KELOMPOK 5
Proyek penganggaran modal harus memiliki tujuan yang jelas dan spesifik, yaitu apa
yang ingin dicapai dengan investasi tersebut, bagaimana cara mencapainya, dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Proyek penganggaran modal harus memiliki analisis yang mendalam dan objektif,
yaitu mengevaluasi berbagai alternatif investasi dengan menggunakan metode-metode
yang sesuai, seperti NPV, IRR, payback period, dll. Metode-metode ini dapat
membantu mengukur nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari
investasi tersebut.
Proyek penganggaran modal harus mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan
internal yang dapat mempengaruhi hasil investasi, seperti risiko, peluang, kompetisi,
regulasi, teknologi, sumber daya manusia, dll. Faktor-faktor ini dapat membantu
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari setiap alternatif investasi.
Proyek penganggaran modal harus melibatkan partisipasi dari semua pihak yang
terkait dengan investasi tersebut, seperti manajemen perusahaan atau organisasi,
pemegang saham atau investor, karyawan atau pekerja lainnya yang terlibat dalam
proyek tersebut. Partisipasi ini dapat membantu meningkatkan komunikasi,
koordinasi, dan keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Debt Financing
Seperti namanya, dalam kegiatan ini, modal didapatkan dari hutang. Hutang tersebut
dapat berbentuk surat berharga atau uang tunai. Dalam skema ini, investor (kreditur)
mendapatkan untung dari pengembalian hutang beserta dengan bunganya. Hubungan
hutang-piutang di Indonesia dapat terjadi antara perorangan dengan perorangan,
antara perorangan dengan badan hukum, ataupun antara badan hukum dengan badan
hukum. Regulasi terkait hutang ada bermacam-macam, tergantung dari subyek
hutang-piutang itu sendiri.
3. Crowd-based Financing
a. Donation Model
Model ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penghimpunan dana demi
merealisasikan suatu gagasan. Mereka yang memberikan dana biasanya memang tidak
mengharapkan timbal balik dalam bentuk finansial. Meskipun demikian, untuk
menarik perhatian dari masyarakat, pemilik proyek biasanya memberikan reward atau
apresiasi tertentu sebagai insentif bagi donatur.
b. Lending Model
Model ini sangat mirip dengan debt financing, akan tetapi penghimpunan dananya
dilakukan secara mikro dari banyak pihak. Dana yang telah dikumpulkan di dalam
kegiatan ini, pada jangka waktu yang disepakati, harus dikembalikan seperti layaknya
perjanjian hutang-piutang pada umumnya. Model seperti ini juga dikenal dengan
sebutan crowdlending.
c. Investment Model
Untuk model yang satu ini, kegiatannya mirip dengan IPO (Initial Public Offering),
yang biasa terjadi pada kegiatan equity financing di pasar modal, oleh karena itu
kadang disebut “IPO Lite”. Berbeda dengan donation model, masyarakat yang
memberikan dana akan mendapatkan timbal balik berupa kepemilikan saham atau
sebagian keuntungan dari proyek yang dijalankan. Jumlahnya biasanya akan dihitung
prorata sejumlah dana yang diberikan. Model seperti ini juga dikenal dengan sebutan
crowdsourcing.
1. Diversifikasi
Diversifikasi adalah jenis penanaman modal yang memerlukan evaluasi proposal. Hal
ini dilakukan untuk mendiversifikasi lini produk baru dan pasar baru. Hal ini juga
dapat didefinisikan sebagai teknik untuk mengurangi risiko kegagalan saat menangani
produk dan operasi pasar yang berbeda Ia mengelola risiko yang terkait dengan modal
dengan mengalokasikan investasi di berbagai investasi keuangan dan industri. Tujuan
diversifikasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan mengizinkan investasi
di berbagai bidang. Bidang-bidang dan investasi ini bereaksi secara berbeda terhadap
peristiwa yang sama.
3. Ekspansi
Ekspansi adalah investasi yang dilakukan pada perusahaan yang sudah ada.
Perusahaan ini mengalami pertumbuhan dan memenuhi permintaan yang diperlukan
untuk meningkatkan lini produk. Ketika sebuah perusahaan mapan mengalami
kekurangan atau keterlambatan dalam penyampaian layanannya atau penurunan
kualitas produk. Agar dapat bertahan di pasar, perusahaan harus menambah kapasitas
dan kekuatan pada produk yang sudah ada. Uang yang diinvestasikan untuk tujuan di
atas diklasifikasikan sebagai investasi ekspansi. Investasi ekspansi membantu
perusahaan meningkatkan produktivitasnya. Pada saat yang sama, hal ini juga
membantu mempertahankan produksi dan memenuhi permintaan yang terus
meningkat. Dengan kata sederhana, ekspansi menjamin kelangsungan organisasi di
pasar.
4. Describe what the NPV tells the analyst about a new investment opportunity
Jawaban:
NPV adalah singkatan dari Net Present Value, yaitu nilai sekarang bersih dari suatu
investasi atau proyek. NPV disampaikan kepada analis untuk mengukur peluang
investasi baru dengan cara menghitung selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang
diharapkan dari investasi atau proyek tersebut dengan nilai sekarang dari biaya
investasi atau proyek tersebut. NPV dapat membantu analis untuk menentukan apakah
investasi atau proyek tersebut layak dilakukan atau tidak, berdasarkan kriteria berikut:
Jika NPV positif, artinya nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan lebih
besar dari nilai sekarang dari biaya investasi atau proyek, sehingga investasi
atau proyek tersebut menguntungkan dan dapat diterima.
Jika NPV negatif, artinya nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan lebih
kecil dari nilai sekarang dari biaya investasi atau proyek, sehingga investasi
atau proyek tersebut merugikan dan harus ditolak.
Jika NPV nol, artinya nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan sama
dengan nilai sekarang dari biaya investasi atau proyek, sehingga investasi atau
proyek tersebut tidak memberikan keuntungan atau kerugian dan dapat
diabaikan.
Syarat C FT adalah arus kas bersih yang diharapkan pada saat itu T, N adalah
proyeksi umur investasi, dan R adalah tingkat diskonto (juga dikenal sebagai
biaya peluang modal).
Anda dapat menghitung NVP suatu investasi dalam empat langkah mudah:
Identifikasi semua arus masuk dan arus keluar yang terkait dengan investasi.
Pilih tingkat diskonto yang sesuai, yang memungkinkan diperolehnya nilai
kini arus kas.
Gunakan tingkat diskonto untuk menemukan nilai sekarang dari setiap arus
kas. Arus masuk bernilai positif dan meningkatkan NPV, sedangkan arus
keluar bernilai negatif dan menurunkan NPV.
Jumlahkan semua arus kas yang didiskontokan dan temukan nilai bersih
sekarang dari investasi tersebut.
5. Describe what the IRR metric tells the analyst about a new investment opportunity
Jawaban:
Metrik IRR atau Internal Rate of Return adalah sebuah pengukuran yang digunakan
untuk memperkirakan nilai investasi yang potensial. IRR juga diartikan sebagai
tingkat pengembalian tahunan yang diharapkan dari suatu investasi. IRR dapat
membantu analis untuk menentukan apakah investasi tersebut layak dilakukan atau
tidak, berdasarkan kriteria berikut:
Jika IRR lebih besar atau sama dengan biaya modal atau tingkat bunga
minimum yang diinginkan, artinya investasi tersebut menguntungkan dan
dapat diterima.
Jika IRR lebih kecil dari biaya modal atau tingkat bunga minimum yang
diinginkan, artinya investasi tersebut merugikan dan harus ditolak.
Untuk menghitung IRR, analis harus mengetahui nilai investasi awal, estimasi arus
kas yang diharapkan dari investasi tersebut dalam periode tertentu, dan tingkat
diskonto yang sesuai dengan risiko investasi tersebut. Rumus IRR adalah sebagai
berikut:
Dimana:
i1 adalah tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif
i2 adalah tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif
NPV1 adalah nilai sekarang bersih yang positif
NPV2 adalah nilai sekarang bersih yang negatif
Contoh:
Misalkan Anda ingin melakukan investasi seni sebesar Rp 50 juta dengan
estimasi arus kas sebesar Rp 15 juta per tahun selama 4 tahun dan tingkat
bunga minimum yang diinginkan sebesar 10%. Maka IRR investasi tersebut
adalah:
IRR=10%+Rp5.000.000−Rp(−5.000.000)÷Rp5.000.000×(10%−20%)
1
IRR=10%+ ×(−10%)
2
IRR=5%
Karena IRR lebih kecil dari tingkat bunga minimum yang diinginkan, maka
investasi tersebut tidak layak dilakukan.
Arus kas investasi adalah salah satu faktor yang relevan dengan evaluasi proposal
investasi. Arus kas investasi menunjukkan jumlah uang yang masuk dan keluar dari
suatu investasi dalam periode tertentu. Arus kas investasi dapat digunakan untuk
menghitung kelayakan investasi dengan menggunakan beberapa metode, seperti net
present value (NPV), internal rate of return (IRR), payback period, dan profitability
index (PI).
Arus kas investasi mencerminkan kinerja investasi secara riil, tidak hanya
berdasarkan laba akuntansi. Arus kas investasi mengukur aliran kas yang
sebenarnya diterima atau dibayarkan oleh investor, tanpa memperhatikan
metode penyusutan, amortisasi, atau perlakuan pajak.
Arus kas investasi mempertimbangkan nilai waktu dari uang, yaitu konsep
bahwa uang yang dimiliki saat ini lebih berharga daripada uang yang akan
diterima di masa depan. Arus kas investasi didiskontokan dengan
menggunakan tingkat bunga yang sesuai untuk menghitung nilai sekarang dari
investasi. Nilai sekarang ini dapat digunakan untuk membandingkan investasi
yang memiliki arus kas dan jangka waktu yang berbeda.
Arus kas investasi memungkinkan investor untuk menganalisis risiko dan
ketidakpastian dari investasi. Arus kas investasi dapat bervariasi tergantung
pada kondisi pasar, permintaan, persaingan, regulasi, dan faktor-faktor
lainnya. Investor dapat menggunakan beberapa skenario arus kas investasi
untuk mengestimasi tingkat pengembalian yang diharapkan, tingkat
pengembalian minimum yang diterima, dan probabilitas keberhasilan
investasi.
Arus kas tambahan adalah jumlah uang yang masuk ke dalam suatu investasi atau
proyek selain dari arus kas bersih yang diharapkan. Arus kas tambahan dapat berasal
dari berbagai sumber, seperti penjualan ekuitas, dividen, bunga, sewa, royalti, atau
bonus. Arus kas tambahan dapat meningkatkan nilai sekarang dari investasi atau
proyek dengan menggunakan metode seperti internal rate of return (IRR), payback
period, atau profitability index (PI).
Arus kas bebas adalah istilah yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan uang tunai setelah memenuhi kebutuhan operasional
dan investasi jangka panjang. Arus kas bebas menunjukkan seberapa efisien
perusahaan dalam mengelola sumber daya dan mengembangkan bisnisnya. Arus kas
bebas juga dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk menilai kinerja,
pertumbuhan, dan nilai perusahaan.
Untuk menghitung arus kas bebas, ada beberapa rumus yang dapat digunakan,
tergantung pada jenis data yang tersedia. Salah satu rumus yang umum digunakan
adalah:
Arus Kas Bebas = Arus Kas dari Aktivitas Operasi - Belanja Modal
Arus kas dari aktivitas operasi adalah jumlah uang yang dihasilkan oleh perusahaan
dari aktivitas utama bisnisnya, seperti penjualan barang atau jasa. Belanja modal
adalah jumlah uang yang dihabiskan oleh perusahaan untuk membeli atau
memperbaiki aset tetap, seperti mesin, gedung, atau peralatan.
Contoh:
Misalkan Anda memiliki sebuah usaha toko online yang menjual pakaian. Berikut
adalah data arus kas bebas usaha Anda selama tiga bulan terakhir:
Maka, arus kas bebas usaha Anda selama tiga bulan tersebut adalah:
Arus Kas Bebas = Rp 10 juta - Rp 5 juta + Rp 15 juta - Rp 3 juta = Rp 8 juta
Jadi, usaha toko online Anda memiliki arus kas bebas sebesar Rp 8 juta.
4. What is CAPEX //Capital Expenditure and how does it affect a project’s cash flow.
Jawaban:
Belanja modal, atau belanja modal, adalah pembelian aset fisik atau tetap jangka
panjang yang digunakan dalam operasi bisnis. Analis keuangan dan investor sangat
memperhatikan belanja modal suatu perusahaan, karena belanja modal tersebut pada
awalnya tidak muncul dalam laporan laba rugi namun dapat berdampak signifikan
terhadap arus kas.
CAPEX atau belanja modal adalah proses perencanaan dan pengalokasian sumber
daya untuk investasi jangka panjang perusahaan. Investasi ini meliputi pembelian
peralatan, pembangunan pabrik, atau perluasan ke pasar baru. CAPEX sering
digunakan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mencetak laba dan
mengembangkan bisnisnya.
Pengaruh CAPEX terhadap arus kas suatu proyek adalah sebagai berikut:
CAPEX dapat meningkatkan arus kas investasi, yaitu jumlah uang yang
masuk ke dalam suatu proyek selain dari arus kas bersih yang diharapkan.
Arus kas investasi dapat berasal dari berbagai sumber, seperti penjualan
ekuitas, dividen, bunga, sewa, royalti, atau bonus.
CAPEX dapat meningkatkan nilai sekarang dari proyek dengan menggunakan
metode seperti internal rate of return (IRR), payback period, atau profitability
index (PI). Nilai sekarang adalah nilai saat ini dari arus kas masa depan yang
diharapkan dari proyek. Semakin besar nilai sekarangnya, semakin menarik
proyek tersebut bagi investor.
CAPEX dapat meningkatkan risiko dan ketidakpastian dari proyek karena
dapat mempengaruhi kinerja dan keputusan bisnis. Arus kas investasi dapat
bervariasi tergantung pada kondisi pasar, permintaan, persaingan, regulasi, dan
faktor-faktor lainnya. Investor dapat menggunakan beberapa skenario arus kas
investasi untuk mengestimasi tingkat pengembalian yang diharapkan, tingkat
pengembalian minimum yang diterima, dan probabilitas keberhasilan proyek.
5. What is replacement investment, and how is the relevant depreciation expense when
you are analyzing a replacement decision?
Jawaban:
Biaya penyusutan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengakui
penurunan nilai aset yang terjadi seiring dengan waktu dan penggunaan. Biaya
penyusutan relevan ketika menganalisis keputusan penggantian karena:
Biaya penyusutan mempengaruhi nilai buku aset, yaitu selisih antara harga
perolehan aset dan akumulasi penyusutan. Nilai buku aset dapat digunakan
untuk menghitung laba atau rugi yang timbul dari penjualan atau penghapusan
aset lama.
Biaya penyusutan mempengaruhi arus kas operasi, yaitu jumlah uang yang
dihasilkan oleh perusahaan dari aktivitas bisnis utamanya. Biaya penyusutan
merupakan beban non-kas yang mengurangi laba bersih tetapi tidak
mempengaruhi arus kas. Dengan demikian, biaya penyusutan dapat
meningkatkan arus kas operasi dengan mengurangi pajak yang harus dibayar
oleh perusahaan.
Biaya penyusutan mempengaruhi net present value (NPV), yaitu nilai
sekarang dari arus kas masuk dan keluar yang terkait dengan investasi. NPV
digunakan untuk mengevaluasi kelayakan investasi dengan membandingkan
nilai sekarang investasi dengan biaya investasi. Biaya penyusutan dapat
meningkatkan NPV dengan meningkatkan arus kas operasi dan mengurangi
biaya investasi.