NIM : 20200103005
PRODI : TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
1
Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma
2, 3, 4
Dosen Tetap STMIK Budi Darma
1, 2, 3, 4
Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan
ABSTRAK
Persamaan linier merupakan sebuah persamaan aljabar dimana tiap sukunya mengandung konstanta atau perkalian konstanta
dengan tanda sama dengan serta variabelnya. Untuk memecahkan sistem persamaan linier denngan mengganti sistem yang
diberikan dengan sistem baru yang mempunyai himpunan pemecahan yang sama dengan pemecahan yang lebih mudah.
Untuk menghitung keuntungan pada Usaha Cubby masih menggunakan kalkulator dan penulisan pada buku. Dengan sistem
yang berjalan saat ini, dalam perhitungan keuntungan maksimum seharusnya terselesaikan dengan cepat dan tepat sehingga
memiliki perhitungan yang akurat. Berdasarkan masalah yang ada diatas, maka perlu sebuah perancangan sistem yang dapat
memberikan kemudahan dalam hal mengitung keuntungan. Adapun untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan
metode Simpleks dalam proses penghitungan keuntungan maksimum. Alat bantu analisis dan perancangan meliputi Use
Case Diagram, Activity Diagram. Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Micosoft Visual Basic. Net 2008 dan
Microsoft Access 2007. Perhitungan keuntungan maksimum diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses
perhitungan.
42
). 5. Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
Untuk mengubahnya menggunakan rumus
II. TEORITIS A. Permasaan Linear Baris baru = baris lama – (koefisien per kolom
Persamaan linear adalah sebuah persamaan kunci * nilai baris kunci).
aljabar, yang tiap sukunya mengandung konstanta, 6. Lanjutkan perbaikan atau perubahan ulangi
atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. langkah 3 – 6, sampai semua nilai pada fungsi
Syarat pemaksimuman keuntungan tujuan berharga positif.
dapat diterangkan menjadi dua cara:
1. Membandingkan hasil penjualan total dengan III. ANALISA dan PEMBAHASAN
biaya total Analisa sistem merupakan penguraian dari
2. Menunjukkan keadaan dimana hasil penjualan suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian
marjinal sama dengan biaya marjinal komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang
dengan menghitung dan membandingkan hasil terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Hal-hal yang
perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh di analisis pada tahap analisis sistem adalah
dengan biaya total yang dikeluarkan. Maka penerapan metode, perancangan sistem dan
keuntungan maksimum akan dicapai apabila perancangan program.
perbedaan nilai antara hasil penjualan total dan biaya
total adalah yang paling maksimum. Contoh kasus:
Penjahit professional Erwin Camoli
B. Metode Simpleks mendapat pesanan 2 jenis baju wanita ukuran standart
Metode simpleks adalah penyelesaian masalah yaitu
pemrograman linier dengan jalan mencari 1. Baju kemeja sifon pendek membutuhkan 1,25m
penyelesaian yang layak, dan menggunakan prosedur kain sifon 0,75 untuk kain lapis perpotongnya
iteratif, mengembangkan pemecahan hingga 2. Baju kaos oblong membutuhkan 1,15m kain
dihasilkan penyelesaian yang optimal. Metode kaos 0,75 kain lapis perpotongnya Persediaan
simpleks lebih efisien serta dilengkapi dengan suatu untuk kemeja sifon pendek 35m dan untuk kaos
“test criteria” yang bisa memberitahukan kapan oblong 35m
hitungan harus dihentikan dan kapan harus Berapakah keuntungan yang didapat Erwin Camoli
dilanjutkan sampai diperoleh suatu “optimal jika dilihat dari persediaan barang diatas apabila
solution” (maximum profit, maksimum refenue, keuntungan dalam perpotong Rp 40x (bentuk rupiah
maksimum cost ). Pada umumnya dipergunakan tabel- =
tabel, dari tabel pertama yang memberikan 40.000) untuk baju kemeja pendek dan Rp 35y
pemecahan dasar permulaan yang fisibel (intial basic (bentuk rupiah = 35.000) untuk kaos oblong
feasible solution) sampai pada pemecahan terakhir Tujuannya adalah mencari
yang memberikan optimal solution. keuntungan maksimum jika dilihat dari
Langkah-langkah penyelesaian persediaan kain, dimana:
metode simpleks adalah sebagai berikut :
1. Mengubah fungsi tujuan dengan batasan, setelah Tabel 1. Tabel Persamaan Linier
semua fungsi tujuan diubah maka fungsi tujuan Jenis Variabel Kain Kain
diubah menjadi fungsi implisit, yaitu C j Xij baju/kain sifon kaos
digeser ke kiri. Kemeja X 1,25
Contoh: Z = 40x1 + 35x2 Z - 40x1 - sifon pendek
35x2 Kaos oblong 1,15
Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel Kain lapis Y 0,75 0,75
simpleks. Total 35 35
2. Memilih kolom kunci persediaan
Dengan memilih kolom yang mempunyai nilai
pada garis pungsi tujuan yang bernilai negatif Dik:
dengan angka terbesar Memaksimumkan keuntungan : 40x + 35y
3. Memilih baris kunci Persamaan I : 1,25x + 0,75y = 35
Pilih baris yang mempunyai limit rasio dengan Persamaan II : 1,15x + 0,75y = 35
angka terkecil. Dit:
Limit rasio = nilai kanan / nilai kolom kunci 4. Keuntungan maksimum jika : 40x + 35y
Mengubah nilai baris kunci Nilai baris kunci diubah
dengan cara membagi dengan angka kunci, ganti
Jawab:
variabel dasar pada baris kunci dengan variabel yang
1,25x + 0,75y = 35
terdapat dibagian atas kolom kunci.
X 0 28 kapan harus dilanjutkan sampai diperoleh suatu
“optimal solution” (maximum profit, maksimum
Y 46 0 Persamaan I
refenue, maksimum cost ). Pada umumnya
X,Y (0,46) (28,0) dipergunakan tabel-tabel, dari tabel pertama yang
1,15x + 0,75y = 35 memberikan pemecahan dasar permulaan yang fisibel
X 0 30 (intial basic feasible solution) sampai pada
Y 46 0 Persamaan II pemecahan terakhir yang memberikan optimal
solution.
(X,Y) (0,46) (30,0)
Contoh kasus
Dengan metode eliminasi
Penjahit professional Erwin Camoli
1,25x + 0,75y = 35 1 1,25x + 0,75y = 35
mendapat pesanan 2 jenis kemeja wanita pendek
1,15x + 0,75y= 35 1 1,15x + 0,75y = 35
ukuran standart yaitu
X = 0,1 1. Baju kemeja sifon pendek membutuhkan 1,25m
Metode subsitusi kain sifon 0,75 untuk kain lapis perpotongnya
1,15x + 0,75y = 35 2. Baju kaos oblong membutuhkan 1,15m kain
1,15 (0,1) + 0,75y = 35 kaos 0,75 kain lapis perpotongnya Persediaan
0,115 +0,75y = 35 untuk kemeja pendek 35m dan untuk kaos
0,75y = 35 – 0,115 oblong 35m
0,75y = 35 Berapakah keuntungan yang didapat Erwin Camoli
Y= jika dilihat dari persediaan barang diatas apabila
Y = 46 keuntungan dalam perpotong Rp 40x (bentuk rupiah
= 40.000) untuk baju kemeja pendek dan Rp 35y
Persamaan I danII (bentuk rupiah = 35.000) untuk kaos oblong
Tujuannya adalah mencari
Maksimumkan 40x + 35y keuntungan maksimum jika dilihat dari
(X,Y) = (28,0) persediaan kain, dimana:
= 40.000x + 35.000y Maksimumkan : Z = 40x1 + 35x2
= 40.000 (28) +35.000 (0) Kendala : 1,25x1 + 0,75x2 = 35
= 1.120.000
: 1,15x1 + 0,75x2 = 35
Persamaan I 1. Dimana fungsi tujuan diubah menjadi fungsi
(X,Y) = implisit
(0,46) Fungsi tujuan : Z = 40x1 + 35x2 + 0S1 + 0S2
= 40.000 x + 35.000 y Fungsi implisit : Z - 40x1 - 35x2 – 0S1 – 0S2 = 0
=40.000 (0) + 35.000 (46) Fungsi kendala : 1,25x1 + 0,75x2 + S1 = 35
=1.610.000 : 1,15x1 + 0,75x2 + S2= 35
Persamaan II Pembatas liniernya adalah ≤ maka fungsi kendala
perlu ditambah variabel kurang (+S) Keterangan:
(X,Y) = (0.1 , 46) a. Variabel Z merupakan fungsi tujuan
=40.000x + 35.000y b. Variabel X1 dan X2 merupakan fungsi kendala
=40.000 (0,1) + 35.000 (46) c. Variabel S merupakan variabel kurang (+S)
=4000 + 1.610.000 2. Menyusun persamaan-persamaan kedalam tabel
simpleks
=1.614.000
Tabel 2. Persamaan
Persamaan I dan II Variabel Z X1 X2 S1 S2 NK Limit
dasar rasio
Keuntungan maksimum yang di dapat Erwin Camoli
Z 1 -40 -35 0 0 0
adalah 1.614.000
S1 0 1,25 0,75 1 0 35
Penerapan Metode Simpleks
Metode Simpleks adalah S2 0 1.15 0,75 0 1 35
penyelesaian masalah pemrograman linier dengan
jalan mencari penyelesaian yang layak, dan
menggunakan prosedur iteratif, mengembangkan 3. Memilih kolom kunci
pemecahan hingga dihasilkan penyelesaian yang Yaitu: yang mempunyai nilai-nilai pada garis
optimal. fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka
Metode simpleks lebih efisien serta terbesar
dilengkapi dengan suatu “test criteria” yang bisa
memberitahukan kapan hitungan harus dihentikan dan Tabel 3. Tabel Kolom Kunci
44
Variabel Z X1 X2 S1 S2 NK Limit 2.
dasar rasio
Z 1 -40 -35 0 0 0 0 3.
S1 0 1,25 0,75 1 0 35 28
4.
S2 0 1.15 0,75 0 1 35 30 5.
6.
Karena nilai X1 merupakan angka negatif paling
tinggi yaitu -40 maka kolom X1 merupakan kolom Iterasi 1
pivot dan X1 merupakan variabel masuk. Maka hasil pembagian masukkan pada baris baru
yaitu X1 dimana baris S1 diubah menjadi baris
4. Memilih baris kunci X1
Yaitu: nilai yang mempunyai limit rasio dengan Tabel 5 Tabel Perubahan Baris Kunci
angka terkecil Variabel Limit
Z X1 X2 S1 S2 NK
Limit rasio= nilai kanan / nilai kolom kunci dasar rasio
NK= nilai kanan Z
X1 0 1 0,6 0,8 0 28
Tabel 4. Tabel Baris Kunci
Variabel Z X1 X2 S1 S2 NK Limit S2
dasar rasio
Z 1 -40 -35 0 0 0 0
6. Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
S1 0 1,25 0,75 1 0 35 28 Baris baru = baris lama – (koefisien per kolom
kunci * nilai baris kunci).
S2 0 1.15 0,75 0 1 35 30
Keterangan:
a. Baris lama= baris Z dan baris S2
X1= kolom kunci b. Koefisien per kolom kunci= nilai dari angka
S1= baris kunci kolom kunci yaitu: -40 dan 1,15
Limit rasio merupakan hasil dari pembagian antara c. Nilai baris kunci= nilai pada baris kunci baru
nilai kanan dengan nilai kolom kunci (X1)
Rasio pembagian nilai kanan paling kecil adalah 28 Perhitungan nilai baris
maka baris S1 merupakan baris pivot merupakan
variabel keluar , elemen pivot adalah 1,25.
Keterangan:
a. Nilai pada variabel Z yaitu nilai baris Z
b. Nilai pada variabel S1 yaitu nilai pada baris
Maka hasil yang didapat dari perhitungan baris Z
S1
adalah= 1, 0, -11, 32, 0, 1.120
Nilai pada baris Z masih memiliki angka negatif maka
iterasi berlanjut ulangi langkah-langkah penyelesaian
Baris S2 mulai dari langkah 3 sampai dengan selesai
S2 0 1,15 0,75 0 1 35 a
X1 Iterasi ke 2
1, 0 1 0,6 0,8 0 28
c 1. Memilih kolom kunci
Yaitu: yang mempunyai nilai-nilai pada garis
b fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka
terbesar.
Baris baru = baris lama – (koefisien per kolom kunci
* nilai baris kunci).
Tabel
1. 0 – (1,15 * 0) = 0
Variabe Z X X2 S1 S2 NK Limit
2. 1.15 – (1,15 * 1) = 0
l dasar 1 rasio
3. 0,75 – (1,15 * 0,6) = 0,06
Z 1 0 -11 32 0 1.12
4. 0 – (1,15 * 0,8) = -0,92
0.
5. 1 – (1,15 * 0) = 1
00
6. 35– (1,15 * 28) = 2,8
X1 0 1 0,6 0, 0 28
Hasil perhitungan nilai baris baru (S2) 8
S2 0 0 0,06 -1 1 2,8
46
yaitu nilai X1 dan S2, misalkan dipilih variabel X1 S2
sebagai baris kunci Keterangan:
a. Nilai pada X2= kolom kunci
4. Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
b. S1= baris kunci
Baris baru = baris lama – (koefisien per kolom
Limit rasio merupakan hasil dari pembagian antara
kunci * nilai baris kunci).
nilai kanan dengan nilai kolom kunci. Rasio
pembagian nilai kanan paling kecil adalah sama maka Perhitungan nilai baris
pilih baris X1 yang merupakan baris pivot atau Baris Z:
variabel keluar , elemen pivot adalah 0,6. Z 1 0 -11 32 0 1.120
a
X2 0 1,6 0,6 1,3 0 46
3. Mengubah nilai pada baris kunci -11 c
Nilai pertama adalah nilai baris pivot baru yaitu
X2, semua nilai pada baris X 1 dibagi dengan 0,6
(elemen pivot). Keterangan: b
a. Nilai kunci / angka kunci
b. Nilai kunci yaitu: nilai pada baris X1 Keterangan:
a. Baris lama= baris Z dan baris S2
Tabel baris kunci b. Koefisien per kolom kunci= nilai dari angka
X1 0 1 0,6 0,8 0 28 46 kolom kunci yaitu: -11 dan 0,06
c. Nilai baris kunci= nilai pada baris kunci baru
Angka kunci yaitu: variabel keluar / elemen pivot (X2)
(0,6)
Baris baru = baris lama – (koefisien per kolom kunci
X1 0 1 0,6 0,8 0 28 46 * nilai baris kunci).
1. 1 – (-11 * 0) = 1
2. 0 – (-11 *
1,6) = 17,6
3. -11 – (-11 *
0,6) = -4,4
4. 32 – ( -11 *
1,3) = 46,3
5. 0 – ( -11 *
0) = 0
6. 1.120 – ( -11 * 46) = 1.626
Nilai baris kunci diubah dengan cara Hasil perhitungan nilai baris baru (Z)
membagi dengan angka kunci yaitu:
1.
2.
3. ,
4.
5.
6.
48
IV. IMPLEMENTASI 1. Form Menu
Utama
4. Form Keuntungan
Gambar 1 Form Menu Utama
Form Hasil berfungsi untuk menginput data
Di dalam Form Menu Utama terdapat empat (4) persamaan dan hasil maksimal yang di dapatkan. Di
fasilitas yang disediakan yaitu persamaan linier , dalam Form ini terdapat tiga (3) fasilitas yang
pungsi tujuan, hasil dan keluar. Menu persamaan disediakan dalam bentuk button, yaitu button Simpan,
linier terdapat nilai persamaan yang jadi masalah, button Baru dan button Keluar.
Menu fungsi tujuan terdapat berapakan tujuan
keuntungan yang telah ditetapkan oleh usaha cubby,
Menu hasil terdapat nilai yang paling banyak
mendapatkan keuntungan, Menu keluar berfungsi
untuk keluar dari program.
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan perhitungan dalam penyelesaian
persamaan linier untuk menghitung keuntungan
maksimum dengan menggunakan metode simpleks,
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya penyelesaian dalam menghitung
keuntungan maksimum dapat mempermudah
pegawai dalam menghitungan besar kecilnya
keuntungan yang didapat.
2. Dengan menghitung keuntungan maksimum
Gambar 2 Form Persamaan Linier menggunakan metode simpleks dapat
mempercepat pegawai dalam menghitungan
3. Form Fungsi Tujuan keuntungan dan meningkatkan pemahaman.
Form Fungsi Tujuan berfungsi untuk menginput data 3. penyelesaian persamaan linier untuk menghitung
persamaan dan tujuan. Di dalam Form ini terdapat keuntungan maksimum dirancang menggunakan
lima (5) fasilitas yang disediakan dalam bentuk microsoft access 2007 dan microsoft visual
button, yaitu button Baru, button Hapus, button studio 2008 untuk mempermudah penyelesaian
Simpan, button Batal, dan button Keluar. dalam menghitung keuntungan maksimum.
50