Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna

memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah seminar keuangan dengan judul “Analisis Capital

Budgeting terhadap kelayakan investasi aktiva tetap PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang

dengan tulus memberikan doa , saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya

pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu , kami mengharapkan segala bentuk

saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap

semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bangkalan, 17 Februari 2020

1
MAKALAH

ANALISIS CAPITAL BUDGETING TERHADAP KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA

TETAP PADA PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Keungan

Dosen Pengampu : Sepurnamawati, M.Si

Disusun Oleh :

FANNY WIDHAGDHO 170211100183

SUPARIATI 170211100187

CHOIRUL FIRMAN 170211100222

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2020

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Untuk mengembangkan perusahaan perlu dilakukan investasi baik dalam jangka

panjang atau jangka pendek. Dan prinsip dari investasi tersebut adalah harus bisa

menghasilkan nilai tambah dari modal yang dikeluarkan. Dengan semakin besar potensi

keuntungan suatu investasi maka justifikasi untuk menempatkan modal pada investasi

tersebut akan didukung oleh pihak manajemen. Investasi jangka panjang umumnya

memiliki tujuan untuk menjaga kelangsungan dari bisnis, untuk menekan biaya, untuk

melakukan pengembangan dari produk yang sudah dimiliki atau melakukan

pengembangan dari produk yang baru, untuk ekspansi pangsa pasar yang sudah ada atau

menciptakan pangsa pasar baru, untuk keamanan dan lingkungan dari bisnis, dan untuk

riset, penelitian dan pengembangan.

Investasi yang dilakukan oleh perusahaan umumnya akan banyak memliki aspek

ketidakpastian ,ulai dari tingkat keberhasilan suatu investasi sampai berapa tingkat

keuntungan yang akhirnya bisa diperoleh. Untuk mengurangi aspek ketidakpastian

banyak perusahaan akan melakukan, penganggaran modal. Penganggaran modal

merupakan proses mengidentifikasi dan menganalisis rencana investasi aktiva tetap dalam

jangka panjang yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan di masa yang akan

datang (Peterson, Pamela P. 5:2002). Dalam penganggaran modal dilakukan, Proyeksi

arus kas di masa yang akan datang. Proyeksi araus kas di masa yang akan datang

umumnya dibuat dengan memproyeksikan pendapatan dan biaya menggunakan data

histori sebagai acuan. Proyeksi dari arus kas di masa yang akan datang juga perlu

memperhitungkan analisis fundamental dan kesempatan-kesempatan bisa diraih oleh

produk, perusahaan atau industri perusahaan itu berkecimpung. Proyeksi juga bisa

dilkakukan dengan berbagai skenario atau terkadang hanya satu skenario saja yang

3
diapakai. Penentuan memakai skenario atau tidak melakukan sesuai dengan kebutuhan

dalam analisis. Kemudian tahap selanjutnya dalam penganggaran modal adalah

melakukan evaluasi keekonomian proyek investasi melalui hasil dari proyeksi untuk

mengetahui potensi dari proyek investasi, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis

risiko. Analisa risiko didefinisikan oleh Al Bahar dan Crandall (1999) sebagai sebuah

proses yang menggabungkan aspek ketidakpastian dalam bentuk kuantitatif,

menggunakan metode probabilitas, untuk mengevaluasi dampak potensial suatu risiko.

Maka analisis risiko bertujuan untuk mengetahui berapa besar potensi risiko yang

ditanggung dalam pelaksanaan proyek investasi tersebut. Keseluruhan hasil analisis dari

rangkaian proses penganggaran modal dan analisis risiko tersebut diharapkan bisa

membantu pihak manajemen dalam menghasilkan keputusan untuk melakukan investasi

atau tidak.

Oleh karena itu, penganggaran modal dan analisis risiko merupakan alat yang sangat

penting dalam menganalisis dan menilai suatu proyek investasi. Pihak manajemen perlu

mengetahui hasil analisis penganggaran midal dan analisis risiko untuk membuat

keputusan dalam pelaksanaan proyek investasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi

pokok masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah investasi aktiva tetap berupa

penambahan dua unit mesin produksi pipa pada PT Steel Pipe Industry of Indonesia

Tbk. layak atau tidak untuk dilaksanakan?”

1.3 Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan pokok masalah tersebut, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kelayakan investasi aktita tetap berupa penambahan dua unit mesin

produksi pipa pada PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.

4
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Penganggaran Modal

Menurut Dayananda (2002) manajemen keuangan umumnya akan

menitikberatkan pada proses pembiayaan, perhitungan dividen dan investasi dengan

tujuan untuk meningkatkan harga pasar dari perusahaan. Proses pembiayaan mengatur

perbandingan hutang dengan modal untuk memperoleh struktur modal yang optimal.

Proses perhitungan dividen mengatur berapa banyak keuntungan yang bisa

dikembalikan untuk pemegang saham. Proses investasi atau penganggaran modal

mengatur cara untuk memperoleh dana dari pasar financial atau dengan kata lain

memilih investasi dan menentukan berapa banyak yang perlu diinvestasikan.

Penganggaran modal meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang

untuk investasi jangka panjang ( Lebih dari satu tahun) beserta dengan proyeksi arus

kas yang akan diterima di masa yang akan datang. Aset yang diinvestasikan bisa

berupa tangible atau intangible. Contoh aset yang tangible adalah properti, pabrik atau

mesin. Contoh untuk intangible adalah hak paten untuk teknologi baru. Jadi

penganggaran modal tidak perduli apakah aset tangible atau intangible. Umumnya

investasi yang melalui penganggaran modal umumnya memerlukan modal berjumlah

besar dan mempunyai umur yang panjang dengan arus kas yang tersebar selama umur

proyek investasi tersebut. Sehingga keputusan dalam penganggaran modal akan

memiliki dampak kepada arus kas di masa yang akan datang dan memberikan risiko

yang berhubungan dengan arus kas tersebut. Jadi penganggaran modal bisa

menentukan kesuksesan atau kegagalan dari suatu perusahaan.

2.1.1 Proses Penganggaran Modal

5
Menurut Dayananda (2002) penganggaran modal merupakan multi-faceted activity

yang memiliki fase-fase sekuensial dalam prosesnya. Berikut fase-fase dari proses

penganggaran modal :

1. Strategic Planning ( Perencanaan Strategi)

Sebuah perencanaan strategis merupakan desain keseluruhan dari perusahaan dan

menjelaskan tentang bisnis yang digeluti oleh perusahaan dan dimana perusahaan

akan memposisikan dirinya di masa depan. Perencanaan strategis menerjemahkan

tujuan perusahaan menjadi kebijakan dan perintah yang spesifik, prioritas

perusahaan, s truktur perusahaan, area yang strategis, dan taktis dari

pengembangan bisnis, dan membimbing proses perencanaan dalam meraih tujuan.

Perencanaan strategis dari suatu perusahaan bisa berubah di masa depan jika

feedback dari proses penganggaran modal perlu merubah perencanaan startegis.

2. Identifikasi dari kesempatan-kesempatan investasi

Proses indentifikasi ini penting dalam proses penganggaran modal karena proposal

proyek harus sesuai dengan tujuan perusahaan, visi, misi dan rencana strategi

jangka panjang. Beberapa proyek tidak selalu untuk tujuan keuangan, beberapa

xinvestasi dilakukan untuk tujan menanti peraturan misalnya untuk kesehatan dan

keamanan kerja yang bertujuan untuk kelangsungan pekerjaan.

3. Penyeleksian awal dari proposal investasi

Pada umumnya di perusahaan akan mendapatkan banyak proposal investasi tapi

tidak akan bisa dilakukan semuanya. Maka dilakukan penyeleksian awal dari

proposal investasi yang bertujuan untuk mengisolasi proposal yang dirasa kurang

cocok dengan perusahaan. Pada tahap ini akan dilakukan analisis kuantitatif dan

judgements berdasarkan pengalaman dan perasaan intuisi.

4. Financial appraisal of projects ( Analisis Proyek Secara Kuantitatif)

6
Proposal proyek yang lolos pada fase penyeleksian awal akan menjadi kandidat

untuk dilakukan penelitian secara finansial sehingga bisa diketahui apakah proyek

tersebut bisa memberikan value kepada perusahaan. Pada fase ini dilakukan

analisis proyek secara kuantitatif, ekonomi dan keuangan.

Analisis proyek memungkinkan manajemen untuk bia memprediksi ekspektasi

arus kas di masa depan dari suatu proyek, menganalisis risiko yang terkait dengan

arus kas di masa depan, mengembangkan alternatif proyeksi arus kas, memeriksa

sensitifitas arus kas terhadap perubhaan-perubahan yang mungkin terjadi.

5. Qualitative factors in project evaluation ( Analisis Proyek secara Kualitatif)

Setelah melewati fase analisis proyek, akan dilakukan pengujian secara kualitatif

untuk faktor-faktor yang akan mempengaruhi proyek. Misalnya, apakah proyek

mempengaruhi jumlah karyawan, apakah proyek mempengaruhi lingkungan,

pengaruh politik atau kebijakan pemerintah terhadap proyek, strategi yang akan

digunakan jika bahan baku langka, apakah proyek mempengaruhi hubungan

dengan perserikatan pekerja, dan pengaruh proyek terhadap image perusahaan.

6. Keputusan untuk menerima atau menolak proyek

Hasil dari analisis secara kuantitatif dan kualitatif akan menjadi sumber informasi

dalam pembuatan keputusan. Pada analis akan memberikan hasil analisis beserta

dengan rekomendasi kemudian manajemen dengan pengalaman yang dimiliki juga

dengan “ gut feeling “ dan judgement akan melakukan pengambilan keputusan

untuk menerima atau menolak proyek.

7. Implementasi proyek dan proses pengamatan

Setelah diterima proyek akan diimplemnentasikan dan akan terus diamati untuk

mengetahui potensi gangguan yang bisa terjadi dan perbedaan yang terjadi dari

estimasi arus kas dengan arus kas yang terjadi, supaya bisa dilakukan perbaikan.

7
8. Post-Implementation audit ( Audit setelah implenetasi)

Fase ini melakukan evaluasi performansi dari proyek yang akan berkontribusi

kepada kemajuan dari pembuatan keputusan di masa yang akan datang. Hasilnya

bisa memberikan feedback yang baik dalam proses analisi proyek dan pembuatan

strategi perusahaan.

2.1.2 Tujuan Penganggaran Modal

Dalam mengambil keputusan yang menyangkut capital budgeting, seorang

manajer

dihadapkan pada sejumlah faktor yang saling terkait satu sama lain. Salah satu faktor

yang cukup penting ialah jangka waktu capital budgeting yang relatif lama sehingga

pengambilan keputusan akan menjadi kurang fleksibel. Sebagai contoh, pembelian

aktiva dengan umut ekonomis 10 tahun akan memberikan periode yang lebih lama

sebelum hasil akhir dari tindakan tersebut dapat diketahui. Lebih jauh lagi. Karena

penambahan aktiva terkait erat dengan perkiraan penjualan di masa mendatang, maka

keputusan untuk membeli aktiva yang diharapkan akan terpakai selama 10 tahun

memerlukan adanya perkiraan penjualan untuk masa 10 tahun mendatang.

Capital budgeting yang efektif akan membantu untuk menetapkan saat yang tepat

untuk memperoleh aktiva dan meningkatkan mutu aktiva yang dibeli. Perusahaan

yang telah memperkirakan kebutuhan aktiva tetapnya jauh-jauh hari akan mempunyai

cukup waktu luang untuk membeli dan memasang peralatannya sebelum penjualan

mencapai kapasitas penuh.

Pada akhirnya, capital budgeting juga penting karena penambahan aktiva tetap

lazimnya memerlukan pengeluaran yang besar, dan sebelum perusahaan

membelanjakan uang dalam jumlah besar, diperlukan penyusunan rencana yang

matang dan tepat.

8
2.1.3 Tahap – Tahap Penganggaran Modal

1. Biaya Proyek harus ditentukan

2. Manajemen harus mempertimbangkan aliran kas yang diharapkan dari proyek,

termasuk nilai akhir aktiva

3. \Resikodari aliran kas proyek harus diestimasi ( Memakai distribusi

probabilitas aliran kas)

4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya

modal ( cost of capital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek

5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas yang diharapkan digunakan

untuk memperkirakan nilai aktiva

6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan dengan

biayanya

2.1.4 Manfaat Penganggaran Modal

1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang

terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun

2. Agar tidak terjadi over investememt atau under investement.

3. Dapat lebih ter[erinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah

yang besar.

4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

2.1.5 Pengumpulan Ide Proyek dalam Penganggaran Modal

Pertumbuhan dan kemajuan perusahaan, bahkan kemampuannya untuk tetap

berdaya saing dan bertahan hidup, tergantung perlu mengalirnya gagasann secara

terus-menerus untuk menciptakan produk baru dan meningkatkan mutu produk yang

9
ada, atau memproduksinya dengan biaya yang lebih murah. Karena itu, perusahaan

yang dikelola dengan baik akan mencurahkan banyak waktu dan sumber daya untuk

mengembangkan usulan capital budgeting yang lebih baik.

Rencana bisnis strategis adalah rencana jangka oanjang yang menyajikan garis

besar dari strategi dasar perusahaan untuk 5 hingga 10 tahun mendatang. Dalam

pengembangan bisnis, perusahaan menetapkan target-target bisnis yang dituangkan

dalam rencana bisnis strategis perusahaan yang menjadi pedoman umum bagi para

eksekutif operasi yang harus mencapainya. Para eksekutif ini selanjutnya akan

mengupayakan produk-produk lain, menggariskan rencana ekspansi untuk

memperkecil biaya produksi dan distribusi.

2.1.6 Klasifikasi Proyek

Untuk jenis proyek harus dilakukan analisis yang cukup terperinci, sementara

bagi proyek lainnya prosedur yang lebih sederhana harus dilakukan mengingat

pertimbangan biaya dan manfaat. Oleh sebab itu, Brigham (2003) mengelompokkan

dan menganilisis proyek-proyek yang ada ke dalam kategori-kategori tersebut:

1. Penggantian: Kelanggengan usaha. Kategori ini meliputi pengeluaran yang

diperlukan untuk menggantikan peralatan yang aus atau rusak yang digunakan

untuk menghasilkan produk yang menguntungkan. Proyek ini diperlukan agar

kelanggengan usaha dapat dipertimbangkan.

2. Penggantian. Penurunan biaya. Dalam kategori ini dicakup pengeluaran untuk

menggantikan peralatan yang masih bisa diperbaiki tetapi peralatan tersebut

dinilai sudah usang. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya pekerja., bahan ,

dan biaya lainnya seperti listrik. Keputusan ini lebih menguntungkan kehati-

hatian sehingga perlu didukung dengan analisis yang lebih rinci.

10
3. Ekspansi atau rpoduk atau pasar yang ada saat ini. Kategori ini mencakup

pengelurana untuk meningkatkan jumlah produk yang ada, atau untuk menambah

kios penjualan serta fasilitas distribusi pada pasar yang sudah ditekuni saat ini.

Keputusan ini lebih kompleks karena permintaan atas produk yang bersangkutan

di masa mendatang harus benar-benar dipertimbangkan. Dalam hal ini

kemungkinan terjadi kesalahan lebih besar sehingga diperlukan analisis terperinci,

dan keputusan akhir dilakukan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.

4. Ekspansi ke nproduk atas pasar yang baru. Dalam kategori ini, pengeluaran

dimaksudkan untuk memproduksi produk baru atau untuk memperluas pasar ke

wilayah yang belum terjamah oleh perusahaan. Proyek ini bersangkut paut dengan

keputusan strategis yang dapat mengakibatkan perubahan berdasarkan pada sifat

usaha perusahaan, dan pada umumnya pengeluaran tersebut berjumlah besar serta

berjangka panjang.

5. Proyek pengamanan dan/atau lingkungan. Pengeluaran yang diperlukan untuk

mengikuti peraturan pemerintah, ketentuan serikat pekerja atau persyaratan dalam

polis asuransi termasuk dalam kategori ini. Pengeluaran ini sering disebut sebagai

“Investasi wajib”, atau proyek yang tidak menghasilkan pendapatan. Cara

penganggarannya tergantung pada jumlahnya, dimana pengeluaran kecil kurang

lebih akan diperlakukan sebagai kategori 1 diatas.

6. Penelitian dan pengembangan. Arus kas yang diharapkan dari R&D umumnya

tidak pasti sehingga pendekatan yang dilakukan adalah decision tree analysis dan

real options.

7. Kontra Jangka Panjang. Perusahaan sering membuat perjanjian jangka panjang

untuk menyediakan produk atau layanan untuk pelanggan tertentu. Walau

investasi awalnya cukup besar tapi biaya dan pendapatan akan diperoleh secara

11
akrual sepanjang umur kontrak. Pendekatan yang dilakukan adalah discounted

cash flow.

Pada umumnya, untuk kategori penggantian, khususnya yang ditujukan untuk

mempertahankan kelanggengan usaha yang menguntungkan (Kategori 1),

perhitungannya sederhana saja dan dokumen pendukung yang dibutuhkan tidak

teralu banyak. Analisis yang lebih rinci diperlukan penggantian aktiva yang akan

menurunkan biaya, untuk penambahan lini ragam produk, terutama untuk investasi

pada produk atau pasar baru. Setiap kaetgori juga bisa dibagi-bagikan lagi

berdasarkan nilai investasi yang diperlukan , dan makin tinggi tingkat manajemen

yang berwenang untuk hal tersebut.

12
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. yang berlokasi

di Jl.Kalibutuh 189 – 191 Surabaya

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data

yang berbentuk angka seperti laporan keuangan PT Steel Pipe Industry of Indonesia

Tbk. dan data kualitatif yaitu data yang merupakan informasi-informasi atas

keterangan-keterangan yang dapat melengkapi hasil penelitian seperti sejarah

berdirinya perusahaan dan struktur organisasi.

3.2.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. “Data sekunder

merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau sumber lain yang telah

tersedia sebelum penelitian dilakukan”.(Ulber Silalahi, 2009:291). Data sekunder

dalam penelitian ini yaitu data publikasi berupa laporan keuangan tahunan PT Steel

Pipe Industry of Indonesia Tbk. yang diunduh melalui www.idx.co.id.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka

13
(library research). Studi pustaka merupakan cara mengumpulkan data melalui media

kepustakaan berupa buku-buku, jurnal-jurnal, Indonesia Stock Exchange (IDX), dan

literatur lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.4 Teknik Analisa Data

3.4.1 Internal rate of return (IRR)


Metode ini menghitung tingkat bunga dengan cara menyamakan nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penilaian-penilaian kas bersih dimasa yang akan
datang.
Internal Rate of Return (IRR)=P1 – C1 P2 – P1
C2–C1
Sumber : Bambang Riyanto (2010)
Keterangan
P1 = tingkat bunga ke 1
P2=tingkat bunga ke 2
C1= NPV ke 1
C2= NPV ke 2
Kriteria penelitian adalah apabila IRR lebih besar daripada cost of capital maka
rencana investasi dapat diterima. Apabila IRR lebih kecil dari pada cost of capital maka
rencana investasi ditolak (Bambang Riyanto,2010:130-131).

14
BAB 4
PEMBAHSAN

4.1 IRR

Berdasarkan data diatas, maka besarnya IRR dapat dihitung sebagai berikut

IRR=P1-C1 P2-P1
C2-C1
D mana :
P1 = 60%
P2 = 65%
C1 = 19.201.517.158
C2 = -36.708.944.690

IRR = 60 – (19.201.;517.158)x (65% - 60%)


(-36.708.944.690 – (19.201.517.158)

IRR = 60 +1,72
IRR = 61,72%

Dari perhitungan di atas diperoleh IRR 61,72% lebih besar dari cost of capital yaitu 8,40%

15
KESIMPULAN

Internal rate of return (IRR) sebesar 61,72% lebih besar biaya modal (cost of capital)

yang ditanggung oleh perusahaan yaitu sebesar 8,40%, sehingga rencana investasi PT

Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. layak dilaksanakan.

ANALISIS CAPITAL BUDGETING TERHADAP KELAYAKAN INVESTASI


AKTIVA TETAP PADA PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk

Capital budgeting yang efektif akan membantu untuk menetapkan saat yang tepat
untuk memperoleh aktiva dan meningkatkan mutu aktiva yang dibeli. Perusahaan yang telah
memperkirakan kebutuhan aktiva tetapnya jauh-jauh hari akan mempunyai cukup waktu
luang untuk membeli dan memasang peralatannya sebelum penjualan mencapai kapasitas
penuh.

Dalam penelitian kali ini untuk mengetahui investasi aktiva tetap pada PT Steel Pipe
Industry of Indonesia Tbk tersebut layak atau tidak layak dapat dihitung menggunakan
perhitungan capital budgeting. Metode yang digunakan dalam membuat analisa keputusan
investasi (capital budgeting) terdapat 4 metode yaitu :

1. Payback period
2. Internal rate of return
3. Net present value
4. Profitability index

Namun untuk penelitian kali ini untuk mengetahui investasi tersebut layak atau tidak
layak dihitung dengan menggunakan metode IRR. Dengan Kriteria penelitian adalah apabila
IRR lebih besar daripada cost of capital maka rencana investasi dapat diterima. Apabila IRR
lebih kecil dari pada cost of capital maka rencana investasi ditolak (Bambang
Riyanto,2010:130-131).

16
Menggunakan 3 sampel dari 1 perusahaaan untuk dibandingkan yaitu tahun 2014,
2015, dan 2016. Hasil perhitungan IRR dengan rumus IRR=P1-C1 (P2-P1)/(C2-C1)
menghasilkan nilai IRR 61,72% lebih besar dari cost of capital yaitu 8,40% yang mana
dapat diartikan bahwa proyek investasi tersebut layak untuk dijalankan.

ANALISIS CAPITAL BUDGETING TERHADAP KELAYAKAN INVESTASI

AKTIVA TETAP PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. (Periode 2017-

2018)

Menurut Halim (40-46;2008) yang dimaksud dengan Capital Budgeting adalah suatu
proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka
pemilikan atau keperluan akan aktiva tetap. Dengan kata lain merupakan keputusan mengenai
investasi, Keputusan tersebut diambil melalui proses evaluasi atau penilaian atas aktiva tetap
yang akan dimiliki atau diperlukan tersebut. Proses Penganggaran Modal adalah proses
mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi proyek-proyek investasi yang
pengembaliannya(arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun.

Untuk mengetahui apakah investasi tersebut layak atau tidak layak dijalankan, peneliti
menggunakan perhitungan capital budgeting dengan 4 metode sekaligus yaitu menggunakan
metode Average rate of Return (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), dan
Profitability Index (PI). Untuk perhitungan payback period memperoleh hasil 3 tahun 7
bulan, yang mana dapat diartikan bahwa investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena
waktu pengembalinnya lebih cepat dari pada yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu 8
tahun.

Untuk perhitungan NPV diperoleh hasil Rp. 35.613.587 yang mana untuk NPV atau
yang biasa kita sebut Net Present Value jika NPV positif, artinya proyek diterima, namun bila
hasilnya negatif, maka investasi ditolak atau tidak layak dilaksanakan dan hasil perhitungan
NPV PT. Indofood Sukses Makmur menghasilkan nilai NPV positif yang artinya proyek
tersebut layak untuk dilaksanakan. Dari hasil perhitungan Probability Index adalah sebesar
2,9 yang artinya lebih besar dari satu, yang menandakan bahwa Present Value of cash Flow
dari investasi tersebut lebih besar dari pada nilai investasi, sehingga akan mendatangkan
keuntungan bagi perusahanan, artinya investasi ini layak untuk dijalankan.

17
Serta yang terakhir yaitu perhitungan ARR atau Average rate of return, hasil
perhitungan Average Rate of Return sebesar 27,08% yang artinya melebihi tingkat Cost of
Capital yang diinginkan perusahaan yaitu sebesar 11,98%, hal ini menunjukkan investasi
tersebut layak dilaksanakan. Dari hasil perhitungan menggunakan 4 metode tersebut dapat
disimpulkan bahwa investasi pada PT. Indofood Sukses Makmur layak untuk dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahar, Jamal.,Crandall, Keith C. (1999) , Systematic Risk Management Approach for
Construction, 533-546.
Dayananda, D., et.al (2002), Capital Budgeting, Cambridge;
Laporan Keuangan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk

18

Anda mungkin juga menyukai