Matematika SMA
By admin | November 28, 2017
2 Comments
Program linear adalah materi yang membahas tentang optimasi. Masalah pada program linear biasanya terkait
memaksimalkan untung atau meminimalkan biaya produksi. Tujuannya sangat jelas, untuk mendapatkan
perhitungan yang tepat terkait biaya yang dianggarkan.
Sebelum masuk ke contoh soal program linear dan pembahasan program linear matematika SMA, mari kita bahas
dasar materi mengenai program linear matematika sma dan pembahasannya terlebih dahulu.
Materi program linear yang akan dijabarkan pada pembahasan di halaman ini meliputi sistem pertidaksamaan
linear, model matematika, dan metode untuk menyelesaikan masalah terkait program linear. Selanjutnya, simak
uraian materinya pada pembahasan di bawah.
Pertidaksamaan linear merupakan sebuah pertidaksamaan dengan kombinasi operasi antar variabel yang ditandai
dengan tanda (kurang dari), (kurang dari sama dengan), (lebih dari), atau (lebih dari sama dengan).
Sedangkan gabungan dari beberapa pertidaksamaan linear disebut sistem pertidaksamaan linear.
Sistem pertidaksamaan linear pada program linear yang diajarkan di tingkat SMA biasanya melibatkan dua variabel
dengan dua atau lebih pertidaksamaan linear. Bagian ini menjadi dasar untuk dapat menyelesaikan masalah terkait
program linear. Salah satu langkah penting dalam sistem pertidaksamaan linear pada pembahasan tentang
program linear adalah dapat secara tepat menggambarkan garis dan daerah yang memenuhi di bidang kartesius.
Pada bagian ini, sobat akan mempelajari bagaimana cara menentukan dua langkah tersebut. Sebelumnya, ingat
kembali sistem pertidaksamaan linear yang akan diberikan pada contoh di bawah.
Cara menggambar persamaan garis lurus dan menentukan daerah yang memenuhi:
Himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan linear dua peubah dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
1. Gambarlah garis pada bidang kartesius, cara lebih lengkapnya dapat dilihat di sini.
2. Ambil sembarang titik di luar garis kemudian hitung nilai dan bandingkan
dengan nilai c.
Jika maka daerah yang memuat adalah daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan .
Contoh cara menentukan daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua peubah.
Diberikan sistem pertidaksamaan linear berikut.
Model Matematika
Model soal yang diberikan pada program linear biasanya berupa soal cerita. Agar dapat menyelesaikan soal cerita
yang diberikan, sobat idschool perlu merubahnya ke dalam model matematika. Model matematika merupakan suatu
cara merubah permasalahan sehari-hari ke dalam bahasa matematika dalam bentuk persamaan, pertidaksamaan,
dan fungsi. Untuk penjelasan lebih detailnya, perhatikan penyelesaian kasus berikut.
Sebuah adonan roti basah dibuat dengan 2 kg tepung dan 1 kg gula. Sedangkan sebuah adonan roti kering dibuat
menggunakan 2 kg tepung dan 3 kg gula. Ibu memiliki persediaan tepung sebanyak 6 kg dan gula sebanyak 5 kg.
Jika setiap satu adonan kue basah dapat memberikan untung Rp75.000,00 dan setiap adonan kue kering dapat
memberikan untung Rp60.000,00, berapakah banyak kombinasi adonan roti yang dapat dibuat untuk mendapatkan
keuntungan maksimal?
Pembahasan:
Misalkan:
Sehingga diperoleh model matematika dari soal di atas adalah seperti berikut.
Pembahasan yang diberikan hanya berhenti sampai di sini, belum sampai menentukan kombinasi jenis roti yang
dibuat untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Solusi selanjutnya akan dibahas pada penjabaran materi di
bawah.
Cara menyelesaikan masalah program linear dapat dikatakan sebagai proses untuk menentukan nilai optimum dari
suatu pertidaksamaan. Nilai tersebut dapat berupa nilai maksimum atau minimum, tergantung dari soal yang
diberikan. Bentuk umum fungsi objektif dari suatu model matematika adalah . Terdapat dua
metode yang dapat digunakan untuk menentukan nilai optimum tersebut, yaitu metode uji titik pojok dan garis
selidik. Penjabaran secara lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan di bawah.
Sesuai namanya, metode uji titik pojok dilakukan dengan menghitung nilai fungsi tujuan dari titik pojok yang
diperoleh. Titik pojok yang dimaksud di sini adalah titik-titik koordinat yang membatasi daerah layak dari suatu
sistem pertidaksamaan linear.
Langkah – langkah yang dilakukan untuk menentukan nilai optimum dengan metode uji titik pojok adalah sebagai
berikut.
1. Menentukan garis-garis sistem pertidaksamaan yang menjadi fungsi kendala dari persoalan yang diberikan.
2. Menentukan titik-titik pojok yang merupakan koordinat pembatas daerah yang memenuhi fungsi kendala.
3. Menghitung nilai optimum dari titik-titik pojok yang diperoleh.
4. Mendapatkan nilai maksimum atau minimum sesuai permasalahan.
Untuk memperjelas pemahaman materi tentang mencari nilai optimum dengan metode uji titik pojok, kita akan
menyelesaikan permasalah yang telah dibahas sebagian pada bagian model matematika. Berdasarkan
pembahasan sebelumnya diperoleh sistem pertidaksamaan berikut.
Lihat kembali soal yang diberikan, fungsi tujuan dapat diperoleh dari kalimat berikut.
Jika setiap satu adonan kue basah dapat memberikan untung Rp75.000,00 dan setiap adonan kue kering dapat
memberikan untung Rp60.000,00.
Menentukan titik koordinat yang mennjadi titik pojok pembatas daerah layak dari permasalahan sistem
pertidaksamaan.
Titik Koordinat O, A, dan C dapat diperoleh dengan melihat gambar di atas, yaitu O(0,0), A(0, 5), dan C(3, 0).
Sedangkan koordinat titik B dapat diperoleh dengan menggunakan metode eliminasi.
Mencari koordinat titik B.
Jadi, nilai keuntungan maksimum yang dapat diperoleh adalah Rp315.000,00 dengan membuat 1 (satu) adonan roti
basah dan 4 (empat) adonan roti kering.
Metode Garis Selidik
Selain metode uji titik pojok, cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai optimum adalah metode garis
selidik. Intinya, cara yang dapat dilakukan untuk mencari nilai optimum dengan garis selidik yang diperoleh dari
persamaan fungsi objektif atau fungsi tujuannya.
Jika fungsi tujuan adalah memaksimalkan maka nilai optimum diperoleh dari titik yang paling akhir menyentuh garis
selidik yang digeser ke kanan mendekati daerah layak. Sedangkan nilai optimum dengan fungsi tujuan
meminimumkan diperoleh dari titik koordinat yang pertama kali menyentuh geseran garis selidik yang digeser ke kiri
mendekati daerah layak. Begitu juga dengan sebaliknya.
Berikut ini adalah langkah-langkah menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan metode
garis selidik.
Untuk memperjelas pemahaman materi tentang mencari nilai optimum dengan metode garis selidik, kita akan
menggunakannya untuk menyelesaikan permasalah yang telah dibahas sebagian pada bagian model matematika.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya diperoleh sistem pertidaksamaan berikut.
Lihat kembali soal yang diberikan, fungsi tujuan dapat diperoleh dari kalimat berikut.
Jika setiap satu adonan kue basah dapat memberikan untung Rp75.000,00 dan setiap adonan kue kering dapat
memberikan untung Rp60.000,00.
Menggambar daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan di atas dan garis selidiknya.
Nilai maksimum diwakili oleh titik B (titik yang pertama kali menyentuh garis selidik yang digeser ke arah kiri).
Mencari koordinat titik B.
Jadi, nilai keuntungan maksimum yang dapat diperoleh adalah Rp315.000,00 dengan membuat 1 (satu) adonan roti
basah dan 4 (empat) adonan roti kering.
Bagian terakhir yaitu mengenai contoh soal dan pembahasan program linear matematika sma yang akan diberikan
dalam contoh-contoh soal berikut.
Contoh Soal Program Linear 1
Luas daerah parkir . Luas rata-rata sebuah mobil dan luas rata-rata bus . Daerah parkir tersebut
dapat memuat paling banyak 30 kendaraan roda empat (mobil dan bus). Jika tarif parkir mobil Rp2000,00 dan tarif
parkir bus Rp5000,00 maka pendapatan terbesar yang dapat diperoleh adalah …. (Soal Ujian Nasional)
A. Rp40.000,00
B. Rp50.000,00
C. Rp60.000,00
D. Rp75.000,00
E. Rp90.000,00
Pembahasan:
Misalkan:
x = banyak mobil
y = banyak bus
Titik koordinat O, A, dan C dapat diperoleh dengan melihat gambar, yaitu O(0,0), A(0, 15), dan C(30,0). Untuk
koordinat B dapat diperoleh dengan menggunakan eliminasi dan substitusi.
Jawaban: E
Contoh Soal Program Linear 2
Biaya produksi satu buah payung jenis A adalah Rp20.000,00 per buah, sedangkan biaya satu buah produksi
payung jenis B adalah Rp30.000,00. Seorang pengusaha akan membuat payung A dengan jumlah tidak kurang dari
40 buah. Sedangkan banyaknya payung jenis B yang akan diproduksi minimal adalah dari 50 buah. Jumlah
maksimal produksi kedua payung tersebut adalah 100 buah. Biaya minimum yang dikeluarkan untuk melakukan
produksi kedua payung sesuai ketentuan tersebut adalah ….
A. Rp2.000.000,00
B. Rp2.300.000,00
C. Rp2.200.000,00
D. Rp2.100.000,00
E. Rp2.000.000,00
Pembahasan:
Pemisalan:
x = banyak payung A
y = banyak payung B
Fungsi kendala:
Nilai minimim akan diperoleh melalui titik koordinat yang dilalui garis selidik yang pertama kali, yaitu titik A(40, 50).
Sehingga, biaya produksi minimum adalah
Jawaban: B
Oke, sekian dulu pembahasan mengenai contoh soal program linear dan pembahasannya. Semoga bermanfaat,
terimakasih telah berkunjung di idschool(dot)net.