Anda di halaman 1dari 22

Pada pembahasan ini akan diberikan 10 soal program linear beserta pembahasannya.

Soal-soal tersebut mencakup latihan memodelkan soal cerita ke dalam kalimat


matematika, menggambar daerah selesaian dan menentukan nilai optimum dengan
menggunakan uji titik pojok dan garis selidik. Selain itu, ada soal yang membahas
mengenai kasus kusus dalam permasalahan program linear, seperti titik pojok penyebab
nilai optimum yang koordinatnya memuat bilangan bukan cacah, akan tetapi fungsi
objektifnya mensyaratkan bilangan cacah. Berikut ini satu dari kesepuluh soal tersebut.
Seorang pedagang sepeda ingin membeli 25 sepeda untuk persediaan. Ia ingin membeli
sepeda gunung dengan harga Rp 1.500.000,00 per buah dan sepeda balap dengan harga
Rp 2.000.000,00 per buah. Ia berencana tidak akan mengeluarkan uang lebih dari Rp
42.000.000,00. Jika keuntungan sebuah sepeda gunung Rp 500.000,00 dan sebuah
sepeda balap Rp 600.000,00, maka keuntungan maksimum yang diterima pedagang
adalah …

Pembahasan Tanpa membuat tabel, kita dapat memodelkan kendala-kendala dari


permasalahan tersebut sebagai berikut.
x + y ≤ 25,
1.500.000x + 2.000.000y ≤ 42.000.000,
x ≥ 0, y ≥ 0,
x dan y bilangan cacah.

Dengan fungsi objektifnya adalah f(x, y) = 500.000x + 600.000y. Sehingga apabila


digambarkan, daerah selesaiannya akan nampak seperti berikut.

Selanjutnya kita tentukan titik potong grafik persamaan 1.500.000x + 2.000.000y =


42.000.000 dan x + y = 25.
Sehingga,

Diperoleh,

Selanjutnya kita lakukan uji titik pojok ke dalam fungsi objektifnya.

Jadi, keuntungan maksimum yang diterima pedagang adalah Rp 13.400.000,00.

MODEL MATEMATIKA

Pertidaksamaan linear dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan


sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan dengan memodelkan masalah tersebut ke
dalam model matematika. Sebagai contoh perhatikan permasalahan berikut ini.
Pak Budi adalah seorang pedagang roti. Beliau menjual roti menggunakan gerobak
yang hanya dapat memuat 600 roti. Roti yang dijualnya adalah roti manis dan roti
tawar dengan harga masing-masing adalah Rp 5.500,00 dan Rp 4.500,00 per
bungkusnya. Dari penjualan roti ini, beliau memperoleh keuntungan Rp 500,00 dari
sebungkus roti manis dan Rp 600,00 dari sebungkus roti tawar. Apabila modal yang
dimiliki oleh Pak Budi adalah Rp 600.000, buatlah model matematika dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya!

Permasalah di atas dapat dimodelkan dalam bentuk matematika dengan menggunakan


sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Dengan memisalkan banyaknya roti manis
dan roti tawar secara berturut-turut sebagai x dan y, maka diperoleh tabel sebagai
berikut.
Sehingga apabila dituliskan dalam bentuk sistem pertidaksamaan akan menjadi seperti
berikut ini.

x + y ≤ 600,
5.500x + 4.500y ≤ 600.000,
Untuk x, y anggota bilangan cacah, x ≥ 0, y ≥ 0

Dua pertidaksamaan yang terakhir (baris ketiga) menunjukkan syarat dari nilai x dan y.
Karena x dan y secara berturut-turut menyatakan banyaknya roti, maka tidak mungkin
nilai x dan y bernilai negatif.
Perhatikan kolom keempat dari tabel di atas. Kolom keempat tersebut menyatakan
fungsi yang akan ditentukan nilai maksimumnya (nilai optimum). Fungsi tersebut dapat
dituliskan dalam persamaan matematika sebagai berikut.

f(x,y) = 500x + 600y

Tujuan dari permasalahan ini adalah mencari nilai x dan y yang menjadi anggota
himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan, serta membut fungsi f(x,y) =
500x + 600y bernilai optimum (maksimum).
Ya, kita telah berhasil merumuskan masalah di atas ke dalam suatu model matematika.
Dari ilustrasi di atas, dapatkah kalian menyimpulkan pengertian dari model
matematika?

Model matematika adalah suatu cara sederhana untuk menerjemahkan suatu


masalah ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan,
pertidaksamaan, atau fungsi.

MENGGAMBAR DAERAH PENYELESAIAN SISTEM PERTIDAKSAMAAN


LINIER DUA VARIABEL
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel berupa beberapa pertidaksamaan linear
yang terdiri dari 2 variabel, biasanya x atau y (walaupun jenis variabel lainnya tetap
memungkinkan). Pertidaksamaan linear dua variabel memiliki bentuk umum seperti
berikut:
ax + by < c, ax + by > c, ax + by ≤ c, atau ax + by ≥ c

Sebelum menggambar daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel,


sebaiknya kita tahu terlebih dahulu mengenai himpunan penyelesaian. Himpunan
penyelesaian merupakan himpunan pengganti nilai variabel sedemikian sehingga
menyebabkan sistem pertidaksamaan menjadi pernyataan yang benar. Daerah
penyelesaian yang akan kita gambar merupakan daerah dari himpunan penyelesaian
tersebut. Daerah ini berisi himpunan pasangan berurutan (x, y) yang menjadi anggota
dari himpunan penyelesaian.
Untuk menggambar daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel,
perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal
Gambarlah daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear berikut
untuk x, yanggota bilangan real.
–x + 8y ≤ 80
2x – 4y ≤ 5
2x + y ≥ 12
2x – y ≥ 4
x ≥ 0, y ≥ 0

Pembahasan Contoh Soal


Untuk menggambar daerah penyelesaian dari sitem pertidaksamaan yang dimaksud,
lakukan langkah-langkah berikut:

Langkah pertama. Ubahlah pertidaksamaan-pertidaksamaan yang dimaksud


menjadi persamaan linear, kemudian gambarkan persamaan linear tersebut pada
bidang koordinat. Grafik dari persamaan linear berupa garis lurus. Untuk itu, cari dua
titik yang dilewati oleh garis tersebut, kemudian hubungkan kedua titik tersebut
menjadi suatu garis lurus. Dua titik ini biasanya dipilih titik pada sumbu-x dan sumbu-
y, akan tetapi apabila kurang memungkinkan, pilihlah titik-titik lain.
Sehingga garis –x + 8y = 80 melalui titik-titik (0, 10) dan (16, 12). Dengan cara yang
sama, dapat dicari 2 titik yang dilalui persamaan garis lainnya.

Sehingga, garis-garis dari –x + 4y = 80, 2x – 4y = 5, 2x + y = 12, dan 2x – y = 4 dapat


digambarkan seperti berikut.
Langkah kedua. Arsirlah daerah dari masing-masing pertidaksamaan. Untuk
menentukan daerah pertidaksamaan, pilihlah salah satu titik yang terdapat di kanan
atau di kiri, atas atau bawah dari garis. Apabila koordinat titik tersebut disubstitusikan
ke dalam pertidaksamaan dan menghasilkan pernyataan yang benar, maka daerah titik
tersebut merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut. Arsirlah daerah
penyelesaian tersebut. Sebaliknya, apabila koordinat titik tersebut disubstitusikan ke
dalam pertidaksamaan dan menghasilkan pernyataan yang salah, maka daerah titik
tersebut bukan merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut. Arsirlah
daerah yang berseberangan terhadap titik tersebut. Misalkan kita akan menemukan
daerah penyelesaian dari pertidaksamaan –x + 8y ≤ 80. Misalkan kita pilih titik (0, 12)
yang terletak di atas garis sebagai titik uji. Kita substitusikan ke dalam pertidaksamaan
sebagai berikut.

Dengan mensubstitusikan titik (0, 12) ke pertidaksamaan –x + 8y ≤ 80 menghasilkan


pernyataan yang salah, sehingga daerah yang memuat titik (0, 12) bukan penyelesaian
dari pertidaksamaan tersebut. Sehingga daerah yang berlawanan dengan daerah
tersebut, yaitu daerah bawah, yang kita arsir.

Dengan cara yang sama, kita cari daerah penyelesaian dari pertidaksamaan-
pertidaksamaan lainnya. Setelah itu kita gambarkan daerahnya seperti pada gambar
berikut.
Langkah ketiga. Arsirlah daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
yang dimaksud. Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan merupakan irisan
dari himpunan penyelesaian dari masing-masing pertidaksamaan. Atau secara visual,
daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan merupakan daerah yang terkena
arsiran dari semua daerah penyelesaian. Sehingga himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan –x + 8y ≤ 80, 2x – 4y ≤ 5, 2x + y ≥ 12, 2x – y ≥ 4, x ≥ 0, dan y ≥ 0
dapat digambarkan sebagai berikut.
MENENTUKAN NILAI OPTIMUM SUATU FUNGSI OBJEKTIF DENGAN
MENGGUNAKAN METODE UJI TITIK POJOK

Dalam pembahasan “Program Linear: Model Matematika” telah dibahas bagaimana


memodelkan suatu permasalahan ke dalam model matematika. Dalam pembahasan
tersebut diperoleh pemodelan sebagai berikut.

x + y ≤ 600,
6.000x + 5.000y ≤ 600.000,
Untuk x, y anggota bilangan cacah, x ≥ 0, y ≥ 0

Dari sistem pertidaksamaan tersebut akan dicari nilai-nilai x dan y yang menyebabkan
fungsi f(x,y) = 500x + 600y bernilai maksimum. Bentuk umum dari fungsi tersebut
adalah f(x, y) = ax + by. Fungsi yang akan dioptimumkan (maksimum atau minimum)
ini kemudian disebut fungsi objektif. Untuk menentukan nilai optimum tersebut,
dapat digunakan metode uji titik pojok.
Sebelum membahas metode uji titik pojok, sebaiknya kalian tahu mengenai nilai
optimum. Nilai optimum dapat berupa nilai maksimum atau minimum, tergantung
dari permintaan soal. Pada permasalahan ini yang diminta adalah nilai maksimum,
sehingga kita akan mencari nilai-nilai x dan y yang menyebabkan fungsi objektif
bernilai maksimum.
Metode Uji Titik Pojok
Untuk menentukan nilai optimum dengan menggunakan metode uji titik pojok, lakukan
langkah-langkah berikut.

1. Tentukan kendala-kendala dari permasalahan program linear yang dimaksud.


2. Gambarlah daerah penyelesaian dari kendala-kendala dalam masalah program
linear tersebut.
3. Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu.
4. Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi objektif.
5. Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Nilai terbesar berarti
menunjukkan nilai maksimum dari fungsi f(x, y), sedangkan nilai terkecil berarti
menunjukkan nilai minimum dari fungsi f(x, y).
Untuk lebih memahami dalam menentukan nilai optimum suatu fungsi objektif dengan
menggunakan metode uji pojok, perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal
Ling ling membeli 240 ton beras untuk dijual lagi. Ia menyewa dua jenis truk untuk
mengangkut beras tersebut. Truk jenis A memiliki kapasitas 6 ton dan truk jenis B
memiliki kapasitas 4 ton. Sewa tiap truk jenis A adalah Rp 100.000,00 sekali jalan dan
truk jenis B adalah Rp 50.000,00 sekali jalan. Maka Ling ling menyewa truk itu
sekurang-kurangnya 48 buah. Berapa banyak jenis truk A dan B yang harus disewa agar
biaya yang
dikeluarkan minimum?

Pembahasan Contoh Soal


Langkah pertama. Tentukan kendala-kendala dari permasalahan program linear
yang dimaksud oleh soal. Untuk mengetahui kendala-kendalanya, sebaiknya kita ubah
soal tersebut ke dalam tabel sebagai berikut.

Sehingga, kendala-kendalanya dapat dituliskan sebagai berikut.

x + y ≥ 48,
6x + 4y ≥ 240,
x ≥ 0, y ≥ 0, x, y anggota bilangan cacah
Dengan fungsi objektifnya adalah f(x, y) = 100.000x + 50.000y.
Langkah kedua. Gambarkan daerah penyelesaian dari kendala-kendala di atas.
Gambar dari daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan di atas adalah sebagai berikut
(baca: “Program Linear: Menggambar Daerah Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan
Linear Dua Variabel”).

Langkah ketiga. Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu. Titik pojok
dari daerah penyelesaian di atas adalah titik potong garis 6x + 4y = 240 dengan sumbu-
y, titik potong garis x + y = 48 dengan sumbu-x, dan titik potong garis-garis x + y = 48
dan 6x + 4y = 240.
Titik potong garis 6x + 4y = 240 dengan sumbu-y adalah titik (0, 60). Titik potong
garis x+ y = 48 dengan sumbu-x adalah titik (48, 0). Sedangkan titik potong garis-
garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240 dapat dicari dengan menggunakan cara eliminasi
berikut ini.
Diperoleh, titik potong garis-garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240 adalah pada titik (24,
24).
Langkah keempat. Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi
objektif.
Langkah kelima. Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Dari ketiga hasil
tersebut, dapat diperoleh bahwa agar biaya yang dikeluarkan minimum, Ling ling harus
menyewa 60 truk jenis B dan tidak menyewa truk jenis A.

MENENTUKAN NILAI OPTIMUM SUATU FUNGSI OBJEKTIF DENGAN METODE


GARIS SELIDIK
Untuk menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan menggunakan metode garis
selidik, lakukanlah langkah-langkah berikut:

1. Tentukan model pertidaksamaan dari informasi soal dan gambarkan daerah


selesaian dari sistem pertidaksamaan tersebut pada bidang koordinat.
2. Tentukan garis selidik ax + by = k apabila fungsi objektifnya f(x, y)
= ax + by, a, b, dan k bilangan real.
3. Untuk menentukan nilai maksimum fungsi objektif maka carilah garis selidik
dengan nilai k terbesar dan melalui titik (-titik) pada daerah selesaian. Sedangkan
untuk menentukan nilai minimum fungsi objektif maka carilah garis selidik
dengan nilai k terkecil dan melalui titik (-titik) pada daerah selesaian.
Untuk lebih memahami penerapan langkah-langkah tersebut, perhatikan contoh soal
berikut.

Contoh Soal
Seorang peternak ayam petelur harus memberi makanan untuk tiap 50 ekor/hari paling
sedikit 150 unit zat A dan 200 unit zat B. Zat-zat tersebut tidak dapat dibeli dalam
bentuk murni, melainkan teerdapat dalam makanan ayam M1 dan M2. Tiap kg
makanan ayam M1 mengandung 30 unit zat A dan 20 unit zat B, dan makanan M2
mengandung 20 unit zat A dan 40 unit zat B. Jika harga M1 adalah Rp 225/kg dan harga
M2 adalah Rp 250/kg, dan tiap ekor membutuhkan 125 gr makanan/hari. Berapakah
banyaknya makanan M1 dan M2 harus dibeli tiap hari untuk 1000 ekor ayam petelur,
supaya harganya semurah-murahnya dan kebutuhan akan zat-zat itu dipenuhi?
Pembahasan Contoh Soal
Langkah pertama: Ubah permasalahan di atas menjadi model matematika.
Misalkan xdan y secara berturut adalah banyaknya makanan M1 dan M2 yang harus
dibeli tiap hari untuk 1000 ekor ayam petelur. Karena tiap 50 ekor ayam dalam tiap
harinya harus makan paling sedikit 150 unit zat A dan 200 unit zat B, tiap 1.000 ekor
ayam dalam tiap harinya harus makan paling sedikit 3.000 unit zat A dan 4.000 unit zat
B maka. Dan karena tiap ekor membutuhkan 125 gr makanan/hari, maka 1.000 ekor
ayam membutuhkan 125.000 gr atau 125 kg makanan tiap harinya. Sehingga
permasalahan di atas dapat dimodelkan sebagai berikut.
30x + 20y ≥ 3.000
20x + 40y ≥ 4.000
x + y ≥ 125
x≥0
y≥ 0
x, y bilangan cacah

Fungsi objektif dari permasalahan di atas adalah f(x, y) = 225x + 250y. Sebelum
menggambar grafiknya, sebaiknya kita daftar titik-titik yang dilalui oleh garis-garis
batas dari sistem pertidaksamaan di atas.
Apabila digambarkan, daerah selesaiannya seperti berikut.

Langkah kedua: Gambarkan garis selidik 225x + 250y = k.


Setelah melihat gambar di atas, ternyata garis selidik yang melalui titik (50, 75) yang
memiliki nilai k minimum (nilai k bisa dilihat pada sumbu y, semakin tinggi titik potong
garis selidik terhadap sumbu y, maka semakin besar pula nilai k tersebut, dan
sebaliknya). Untuk x = 50 dan y = 75, diperoleh nilai k-nya adalah 30.000.
Jadi, banyaknya makanan M1 dan M2 harus dibeli tiap hari untuk 1000 ekor ayam
petelur supaya harganya semurah-murahnya dan kebutuhan akan zat-zat itu dipenuhi
secara berturut-turut adalah 50 kg dan 75 kg. Semoga bermanfaat
Contoh soal minimalisasi program linear
Seorang petani sedang membeli pupuk yang mengandung tiga nutrien A, B, dan C. Kebutuhan
minimum adalah 160 satuan A, 200 satuan B, dan 80 satuan C. Ada dua pupuk terkenal yang tersedia
di pasar. Tumbuh Cepat, harga Rp 4.000,00 per kantong; mengandung tiga satuan A, lima satuan B,
dan satu satuan C. Tumbuh Mudah, harga Rp 3.000,00 per kantong, mengandung 2 satuan tiap
nutrien. Jika petani ingin meminimalkan biaya dan kebutuhan nutrien tetap terjaga, maka berapa
banyak kantong dar tiap merk yang harus dibeli ?

Variabel

 x1 = Tumbuh Cepat

 x2 = Tumbuh Mudah
Kendala

 3x1 + 2x2 ≥ 160

 5x1 + 2x2 ≥ 200

 1x1 + 2x2 ≥ 80
Fungsi Tujuan

 Zmin = 4000x1 + 3000x2


Penyelesaian Manual

Membuat Grafik

 3x1 + 2x2 ≥ 160


3x1 = 0 ; 2x2 = 160/2 | x2 = 80
2x2 = 0 ; 3x1 = 160/3 | x1 = 53,3
 5x1 + 2x2 ≥ 200
5x1 = 0 ; 2x2 = 200/2 | x2 = 100
2x2 = 0 ; 5x1 = 200/5 | x1 = 40

 1x1 + 2x2 ≥ 80
1x1 = 0 ; 2x2 = 80/2 | x2 = 40
2x2 = 0 ; 1x1 = 80/1 | x1 = 80

Gambar Grafik

Penyelesaian titik :

 Titik A
x1 = 80
x2 = 0
Memasukan Nilai x1 dan x2 ke Zmin
Zmin = 4000x1 + 3000x2
Zmin = 4000 * 80 + 3000 * 0
Zmin = 320000 + 0
Zmin = 320000
Maka, titik A adalah Rp320.000,00

 Titik B
( Pertemuan garis 3x1 + 2x2 ≥ 160 dan 1x1 + 2x2 ≥ 80 )
Maka garis 3x1 + 2x2 = 160 - garis 1x1 + 2x2 = 80 (Kedua garis dikurang) =
=====&gt; 2x1 = 80 | x1 = 80/2 | x1 = 40
garis 1x1 + 2x2 = 80 | 40 + 2x2 = 80 – 40 | 2x2 = 40 | x2 = 40/2 | x2 = 20
x1 = 40
x2 = 20
Memasukan Nilai x1 dan x2 ke Zmin
Zmin = 4000x1 + 3000x2
Zmin = 4000 * 40 + 3000 * 20
Zmin = 160000 + 60000
Zmin = 220000
Maka, titik B adalah Rp220.000,00

 Titik C
( Pertemuan garis 5x1 + 2x2 ≥ 200 dan 3x1 + 2x2 ≥ 160 )
Maka garis 5x1 + 2x2 = 200 - garis 3x1 + 2x2 = 160 (Kedua garis dikurang )
=====&gt; 2x1 = 40 | x1 = 40/2 | x1 = 20
garis 3x1 + 2x2 = 160 | 3*20+ 2x2 = 160 | 60 + 2x2 = 160 - 60 | 2x2 = 100 | x2 = 100/2 | x2 = 50
x1 = 20
x2 = 50
Memasukan Nilai x1 dan x2 ke Zmin
Zmin = 4000x1 + 3000x2
Zmin = 4000 * 20 + 3000 * 50
Zmin = 80000 + 150000
Zmin = 230000
Maka, titik C adalah Rp230.000,00

 Titik D
x1 = 0
x2 = 100
Memasukan Nilai x1 dan x2 ke Zmin
Zmin = 4000x1 + 3000x2
Zmin = 4000 * 0 + 3000 * 100
Zmin = 0 + 300000
Zmin = 300000
Maka, titik D adalah Rp300.000,00

Dari hasil perhitungan manual di atas tampak bahwa titik minimum adalah titik B yaitu x1 = 40, x2 =
20 dengan biaya pembelian pupuk minimum adalah Rp 220.000,00.
Permasalahan Minimisasi

Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi. Solusi optimal tercapaipada saat garis
fungsi
tujuan menyinggung daerah fasible yang terdekat dengantitik origin.Contoh :

Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis makanan yaitu Royal
Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan protein. Royal
Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel
berikut menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:

Jenis Makanan Vitamin (Unit) Protein (unit) Biaya / unit

Royal Bee 2 2 100.000

Royal Jelly 1 3 80.000

Minuman
Kebutuhan 8 12

Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan biaya produksi.
Langkah – langkah:
1) Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2) Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3) Fungsi kendala
1) 2X1 + X2 _8 (vitamin)
2) 2X1 + 3X2 _12 (protein)
3) X1 _2
4) X2 _1
4) Membuat grafik
1) 2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
2) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
3) X1 = 2
4) X2 = 1

Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu persilangan garis kendala (1)
dan (2).
2X1 + X2 = 8
2X1 + 3X2 = 12

-2X2 = -4 <-> X2 = 2
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + X2 = 8
2X1 + 2 = 8
2 X1 = 6 <-> X1 = 3
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z min = 100X1 + 80X2 = 100 . 3 + 80 . 2 = 300 + 160 = 460
Kesimpulan :
Untuk meminimumkan biaya produksi, maka X1 = 3 dan X2 = 2 dengan biaya produksi Rp.460.000

Anda mungkin juga menyukai