Anda di halaman 1dari 11

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD SERTA


PENYAJIANNYA DALAM LAPORAN KEUANGAN PADA CV TANTERI
KERAMIK DI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2013

Ni Luh Wayan Desi Handayani1, Made Ary Meitriana1, Anjuman Zukhri2

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {desihandayani63@yahoo.co.id1,ary.meitriana@yahoo.co.id1,
anjumanzukhri09@gmail.com2}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud serta
penyajiannya dalam laporan keuangan pada CV Tanteri Keramik, (2) perlakuan akuntansi aktiva tetap
berwujud serta penyajiannya dalam laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK, dan (3) dampak dari
perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud yang sesuai dengan PSAK terhadap laba rugi perusahaan
pada CV Tanteri Keramik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data
dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan teknik
analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) CV Tanteri Keramik
memberlakukan atau mencatat aktiva tetap berwujud hanya didasarkan pada harga perolehan saja
tanpa memperhatikan biaya-biaya yang mempengaruhinnya (2) berdasarkan PSAK No.16 bahwa
pencatatan aktiva tetap berwujud seharusnya dicatat sebesar biaya perolehan, yaitu harga beli ditambah
dengan biaya-biaya yang mempengaruhinya (3) dampak dari diterapkannya perlakuan akuntansi aktiva
tetap berwujud yang sesuai dengan PSAK No.16 terhadap laba rugi CV Tanteri Keramik ialah dimana
laba yang diperoleh oleh perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp.8.333,00.

Kata kunci: aktiva tetap, laporan keuangan.

Abstract

The purpose of this research was to determine (1) the accounting treatment of tangible fixed assets as
well in the financial statements report CV Tanteri Ceramics, (2) the accounting treatment of tangible fixed
assets as well of the financial statements report in accordance with the statement of accounting
standards, and (3) the impact of treatment tangible fixed assets accounting in accordance with
accounting standards towards statement of income on CV Tanteri Ceramics company. This research was
descriptive quantitative research. Data were collected through by interviews and documentation. The
data were analysed using descriptive analysis with a quantitative approach. The results of this research
showed that (1) CV Tanteri Ceramics impose or record only tangible fixed assets based on acquisition
price without regard to the costs that affect it (2) based on SFAS 16 that the recording of tangible fixed
assets should be recorded at cost, which is the purchase price plus costs influencing (3) the impact of the
application of the accounting treatment of tangible fixed assets in accordance with SFAS 16 against
income CV Tanteri Ceramics is where the profits derived by the company decreased by Rp.8.333, 00.

Keywords: fixed assets, financial statements.


Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

dasar atau konsep yang menjadi pedoman


dalam menilai, mencatat dan menyajikan
PENDAHULUAN harta, kewajiban serta modal perusahaan.
Dalam suatu perusahaan, selalu PSAK No.16 (IAI,2011:01) bertujuan untuk
memiliki aktiva tetap untuk menjalankan mengatur perlakuan akuntansi aktiva tetap,
operasinya, baik yang berwujud maupun agar pengguna laporan keuangan dapat
yang tidak berwujud. Jenis aktiva tetap memahami informasi mengenai investasi
yang dimiliki oleh perusahaan satu dengan entitas di aktiva tetap, dan perubahan
yang lainnya berbeda. Menurut Harahap dalam investasi tersebut.
³SHUDQDQ DNWLYD WHWDS LQL VDQJDW Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia
besar dalam perusahaan baik ditinjau dari (dalam Harahap, 1999:21) mendefinisikan
segi fungsinya, dari segi jumlah dana yang aktiva tetap berwujud sebagai berikut,
diinvestasikan, dari segi pengelolaannya aktiva tetap berwujud adalah aktiva
yang melibatkan banyak orang, dari segi berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pembuatannya yang jangka panjang, pakai atau dengan dibangun terlebih
maupun dari segi pengawasannya yang dahulu, yang digunakan dalam operasi
DJDN UXPLW´ /HELK ODQMXW +DUDKDS perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual
menjelaskan bahwa dalam menghasilkan dalam rangka kegiatan normal perusahaan
produk peranan aktiva tetap sangat besar, dan mempunyai masa manfaat lebih dari
seperti lahan untuk tempat berproduksi, satu tahun. Munawir (2007:17)
bangunan sebagai tempat pabrik dan mendefinisikan aktiva tetap berwujud
kantor, mesin dan peralatan sebagai alat sebagai kekayaan yang dimiliki perusahaan
untuk berproduksi, kendaraan sebagai alat yang fisiknya nampak (konkrit). Menurut
untuk mengangkut hasil produksi, investasi Soemarsono (2005:20) aktiva tetap
berupa inventaris kantor sebagai alat yang berwujud adalah aktiva berwujud (tangible
mendukung kegiatan perusahaan fixed assets) yang masa manfaatnya lebih
semuanya, maka dari itu setiap perusahaan dari satu tahun digunakan dalam kegiatan
penting memiliki aktiva tetap karena dengan perusahaan dimiliki tidak untuk dijual
adanya aktiva tetap maka kegiatan operasi kembali dalam kegiatan normal
perusahaan dapat berjalan dengan lancar. perusahaan, serta nilainya cukup besar.
Aktiva tetap merupakan aktiva yang Menurut Sugiri (2001:84) aktiva tetap
secara fisik dapat dilihat keberadaannya berwujud adalah aktiva berwujud yang
dan sifatnya relatif permanen serta memiliki tujuan pemilikannya adalah untuk
masa kegunaan yang panjang. Pernyataan digunakan dalam produksi atau penyediaan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) barang atau jasa, untuk direntalkan kepada
No.16 yang merupakan standar akuntansi pihak lain, atau untuk tujuan administratif,
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan dan diharapkan untuk digunakan selama
Indonesia (IAI) yang mengatur tentang lebih dari satu periode. Dari enam definisi
perlakuan akuntansi aktiva tetap. Ikatan tersebut dapat disimpulkan bahwa aktiva
Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi tetap berwujud adalah aktiva yang menjadi
profesi akuntan di Indonesia. PSAK No.16 hak milik perusahaan dan dipergunakan
(dalam Juan dan Wahyuni,2012: 340) secara terus menerus dalam kegiatan
memberi definisi aktiva tetap adDODK ³DNWLYD menghasilkan barang dan jasa perusahaan.
berwujud yang dimiliki untuk digunakan Proses perolehan aktiva tetap berwujud
dalam produksi atau penyediaan barang memerlukan suatu perencanaan yang
atau jasa, untuk disewakan kepada pihak berdasarkan pertimbangan yang tepat bagi
lain, atau untuk tujuan administratif dan para pengambil keputusan tentang
diharapkan untuk digunakan selama lebih kebijakan apa yang perlu diambil untuk
GDUL VDWX SHULRGH´ 0DND GDUL LWX DNWLYD WHWap memperoleh aktiva tetap. Menurut Subroto
harus mendapat perhatian yang memadai (1991:117) aktiva tetap yang dimiliki
dari pimpinan serta segala perlakuan perusahaan cara perolehannya bermacam-
akuntansi terhadap aktiva tetap harus macam, ada yang diperoleh dengan cara
sesuai dengan PSAK yang merupakan membeli tunai, membeli kredit jangka
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

panjang, dibuat sendiri, ditukar dengan dikenai sebagai biaya pemeliharaan.


surat berharga, dan dapat juga diperoleh Pengeluaran untuk biaya pemeliharaan ini
dari sumbangan atau donasi. PSAK No.16 adalah hal yang biasa, terjadi berulang
(dalam Juan dan Wahyuni,2012: 341) biasanya dalam jumlah yang kecil (tidak
menyatakan penentuan harga perolehan rnaterial), dan tidak akan meningkatkan
aktiva tetap tidak dilihat dari sudut harga efisiensi, kapasitas, atau memperpanjang
belinya, tetapi mencangkup seluruh masa manfaat dari aktiva tetap berwujud
pengeluaran sampai aktiva tersebut siap terkait, oleh karena itu akan segera dicatat
untuk dioperasikan perusahaan. sebagai biaya ketika terjadi.
Aktiva tetap yang telah dimiliki Aktiva tetap yang dimanfaatkan oleh
perusahaan tentunya mempunyai batas perusahaan lama-kelamaan akan
waktu tertentu untuk beroperasi, serta mengalami penyusutan. Penyusutan aktiva
memerlukan perbaikan yang kadangkala tetap adalah suatu cara pengalokasian
juga membutuhkan dana yang tidak sedikit sebagian dari harga perolehan aktiva tetap
jumlahnya, disamping biaya pemeliharaan menjadi biaya pada setiap periode
rutin agar dapat menunjang kegiatan akuntansi (Hery,2012:171). Menurut
operasi perusahaan. Dalam hal ini perlu 6RHPDUVRQR ´SHQ\XVXWDQ DGDODK
penetapan apakah pengeluaran yang pengakuan adanya penurunan nilai aktiva
berhubungan dengan aktiva tetap masuk WHWDS EHUZXMXG EHUZXMXG´ 0HQXUXW 6XJLUL
kepada pengeluaran modal (capital (2001:94) penyusutan adalah alokasi
expenditure) ataupun pengeluaran sistematis jumlah yang dapat disusutkan
pendapatan (revenue expenditure) dari suatu asset selama umur manfaatnya.
(Hery,2012:168) . ³3HQJHOXDUDQ PRGDO ³Penyusutan adalah alokasi sistematis
(capital expenditure) adalah biaya-biaya jumlah yang dapat disusutkan dari suatu
yang dikeluarkan dalam rangka aset selama umur PDQIDDWQ\D´
memperoleh aktva tetap, meningkatkan (IAI,2011:16.03). Dari tiga definisi tersebut
efisiensi operasional dan kapasitas dapat disimpulkan penyusutan adalah
produktif aktiva tetap, serta memperpanjang proses pengalokasian harga perolehan
PDVD PDQQIDDW DNWLYD WHWDS´ +HU\ aktiva tetap berwujud. Santoso (2009:52)
2012:168). Pengeluaran modal merupakan menyebutkan ada beberapa metode yang
pengeluaran yang tidak dibiayakan digunakan untuk penghitung penyusutan
langsung sebagai biaya dalam laporan laba diantaranya, metode garis lurus, metode
rugi, melainkan dikapitalisasi terlebih jumlah angka tahun, metode saldo menurun
dahulu sebagai aktiva tetap berwujud di berganda, metode jam jasa dan metode
neraca, karena pengeluaran-pengeluaran unit produksi. Ada tiga faktor yang
ini akan memberikan manfaat bagi dipertimbangkan dalam menentukan beban
perusahaan di masa mendatang. penyusutan yaitu, harga perolehan, nilai
pengeluaran-pengeluaran dalam kategori residu, taksiran umur ekonomis
ini akan dicatat dengan cara mendebet (Hery,2012:173).
akun aktiva tetap berwujud terkait. Pengakuan atas penyusutan aktiva
Hery (2012:168) menyatakan bahwa tetap berwujud tidak berakibat adanya
pengeluaran pendapatan (revenue pengumpulan kas untuk mengganti aktiva
expenditure) merupakan biaya yang hanya lama dengan aktiva yang baru. Saldo
akan memberi manfaat dalam periode rekening akumulasi penyusutan
berjalan, sehingga biaya yang dikeluarkan menggambarkan jumlah penyusutan yang
tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva dibiayakan sebagai biaya, bukan
tetap di neraca, melainkan akan langsung menggambarkan dana yang telah dihimpun.
dibebankan sebagai beban dalam laporan Menurut Hery (2011:173) ada tiga faktor
laba rugi periode berjalan di mana biaya yang perlu dipertimbangkan dalam
tersebut terjadi. Pengeluaran-pengeluaran menentukan besarnya biaya penyusutan
yang dilakukan untuk mempertahankan setiap periode yaitu sebagai berikut.Harga
aktiva tetap berwujud agar selalu berada perolehan yaitu uang yang dikeluarkan atau
dalam kondisi operasional yang baik hutang yang timbul dan biaya-biaya yang
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

terjadi dalam perolehan suatu aktiva dan :19/22.07/TDUP/V/1991. Pada awal


menempatkannya agar dapat digunakan. berdirinya perusahaan ini masih
Nilai sisa suatu aktiva yang didepresiasi menggunakan alat ± alat yang sederhana
adalah jumlah yang diterima bila aktiva seperti meja putar. Seiring berjalannya
tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, waktu dan perkembangan perusahaan yang
dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi semakin maju, perusahaan ini terus
pada saat menjual atau menukarnya. berusaha meningkatkan produk yang
Taksiran umur kegunaan aktif dipengaruhi dihasilkan baik dari segi kualitas maupun
oleh cara-cara pemeliharaan dan kuantitas. Untuk mewujudkan hal tersebut
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianut perusahaan sampai saat ini telah
dalam reparasi. Taksiran umur ini biasanya menggunakan mesin±mesin dan peralatan
dinyatakan dalam satuan periode waktu, modern menggunakan tenaga listrik.
satuan hasil produksi atau satuan jam Selama satu tahun perusahaan dapat
kerjanya. menghasilkan keramik sebanyak 12.000-
Penghentian proses pemakaian aktiva 18.000 buah keramik yang nantinya akan
tetap bisa terjadi akibat dari penjualan diekspor kebeberapa negara seperti,
aktiva tetap kepada pihak lain atau dengan Jepang,Amerika, Perancis dan Jerman.
cara ditukarkan dengan aktiva lain baik Pada tahun 2013 perusahaan memiliki
sejenis maupun tidak sejenis aktiva tetap yang sangat besar dengan
(Santoso,2009:76). Apabila aktiva tetap jumlah nominal Rp 1.100.000.000,00, oleh
tersebut dihapuskan dengan cara dijual karena itu diperlukan perlakuan akuntansi
maka selisih antara harga jual dengan nilai terhadap aktiva tetap berwujud yang sesuai
buku dicatat sebagai laba atau rugi dengan standar akuntansi yang berlaku
pendapatan perusahaan (Santoso, umum. Perusahaan dalam memperlakukan
2009:76). Penanganan aktiva tetap suatu transaksi aktiva tetap belum sesuai
bertujuan untuk memperoleh efisiensi dan dengan standar yang berlaku umum,
pengamanan terhadap aktiva tetap agar dimana kesalahan yang dilakukan oleh
dana yang diinvestasikan ke dalam aktiva perusahaan dalam hal pembelian aktiva
tetap memperoleh manfaat yang maksimum tetap. Pada saat pembelian aktiva tetap
sesuai dengan jangka waktu hanya harga perolehannya saja yang
pemakaiannya, serta untuk menghindari dicatat sebagai harga perolehan aktiva
ketidakwajaran pelaporan biaya dalam tetap, sedangkan untuk biaya-biaya yang
suatu periode akuntansi (Santoso, dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap
2009:02). Aktiva tetap juga erat kaitannya tersebut tidak dimasukkan sebagai harga
dengan umur ekonomis dari aktiva tersebut perolehan dari aktiva tetap yang dibeli.
sehingga perusahaan perlu menerapkan Kesalahan tersebut akan mempengaruhi
suatu sistem informasi akuntansi aktiva relevansi laporan keuangan sehingga
tetap untuk dapat mengestimasikan secara laporan keuangan yang disusun menjadi
akurat umur ekonomis aktiva tetap tersebut. tidak layak dan tidak sesuai dengan standar
Hal ini sangat penting karena dengan akuntansi yang berlaku.
estimasi umur ekonomis yang akurat, Berdasarkan uraian di atas, maka
perusahaan dapat mentaksir masa peneliti tertarik untuk mengadakan
penggunaan aktiva tetap tersebut secara penelitian dengan mengambil judul
lebih efektif . ³PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA
CV.Tanteri merupakan perusahaan TETAP BERWUJUD SERTA
yang bergerak dalam bidang industri PENYAJIANNYA DALAM LAPORAN
keramik. Perusahaan ini berdiri pada tahun KEUANGAN PADA CV TANTERI
1987, perusahaan ini berbentuk badan KERAMIK DI KABUPATEN TABANAN
usaha Commanditare Vennootschap yang TAHUN 2013´
lebih sering disingkat CV yang merupakan
persekutuan yang didirikan atas dasar METODE
kepercayaan. Perusahaan ini baru terdaftar Penelitian ini merupakan penelitian
tahun 1991 dengan Nomor deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Penelitian deskriptif dengan pendekatan laba-rugi, laporan perubahan modal tahun


kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan 2013 dan daftar aktiva tetap yang dibuat
menggambarkan fenomena yang terjadi oleh bagian keuangan CV Tanteri Keramik.
dengan menggunakan angka-angka Wawancara digunakan untuk memperoleh
(Sugiyono,2012:07). Data yang data berupa penjelasan dari bagian
dikumpulkan berupa laporan keuangan keuangan mengenai cara perolehan aktiva
CV.Tanteri Keramik tahun 2013 dan daftar tetap, metode penyusutan aktiva tetap,
aktiva tetap CV.Tanteri Keramik. Data yang serta pencatatannya didalam laporan
diperoleh dianalisis untuk membantu keuangan CV Tanteri Keramik. Wawancara
CV.Tanteri Keramik dalam menggambarkan yang dilakukan pada penelitian ini
perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud menggunakan wawancara tak berstruktur
serta penyajiannya dalam laporan yang dilakukan dengan bagian keuangan.
keuangan yang sesuai dengan PSAK dan Teknik analisis data yang digunakan
melihat dampak dari perlakuan akuntansi adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif.
aktiva tetap berwujud yang sesuai dengan Analisis deskriptif digunakan untuk
PSAK terhadap perolehan laba rugi pada menganalisis data dengan cara
CV.Tanteri Keramik. menggambarkan data yang telah terkumpul
Lokasi yang dijadikan tempat dan membuat kesimpulannya (Sugiyono,
penelitian ini adalah di CV.Tanteri Keramik 2012:147). Dari terkumpulnya data yang
di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, diperoleh dari laporan keuangan serta
Kabupaten Tabanan. Subjek penelitian ini daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh CV
adalah CV Tanteri Keramik. Obyek dari Tanteri Keramik, selanjutnya data dianalisis
penelitian ini adalah perlakuan akuntansi dan dilakukan perhitungan mengenai
aktiva tetap berwujud serta penyajiannya perlakuan akuntansi aktiva tetap yang di
dalam laporan keuangan pada CV Tanteri dalamnya terdapat pengukuran aktiva tetap
Keramik. dan juga melakukan perhitungan untuk
Adapun jenis data yang digunakan penyajian laporan keuangan pada CV
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Tanteri Keramik sehingga dapat dilihat laba
Data kuantitatif yang diperoleh melalui yang diperoleh setelah diterapkannya
dokumen perusahaan seperti data aktiva perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud
tetap yang dimiliki oleh perusahaan dan yang sesuai dengan PSAK pada CV Tanteri
laporan keuangan CV Tanteri Keramik. Keramik.
Ditinjau dari sumbernya, data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
primer dan data sekunder. Data primer Hasil Penelitian
didapatkan dari hasil wawancara yang tidak Aktiva tetap mempunyai peranan
berstruktur dengan bagian keuangan pada besar dalam menunjang dan memperlancar
CV Tanteri Keramik Data sekunder aktivitas produksi serta merupakan
merupakan data yang diperoleh dengan kekayaan utama perusahaan selain aktiva
menelaah data yang didapat dari bagian lancar perusahaan. CV Tanteri Keramik
keuangan CV Tanteri Keramik yang berupa mengakui aktiva tetap berwujud hanya
data aktiva tetap berwujud dan laporan diakui sebesar harga perolehannya saja,
keuangan CV Tanteri Keramik. biaya-biaya yang terkait dengan aktiva
Berdasarkan rumusan masalah serta tetap berwujud hingga aktiva tetap tersebut
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, siap untuk digunakan tidak dimasukkan
maka metode pengumpulan data yang sebagai harga perolehan, namun
digunakan dalam penelitian ini adalah dimasukkan sebagai biaya lain-lain.
metode dokumentasi dan metode Kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh
wawancara.Metode dokumentasi digunakan perusahaan diperoleh dengan cara
untuk memperoleh data laporan keuangan membeli secara tunai. Kendaraan yang
dan daftar aktiva tetap pada CV Tanteri dibeli oleh perusahaan harga perolehan
Keramik selama tahun 2013. Laporan yang dicatat hanya sebesar Rp
keuangan tersebut berupa neraca, laporan 50.000.000,00, sedangkan untuk biaya
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

pengiriman dan juga biaya komisi sebesar Dalam melakukan penyusutan


Rp 250.000,00 dan Rp 200.000,00 tidak terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh CV
dimasukkan sebagai harga perolehan Tanteri Keramik, metode penyusutan yang
kendaraan namun dicatat ke dalam biaya diterapkan untuk semua aktiva tetap yang
lain-lain. Begitu juga dengan mesin yang dimiliki oleh CV Tanteri Keramik
dimiliki oleh perusahaan hanya dicatat menggunakan metode garis lurus.
sebesar harga mesin yaitu sebesar Rp Perusahaan melakukan penyusutan setiap
240.000.000,00, biaya pemasangan bulan. Gedung pabrik dan toko (showroom)
sebesar Rp 800.000,00 dan biaya yang dimiliki perusahaan pada saat
pengiriman sebesar Rp 300.000,00 tidak melakukan penyusutan tidak
dimasukkan sebagai biaya perolehan mesin memperhitungkan nilai residu,sedangkan
yang dibeli oleh perusahaan namun dicatat untuk kendaraan dan mesin
sebagai biaya lain-lain. Jurnal untuk memperhitungkan nilai residu sebesar Rp
mencatat transaksi tersebut yaitu sebagai 500.000,00, sehingga biaya penyusutan
berikut. gedung sebesar Rp 1.000.000,00, biaya
Kendaraan Rp 50.000.000,00 penyusutan toko sebesar Rp 500.000,00,
Kas Rp 50.000.000,00 biaya penyusutan mesin Rp 997.917,00,
Mesin Rp 240.000.000,00 dan biaya penyusutan kendaraan Rp
Kas Rp 240.000.000,00 412.500,00.
Biaya lain-lain Rp 1.450.000.,00 Berdasarkan data yang telah
Kas Rp 1.450.000.,00 diuraikan diatas mengenai perlakuan
CV Tanteri Keramik tahun 2013 akuntansi aktiva tetap pada CV.Tanteri
mengeluarkan biaya seperti biaya Keramik disajikan dalam laporan keuangan
pemeliharaan kendaraan, biaya masih mencatat kendaraan dan mesin
pemeliharaan mesin, dan biaya perbaikan hanya sebesar harga belinya saja yaitu
gedung dan toko (Showroom), untuk kendaraan sebesar Rp 50.000.000,00 dan
memelihara aktiva tetap berwujud tersebut mesin sebesar Rp 240.000.000,00.
agar aktiva tetap berwujud selalu dalam Menurut PSAK aktiva tetap berwujud
kondisi yang baik. Dimana untuk setiap diakui sebesar biaya perolehan untuk
bulannya dikeluarkan biaya pemeliharaan memperoleh aktiva tetap berwujud siap
kendaraan seperti ganti oli dan service untuk digunakan. Semua biaya yang
kendaraan sebesar Rp 200.000,00 per dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap
bulan sehingga menjadi Rp 2.400.000,00 berwujud harus dimasukkan sebagai biaya
per tahun, biaya yang dikeluarkan untuk perolehan aktiva tetap berwujud. Pada CV
pemeliharaan kendaraan tersebut Tanteri Keramik kendaraan yang dibeli
dimasukkan ke dalam biaya lain-lain dan dengan harga Rp 50.000.000,00, untuk
dicatat ke dalam jurnal sebagai berikut. memperoleh kendaraan tersebut ada biaya
Biaya lain-lain Rp 2.400.000,00 yang dikeluarkan seperti biaya pengiriman
Kas Rp 2.400.000,00 dan juga biaya komisi sebesar Rp
Pada tahun 2013 juga terdapat 250.000,00 dan Rp 200.000,00, untuk
pengeluaran biaya untuk perbaikan mesin mencatat transaksi pembelian kendaraan
yang mengalami kerusakan dengan biaya yang sesuai dengan PSAK dapat disajikan
sebesar Rp 1.000.000,00, biaya perbaikan sebagai berikut.
gedung pabrik yang mengalami kebocoran Harga Kendaraan Rp 50.000.000,00
sebesar Rp 500.000,00 dan biaya Biaya Pengiriman Rp 250.000,00
perbaikan toko yang dicat ulang dengan Biaya Komisi Rp 200.000,00+
biaya sebesar Rp 650.000,00. Biaya By Perolehan KendaraanRp 50.450.000,00
tersebut semuanya dicatat oleh CV Tanteri Kendaraan Rp 50.450.000,00
Keramik ke dalam biaya lain-lain dengan Kas Rp 50.450.000,00
jurnal : Perusahaan membeli mesin sebesar
Biaya lain-lain Rp 2.150.000,00 Rp 240.000.000,00, biaya pemasangan
Kas Rp 2.150.000,00 sebesar Rp 800.000,00 dan biaya
pengiriman sebesar Rp 300.000,00.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Harga mesin Rp 240.000.000,00 Biaya perbaikan gedung Rp 500.000,00


Biaya pemasangan Rp 800.000,00 Biaya perbaikan toko Rp 650.000,00
Biaya Pengiriman Rp 300.000,00+ Kas Rp 2.150.000,00
By perolehan mesin Rp 241.100.000,00 Dalam melakukan penyusutan,
Menurut PSAK untuk mencatat pembelian metode penyusutan yang diterapkan untuk
mesin tersebut adalah sebagai berikut. semua aktiva tetap yang dimiliki oleh CV
Mesin Rp 241.100.000,00 Tanteri Keramik menggunakan metode
Kas Rp 241.100.000,00 garis lurus. Perusahaan melakukan
Perusahaan tahun 2013 ada biaya- penyusutan setiap tahun. Gedung pabrik
biaya yang dikeluarkan untuk memelihara dan toko (showroom) yang dimiliki
aktiva tetap berwujud. Dimana untuk setiap CV.Tanteri pada saat melakukan
bulannya dikeluarkan biaya pemeliharaan penyusutan tidak dikurangi dengan nilai
kendaraan seperti ganti oli dan service residu. Adapun daftar penyusutan aktiva
kendaraan. Biaya yang dikeluarkan untuk tetap menurut PSAK yaitu biaya
pemeliharaan kendaraan sebesar Rp penyusutan gedung sebesar Rp
2.400.000,00 pertahun, biaya yang 1.000.000,00, biaya penyusutan toko
dikeluarkan untuk pemeliharaan kendaraan sebesar Rp 500.000,00, biaya penyusutan
tersebut dimasukkan ke dalam biaya lain- mesin Rp 1.002.500,00, dan biaya
lain. Menurut PSAK biaya yang dikeluarkan penyusutan kendaraan Rp 416.250,00.
untuk biaya pemelihaaan kendaraan dicatat Berdasarkan PSAK penyajian aktiva
tersendiri dengan akun biaya pemeliharaan tetap dalam laporan keuangan pada CV
kendaraan bukan dimasukkan sebagai Tanteri Keramik mencatat kendaraan dan
biaya lain-lain sebab pengeluaran- mesin yang dimiliki sebesar Rp
pengeluaran yang dilakukan untuk 50.450.000,00 dan Rp 241.100.000,00 hal
mempertahankan aktiva tetap agar selalu ini disebabkan karena harga perolehan dari
berada dalam kondisi operasional yang baik mesin dan kendaraan dicatat sebesar harga
dikenai sebagai biaya pemeliharaan, beli ditambah dengan biaya yang
sehingga nantinya dalam laporan laba-rugi dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap
lebih terperinci. Biaya pemeliharaan tersebut.
kendaraan dicatat dalam jurnal: Perlakuan akuntansi aktiva tetap
Biaya Pemeliharaan berwujud yang sesuai dengan PSAK
Kendaraan Rp 2.400.000,00 memberikan dampak terhadap laba pada
Kas Rp 2.400.000,00 CV Tanteri Keramik. Berdasarkan hasil
Pada tahun 2013 juga terdapat perhitungan laba dari CV Tanteri Keramik
pengeluaran biaya untuk perbaikan mesin sebelum menerapkan perlakuan akuntansi
yang mengalami kerusakan dengan biaya aktiva tetap berdasarkan PSAK No 16
sebesar Rp 1.000.000,00, biaya perbaikan memperoleh laba sebesar Rp
gedung pabrik yang mengalami kebocoran 124.069.377,00. Setelah diterapkannya
sebesar Rp 500.000,00 dan biaya PSAK No 16 di dapat laba sebesar Rp
perbaikan toko yang dicat ulang dengan 124.061.044,00, dapat dilihat bahwa
biaya sebesar Rp 650.000,00. Biaya dengan diterapkannya perlakuan akuntansi
tersebut semuanya dicatat oleh perusahaan aktiva tetap, laba yang diperoleh menurun
kedalam biaya lain-lain. Sama halnya sebesar Rp 8.333,00. Hal ini terjadi karena
dengan kendaraan yang dimiliki oleh beban penyusutan mesin dan kendaraan
perusahaan, biaya perbaikan mesin, mengalami peningkatan, beban penyusutan
perbaikan gedung dan perbaikan toko yang mesin pertama hanya sebesar Rp
terjadi tahun 2013, semestinya dicatat 997.917,00 meningkat menjadi Rp
dengan akun biaya perbaikan mesin, biaya 1.002.500,00, begitu juga dengan beban
perbaikan gedung dan biaya perbaikan toko penyusutan kendaraan dari Rp 412.500,00
bukan dengan akun biaya lain-lain, meningkat menjadi Rp 416.250,00 yang
sehingga jurnal untuk mencatat transaksi disebabkan harga perolehan dari mesin dan
tersebut adalah : kendaraan berubah. Meskipun penurunan
Biaya perbaikan mesin Rp 1.000.000,00 laba hanya Rp 8.333,00 dan tidak signifikan
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

terhadap laporan keuangan namun, pada penyusutan untuk gedung dan toko
saat pengakuan awal aktiva tetap dinilai (showroom) dihitung berdasarkan harga
sebesar harga perolehan. Biaya-biaya perolehan dibagi dengan umur ekonomis
setelah pengakuan awal aktiva diakui dari aktiva tetap tersebut. Nilai residu tidak
sebagai bagian dari nilai tercatat aktiva diperhitungkan oleh perusahaan,
tetap dan biaya perolehan aktiva tetap sedangkan untuk mesin dan kendaraan
dapat diukur dengan handal. Biaya diperhitungkan nilai residu sebesar Rp
perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke 500.000,00. Penyusutan yang dilakukan
dalam laporan laba rugi dalam periode perusahaan dilakukan setiap bulan. Beban
dimana biaya-biaya tersebut terjadi dan penyusutan untuk aktiva tetap telah diakui
biaya perbaikan dan pemeliharaan lebih sebesar beban pada periode yang
terperinci dalam laporan laba rugi. bersangkutan, hal ini telah sesuai dengan
PSAK No 16. Dalam pengungkapan aktiva
tetap berwujud pada CV Tanteri Keramik
belum diungkapkan secara eksplisit dalam
Pembahasan laporan keuangan. Perusahaan belum
Berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan dasar pengukuran yang
mengenai perlakuan akuntansi aktiva tetap digunakan dalam menentukan jumlah
berwujud serta penyajiannya dalam laporan tercatat bruto, metode penyusutan yang
keuangan pada CV Tanteri Keramik yang digunakan serta umur manfaat atau tarif
telah dikemukakan diatas maka dapat penyusutan yang digunakan.
dilihat bahwa aktiva tetap berwujud yang Berdasarkan hasil perhitungan dapat
dimiliki oleh CV Tanteri Keramik belum dilihat dampak dari diterapkannya
sesuai dengan PSAK No.16. Menurut perlakuan akuntansi aktiva tetap terhadap
PSAK No 16 (IAI,2011:16.5) menyebutkan laba perusahaan, dimana laba perusahaan
suatu aktiva tetap berwujud yang mengalami penurunan, hal ini disebabkan
memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai dari beban penyusutan yang bertambah,
aktiva harus diakui sebesar biaya karena harga perolehan dari aktiva tetap
perolehannya. Pada CV Tanteri Keramik ditambah dengan biaya-biaya yang
pengukuran awal dilakukan hanya dengan dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap
menghitung harga beli dari aktiva tetap tersebut, hal ini sejalan dengan PSAK No
tersebut, sedangkan untuk biaya-biaya 16 (IAI, 2011:16.7) yang menyatakan
yang terkait dengan perolehan aktiva tetap bahwa aktiva tetap berwujud harus diakui
tersebut tidak dimasukkan sebagai biaya sebesar biaya perolehannya. Hasil
perolehan dari aktiva tetap, sehingga di penelitian ini sama dengan penelitian
dalam neraca harga kendaraan dicatat terdahulu yang dilakukan oleh Asri (2011)
hanya sebesar Rp 50.000.000 dan mesin dan Ismawati (2013) yang menunjukkan
dicatat sebesar Rp 240.000.000,00 dimana bahwa penelitian yang dilakukan sama-
seharusnya harga perolehan kendaraan sama menunjukkan bahwa perlakuan
yang dicatat dalam neraca sebesar Rp akuntansi aktiva tetap belum sesuai dengan
50.450.000,00 dan harga perolehan mesin PSAK No 16.
dicatat sebesar Rp 241.100.000,00. Selain
itu untuk biaya yang dikeluarkan oleh SIMPULAN DAN SARAN
perusahaan untuk menjaga kelangsungan Simpulan
aktiva tetap, seperti pemeliharaan CV Tanteri Keramik memberlakukan
kendaraan dimasukkan sebagai akun biaya atau mencatat aktiva tetap berwujud hanya
lain-lain, semestinya untuk pemeliharaan didasarkan pada harga perolehan saja
aktiva tetap dibuatkan akun tersendiri tanpa memperhatikan biaya-biaya yang
sehingga laporan keuangan menjadi lebih mempengaruhinya, seperti saat pencatatan
terperinci. harga perolehan kendaraan hanya dicatat
Penyusutan aktiva yang dilakukan sebesar harga belinya saja yaitu Rp
oleh CV Tanteri Keramik menggunakan 50.000.000,00, untuk biaya pengiriman dan
metode garis lurus. Perhitungan besarnya biaya komisi tidak dicatat sebagai harga
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

perolehan dari kendaraan, namun biaya Saran


pengiriman dan biaya komisi dicatat ke Setelah menganalisis permasalahan
dalam biaya lain-lain sebesar Rp yang ada mengenai perlakuan akuntansi
450.000,00. Mesin yang dimiliki oleh aktiva tetap pada CV. Tanteri Keramik,
perusahaan hanya dicatat sebesar harga maka penulis memberikan saran yaitu
belinya yaitu Rp 240.000.000,00, untuk sebaiknya CV Tanteri Keramik dalam
biaya pemasangan dan biaya pengiriman memperlakukan akuntansi aktiva tetap
tidak dimasukkan sebagai harga perolehan berwujud menyesuaikan dengan standar
mesin, namun biaya pemasangan dan akuntansi yang ditetapkan yaitu PSAK No
biaya pengiriman dicatat dalam biaya lain- 16 yang mengatur mengenai aktiva tetap.
lain sebesar Rp 1.100.000,00. Setiap aktiva tetap yang dimiliki perusahaan
Pengeluaran untuk perbaikan hendaknya dicatat dalam masing-masing
kendaraan, mesin, gedung dan toko biaya aktiva tetap tersebut. Contoh biaya
(Showroom) dicatat ke dalam biaya lain- pemeliharaan kendaraan, biaya
lain. Selain itu, perusahaan juga tidak pemeliharaan mesin, dengan demikian
memperhitungkan nilai residu untuk gedung perusahaan dapat mengontrol setiap biaya
dan toko (showroom). Berdasarkan PSAK yang dikeluarkan untuk masing-masing
No 16 bahwa pencatatan aktiva tetap kelompok aktiva tetap. Selain itu, hal ini
berwujud seharusnya dicatat sebesar biaya dimaksudkan agar dalam menyusun
perolehan, yaitu harga beli ditambah laporan keuangan dapat menghasilkan
dengan biaya-biaya yang laporan keuangan yang sesuai dengan
mempengaruhinya, seperti halnya saat kondisi perusahaan yang sebenarnya dan
perolehan kendaraan harga beli dari dapat memberikan informasi yang tepat dan
kendaraan sebesar Rp 50.000.000,00 akurat bagi para pengguna laporan
biaya pengiriman sebesar Rp 250.000,00 keuangan. CV Tanteri Keramik sebaiknya
dan biaya komisi sebesar Rp 200.000,00, memperhitungkan nilai residu untuk gedung
sehingga harga perolehan kendaraan dan toko, sehingga dapat memperkirakan
dicatat sebesar Rp 50.450.000,00 dan jumlah yang dapat direalisasikan pada saat
mesin yang dimiliki oleh perusahaan harga aktiva tersebut tidak digunakan lagi.
belinya sebesar Rp 240.000.000,00, biaya Bagi peneliti yang ingin melakukan
pengiriman sebesar Rp 300.000,00, biaya penelitian mengenai perlakuan akuntansi
pemasangan sebesar Rp 800.000,00, aktiva tetap diharapakan tidak hanya
sehingga harga perolehan mesin dicatat berpedoman pada PSAK No 16 namun juga
sebesar Rp 241.100.000,00. bisa menambahkan variabel lain seperti
Pengeluaran untuk perbaikan ketentuan perpajakan, penyusutan
kendaraan, mesin, gedung dan toko menggunakan metode penyusutan
(Showroom) dicatat ke dalam biaya komersial dan metode penyusutan fiskal.
pemeliharaan. Pada penyajian aktiva pada Selain itu, diharapkan penelitian yang akan
laporan keuangan nilai dari kendaraan dan datang dapat menganalisis pada subjek
mesin telah disesuaikan dengan harga selain CV (Comanditaire Venootschap)
perolehan setelah ditambah dengan biaya- sehingga dapat melakukan perbandingan.
biaya yang dikeluarkan.
Dampak dari diterapkannya perlakuan DAFTAR PUSTAKA
akuntansi aktiva tetap berwujud yang Harahap,Sofyan Syafri.1999. Akuntansi
sesuai dengan PSAK No.16 terhadap laba Aktva Tetap. Jakarta: PT Raja
rugi CV Tanteri Keramik ialah dimana laba Grafindo Persada.
yang diperoleh oleh perusahaan mengalami
Hery.2011. Akuntansi Aktiva,Utang Dan
penurunan sebesar Rp 8.333,00. Hal ini
terjadi karena beban penyusutan mesin dan Modal.Gava Media:Yogyakarta.
kendaraan mengalami perubahan, yang -------.2012. Analisis Laporan Keuangan.
disebabkan harga perolehan dari mesin dan Jakarta: Bumi Aksara.
kendaraan berubah.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Ikatan Akuntansi Indonesia.2011.


Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan. Salemba Empat:Jakarta.
Juan, Ng Eng, dan Wahyuni, Ersa Tri.
2012. Panduan Praktis Standar
Akuntansi Keuangan, Edisi Kedua.
Jakarta: Salemba Empat.
Munawir.2007.Analisa Laporan
Keuangan.Yogyakarta.Liberty
Santoso, Iman.2009.Akuntansi Keuangan
Menengah (Intermediate Accounting).
Bandung: Reflika Aditama.
Soemarsono, S R. 2005. Akuntansi Suatu
Pengantar. Edisi Lima. Jakarta:
Salemba Empat.

Subroto, Bambang.1991. Akuntansi


Keuangan Intermediet.Yogyakarta:
BPFE.
Sugiri, Slamet. 2001. Akuntansi Pengantar
2. Yogyakarta: AMP-YKPN.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Anda mungkin juga menyukai