Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


Ayu Lestari, Indri Aprilyani, Dodi Irawan, Chandri Fadillah, Al Yashinta

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Singaperbangsa


Karawang, Indonesia

Jalan HS. Ronggowaluyo, Karawang, Jawa Barat, 41361

ABSTRAK

Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam keuangan


perusahaan dan proses untuk menilai perusahaan apakah perusahaan tersebut
layak untuk diinvestasikan. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Metode yang digunakan dalam
penyusunan jurnal adalah dengan menggunakan metode pustaka, bersumber dari
berbagai jurnal. Hasil penyusunan ini menunjukan bahwa keputusan investasi
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Keywords: Keputusan Investasi, Nilai Perusahaan

PENDAHULUAN

Persaingan yang makin ketat, kanibalisme antar perusahaan, inflasi,


perkembangan teknologi yang makin cepat, tumbuhnya perhatian terhadap faktor
lingkungan, krisis energi, dan tanggung jawab sosial memaksa para manajer
keuangan untuk bertindak sebagai general manager. Manajer keuangan harus
dapat menerjemahkan tujuan strategis ke dalam tujuan jangka pendek. Mereka
dituntut fleksibilitasnya dalam menangkap dan mengantisipasi perubahan di masa
datang untuk secara dini melakukan penyesuaian dan mengambil keputusan
secara cepat dan akurat. Manajer keuangan harus mampu mengambil keputusan
keuangan secara efektif dan efisien. Efektif dalam keputusan investasi akan
tercermin dalam pencapaian tingkat keuntungan yang optimal. Efisien dalam

1|Page
pembiayaan investasi akan tercermin dalam perolehan dana dengan biaya
minimum.
Tujuan keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan yang
tinggi dengan tingkat risiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan
risiko yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang
berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham. Berdasarkan uraian tersebut
diatas, penyusun tertarik melakukan penyusunan dengan judul penelitian
“PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN”.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dalam penyusunan ini dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Apakah terdapat pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan?
Tujuan dari penyusunan ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi terhadap nilai
perusahaan.
Hasil penyusunan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik, yaitu:
Manfaat penyusunan ini diharapkan dapat memberikan wacana tentang
pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan.

Kerangka Pemikiran

Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi


manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil yaitu
keputusan investasi dan berdampak pada nilai perusahaan. Berdasarkan teori yang
sudah dikemukakan diatas, maka kerangka pemikiran dalam penyusunan ini
adalah sebagai berikut:

Keputusan Investasi Nilai Perusahaan

PEMBAHASAN
Pengertian manajemen menurut James A. F. Stoner, yang
mengemukakan pendapatnya tentang pengertian manajemen adalah proses

2|Page
perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi yang
lain agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang


berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan
biayayang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana
tersebut secara efesien. Usaha mendapatkan dana disebut dengan pembelanjaan
pasif, sedangkan usaha mengalokasikan dana disebut pembelanjaan aktif.

Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan atau juga disebut dengan nilai pasar perusahaan
merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan
tersebut dijual. Nilai perusahaan juga didefinisikan sebagai nilai pasar karena
nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara
maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005 dalam
Wijaya dan Wibawa, 2010). Sehingga dari pengertian tersebut nilai perusahaan
diukur dengan menggunakan harga saham. Nilai perusahaan menunjukkan nilai
dari berbagai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk surat berharga
yang dikeluarkannya. Nilai perusahaan tercermin pada data akuntansi yang
terdapat dalam laporan keuangan (Ohlson, 1995 dalam Darminto, 2010).
Menurut Brigham & Ghapenski (1996) dalam Darminto (2010),
manajemen dalam mengelola aktiva secara efisien sebagai upaya meningkatkan
kinerja keuangan maupun nilai perusahaan. Salah satu tugas mendasar dari
manajer meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan (value of the
firm). Nilai perusahaan menunjukkan nilai berbagai aset yang dimiliki
perusahaan, termasuk surat-surat berharga yang telah dikeluarkannya.

Investasi

Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di


masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Harapan pada
keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang
terkait dengan suatu investasi yang dilakukan. Menurut Sunariyah (2003:4):
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

3|Page
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan
di masa-masa yang akan datang.”
Menurut Hidayat (2010), keputusan investasi merupakan faktor penting
dalam fungsi keuangan perusahaan, dimana nilai perusahaan semata-mata
ditentukan oleh keputusan investasi. Keputusan investasi (capital budgeting)
yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu
tahun atau berjangka panjang. Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif
mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga dapat
meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan
(Wahyudi dan Pawestri, 2006).
2.1 Pentingnya Perencanaan terhadap Keputusan Investasi
1. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar dan
jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam
jangka pendek atau diperoleh sekaligus.
2. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga
perusahaan harus menunggu selama jangka waktu cukup lama untuk
bisa memperoleh kembali dana tersebut.
3. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan
dimasa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan
akan dapat mengakibatkan terjadinya over atau under investment, yang
akhirnya akan merugikan perusahaan.
4. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam
pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan
berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa
adanya kerugian yang besar.

Ada beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode
yang sering digunakan antara lain:

1. Metode Net Present Value adalah selisih antara nilai sekarang dari
cashflow dengan nilai sekarang dari investasi.
2. Metode Payback Period dengan metode ini adalah membandingkan
masa payback period dengan target lamanya kembalian investasi.

4|Page
3. Metode Profitability Index menghitung perbandingan antara present
value dari penerimaan dengan present value dari investasi.
4. Metode Average Rate of Return adalah metode investasi yang
mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi.
5. Metode Internal Rate of Return adalah tingkat discount rate yang dapat
menyamakan present value of cashflow dengan present value
investment.
2.2 Jenis-jenis Usulan Investasi
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Salah satu
penggolongan usul-usul investasi disasarkan menurut kategori di bawah ini
(Bambang Riyanto, 1997: 121):
1. Investasi Penggantian
Pada umumnya keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling
sederhana, yaitu misalnya suatu aktiva yang sudah aus (wear-out) atau usang
(obselete) yang harus diganti dengan aktiva baru, jika produksi akan tetap
dilanjutkan.
2. Investasi Penambahan Kapasitas
Investasi yang bertujuan untuk melakukan perbaikan dengan penambahan
kapasitas. Misalnya usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik
baru. Investasi penambahan kapasitas sering juga bersifat investasi
penggantian, misalnya mesin yang sudah tua yang tidak efisien akan diganti
dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien.
3. Investasi Penambahan Jenis Produk Baru
Investasi yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang baru di samping
tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi pada waktu ini.
4. Investasi Lain-Lain
Investasi lain-lain adalah usul-usul investasi yang tidak termasuk dalam ketiga
golongan tersebut. Biasanya bertujuan untuk meningkatkan moral para
karyawan, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat
pendingin (air conditioner), pemasangan sistem music.
Investasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, menurut Mulyadi
(2001:284):

5|Page
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)
Investasi jenis ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena
syarat-syarat kontrak yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk
melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba atau rugi. Karena sifatnya
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, maka investasi jenis ini tidak
memerlukan pertimbangan ekonomis sebagai kriteria untuk mengukur perlu
tidaknya pengeluaran tersebut.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit investment)
Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun laba yang
diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk
dihitung secara teliti. Dalam mempertimbangkan investasi jenis ini, pedoman
persentase tertentu dari hasil penjualan seperti disebutkan di atas tidaklah
merupakan kriteria yang memuaskan, dan biasanya manajemen puncak lebih
banyak mendasarkan pada pertimbangannya (judgement) daripada atas dasar
analisis data kuantitatif.
3. Investasi dalam penggantian equipment (replacement investment)
Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin dan
ekuipmen yang ada. Dalam pemakaian mesin dan ekuipmen, pada suatu saat
akan terjadi biaya operasi mesin dan ekupmen menjadi lebih besar
dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan yang
baru, atau produktivitasnya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan.
Penggantian mesin dan ekuipmen biasanya dilakukan atas dasar pertimbangan
adanya penghematan biaya (biaya diferensial) yang akan diperoleh atau
adanya kenaikan produktivitas (pendapatan diferensial) dengan adanya
penggantian tersebut.
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas
produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya. Tambahan
kapasitas akan memerlukan aktiva diferensial berupa tambahan investasi dan
akan menghasilkan pendapatan diferensial, yang berupa tambahan pendapatan
(revenues), serta memerlukan biaya diferensial, yang berupa tambahan biaya
karena tambahan kapasitas. Kriteria yang perlu dipertimbangkan adalah

6|Page
taksiran laba masa yang akan datang (yang merupakan selisih pendapatan
dengan biaya) dan kembalian investasi (return on invesment) yang akan
diperoleh karena adanya investasi tersebut. Penting juga dipertimbangkan
faktor risiko yang berbeda-beda untuk tiap-tiap investasi, pajak penghasilan,
dan nilai waktu uang, karena ketiga faktor tersebut menentukan arus kas (cash
flows) di masa yang akan datang.
2.3 Proses Keputusan Penanaman Modal
Secara garis besar proses pengambilan keputusan penanaman modal
dilakukan melalui prosedur-prosedur sebagai berikut (Supriyono, 1999:30):
1. Identifikasi proyek
Langkah awal dari keputusan penanaman modal adalah mengidentifikasi
proyek penanaman modal, kemudian mencari usulan penanaman modal
yang nantinya akan dipilih satu usulan investasi yang paling maksimal
dihubungkan dengan sumber yang tersedia dan disesuaikan dengan tujuan
perusahaan.
2. Estimasi biaya dan manfaat
Salah satu kriteria yang digunakan untuk menerima atau menolak suatu
usulan proyek adalah estimasi biaya dan manfaat proyek yang
bersangkutan. Estimasi biaya merupakan estimasi biaya yang ditanamkan
mula-mula dan biaya diperlukan untuk mengoperasikan proyek yang
bersangkutan.
3. Evaluasi proyek
Evaluasi yang dilakukan sebaiknya secara kuantitatif maupun kualitatif.
Evaluasi secara kualitatif misalnya dinilai dari segi perubahan moral
karyawan, dampak sosial, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya.
Evaluasi proyek secara kuantitatif dapat menggunakan beberapa metode
evaluasi seperti metode net present value, metode payback period dan lain
sebagainya.
4. Penyusunan anggaran pengeluaran modal
Anggaran pengeluaran modal merupakan bagian dari anggaran induk suatu
organisasi yang berisi semua usulan penanaman modal yang telah disahkan

7|Page
untuk satu periode tahun anggaran. Secara formal, penyusunan anggaran
modal merupakan hasil akhir dari keputusan penanaman modal.
5. Penilaian kembali proyek
Suatu proyek yang sudah diterima dan dilaksanakan masih memerlukan
adanya penilaian kembali secara periodik untuk menentukan apakah
penanaman modal tersebut telah sesuasi dengan yang diharapkan semula.
Ada dua manfaat penting dari penilaian kembali suatu proyek, yaitu:
1. Dapat untuk mengetahui ketepatan estimasi masa lalu, yang
bermanfaat untuk membuat estimasi baru atau estimasi yang lebih
tepat terhadap proyek baru.
2. Merupakan pembanding antara proyek yang sedang berjalan dengan
alternatif penanaman modal lainnya.
Bentuk aset yang diinvestasikan:
1. Riil investment yaitu menginvestasikan sejumlah tertentu pada aset
berwujud seperti tanah, emas, bangunan, dll.
2. Financial investment yaitu menginvestasikan sejumalah dana tertentu
pada aset financil seperti saham, obligasi, dll.
2.6 Jenis-jenis resiko investasi
Resiko Bisnis adalah bervariasinya penjualan perusahaan dan
kemampuan untuk menjual produk tersebut. Hal tersebut dihubungkan
dengan laporan keuangan dan dikaitkan dengan selera konsumen dan
perubahan kondisi ekonomi.
1. Resiko financial dikaitkan dengan pendapatan dan bagaimana hal
tersebut mempengaruhi resiko bisnis dan struktur financial
perusahaan.
2. Resiko inflasi dikaitkan dengan kemungkinan tingkat pengembalian
investasi tidak dapat mengimbangi peningkatan biaya hidup sehingga
menimbulkan penurunan daya beli.
3. Resiko sosial dikaitkan dengan kondisi sosial yang terjadi didalam
masyarakat yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perusahaan.

8|Page
4. Resiko nilai tukar dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya kerugian
akibat perubahan secara relatif nilai mata uang dunia. Resiko nilai
tukar akan mengurangi return dari investasi.
5. Resiko situasi politik dikaitkan dengan kemungkinan pemerintah luar
negeri ikut campur dalam kegiatan perusahaan maupun kondisi dalam
negeri yang tidak kondusif bagi dunia usaha.

Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh


keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Ringkasan penelitian terdahulu
dapat diketahui pada tabel berikut ini :
Analisis
No. Peneliti Metode Hasil Penelitian
Variabel
Lihan Rini
Keputusan
Puspo
Analisis investasi
Wijaya Keputusan
1 Regresi berpengaruh
dan Anas investasi
Berganda positif terhadap
Wibawa
nilai perusahaan
(2010)
Keputusan
investasi secara
Sri Analisis
Keputusan parsial
2 Hasnawati Regresi
investasi berpengaruh
(2005) Berganda
positif terhadap
nilai perusahaan
Keputusan
Umi Analisis investasi
Keputusan
3 Murtini Regresi berpengaruh
investasi
(2008) Berganda positif terhadap
nilai perusahaan
Darminto Structural Keputusan Keputusan
4
(2010) Equation investasi investasi

9|Page
Modeling berpengaruh
(SEM) positif terhadap
nilai perusahaan

Kesimpulan
Keputusan investasi adalah faktor penting dalam fungsi keuangan
perusahaan dan proses untuk menilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah
perspfektif investor dalam menilai keadaan suatu perusahaan di masa sekarang
dan di masa yang akan datang.
Keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan
yaitu memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yang hanya akan
dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan.
Keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hal ini berarti dengan semakin meningkatnya investasi yang
dilakukan oleh perusahaan, maka akan berpengaruh pada semakin meningkatnya
nilai perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Safitri Lia. PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN


PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KINERJA KEUANGAN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Jurnal.
Afzal, Arie. PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN
PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN. Skripsi.
Ningsih, Putri Prihatin. Iin Indarti. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007-2009). Jurnal.
Setiaji, Danang Afuah. PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN
PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI

10 | P a g e
PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di
Indonesia Periode 2004-2012. Jurnal.
Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan Teori &Aplikasi. Cetakan ke-9. Yogyakarta:
Ekonisia.

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai