PEMBAHASAN
Secara umum, pengembangan SDM adalah semacam aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia. Hal ini berfungsi agar
SDM tersebut semakin produktivitas dalam bekerja. Tujuan dari pengembangan SDM adalah
menciptakan perubahan positif bagi karyawan.
Setelah memahami pengertian dari pengembangan SDM, Anda perlu mengetahui strategi dari
pengembangan sumber daya manusia yaitu:
Dengan apresiasi maka diharapkan karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih rajin dan
baik. Salah satu wujud bekerja yang lebih baik seperti memberikan presentasi kepada klien
dengan cara yang lebih detail sehingga klien pun mau bekerja sama dengan perusahaan.
1
Pelatihan ini menjadi penting agar mampu meningkatkan keterampilan dan kreativitas
karyawan. Selain itu, team training juga diperlukan untuk membangun perpaduan yang kuat
antar karyawan.
Perusahaan pun dapat memilih mana gagasan yang perlu dilanjutkan dan ide yang perlu
diabaikan. Jika gagasan terlihat menarik, perusahaan akan melanjutkannya menjadi sebuah
produk dan ini bisa jadi berdampak positif pada perusahaan.
Ada beberapa fungsi pengembangan SDM yang perlu Anda ketahui yaitu:
2. Meningkatkan Produktivitas
Ketika perusahaan memberikan motivasi kepada karyawan maka ada dua hal yang diharapkan
yaitu: semangat kerja membaik dan produktivitas meningkat. Jika produktivitas meningkat,
keuntungan perusahaan pun akan meningkat.
Ketika semangat kerja dari karyawan membaik maka ide akan mengalir dan bisa menciptakan
produk yang tentu saja lebih baik dari sebelumnya.
2
3. Mengurangi Kerusakan Produk
Pengembangan SDM yang intensif membuat keterampilan karyawan bertambah. Jika
keterampilan karyawan bertambah, ada inovasi produk. Akhirnya inovasi produk ini dapat
membuat keuntungan perusahaan meningkat. Selain itu, dengan keterampilan karyawan yang
terlatih, akan mengurangi kerusakan produk.
Agar pelayanan dapat menjadi maksimal, divisi pengembangan sumber daya manusia bisa
memberikan pelatihan bagaimana mengelola pelayanan. Jika pelayanan baik dan konsumen
senang, keuntungan perusahaan pun bisa meningkat.
3
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI.
KOMPLEKSITAS ORGANISASI.
PENGETAHUAN TENTANG ILMU-ILMU PERILAKU.
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR.
MENURUT SOEKINJO NOTOATMODJO ADA 2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA :
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam,baik dari suatu organisasi
ataupun diri pribadi.namun dalam hal proses pengembagan SDM faktor internal lebih
ditekankan pada suatu organisasi.
a. Misi dan tujuan organisasi
Setiap organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai, untuk mencapai tujuan ini
diperlukan perencanaan yang baik serta implementasi perancanaan tersebut
dengan tepat. Pelaksanaan kegiatan atau program dalam rangka mencapai tujuan
diperlakukan tenaga(SDM), dan ini dapat dicapai dengan pengembangan SDM
dalam organisasi tersebut.
b. Strategi pencapaian tujuan
Misi dan tujuan suatu organisasi mungkin mempunyai persamaan dengan
organisasi yang lain,tetapi srategi untuk mencapai misi dan tujuan tersebyt
berbeda.oleh sebabb itu setiap organisai mempunyai strategi yang tertentu.hal ini
menentukan apakah pada organisasi tersebut mengadakan kegiatan atau program
PSDM atau tidak.
c. Sifat dan jenis kegiatan
Sifat dan jenis kegiatan organisasi sangat penting pengaruhnya terhadap
penembangan SDM dalam organisasi yang bersangkutan. Suatu organisasi yang
Sebagian besar melaksanka kegiatan teknis,maka pola pengembangan SDM akan
berbeda dengan organisasi yang bersifat ilmiah. Tentu strategi dan program
4
pengembangan SDM akan berbeda antara organisasi yang kegiatannya rutin
dengan organisasi yang kegiatannya memerlukan inovasi dan kreatif.
d. teknologi yang digunakan
sudah tidak asing lagi bahwa setiap organisasi sekarang telah menggunakan
teknologi yang bermacam dari paling sederhana sampai yang paling canggih. Hal
ini perlu diperhitungkan,baik unuk mempersiapkan tenaga guna
menangani,mengoperasionalkan tekonologi itu,atau mungkin terjadinya
otomatisasi kegiatan-kegiatan yang semula dilakukan oleh manusia.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah factor yang berasal dari luar suatu organisai,yang juga perlu
diperhatikan untuk,keberhasilan perencanaan yanglebih baik.
e. Kebijaksanaan pemerintah
Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah,baik yang dikeluarkan melalui
perundang-undangan, peraturan-peraturan pemerintah,surat-surat keputusan
menteri atu pejabat pemerintah,dan sebagainya adalah merupakan arahan yang
harus diperhitungkan oleh organisasi. Kebijaksanaan-kebijaksaan tersebut sudah
barang tentu akan mempengaruhi program-program pengembangan SDM dalam
organisasi yang bersangkutan.
f. Sosio-budaya masyarakat
Factor sosio-masyarakat tidak dapat diabaikan olrh suatu organisasi.hal ini dapat
dipahami karena suatu organisasi apapun didirikan untuk kepentingan masyarakat
yang mempunyai latar belakang sosio-budaya yang berbeda-beda. Oleh sebab itu
dalam mengembangkan SDM dalam suatu organisasi factor ini perlu
dipertimbangkan.
g. Perkembangan ilmu pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diluar organisasi dewasa ini telah
sedemikian pesatnya. Sudah barang tentu suatu organisasi harus mengikuti arus
tersebut. Untuk itu maka organisasi harus mampu untuk memilih teknologi yang
5
tepat untuk organisasinya. Untuk itu maka kemampuan karyawan organisasi harus
diadaptasikan dengan kondisi tersebut(Notoatmodjo,1992:10-12).
Faktor internal yang mempengaruhi PSDM tidak lepas dari kualitas individu yang
menjalani. Kualitas individu dalam suatu organisasi menentukan pula kualitas
organisas tersebut(baik/buruknya).
Pendidikan
Pendidikan disini adalah Pendidikan akademis formal yang didapatkan
oleh masyarakat yang mana Pendidikan ini harus linier sesuai posisi
yang didapatkan saat masyarakat mendapatkan
pekerjaan.misal,seorang operator komputer kantor saat ia sekolah atau
kuliah dulu memang mengambil fokus apada bidang tersebut.
Keterampilan
Keterampilan merupakan bakat dari seorang individu,bisa bakat
tersebut ia dapatkan dari kecil/keturunan orang tua/kemampuan yang
biasa secara terus-menerus. Misal,inovasi-inovasi yang ia ciptakan
pada pekerjaan yang ia jalani,ide-ide terobosan baru untuk
pekerjaannya mampu berbicara didepan orang banyak,dll.
Keahlian
Pada bidang ini biasanya keahlian didapatkan melalui ihtiar/usaha baik
secara formal,informal,ataupun ototidak. Keahlian ini menyesuaiakan
dengan pekerjaan yang sedang kita jalani.misalnya untuk orang yang
bekerja dibidang swasta seperti perusahaan asuransi,dia harus
mempunyai keahlian mengoperasikan komputer/keahlian berbahasa.
6
berbeda dengan orang yang bekerja dibidang pariwisata dan budaya
misalnya di Bali,dia harus mempunyai keahlian sesuai tradisinya.
Pengembangan SDM ini perlu melalui metode yang tepat, agar perusahaan bisa memiliki
karyawan-karyawan yang handal untuk membantu perusahaan. Metode-metode pengembangan
SDM antara lain adalah:
Pelatihan bisa dilaksanakan secara internal maupun eksternal. Pelatihan internal meliputi
pelatihan yang dilakukan di dalam lingkungan perusahaan. Melalui metode ini, trainer dapat
diambil dari dalam perusahaan itu sendiri atau bisa saja diambil dari perusahaan yang biasa
bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mengadakan pelatihan.
Perusahaan yang dipilih tersebut adalah perusahaan yang memang menyediakan jasa pelatihan
yang dibutuhkan. Sementara pelatihan eksternal dilakukan dengan cara karyawan-karyawan ke
lembaga atau instansi pelatihan untuk melakukan pelatihan di sana. Training merupakan hal yang
harus dilalui oleh seorang karyawan baru. Sebelum ditugaskan, mereka diharuskan mengikuti
training terlebih dahulu.
7
2. Magang
Melalui metode magang para karyawan baru dilatih untuk mengerjakan apa tugas yang akan
dilakukannya kelak. Karyawan baru tentu belum menguasai medan tempur, karenanya perlu
didampingi terlebih dahulu agar nanti siap diterjunkan dalam pekerjaanya dengan keterampilan
dan wawasan yang dibutuhkan. Magang umum diadakan di setiap perusahaan sebagai langkah
awal untuk mempersiapkan diri.
3. Pendidikan
Melalui metode pendidikan, perusahaan memberikan pendidikan formal kepada para karyawan
atau memberikan kesempatan pada karyawan untuk melanjutkan pendidikan agar karyawan
tersebut memiliki kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Misalnya, sebuah perusahaan ingin menaikkan posisi karyawan lulusan D3 dikarenakan prestasi
atau potensinya. Maka perusahaan akan mengambil kebijakan untuk memberi kesempatan untuk
mengambil kuliah lanjutan. Kebijakan tersebut tentunya jauh lebih efektif daripada harus
merekrut karyawan baru yang belum teruji kinerjanya.
4. Rotasi Kerja
Ketika karyawan kurang memberikan hasil maksimal dalam pekerjaannya, maka perusahaan
harus mengevaluasi apa penyebabnya. Apakah ada ketidakcocokan antar tim, apakah tekanan
terlalu besar, ataukah karyawan ada dalam batas kelelahan dan kejenuhan maksimal.
Metode rotasi memberikan kesempatan pada karyawan untuk merasakan variasi pekerjaan
sekaligus untuk mengetahui divisi mana karyawan tersebut cocok untuk ditempatkan.
Ketika di suatu divisi karyawan tersebut tidak cocok, namun di divisi lain ternyata hasilnya
maksimal, maka bisa dipertimbangkan pemindahanya. Selain mengetahui tempat yang cocok
untuk karyawan tersebut, namun juga rotasi berfungsi untuk mengisi kekosongan karyawan lain
yang sedang cuti, ijin mendadak atau mengundurkan diri.
8
Perusahaan tidak akan panik ketika terjadi hal-hal tadi. Dengan Metode rotasi para karyawan
akan menemukan passion kerja yang mungkin lebih cocok untuk dirinya. Dan imbasnya akan
baik tentu saja pada kinerjanya.
5. Studi Banding
Metode ini adalah metode pengembanhan SDM dengan cara mengevaluasi atau membandingkan
sistem kerja yang selama ini berjalan di suatu perusahaan dengan sistem kerja standar atau
berlaku di tempat lain. Melalui metode ini perusahaan akan mendapat gambaran seefektif apa
sistem kerja terhadap produktivitas yang diperoleh.
Sebagai contoh jika perusahaan menginginkan perbaikan pada sistem marketingnya, maka
perusahaan akan melakukan studi banding pada perusahaan lain yang memiliki sistem marketing
berbeda. Setelah mendapatkan gambaran metode di perusahaan lain, lalu akan coba diterapkan di
perusahaan. Apakah lebih baik, sama atau malah menurunkan hasil kerja.
6. Uji Kompetensi
Metode ini mungkin tak disukai karyawan ,siapa sih yang senang diberi ujian? Namun metode
ini dianggap perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas karyawan selama ini. Uji kompetensi
bisa dilakukan oleh perusahaan sendiri atau oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Terkadang karena merasa telah lama bekerja para karyawan malas untuk belajar. Padahal bisa
jadi perusahaan memiliki metode atau kebijakan baru dalam hal produksi. Namun karyawan
lama àlias senior biasanya malas untuk belajar dan lebih memilih menggunakan metode yang
selama ini dikuasainya. Dengan adanya uji kompetensi , ada usaha dari karyawan untuk kembali
belajar.
7. Coaching
Metode ini adalah metode pelatihan atau pembimbingan. Seseorang ditunjuk untuk membimbing
karyawan lain. Tujuan dari metode ini jelas untuk meningkatkan keterampilannya dalam bekerja.
9
Tujuan dari metode ini selain untuk meningkatkan kualitas kerja juga sebagai sarana untuk
transfer kemampuan karyawan atau orang yang sudah jauh berpengalaman di suatu pekerjaan.
8. Outbond
Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi diantara karyawan di semua
level. Pada kegiatan ini biasanya dibagi ke dalam kelompok kelompok yang anggotanya berasal
dari divisi lain.
Saat Outbond diberlakukan beberapa permainan yang membutuhkan pola pikir cepat,
kepemimpinan dan kekompakan. Mengerjakan hal yang sama berulang-ulang dan bertahun-
tahun bisa menimbulkan kejenuhan pada karyawan perusahaan.
Salah satu indikasi kejenuhan adalah berkurangnya produktivitas karyawan, sebelum hal ini
terjadi, perusahaan perlu mengadakan kegiatan bersama di luar perusahaan untuk menggairahkan
kembali semangat kerja dan dan saling mengenal satu sama lain.
10
1. Memahami konsep manajemen kinerja
2. Merancang KPI
3. Melaksanakan evaluasi dan perbaikan kinerja
4. Mampu membuat kebijakan penegmbangan SDM
5. Mampu merancang job description
1. Job Description
Identifikasi jabatan
Ikhtisar jabatan
Hubungan antar jabatan
Rincian tugas dalam jabatan
Wewenang dan tanggung jawab jabatan.
Lingkungan kerja
2. Prinsip dasar manajemen kinerja
3. Perencanaan dan pelaksanaan kinerja
4. Pelaksanaan kinerja
5. Mengelola produktivitas
Teknik memperbaiki produktivitas
Proses perbaikan produktivitas
Strategi terhadap SDM
Pengukuran produktivitas
6. Pengukuran dan evaluasi kinerja
Design key performance indeks (KPI)
Tindak lanjut KPI
Pendekatan evaluasi kinerja
Sasaran evaluasi kinerja
Metode evaluasi
7. Perbaikan kinerja
11
Rencana perbaikan kinerja
Proses perbaikan kinerja
Perbaikan kinerja berkelanjutan
Performance driven organization
Memaksimalkan kinerja
8. Studi kasus
Peserta
Metode
Instruktur
12
BAB 111
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perencanaan merupakan kegiatan atau proses yang sangat penting dalam organisasi, termasuk
dalam manajemen SDM sebab perencanaan merupakan Persyaratan kegiatan yang harus di
lakukan. Perencanaan mengembangkan “fokus” dan “fleksibilitas” suatu organisasi yang
memiliki fokus untuk mengetahui apa yang terbaik, mengetahui apa yang dibutuhkan.
Perencanaan Sumber Daya Manusia memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana
tenaga kerja dapat diperoleh, kapan tenagan kerja akan dibutuhkan, dan pelatihan serta
pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Selanjutnya sistem kompensasi harus
sesuai dengan sistem penyesuaian kinerja, dimana harus sesuai juga dengan keputusan
pengembangan Sumber Daya Manusia. “Perencanaan sumber daya manusia adalah proses
analisis dan identifikasi tersedianya dan kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga
organisasi tersebut dapat mencapai tujuan” (Robert L.Mathis dan Jhon H.Jackson;2001)
Manajemen perlu menyeimbangkan antara fungsi perencanaan sumber daya manusia dengan
fungi-fungsi yang lain agar sasaran organisasi tercapai secara keseluruhan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/411476109/MAKALAH-PENGEMBANGAN-SDM
https://www.google.com/search?q=faktor-
faktor+yang+mempengaruhi+kebutuhan+pengembangan+sdm&biw=1366&bih=649&ei=9JAdZNDFAeSS
seMP3YS7qA8&oq=faktor+faktor+yang+mempengaruhi+kebutuhan+penge&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlc
nAQARgAMgYIABAWEB46DwgAEIoFEOoCELQCEEMYAToZCAAQigUQ6gIQtAIQigMQtwMQ1AMQ5QIYATo
NCAAQjwEQ6gIQtAIYAjoNCC4QjwEQ6gIQtAIYAjoRCC4QgwEQxwEQsQMQ0QMQgAQ6BwgAEIoFEEM6CA
guEIAEELEDOhEILhCABBCxAxCDARDHARDRAzoOCC4QgwEQ1AIQsQMQgAQ6BQgAEIAEOgsIABCABBCxAx
CDAToFCC4QgAQ6CwguEIAEELEDEIMBOgsILhCABBDHARDRAzoICAAQgAQQsQM6DAgAEIAEEAoQRhD_A
ToHCAAQgAQQCjoNCAAQgAQQsQMQsQMQCjoKCAAQgAQQsQMQCjoKCAAQigUQsQMQQzoECAAQAzo
HCAAQDRCABDoICAAQFhAeEA9KBAhBGABQ6TBYjYUDYPeeA2gEcAF4AIABoASIAc86kgEKMC40NS40LjUt
MZgBAKABAbABFMABAdoBBAgBGAfaAQYIAhABGAo&sclient=gws-wiz-serp
https://www.gramedia.com/literasi/pengembangan-sdm/
https://www.scribd.com/document/411476109/MAKALAH-PENGEMBANGAN-SDM
14