PENGANGGARAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dan bahan presentasi pada Mata
Kuliah Penganggaran dengan Dosen Pengajar :
Yunia Amelia, S.E., M.Sc.,Ak.,CA.,ACPA
PENGANGGARAN
KONFLIK ANTARA METODE NPV DAN IRR SERTA PENILAIAN
INVESTASI YANG TIDAK SAMA UMURNYA
Disusun Oleh:
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala
puji dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya. Kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, kami akan memaparkan tentang “Penganggaran
Modal 3”. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan
yang selama ini kita cari. Berbagai teknik dan intrik kami kemas dalam makalah
ini, dan juga kami berharap bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Sebagai mahasiswa kami mengharapkan bimbingan, bantuan, saran dan
dukungan dari Ibu dosen serta pihak lain agar makalah ini bisa berhasil dan
berguna bagi kita semua. Amin. Tidak ada gading yang tak retak, demikian
makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami
nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan TME senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Bandar Lampung, 20 Juli 2021
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Manfaat
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca
dapat lebih mengetahui dan memahami penjelasan mengenai tentang konflik antara
metode Net Present Value (NPV) dan metode Internal Rate of Return (IRR) dan
bagaimana pemilihan usulan investasi yang baik dengan umur investasi yang
berbeda.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Metode Net Present Value (NPV) dan Metode Internal Rate of Return (IRR)
1) Metode Net Present Value (NPV)
a. Pengertian Metode Net Present Value (NPV)
Net Present Value adalah salah satu teknik capital budgeting yang
memperhitungkan nilai waktu/uang yang paling sering digunakan
(Syamsuddin, 2009:448).
Metode ini merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah
didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai
diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan
pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Untuk
menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya
operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang
direncanakan. Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas
yang didiskontokan.
Rumus :
n ACFt
NPV = ---------------- - IO
t=1 (1 + k)t
NPV = ACFt (PVIF,k,t) - IO
ACF
t = arus kas tahunan setelah pajak pada periode t; k =
tingkat pengembalian yg disyaratkan atau biaya modal; IO
= pengeluaran kas awal; n = usia proyek yang
diharapkan/periode terjadinya arus kas.
Hubungan antara NPV dengan IRR terlihat pada faktor diskonto (discount
rate) yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang (present value) dari suatu
investasi. IRR merupakan tingkat pengembalian (rate of return) yang disyaratkan
oleh investor atau perusahaan ketika melakukan investasi. IRR merupakan
“discount rate” yang menjadikan NPV sama dengan nol, artinya saat NPV sama
dengan nol maka besarnya tingkat pengembalian investasi tercapai yakni sebesasr
IRR. Apabila tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan perusahaan
dari suatu investasi lebih rendah dari pada IRR, maka investasi tersebut layak
atau diterima. Sebaliknya apabila rate of rerun yang diinginkan lebih tinggi dari
pada IRR, maka investasi tersebut tidak layak diterima baik menurut metode
NPV maupun metode IRR. Dengan kata lain, apabila IRR lebih tinggi dari pada
rate of return yang disyaratkan (diharapkan atau diinginkan), maka investasi
diterima dan terjadi sebaliknya.
Metode NPV lebih dianjurkan untuk digunakan. Kriteria ini diakui lebih
unggul daripada IRR karena adanya tiga kelemahan yang melekat dalam IRR.
Pertama, NPV selalu memberikan satu angka sementara IRR bisa menghasilkan
banyak angka. Kedua, tingkat return reinvestasi yang digunakan dalam NPV
adalah tingkat diskontonya, sedangkan IRR mengasumsikan IRR itu sendiri.
Ketiga, Copeland et al dalam bukunya Financial Theory and Corporate Policy
(2005) menyatakan kalau kriteria IRR melanggar prinsip penambahan nilai (value
additivity).
Buku-Buku:
Agus Sartono, Manajemen Keuangan, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta,1998
Dr. Suad Husnan, MBA, Dra. Enny Pudjiastuti, MBA, Akt., Seri Penuntun Belajar
Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi I, Cetakan I, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1994
Eugene F. Brigham., Joel F. Houston, Fundamentals of Financial Management,
Eighth Edition, Florida, 2001
Sunarto, SE, MM, Akuntansi Manajemen, Edisi II, Yogyakarta: AMUS, 2004
Website: www.sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2003/021/eur1.html
www.danareksa.com/home/index_produk.cfm?act=investasiRepot