Anda di halaman 1dari 9

Kerukunan

Umat
Beragama
Oleh Nanik, M.Pd.I
Pengertian Kerukunan
Umat Beragama
• Kerukunan adalah suatu proses untuk hidup berdampingan dan bersama-
sama mencapai keharmonisan dalam bermasyarakat. Kerukunan umat
beragama merupakan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi oleh
sikap toleransi, saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain
agar kesetaraan dalam bermasyarakat dapat tercipta.
• Kerukunan umat beragama adalah tonggak utama dalam membangun
keutuhan bernegara. Dengan cara memelihara hubungan baik dan damai,
tidak menimbulkan beragam konflik sosial, dan saling sepakat antar umat
beragama untuk hidup dalam kerukunan satu sama lain.
• Adapun definisi kerukunan umat beragama menurut para ahli, antara lain;
• Munawar khalil, Kerukunan umat beragama adalah hubungan sosial yang
terjalin sesama umat beragama dengan dilandasi dengan toleransi, saling
menghormati, saling pengertian, menghargai dalam kesetaraan pengamalan
ajaran nilai agamanya dan bentuk kerjasama dalam kehidupan masyarakat
dan bernegara
• Anam Ulfa, Kerukunan umat beragama ialah terjadinya proses social dan
interaksi sosial dalam kesediaan untuk menerima adanya serangkaian
perberbedaan keyakinan dengan orang atau bentuk kelompok sosial lainnya.
Jenis Kerukunan Umat
Beragama
Kerukunan antar sesama
• Kerukunan ini merupakan suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar
masyarakat yang menganut satu agama yang sama. Meskipun antar sesama
penganut agama yang sama, kerukunan tetap harus terjalin agar
meminimalisir terjadinya konflik perpecahan.
• Contohnya saja penggunaan doa Qunut saat sholat subuh oleh umat islam
beraliran Nahdhatul Ulama, sedangkan umat islam beraliran Muhammadiyah
tidak menggunakan doa Qunut saat sholat subuh. Namun hal ini tidak
menjadi masalah diantaranya, selagi pedoman dalam beragama adalah Al-
Qur’an dan Hadist.
Kerukunan antar umat beragama lain
• Kerukunan jenis ini merupakan suatu bentuk kerukuan yang terjalin antar
umat beragama yang berbeda dalam lingkungan masyarakat. Apabila
kerukunan tidak tercipta antar umat beragama lain, maka konflik yang serius
akan terjadi dan dampak yang ditimbulkan adalah ketidaknyamanan hidup
dalam perbedaan keyakinan.
• Contohnya saja dala hal ini sebagimana pada saat perayaan hari raya Nyepi
umat Hindu di Bali, umat beragama lain turut berdiam diri seharian di dalam
rumah untuk menghormati umat Hindu.
Wujud dan Manfaat
Kerukunan Umat Beragama
• Adapun untuk wujud dari kerukunan umat beragama dalam kehidupan masyarakat antara
lain sebagai berikut;
1. Adanya sikap saling menghormati dalam menjalani prosesi ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianut.
2. Adanya sikap tenggang rasa dan toleransi dalam mewujudkan kerukunan umat beragama.
3. Menghormati dan bekerja sama dengan pemuka agama berbagai golongan agama dan
umat beragama dengan pemerintah yang bersama-sama bersinergi membangun negara
yang rukun, tenteram dan damai.
4. Tidak memaksakan kehendak seseorang untuk memeluk agama tertentu.
5. Melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunannya.
6. Mematuhi peraturan baik dalam agama yag dianut maupun keteraturan antar umat
beragama yang diatur oleh negara dan pemerintah.

• Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari adanya kerukunan umat beragama,
diantaranya adalah:
1. Mengantisipasi dan meminimalisisr terjadinya konflik yang mengatasnamakan agama.
2. Menciptakan perasaan damai dan aman dalam berkehidupan maupun dalam
melaksanakan prosesi peribadatan di masyarakat.
3. Meningkatkan sikap toleransi antar umat beragama.
4. Mencegah timbulnya perasaan bahwa agama mayoritas harus dihormati.
Faktor Pendukung
Kerukunan Umat Beragama
1. Adanya sikap optimis dalam mewujudkan kerukunan umat beragama.
2. Adanya dialog antar pemeluk agama.
3. Menjunjung tinggi sikap toleransi, baik terhadap sesama pemeluk agama yang sama
maupun dengan pemeluk agama yang berbeda.
4. Adanya sikap saling meghormati tanpa memandang agama apa yang dianut oleh individu
atau kelompok terebut.
5. Membangun sikap saling membantu satu sama lain.
6. Mengedepankan kompromi dan dialog bila tejadi masalah yang mengatasnamakan agama.
7. Berpikir positif dan memiliki prasangka yang baik dalam bersosialisasi di masyarakat.
8. Adanya sikap toleransi untuk mewujudkan kerukunan.
9. Menyadari bahwa sesungguhnya realita bermasyarakat adalah berbedaan itu sendiri.
10. Eksplorasi secara mendalam mengenai betapa pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dari
beberapa keyakinan plural masyarakat dan menjadikannya itu sebagai pedoman
bermasyarakat.
11. Melakukan pendalaman terhadap nilai-nilai agama.
12. Dasar-dasar kerukunan diperkuat antar umat beragama dan pemerintah negara.
13. Menciptakan suasana negara yang kondusif dari konflik yang mengatasnamakan agama.
14. Persatuan nasional yang sangat solid dan bertekad memerangi segala bentuk radikalisme
yang menjadi akar dari perpecahan di dalam masyarakat.
Faktor Penghambat
Kerukunan Umat Beragama
1. Timbul stereotipe etnis yang dibarengi dengan suasana persaingan
yang tajam.
2. Adanya sikap intoleransi terhadap rumah ibadah kelompok agama
minoritas di tengah kelompok agama mayoritas.
3. Adanya sikap fanatisme terhadap agama, sehingga muncul sikap
intoleransi.
4. Rendahnya sikap toleransi yang disebabkan oleh adanya rasa enggan
untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan keimanan.
5. Adanya kepentingan politik.
6. Hadirnya aliran sesat atau menyimpang dari pokok ajaran agama.
7. Adanya penodaan agama yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok yang sifatnya provokativ.
8. Adanya perbedaan dalam menafsirkan sesuatu yang berhubungan
dengan agama.
9. Saling memperebutkan tahta kekuasaan.
Tujuan Kerukunan Umat
Beragama
• Dari berberapa pengertian, jenis dan faktor kerukunan umat
beragama, maka pemerintah mengupayakan beberapa cara agar
masyarakat Indonesia yang multikultural ini dapat hidup rukun dan
harmonis. Tujuan dari adanya kerukunan umat beragama adalah:
1. Meningkatkan iman dan takwa masing-masing pemeluk agama yang
dianut.
2. Membentuk dan mewujudkan stabilitas nasional yang kuat.
3. Mensukseskan pembangunan daerah maupu negara.
4. Mempererat dan memelihara rasa memiliki maupun persaudaraan.
5. Mengedepankan sikap toleransi menuju hidup bernegara yang rukun.
Contoh Kerukunan Umat
Beragama
• Dari banyaknya ragam kerukunan umat beragama yang terjadi di masyarakat,
berikut adalah beberapa contoh kerukunan umat beragama:
1. Mengajak untuk berbuat kebaikan tanpa harus melakukan tindakan yang
sifatnya koersif.
2. Tidak saling menjatuhkan dengan cara mencela atau mengejek aturan agama
satu dengan yang lain.
3. Membantu mendirikan rumah peribadatan.
4. Mengigatkan satu sama lain untuk tetap taat dan menjalankan aturan agama
yang sudah ditetapkan.
5. Menghormati segala kepercayaan yang dianut oleh umat beragama yang lain.
6. Memberikan bingkisan kepada umat yang sedang merayakan hari raya, seperti
makanan dan lain sebgainya.
7. Memberikan ucapan selamat hari raya kepada umat yang sedang merayakan
hari raya.
8. Menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah.
9. Tidak membedakan dan mempermasalahkan aliran kepercayaan yang dianut
oleh pemeluk agama.
10. Mengajak teman-teman yang berbeda agama untuk berkunjung kerumah saat
hari raya.
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai