Anda di halaman 1dari 4

Pengertian

Kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi,
saling pengertian, saling menghormati, dan saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran
agamanya serta kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Tri Kerukunan Beragama


Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam
upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama nan rukun. Istilah lainnya ialah ” tri
kerukunan “.Kemajemukan bangsa Indonesia nan terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama.
Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat damai dan rukun.Dipungkiri atau
tidak, disparitas sangat beresiko pada kesamaan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang
menginginkan kekacauan di masyarakat.Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan
dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas
menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia.Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan
agama nan berkembang di setiap suku-suku di Indonesia.

Cara Membangun Kerukunan Umat Beragama


1. Memperkuat dasar-dasar kerukunan internal dan antar umat beragama, serta antar umat
beragama dengan pemerintah.

2. Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong dan
mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukundalam bingkai teologi dan implementasi dalam
menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi.

3. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif dalam rangka memantapkan


pendalaman dan penghayatan agama serta pengamalan agamayang mendukung bagi pembinaan
kerukunan hidup intern dan antar umat beragama.

4. Melakukan eksplorasi secara luas tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dari seluruh
keyakinan plural umat manusia yang fungsinya dijadikan sebagai pedoman bersama dalam
melaksanakan prinsip-prinsip berpolitik dan berinteraksi sosial satu sama lainnya dengan
memperlihatkan adanya sikap keteladanan.

5. Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif bagi kemanusiaan yang


mengarahkan kepada nilai-nilai Ketuhanan,agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai
sosial kemasyarakatan maupun sosial keagamaan.
6. Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama dengan cara menghilangkan rasa
saling curiga terhadap pemeluk agama lain,sehingga akan tercipta suasana kerukunan yang manusiawi
tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.

7. Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan bermasyarakat, oleh sebab itu
hendaknya hal ini dijadikan mozaik yang dapat memperindah fenomena kehidupan beragama.

Strategi Memantapkan Kerukunan Hidup Umat Beragama


1. Para pembina formal termasuk aparatur pemerintah dan para pembina non formal yakni tokoh
agama dan tokoh masyarakat merupakan komponen penting dalam pembinaan kerukunan antar umat
beragama.

2. Masyarakat umat beragama di Indonesia yang sangat heterogen perlu ditingkatkan sikap mental
dan pemahaman terhadap ajaran agama serta tingkat kedewasaan berfikir agar tidak menjurus ke sikap
primordial.

3. Peraturan pelaksanaan yang mengatur kerukunan hidup umat beragama perlu dijabarkan dan
disosialisasikan agar bisa dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan demikian diharapkan tidak
terjadi kesalahpahaman dalam penerapan baik oleh aparat maupun oleh masyarakat, akibat adanya
kurang informasi atau saling pengertian diantara sesama umat beragama.

4. Perlu adanya pemantapan fungsi terhadap wadah-wadah musyawarah antar umat beragama untuk
menjembatani kerukunan antar umat beragama.

Toleransi Beragama
Toleransi beragama memiliki arti sikap lapang dada seseorang untuk menghormati dan membiarkan
pemeluk agama untuk melaksanakan ibadah mereka menurut ajaran dan ketentuan agama masing-
masing yang diyakini tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan baik dari orang lain maupun dari
keluarganya sekalipun. Adapun kaitannya dengan agama, pengertian toleransi beragama adalah
toleransi yang mencakup masalah – masalah keyakinan pada diri manusia yang berhubungan dengan
akidah atau yang berhubungan dengan ke-Tuhanan yang diyakininya. Toleransi dalam pergaulan hidup
antara umat beragama, yang didasarkan kepada setiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama
itu sendiri dan mempunyai bentuk ibadat (ritual) dengan system dan cara tersendiri yang ditaklifkan
(dibebankan) serta menjadi tanggung jawab orang yang pemeluknya atas dasar itu, maka toleransi
dalam pergaulan hidup antar umat beragama bukanlah toleransi dalam masalah-masalah keagamaan,
melainkan perwujudan sikap keberagamaan pemeluk suatu agama dalam pergaulan hidup antara orang
yang seagama, dalam masalah-masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum.
Contoh Perilaku Kerukunan Dalam Umat Beragama
-. Dalam agama islam :

1. Bertetangga yang baik.


2. Mengikuti kegiatan keagamaan.
3. Menjaga toleransi antar sesama.
4. Saling memaafkan antar sesama.
5. Menjalankan syariat-syariat agama.
6. Saling tolong-menolong dalam berbuat kebaikan.
7. Saling menjaga silaturahmi antar umat beragama.
8. Menghormati para ulama atau para pemuka agama.
9. Tidak menjadikan konflik sebuah perbedaan antar umat.
10. Menjaga hubungan baik dengan teman yang sama agamanya.
11. Menjalin hubungan persaudaraan yang erat antar umat seagama.
12. Mengajak untuk berbuat kebaikan tanpa melalui tindakan kekerasan.
13. Saling mengingatkan untuk selalu taat dalam menjalankan syariat agama.
14. Saling membantu atau gotong royong dalam membangun tempat ibadah.
15. Tidak saling bermusuhan, menghina, dan menjatuhkan sehingga umat seagama tidak terpecah-
belah.
16. Menghormati perbedaan pendapat dalam menentukan hari raya idul fitri maupun hari raya idul
adha.
17. Tidak saling mengkafirkan

-. Antar umat beragama :

1. Tidak mencela agama lain.


2. Bersatu untuk menciptakan kedamaian.
3. Tidak saling mengganggu dan mengejek.
4. Saling menghormati hari raya agama lain.
5. Bersatu untuk menciptakan kedamaian.
6. Menghormati orang lain yang sedang beribadah.
7. Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
8. Tidak menjelekkan agama lain lewat media sosial.
9. Tetap menjaga silaturahmi walaupun berbeda agama.
10. Membantu umat agama yang lain jika dalam kesusahan.
11. Selalu siap membantu apabila mereka dalam kesusahan.
12. Tidak memaksa seseorang untuk memeluk agama tertentu.
13. Saling menghormati dan menghargai antar umat yang berbeda agama.
14. Gotong royong dalam membangun sarana dan prasarana lingkungan sekitar.
15. Hormatilah selalu orang lain tanpa memandang Agama apa yang mereka anut.
16. Tidak membuat provokasi yang bisa memecah belah kerukunan umat beragama.
17. Tidak melakukan diskriminasi atau membedakan terhadap orang yang berbeda keyakinannya.
18. Menciptakan rasa aman bagi agama-agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya masing-
masing.
19. Tidak menjadikan perbedaan agama sebagai suatu penghalang guna menciptakan perdamaian di
kehidupan bermasyarakat.

-. Dengan Pemerintah :

1. Merayakan hari besar keagamaan yang ditetapkan pemerintah.


2. Saling menghormati keputusan pemerintah dalam hal keagamaan.
3. Ikut serta mendukung peraturan pemerintah dalam hal keagamaan.
4. Tunduk terhadap peraturan pemerintah mengenai kerukunan dalam beragama.
5. Memberi ijin dalam membuat tempat ibadah dan tidak mengganggu keamanan.
6. Pemerintah tidak membedakan hak dan kewajiban agama minoritas maupun mayoritas.
7. Tunduk dan patuh terhadap peraturan keagamaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
8. Pemerintah ikut berperan dan bertanggung jawab demi mewujudkan kerukunan hidup umat
beragama.
9. Umat beragama bekerjasama dengan pemerintah dalam menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia.
10. Setiap pemeluk agama mempunyai kewajiban, hak, dan kedudukan yang sama dalam Negara
dan pemerintahan.
11. Adanya perlindungan hukum dalam melaksanakan kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan
lainnya yang berhubungan dengan eksistensi setiap agama.
12. Memberi kritik dan saran atas pengeluaran peraturan atau produk pemerintah yang tidak cocok
dengan ajaran agama.

Anda mungkin juga menyukai