Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANALISIS KELAYAKAN PROYEK

Nama : Resky Puteri Anugerah Mokoginta


NIM: 551419059

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


ABSTRAK

Dalam Makalah dibicarakan tentang pengertian studi kelayakan dan ukuran


bagaimana menguntungkan tidaknya suatu proyek. Menguntungkan tidaknya
suatu proyek tidak bisadi pandang hanya dari aspek financial perusahaan, tetapi juga
bisa dari aspek yang lebihluas seperti ekonomi Negara dan sosial. Pentingnya
investasi dan apa yang dimaksuddengan investasi yang merupakan penanaman
sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang kita definisikan
terlebih dahulu.

Laporan studi kelayakan itu bisaberbeda intensitasnya tergantung pada dana yang
tertanam, ketidakpastian taksiran dankompleksitas factor-faktor yang memerlukan
studi kelayakan adalah pihak investorsendiri, para kreditur/bank dan pemerintah.
Masing-masing pihak mempunyaikepentingan yang berbeda-beda.
DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Maksud dan Tujuan Perancangan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Studi kelayakan proyek
2.2 Pengertian investasi
2.2.1Tujuan investasi

2.3 Tujuan dari studi kelayakan proyek

2.4 Perbedaan intensitas studi kelayakan proyek

2.4.1 Lembaga-lembaga yang memerlukan studi kelayakan

2.4.2 Identivikasi kesempatan usaha

2.5 Tujuan Keputusan Investasi


2.6 Aspek-aspek studi kelayakan proyek

2.7 Kriteria Penilaian dari Analisis Kelayakan Proyek

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP


4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yang dimaksud dengan studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang


dapattidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan
denganberhasil. Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan agak berbeda-
beda. Adayang menafsirkan dalam artian yang lebih terbatas, ada juga yang
mengartikan dalamartian yang luas. Artinya yang lebih terbatas, terutama
dipergunakan oleh pihak swastayang lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu
investasi. Sedangkan dari pihakpemerintah, atau lembaga non profit, pengertian
menguntungkan bisa dalam arti yanglebih relative. Mungkin dipertimbangkn berbagai
factor seperti manfaat bagi masyarakatluas yang bisa berwujud penyerapan tenaga
kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah di tempat tersebut dan sebagainya.

Bisa juga dikaitkan dengan, misalnyapenghematan devisa atau pun penambahan


devisa yang diperlukan oleh pemerintah.Kalau seseorang atau suatu pihak melihat
suatu kesempatan usaha, maka timbulpertanyaan, apakah kesempatn itu bisa
dimanfaatkan secara ekonomis? Apakah kita bisamendapatkan suatu tingkat
keuntungan yang cukup layak dari usaha itu? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini
yang sebenarnya mendasar dijalankannya studi kelayakanproyek.Proyek yang diteliti
bisa berbentuk proyek raksasa seperti pembangunan proyeklistrik tenaga nuklir,
sampai dengan proyek sederhana seperti membuka usaha jasa fotocopy. Tentu saja
semakin besar proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak yangterjadi.
Dampak ini bisa berupa dampak ekonomis, bisa juga yang bersifat sosial. Karenaitu
ada yang melengkapi studi kelayakan ini dengan analisa yang disebut analisa
manfaatdan pengorbanan (Cost and Benefit Analysis) termasuk didalamya semua
manfaat danpengorbanan Social (Social Cost And Social Benefit).

Dengan demikian, pada umumnyasuatu studi kelayakan proyek akan menyangkut tiga
aspek, yaitu :

 .Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering


juga disebutsebagai manfaat financial). Yang berarti apakah proyek itu dipandang
cukupmenguntungkan apabila dibandigkan dengan risiko proyek itu
 Manfaat ekonomis proyek itu bagi Negara tempat proyek dilaksanakan (sering
jugadisebut sebgai manfat ekonomi nasional), yang menunjukkan manfaat proyek
tersebutbagi ekonomi makro sutu Negara. 
 Manfaat sosial proyek itu bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Ini
merupakanstudi yang relative sulit dilakukan.Semakin serderhana proyek yang
akan dilaksanakan semakin sederhana pula lingkuppenelitian yang akan
dilakukan. Bahkan banyak proyek-proyek investasi yang mungkintidak pernah
dilakukan studi kelayanan secara formal, tetapi ternyata kemudian
terbuktiberjalan dengan baik pula.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya investasi untuk kelayakan proyek ?

2. Apa tujuan dari dilakukannya analisis kelayakan proyek ?

3. Apa perbedaan dari intensitas studi kelayakan ?

4. Apa tujuan dari keputusan investasi?

5. Bagaimana aspek-aspek dari analisis kelayakan proyek?\

6. Bagaiamana kriteria penilaian dari analisis kelayakan proyek ?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pentingnya investasi untuk analisis kelayakan proyek

2. Untuk mengetahui tujuan dilakukanya analisis kelayakan proyek

3. untuk mengetahui perbedaan dari intensitas studii kelayakan proyek

4. Untuk mengetahui Keputusan dari sebuah investasi

5. Untuk mengetahui Aspek-Aspek dari analisis kelayakan proyek

6. Untuk memhami kriteria penilaian dari analisis kelayakn proyek


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Studi kelayakan proyek

Studi kelayakan proyek adalah pengkajian yang bersifat menyeluruh dan


mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi (Soeharto, 1997).
Mengkaji suatu proyek bertujuan untuk mempelajari usulan suatu proyek atau usulan
investasi dari segala segi secara profesional agar sesuai dengan yang direncanakan,
jangan sampai terjadi setelah diterima dan dilaksanakan betulbetul dapat mencapai
hasil sesuai dengan yang direncanakan, jangan sampai terjadi setelah proyek selesai
dibangun dan dioperasikan ternyata hasilnya jauh dari yang direncanakan.

Pengertian menguntungkan bisa dalam arti lebih relatif. Mungkin


dipertimbangkan berbagai faktor seperti manfaat bagi masyarakat luas yang bisa
berwujud penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah di
tempat tersebut, dan sebagainya.

2.2 Pengertian Investasi


Banyak Negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk
meningkatkaninvestasi pada Negara tersebut. Bahkan kalaupun diperkirakan model
dalam negerikurang mampu meningkatkan investasi, pemerintah tidak segan-segan
mengundang pihakasing untuk melakukan investasi pada Negara itu. Mengapa
pemerintah melakukan halini? Sebabnya tidak lain adalah kegiatan investasi akan
mendorong pula kegiatanekonomis suatu Negara.Banyak manfaat yang bisa diperoleh
dari kegiatan investasi. Diantaranya adalahpenyerapan tenaga kerja, peningkatan
output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupenambahan devisa dan lain
sebagainya. Yang jelas kalau kegiatan investasi meningkat,maka kegiatan ekonomi
pun ikut terpacu pula. Tentu saja apabila kegiatan investasi inimerupakan investasi
yang sehat, arti sebenarnya secara ekonomis menguntungkan.

Bukankegiatan investasi yang nampaknya menguntungkan”, tetapi


sebenarnya mendapatkanberbagai fasilitas, sehingga tidak sehat bagi perekonomian
Negara itu.Disini kita menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu
rencana untukmenginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup
menginvestasikansumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.
Proyek itu bisamerupakan proyek raksasa bisa juga proyek kecil. Karakteristik dasar
dari suatupengeluaran modal (atau proyek) adalah bahwa proyek itu umumnya
memerlukanpengeluaran saat ini untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan
datang. Manfaat inibisa berwujud manfaat dalam bentuk uang, bisa juga tidak.
Pengeluaran modal itumisalnya berbentuk pengeluaran untuk tanah, mesin, bangunan,
penelitian danpengembangan, serta program-program latihan.

Dalam akuntansi, pengeluaran modal ini biasanya dimasukkan ke dalam


aktiva-aktiva yang ada dalam neraca. Sejuh bisa dilakukan konsistensi dalam
perlakuan, makaumumnya pengeluaran-pengeluaran ini merupakan biaya-biaya yang
ditundapembebanannya, dan dibebankan per tahun lewat proses penyusunan (kecuali
untuktanah).Dipandang dari sudut perusahaan, maka proyek atau kegiatan yang
menyangkutpengeluaran modal (capital expenditure) mempunyai anti yang sangat
penting karena :

1.Pengeluaran modal mempunyai konseksuensi jangka panjang. Pengeluran


modal akanmembentuk kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang dan sifat-sifat
perusahaandalam jangka panjang.

2.Pengeluaran modal umumnya menyangkut jumlah yang sangat besar.

3.Komitmen pengeluaran modal tidak mudah untuk diubah. Pasar untuk barang-
barangmodal bekas, mungkin tdak ada terutama untuk barang-barang modal yang
sangatkhusus sifatnya. Karena itu, sulit untuk mengubah keputusan pengeluaran
modal.

2.2.1 Tujuan Investasi


Tujuan utama investasi adalah memperoleh berbagai manfaat yang cukup
layak di kelak kemudian hari. Manfaat tadi bisa berupa imbalan keuangan misalnya
laba, manfaat non-keuangan atau kombinasi dari kedua-duanya. Sebagai contoh
manfaat non keuangan adalah penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan ekspor,
subsidi impor, ataupun pendayagunaan bahan baku dalam negeri yang berlimpah
(Giatman, 2006).

2.3 Tujuan dari studi kelayakan proyek

Diatas telah disebutkan bahwa proyek investasi umumnya memerlukan dana


yangcukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karena,
perludilakukan studi yang berhati-hati agar jangan sampai proyek itu, setelah
terlanjurmenginvestasikan dana yang sangat besar, ternyata proyek itu tidak
menguntungkan.Kalau proyek itu berasal dari pihak swasta, maka seringkali terpaksa
proyek inidihentikan atau dijual.
Tetapi kalau sponsornya pihak pemerintah, maka sering terjadipemerintah
mengusahakan agar proyek itu tetap bisa berjalan meskipun dengan berbagaibantuan,
proteksi, subsidi dan sebagainya yang sebenarnya tidak sehat dipandang darisegi
ekonomi makro.Banyak sebab yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian
menjadi tidakmenguntungkan (gagal). Sebab itu bisa berwujud karena kesalahan
perencanaan,kesalahan dalam menaksir pasar yang tersedia, kesalahan dalam
memperkirakanteknologi yang tepat dipakai, kesalahan dalam memperkirakan
teknologi yang tepatdipakai, kesalahan dalam memperkirakan kontinuitas bahan
baku, kesalahan dalammemperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya
tenaga kerja yang ada.

 Sebablain bila berasal dari pelaksanaan proyek yang tidak terkendalikan,


akibatnya biayapembangunan proyek menjadi membengkak, penyelesaian proyek
menjadi membengkak,penyelesaian proyek menjadi tertunda-tunda dan sebagainya.
Disamping itu bisa jugadisebabkan karena faktor lingkungan yang berubah, baik
lingkungan ekonomi, sosial,bahkan politik. Bisa juga karena sebab-sebab yang benar-
benar di luar dugaan, sepertibencana alam pada lokasi proyek.

  Untuk itulah studi tentang kelayanan (minimal) ekonomis suatu proyek


menjadisangat penting. Semakin besar skala investasi semakin penting studi ini.
Bahkan untukproyek-proyek yang besar, seringkali studi ini dilakukan dalam dua
tahap, yaitu tahappendahuluan dan tahap keseluruhan. Apabila dari studi pendahuluan
itu sudahmenampakkan gejala-gejala yang tidak menguntungkan, maka studi
keseluruhan mungkintidak perlu lagi dilakukan.Dengan ringkas kita bisa mengatakan,
bahwa tujuan dilakukan studi kelayakanadalah untuk menghindari keterlanjuran
penanaman modal yang terlalu besar untukkegiatan yang ternyata tidak
menguntungkan. Tentu sj studi kelayanan ini akan memkanbiaya, tetapi biaya itu
relative kecil apabila dibandungkn dengan resiko kegiatan suatuproyek yang
menyangkut investasi dalam jumlah besar.

Dalam studi kelayakan itu hal-hal yang perlu diketahui adalah :

 Ruang Lingkup Kegiatan proyekDisini perlu dijelasklan/ditentukan bidang-


bidang apa proyek akan beroperasi. Kalaumisalnya proyek adalah pendirian
usaha/pabrik tekstil, maka apakah pabrik tekstil inimerupakan tektil yang
terpadu, atau hanya tahapan tertentu saja.
 Cara kegiatan proyek dilakukanDisini ditentukan apakah proyek akan ditangai
sendiri atau akan diserahkan pada(beberapa) pihak lain. Siapa yang akan
menangani proyek itu?
 Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh
proyek.Disini perlu diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan usaha
semacam ini. Teknikyang bisa dipergunakan adalah dengan
mengidentifikasikan “Undeplanning” untuk usaha semacam ini.
 .Sarana yang diperlukan oleh proyekMenyangkut bukan hanya kebutuhan
seperti : material, tenaga kerja dan sebagainya,tetapi termasuk juga fasilitas-
fasilitas pendukung seperti : jalan raya, transportasi dansebagainya.
 Hasil kegiatan proyek itu serta biaya-biaya yang harus ditanggung
untuk memperolehhasil tersebut.
 Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek itu.Hal
ini sering disebut juga sebagai manfaat dan pengorbanan ekonomi dan socialg.

Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek beserta jadwal dari masing-


masing kegiatan itu sampai dengan proyek investasi siap berjalan.

2.4 Perbedaan Intensitas studi kelayakan Proyek

Penilaian terhadap keadaan dan prospek suatu proyek investasi dilakukan atas
dasarkriteria-kriteria ini bisa hanya mempertimbangkan manfaat proyek bagi
perusahaan, bisa juga dengan memperhatikan aspek yang lebih luas, yaitu manfaat
proyek bagi Negara danmasyarakat luas. Tentu saja tidak setiap proyek akan diteliti
dengan tingkat intensitasyang lama. Beberapa proyek mungkin diteliti dengan sangat
mendasar, mencakupberbagai aspek yang terpengaruh, beberapa proyek mungkin
hanya diteliti terhadapbeberapa aspek saja. Bahkan sering juga kita menjumpai bahwa
ada rencana-rencanainvestasi yang penilaiannya tidak dilakukan secara formal.Ada
beberapa factor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan. Diantara yang
utamaadalah :

 Besarnya dana yang ditanamkanUmumnya semakin besar jumlah dana yang


ditanamkan, semakin mendalam studiyang perlu dilakukan, sebagai missal,
proyek kilang minyak dilacap akan ditelitidalam aspek yang lebih luas,
termasuk dampak social ekonomi, dibandingkan dengan proyek membuka
usaha “dealer mobil”.
 .Tingkat ketidakpastian proyekSemakin sulit kita memperkirakan penghasilan
penjualan, biaya, aliran kas dan lain-lain semakin berhas. Kita dalam
melakukan studi kelayanan. Untuk proyek-proyekyang menghasilkan proyek
baru, umumnya cukup sulit dalam memperkirakan proyekpenjualan. Berbagai
cara ditempuh untuk mengatasi ketidakpastian ini, dengan analisasensivitas
dengan taksiran konservatif dan sebagainya.
 . Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyekSetiap proyek
dipengaruhi dan juga mempengaruhi faktor-faktor lainnya. Sebagaimisalnya,
proyek untuk membuat mobil dengan tenaga listrik akan dipengaruhi
olehfaktor, misalnya tinggi rendahnya harga bahan bakar dipengaruhi oleh
faktor,misalnya tinggi rendahnya harga bahan bakar minyak. Sebaliknya
proyek itu akanmempengaruhi pula usaha untuk menemukan material yang
bisa dipakai untukmenyimpan tenaga listrik yang lebih tahan lama. Faktor-
faktor yang mempengaruhisuatu proyek mungkin menjadi sangat kompleks,
sehingga pihak yang melakukanstudi kelayakan terhadap proyek tersebut akan
semakin berhati-hati.Secara ringkas kita bisa mengatakan bahwa intensitas
studi kelayakan tersebutmungkin tidak sama. Ada berbagai faktor yang
mempengaruhi, seperti jumlah dana,ketidakpastian dan kompleksitas proyek
itu. Semakin besar dana yang tertanam,semakin tidak pasti taksiran yang
dibuat semakin kompleks factor-faktor yangmempengaruhi dan semakin
mendalam studi yang perlu dilakukan.

2.4.1. Lembaga-lembaga yang memerlukan studi kelayakan


Masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta sudutpandang yang berbeda.
Lembaga-lembaga yang memerlukan studi kelayakan adalah :

 InvestorPihak yang akan menanamkan dana mereka dalam suatu proyek (sebagai
pemilikperusahaan nantinya, akan memegang saham) akan lebih memperhatikan
prospekusaha itu. Pengertian prospek di sini adalah tingkat keuntungan yang
diharapkan akandiperoleh dari investasi tersebut beserta risiko investasi itu. Ada
hubungan yangpositif antara tingkat keuntungan ini dengan risiko investasi.
Semakin tinggi risikoinvestasi semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang
diminta oleh para investor itu.
 Kreditur / BankPara kreditur/bank akan lebih memperhatikan segi keamanan dana
yang dipinjamkanmereka. Dengan demikian, mereka mengharapkan agar bunga
plus angsuran pokokpinjaman bisa dilakukan tepat pada waktunya. Karena itu,
mereka sangatmemperhatikan pola aliran kas selama jangka waktu pinjaman itu.
Tentu saja ini tidakberarti mereka tidak memperhatikan prospek usaha tersebut.
Tetapi perhatian utamamereka adalah pada periode pengembalian pinjaman
tersebut. Selama dalam priodeitu perusahaan memang benar-benar bisa
mengembalikan pinjamannya, setelahperiode tersebut perkembangan
perusahaan/proyek itu tidak begitu menjadi perhatianpihak pemberi pinjaman.

 .PemerintahPemerintah terutama lebih berkepentingan dengan manfaat proyek itu


bagiperekonomian nasional. Apakah proyek itu akan membantu, menghemat
devisa,menambah devisa atau memperluas kesempatan kerja. Manfaat ini
terutama dikaitkandengan penanggulangan masalah-masalah yang sedang
dihadapi oleh Negara tersebut,sebagai missal, apabila saat ini pemerintah sedang
menggalakan ekspor non migas,maka proyek-proyek yang akan mengekspor hasil
produksinya dan tidak banyakmemakai komponen impor akan lebih disukai oleh
pemerintah. Konsekuensinyaadalah bahwa perusahaan mungkin lebih mudah
mendapat berbagai fasilitas apabilasektor yang digarap memang sedang
diproritaskan oleh pemerintah.Banyak laporan studi yang dibuat berdasarkan
permintaan dari pihak kreditur.Nampaknya belum terlalu dirasakan kepentingan
membuat studi kelayakan apabiladananya bisa diperoleh dari perusahaan sendiri.

2.4.2 Identifikasi Kesempatan Usaha


Identifikasi kesempatan usaha merupakan fase pertama dalam melakukan
studikelayakan. Umumnya tahap-tahap untuk melakukan proyek investasi adalah
sebagaiberikut :

1. Identifikasi

Pada tahap ini sponsor proyek merasa/melihat adanya kesempatan, investasi


yangmungkin menguntungkan. Pengamatan dilakukan terhadap lingkungan
untukmemperkirakan kesempatan dan ancaman dari usaha tersebut.

2. Perumusan

Merupakan tahap untuk menerjemahkan kesempatan investasi ke dalam suatu


rencanaproyek yang konkret dengan faktor-faktor yang penting dijelaskan secara
garis besar.

3. Penilaian

Melakukan analisa dan menilai aspek pasar, teknik keuangan dan perekonomian.
4. Pemilihan

Melakukan pemilihan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang


akandicapai.

5. Implementasi

Menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap berpegang pada anggaranTahap


pertama, yaitu identifikasi kesempatan berusaha bisa dilakukan degan
mengunakanberbagai cara :

 Mempelajari impor, impor menunjukkan bahwa masih ada (sebagian) pasar


yangbelum bisa dipenuhi dengan produk dalam negeri. Apalagi kalau ternyata
impor inimempunyai kecenderungan yang meningkat, maka bisa diperkirakan
masih adapermintaan dari dalam negeri untuk produk/jasa tersebut.
 Menyelidiki material local, jumlah material yang melimpah. Harga yang murah
dankualitas yang baik dari material yang melimpah tersebut semuanya
menunjukkankemungkinan untuk dieksploitasi lebih lanjut.
 Mempelajari keterampilan tenaga kerja, untuk beberapa jenis industry,
faktorketerampilan tenaga kerja mungkin sangat menentukan (seperti usaha
kerajinan perak,ukir-ukiran kayu dan sebagainya). Tersedianya tenaga seperti ini
mungkin bisadipakai untuk membuat produk yang sejenis, tetapi tidak sama.
 Melakukan studi industry, berbagai kesempatan bisa ditemukan untuk industry
yangsedang berkembang, sebagai missal, perkembangan industry kayu lapis
merupakanindikator bahwa sektor tersebut masih menguntungkan. Meningkatnya
ekspor udang,bukan hanya kuantitas, tetapi juga harganya. Menunjukkan
kesempatan berusaha padabidang pembudidayaan udang masih terbuka.
 Menerapkan kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dari waktu ke
waktumemungkinkan investor memanfaatkan sebelum pihak lain
menggunakannya. Dengan demikian investor tersebut akan mempunyai
“competitive advantage” terlebih dahulu.Tentu sajalama kelamaan “competitive
advantage” ini akan berkurang atau hilangkalau tidak dilakukan tindakan apa-apa.
 Mempelajari hubungan antar industry pertumbuhan suatu industry hampir
bisadipastikan akan menciptakan kesempatan bagi industry lainnya.
Identifikasikesempatan ini dapat dilakukan dengan menganalisa bagaimana input
dan outputindustry tersebut berkaitan.
 Menilai rencana pembangunan, rencana pembangunan yang dilakukan
olehpemeritnah, atau proyek-proyek besar akan menciptakan kebutuhan akan
produk/jasayang sebelumnya belum dibuat.
 Melakukan pengamatan di tempat lain. Pembangunan di Negara atau wilayah
lainmungkin bisa diterapkan untuk daerah kita.Tentu saja cara-cara tersebut bisa
dipergunakan secara serentak, tidak perlu hanyasatu saja. Dengan menggunakan
cara-cara tersebut diatas, kita mungkin bisa mendapatkansuatu daftar panjang dari
berbagai produk atau jasa yang mungkin bisa dibuat danditawarkan kepada pasar.

2.5 Tujuan Keputusan Investasi

Dalam teori tujuan yang paling tepat dari pengambilan putusan untuk
melakukaninvestasi adalah untuk memaksimumkan nilai pasar modal sendiri (saham)
alasan yangmendukung tujuan ini adalah sebagai berikut. Pemilik modal sendiri
adalah perusahaandan perusahaan seharusnya berusaha meningkatkan kemakmuran
mereka. Nilai pasar(saham) merupakan ukuran yang tepat untuk menilai kemakmuran
para pemegang saham.Dan karenanya perusahaan seharusnya meningkatkan
kemakmuran ini yang berartimeningkatkan nilai pasar saham.

Tujuan ini mempunyai justifikasi teoritis, walaupun mungkin menghadapi


masalah-masalah operasional (terutama di Negara-negara yang sedang
berkembang) :  Tujuanini tidak bisa diterapkan pada sector public karena tidak ada
pemilikan lain selain Negarauntuk sector ini: Sejumlah besar perusahaan pada sector
swasta tidak menjualsahamnya ke pasar modal, dan karenanya tidak ada perdagangan
untuk sahamperusahaan-perusahaan semacam ini : Pengetahuan kita tentang
bagaimana pengaruhkeputusan investasi terhadap nilai pasar modal sendiri masih
kurang cukup, kita tidak bisasecara pasti mengatakan bahwa suatu proyek akan
mengakibatkan perubahan hargasaham dari X dan Y atau bahkan tidak mempunyai
pengaruh sama sekali.Karena kesulitan operasional ini, maka tujuan-tujuan seperti
meningkatkan net presentvalue, memaksumumkan tingkat keuntungan, dan
meningkatkan tingkat keuntungan danmenurunkan risiko, seringkali digunakan.
Untuk itu, disini akan dipergunakan tujuanmemaksimumkan net present value dengan
memperhatikan risiko yang bersediaditanggung oleh manajemen.tentu saja tujuan ini
adalah tujuan yang diperhatikanhanya dari pertimbangan perusahaan.

Tetapi karena kita di sini nantinya lebihmenekankan dari sudut pertimbangan


perusahaan dalam menilai usulan-usulan investasi,maka tujuan ini akan sering
dikemukakan dalam buku ini.Tujuan tersebut apabila dipandang dari aspek yang lebih
luas mungkin menjadi tidakbegitu dipegang teguh lagi. Kalau memang proyek akan
dinilai dari perspektif yang lebihluas, maka tujuanya seharusnya adalah
memaksimumkan net present value dari semuasocial cost and benefits.

2.6 Aspek-aspek Studi Kelayakan

Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek


apayang akan dipelajari. Walaupun belum ada kesepakatan tentang aspek apa
saja yang perluditeliti, tetapi umumnya penelitian akan dilakukan terhadap aspek-
aspek pasar, tekniskeuangan, hukum dan ekonomi Negara tergantung pada besar
kecilnya dana yangtertanam dalam investasi tersebut, maka terkadang juga ditambah
studi tentang dampaksocial.Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari
tentang :

1) Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis


konsumenperubahan besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang
proyeksi permintaantersebut.
2) Penawaran baik yang berasal dari dalam negeri, maupun juga yang berasal
dari impor.Bagaimana perkembangannya dimasa lalu dan bagaimana
perkiraan di masa yangakan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran ini seperti jenis barangyang bisa menyaingi, perlindungan dari
pemerintah, dan sebagainya perlu puladiperhatikan.
3) Harga dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor, produksi dalam
negerilainnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga dan kalau ya,
bagaimanapolanya.
4) Program pemasaran mencakup strategi pemasaran yang akan
dipergunakan.“marketing mix” identifikasi siklus kehidupan produk, pada
tahap apa produk yangakan dibuat.
5) Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa
dikuasaiperusahaan.Aspek teknis dan produksi, menyangkut berbagai
pertanyaan penting tentang :
 Apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan? 
 Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal?Apakah luas produksi ini akan
meminimumkan biaya produksi rata-rata, ataukah akanmemaksimumkan laba?
Jadi mempertimbangkan secara simultan faktor permintaan.Bagaimana fasilitas
untuk ekspansi nantinya? Tentang lokasi, luas tanah, pengaturanfasilitas produksi
dan sebagainya.
 Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat?Umumnya terdapat beberapa
alternative proses produksi untuk menghasilkan produkyang sama. Sebagai
missal, semen bisa dibuat dengan proses basah ataupun proseskering. Soda bisa
dibuat dengan metode electrolysis atau metode kimia.
 Apakah mesin-mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat?Faktor yang
diperhatikan adalah tentang umur ekonomis dan fasilitas pelayanan kalauterjadi
kerusakan mesin-mesin tersebut.
 Apakah perlengkapan-perlengkapan tambahan dan pekerjaan-pekerjaan
teknistambahan telah dilakukan?Faktor-faktor seperti material handling. Supply
bahan pembantu, control kualitas, dansebagainya perlu diperhatikan pula.
 Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah
produksi?
 Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik
 Bagaimana dengan pemilihan lokasi dan site produksi?
 Apakah skedul kerja telah dibaut dengan cukup realistis?
 Apakah teknologi yang akan dipergunakan bisa diterima dari pandangan
socialDalam pemilihan teknologi yang akan dipergunakan sebaiknya tidak
dipergunakanteknologi yang sudah using, atau teknologi yang masih dicoba-coba.
Yang pertama akanmengakibatkan perusahaan nantinya sulit untuk bersaing,
sedangkan yang keuda bisamengakibatkan kesulitan dalam perawatan
fasilitasnya.

Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti

1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal
kerja.
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan diperguankan. Seberapa banyak
dana yangberupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman
jangka pendek danberapa yang jangka panjang.
3. Taksiran penghasilan, biaya dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi.
Termasukdisini estimasi tentang break event proyek tersebut.
4. Manfaat dan biaya dalam artian financial, seperti rate of return on investment,
net present value, internal rate of return” profitability index dan payback
period” estimasiterhadap risiko proyek, risiko data artian total, atau kalau
mungkin yang hanyasistematis.Disini disamping perlu ditaksir rugi/laba
proyek tersebut, juga taksiran aliran kas,diperlukan untuk menghitung
profitabilitas financial proyek tersebut.
5. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi
sumber danpenggunaan dana.Aspek manajemen mempelajari tentang :
 Manajemen dalam masa pembangunan proyek, siapa pelaksana proyek tersebut?
Bagaiaman jadwal penyelesaian proyek tersebut? Siapa yang melakukans
tudimasing-masing aspek : pemasaran, teknis dan lain sebagainya?
 Manajemen dalam operasi. Bentuk organisasi/badan usaha yang dipilih.
Strukturorganisasi. Deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Anggota direksi dan
tenaga-tenaga kunci. Jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.Aspek hukum
mempelajari tentang
 Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan
 Jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber dana
 Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya.Aspek ekonomi dan
social, meliputi penelitian tentang :
 1.Pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan pengasilan Negara
 2.Pengaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan bisa diperoleh.
 3.Penambahan kesempatan kerja.
 4.Pemerataan kesempatan kerja.
 5.Bagaimana pengaruh proyek tersebut terhadap industry lain? Sebagai supply
bahanbagi industri lain, dan pasar bagi hasil industry lain.
 6.Aspek yang bersifat sosial seperti : Menjadi semakin ramainya daerah tersebut,
lalulintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik dan lain
sebagainya.Aspek sosial ini merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang
mungkin dialamioleh masyarakat, tetapi sulit dikuantifikasikan yang bisa
disepakati secara bersama.Tetapi manfaat dan pengorbanan tersebut dirasakan
ada.Sebenarnya kesemua aspek tersebut perlu dipelajari, tetapi tergantung pada
besarkecilnya dana yang tertanam pada investasi/proyek tersebut, maka banyak
sedikitnyaaspek yang perlu dipelajari dan kedalaman studi tersebut mungkin
berbeda. Untukproyek-proyek besar, semua aspek tersebut perlu dipelajari secara
mendalam, tetapiuntuk proyek-proyek yang kecil mungkin tidak semua aspek
perlu diteliti. Umumnyaaspek sosial ekonomi tidak begitu diperhatikan bagi
proyek-proyek kecil.

2.7 Kriteria Penilaian dari Analisis Kelayakan Proyek

Penilaian usulan investasi bisamenggunakan berbagai kriteria. Dimulai dari


kriteria yang sempit sampai dengan kriteriayang lebih luas, criteria yang sempit
menekankan hanya dari aspek profitabilitasdipandang dari sudut perusahaan, yang
sering juga disebut profitabilitas komersial.Sedangkan dari sudut yang lebih luas
adalah dengan memperhatikan manfaat proyek bagiperekonomian nasional dan segi
sosial.Karena kita disini akan membicarakan sebagian besar dari segi perusahaan,
makatentu saja profitabilitas ini lebih kita perhatikan.

Bagaimanapun juga yang penting adalahapakah suatu proyek memberikan


tingkat keuntungan yang dianggap layak oleh investor,apabila dibandingkan dengan
risiko yang harus ditanggung. Sedangkan apakah nantinyaproyek tersebut
memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, akan merupakanpertimbangan
selanjutnya bagi investor. Hanya saja untuk proyek-proyek yang dirasamemberikan
manfaat bagi masyarakat.

Walaupun demikian kita nantinya bisa terperangkap dalam masalah yang


kurangmenguntungkan kalau perusahaan akhirnya terlalu menggantungkan pada
bantuan danperlindungan pemerintah. Proyek yang semacam ini memang bisa
menguntungkan tetapimenguntungkannya tersebut sebenarnya akibat pengorbanan
pihak lain. Sebagai missal,pada tahuan 1980-an pemerintah Negara-negara
masyarakat Ekonomi Eropamengeluarkan peraturan tentang larangan mengimpor besi
baja dari Negara lain (sepertidari Korea Selatan), apabila besi baja tersebut lebih
murah dari pada produksi MEEsendiri. tujuan peraturan ini adalah untuk melindungi
industry besi baja (steef industry)Negara-negara MEE, memang dengan adanya
peraturan ini membuat industry besi baja diMEE bisa agak bernafas legas tetapi yang
menjadi korban adalah industry lain yangmenggunakan besi baja sebagai misalnya
industry otomotif. Mereka menjadi tidak bisabersain karena salah satu input yang
dipergunakan menjadi lebih mahal. Dan inimempengaruhi harga produksinya.
Dengan kata lain perlindungan di satu sektor yangmengakibatkan tidak berlakunya
lagi mekanisme harga akan merugikan sektor lain.Apakah sektor tersebut merupakan
sektor pemakai atau juga konsumen.

Proyek-proyek semacam ini akan merasa pukulan bagi


profitabilitas komersialnya apabilakemudian pemerintah mengurangi atau bahkan
menghilangkan sama sekali perlindungantersebut. Karena itulah sebenarnya
prolitabilitas komersial hendaknya juga berartiprofilabilitas ekonomis pula (yaitu
proyek yang dipandang dari ekonomi makro memangmenguntungkan).Untuk proyek-
proyek besar, terutama yang dilakukan oleh pemerintah umumnya
criteriapenilaiannya tidak lagi didasarkan semata-mata atas profitabilitas komersial,
tetapidengan menggunakan criteria yang lebih luas, yaitu criteria profitabilitas
perekonomiannasional dan juga aspek sosialnya.
BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Identifikasi kesempatan usaha bisa dilakukan dengan beberapa cara :


mempelajari,menyelidiki material local mempelajari keterampilan tenaga kerja,
melakukans tudiindustry menerapkan kemajuan teknologi mempelajari hubungan
antar industry, menilairencana pembangunan dan melakukan pengamatan di tempat
lain. Dari identifikasi itudicoba kemungkinan pengembangannya menjadi suatu
proyek yang secara komersialmenguntungkan. Tujuan yang utama, dipandang dari
pertimbangan para investor adalahuntuk memaksimumkan kemakmuran para
investor. Untuk itu secara teoritis seharusnyaproyek tersebut bisa meningkatkan harga
saham perusahaan.

Tetapi kalau perusahaantidak menjual saham ke masyarakat luas tujuan ini


bisa diganti dengan meningkatkan netpresent value investasi.Aspek yang diniliai
adalah aspek-aspek pasar, teknis keuangan, manajemen hukum,ekonomi, dan social,
Banyak dan sedikitnya aspek yang akan dinilai serta kedalamananalisa tergantung
pada besar kecilnya proyek yang akan dilakukan. Masing-masingaspek bisa dinilai
dengan metode analisa yang berbeda-beda. Sedangkan data yangdiperlukan bisa
berasal dari berbagai publikasi yang diterbitkan oleh berbagai instansibisa juga dari
pengumpulan data primer atau kombinasinya.

3.2 Saran

Untuk Pemahaman lebih lanjut tentang Analisis kelayakan Proyek , dibutuhkan


sarana baca dan pkartek sendiri untuk Analisis kelayakan proyek yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.akakom.ac.id/8372/2/2_163210011_BAB_I.pdf

https://www.slideshare.net/KenKanaidi/pengertian-study-kelayakan-proyek-project-
feasibility-study

https://id.scribd.com/embeds/338475771/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

https://koinworks.com/blog/tips-menilai-kelayakan-proyek-bagi-investor/

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/309-649-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai