan
Rp700.000.000,00; pajak tidak langsung Rp50.000.000,00. Dari
data tersebut berapa besar NNI ?
b. Diketahui data berikut:
 Pengeluaran konsumsi : Rp30.000.000.000,00
 Investasi pengusaha : Rp20.000.000.000,00
 Ekspor : Rp17.000.000.000,00
 Impor : Rp 7.000.000.000,00
 Pengeluaran Pemerintah : Rp15.000.000.000,00
Berapakah besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan
pendekatan pengeluaran ?

4. Selesaikan soal di bawah ini :


a. Sebutkan faktor-faktor yang mempengarui penawaran uang.
b. Mengapa seseorang perlu berinvestasi

Anda mungkin juga menyukai