Anda di halaman 1dari 11

NAMA : ILMAN MAULANA

NIM : 20200103005
PRODI : TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

TUGAS ARTIKEL MATA KULIAH EKONOMI BIOSISTEM "PENERAPAN


ANALISA NET PRESENT VALUE".

ANALISIS PENILAIAN KEPUTUSAN INVESTASI MENGGUNAKAN METODE NET


PRESENT VALUE

Slamet Heri Winarno

Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika


Jln.. Kramat 168, Salemba, Jakarta Pusat Indonesia
Email : slamet_heri@yahoo.com

ABSTRACT

Investment for most companies is the development of the activity as a business is run. Investment
capital investment not only alone, but also on other matters relating to the use of funds, such as the
purchase of assets, asset replacement and others. Management of the investment must be done carefully
which of course will produce optimal returns. For measurements that need to be done on assessing the
viability of an investment. This paper attempts to provide an overview of the use of methods that are
commonly used in assessing an investment. Through a comparison between several methods such as
average rate of return, payback period, internal rate of return, profitability index, and Net Present Value
(NPV), the results showed that the NPV method can be regarded as a more representative method to
generate the feasibility and optimization of the investment.

Keywords: Assessment, Investment, Net Present Value


dengan keputusan investasi dan kebijakan tentang
I. PENDAHULUAN pemberian deviden kepada pemegang saham atau
yang disebut dengan keputusan deviden.
Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam Ketiga keputusan tersebut merupakan hal
melaksanakan kegiatan proyek yang ada yang harus diputuskan oleh pengelola keuangan di
didalamnya yaitu bagaimana menghasilkan dalam menjalankan bisnisnya. Kombisasi dari
keuntungan yang maksimal atau optimal. Guna ketiga keputusan tersebut, keputusan investasi
mencapai tujuan tersebut maka sudah sepatutnya sebagai keputusan yang paling penting bagi
setiap perusahaan menentukan strategi agar pengelolaan keuangan. Semua bagian dari
dihasilkan maximal profit. Perlu adanya sistem perusahaan yaitu produksi, pemasaran dan lainlain,
pengelolaan yang ideal terhadap keuangan juga sangat terpengaruh oleh keputusan investasi
perusahaan. ini.
Tujuan dari prinsip-prinsip pengelolaan Terlepas dari tanggungjawab utamanya
keuangan adalah menyediakan pemahaman semua eksekutif harus mengetahui bagaimana
tentang cara perusahaan / lembaga bisnis keputusan investasi dilakukan. Di samping itu
memperoleh dan mengalokasikan dana yang keputusan investasi sering mempunyai pengaruh
dimilikinya dikenal dengan keputusan yang cukup besar terhadap perkembangan /
pembelanjaan, menyediakan pemahaman tentang pertumbuhan usaha tersebut atau bahkan
menguji kelayakan suatu investasi yang disebut perkembangan suatu negara. Seperti keadaan

42
Indonesia, Pemerintah selalu mendorong usaha besarkecilnya proyek investasi, pihak yang
penanaman modal ini dengan memberikan memutuskan untuk menerima atau menolak suatu
berbagai fasilitas, terutama untuk bidang-bidang usulan proyek akan berbeda-beda. Semakin besar
yang dianggap masih perlu dikembangkan, seperti atau penting suatu usulan, semakin tinggi pihak
fasilitas PMA maupun PMDN (Penanaman Modal yang menentukan (Sutrisno,2000).
Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri). Dari
pernyataan-pernyataan di atas, maka perlu kiranya 1.2. Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
keputusan investasi melalui Capital Budgeting
diungkap, untuk memberikan gambaran yang Basri (2001) menjelaskan setelah adanya
mengena kepada pengambil keputusan. cetusan ide untuk mengadakan investasi, langkah
Pembahasan pada tulisan ini akan melihat pertama dalam proses penanaman modal adalah
pembuatan keputusan investasi yang menyusun daftar usulan investasi baru yang
memaksimalkan nilai perusahaan, dengan lebih dilengkapi data secukupnya untuk bahan
terfokus pada alat keputusan investasi yaitu net penganalisaan. Analisis proposal pembelanjaan
present value. modal bukanlah suatu aktivitas tanpa biaya,
memang banyak manfaat yang dapat dipetik
II. TINJAUAN PUSTAKA dengan mengadakan suatu analisis tetapi kegiatan
ini sendiri membutuhkan biaya.
1.1. Penanaman Modal (Investasi) Analisis yang terperinci seringkali
dibutuhkan pada beberapa jenis proyek, sedangkan
Weston (2005) mengungkapkan istilah untuk jenis lainnya mungkin cukup diulas secara
investasi adalah penanaman modal (baik modal ringkas. Untuk itu perusahaanperusahaan
tetap maupun modal tidak tetap) yang digunakan mengadakan klasifikasi proyek menurut katagori-
dalam proses produksi untuk memperoleh katagori tertentu (penggantian aktiva tetap,
keuntungan suatu perusahaan. Investasi penting ekspansi pasar, proyek keamanan dan/atau
bagi kelanggengan masa depan perusahaan, tetapi lingkungan dan lain-lain). Semakin besar investasi
juga merupakan topik yang secara konseptual sulit yang dibutuhkan, akan semakin terperinci
dan komplek. Pengaturan investasi modal (proyek) analisisnya dan semakin tinggi tingkat pejabat
yang efektif perlu memperhatikan beberapa faktor yang memutuskannya. Pada kebanyakan
dibawah ini : 1. Adanya usul-usul investasi perusahaan tersedia lebih banyak usulan/proposal
2. Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi proyek dari pada kemampuan atau kemauan
tersebut perusahaan memodalinya. Sebagian dari usulan itu
3. Evaluasi aliran kas tersebut baik, sedangkan yang lain buruk, sehingga perlu
4. Memilih investasi / proyek-proyek sesuai dikembangkan metode untuk membedakan antara
dengan ukuran tertentu yang baik dan yang buruk. Hasil akhir metoda ini
5. Penilaian terus menerus terhadap proyek adalah susunan rangking dari usulanusulan itu dan
investasi setelah proyek tersebut diterima. titik batas seberapa jauh susunan itu dibuat.
Sebagian usulan dibuang karena mutually
Tergantung pada lembaga bisnis / perusahaan exclusive yaitu adanya usulan yang merupakan
yang menjalankannya, usulan investasi ini bisa alternatif usulan lainnya dalam mengerjakan suatu
terdiri dari berbagai tipe. Untuk maksud-maksud pekerjaan yang sama. Jika satu jenis peralatan
analisa, suatu proyek bisa dimasukkan ke dalam telah dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan,
salah satu klasifikasi berikut ini : maka peralatan lainnya tidak diperlukan lagi. Di
1. Pengenalan proyek baru atau perluasan samping itu terdapat proyek-proyek yang berdiri
produk baru sendiri (independent) yang dibutuhkan untuk
2. Penggantian peralatan atau gedung 3. berbagai jenis pekerjaan yang tidak tergantung
Penelitian dan pengembangan satu sama lainnya. Dan hal seperti ini merupakan
4. Eksplorasi. penilaian yang lebih mudah (Sartono, 2005).

Setiap tipe proyek perlulah perusahaan 1.3. Konsep Time Value Of Money
membuat atau mempunyai prosedur administrasi
yang efisien untuk menyalurkan Time value of money atau dalam bahasa
permintaanpermintaan investasi. Kebanyakan Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
perusahaan menyeleksi usul-usul proyek pada merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa
berbagai tingkatan wewenang. Tergantung pada nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada

43
nilai uang masa yang akan datang atau suatu uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia akan
konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang meminjam uang untuk aktivitas bisnis
yang disebabkan karena perbedaaan waktu (Basri, Present Value merupakan nilai saat ini pada
2001). proyeksi uang kas masuk bersih (net cash flow) di
Husnan (2004) juga mengatakan bahwa masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa
memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun mendatang adalah proyeksi hasil investasi. Nilai
nilai yang akan datang maka kita harus sekarang disebut juga “diskonto”. Tingkat
mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat diskonto (tingkat kapitalisasi) yaitu tingkat bunga
pengembalian maka konsep time value of money yang digunakan yang digunakan untuk mengubah
sangat penting dalam masalah keuangan baik nilai masa depan menjadi nilai sekarang. Makin
untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Hal tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang
tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan sekarang pada rencana penerimaan uang di masa
berubah menurut waktu yang disebabkan banyak depan.
faktor yang mempengaruhinya seperti, adanya Suatu keputusan investasi membutuhkan
inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan dana yang cukup besar untuk ditanamkan pada
pemerintah dalam hal pajak, suasana politik dan proyek tersebut. Dana invesatsi tersebut akan
lain-lain kembali melalui penerimaan-peneriman berupa
Sutrisno (2000) memiliki pandangan, keuntungan di masa yang akan datang. Untuk
demikian pula halnya bila membahas tentang menilai layak tidaknya suatu keputusan investasi,
investasi, dimana dana investasi tersebut akan maka dana investasi harus bisa ditutup dengan
kembali melalui penerimaan-penerimaan penerimaan bersih yang sudah dipresent
keuntungan di masa yang akan datang. lni valuekan. Selisih antara nilai sekarang dari
berarti pengeluaran investasi dilakukan saat ini penerimaan dengan nilai sekarang investasi
sedang penerimaannya akan diperoleh pada disebut sebagai Net Present Value (Van Horne,
tahuntahun yang akan datang. Dengan demikian 2000).
kita tidak bisa langsung membandingkan nilai
investasi saat ini dengan sejumlah penerimaan 1.5. Hubungan Nilai Waktu dari Uang dan
yang akan datang. Oleh karena itu, Kebijaksanaan Investasi
penerimaanpenerimaan yang akan datang tersebut
harus diperhitungkan menjadi nilai sekarang, agar Kebijaksanaan investasi akan terkait masa
bisa dikomparasikan dengan nilai investasi yang yang akan datang, tetapi dalam penilaian
dikeluarkan saat ini. Hal ini berarti juga menguntungkan tidaknya akan dilaksanakan pada
menggunakan konsep time value of money. saat sekarang. Dengan demikian terutama
Menurut Sutrisno (2000), dari dua penerimaan bersih dari pelaksanaan investasi
konfigurasi diatas, maka konsep nilai waktu yang akan diterima pada waktu yang akan datang
uang bisa dipisahkan menjadi dua, yaitu : 1. Nilai harus dinilai sekarang, apakah penerimaan sekali
yang akan datang atau future value atau berangsur-angsur/seri dengan menggunakan
2. Nilai sekarang atau present value perhitungan-perhitungan tersebut di atas (Basri,
2001).
1.4. Nilai Masa Depan (Future Value) dan Penerimaan pada waktu yang akan datang
Nilai Sekarang (Present Value) pada dasarnya adalah net cash flow dari
pelaksanaan investasi yang akan terdiri dari:
Keown (2001) menuturkan bahwa future 1. Biaya proyek / investasi awal (initial
Value merupakan nilai pada suatu waktu di masa outlays). Biaya ini meliputi biaya untuk
datang dari sejumlah uang di masa sekarang atau memperoleh investasi tersebut dan
serangkaian pembayaran yang dievaluasi dengan biayabiaya investasinya serta modal kerja
menggunakan tingkat bunga tertentu. Nilai uang untuk membiayai operasi awal dari proyek
dimasa mendatang (future value) ditentukan oleh investasi yang bersangkutan.
tingkat suku bunga tertentu yang berlaku di pasar 2. Cash flow dan cash outflow selama proyek
keuangan. Makin tinggi tingkat bunga, makin investasi berjalan.
tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh sebab 3. Nilai residu dari proyek investasi yang
itu, kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola bersangkutan.
pikir dan perilakunya bertumpu pada tingkat suku 4. Cash inflow dan cash outflow lain-lain di luar
bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan proses pelaksanaan proyek investasi tersebut.
membungakan uangnya atau mendepositokan

44
1.6. Metode Penilaian Kelayakan Usulan tersebut ditolak. Kelemahan utama dari
Investasi metode “payback” ini adalah tidak
memperhatikan aliran kas masuk setelah
Apabila kita telah mengumpulkan informasi periode payback, sedangkan dengan NPV
yang diperlukan, kita sekarang dapat menilai atau masih diperhatikannya alaran kas masuk
mengevaluasi layak tidaknya suatu usulan proyek. sampai selesainya waktu periode proyek.
Karena pengkajian ini hanya membahas berbagai Metode payback ini banyak digunakan untuk
konsep dasar dari pengujian usulan proyek, kita melengkapi metode lain.
menganggap bahwa risiko atau kualitas semua
usulan investasi tidaklah berbeda dengan risiko 3. Metode “Internal Rate of Return” Metode
perusahaan saat ini. ini untuk membuat peringkat usulan investasi
Brigham (2001) berpendapat, penerimaan dengan menggunakan tingkat pengembalian
suatu proyek investasi baru tidak akan merubah atas investasi yang dihitung dengan mencari
risiko total perusahaan. Pada pengkajian ini akan tingkat diskonto yang menyamakan nilai
dibicarakan 4 (empat) pendekatan untuk sekarang dari arus kas masuk proyek yang
menentukan layak tidaknya suatu usulan investasi diharapkan terhadap nilai sekarang biaya
tersebut. Pendekatan atau metode-metode tersebut proyek atau sama dengan tingkat diskonto
adalah : yang membuat NPV sama dengan nol.
1. Metode Average rate of returns Metode ini Dengan rumus umum sebagai berik`ut :
mengukur perbandingan (ratio) antara rata-
rata keuntungan setelah pajak dengan rata-
rata investasi. Dengan formula:

4. Metode Internal Rate of Return Apabila Ao


adalah investasi pada periode 0 dan A1
sampai An adalah aliran bersih dari periode 1
sampai n, maka metode IRR semata mata
Kesederhanaan metode ini menjadi ciri mencari discount factor yang menyamakan
utamanya. Mudah dilakukan dari data A0 dengan A1 sampai An
akuntansi yang tersedia. Kemudian Penerimaan atau penolakan usulan investasi
dibandingkan dengan tingkat bunga tertentu, ini adalah dengan membandingkan IRR
diterima atau ditolaknya usulan investasi dengan tingkat bunga yang disyaratkan
tersebut. Kelemahan utama dari metode ini (required rate of return). Apabila IRR lebih
adalah keuntungan didasarkan pada besar dari pada tingkat bunga yang
keuntungan berdasarkan laporan akuntansi, disyaratkan maka proyek tersebut diterima,
dan bukannya mendasarkan diri atas aliran apabila lebih kecil diterima. Kelemahan
kas, dan tidak memperhatikan nilai waktu secara mendasar menurut teori memang
uang (time value of money), sedangkan NPV hampir tidak ada, namun dalam praktek
sangat memperhatikan sekali konsep nilai penghitungan untuk menentukan IRR
waktu uang. tersebut masih memerlukan penghitungan
NPV.
2. Metode Payback Period Periode “Payback”
menunjukkan berapa lama (dalam beberapa 5. Metode Profitaility Index Profitability index
tahun) suatu investasi akan bisa kembali. atau benefit cost ratio adalah perbandingan
Periode “payback” menunjukkan antara nilai sekarang dari aliran kas masuk di
perbandingan antara “initial invesment” masa yang akan datang dengan nilai
dengan aliran kas tahunan. Dengan rumus investasi. Ini dinyatakan sebagai :
umum sebagai berkut :

Selama PI tersebut sama dengan atau lebih


besar dari satu, maka kita akan menerima
Apabila periode “payback” kurang dari suatu usulan investasi tersebut. Secara umum
periode yang telah ditentukan, proyek Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk
tersebut diterima, apabila tidak, proyek menilai suatu usulan investasi, maka hasilnya

45
akan selalu konsisten. Dengan kata lain., sehingga hasil dari analisa keuangan merupakan
kalau NPV mengatakan diterima, maka PI hal yang realistis pula.
juga mengatakan diterima. Demikian pula Tulisan ini tidak merumuskan hipotesa
sebaliknya. Sehingga untuk menghitung PI karena penelitian ini ditujukan untuk mengukur
harus terlebih dahulu menghitung NPV dan tingkat kelayakan suatu investasi melalui alat ukur
ada beberapa kasus lain, dimana setelah yang tersedia dan lazim digunakan dalam
perhitungan PI belum dapat mengambil penelitian bisnis.
keputusan, sebelum dikembalikan ke metode Metode penelitian dilakukan dengan
NPV. mengumpulkan informasi berupa data-data
keuangan dari salah satu perusahaan manufaktur
6. Metode Net Present Value (NPV) yang termasuk dalam UKM di wilayak Jakarta
Setelah kelemahan pada metode-metode Timur. Berdasarkan data yang diperoleh,
sebelumnya, orang mulai mencari cara untuk dilakukan analisa dan diolah melalui perangkat
memperbaiki keefektifan evaluasi proyek. pengukuran parameter keuangan yang akan
Metode yang dimaksud adalah nilai sekarang memberikan gambaran tentang keputusan investasi
bersih (NPV). Yang mengandalkan pada yang dapat dijalankan.
teknik arus kas yang didiskontokan. Untuk
mengimplementasikan pendekatan ini, dapat IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
diikuti proses sebagai berikut :
a. Tentukan nilai sekarang dari setiap arus 4.1. Alasan Rasional Untuk Metode NPV
kas, termasuk arus masuk dan arus
keluar, yang didiskontokan pada biaya Alasan rasional untuk metode NPV adalah
modal proyek sangat jelas. Untuk menutupi kelemahan pada
b. Jumlahkan arus kas yang didiskontokan metode – metode lain. NPV sebesar nol
ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah
proyek mencukupi untuk membayar kembali modal yang
c. Jika NPV adalah positif, maka proyek diinvestasikan dan memberikan tingkat
harus diterima, sementara jika NPV pengembalian yang diperlukan atas modal
adalah negatif, maka proyek itu harus tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka
ditolak. Jika dua proyek dengan NPV proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas
positif adalah mutually exclusive, maka dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan
salah satu dengan nilai NPV terbesar memberikan pengembalian yang diperlukan
harus dipilih. kepada pemegang saham perusahaan. Oleh karena
itu, jika perusahaan mengambil proyek yang
Persamaan untuk NPV adalah memiliki NPV positif, maka posisi pemegang
sebagai berikut: saham meningkat.

4.2. Menaksir Aliran Kas Dalam Penggunaan


NPV

Di mana : Salah satu keunggulan dari penggunaan NPV


CF = arus kas masuk dan arus kas keluar bahwa arus kas didasarkan pada konsep nilai
K = biaya modal proyek waktu uang (time value of money). Maka sebelum
penghitungan/penentuan NPV hal yang paling
utama adalah mengetahui atau menaksir aliran kas
III. METODE PENELITIAN
masuk di masa yang akan datang dan aliran kas
keluar. Baik tidaknya hasil analisa, akan
Penelitian dalam tulisan ini untuk melakukan
tergantung pada ketepatan taksiran kita atas aliran
analisa kualitatif mencakup kelayakan akan
kas.
keputusan melakukan investasi khusunya dari
Penaksiran dilakukan atas aliran kas, dan
aspek finansial. Dari hasil analisa ini akan dapat
bukan keuntungan, karena kas merupakan faktor
dilihat apakah suatu proyek investasi bersifat
sentral dalam pengambilan keputusan investasi.
representatif untuk dijalankan. Sedangkan untuk
Perusahaan melakukan investasi (mengeluarkan
melakukan analisa kuantitatif dilakukan dengan
kas) dengan harapan menerima kas lagi dalam
pengumpulan data yang valid dan relevan agar
jumlah yang lebih besar di masa yang akan datang.
dapat dirumuskan asumsi-asumsi yang realistis

46
Hanya penerimaan kas yang dapat diinvestasikan Taksiran kenaikan penjualan
kembali atau dibayarkan sebagai deviden kepada (“incrementasl sales”) dari bagian penjualan
para pemegang saham. tersaji pada tabel 1 (diperkirakan proyek hanya
Jadi kas, dan bukan keuntungan, yang berusia 6 tahun). Tabel 1: Incremental sales
penting di dalam penganggaran modal untuk Tahun 1 Rp. 80 juta
berinvestasi. Di dalam aliran kas ini, ada beberapa Tahun 2 Rp. 150 juta
hal yang perlu diperhatikan : Tahun 3 Rp. 200 juta
1. Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar Tahun 4 Rp. 220 juta
setelah pajak Tahun 5 Rp. 150 juta
2. Informasi terebut haruslah didasarkan atas Tahun 6 Rp. 70 juta
“incremental” (kenaikan atau selisih) suatu Sumber : Data Olahan
proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya
bagaimana aliran kas seandainya dengan dan Sama halnya dengan aliran kas masuk, aliran
tanpa proyek.Hal ini penting sebab pada kas keluar perlu ditaksir atas dasar “Incremental”.

Tabel 3 : Penerimaan investasi


(dalam jutaan rupiah)

Biaya
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6
Awal
Incremental sales 80 150 200 220 150 70
Kas Keluar 200 60 90 120 120 100 50
Jumlah 200 20 60 80 100 50 20
proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi Biaya-biaya yang bersifat kas perlu ditaksir, tetapi
bahwa produk lama akan “termakan” yang bukan kas, seperti penyusutan tidak perlu
sebagian karena kedua produk itu bersaing dimasukkan dalam taksiran ini. Untuk taksiran kas
dalam pemasaran keluar tampak pada tabel 2.
3. Aliran kas ke luar haruslah tidak Tabel 2 : Kas keluar
memasukkan unsur bunga, apabila proyek itu Tahun 1 Rp. 60 juta Tahun 2
direncanakan akan dibelanjai/didanai dengan Rp. 90 juta Tahun 3 Rp.
pinjaman. Biaya bunga tersebut termasuk 120 juta Tahun 4 Rp. 120 juta
sebagai tingkat bunga yang disyaratkan Tahun 5 Rp. 100 juta Tahun 6
(required rate of return) untuk penilaian Rp. 50 juta
proyek tersebut. Kalau kita ikut memasukkan Sumber : Data Olahan
unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas
ke luar, maka akan terjadi penghitungan
Langkah selanjutnya adalah dengan
ganda.
menggabungkan kedua taksiran tersebut dan akan
diperoleh hasil seperti pada tabel 3. Jadi untuk
Sebuah contoh kasus pada salah satu investasi sebesar Rp. 200 juta, perusahaan
perusahaan manufaktur yang termasuk dalam mengharapkan menerima berturut-turut (selama 6
UKM yang akan memperkenalkan produk baru, bulan) Rp. 20 juta, Rp. 60 juta, Rp.80 juta, Rp. 50
dimana diperlukan investasi sebesar Rp. 200 juta. juta dan Rp. 20 juta.
Sumber : Data Olahan maupun bisnis, melibatkan nilai waktu uang
sebagai pertimbangan. Sebagimana telah diketahui
4.3. Implementasi Metode Net Present Value bahwa tujuan manajemen adalah meningkatkan
(NPV) nilaiperusahaan (pemegang saham) dan ini
Uang dikatakan mempunyai nilai waktu, sebagaian tergantung dari penentuan arus kas.
karena individu lebih menykai uang saat ini dari Salah satu penerapan konsep yang ditekankan
pada nati, apabila uang tersebut jumlah disini adalah penilaian aliran arus kas. Misalnya
nominalnya adalah sama. Hal ini ditunjukkan para investor akan lebih suka suatu proyek yang
dengan dipilihnya penerimaan saat ini dari pada memberikan keuntungan setiap tahun mulai dari
nanti dan dipilihnya pembayaran nanti dari pada tahun pertama sampai dengan ketiga, dari pada
saat ini, apabila menyangkut jumlah uang yang proyek yang memberikan keuntungan sama, tetapi
sama. Kebanyakan keputusan keuangan, individu mulai dari tahun keempat sampai dengan ke enam.
Dengan demikian waktu dari pada aliran kas yang

47
diharapkan di masa yang akan datang merupakan keterbatasan dana. Yang perlu disadari di sini
hal yang sangat penting bagi rencana investasi. bahwa adanya keterbatasan dana
Untuk menilai perbedaan waktu aliran kas ini mengakibatkan kebijakan investasi yang
dengan memperhatikan unsur tingkat bunga kurang dari optimal. Sebab perusahaan
(menentukan nilai sekarang uang tersebut). mungkin menilak investasi ayng mempunyai
Bunga majemuk menunjukkan bunga yang positif, hanya karena keterbatasan dana.
dihasilkan pada suatu periode, juga memberikan Berikut adalah data-data yang diberikan :
bunga pada periode berikutnya. Sedangkan present Tabel 4 : Return Investment
value, menunjukkan nilai saat ini dari suatu (dalam jutaan rupiah)
penerimaan atau pengeluaran pada waktu yang Usulan Investasi Dana Investasi PI
akan datang. Maka dalam analisis-analisis Proyek 4 1.400 1,18
keputusan keuangan terutama metode Net present Proyek 2 700 1,16
value (NPV), konsep nilai waktu uang sangat Proyek 5 300 1,14
penting digunakan dalam perhitungannya. Proyek 1 400 1,10
Sehingga sering dikatakan bahwa konsep nilai sumber: data diolah
waktu uang merupakan indikator keunggulan NPV
sebagai alat analisis.
Alat analisis NPV merupakan alat analisis
terbaik dibandingkan dengan metode-metode
lainnya. Maka dalam uraian selanjutnya akan
diperjelas lagi keunggulan-keunggulan tersebut.
Mudah-mudahan kita menjadi yakin bahwa
penilaian investasi seharusnya menggunakan net
present value, bukan metode-metode lainnya.
Dalam hal ini akan dibicarakan berbagai contoh
yang bervariasi untuk menggunakan metode NPV.
Variasi-variasi yang akan dibicarakan adalah:
1. Keterbatasan dana
Apabila dana terbatas, yang ditunjukkan
dengan adanya anggaran yang disediakan
pada suatu periode tertentu, maka perusahaan
terpaksa melakukan pengalokasian dana
untuk usulanusulan investasi yang ada. Pada
kondisi adanya keterbatasan dana, tujuan
perusahaan adalah memilih kombinasi
berbagai usulan investasi yang memberikan
NPV tertinggi, dengan segala keterbatasan
dana yang ada. Apabila batasan dana ini
benar-benar harus dipenuhi, mungkin sekali
perusahaan lebih baik memilih beberapa
usulan investasi kecil dari pada satu atau dua
usulan investasi besar. Untuk batasan dana
yang tetap untuk satu periode pada umumnya
merupakan hal yang jarang terjadi. Jarang
suatu perusahaan tidak mempunyai
keluwesan dalam menentukan besarnya dana
yang bisa disediakan pada suatu periode.
Perlu diingat bahwa suatu proyek bisa
menghasilkan kas selama proyek tersebut
masih berjalan. Kas yang dihasilkan oleh
proyek-proyek ini bisa dipergunakan pula
untuk menambah anggaran yang diterapkan.
Biaya bagi perusahaan yang mempunyai
keterbatasan dana dapat dianggap sebagai
kesempatan yang hilan karena perusahaan
tidak dapat menjalankan proyek karena

48
Dana investasi yang tersedia saat ini sebesar Rp.
1.700.000.000 dan usulan investasi tidak
tergantung satu sama lain. Dalam kasus ini,
dengan menggunakan metode Profitability index
tidak dapat dipecahkan, investasi/proyek mana
yang akan menjadi pilihan dengan dana yang ada.
Sehingga hal ini dapat diputuskan dengan
menggunakan NPV. Namun jika dananya tersedia
sesuai dengan total nilai proyek, maka usulan
investasi tersebut kita pilih semua (yaitu proyek
senilai Rp. 4.200.000.000) karena PI – nya lebih
dari satu atau layak. Ada beberapa alternatif yang
dapat dilakukan dalam rangka pemilihan seperti
tertera pada
Sumber : Data Olahan meningkatkan penjualan dari Rp. 100
Proyek 3 500
juta menjadi Rp. 110 juta setiap tahun.
Proyek 6 800 1,16
Berdasarkan alternatif-alternatif tersebut, Selain itu juga dapat mengehemat
tabelpengeluaran
5.
usulan investasi yang akan dipilih adalah biaya (biaya tunai) dari
alternatif ke-1 karena menghasilkan NPV Rp. 6 juta menjadi Rp. 5 juta setiap
terbesar. tahun. Apakah sebaiknya usul
(Proyek 3, Mesin lama Mesin baru penggantian mesin lama dengan mesin
Tabel 5 : Alternatif Investasi
baru itu diterima/ditolak dengan
6 dan 5 ). Rp. 75 juta Rp. 100 juta
Alternatf 1 : (dalam mesin
catatan jutaan rupiah)
lama dapat laku terjual
1
2. Penggantian Rp. 50 juta. Terlebih dahulu kita harus
Proyek 2 Nilai Proyek PI NPV Nilai NPV
Aktiva mengetahui formula NPV dari kasus ini
3 500 1,17 0,17 85
Dalam masalah penggantian aktiva800
dari berbagai1,16 :
6 0,16 128
kasus yang dialami/direncanakan oleh suatu
5 400 1,14 0,14 56
perusahaan, menurut praktek yang sudah
Jumlah NPV 269
dijalankan oleh beberapa perusahaan, kasus Penaksiran aliran kas masuk (proceed)
penggantian aktiva2 tetap
Alternatf : ini hanya dapat dan keluar
(dalam (outlays)
jutaan rupiah)yang kita gunakan
secara representatif menggunakan alat adalah dengan menggunakan taksiran
Proyek
analisis dengan metode Nilai Proyek value PI
net present selisih (incremental).
NPV Nilai NPV Dengan asumsi
(NPV). Apabila2 perusahaan 800 pada 5 (lima)1,16 seolah-olah
0,16 kita
128 menggunakan mesin
tahun yang 6lalu perusahaan 700 memiliki1,16 baru.
0,16 Dengan langkah-langkah sebagai
128
seperangkat mesin dengan harga beli Rp.
Jumlah NPV 75 berikut: pertama
240 menentukan umur
juta. Dengan life time 15 tahun. Pada saat ini manfaat dari tiap-tiap pilihan investasi
ditawarkan seperangkat mesin yang lebih dalam hal ini penggantian mesin atau
canggih dengan harga perolehan Rp. 100 juta asset. (lihat tabel 6).
Alternatf 3 : (dalam jutaan rupiah)
dengan life time 10 tahun. Kalau mesin lama
diganti dengan
Proyekmesin Nilai
baru Proyek
akan dapat PI NPV Tabel 6 : NPV
Nilai Umur Mesin
3 4 1.400 1,18 0,18 252
4 Jumlah NPV 252
5
6 1
7 2
8 3
9 4
10 5
11 6
12 7
13 8
14 9
15 10
Sumber: Data Olahan

49
Langkah selanjutnya adalah dengan
menentukan nilai dari proceed dari masingmasing masa investasi, dengan asumsi digunakan metode
penyusutan balance year, seperti pada tabel 7.

Proceed 20 25 30 30 20
Sumber : Data Olahan uang. Alasan yang utama adalah karena beban
penyusunan didasarkan atas nilai historis dan
Berdasarkan tabel tersebut bukan nilai pengganti (replacement cost).
dapat diketahui tambahan Apabila keuntungan meningkat, maka semakin
depresiasi : besar pula pajak yang akan dikenakan, yang
mengakibatkan aliran kas yang sebenarnya
tidak bisa menyesuaikan diri dengan inflasi.
Untuk menggambarkan bias inflasi ini, apabila
perusahaan melakukan investasi sebesar Rp.
100 juta yang diharapkan akan menghasilkan
selama 5 tahun. Penyusutan menggunakan
metode

sehingga tambahan depresiasi


dengan menggunakan mesin
baru sebesar Rp. 5.000.000.
berdasarkan hasil perhitungan
tersebut dapatlah ditentukan
besarnya tambahan terhadap
proceed:

Maka dari hasil perhitungan di atas dapat


diputuskan bahwa penggantian mesin
lama ke mesin baru dapat diterima karena
dengan menggunakan mesin baru lebih
menguntungkan dengan menghasilkan
NPV
= positif.

3. Pengaruh inflasi
Pada umumnya inflasi akan mengganggu
keputusan pengujian investasi dengan
NPV yang memperhatikan nilai waktu

50
garis lurus, yaitu Rp. 20 juta setahun, dengan waktu 0 (permulaan investasi) dan pajak sebesar 50
%. Misalkan aliran kas taksirannya nampak sebagai berikut :
ditaksir berdasarkan tingkat harga pada

dikaji satu per satu dari setiap metode


Adapun perkembangan dari proceed pada dapat diambil kesimpulan bahwa NPV
tiap tahun investasiyang dilakukan oleh merupakan metode yang lebih
perusahaan sebagai berikut. representatif, dibandingkan dengan
metode- metode yang lain. Hal tersebut
V. PENUTUP dapat dibuktikan dengan beberapa kasus
yang dengan metode lain tidak
Kombinasi dari beberapa diterapkan, selain dengan menggunakan
faktor menjadikan keputusan metode NPV. Sehingga metode NPV
investasi sebagai keputusan yang dapat
paling penting bagi pengelolaan
keuangan. Semua bagian di dalam
perusahaan sangat terpengaruh
pada keputusan ini. Kenyataan
bahwa akibat keputusan ini
berlanjut untuk suatu jangka waktu
yang panjang membuat pengambil
keputusan kehilangan
fleksibilitasnya. Perusahaan harus
membuat komitmen untuk masa
depan.
Suatu kesalahan dalam View publication stats

pengambilan keputusan dapat dijadikan sebagai suatu dasar pijakan dalam menilai
memiliki konsekuensi yang serius. sebuah keputusan investasi yang akan menghasilkan
Jika perusahaan terlalu besar return yang optimal.
dallam aktiva, maka hal itu dapat
menimbulkan beban penyusutan DAFTAR PUSTAKA
dan beban lainnya yang tinggi,
yang sebesarnya tidak perlu terjadi. Basri. Gitosudarmono, I. 2001. Manajemen
Dalam mengukur seberapa besar Keuangan. Yogyakarta: BPFE
kelayakan dari suatu keputusan
investasi proyek dapat digunakan 5 Brigham., Eugene F. and Joel F. Houston. 2001.
(lima) metode yang digunakan, Fundamentals of Financial Management.
yang meliputi metode average rate Eighth Edition. Florida
of return, payback period, internal
rate of return, profitability index, Husnan, Suad. 2004. Pembelanjaan Perusahaan
dan net present value (NPV). (Dasar-Dasar Manajemen Keuangan). Edisi
Setiap metode dalam 5. Yogyakarta: Liberty
prakteknya memiliki keunggulan
dan kelemahan, namum setelah

51
Keown, Scott, Martin, Petty. 2001. Basic
Financial Management. Edisi 7. Prentice
Hall

Sartono.2005. Manajemen Keuangan, Edisi 3,


Yogyakarta: BPFE

Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan: Teori,


Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:
Penerbit Ekonisia.

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz,


Jr. 2000. Fundamental of Management.
Terjemahan Edisi 9. Buku satu, Jakarta:
Salemba Empat

Weston JF, and Brighman. 2005. Essensial of


Manajerial Financ., The Dryden Press

52

Anda mungkin juga menyukai