Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah seminar keuangan dengan judul “Analisis Capital
Budgeting terhadap kelayakan investasi aktiva tetap PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa , saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu , kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
1
MAKALAH
Disusun Oleh :
SUPARIATI 170211100187
2020
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
panjang atau jangka pendek. Dan prinsip dari investasi tersebut adalah harus bisa
menghasilkan nilai tambah dari modal yang dikeluarkan. Dengan semakin besar potensi
keuntungan suatu investasi maka justifikasi untuk menempatkan modal pada investasi
tersebut akan didukung oleh pihak manajemen. Investasi jangka panjang umumnya
memiliki tujuan untuk menjaga kelangsungan dari bisnis, untuk menekan biaya, untuk
pengembangan dari produk yang baru, untuk ekspansi pangsa pasar yang sudah ada atau
menciptakan pangsa pasar baru, untuk keamanan dan lingkungan dari bisnis, dan untuk
Investasi yang dilakukan oleh perusahaan umumnya akan banyak memliki aspek
ketidakpastian ,ulai dari tingkat keberhasilan suatu investasi sampai berapa tingkat
merupakan proses mengidentifikasi dan menganalisis rencana investasi aktiva tetap dalam
jangka panjang yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan di masa yang akan
arus kas di masa yang akan datang. Proyeksi araus kas di masa yang akan datang
histori sebagai acuan. Proyeksi dari arus kas di masa yang akan datang juga perlu
produk, perusahaan atau industri perusahaan itu berkecimpung. Proyeksi juga bisa
dilkakukan dengan berbagai skenario atau terkadang hanya satu skenario saja yang
3
diapakai. Penentuan memakai skenario atau tidak melakukan sesuai dengan kebutuhan
melakukan evaluasi keekonomian proyek investasi melalui hasil dari proyeksi untuk
mengetahui potensi dari proyek investasi, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
risiko. Analisa risiko didefinisikan oleh Al Bahar dan Crandall (1999) sebagai sebuah
Maka analisis risiko bertujuan untuk mengetahui berapa besar potensi risiko yang
ditanggung dalam pelaksanaan proyek investasi tersebut. Keseluruhan hasil analisis dari
rangkaian proses penganggaran modal dan analisis risiko tersebut diharapkan bisa
atau tidak.
Oleh karena itu, penganggaran modal dan analisis risiko merupakan alat yang sangat
penting dalam menganalisis dan menilai suatu proyek investasi. Pihak manajemen perlu
mengetahui hasil analisis penganggaran midal dan analisis risiko untuk membuat
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi
pokok masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah investasi aktiva tetap berupa
penambahan dua unit mesin produksi pipa pada PT Steel Pipe Industry of Indonesia
Berdasarkan uraian latar belakang dan pokok masalah tersebut, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kelayakan investasi aktita tetap berupa penambahan dua unit mesin
4
BAB 2
LANDASAN TEORI
tujuan untuk meningkatkan harga pasar dari perusahaan. Proses pembiayaan mengatur
perbandingan hutang dengan modal untuk memperoleh struktur modal yang optimal.
mengatur cara untuk memperoleh dana dari pasar financial atau dengan kata lain
untuk investasi jangka panjang ( Lebih dari satu tahun) beserta dengan proyeksi arus
kas yang akan diterima di masa yang akan datang. Aset yang diinvestasikan bisa
berupa tangible atau intangible. Contoh aset yang tangible adalah properti, pabrik atau
mesin. Contoh untuk intangible adalah hak paten untuk teknologi baru. Jadi
penganggaran modal tidak perduli apakah aset tangible atau intangible. Umumnya
besar dan mempunyai umur yang panjang dengan arus kas yang tersebar selama umur
memiliki dampak kepada arus kas di masa yang akan datang dan memberikan risiko
yang berhubungan dengan arus kas tersebut. Jadi penganggaran modal bisa
5
Menurut Dayananda (2002) penganggaran modal merupakan multi-faceted activity
yang memiliki fase-fase sekuensial dalam prosesnya. Berikut fase-fase dari proses
penganggaran modal :
menjelaskan tentang bisnis yang digeluti oleh perusahaan dan dimana perusahaan
Perencanaan strategis dari suatu perusahaan bisa berubah di masa depan jika
Proses indentifikasi ini penting dalam proses penganggaran modal karena proposal
proyek harus sesuai dengan tujuan perusahaan, visi, misi dan rencana strategi
jangka panjang. Beberapa proyek tidak selalu untuk tujuan keuangan, beberapa
xinvestasi dilakukan untuk tujan menanti peraturan misalnya untuk kesehatan dan
tidak akan bisa dilakukan semuanya. Maka dilakukan penyeleksian awal dari
proposal investasi yang bertujuan untuk mengisolasi proposal yang dirasa kurang
cocok dengan perusahaan. Pada tahap ini akan dilakukan analisis kuantitatif dan
6
Proposal proyek yang lolos pada fase penyeleksian awal akan menjadi kandidat
untuk dilakukan penelitian secara finansial sehingga bisa diketahui apakah proyek
tersebut bisa memberikan value kepada perusahaan. Pada fase ini dilakukan
arus kas di masa depan dari suatu proyek, menganalisis risiko yang terkait dengan
arus kas di masa depan, mengembangkan alternatif proyeksi arus kas, memeriksa
Setelah melewati fase analisis proyek, akan dilakukan pengujian secara kualitatif
pengaruh politik atau kebijakan pemerintah terhadap proyek, strategi yang akan
Hasil dari analisis secara kuantitatif dan kualitatif akan menjadi sumber informasi
dalam pembuatan keputusan. Pada analis akan memberikan hasil analisis beserta
Setelah diterima proyek akan diimplemnentasikan dan akan terus diamati untuk
mengetahui potensi gangguan yang bisa terjadi dan perbedaan yang terjadi dari
estimasi arus kas dengan arus kas yang terjadi, supaya bisa dilakukan perbaikan.
7
8. Post-Implementation audit ( Audit setelah implenetasi)
Fase ini melakukan evaluasi performansi dari proyek yang akan berkontribusi
kepada kemajuan dari pembuatan keputusan di masa yang akan datang. Hasilnya
bisa memberikan feedback yang baik dalam proses analisi proyek dan pembuatan
strategi perusahaan.
manajer
dihadapkan pada sejumlah faktor yang saling terkait satu sama lain. Salah satu faktor
yang cukup penting ialah jangka waktu capital budgeting yang relatif lama sehingga
aktiva dengan umut ekonomis 10 tahun akan memberikan periode yang lebih lama
sebelum hasil akhir dari tindakan tersebut dapat diketahui. Lebih jauh lagi. Karena
penambahan aktiva terkait erat dengan perkiraan penjualan di masa mendatang, maka
keputusan untuk membeli aktiva yang diharapkan akan terpakai selama 10 tahun
Capital budgeting yang efektif akan membantu untuk menetapkan saat yang tepat
untuk memperoleh aktiva dan meningkatkan mutu aktiva yang dibeli. Perusahaan
yang telah memperkirakan kebutuhan aktiva tetapnya jauh-jauh hari akan mempunyai
cukup waktu luang untuk membeli dan memasang peralatannya sebelum penjualan
Pada akhirnya, capital budgeting juga penting karena penambahan aktiva tetap
8
2.1.3 Tahap – Tahap Penganggaran Modal
modal ( cost of capital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas yang diharapkan digunakan
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan dengan
biayanya
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang
3. Dapat lebih ter[erinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah
yang besar.
berdaya saing dan bertahan hidup, tergantung perlu mengalirnya gagasann secara
terus-menerus untuk menciptakan produk baru dan meningkatkan mutu produk yang
9
ada, atau memproduksinya dengan biaya yang lebih murah. Karena itu, perusahaan
yang dikelola dengan baik akan mencurahkan banyak waktu dan sumber daya untuk
Rencana bisnis strategis adalah rencana jangka oanjang yang menyajikan garis
besar dari strategi dasar perusahaan untuk 5 hingga 10 tahun mendatang. Dalam
dalam rencana bisnis strategis perusahaan yang menjadi pedoman umum bagi para
eksekutif operasi yang harus mencapainya. Para eksekutif ini selanjutnya akan
Untuk jenis proyek harus dilakukan analisis yang cukup terperinci, sementara
bagi proyek lainnya prosedur yang lebih sederhana harus dilakukan mengingat
pertimbangan biaya dan manfaat. Oleh sebab itu, Brigham (2003) mengelompokkan
diperlukan untuk menggantikan peralatan yang aus atau rusak yang digunakan
dinilai sudah usang. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya pekerja., bahan ,
dan biaya lainnya seperti listrik. Keputusan ini lebih menguntungkan kehati-
10
3. Ekspansi atau rpoduk atau pasar yang ada saat ini. Kategori ini mencakup
pengelurana untuk meningkatkan jumlah produk yang ada, atau untuk menambah
kios penjualan serta fasilitas distribusi pada pasar yang sudah ditekuni saat ini.
Keputusan ini lebih kompleks karena permintaan atas produk yang bersangkutan
dan keputusan akhir dilakukan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.
4. Ekspansi ke nproduk atas pasar yang baru. Dalam kategori ini, pengeluaran
wilayah yang belum terjamah oleh perusahaan. Proyek ini bersangkut paut dengan
usaha perusahaan, dan pada umumnya pengeluaran tersebut berjumlah besar serta
berjangka panjang.
polis asuransi termasuk dalam kategori ini. Pengeluaran ini sering disebut sebagai
6. Penelitian dan pengembangan. Arus kas yang diharapkan dari R&D umumnya
tidak pasti sehingga pendekatan yang dilakukan adalah decision tree analysis dan
real options.
investasi awalnya cukup besar tapi biaya dan pendapatan akan diperoleh secara
11
akrual sepanjang umur kontrak. Pendekatan yang dilakukan adalah discounted
cash flow.
teralu banyak. Analisis yang lebih rinci diperlukan penggantian aktiva yang akan
menurunkan biaya, untuk penambahan lini ragam produk, terutama untuk investasi
pada produk atau pasar baru. Setiap kaetgori juga bisa dibagi-bagikan lagi
berdasarkan nilai investasi yang diperlukan , dan makin tinggi tingkat manajemen
12
BAB 3
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ini adalah PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. yang berlokasi
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data
yang berbentuk angka seperti laporan keuangan PT Steel Pipe Industry of Indonesia
Tbk. dan data kualitatif yaitu data yang merupakan informasi-informasi atas
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. “Data sekunder
merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau sumber lain yang telah
dalam penelitian ini yaitu data publikasi berupa laporan keuangan tahunan PT Steel
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka
13
(library research). Studi pustaka merupakan cara mengumpulkan data melalui media
14
BAB 4
PEMBAHSAN
4.1 IRR
Berdasarkan data diatas, maka besarnya IRR dapat dihitung sebagai berikut
IRR=P1-C1 P2-P1
C2-C1
D mana :
P1 = 60%
P2 = 65%
C1 = 19.201.517.158
C2 = -36.708.944.690
IRR = 60 +1,72
IRR = 61,72%
Dari perhitungan di atas diperoleh IRR 61,72% lebih besar dari cost of capital yaitu 8,40%
15
KESIMPULAN
Internal rate of return (IRR) sebesar 61,72% lebih besar biaya modal (cost of capital)
yang ditanggung oleh perusahaan yaitu sebesar 8,40%, sehingga rencana investasi PT
Capital budgeting yang efektif akan membantu untuk menetapkan saat yang tepat
untuk memperoleh aktiva dan meningkatkan mutu aktiva yang dibeli. Perusahaan yang telah
memperkirakan kebutuhan aktiva tetapnya jauh-jauh hari akan mempunyai cukup waktu
luang untuk membeli dan memasang peralatannya sebelum penjualan mencapai kapasitas
penuh.
Dalam penelitian kali ini untuk mengetahui investasi aktiva tetap pada PT Steel Pipe
Industry of Indonesia Tbk tersebut layak atau tidak layak dapat dihitung menggunakan
perhitungan capital budgeting. Metode yang digunakan dalam membuat analisa keputusan
investasi (capital budgeting) terdapat 4 metode yaitu :
1. Payback period
2. Internal rate of return
3. Net present value
4. Profitability index
Namun untuk penelitian kali ini untuk mengetahui investasi tersebut layak atau tidak
layak dihitung dengan menggunakan metode IRR. Dengan Kriteria penelitian adalah apabila
IRR lebih besar daripada cost of capital maka rencana investasi dapat diterima. Apabila IRR
lebih kecil dari pada cost of capital maka rencana investasi ditolak (Bambang
Riyanto,2010:130-131).
16
Menggunakan 3 sampel dari 1 perusahaaan untuk dibandingkan yaitu tahun 2014,
2015, dan 2016. Hasil perhitungan IRR dengan rumus IRR=P1-C1 (P2-P1)/(C2-C1)
menghasilkan nilai IRR 61,72% lebih besar dari cost of capital yaitu 8,40% yang mana
dapat diartikan bahwa proyek investasi tersebut layak untuk dijalankan.
AKTIVA TETAP PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. (Periode 2017-
2018)
Menurut Halim (40-46;2008) yang dimaksud dengan Capital Budgeting adalah suatu
proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka
pemilikan atau keperluan akan aktiva tetap. Dengan kata lain merupakan keputusan mengenai
investasi, Keputusan tersebut diambil melalui proses evaluasi atau penilaian atas aktiva tetap
yang akan dimiliki atau diperlukan tersebut. Proses Penganggaran Modal adalah proses
mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi proyek-proyek investasi yang
pengembaliannya(arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun.
Untuk mengetahui apakah investasi tersebut layak atau tidak layak dijalankan, peneliti
menggunakan perhitungan capital budgeting dengan 4 metode sekaligus yaitu menggunakan
metode Average rate of Return (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), dan
Profitability Index (PI). Untuk perhitungan payback period memperoleh hasil 3 tahun 7
bulan, yang mana dapat diartikan bahwa investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena
waktu pengembalinnya lebih cepat dari pada yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu 8
tahun.
Untuk perhitungan NPV diperoleh hasil Rp. 35.613.587 yang mana untuk NPV atau
yang biasa kita sebut Net Present Value jika NPV positif, artinya proyek diterima, namun bila
hasilnya negatif, maka investasi ditolak atau tidak layak dilaksanakan dan hasil perhitungan
NPV PT. Indofood Sukses Makmur menghasilkan nilai NPV positif yang artinya proyek
tersebut layak untuk dilaksanakan. Dari hasil perhitungan Probability Index adalah sebesar
2,9 yang artinya lebih besar dari satu, yang menandakan bahwa Present Value of cash Flow
dari investasi tersebut lebih besar dari pada nilai investasi, sehingga akan mendatangkan
keuntungan bagi perusahanan, artinya investasi ini layak untuk dijalankan.
17
Serta yang terakhir yaitu perhitungan ARR atau Average rate of return, hasil
perhitungan Average Rate of Return sebesar 27,08% yang artinya melebihi tingkat Cost of
Capital yang diinginkan perusahaan yaitu sebesar 11,98%, hal ini menunjukkan investasi
tersebut layak dilaksanakan. Dari hasil perhitungan menggunakan 4 metode tersebut dapat
disimpulkan bahwa investasi pada PT. Indofood Sukses Makmur layak untuk dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahar, Jamal.,Crandall, Keith C. (1999) , Systematic Risk Management Approach for
Construction, 533-546.
Dayananda, D., et.al (2002), Capital Budgeting, Cambridge;
Laporan Keuangan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
18