b a
Penyelesaian :
B
A
C D
E. Aplikasi Model Matematika
Langkah:
a. Ubahlah soal cerita ke dalam bahasa matematika
b. Buatlah model matematika
Sebuah adonan roti basah dibuat dengan 2 kg tepung dan 2 kg gula. Sedangkan
sebuah adonan roti kering dibuat menggunakan 1 kg tepung dan 2 kg gula. Ibu
memiliki persediaan tepung sebanyak 6 kg dan gula sebanyak 10 kg. Setiap satu
adonan kue basah dapat memberikan untung Rp75.000,00 dan setiap adonan kue
kering dapat memberikan untung Rp60.000,00.
Berapakah banyak kombinasi adonan roti yang dapat dibuat untuk mendapatkan
keuntungan maksimal?
Pembahasan:
Misalkan:
Secara ringkas, kebutuhan untuk membuat roti basah (x) dan roti kering diberikan
seperti tabel di bawah.
Dari tabel di atas dapat diperoleh model matematika dalam sebuah sistem
pertidaksamaan matematika sebagai berikut.
x≥0
y≥0
2x + y ≤ 6
x+y≤5
Pembahasan yang diberikan sampai sini belum bisa menentukan kombinasi jenis
roti yang dibuat untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Solusi selanjutnya
akan dibahas pada penjabaran menyelesaikan masalah program linear di bawah.
F. Cara Menyelesaikan Masalah Program Linear
Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan nilai optimum
tersebut, yaitu metode uji titik pojok dan garis selidik. Penjabaran secara lebih
jelasnya dapat dilihat pada pembahasan di bawah.
Sesuai namanya, metode uji titik pojok dilakukan dengan menghitung nilai fungsi
tujuan dari titik pojok yang diperoleh. Titik pojok yang dimaksud di sini adalah
titik-titik koordinat yang membatasi daerah layak dari suatu sistem
pertidaksamaan linear.
Lihat kembali soal yang diberikan, fungsi tujuan dapat diperoleh dari kalimat
berikut.
Jika setiap satu adonan kue basah dapat memberikan untung Rp75.000,00 dan
setiap adonan kue kering dapat memberikan untung Rp60.000,00.
x≥0
y≥0
2x + y ≤ 6
x+y≤5
Titik Koordinat O, A, dan C dapat diperoleh dengan melihat gambar di atas, yaitu
O(0,0), A(0, 5), dan C(3, 0). Sedangkan koordinat titik B dapat diperoleh dengan
menggunakan metode eliminasi.
ELIMINASI :
x+y=5
1+y=5
y=5–1=4
Selain metode uji titik pojok, cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui
nilai optimum adalah metode garis selidik. Intinya, cara yang dapat dilakukan
untuk mencari nilai optimum dengan garis selidik yang diperoleh dari persamaan
fungsi objektif atau fungsi tujuannya.
Jika fungsi tujuan adalah memaksimalkan maka nilai optimum diperoleh dari titik
yang paling akhir menyentuh garis selidik yang digeser ke kanan mendekati
daerah layak. Sedangkan nilai optimum dengan fungsi tujuan meminimumkan
diperoleh dari titik koordinat yang pertama kali menyentuh geseran garis selidik
yang digeser ke kiri mendekati daerah layak. Begitu juga dengan sebaliknya.
Berikut ini adalah langkah-langkah menentukan nilai optimum fungsi objektif
x≥0
y≥0
2x + y ≤ 6
x+y≤5
f(x,y) = k
75.000x + 60.000y = 600.000 (dibagi 15.000)
5x + 4y = 40
Nilai maksimum diwakili oleh titik B (titik yang pertama kali menyentuh garis
selidik yang digeser ke arah kiri).
Mencari koordinat titik B.
x+y=5
1+y=5
y=5–1=4
Koordinat titik B adalah (1, 4), selanjutnya substitusi koordinat titik B pada
persamaan f(x, y) = 75.000x + 60.000y: