Anda di halaman 1dari 8

Modul Nusantara

Bedah buku Merajut damai dalam kebinekaan


1. Yang melatar belakangi peulisan buku adalah tentang adalanya konflik
sosial yang dipicu persoalan agama.
2. Karena Terjadinya konflik yang dipicu oleh persoalan agama yang tejadi di
Ambon, mengenai penekanan terhadap pemikiran ekstrim dalam suatu
agama untuk mencegah terbenturnya salah paham dan berujung pada
peremehan antar agama.
3.  Menjaga persaudaraan dan kebersamaan tanpa harus kehilangan identitas
keberagamaannya
4. Dengan mewaspadai adanya potensi konflik sosial dan juga salong berkerja
sama untuk menjaga kesatuan bersama berdasarkan Pancasila
5.

1. Perekat Perbedaan.

Perekat Perbedaan, karean perbedaan adalah realitas yang tidak bias dihindari,
justri dengan adanya perbedaan dunia menjadi warna-warni dan indah dipandang.
Namun demikian, jangan sampai perbedaan justri menyebbakan permusushan.

2. Pererak Kerukunan

Tidak hanya sebagai perekat


perbedaan, para pemuda lintas
agama juga diharapkan menjadi
pelopor
kerukunan di tengah-tengah
umatnya. Kerukunan yang
dimaksud adalah kesediaan umat
beragama
yang berbeda-beda untuk terlibat
secara aktif dalam kerjasama
menjaga keharmonisan hubungan
antar umat beragama. Bukan hanya
toleransi namun lebih dari itu,
yakni kesediaan menerima umat
beragama lain sebagai saudaranya,
sehingga rela untuk saling berbagi,
saling membantu, dan saling
melindungi. Inilah hakikat Bhineka
Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap
satu juga, kebersamaan dalam
kebhinekaan, menipisnya
ungkapan kami dan mereka karena
telah berubah menjadi kita.
Tidak hanya sebagai perekat
perbedaan, para pemuda lintas
agama juga diharapkan menjadi
pelopor
kerukunan di tengah-tengah
umatnya. Kerukunan yang
dimaksud adalah kesediaan umat
beragama
yang berbeda-beda untuk terlibat
secara aktif dalam kerjasama
menjaga keharmonisan hubungan
antar umat beragama. Bukan hanya
toleransi namun lebih dari itu,
yakni kesediaan menerima umat
beragama lain sebagai saudaranya,
sehingga rela untuk saling berbagi,
saling membantu, dan saling
melindungi. Inilah hakikat Bhineka
Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap
satu juga, kebersamaan dalam
kebhinekaan, menipisnya
ungkapan kami dan mereka karena
telah berubah menjadi kita.
Tidak hanya sebagai perekat
perbedaan, para pemuda lintas
agama juga diharapkan menjadi
pelopor
kerukunan di tengah-tengah
umatnya. Kerukunan yang
dimaksud adalah kesediaan umat
beragama
yang berbeda-beda untuk terlibat
secara aktif dalam kerjasama
menjaga keharmonisan hubungan
antar umat beragama. Bukan hanya
toleransi namun lebih dari itu,
yakni kesediaan menerima umat
beragama lain sebagai saudaranya,
sehingga rela untuk saling berbagi,
saling membantu, dan saling
melindungi. Inilah hakikat Bhineka
Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap
satu juga, kebersamaan dalam
kebhinekaan, menipisnya
ungkapan kami dan mereka karena
telah berubah menjadi kita.
Tidak hanya sebagai perekat
perbedaan, para pemuda lintas
agama juga diharapkan menjadi
pelopor
kerukunan di tengah-tengah
umatnya. Kerukunan yang
dimaksud adalah kesediaan umat
beragama
yang berbeda-beda untuk terlibat
secara aktif dalam kerjasama
menjaga keharmonisan hubungan
antar umat beragama. Bukan hanya
toleransi namun lebih dari itu,
yakni kesediaan menerima umat
beragama lain sebagai saudaranya,
sehingga rela untuk saling berbagi,
saling membantu, dan saling
melindungi. Inilah hakikat Bhineka
Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap
satu juga, kebersamaan dalam
kebhinekaan, menipisnya
ungkapan kami dan mereka karena
telah berubah menjadi kita.
Tidak hanya sebagai perekat
perbedaan, para pemuda lintas
agama juga diharapkan menjadi
pelopor
kerukunan di tengah-tengah
umatnya. Kerukunan yang
dimaksud adalah kesediaan umat
beragama
yang berbeda-beda untuk terlibat
secara aktif dalam kerjasama
menjaga keharmonisan hubungan
antar umat beragama. Bukan hanya
toleransi namun lebih dari itu,
yakni kesediaan menerima umat
beragama lain sebagai saudaranya,
sehingga rela untuk saling berbagi,
saling membantu, dan saling
melindungi. Inilah hakikat Bhineka
Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap
satu juga, kebersamaan dalam
kebhinekaan, menipisnya
ungkapan kami dan mereka karena
telah berubah menjadi kita.
Tidak hanya sebagai perekat perbedaan, para pemuda lintas agama juga diharapkan
menjadi pelopor kerukunan di tengah-tengah umatnya. Kerukunan yang dimaksud
adalah kesediaan umat beragama yang berbeda-beda untuk terlibat secara aktif
dalam kerjasama menjaga keharmonisan hubungan antar umat beragama. Bukan
hanya toleransi namun lebih dari itu, yakni kesediaan menerima umat beragama
lain sebagai saudaranya, sehingga rela untuk saling berbagi, saling membantu, dan
saling melindungi. Inilah hakikat Bhineka Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap satu
juga, kebersamaan dalam kebhinekaan, menipisnya ungkapan kami dan mereka
karena telah berubah menjadi kita.

Anda mungkin juga menyukai