OLEH
NUR HIKMAH
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
PENGARUH FAKTOR PENDIDIKAN DAN INFORMASI TERHADAP
PEMILIHAN METODE INVESTASI
Nur hikmah
B1C119036
Abstrak
Tujuan pembuatan artikel ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor Pendidikan dan
nformasi terhadap metode Keputusan Investasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Teknik analisis penelitian ini melibatkan interpretasi dengan menggunakan
pendekatan kualitatif (penalaran kritis). Jenis dan sumber data berasal dari buku literature dan
jurnal terkait secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap metode keputusan investasi. Disisi lain informasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap metode keputusan investasi.
Pendahuluan
Investasi adalah penanaman modal pada satu aktiva atau lebih dari satu aktiva di sebuah
perusahaan dan bisanya membutuhkan waktu yang lama dengan tujuan mendapatkan laba
dimasa yang akan datang. Seseorang yang melakukan investasi disebut dengan investor.
Dalam melakukan investasi, investor mengunakan berbagai metode dalam mengambil
keputusan investasi.
Metode
Jenis dan sumber data berasal dari buku literature dan jurnal terkait secara induktif.
Analisis secara induktif ini digunakan untuk menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai
yang terdapat dalam data dan lebih dapat membuat hubungan peneliti dan responden menjadi
eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel.
Pembahasan
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan keseluruhan prosesperencanaan dan pengambilan keputusan
berbagai bentuk investasi yangjangka waktu kembalinya modal lebih dari satu tahun.
Keputusan investasimenyangkut daya yang digunakan untuk investasi, jenis investasi yang
akandilakukan, pengembalian investasi dan risiko investasi yang mungkintimbul.
Menurut Hanafi (2004: 149) dalam (Adi Kustini 2013), dalam analisis keputusan investasi,
ada beberapa langkah yang akan dilakukan :
Analisis Fundamental merupakan cara menentukan nilai saham berdasarkan pada nilai
intrinsiknya, yaitu kemampuan/kinerja/kondisi perusahaan secara keseluruhan di masa depan.
1) Current Ratio
Current Ratio adalah rasio yang membandingkan antaraaktiva lancar yang dimiliki
perusahan dengan hutang jangka pendek.Bagikreditor jangka pendek semakin tinggi current
ratio suatu perusahaan semakin baik perusahaan tersebut.
2) Return on Asset
Return on Asset juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bungan dan pajak atau
EBIT.Semakin tinggi rasio ROA menunjukan bahwa perusahaan semakin efektif dalam
memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, yang juga dapat
diartikan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif.
3) Return on Investment
4) Return on Equity
Return on Equity yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal
sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih setelah dipotong pajak pajak atau EAT.
Debt to Equity Ratio merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan
modal sendiri.Semakin tinggi rasio DER berarti modal sendiri semakin sedikit dengan
hutangnya.Bagi perusahaan, sebaiknya besar hutang tidak boleh melebihin modal sendiri agar
beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat leverage
(penggunaan utang) perusahaan terhadap seluruh ekuitas yang dimiliki perusahaan. Semakin
tinggi rasio tersebut semakin banyak uang kreditur yang digunakan dalam usaha
menghasilkan laba.Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah pendanaan perusahaan
yang disediakan oleh pemegang saham.
Price Earning Ratio mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan
dengan keuntungan yang akan diperoleh oleh para pemegang saham. PER merupakan
kerelaan investor untuk membayarkan pendapatan saat ini (current earning). Semakin tinggi
price to earning ratio berarti perusahaan memiliki prospek yang signifikan di masa yang akan
dating.
EarningPer Share merupakan total laba bersih dibagi jumlah saham yang beredar. Umumnya
investor akanmengharapkanmanfaat dari investasinya dalam laba per lembar saha, sebab EPS
menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Jumlah
EPS yang akan dibagikan kepada investor saham tergantung pada kebijakan perusahaan
dalam hal pembayaran dividen. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut
mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang
saham.Sedangkan EPS yang rendah menunjukan perusahaan gagal memberikan keuntungan
yang diharapkan oleh pemegang saham.
1) Dibeli, yaitu apabila proyeksi imbal hasil (return) yang dihasilkan oleh saham
tersebut lebih besar dari proyeksi imbal hasil rata-rata (market outperform). Secara
praktis, kebijakan the Burkenroad Reports adalah untuk membeli harga saham yang
diprediksikan akan naik lebih dari 20 persen dalam waktu satu tahun.
2) Dijual, yaitu apabila proyeksi imbal hasil yang dihasilkan oleh saham tersebut lebih
rendah dari proyeksi imbal hasil rata-rata (market underperform). Investor disarankan
menjual saham yang diprediksikan akan turun harganya pada tahun depan.
3) Disimpan atau hold, yaitu apabila proyeksi imbal hasil yang dihasilkan oleh saham
tersebut sama dengan proyeksi imbal hasil rata-rata (market perform) atau ketika
harga saham diprediksikan tetap atau naik tidak lebih dari 20 persen pada tahun
depan.
b. Analisis Teknikal
Analisis Teknikal adalah analisis yang mempelajari pergerakan pasar seperti pergerakan
harga dan volume perdagangan.Berdasarkan data harga saham harian maka investor dapat
mengetahui dan memprediksi harga pada masa datang dengan menggunakan analisis
Teknikal.AnalisisTeknikal terdiri dari berbaga indikator untuk membantu pengambilan
keputusan dengan beberapa kategori indikator.
Teknikal terdiri dari berbaga indikator untuk membantu pengambilan keputusan dengan
beberapa kategori indikator.Beberapa kategori indikator tersebut yaitu:
1) Chart
2) Trendline
3) Channel Lines
4) Support Line dan Resistance Line
c. Pengaruh Pendidikan terhadap Keputusan investasi
Artinya semakin tinggi jenjang pendidikan investor maka investor akan berhati-hati
dalam menentukan metode keputusan investasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang
dimiliki investor maka semakin tinggi penggunaan analisis fundamental.
Jenjang pendidikan formal investor yakni SMA, S1, dan S2. Jenjang Pendidikan SMA
menjadi faktor penyebab tidak signifikannya pendidikan. Karena jenjang pendidikan SMA
tidak terkait dengan investasi. Jadi latar belakang pendidikan investor tidak belajar apa-apa
tentang metode analisis investasi. Berbedah halnya dengan jenjang S1 dan S2 yang sudah
mendapatkan literasi terkait investasi. Walaupun jenjang pendidikan investor mayoritas SMA
relatif tinggi tetapi hal tersebut tidak berkaitan dengan keuangan dan investasi, maka hal ini
memberikan pengaruh yang kecil terhadap pemilihan metode analisis investasi. Kemudian
tidak ada nilai tambah untuk pengetahuan yang dimiliki oleh investor terkait dengan metode
analisis fundamental dan teknikal.
Investor harus berinvestasi dalam apa yang mereka ketahui. Para investor tinggi
diperlukan Fundamentalis untuk yang menggunakan metode Fundamental dalam berinvestasi
di perusahaan-perusahaan yang mereka kenal dengan baik. Dengan demikian, tingkat
aksesibilitas informasi yang menyelesaikan analisis mereka. Jika akses ke informasi terbatas,
investor cenderung menggunakan analisis teknis yang tidak selalu memerlukan informasi
perusahaan. Investor hanya mengumpulkan harga masa lalu dan jumlahdata, serta
pengambilan keputusan mereka tergantung pada bagan atau tabel.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data maka dapat diketahui bahwa investor cenderung menggnakan
metode teknikal dalam pengambilan keputusan investasi. Adapun faktor yang mempengaruhi
mereka lebih menggunakan meode teknikal adalah pendidikan dan informasi
Daftar Pustaka
https://doi.org/10.25124/jrsi.v5i01.292.
Fridana, Ifanda Ogix, and Nadia Asandimitra. 2020. "Analisis Faktor Yang Memengaruhi
Keputusan Investasi (Studi Pada Mahasiswi Di Surabaya)."Jurnal Muara Ilmu
Ekonomi Dan Bisnis 4 (2): 396.
https://doi.org/10.24912/jmieb.v4i2.8729.
Hutami, Citra Wanodya. 2018. "Pengaruh Literasi Keuangan, Overconfidence, Dan Persepsi
Risiko Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi"
Director15(40):613.http://awsassets.wwfnz.panda.org/downloads/earth_summit_2012_v3.pdf
%0Ahttp://hdl.handle.net/10239/131%0Ahttps://www.uam.es/gruposinv/
mevapublicacionesjesus/capitulos_espanyo!_jesus/2005_motivacion para elaprendizaje
Perspectiva alumnos.pdf%0Ahttps://ww.
Putri, Ramadhani Anendy, and Isbanah Yuyun. 2020. "Faktor-Faktor Yang Mempengarui
Keputusan Investasi Pada Investor Saham Di Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen 8 (1):
197-209.
Sari, Dea Rachmalitas. 2017." pengaruh literasi keuangan pendapatan dan pendidikan
terhadap keputusan investasi keluarga etnis Cina di Surabaya".1-16
Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Ekonisia
https://www.most.co.id/tips-investasi/yuk-belajar-main-saham-perbedaan-analisa-
fundamental-dan-teknikal
https://doi.org/10.24912/jmieb.v2i1.998.
Utami, Wiwik, Lucky Nugroho, and Farida. 2017. "Fundamental Versus Technical Analysis
of Investment: Case Study of Investors Decision in Indonesia Stock Exchange." The
Journal of Internet Banking and Commerce 22 (8): 1-18.
http://www.icommercecentral.com/open-access/fundamental-versus-technical-
analysis-of-investment-case-study-of-investors-decision-in-indonesia-stock-
exchange.php?aid=86055.