Anda di halaman 1dari 8

MONETER, VOL. I NO.

1 APRIL 2014

ANALISIS PENILAIAN KEPUTUSAN INVESTASI MENGGUNAKAN METODE NET


PRESENT VALUE

Slamet Heri Winarno

Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika


Jln.. Kramat 168, Salemba, Jakarta Pusat Indonesia
Email : slamet_heri@yahoo.com

ABSTRACT

Investment for most companies is the development of the activity as a business is run. Investment
capital investment not only alone, but also on other matters relating to the use of funds, such as the
purchase of assets, asset replacement and others. Management of the investment must be done carefully
which of course will produce optimal returns. For measurements that need to be done on assessing the
viability of an investment. This paper attempts to provide an overview of the use of methods that are
commonly used in assessing an investment. Through a comparison between several methods such as
average rate of return, payback period, internal rate of return, profitability index, and Net Present Value
(NPV), the results showed that the NPV method can be regarded as a more representative method to
generate the feasibility and optimization of the investment.

Keywords: Assessment, Investment, Net Present Value

I. PENDAHULUAN yang cukup besar terhadap perkembangan /


pertumbuhan usaha tersebut atau bahkan
Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam perkembangan suatu negara. Seperti keadaan
melaksanakan kegiatan proyek yang ada Indonesia, Pemerintah selalu mendorong usaha
didalamnya yaitu bagaimana menghasilkan penanaman modal ini dengan memberikan
keuntungan yang maksimal atau optimal. Guna berbagai fasilitas, terutama untuk bidang-bidang
mencapai tujuan tersebut maka sudah sepatutnya yang dianggap masih perlu dikembangkan, seperti
setiap perusahaan menentukan strategi agar fasilitas PMA maupun PMDN (Penanaman Modal
dihasilkan maximal profit. Perlu adanya sistem Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri).
pengelolaan yang ideal terhadap keuangan Dari pernyataan-pernyataan di atas, maka perlu
perusahaan. kiranya keputusan investasi melalui Capital
Tujuan dari prinsip-prinsip pengelolaan Budgeting diungkap, untuk memberikan
keuangan adalah menyediakan pemahaman gambaran yang mengena kepada pengambil
tentang cara perusahaan / lembaga bisnis keputusan. Pembahasan pada tulisan ini akan
memperoleh dan mengalokasikan dana yang melihat pembuatan keputusan investasi yang
dimilikinya dikenal dengan keputusan memaksimalkan nilai perusahaan, dengan lebih
pembelanjaan, menyediakan pemahaman tentang terfokus pada alat keputusan investasi yaitu net
menguji kelayakan suatu investasi yang disebut present value.
dengan keputusan investasi dan kebijakan tentang
pemberian deviden kepada pemegang saham atau II. TINJAUAN PUSTAKA
yang disebut dengan keputusan deviden.
Ketiga keputusan tersebut merupakan hal 1.1. Penanaman Modal (Investasi)
yang harus diputuskan oleh pengelola keuangan di
dalam menjalankan bisnisnya. Kombisasi dari Weston (2005) mengungkapkan istilah
ketiga keputusan tersebut, keputusan investasi investasi adalah penanaman modal (baik modal
sebagai keputusan yang paling penting bagi tetap maupun modal tidak tetap) yang digunakan
pengelolaan keuangan. Semua bagian dari dalam proses produksi untuk memperoleh
perusahaan yaitu produksi, pemasaran dan lain- keuntungan suatu perusahaan. Investasi penting
lain, juga sangat terpengaruh oleh keputusan bagi kelanggengan masa depan perusahaan, tetapi
investasi ini. juga merupakan topik yang secara konseptual sulit
Terlepas dari tanggungjawab utamanya dan komplek. Pengaturan investasi modal
semua eksekutif harus mengetahui bagaimana (proyek) yang efektif perlu memperhatikan
keputusan investasi dilakukan. Di samping itu beberapa faktor dibawah ini :
keputusan investasi sering mempunyai pengaruh 1. Adanya usul-usul investasi
42
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014

2. Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi itu baik, sedangkan yang lain buruk, sehingga
tersebut perlu dikembangkan metode untuk membedakan
3. Evaluasi aliran kas tersebut antara yang baik dan yang buruk. Hasil akhir
4. Memilih investasi / proyek-proyek sesuai metoda ini adalah susunan rangking dari usulan-
dengan ukuran tertentu usulan itu dan titik batas seberapa jauh susunan itu
5. Penilaian terus menerus terhadap proyek dibuat.
investasi setelah proyek tersebut diterima. Sebagian usulan dibuang karena mutually
exclusive yaitu adanya usulan yang merupakan
Tergantung pada lembaga bisnis / alternatif usulan lainnya dalam mengerjakan suatu
perusahaan yang menjalankannya, usulan pekerjaan yang sama. Jika satu jenis peralatan
investasi ini bisa terdiri dari berbagai tipe. Untuk telah dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan,
maksud-maksud analisa, suatu proyek bisa maka peralatan lainnya tidak diperlukan lagi. Di
dimasukkan ke dalam salah satu klasifikasi samping itu terdapat proyek-proyek yang berdiri
berikut ini : sendiri (independent) yang dibutuhkan untuk
1. Pengenalan proyek baru atau perluasan berbagai jenis pekerjaan yang tidak tergantung
produk baru satu sama lainnya. Dan hal seperti ini merupakan
2. Penggantian peralatan atau gedung penilaian yang lebih mudah (Sartono, 2005).
3. Penelitian dan pengembangan
4. Eksplorasi. 1.3. Konsep Time Value Of Money

Setiap tipe proyek perlulah perusahaan Time value of money atau dalam bahasa
membuat atau mempunyai prosedur administrasi Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
yang efisien untuk menyalurkan permintaan- merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa
permintaan investasi. Kebanyakan perusahaan nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada
menyeleksi usul-usul proyek pada berbagai nilai uang masa yang akan datang atau suatu
tingkatan wewenang. Tergantung pada besar- konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang
kecilnya proyek investasi, pihak yang yang disebabkan karena perbedaaan waktu (Basri,
memutuskan untuk menerima atau menolak suatu 2001).
usulan proyek akan berbeda-beda. Semakin besar Husnan (2004) juga mengatakan bahwa
atau penting suatu usulan, semakin tinggi pihak memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun
yang menentukan (Sutrisno,2000). nilai yang akan datang maka kita harus
mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat
1.2. Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif pengembalian maka konsep time value of money
sangat penting dalam masalah keuangan baik
Basri (2001) menjelaskan setelah adanya untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Hal
cetusan ide untuk mengadakan investasi, langkah tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan
pertama dalam proses penanaman modal adalah berubah menurut waktu yang disebabkan banyak
menyusun daftar usulan investasi baru yang faktor yang mempengaruhinya seperti, adanya
dilengkapi data secukupnya untuk bahan inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan
penganalisaan. Analisis proposal pembelanjaan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik dan
modal bukanlah suatu aktivitas tanpa biaya, lain-lain
memang banyak manfaat yang dapat dipetik Sutrisno (2000) memiliki pandangan,
dengan mengadakan suatu analisis tetapi kegiatan demikian pula halnya bila membahas tentang
ini sendiri membutuhkan biaya. investasi, dimana dana investasi tersebut akan
Analisis yang terperinci seringkali kembali melalui penerimaan-penerimaan
dibutuhkan pada beberapa jenis proyek, keuntungan di masa yang akan datang. lni
sedangkan untuk jenis lainnya mungkin cukup berarti pengeluaran investasi dilakukan saat ini
diulas secara ringkas. Untuk itu perusahaan- sedang penerimaannya akan diperoleh pada tahun-
perusahaan mengadakan klasifikasi proyek tahun yang akan datang. Dengan demikian kita
menurut katagori-katagori tertentu (penggantian tidak bisa langsung membandingkan nilai
aktiva tetap, ekspansi pasar, proyek keamanan investasi saat ini dengan sejumlah penerimaan
dan/atau lingkungan dan lain-lain). Semakin besar yang akan datang. Oleh karena itu, penerimaan-
investasi yang dibutuhkan, akan semakin penerimaan yang akan datang tersebut harus
terperinci analisisnya dan semakin tinggi tingkat diperhitungkan menjadi nilai sekarang, agar bisa
pejabat yang memutuskannya. Pada kebanyakan dikomparasikan dengan nilai investasi yang
perusahaan tersedia lebih banyak usulan/proposal dikeluarkan saat ini. Hal ini berarti juga
proyek dari pada kemampuan atau kemauan menggunakan konsep time value of money.
perusahaan memodalinya. Sebagian dari usulan
43
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014

Menurut Sutrisno (2000), dari dua perhitungan-perhitungan tersebut di atas (Basri,


konfigurasi diatas, maka konsep nilai waktu uang 2001).
bisa dipisahkan menjadi dua, yaitu : Penerimaan pada waktu yang akan datang
1. Nilai yang akan datang atau future value pada dasarnya adalah net cash flow dari
2. Nilai sekarang atau present value pelaksanaan investasi yang akan terdiri dari:
1. Biaya proyek / investasi awal (initial
1.4. Nilai Masa Depan (Future Value) dan outlays). Biaya ini meliputi biaya untuk
Nilai Sekarang (Present Value) memperoleh investasi tersebut dan biaya-
biaya investasinya serta modal kerja untuk
Keown (2001) menuturkan bahwa future membiayai operasi awal dari proyek
Value merupakan nilai pada suatu waktu di masa investasi yang bersangkutan.
datang dari sejumlah uang di masa sekarang atau 2. Cash flow dan cash outflow selama proyek
serangkaian pembayaran yang dievaluasi dengan investasi berjalan.
menggunakan tingkat bunga tertentu. Nilai uang 3. Nilai residu dari proyek investasi yang
dimasa mendatang (future value) ditentukan oleh bersangkutan.
tingkat suku bunga tertentu yang berlaku di pasar 4. Cash inflow dan cash outflow lain-lain di
keuangan. Makin tinggi tingkat bunga, makin luar proses pelaksanaan proyek investasi
tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh sebab tersebut.
itu, kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola
pikir dan perilakunya bertumpu pada tingkat suku 1.6. Metode Penilaian Kelayakan Usulan
bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan Investasi
membungakan uangnya atau mendepositokan
uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia akan Apabila kita telah mengumpulkan informasi
meminjam uang untuk aktivitas bisnis yang diperlukan, kita sekarang dapat menilai atau
Present Value merupakan nilai saat ini pada mengevaluasi layak tidaknya suatu usulan proyek.
proyeksi uang kas masuk bersih (net cash flow) di Karena pengkajian ini hanya membahas berbagai
masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa konsep dasar dari pengujian usulan proyek, kita
mendatang adalah proyeksi hasil investasi. Nilai menganggap bahwa risiko atau kualitas semua
sekarang disebut juga “diskonto”. Tingkat usulan investasi tidaklah berbeda dengan risiko
diskonto (tingkat kapitalisasi) yaitu tingkat bunga perusahaan saat ini.
yang digunakan yang digunakan untuk mengubah Brigham (2001) berpendapat, penerimaan
nilai masa depan menjadi nilai sekarang. Makin suatu proyek investasi baru tidak akan merubah
tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang risiko total perusahaan. Pada pengkajian ini akan
sekarang pada rencana penerimaan uang di masa dibicarakan 4 (empat) pendekatan untuk
depan. menentukan layak tidaknya suatu usulan investasi
Suatu keputusan investasi membutuhkan tersebut. Pendekatan atau metode-metode tersebut
dana yang cukup besar untuk ditanamkan pada adalah :
proyek tersebut. Dana invesatsi tersebut akan 1. Metode Average rate of returns
kembali melalui penerimaan-peneriman berupa Metode ini mengukur perbandingan (ratio)
keuntungan di masa yang akan datang. Untuk antara rata-rata keuntungan setelah pajak
menilai layak tidaknya suatu keputusan investasi, dengan rata-rata investasi. Dengan formula:
maka dana investasi harus bisa ditutup dengan
penerimaan bersih yang sudah dipresent value-
kan. Selisih antara nilai sekarang dari penerimaan
dengan nilai sekarang investasi disebut sebagai
Net Present Value (Van Horne, 2000).
Kesederhanaan metode ini menjadi ciri
1.5. Hubungan Nilai Waktu dari Uang dan utamanya. Mudah dilakukan dari data
Kebijaksanaan Investasi akuntansi yang tersedia. Kemudian
dibandingkan dengan tingkat bunga tertentu,
Kebijaksanaan investasi akan terkait masa diterima atau ditolaknya usulan investasi
yang akan datang, tetapi dalam penilaian tersebut. Kelemahan utama dari metode ini
menguntungkan tidaknya akan dilaksanakan pada adalah keuntungan didasarkan pada
saat sekarang. Dengan demikian terutama keuntungan berdasarkan laporan akuntansi,
penerimaan bersih dari pelaksanaan investasi yang dan bukannya mendasarkan diri atas aliran
akan diterima pada waktu yang akan datang harus kas, dan tidak memperhatikan nilai waktu
dinilai sekarang, apakah penerimaan sekali atau uang (time value of money), sedangkan NPV
berangsur-angsur/seri dengan menggunakan
44
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014

sangat memperhatikan sekali konsep nilai tersebut masih memerlukan penghitungan


waktu uang. NPV.

2. Metode Payback Period 5. Metode Profitaility Index


Periode “Payback” menunjukkan berapa Profitability index atau benefit cost ratio
lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi adalah perbandingan antara nilai sekarang
akan bisa kembali. Periode “payback” dari aliran kas masuk di masa yang akan
menunjukkan perbandingan antara “initial datang dengan nilai investasi. Ini dinyatakan
invesment” dengan aliran kas tahunan. sebagai :
Dengan rumus umum sebagai berkut :

Selama PI tersebut sama dengan atau lebih


besar dari satu, maka kita akan menerima
Apabila periode “payback” kurang dari suatu usulan investasi tersebut. Secara umum
periode yang telah ditentukan, proyek Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk
tersebut diterima, apabila tidak, proyek menilai suatu usulan investasi, maka hasilnya
tersebut ditolak. Kelemahan utama dari akan selalu konsisten. Dengan kata lain.,
metode “payback” ini adalah tidak kalau NPV mengatakan diterima, maka PI
memperhatikan aliran kas masuk setelah juga mengatakan diterima. Demikian pula
periode payback, sedangkan dengan NPV sebaliknya. Sehingga untuk menghitung PI
masih diperhatikannya alaran kas masuk harus terlebih dahulu menghitung NPV dan
sampai selesainya waktu periode proyek. ada beberapa kasus lain, dimana setelah
Metode payback ini banyak digunakan untuk perhitungan PI belum dapat mengambil
melengkapi metode lain. keputusan, sebelum dikembalikan ke metode
NPV.
3. Metode “Internal Rate of Return”
Metode ini untuk membuat peringkat usulan 6. Metode Net Present Value (NPV)
investasi dengan menggunakan tingkat Setelah kelemahan pada metode-metode
pengembalian atas investasi yang dihitung sebelumnya, orang mulai mencari cara untuk
dengan mencari tingkat diskonto yang memperbaiki keefektifan evaluasi proyek.
menyamakan nilai sekarang dari arus kas Metode yang dimaksud adalah nilai sekarang
masuk proyek yang diharapkan terhadap bersih (NPV). Yang mengandalkan pada
nilai sekarang biaya proyek atau sama teknik arus kas yang didiskontokan. Untuk
dengan tingkat diskonto yang membuat NPV mengimplementasikan pendekatan ini, dapat
sama dengan nol. Dengan rumus umum diikuti proses sebagai berikut :
sebagai berik`ut : a. Tentukan nilai sekarang dari setiap arus
kas, termasuk arus masuk dan arus
keluar, yang didiskontokan pada biaya
modal proyek
b. Jumlahkan arus kas yang didiskontokan
4. Metode Internal Rate of Return ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV
Apabila Ao adalah investasi pada periode 0 proyek
dan A1 sampai An adalah aliran bersih dari c. Jika NPV adalah positif, maka proyek
periode 1 sampai n, maka metode IRR harus diterima, sementara jika NPV
semata mata mencari discount factor yang adalah negatif, maka proyek itu harus
menyamakan A0 dengan A1 sampai An ditolak. Jika dua proyek dengan NPV
Penerimaan atau penolakan usulan investasi positif adalah mutually exclusive, maka
ini adalah dengan membandingkan IRR salah satu dengan nilai NPV terbesar
dengan tingkat bunga yang disyaratkan harus dipilih.
(required rate of return). Apabila IRR lebih
besar dari pada tingkat bunga yang Persamaan untuk NPV adalah sebagai
disyaratkan maka proyek tersebut diterima, berikut:
apabila lebih kecil diterima. Kelemahan
secara mendasar menurut teori memang
hampir tidak ada, namun dalam praktek
penghitungan untuk menentukan IRR
45
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014

Di mana : penghitungan/penentuan NPV hal yang paling


CF = arus kas masuk dan arus kas keluar utama adalah mengetahui atau menaksir aliran kas
K = biaya modal proyek masuk di masa yang akan datang dan aliran kas
keluar. Baik tidaknya hasil analisa, akan
III. METODE PENELITIAN tergantung pada ketepatan taksiran kita atas aliran
kas.
Penelitian dalam tulisan ini untuk melakukan Penaksiran dilakukan atas aliran kas, dan
analisa kualitatif mencakup kelayakan akan bukan keuntungan, karena kas merupakan faktor
keputusan melakukan investasi khusunya dari sentral dalam pengambilan keputusan investasi.
aspek finansial. Dari hasil analisa ini akan dapat Perusahaan melakukan investasi (mengeluarkan
dilihat apakah suatu proyek investasi bersifat kas) dengan harapan menerima kas lagi dalam
representatif untuk dijalankan. Sedangkan untuk jumlah yang lebih besar di masa yang akan
melakukan analisa kuantitatif dilakukan dengan datang. Hanya penerimaan kas yang dapat
pengumpulan data yang valid dan relevan agar diinvestasikan kembali atau dibayarkan sebagai
dapat dirumuskan asumsi-asumsi yang realistis deviden kepada para pemegang saham.
sehingga hasil dari analisa keuangan merupakan Jadi kas, dan bukan keuntungan, yang
hal yang realistis pula. penting di dalam penganggaran modal untuk
Tulisan ini tidak merumuskan hipotesa berinvestasi. Di dalam aliran kas ini, ada beberapa
karena penelitian ini ditujukan untuk mengukur hal yang perlu diperhatikan :
tingkat kelayakan suatu investasi melalui alat ukur 1. Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar
yang tersedia dan lazim digunakan dalam setelah pajak
penelitian bisnis. 2. Informasi terebut haruslah didasarkan atas
Metode penelitian dilakukan dengan “incremental” (kenaikan atau selisih) suatu
mengumpulkan informasi berupa data-data proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya
keuangan dari salah satu perusahaan manufaktur bagaimana aliran kas seandainya dengan dan
yang termasuk dalam UKM di wilayak Jakarta tanpa proyek.Hal ini penting sebab pada
Timur. Berdasarkan data yang diperoleh, proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi
dilakukan analisa dan diolah melalui perangkat bahwa produk lama akan “termakan”
pengukuran parameter keuangan yang akan sebagian karena kedua produk itu bersaing
memberikan gambaran tentang keputusan dalam pemasaran
investasi yang dapat dijalankan. 3. Aliran kas ke luar haruslah tidak
memasukkan unsur bunga, apabila proyek
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN itu direncanakan akan dibelanjai/didanai
dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut
4.1. Alasan Rasional Untuk Metode NPV termasuk sebagai tingkat bunga yang
disyaratkan (required rate of return) untuk
Alasan rasional untuk metode NPV adalah penilaian proyek tersebut. Kalau kita ikut
sangat jelas. Untuk menutupi kelemahan pada memasukkan unsur bunga di dalam
metode – metode lain. NPV sebesar nol perhitungan aliran kas ke luar, maka akan
menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah terjadi penghitungan ganda.
mencukupi untuk membayar kembali modal yang
diinvestasikan dan memberikan tingkat Sebuah contoh kasus pada salah satu
pengembalian yang diperlukan atas modal perusahaan manufaktur yang termasuk dalam
tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka UKM yang akan memperkenalkan produk baru,
proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dimana diperlukan investasi sebesar Rp. 200 juta.
dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan Taksiran kenaikan penjualan (“incrementasl
memberikan pengembalian yang diperlukan sales”) dari bagian penjualan tersaji pada tabel 1
kepada pemegang saham perusahaan. Oleh karena (diperkirakan proyek hanya berusia 6 tahun).
itu, jika perusahaan mengambil proyek yang Tabel 1: Incremental sales
memiliki NPV positif, maka posisi pemegang Tahun 1 Rp. 80 juta
saham meningkat. Tahun 2 Rp. 150 juta
Tahun 3 Rp. 200 juta
4.2. Menaksir Aliran Kas Dalam Penggunaan Tahun 4 Rp. 220 juta
NPV Tahun 5 Rp. 150 juta
Tahun 6 Rp. 70 juta
Salah satu keunggulan dari penggunaan NPV Sumber : Data Olahan
bahwa arus kas didasarkan pada konsep nilai
waktu uang (time value of money). Maka sebelum
46
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014

Sama halnya dengan aliran kas masuk, aliran Tahun 5 Rp. 100 juta
kas keluar perlu ditaksir atas dasar “Incremental”. Tahun 6 Rp. 50 juta
Biaya-biaya yang bersifat kas perlu ditaksir, tetapi Sumber : Data Olahan
yang bukan kas, seperti penyusutan tidak perlu
dimasukkan dalam taksiran ini. Untuk taksiran kas Langkah selanjutnya adalah dengan
keluar tampak pada tabel 2. menggabungkan kedua taksiran tersebut dan akan
Tabel 2 : Kas keluar diperoleh hasil seperti pada tabel 3. Jadi untuk
Tahun 1 Rp. 60 juta investasi sebesar Rp. 200 juta, perusahaan
Tahun 2 Rp. 90 juta mengharapkan menerima berturut-turut (selama 6
Tahun 3 Rp. 120 juta bulan) Rp. 20 juta, Rp. 60 juta, Rp.80 juta, Rp. 50
Tahun 4 Rp. 120 juta juta dan Rp. 20 juta.

Tabel 3 : Penerimaan investasi


(dalam jutaan rupiah)
Biaya
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6
Awal
Incremental sales 80 150 200 220 150 70
Kas Keluar 200 60 90 120 120 100 50
Jumlah 200 20 60 80 100 50 20
Sumber : Data Olahan

4.3. Implementasi Metode Net Present Value keputusan keuangan terutama metode Net present
(NPV) value (NPV), konsep nilai waktu uang sangat
penting digunakan dalam perhitungannya.
Uang dikatakan mempunyai nilai waktu, Sehingga sering dikatakan bahwa konsep nilai
karena individu lebih menykai uang saat ini dari waktu uang merupakan indikator keunggulan NPV
pada nati, apabila uang tersebut jumlah sebagai alat analisis.
nominalnya adalah sama. Hal ini ditunjukkan Alat analisis NPV merupakan alat analisis
dengan dipilihnya penerimaan saat ini dari pada terbaik dibandingkan dengan metode-metode
nanti dan dipilihnya pembayaran nanti dari pada lainnya. Maka dalam uraian selanjutnya akan
saat ini, apabila menyangkut jumlah uang yang diperjelas lagi keunggulan-keunggulan tersebut.
sama. Kebanyakan keputusan keuangan, individu Mudah-mudahan kita menjadi yakin bahwa
maupun bisnis, melibatkan nilai waktu uang penilaian investasi seharusnya menggunakan net
sebagai pertimbangan. Sebagimana telah present value, bukan metode-metode lainnya.
diketahui bahwa tujuan manajemen adalah Dalam hal ini akan dibicarakan berbagai contoh
meningkatkan nilaiperusahaan (pemegang saham) yang bervariasi untuk menggunakan metode NPV.
dan ini sebagaian tergantung dari penentuan arus Variasi-variasi yang akan dibicarakan
kas. adalah:
Salah satu penerapan konsep yang 1. Keterbatasan dana
ditekankan disini adalah penilaian aliran arus kas. Apabila dana terbatas, yang ditunjukkan
Misalnya para investor akan lebih suka suatu dengan adanya anggaran yang disediakan
proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun pada suatu periode tertentu, maka
mulai dari tahun pertama sampai dengan ketiga, perusahaan terpaksa melakukan
dari pada proyek yang memberikan keuntungan pengalokasian dana untuk usulanusulan
sama, tetapi mulai dari tahun keempat sampai investasi yang ada. Pada kondisi adanya
dengan ke enam. Dengan demikian waktu dari keterbatasan dana, tujuan perusahaan adalah
pada aliran kas yang diharapkan di masa yang memilih kombinasi berbagai usulan investasi
akan datang merupakan hal yang sangat penting yang memberikan NPV tertinggi, dengan
bagi rencana investasi. Untuk menilai perbedaan segala keterbatasan dana yang ada. Apabila
waktu aliran kas ini dengan memperhatikan unsur batasan dana ini benar-benar harus dipenuhi,
tingkat bunga (menentukan nilai sekarang uang mungkin sekali perusahaan lebih baik
tersebut). memilih beberapa usulan investasi kecil dari
Bunga majemuk menunjukkan bunga yang pada satu atau dua usulan investasi besar.
dihasilkan pada suatu periode, juga memberikan Untuk batasan dana yang tetap untuk satu
bunga pada periode berikutnya. Sedangkan periode pada umumnya merupakan hal yang
present value, menunjukkan nilai saat ini dari jarang terjadi. Jarang suatu perusahaan tidak
suatu penerimaan atau pengeluaran pada waktu mempunyai keluwesan dalam menentukan
yang akan datang. Maka dalam analisis-analisis besarnya dana yang bisa disediakan pada
47
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014

suatu periode. Perlu diingat bahwa suatu Proyek 2 700 1,16


proyek bisa menghasilkan kas selama proyek Proyek 5 300 1,14
tersebut masih berjalan. Kas yang dihasilkan Proyek 1 400 1,10
oleh proyek-proyek ini bisa dipergunakan sumber: data diolah
pula untuk menambah anggaran yang
diterapkan. Biaya bagi perusahaan yang Dana investasi yang tersedia saat ini sebesar
mempunyai keterbatasan dana dapat Rp. 1.700.000.000 dan usulan investasi tidak
dianggap sebagai kesempatan yang hilan tergantung satu sama lain. Dalam kasus ini,
karena perusahaan tidak dapat menjalankan dengan menggunakan metode Profitability
proyek karena keterbatasan dana. Yang perlu index tidak dapat dipecahkan,
disadari di sini bahwa adanya keterbatasan investasi/proyek mana yang akan menjadi
dana mengakibatkan kebijakan investasi pilihan dengan dana yang ada. Sehingga hal
yang kurang dari optimal. Sebab perusahaan ini dapat diputuskan dengan menggunakan
mungkin menilak investasi ayng mempunyai NPV. Namun jika dananya tersedia sesuai
positif, hanya karena keterbatasan dana. dengan total nilai proyek, maka usulan
Berikut adalah data-data yang diberikan : investasi tersebut kita pilih semua (yaitu
Tabel 4 : Return Investment proyek senilai Rp. 4.200.000.000) karena PI
(dalam jutaan rupiah) – nya lebih dari satu atau layak. Ada
Usulan Investasi Dana Investasi PI beberapa alternatif yang dapat dilakukan
Proyek 4 1.400 1,18 dalam rangka pemilihan seperti tertera pada
Proyek 3 500 1,17 tabel 5.
Proyek 6 800 1,16

Tabel 5 : Alternatif Investasi


Alternatf 1 : (dalam jutaan rupiah)
Proyek Nilai Proyek PI NPV Nilai NPV
3 500 1,17 0,17 85
6 800 1,16 0,16 128
5 400 1,14 0,14 56
Jumlah NPV 269
Alternatf 2 : (dalam jutaan rupiah)
Proyek Nilai Proyek PI NPV Nilai NPV
2 800 1,16 0,16 128
6 700 1,16 0,16 128
Jumlah NPV 240

Alternatf 3 : (dalam jutaan rupiah)


Proyek Nilai Proyek PI NPV Nilai NPV
4 1.400 1,18 0,18 252
Jumlah NPV 252
Sumber : Data Olahan

Berdasarkan alternatif-alternatif tersebut, tahun yang lalu perusahaan memiliki


usulan investasi yang akan dipilih adalah seperangkat mesin dengan harga beli Rp. 75
alternatif ke-1 karena menghasilkan NPV juta. Dengan life time 15 tahun. Pada saat ini
terbesar. (Proyek 3, 6 dan 5 ). ditawarkan seperangkat mesin yang lebih
canggih dengan harga perolehan Rp. 100 juta
2. Penggantian Aktiva dengan life time 10 tahun. Kalau mesin lama
Dalam masalah penggantian aktiva dari diganti dengan mesin baru akan dapat
berbagai kasus yang dialami/direncanakan meningkatkan penjualan dari Rp. 100 juta
oleh suatu perusahaan, menurut praktek yang menjadi Rp. 110 juta setiap tahun. Selain itu
sudah dijalankan oleh beberapa perusahaan, juga dapat mengehemat pengeluaran biaya
kasus penggantian aktiva tetap ini hanya (biaya tunai) dari Rp. 6 juta menjadi Rp. 5
dapat secara representatif menggunakan alat juta setiap tahun. Apakah sebaiknya usul
analisis dengan metode net present value penggantian mesin lama dengan mesin baru
(NPV). Apabila perusahaan pada 5 (lima) itu diterima/ditolak dengan catatan mesin

48
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014

lama dapat laku terjual Rp. 50 juta. Terlebih 3


dahulu kita harus mengetahui formula NPV 4
dari kasus ini : 5
6 1
7 2
Penaksiran aliran kas masuk (proceed) dan 8 3
keluar (outlays) yang kita gunakan adalah 9 4
dengan menggunakan taksiran selisih 10 5
(incremental). Dengan asumsi seolah-olah 11 6
kita menggunakan mesin baru. Dengan
12 7
langkah-langkah sebagai berikut: pertama
13 8
menentukan umur manfaat dari tiap-tiap
14 9
pilihan investasi dalam hal ini penggantian
mesin atau asset. (lihat tabel 6). 15 10
Sumber: Data Olahan
Tabel 6 : Umur Mesin
Langkah selanjutnya adalah dengan
Mesin lama Mesin baru
menentukan nilai dari proceed dari masing-
Rp. 75 juta Rp. 100 juta
masing masa investasi, dengan asumsi
1
digunakan metode penyusutan balance year,
2
seperti pada tabel 7.

Tabel 7 : Aliran Kas dan Profit


Keterangan (dalam Jutaan Tahun
Rupiah) 1 2 3 4 5
Kas masuk yang diharapkan 30 40 50 50 30
Kas keluar yang diharapkan 10 10 10 10 10
Jumlah 20 30 40 40 20
Penyusutan 20 20 20 20 20
Laba sebelum pajak 0 10 20 10 0
Pajak 0 5 10 10 0
Laba setelah pajak 0 5 10 10 0
Proceed 20 25 30 30 20
Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui Maka dari hasil perhitungan di atas dapat
tambahan depresiasi : diputuskan bahwa penggantian mesin lama
ke mesin baru dapat diterima karena dengan
menggunakan mesin baru lebih
menguntungkan dengan menghasilkan NPV
= positif.

3. Pengaruh inflasi
Pada umumnya inflasi akan mengganggu
keputusan pengujian investasi dengan NPV
yang memperhatikan nilai waktu uang.
sehingga tambahan depresiasi dengan Alasan yang utama adalah karena beban
menggunakan mesin baru sebesar Rp. penyusunan didasarkan atas nilai historis dan
5.000.000. berdasarkan hasil perhitungan bukan nilai pengganti (replacement cost).
tersebut dapatlah ditentukan besarnya Apabila keuntungan meningkat, maka
tambahan terhadap proceed: semakin besar pula pajak yang akan
dikenakan, yang mengakibatkan aliran kas
yang sebenarnya tidak bisa menyesuaikan
diri dengan inflasi. Untuk menggambarkan
bias inflasi ini, apabila perusahaan
melakukan investasi sebesar Rp. 100 juta
yang diharapkan akan menghasilkan selama
5 tahun. Penyusutan menggunakan metode
49

Anda mungkin juga menyukai