PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAL.JAR 1
dan ragam output (produk atau jasa yang dihasilkan) juga akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
a. Diversifikasi ekspor
Suatu negara yang menggantungkan ekspomya pada satu atau beberapa
komoditi saja akan mengalami ketidakstabilan pendapatan nasional karena
sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditi tersebut di pasar
internasional. Hal ini dapat diatasi dengan di versifikasi ekspor karena
kegiatan ekspor tidak hanya tergantung pada satu atau beberapa macam
komoditi saja, melainkan pada berbagai macam komoditas.
LATIHAN
RANGKUMAN
TES FORMATIF 1
5) Ditinjau dari tujuan pendiriannya, proyek dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu proyek ....
A. pemerintah dan proyek swasta
B. yang berorientasi lab a dan proyek yang berorientasi nonlaba
1.10 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
10) Contoh keberhasilan suatu proyek bagi pihak yang bertujuan keuntungan
semata, misalnya proyek tersebut ....
A. diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar
B. dapat menghemat devisa negarajutaan dolar
C. memberikan tingkat keuntungan lebih dari 30%
D. memanfaatkan bahan mentah dalam negeri
KEGIATAN BELAL.JAR 2
Dari analisis aspek teknik dan aspek manajemen, seorang manajer dapat
memutuskan kualitas pekerja yang sebaiknya tersedia untuk menduduki
posisi dalam organisasi.
.'~ . .
.-
.
'
.
.
'
' -
.
. ··:-; LATIHAN
1 '
.
. - ..
'4
-
---
~ ------------------------------------------
----- -- •._
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FORMATIF 2
9) Contoh berikut bukan risiko yang biasa terjadi pada industri tekstil ....
A. menurunnya penjualan karena adanya perubahan selera konsumen
B. mesin pemintalan sudah ketinggalan zaman dan kurang efisien
C. menunggaknya bunga pinjaman selama 7 bulan
D. kurangnya tenaga ahli sehingga produk yang dihasilkan kurang
memenuhi standar kualitas yang diharapkan
KEGIATAN BELAL.JAR 3
standar yang telah mereka tentukan dengan berbagai kriteria penilaian yang
antara lain telah disebutkan pada kegiatan belajar sebelumnya.
Tahap penilaian dalam kehidupan proyek adalah waktu yang diperlukan
oleh seseorang atau sekelompok penilai objektif yang memungkinkan untuk
menemukan kelemahan-kelemahan proyek guna mendapatkan kesimpulan
yang objektif bahwa proyek bisa dilaksanakan atau tidak. Dasar penilaian
proyek adalah bahwa proyek akan berhasil jika sehat dalam semua aspek
yang dinilai.
Secara umum, analisis proyek bertujuan untuk memperkirakan tingkat
keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek agar
tidak terjadi pemborosan sumber daya sehingga dapat menghindari proyek-
proyek yang tidak menguntungkan. Tujuan lain adalah untuk mengadakan
penilaian terhadap kesempatan investasi yang ada sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan dapat memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan,
guna menentukan prioritas investasi.
Penilaian proyek memiliki tekanan yang berbeda-beda, yaitu antara
usaha pencari laba dan usaha bukan pencari laba. Di bawah ini akan
diterangkan perbedaan tekanan penilaian antara kedua usaha tersebut.
Usaha pencari laba cenderung ditangani oleh pihak swasta daripada oleh
pihak pemerintah. Ide proyek yang diusulkan oleh swasta biasanya
didasarkan pada motif mencari laba atau keuntungan. Dengan kata lain,
seorang pengusaha mencari kesempatan investasi atau memilih proyek di
antara berbagai alternatif sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
keuntungan atau laba yang sebesar-besamya. Kecenderungan mencari laba
memaksa pihak swasta atau pihak-pihak lain yang berkecimpung di dalam
usaha pencari laba untuk bekerja seefisien mungkin, dengan mengusahakan
pengeluaran biaya serendah-rendahnya dan mempekerjakan tenaga kerja
sesedikit mungkin untuk mencapai tujuan keuntungan/laba tertentu atau
mencapai keuntungan/laba maksimal dengan mengeluarkan biaya tertentu.
Kecenderungan usaha pencari laba selain mencari kemungkinan-
kemungkinan mendapatkan laba adalah meminimalkan risiko. Keduanya
merupakan hal yang positif baik bagi perekonomian nasional maupun bagi
investor. Adanya kebebasan dalam pengambilan keputusan berdasarkan
alasan ekonomis tanpa memikirkan pertimbangan atau alasan lain akan
e EKMA431 1/MODUL 1 1.21
____ -.........;
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FORMATIF 3
4) Pernyataan yang benar mengenai us aha bukan pencari lab a adalah ....
A. usaha bukan pencari laba tidak memperhitungkan keuntungan
komersial proyek
B. perusahaan bukan pencari laba biasanya tidak perlu membuat studi
kelayakan secara detail
C. perusahaan bukan pencari laba hanya dimiliki oleh pemerintah
D. perusahaan bukan pencari lab a tetap harus bekerj a secara efisien
6) Berikut ini bukan tujuan utama dari perusahaan pencari laba adalah ....
A. memaksimalkan laba
B. meminimalkan risiko keuangan
C. meminimalkan risiko bisnis
D. memaksimalkan permintaan
10) Penanganan proyek pemerintah kerap kali tidak dapat berjalan dengan
efisien, hal ini biasanya disebabkan oleh ....
A. terlalu banyaknya tujuan yang hendak dicapai yang terkadang
bertentangan satu sama lain
B. struktur pasar yang dikuasai pemerintah bersifat monopoli
e EKMA431 1/MODUL 1 1.27
KEGIATAN BELAL.JAR 4
Investor dalam hal ini bisa suatu lembaga domestik atau asing, bisa pula
individu pemilik modal domestik maupun asing. Investor adalah orang atau
lembaga yang memiliki sejumlah dana dan menanamkan dananya secara
langsung dalam suatu proyek investasi dengan mendapatkan kompensasi
berupa dividen. Investor dalam Perseroan Terbatas (PT) disebut pemegang
saham. Dengan menanamkan dananya secara langsung di dalam kegiatan
investasi, investor bisa berperan aktif dalam pengendalian dan pengoperasian
perusahaan.
Investor (sebagai pemilik perusahaan nantinya atau sebagai pemegang
saham) akan lebih memperhatikan prospek usaha tersebut. Pengertian
prospek di sini adalah tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh
dari investasi tersebut beserta risikonya. Ada hubungan yang positif antara
tingkat keuntungan dan risiko investasi. Semakin tinggi risiko investasi
semakin tinggi tingkat keuntungan yang diminta oleh para investor.
Para investor dalam menanamkan dananya menggunakan prinsip bahwa
proyek yang akan dibiayainya harus benar-benar dipersiapkan dan harus
layak dari segi teknis, ekonomis, dan keuangan. Hal ini karena mereka tidak
menginginkan proyeknya gagal. Oleh karena itu, diperlukan studi yang serius
dalam merencanakan suatu proyek yang disebut studi kelayakan
perusahaan/proyek. Studi kelayakan tersebut bisa dibuat oleh calon investor
itu sendiri, pemilik proyek yang masih membutuhkan penanam modal lain
atau pihak ketiga, misalnya konsultan.
e EKMA431 1/MODUL 1 1.29
LATI HAN
TES FORMATIF 4
2) Berikut ini bukan faktor-faktor utama yang diperlukan oleh investor pada
saat dia menilai suatu proyek adalah ....
A. tingkat keuntungan
B. besarnya subsidi yang mungkin diterima proyek tersebut
C. tingkat risiko yang dihadapi proyek tersebut
D. besarnya tingkat pengendalian terhadap proyek tersebut
KEGIATAN BELAL.JAR 5
Kriteria Keputusan
relatif tinggi atau proyek tersebut paling tidak bisa mengatasi kesulitan
de visa.
2. Jika proyek-proyek yang selama ini ada dinilai dalam jangka panjang
tidak mampu menghasilkan devisa yang cukup bagi negara yang
bersangkutan, perhatian akan dialihkan pada pembangunan proyek-
proyek yang memberikan pendapatan devisa atau menghemat devisa.
LATIHAN
____........
RANGKUMAN
------------------------------------
TES FDRMATIF 5
8) Salah satu hal yang tidak menjadi kelemahan jika kita menggunakan
kriteria intensitas faktor saat menilai kelayakan proyek adalah ....
A. kriteria intensitas faktor tidak dapat dijadikan satu-satunya kriteria
keputusan investasi
B. adanya asumsi bahwa faktor-faktor lain dianggap tetap tidak
berpengaruh dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dijadikan
faktor
C. kurang diperhatikannya pengaruh faktor-faktor lain yang mungkin
dapat mengurangi nilai proyek
D. kriteria intensitas faktor ini biasanya tidak mempertimbangkan
profitabilitas komersial
10) Berikut ini pemyataan yang paling tepat tentang profitabilitas komersial
adalah kriteria ....
A. yang paling tepat untuk mengukur nilai bersih suatu proyek terhadap
perekonomian nasional
B. yang mengukur rate of return proyek dalam kaitannya sebagai
perusahaan komersial
C. keputusan investasi yang mendasarkan pada pertimbangan
sumbangan proyek terhadap perekonomian nasional dalam
menampung tenaga kerja
D. keputusan proyek yang mempertimbangkan faktor sumbangan
devisa dari proyek tersebut
Tes Formatif 1
1) D. Hal yang bukan termasuk dalam pengertian proyek menurut studi
kelayakan bisnis adalah membangun rumah tinggal untuk
kepentingan pribadi.
2) C. Penerimaan pajak bukan termasuk kriteria dalam menilai kelayakan
proyek bagi proyek yang berorientasi laba.
3) C. Meningkatnya gaya hidup mewah bukan termasuk manfaat
industrialisasi.
4) A. Mengimpor teknologi yang mutakhir dari negara maju, diperlukan
untuk mendukung industrialisasi terutama untuk menghasilkan
produk berkualitas untuk diekspor.
5) B. Berdasarkan alasan pendiriannya proyek dapat dibagi menjadi
proyek yang berorientasi laba dan proyek yang berorientasi nonlaba.
6) D. Proyek penyamakan kulit di Yogyakarta memiliki tingkat
probabilitas keberhasilan tertinggi di antara alternatif lainnya karena
didukung oleh bahan mentah dan pasar bagi proyek tersebut.
7) B. Analisis yang digunakan untuk menentukan kapasitas pabrik yang
paling efisien adalah analisis aspek teknis.
8) B. Kebijakan saluran distribusi termasuk dalam salah satu bauran
pemasaran yang biasanya dianalisis dalam aspek pemasaran.
9) C. Penentuan tingkat kualitas produk termasuk dalam kebijakan bauran
pemasaran dalam analisis aspek pasar.
10) C. Keberhasilan sebuah proyek yang berorientasi lab a biasanya
ditentukan dalam bentuk tingkat keuntungan yang diharapkan.
TesFormatif2
1) A
2) B
3) C. Sebagai fungsi pengawasan studi kelayakan dapat digunakan untuk
mengevaluasi apakah basil yang diperoleh telah sesuai dengan yang
direncanakan.
4) B. Naik suku bunga pinjaman termasuk ke dalam risiko keuangan
proyek, bukan risiko bisnis.
1.50 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Tes Formatif 3
1) A. Tujuan utama perusahaan pencari laba adalah untuk mendapatkan
keuntungan maksimum dari berbagai alternatif proyek yang ada.
2) C. Pembangunan pabrik untuk kepentingan militer bukan termasuk
proyek yang berorientasi laba.
3) B. Alasan utama pemerintah melaksanakan proyek gas dan minyak
bumi adalah untuk menghindari adanya monopoli pihak swasta
terhadap produk yang menghidupi hajat orang banyak.
4) D. Meskipun tidak berorientasi laba perusahaan bukan pencari laba
tetap harus menjalankan proyek secara efisien untuk menghemat
pengeluaran sehingga proyek tersebut dapat memberikan manfaat
lebih banyak dan lebih lama kepada masyarakat.
5) B. Alasan utama pemerintah menyerahkan sebagian proyek fasilitas
social overhead karena pemerintah tidak dapat melaksanakan
proyek tersebut secara efisien bukan karena pemerintah tidak
memiliki dana yang cukup.
6) D. Permintaan pasar yang tinggi tidak dapat menjamin tingginya
keuntungan yang mungkin diperoleh oleh proyek tersebut.
7) C. Kecenderungan proyek yang berorientasi laba adalah memperoleh
keuntungan tertentu dengan biaya sekecil-kecilnya sesuai dengan
prinsip ekonomi.
e EKMA431 1/MODUL 1 1. 51
Tes Formatif 4
1) C. Karyawan bukan merupakan pihak yang berkepentingan secara
langsung terhadap hasil analisis studi kelayakan suatu proyek.
2) B. Bagi investor atau calon investor faktor-faktor utama yang menjadi
alat untuk menilai kelayakan sebuah proyek adalah tingkat
keuntungan, besarnya tingkat pengendalian terhadap proyek
nantinya serta tingkat risiko yang dihadapi, sedangkan besarnya
tingkat subsidi merupakan urusan pemerintah.
3) C. Studi kelayakan yang dibuat oleh pihak ketiga atau konsultan
memiliki kelebihan dibandingkan jika dibuat sendiri karena
biasanya lebih objektif, lebih akurat dan lebih dapat dipercaya oleh
calon kreditor, akan tetapi biasanya memerlukan biaya yang lebih
besar dibanding jika kita melakukan studi kelayakan sendiri.
4) B. Tujuan utama pihak kreditor melakukan studi kelayakan proyek
adalah untuk menentukan diberikan tidaknya pinjaman bagi proyek
yang bersangkutan.
5) D. Pemerintah tidak berkepentingan secara langsung terhadap besarnya
tingkat keuntungan yang akan diterima oleh investor.
6) B
7) A
8) D
1.52 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Tes Formatif 5
1) C. Besarnya jumlah tenaga kerja bukan merupakan kriteria utama bagi
investor untuk menilai kelayakan sebuah proyek.
2) B. Negara berkembang, seperti Vietnam biasanya merniliki sumber
daya manusia yang banyak, sedangkan sumber daya modal lebih
terbatas sehingga faktor banyaknya sumber daya manusia yang akan
bekerja dalam proyek tersebut menjadi salah satu faktor yang
penting dalam menilai kelayakan usaha tersebut.
3) C. Proyek perkebunan kelapa sawit yang bertujuan untuk ekspor akan
mendatangkan valuta asing bagi pemerintah.
4) A. Salah satu kelebihan kriteria profitabilitas ekonorni adalah
dipertimbangkannya berbagai hal non ekonornis, seperti dampak
terhadap lingkungan hidup, kehidupan sosial dan aspek lainnya.
5) B. Untuk proyek-proyek besar yang membutuhkan dana dan fasilitas
infrastruktur dari pemerintah biasanya menggunakan kriteria
profitabilitas ekonomi nasional karena pemerintah berkepentingan
terhadap kontribusi proyek tersebut terhadap ekonorni nasional
secara keseluruhan.
6) B. Pada mas a PELIT A I sasaran pembangunan bangsa Indonesia
adalah sektor pertanian dan industri pendukung pertanian, industri
pupuk urea merupakan industri pendukung pertanian sehingga
merniliki probabilitas yang paling tinggi di antara proyek-proyek
lainnya.
7) D. Daerah Aceh merupakan daerah yang mayoritas penduduknya
merniliki adat dan kepercayaan Islami sehingga proyek minuman
beralkohol yang dihararnkan dalam kepercayaan Islam tidak akan
mendapat dukungan dari penduduk setempat sehingga sulit untuk
didirikan.
8) D. Semua proyek bisnis tentu akan memperhatikan tingkat
profitabilitas komersialnya dan tidak tergantung kriteria keputusan
apa yang dipakai untuk menilai kelayakan proyek tersebut.
9) C. Intensitas tenaga kerja adalah termasuk kriteria intensitas faktor.
Kriteria intensitas faktor tenaga kerj a menilai proyek yang baik
adalah proyek yang menggunakan tenaga kerja terbanyak
dibandingkan yang lain.
10) B.
e EKMA431 1/MODUL 1 1. 53
Daftar Pustaka
Siswanto Sutojo. (1996). Studi Kelayakan Proyek, Teori dan Praktik. Jakarta:
Pustaka Binaman.
Suad Husnan, M.B.A. (1986). Studi Kelayakan Proyek, Konsep, Teknik, dan
Penyusunun Laporan. Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi.
Kembali ke Daftar
., lsi
MDDUL 2
PENDAHULUAN
nalisis dan penilaian aspek pasar merupakan salah satu penilaian yang
penting dalam rangka menilai kelayakan suatu proyek atau perusahaan.
Gagasan proyek biasanya timbul karena pemilik gagasan melihat adanya
kesempatan pasar yang masih terbuka. Banyak proyek tidak berhasil karena
mengabaikan aspek pasar tersebut terutama proyek-proyek yang dibangun
karena alasan politis, prestis dan bukan alasan ekonomis. Jika proyek
didirikan karena terutama alasan ekonomis, sangat penting untuk
mengadakan analisis dan penilaian aspek pasar dengan sebaik-baiknya agar
biaya yang telah dikeluarkan untuk pendirian proyek tidak sia-sia.
Di dalam penilaian aspek pasar dan pemasaran akan dibahas antara lain
cara mencari dan memilih gagasan proyek, memperkirakan luas pasar yang
diminta dan pasar yang tersedia. Hal ini perlu untuk mengetahui posisi
perusahaan dalam industri guna merencanakan volume penjualan. Selain itu,
diungkapkan pula analisis persaingan, dan strategi untuk memasarkan produk
proyek.
Setelah mempelajari modul ini, Anda akan dapat menggunakan teknik-
teknik yang dipelajari untuk melakukan analisis dan penilaian aspek pasar.
Selain itu, Anda akan mampu merencanakan strategi pemasaran untuk
merealisasi rencana yang telah disusun dan dinilai.
Secara lebih khusus, Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan cara-cara mencari dan memilih gagasan proyek;
2. melakukan pengukuran luas pasar potensial;
3. menjelaskan teknik-teknik meramal pasar yang akan datang;
4. menyusun strategi pemasaran usaha apabila rencana investasi
dilaksanakan.
2.2 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Banyak produk baru, baik barang maupun jasa termasuk dalam salah
satu dari tiga kategori di atas. Kebutuhan akan mesin hitung atau kalkulator
kecil, misalnya sudah timbul sebelum teknologinya ditemukan. Ketika
teknologi mesin hitung sudah tersedia dan produk tersebut mulai
diperkenalkan maka penjualan mesin hitung jauh melonjak hingga melebihi
perkiraan produsen yang paling optimis sekalipun. Air mineral dalam
kemasan merupakan contoh produk yang pada mulanya tidak disadari
masyarakat sebagai kebutuhan. Produsen berhasil meyakinkan masyarakat
bahwa mereka membutuhkan air yang bersih, sehat dan praktis untuk dibawa
ke mana-mana. Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
produk dan pengembangan pasar mutlak diperlukan karena kedua hal
tersebut merupakanjaminan bagi keuntungan yang potensial.
Suatu gagasan atau ide usaha yang bagus merupakan kunci emas bagi
keberhasilan usaha. Ada suatu pendapat yang mengemukakan bahwa ide
produk yang baik hanya dapat diperoleh melalui penelitian yang terorganisir
dan akan menghabiskan banyak waktu. Seorang usahawan (entrepreneur)
e EKMA431 1/MODUL 2 2.5
1. Mencari Kebutuhan
U saba mengembangkan gagasan dapat dilakukan dengan
mengembangkan kebutuhan. Mencari dan mengidentifikasi kebutuhan
masyarakat dapat dilakukan dengan menggunakan informasi yang
menunjukkan kemungkinan kebutuhan. Pendekatan ini mensyaratkan
tersedianya data dan analisis yang mendalam sehingga kita harus menggali
informasi yang relevan bagi pengembangan gagasan kebutuhan itu.
Kebutuhan itu mungkin sudah dipenuhi, namun dengan cara yang tidak
efisien, misalnya dengan harga yang tinggi atau kebutuhan tersebut belum
dipenuhi sama sekali. Terdapat beberapa cara untuk mengembangkan
gagasan dengan mencari alternatif kebutuhan seperti berikut ini:
Di samping itu, apabila tersedia cukup bahan baku di dalam negeri, akan
lebih menguntungkan memproduksi produk yang semula diimpor tersebut di
dalam negeri. Hal ini disebabkan karena dapat menghemat biaya transportasi,
e EKMA431 1/MODUL 2 2.9
biaya tenaga kerja yang relatif lebih rendah sehingga harga pokok produksi
per unit lebih rendah.
c. Biaya persaingan
Biaya produksi dan distribusi harus memungkinkan harga produk tetap
mampu bersaing di pasar dan proyek masih mampu mendapatkan keuntungan
atas penjualan produknya. Penilaian hal ini harus memperhatikan beberapa
faktor sebagai berikut.
1) Biaya berbagai bahan baku.
2) Biaya tenaga kerja.
3) Biaya distribusi.
4) Biaya pemasaran.
5) Tingkat efisiensi proses produksi.
6) Biaya asuransi, garansi.
7) Paten dan lisensi.
pada saat kita menghadapi banyak pilihan dan harus menentukan satu pilihan
yang terbaik. Paling tidak dengan cara semacam ini, kita akan memperoleh
informasi tentang peringkat dari berbagai gagasan yang dapat kita
laksanakan, meskipun pada pilihan terakhir pengalaman usahawan akan
sangat berperan dalam penentuan pilihan tersebut. Sebagai contoh, seorang
pengusaha muda memiliki beberapa ide usaha, yaitu:
1) mendirikan kafe yang khusus menjual menu rendah kalori~
2) mendirikan usaha jasa binatu;
3) mendirikan usaha penjualan aksesoris telepon genggam~
4) membuka usaha penyewaan komputer~
5) mendirikan usaha peternakan ayam broiler.
Oleh karena tidak mungkin melaksanakan kelima ide di atas maka perlu
diadakan analisis komparatif untuk membandingkan setiap ide. Aspek-aspek
yang diperhatikan adalah:
1) kondisi pasar saat ini ~
2) prospek pertumbuhan pasar~
3) biaya us aha~
4) risiko kegagalan us aha.
Tabel 3.1.
Analisis Komparatif Ide Usaha
Ide Usaha
No. Aspek
Peter-
Kafe Binatu Aksesoris Penyewaan
nakan
A. Kondisi pasar saat ini
A.1. Besar pasar 7 7 3 8 7
A.2. Kaitan dengan 5 8 2 6 8
kebutuhan
A.3. Tingkat persaingan 8 4 6 4 5
A.4. Hubungan kualitas 6 3 8 4 4
dan harga
A.5. Kebutuhan jasa 7 1 6 8 2
pendukun~
Total 33 27 25 30 26
2.16 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Ide Usaha
No. Aspek
Peter-
Kafe Binatu Aksesoris Penyewaan
nakan
B. Prospek pertumbuhan pasar
8.1. Peningkatan 8 8 7 8 8
konsumen potensial
8.2. Peningkatan 8 8 8 8 8
kebutuhan
8.3. Trend ekonomi 6 4 8 6 5
8.4. Keunggulan bersaing 6 6 6 6 6
8.5. Peningkatan 5 8 6 8
•
penenmaan
konsumen
Total 33 34 35 36 34
C. Biaya usaha
C.1. Biaya bahan baku 8 5 8 8 5
C.2. Biaya tenaga kerja 6 7 3 3 8
C.3. Biaya penjualan 8 8 4 4 8
C.4. Biaya layanan 4 4 4 4 4
konsumen
C.5. Efisiensi proses 3 3 7 3 4
produksi
Total 29 27 26 22 29
D. Risiko kegagalan usaha
0.1. Risiko teknolo i 6 6 4 6 6
0.2. Stabilitas pasar 7 5 4 4 7
0.3. Persaingan dari ba- 4 6 3 4 8
•
rang 1mpor
0.4. Pengadaan masukan 4 7 8 8 4
0.5. Kontrol pemerintah 8 8 7 3 8
Total 29 32 26 25 33
Grand Total 124 120 112 113 122
Dari analisis di atas, diperoleh urutan peringkat dari setiap ide usaha,
yaitu:
1) mendirikan kafe dengan menu rendah lemak;
2) mendirikan usaha petemakan ayam broiler;
3) mendirikan usaha jasa binatu;
4) membuka us aha penyewaan komputer;
5) mendirikan usaha aksesoris.
e EKMA431 1/MODUL 2 2.17
e. Estimasi biaya
Harus dilakukan estimasi secara teliti terhadap biaya operasi (operation
cost) dan biaya investasi (investment cost).
f Estimasi keuntungan
Pengumpulan data harus mencakup estimasi keuntungan atas perusahaan
sejenis dan estimasi keuntungan atas proyek yang diteliti.
e EKMA431 1/MODUL 2 2.19
g. Data lain
Dalam banyak kasus, faktor-faktor berikut merupakan hal yang penting
dalam mengevaluasi kelayakan usulan produk, khususnya dalam
hubungannya dengan perusahaan baru, yaitu:
1) sikap masyarakat lokal terhadap industri (local attitude toward industry);
2) data pendidikan, rekreasi;
3) tersedianya tempat.
LATI HAN
•
---- ~ -
1) Oleh karena keberhasilan suatu us aha akan sangat ditentukan oleh dapat
tidaknya produk-produk yang ditawarkan itu dijual, diharapkan dari
penjualan tersebut akan diperoleh keuntungan yang cukup untuk
pengembangan investasi.
2) Produk yang karena:
a) tak seorang pun dapat membuatnya;
b) kebutuhan yang belum diketahui;
c) kebutuhan itu sendiri yang belum ada, seperti kebutuhan alat angkut
berekreasi ke bulan, motor dengan bahan bakar tenaga matahari.
3) Mengembangkan ide produk dengan mencari kebutuhan dapat
dilaksanakan dengan cara, misalnya studi industri karena dengan studi
industri dapat diketahui adanya permintaan dari derived demand atas
produk yang sudah ada.
4) Lima cara untuk mendapatkan gagasan produk:
a) studi bahan baku lokal,
b) studi imp or,
c) studi keahlian lokal,
d) studi implikasi teknologi, dan
e) dengan daftar industri.
5) Oleh karena perubahan sosial akan membawa pengaruh perubahan nilai
dan sistem nilai yang dianut, dan hal ini mengakibatkan terj adinya
perubahan pola konsumsi dan tentunya kebutuhan hidupnya.
6) Faktor yang harus diperhatikan:
a) luas pasar;
e EKMA431 1/MODUL 2 2.21
RANGKUMAN
TES FDRMATIF 1
1) Berikut ini bukan contoh produk yang ditujukan untuk memenuhi pasar
yang sudah ada kebutuhan ....
A. sabuk pengaman pada mobil
B. rekreasi ke luar angkasa
C. helm pengaman
D. baju hangat pada musim dingin
4) Salah satu alas an memilih produk yang akan diproduksi untuk suatu
proyek adalah ide tentang ....
A. perluasan produk
B. masalisasi produk khusus
C. disain produk yang lebih menarik
D. imitasi produk
2.24 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
11) Salah satu sebab kegagalan produk baru mencapai tingkat penjualan
yang diharapkan adalah ....
A. sumber daya manusia yang sedikit
B. kelemahan desain dan pengembangan produk
e EKMA431 1/MODUL 2 2.25
12) Studi kelayakan pendahuluan tidak dapat dijadikan sebagai dasar layak
tidaknya suatu proyek karena ....
A. studi bersifat umum dan sebagai tindak lanjut dari proses
•
penyar1ngan
B. perlu studi kelayakan yang sebenarnya
C. studi tidak mendalam hanya menentukan metode dan teknis analisis
dan mengestimasi biaya untuk studi kelayakan
D. bersifat sementara dan tidak dapat dij adikan dasar pengambilan
keputusan
14) Faktor berikut ini tidak begitu penting dalam mengevaluasi kelayakan
usulan produk, khususnya dalam hubungan dengan perusahaan baru
adalah ....
A. sikap masyarakat lokal terhadap industri
B. data pendidikan dan rekreasi
C. tersedianya tempat
D. tersedianya karyawan level bawah
15) Langkah berikut ini bukan cara untuk menyimpulkan data dalam studi
kelayakan pendahuluan ....
A. wawancara dengan tenaga pemasaran
B. penelitian kepustakaan
C. menghubungi asosiasi
D. wawancara dengan pesaing
KEGIATAN BELAL.JAR 2
3. analisis penawaran produk pada masa lalu dan masa sekarang (baik dari
impor maupun produksi lokal), juga termasuk informasi mengenai
keadaan persaingan, harga penjualan yang terjadi, kualitas, dan strategi
•
pemasaran para pesa1ng;
4. perkiraan permintaan yang akan datang dari produk yang bersangkutan;
5. perkiraan pangsa pasar (market share) proyek dengan
mempertimbangkan tingkat permintaan, penawaran, posisi perusahaan
dalam persaingan dan program pemasaran perusahaan.
Ada banyak prosedur yang bisa diikuti agar studi pasar berjalan dengan
efisien dan efektif. Salah satu prosedur tersebut, memiliki tahapan sebagai
berikut:
1. menentukan tujuan studi;
2. studi pasar informal;
3. studi pasar formal:
a. studi data sekunder;
b. studi data primer.
4. karakteristik permintaan saat ini;
5. perkiraan permintaan yang akan datang;
6. merencanakan strategi pemasaran;
7. menilai kelayakan pasar.
B. STUDIPASARINFO~AL
1. Data Sekunder
Studi pasar secara formal adalah mencari dan mendapatkan data serta
menganalisisnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
dirumuskan di dalam tujuan. Data tersebut dapat berupa data sekunder atau
data primer. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan pada waktu
sebelumnya oleh pihak lain atau pihak yang bersangkutan. Sedangkan data
yang didapatkan langsung dari sumbernya untuk pertama kalinya oleh pihak
peneliti disebut data primer. Data sekunder dapat berasal dari kumpulan
informasi dan laporan perusahaan tahun-tahun sebelumnya, laporan-laporan
yang ada di perpustakaan, kantor-kantor pemerintah, universitas, organisasi
profesional dan perdagangan atau sejenisnya. Data sekunder tersebut dapat
berupa laporan pemerintah dan terbitan-terbitan pemerintah, misalnya Nota
Keuangan, Propenas, Peraturan-peraturan Pemerintah, Undang-undang, dan
sebagainya. Bentuk lainnya, misalnya majalah, jurnal atau hasil-hasil
penelitian para ilmuwan. Di Indonesia, salah satu sumber data sekunder yang
sering dipakai adalah catatan statistik Biro Pusat Statistik (BPS) yang
meliputi baik data ekspor maupun impor.
e EKMA431 1/MODUL 2 2.31
2. Data Primer
Jika data sekunder dinilai masib kurang lengkap sebingga belum bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telab dirumuskan dalam tujuan secara
memuaskan maka diperlukan data primer. Data primer diperoleb dari objek
penelitian dengan melakukan survei atas pibak-pibak yang terlibat atau
berbubungan dengan produk yang akan diteliti. Misalnya, pesaing, pej abat
pemerintab, asosiasi perdagangan atau industri terkait, pembeli dan pemakai.
Metode pengumpulan data dilakukan dalam bentuk daftar pertanyaan
yang dikirimkan lewat pos atau diberikan langsung, wawancara langsung
(depth interview), atau wawancara melalui telepon. Faktor-faktor yang
mempengarubi pemiliban metode pengumpulan data adalab waktu yang
tersedia untuk mengadakan survei, anggaran biaya yang tersedia, basil yang
dibarapkan dan kemampuan mengadakan penelitian dari masing-masing
analis. Selain itu, jenis konsumen juga mempengaruhi pemiliban teknik
pengumpulan data yang akan dipakai. Misalnya, apabila kondisi dana
memungkinkan dan saluran telepon sudab menjangkau, seorang analis akan
memilib metode pengumpulan data melalui telepon daripada mengadakan
wawancara langsung jika jenis data yang ingin dikumpulkannya banya
beberapa dan tidak bersifat kompleks atau membutubkan keterangan lebib
lanjut.
Setelab bentuk survei ditentukan, penentuan sampel responden yang
akan diteliti perlu ditentukan pula. Alasan mendasar dari pemiliban sampel
adalah tidak memungkinkan melakukan penelitian terhadap selurub populasi
mengingat keterbatasan biaya dan waktu. Setelab mendapatkan data primer
dan sekunder, tabap selanjutnya adalab memproses dan menganalisis data
yang meliputi penyuntingan, pemberian kode, dan tabulasi.
Dari basil tabulasi data sekunder dan primer, seorang analis dapat
menentukan nilai dan mendapatkan gambaran mengenai karakteristik pasar
dari produk proyek. Karakteristik pasar, meliputi luas pasar, pangsa pasar,
pola pertumbuban pasar, saluran pasar, dan karakteristik lainnya. Pasar
meliputi selurub individu dan organisasi yang secara riil atau potensial
merupakan konsumen suatu produk.
Pada dasarnya pasar meliputi konsumen, industri, perantara dan
pemerintab. U saba untuk mengadakan klasifikasi pasar bisa ditinj au dari sifat
2.32 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
LATIHAN
1) Pada prinsipnya apa yang perlu diteliti di dalam studi aspek pasar atau
studi kelayakan proyek?
2) Apa yang dimaksud dengan studi pasar informal?
3) Mengapa data primer dibutuhkan dalam analisis pasar?
4) Sebutkan lima sumber data sekunder!
5) Apa saja yang perlu dianalisis dalam menentukan permintaan saat ini?
RANGKUMAN
------------------------------------
TES FORMATIF 2
3) Data impor suatu produk bagi analisis pasar produk sejenis yang akan
dipasarkan di dalam negeri ....
A. dibutuhkan untuk mengetahui jumlah permintaan yang sebenamya
B. tidak dibutuhkan karena produk tidak diekspor
C. dibutuhkan untuk kelengkapan data saja
D. tidak dibutuhkan karena tidak ada gunanya
2.36 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
10) Tujuan utama diadakan tes lapangan dari daftar pertanyaan yang telah
dibuat adalah untuk ....
A. mengadakan studi pasar informal
B. mengetahui siapa pernakai akhir produk yang bersangkutan
C. menguji apakah daftar pertanyaan tersebut cukup dapat dimengerti
atau belum
D. mengetahui kondisi saat sekarang dan prospeknya
KEGIATAN BELAL.JAR 3
PE = P + (I - E) + ~C, di mana
a. Pasar potensial
Dalam pengukuran permintaan sekarang, analis perlu mengukur pasar
potensial, yaitu jumlah penjualan maksimal (dalam unit atau rupiah) yang
bisa dicapai oleh seluruh perusahaan dalam industri yang bersangkutan
selama suatu waktu dan dalam tingkat usaha-usaha pemasaran serta keadaan
e EKMA431 1/MODUL 2 2.41
lingkungan tertentu. Salah satu metode yang bisa dipakai adalah Metode
Rasio Rantai (Chain Ratio Method), yaitu suatu metode perhitungan pasar
potensial yang mengalikan suatu angka dasar dengan beberapa persentase
penyesuaian. Sebagai contoh, permintaan untuk makanan kecil rendah kalori
= jumlah penduduk X pendapatan per kapita X rata-rata persentase
pendapatan yang dibelanjakan untuk makanan secara umum X rata-rata
persentase dari pengeluaran makanan yang dibelanjakan untuk makanan
ringan rendah kalori.
b. Pang sa pasar
Selain mengukur pasar potensial, suatu perusahaan perlu mengetahui
bagian penjualan nyata/aktual perusahaan dalam industri yang bersangkutan
di pasar. Hal tersebut berarti bahwa perusahaan harus mengidentifikasikan
pula pesaingnya dan memperkirakan besarnya penjualan pesaing tersebut,
yang akan dibahas secara khusus pada bagian akhir Kegiatan Belajar 4 ini.
Meskipun sulit mendapatkan data penjualan yang sebenarnya dari para
pesaing, perusahaan tetap bisa mengukur prestasinya di dalam industri.
Misalnya, sebuah perusahaan mengukur pertumbuhan penjualannya sebesar
5% setahun, padahal pertumbuhan barang sejenis dalam industri adalah
sebesar 10%. Hal tersebut berarti bahwa sebenarnya, di dalam industrinya,
prestasi perusahaan tidak memuaskan.
2. Meramal Permintaan
Peramalan produksi dan penjualan suatu produk yang permintaannya
stabil dari waktu ke waktu dan tidak ada persaingan relatif lebih mudah
dibandingkan dengan peramalan produksi atau penjualan produk yang
memiliki kondisi sebaliknya. Pada kenyataannya, dalam sebagian besar
pasar, permintaan pasar keseluruhan, dan permintaan produk perusahaan
sangat tidak stabil. Oleh karena itu, peramalan menjadi suatu hal yang
penting sekali.
Teknik-teknik peramalan yang ada dibuat atas dasar segala sesuatu yang
dikatakan, dikerjakan, atau yang telah dilakukan masyarakat. Teknik
peramalan atas dasar segala suatu yang dikatakan masyarakat, misalnya
peramalan berdasarkan pendapat wiraniaga (salesmen), pendapat
konsumen/pembeli, dan pendapat para ahli.
Salah satu contoh teknik peramalan atas dasar segala sesuatu yang
dikerjakan masyarakat adalah Metode Tes Pasar. Metode Tes Pasar biasanya
2.42 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Contoh:
Apakah saudara bermaksud membeli rumah dalam waktu 6 bulan ini?
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00
Tidak Sedikit Cukup Banyak Tinggi Tinggi
sama kemungkinan kemungkinan kemungkinan kemungkinan
sekali
yaitu trend, variasi siklis, variasi musim, dan variasi tidak beraturan.
Keempat komponen tersebut dapat digunakan dan dapat diproyeksikan untuk
menemukan permintaan masa datang.
Komponen pertama adalah trend (T) merupakan suatu kecenderungan
prestasi masa lalu baik kecenderungan meningkat atau menurun yang
menunjukkan aktivitas ekonomi dalam dinamika perekonomian dan
merupakan keadaan jangka panjang dalam ukuran waktu menurut fenomena
ekonomi.
Komponen kedua adalah variasi siklis. Komponen tersebut menunjukkan
gerakan perubahan penjualan. Penjualan dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi
secara luas yang cenderung bersifat periodik.
Komponen lain adalah variasi musim, yakni suatu pola perubahan
tertentu yang bersifat periodik dalam satu tahun. Satuan waktu yang dipakai
bisa harian, mingguan, bulanan, atau triwulanan. Komponen tersebut sangat
erat hubungannya dengan faktor iklim, hari libur, dan kebiasaan dagang.
Komponen keempat adalah variasi tidak beraturan, meliputi segala
sesuatu kejadian yang tidak bisa diduga dan diramalkan semula. Misalnya,
adanya pemogokan total seluruh negeri untuk menuntut kenaikan upah,
bencana alam, kebakaran, dan lain sebagainya.
Analisis Runtut W aktu terdiri atas dekomposisi rene ana penjualan mumi
ke dalam empat komponen tersebut di atas. Kemudian, komponen-komponen
tersebut digabungkan kembali untuk menghasilkan peramalan penjualan.
Contoh sederhana adalah sebagai berikut.
Sebuah perusahaan asuransi berhasil menjual polis sebanyak 12.000
pada tahun ini. Diramalkan tahun berikutnya akan meningkat 5%. Berarti
penjualan tahun berikutnya adalah 12.600 (=12.000 x 1,05). Pada tahun
depan diramalkan terjadi inflasi yang akan menurunkan penjualan sebesar
10%. Berarti proyeksi penjualan akan sebesar 11.340 (=12.600 x 0,90) dan
penjualan rata-rata sebulan akan sebesar 945 (11.340/12). Jika bulan
Desember merupakan penjualan puncak dengan index 1,30 maka
diperkirakan penjualan bulan Desember tahun berikut akan sebesar 1.228,5
(945 x 1,3). Jika diperkirakan tidak akan ada faktor tidak terduga, seperti
pemogokan dan sebagainya maka penjualan pada bulan Desember tahun
depan adalah sebesar 1.228,5.
Suatu perusahaan yang menjual banyak jenis produk dan yang ingin
meramalkan penjualannya secara efisien dan ekonomis, dapat menggunakan
2.46 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Y =a+ bx
dengan model:
e EKMA431 1/MODUL 2 2.47
Y-Y'
RKA=
n
1\ , (Y- Y')2
KKMA =~
\/~.J~--
n
3. Tes Korelasi
Dengan rumus
r= 1-
r = koefisien korelasi
Y =data riil
Y' = data peramalan
z = means data riil
e EKMA431 1/MODUL 2 2.49
4. Control Limit
Menentukan batas atas (upper control limits) dan batas bawah (lower
control limits). Jika selisih antara nilai riil dan nilai peramalan masih di
dalam batas atas dan bawah maka teknik peramalan yang digunakan masih
bisa dipertanggungjawabkan.
) ~marginal (Y - Y')
(DofF) R = ~-----
n-1
1. Identitas Pesaing
Terdapat empat pesaing dilihat dari konsep substitusi produk. Pertama,
perusahaan yang menawarkan produk dan jasa yang sejenis dan sama dengan
perusahaan, untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sama, dan pada
harga yang sama pula, misalnya perusahaan Coca Cola dan Pepsi Cola.
Kedua, perusahaan yang menghasilkan produk atau kelompok produk
yang sama, misalnya PT Coca Cola dengan semua perusahaan minuman.
Persaingan bentuk ketiga adalah persaingan sesama perusahaan yang
menawarkanjasa yang sama. Misalnya, PT Coca Cola bersaing dengan selain
perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman.
Tingkat persaingan yang lebih luas adalah sesama perusahaan yang
menghasilkan produk konsumen atau seluruh kebutuhan manusia, yang
meliputi baik barang maupun jasa, misalnya rekreasi, barang-barang rumah
tangga.
Jika dilihat dari konsep industri dan pasar persaingan dapat
dikelompokkan menjadi persaingan atas dasar konsep industri dan persaingan
atas dasar pasar.
Persaingan atas dasar konsep industri. Industri didefinisikan sebagai
sebuah kelompok perusahaan yang menawarkan suatu produk atau kelompok
produk yang bisa saling menggantungkan satu sama lain. Istilah saling
menggantikan dalam hal ini dihubungkan dengan asumsi elastisitas
permintaan yang tinggi. Artinya jika produk yang diproduksi Perusahaan A
menurunkan harga maka permintaan barang sejenis yang diproduksi oleh
Perusahaan B mengalami penurunan. Oleh karena dengan adanya penurunan
harga barang produksi A, konsumen atas produk perusahaan B beralih ke
produk produksi A. Maka berdasarkan konsep industri, sebuah perusahaan
yang ingin sukses dalam persaingan harus memahami pola persaingan di
dalam industrinya.
Dalam persaingan atas dasar konsep pasar, perusahaan menghadapi
pesaing yang memiliki konsumen yang sama sehingga perusahaan harus
selalu bersaing untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
2. Strategi Pesaing
Pada prinsipnya, semakin seragam strategi yang dijalankan semakin
ketat persaingan yang dihadapi. Sebelum memahami strategi pesaing, perlu
diketahui lebih dahulu pengertian kelompok strategis (strategic groups).
e EKMA431 1/MODUL 2 2.51
3. Tujuan Pesaing
Perusahaan perlu mengetahui tujuan pesaingnya dengan cara mengamati
perilaku operasi perusahaan pesaing. Salah satu anggapan yang sering
dipakai adalah bahwa setiap perusahaan memiliki bauran tujuan sehingga
perusahaan perlu mengetahui tujuan pesaingnya yang dapat dilihat dari
profitabilitas, pertumbuhan pangsa pasar, aliran kas, teknologi, pelayanan,
dan kinerj a perusahaan pesaing. Dari pengetahuan tersebut, perusahaan dapat
mengetahui prestasi keuangan pesaing, reaksi pesaing terhadap strategi
pesaing lainnya.
LATIHAN
____........
1) Apa saj a yang dianalisis di dalam analisis ekonomi secara global dan apa
hubungannya dengan peramalan industri dan penjualan proyek?
2) Bagaimana cara mengetahui gambaran permintaan barang baru yang
belurn ada di Indonesia, tetapi sudah diproduksi di beberapa negara lain?
3) Jelaskan pasar potensial dan metode apa yang dapat dipakai untuk
mengukur permintaan sekarang?
4) Dimensi penilaian apa saja yang dapat digunakan untuk membandingkan
metode peramalan? Jelaskan!
5) Prinsip apa yang digunakan dalam mengadakan pengawasan peramalan?
Mengapa dilakukan pengawasan peramalan?
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Salah satu hal yang paling penting dalam melakukan analisis pasar
dan pemasaran adalah mengukur dan meramalkan permintaan pasar.
Pasar terdiri atas sekelompok konsumen potensial dan konsumen riil dari
suatu penawaran.
Prosedur yang bisa diikuti dalam mengadakan pengukuran dan
peramalan pasar adalah pertama, mengadakan analisis ekonomi secara
global, kedua, melakukan analisis industri, ketiga, mengukur dan
meramalkan permintaan proyek, dan terakhir, mengadakan pengawasan
peramalan.
Pengukuran permintaan sekarang dilakukan untuk memprediksi
permintaan yang akan datang yang terdiri atas pengukuran pasar
potensial dan pangsa pasar.
2.54 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
TES F"ORMATIF" 3
10) Dalam meramal suatu produk X, didapat nilai Kesalaban Kuadrat Mean
Akar jika menggunakan teknik peramalan Exponential Smoothing
dengan konstante a = 0,1, a = 0,5, dan a = 0,9 masing-masing adalab
3438,3, 4347,2 dan 5039,4. Dengan melibat basil KKMA tersebut nilai
konstante a rnanakab yang paling sesuai digunakan?
A. a=O,l
B. a=0,5
C. a= 0,9
D. a= 0,0
KEGIATAN BELAL.JAR 4
Strategi Pemasaran
1. Kebijakan Produk
Produk adalah unsur yang pertama dan penting dalam bauran pemasaran.
Strategi produk merupakan koordinasi keputusan yang menyangkut bauran
produk, pengelompokan produk, produk secara individu, dan produkjasa.
Definisi bauran produk menurut Kotler (1988: 452) adalah kesatuan
kelompok produk dan jenisnya yang ditawarkan penjual kepada pembeli,
sedangkan yang disebut dengan kelompok produk (product line) adalah
sekelompok produk yang sama, dipasarkan melalui cara-cara yang sama, dan
memiliki harga jual yang kurang lebih sama. Perusahaan perlu membuat
keputusan yang berkenaan dengan produk secara individu, yaitu menyangkut
masalah kualitas produk, pemberian merek, pembungkusan dan pemberian
label.
Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen produk jasa, seperti
tukang cukur, kantor akuntan, konsultan, konsultan hukum, rumah sakit
adalah produk jasa tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, tidak tetap, dan
mudah rusak. Tiap-tiap sifat tersebut di atas menimbulkan masalah dan
membutuhkan strategi tersendiri. Manajemen harus menemukan cara untuk
membuat produk jasa menjadi berwujud, meningkatkan produktivitas,
membuat standardisasi kualitas yang sering berubah, dan selalu
meningkatkan pelayanan.
Setiap produk yang ditawarkan kepada konsumen dapat dilihat
berdasarkan tiga tingkat. Pertama, inti produk itu sendiri yang merupakan
pelayanan yang penting bagi pembeli. Kedua, produk yang berwujud,
berdasarkan kualitasnya, merek, penampilannya dan pembungkusannya.
Ketiga, produk yang baik, yang diikuti dengan berbagai pelayanan yang
menyertai produk tersebut, seperti jaminan, pemasangan, pelayanan
perawatan, dan pengangkutan gratis.
Masalah bauran produk dihadapi oleh banyak perusahaan yang
menangani lebih dari satu macam produk. Terdapat empat dimensi untuk
menyusun strategi produk, yaitu pertama, dilihat dari lebarnya, artinya
berapa banyak kelompok produk yang akan diproduksi/dijual. Kedua, dilihat
dari panjangnya, yaitu jumlah jenis dalam bauran produk. Ketiga, ditinjau
dari kedalamannya, yakni jumlah variasi setiap produk yang ditawarkan.
Terakhir, dilihat dari konsistensinya, yaitu seberapa jauh hubungan berbagai
2.60 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
2. Kebijakan Harga
W alaupun faktor bukan harga mulai memainkan peranan dalam proses
pemasaran modern, harga tetap merupakan unsur yang memegang peranan
pentin g.
Dalam kaitannya dengan studi kelayakan, masalah penentuan harga
merupakan masalah yang pertama kali dihadapi dalam penentuan harga bagi
proyek baru. Dalam penentuan harga bagi proyek baru ini, Perusahaan
menghadapi enam tahapan, yaitu:
Tahap pertama, perusahaan harus menentukan tujuan perusahaan.
Misalnya,
bertahan, maksimisasi profit, pendapatan maksimal, tingkat pertumbuhan
penjualan maksimal, atau kualitas produk tinggi.
Tahap kedua, perusahaan perlu menentukan skedul permintaan yang
menunjukkan jumlah yang bisa dibeli setiap periode pada setiap pilihan
harga. Semakin tidak elastisnya permintaan terhadap produk, semakin tinggi
harga produk bisa ditetapkan.
Tahap ketiga, perusahaan memperkirakan perbedaan biaya setiap tingkat
keluaran (output).
Tahap keempat, perusahaan meneliti harga pesaing sebagai dasar untuk
menentukan harga, dengan cara mempelajari daftar pesaing, mengirimkan
e EKMA431 1/MODUL 2 2.61
tersebut selama kurun waktu yang relatif lama. Pemilihan saluran distribusi
akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen-elemen lain dalam bauran
pemasaran.
Fungsi perantara (istilah lain dari saluran distribusi) adalah memberikan
informasi, mengadakan promosi, mengadakan tawar-menawar, pembiayaan,
pengambil risiko, kepemilikan, pembayaran dan pemberian nama.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam merencanakan saluran distribusi
adalah pertama, menentukan pelayanan yang diharapkan dari para anggota
saluran distribusi, yakni meliputi jumlah unit produk yang diterima
konsumen pada setiap pengiriman (lot size). Semakin kecil jumlah yang
diterima konsumen setiap pengiriman, semakin besar pelayanan yang
diharapkan dari para penyalur. Pelayanan lainnya adalah waktu tunggu, yaitu
lamanya rentang waktu yang memesan sampai penerimaan produk. Semakin
cepat semakin baik, itu yang diharapkan para konsumen. Desentralisasi pasar
juga merupakan pelayanan. Semakin besar desentralisasi pasar semakin kecil
biaya pengangkutan kepada konsumen. Pelayanan yang dibutuhkan
konsumen lainnya adalah variasi produk yang ditawarkan semakin besar
tingkat pelayanan yang diharapkan dari penyalur.
Hal kedua, yang perlu dilakukan dalam memilih sistem saluran distribusi
adalah menentukan tujuan dan batasan saluran distribusi. Ketiga,
mengidentifikasi pilihan saluran distribusi yang penting, yang meliputi jenis
dan jumlah penyaluran, intensif atau distribusi selektif. Terakhir, adalah
menentukan hak dan tanggung jawab penyalur.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa anggota
penyalur harus secara rutin dievaluasi dengan membandingkan prestasi
sekarang dengan periode sebelumnya atau dengan membandingkan prestasi
anggota satu dengan anggota lainnya. Modifikasi saluran perlu dilakukan
secara periodik karena adanya perubahan lingkungan pemasaran, misalnya
dengan menambah atau mengurangi anggota penyalur.
4. Kebijakan Promosi
Komunikasi pemasaran merupakan salah satu elemen bauran pemasaran
yang dapat berwujud iklan, promosi penjualan, publikasi atau personal
selling.
Prinsip utama mengadakan promosi adalah untuk mengadakan
komunikasi dengan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus mengetahui
siapa yang akan dituju dan bagaimana cara mendapatkan audience.
e EKMA431 1/MODUL 2 2.63
0
-~
.
..
"
' •
0
'
_.·· :-3 LATIHAN
__ _ ..... .
I ..,_ ...,
1 ~- ·~ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
-~
1) U ntuk berhasil mewujudkan rene ana dari hasil analisis pasar sehingga
dicapai tingkat penjualan yang diharapkan, diperlukan usaha-usaha
pemasaran proyek. Usaha-usaha pemasaran proyek meliputi kesatuan
strategi yang dikoordinasi dan dikontrol oleh perusahaan dan digunakan
perusahaan untuk mencapai target pasar yang telah ditetapkan. Strategi
pemasaran terdiri atas pengambilan keputusan atas pengeluaran
pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.
e EKMA431 1/MODUL 2 2.65
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FDRMATIF 4
C. memperdalam
D. menambah konsistensi
2) Berikut ini bukan tujuan pemberian label pada produk ... produk.
A. mengidentifikasi
B. melindungi
C. memberikan deskripsi
D. mempromosikan
10) Harga minyak wangi sebuah merek tertentu ternyata jauh lebih tinggi
daripada nilai sebenarnya. Metode penentuan harga apa yang
memungkinkan terjadinya hal tersebut di atas?
A. Sealed-bid Pricing.
B. Perceived-value Pricing.
C. Return Target Pricing.
D. Going Rate Pricing.
e EKMA431 1/MODUL 2 2.69
Tes Formatif 1
1) B
2) B
3) D
4) c
5) A
6) A
7) c
8) D
9) A
10) c
11) B
12) c
13) D
14) D
15) D
Tes Formatif2
1) A. Deskripsi daerah pasar produk/jasa, saluran distribusi dan praktik
perdagangan setempat merupakan analisis kualitatif karena tidak
bisa disajikan ke dalam angka. Sedangkan untuk jurnlah perrnintaan
dan penawaran sepuluh tahun terakhir dan mendatang merupakan
sajian data angka, misalnya dalam satuan rupiah atau unit produk.
2) C. Studi pasar informal adalah studi yang dilakukan dengan
mewawancarai pihak-pihak yang berhubungan dengan produk
sejenis. Misalnya, konsumen, pedagang besar, pesaing. Studi ini
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai seluk-beluk
produk/jasa sejenis yang akan diproduksi perusahaan sebelum
mengadakan studi pasar formal.
3) A. Jurnlah perrnintaan yang sebenamya suatu produk bisa diketahui
dengan menjurnlahkan impor dan produksi lokal dikurangi ekspor.
4) B. Menggunakan daftar pertanyaan lewat pos adalah metode yang
paling memungkinkan karena relatif lebih murah, bisa mengajukan
responden di mana saja, bisa menampung jawaban (informasi)
e EKMA431 1/MODUL 2 2.71
cukup banyak karena waktu tidak dibatasi (dalam arti tidak dalam
waktu sempit data harus segera didapat). Tetapi pada dasarnya
waktu harus tetap dibatasi, misalnya dengan memberikan informasi
kepada responden bahwa jawaban harus sudah dikembalikan paling
lambat pada waktu tertentu.
5) D. Penentuan permintaan produk/jasa merupakan salah satu usaha
untuk menganalisis karakteristik permintaan saat ini, di samping
menentukan pangsa pasar dan memperkirakan pola pertumbuhan
permintaan barang/jasa. Penentuan permintaan produk/jasa itu
sendiri meliputi usaha mendefinisikan pasar dan memperkirakan
luas pasar secara keseluruhan.
6) D. Penentuan pan gsa pasar dipengaruhi oleh kondisi persaingan. Jika
persaingan ketat dan banyak, pangsa pasar cenderung ditentukan
rendah. Selain kondisi persaingan, harga produk/j as a yang terj adi di
pasar dan pola pertumbuhan permintaan juga mempengaruhi tingkat
pangsa pasar. Jika elastisitas permintaan terhadap perubahan harga
tinggi, perusahaan mudah meningkatkan pangsa pasarnya dengan
menurunkan harga. Jika pola pertumbuhan berfluktuasi, pangsa
pasar sulit ditentukan sehingga penentuan pangsa pasar cenderung
rendah.
7) B. Meramal (to forecast) penjualan mobillebih sulit karena permintaan
mobil cenderung lebih berfluktuasi dari tahun ke tahun
dibandingkan dengan bahan makanan yang cenderung stabil atau
naik dari tahun ke tahun.
8) C. Strategi pemasaran merupakan bauran pemasaran (marketing mix)
yang meliputi strategi produk/jasa, harga, promosi/iklan dan saluran
distribusi. Misalnya, barang X, suatu produk sampo yang akan
dipasarkan di Jawa Tengah dengan harga Rpl.OOO,OO per 300 ml,
dipasarkan lewat pedagang besar dan pengecer dan memasang iklan
di surat kabar berbahasa daerah yang terbit di Jawa Tengah dan
Y ogyakarta satu kali seminggu selama 3 bulan.
9) A. Proyek tidak memiliki kelebihan dan kekuatan pada aspek pasar
sehingga tidak bisa dilaksanakan pembangunannya karena tidak
akan berhasil di masa datang.
10) C. Cara mengetes daftar pertanyaan guna mengetahui sudah cukup bisa
dimengerti atau belum adalah dengan mewawancarai beberapa
perusahaan berdasarkan daftar pertanyaan tersebut.
2.72 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Tes Formatif 3
1) D. Definisi pasar potensial adalah jumlah penjualan maksimal yang
bisa dicapai oleh seluruh perusahaan dalam industri yang
bersangkutan dalam suatu periode tertentu dan dengan program
pemasaran serta keadaan lingkungan tertentu. Jadi, unsur-unsurnya
adalah jurnlah penjualan, periode, program pemasaran dan keadaan
lingkungan.
2) A. Metode Rasio Rantai adalah suatu metode perhitungan pasar
potensial yang mengalikan suatu angka dasar dengan beberapa
persentase penyesuaian. Perhitungan ini digunakan untuk mengukur
pasar potensial.
3) C. Teknik peramalan Survey of Buyers Intention adalah survei yang
dilakukan untuk mendapatkan pendapat konsumen mengenai
barang/j as a sej enis dengan produk proyek yang beredar di pasar.
Oleh karenanya teknik peramalan ini berdimensi penilaian "apa
yang masyarakat katakan", yakni merupakan usaha untuk
mengumpulkan pendapat masyarakat konsumen/pembeli tentang
pandangan dan pikiran mereka terhadap produk di pasar.
4) A. Teknik Composite of Sales-Force Opinion adalah teknik peramalan
yang dilakukan dengan sumber utama pendapat para tenaga
pemasaran (salesman) sehingga teknik ini digolongkan berdimensi
"apa yang masyarakat katakan" (what people say) bukan "apa yang
masyarakat lakukan" (what people do).
5) B. Bencana alam dalam segala bentuk dan rencana lain termasuk
pemogokan sulit diperkirakan sebelurnnya. Dalam praktik, rnisalnya
terjadi isu negatif mengenai produk, bila menyebabkan penjualan
menurun dengan drastis.
6) C. Honda menghadapi persaingan dengan seluruh perusahaan yang
memproduksi semua jenis kendaraan bermotor berarti pabrik sepeda
motor Honda menghadapi persaingan dengan perusahaan yang
memberikan pelayanan yang sama kepada konsumen. Jika sesama
perusahaan yang memproduksi sepeda motor, rnisalnya Yamaha,
DKW, Suzuki, Honda menghadapi persaingan dengan perusahaan
yang memiliki kelompok produk yang lama.
7) D. Pengertian persaingan dengan konsep pasar adalah persaingan
antarperusahaan yang menghadapi dan melayani konsumen yang
e EKMA431 1/MODUL 2 2.73
Tes Formatif 4
1) A. Dari memproduksi mesin jahit ke kompor gas berarti perusahaan
menambah produknya (product line). Hal tersebut mempunyai arti
bahwa perusahaan memperlebar kelompok produknya.
2) B. Melindungi produk bukan tujuan pemberian label melainkan tujuan
pembungkusan. Contoh pemberian label pada produk makanan
(instant mie) adalah selain merk dan nama produk, juga
menerangkan kandungan isi, cara mengolah, beberapa peringatan
(kalau ada), tanggal kedaluwarsa, produsen dan lokasi produsen.
3) C. Going-rate Pricing adalah penentuan harga berdasarkan harga
pesaing, metode tersebut digunakan terutama karena besarnya biaya
sulit diperkirakan.
4) D. Pengelolaan metode penentuan harga didasarkan atas biaya harga
pesaing atau pasar (pertemuan antara permintaan dan penawaran).
Markup Pricing dan return-target pricing mendasarkan semata-mata
pada cost/biaya, patokan penentuan harga pada metode going-rate
2.74 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Daftar Pustaka
Siswanto Sutojo. 1996. Studi Kelayakan Proyek, Teori dan Praktek. Jakarta:
Pustaka Binaman.
Suad Husnan & Suwarsono. (1984). Studi Kelayakan Proyek Konsep, Teknik
dan Penyusunan Laporan. Edisi 1. BPFE. 1984.
Kembali ke Daftar
"'
lsi
MDDUL 3
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Hal-hal tersebut perlu dinilai tidak hanya pada satu lokasi melainkan
juga di beberapa altematif lokasi. Misalnya, suatu industri membutuhkan
sejumlah besar bahan bakar yang tersedia di lokasi dengan jumlah dan
kualitas tertentu sesuai kebutuhan proyek serta pada biaya yang serendah-
rendahnya. Sejumlah alternatif lokasi menyediakan bahan bakar yang
dibutuhkan, tetapi lokasi yang dipilih adalah tergantung pada kombinasi
biaya minimal dari biaya-biaya pengangkutan bahan baku dan bahan bakar ke
pabrik dan biaya pengangkutan barang jadi ke pasar.
Ada beberapa variabel penting yang harus diperhitungkan perusahaan
sebelum menentukan lokasi yang tepat yang dapat meminimumkan biaya
untuk proyek tersebut antara lain adalah ketersediaan bahan mentah, letak
pasar yang dituju, sumber energi, supply tenaga kerja, fasilitas transportasi,
iklim dan keadaan tanah, adat-istiadat masyarakat setempat serta rencana
perusahaan di masa depan. Dengan memperhitungkan semua variabel
tersebut diharapkan perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat sehingga
dapat meminimumkan biaya baik biaya investasi maupun biaya eksploitasi.
R p . ( 0 n.g k o s· d an h as i 1)
MC = M·argh1al Cost
AC =Average Cost
Volume· produKs.i
,Q Q 1'
-
Q= FC
(p-VC)
di mana:
Q = unit penjualan
FC = biaya tetap (fixed cost)
p = harga jual per unit
VC = biaya variabel per unit
e EKMA431 1/MODUL 3 3.5
menyangkut biaya tetapnya maupun modal kerja. Selain itu, bisa pula terjadi
penyimpangan perkiraan biaya masa operasi percobaan dan biaya produksi
dari kenyataan.
Karena itu, analisis teknikal yang baik harus dilakukan untuk
membuktikan bahwa secara teknikal proyek layak dikerjakan dan hal tersebut
selanjutnya dapat mendukung kelayakan proyek secara ekonomi.
B. ANALISIS TEKNIKAL
dengan baik dan lancar, tetapi produk yang dihasilkan tidak bisa bersaing
(dari segi biaya) dengan produk yang dihasilkan dengan menggunakan
teknologi tenaga bukan listrik. Artinya produk yang dihasilkan lebih mahal
daripada produk dengan teknologi baru meskipun kualitasnya tidak berbeda.
~rg
1
,
•
-
....,..,..
$ q !'(
LATIHAN
. - ..
- - -- ~ . .
TES FORMATIF 1
8) Oleh karena pada saat penyusunan studi kelayakan aspek teknikal tidak
memperhitungkan prospek kenaikan harga barang-barang modal di masa
kemudian maka dalam pelaksanaannya Proyek X mengalami cost
overrun atau pelampauan biaya. Akibat cost overrun terhadap proyek X
adalah ....
A. biaya proyek lebih rendah daripada rencana semula
B. biaya proyek lebih tinggi daripada rencana semula
C. biaya proyek tetap tidak berubah dari rencana semula
D. profit lebih tinggi daripada rencana semula
KEGIATAN BELAL.JAR 2
Selain itu, teknologi yang ada sebaiknya secara umum dikenal dan
tersedia melalui asosiasi dagang atau publikasi. Artinya bukan suatu
teknologi yang masih dalam proses penemuan dan percobaan. Sumber
e EKMA431 1/MODUL 3 3.15
teknologi terbaik, antara lain produsen mesin dan peralatan produksi. Bahkan
untuk produk baru, penemuan teknologinya mungkin ditemukan dari
pengembangan teknologi barang yang selama itu sudah ada. Pengembangan
teknologi di sini adalah yang menghasilkan biaya lebih rendah atau produk
yang lebih baik.
Pemilihan teknologi padat modal dan padat karya perlu disesuaikan
dengan kondisi negara di mana proyek didirikan. Negara yang memiliki
sumber tenaga kerja melimpah dan murah cenderung memilih teknologi
padat karya dibandingkan teknologi padat modal, begitu pula sebaliknya.
Faktor penting lainnya selain modal dan tenaga kerja yang perlu
diperhatikan dalam mempertimbangkan penerapan teknologi adalah kualitas
produk yang dihasilkan harus sesuai dengan permintaan konsumen. Biasanya
teknologi kurang maju (intensif tenaga kerja) menghadapi masalah dalam
mengusahakan konsistensi mutu. Oleh karena alasan tersebut, mekanisasi
tetap dibutuhkan meskipun suatu proyek bersifat intensif tenaga kerj a.
Jika analisis tahap ini dijawab "ya", dalam arti memang ada alternatif
teknologi untuk memproduksi produk yang direncanakan maka tahap
berikutnya adalah sebagai berikut.
Tahap ini adalah tahap pertama dari beberapa tahap proses eliminasi
alternatif yang tidak sesuai dengan produk yang direncanakan proyek.
Faktor-faktor akibat samping yang perlu dipertimbangkan adalah:
1. jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan;
2. kebutuhan tenaga kerja ahli;
3. kebutuhan energi;
4. efek terhadap lingkungan;
5. kebutuhan modal;
6. kebutuhan peralatan yang diimpor;
7. hubungan dengan industri lain;
8. risiko terhadap keselamatan dan kesehatan.
3.16 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Ya-L-
Ya-1.
-~ .·
:~ · 'J
I
.
- ---- ~
.
-
--
.__,.
LATIHAN
-----------------------------------------
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FDRMATIF 2
5) Jalan keluar yang sering dilakukan oleh pemilik proyek untuk mengatasi
pelampauan biaya agar proyek tetap dapat dilaksanakan adalah ....
A. mengurangi jenis mesin dan peralatan yang direncanakan akan
dibeli
B. mengubah desain bangunan pabrik yang direncanakan semula,
menjadi lebih sederhana
C. kalau perlu membatalkan kontrak pembelian barang-barang modal
lainnya, misalnya beberapa komponen mesin produksi utama
D. menunda pembayaran bahan baku jika telah dipesan dan
menggunakan dana yang direncanakan untuk pembelian bahan baku
tersebut guna menutupi kekurangan biaya kalau perlu biaya-biaya
yang direncanakan untuk pembayaran tenaga kerja, biaya persediaan
dan dana modal kerja lainnya
10) Suatu proyek, dilihat dari aspek teknikal, akan cenderung lebih
"diterima" dibandingkan dengan proyek lain, jika produk proyek
tersebut ....
A. memiliki kualitas sama persis dengan produk yang sudah ada di
pasar
B. menggunakan teknologi baru yang selama ini belum pernah dipakai
oleh produk sejenis
C. menggunakan teknologi yang sama dengan produk sejenis di pasar,
dengan pengembangan dalam segi produktivitas
D. memiliki harga jual sama dengan produk sejenis yang sudah ada di
pasar
KEGIATAN BELAL.JAR 3
Jika diasumsikan tingkat bunga rata-rata (atau biaya modal rata-rata) per
tahun 15% maka perhitungan altematif I dan II adalah:
Alternatif I = (24.300- 2.500) (AlP, 0,15,5)
= 21.800 (0,298)
= 6.496,40
Alternatif II = (25.700- 3.500) (AlP, 0, 15, 7)
= 22.200 (0,240)
= 5.328,00
2) Hitung tingkat bunga nilai sisa per tahun bagi setiap alternatif
Alternatif I = 2.500 (0, 15)
= 375,00
Alternatif II = 3.500 (0, 15)
= 525,00
3) Hitung biaya operasi per tahun untuk masing-masing alternatif
Alternatif I = 13.450
Alternatif II = 12.700
(P/Fi,n)=(1 +i)-n
Alternatif I =
- Nilai sekarang (PV) biaya pemeliharaan
PV = 1.000 (P/F, 0,15,1) + 1.200 (P/F, 0,15,2)
+ 1.400 (P/F,0,15,3) + 1.750 (P/F, 0,15,4)
+ 2.000 (P/F, 0, 15, 5)
= 1.000 (0,870) + 1.200 (0,756) + 1.400 (0,658) + 1.750 (0,572)
+ 2.000 (0,497)
= 870,00 + 907,20 + 1.001,00 + 994,00
= 4.693,40.
- Biaya per tahun = 4.693,40 (AlP, 0, 15,5)
= 4.693,40 (0,298)
= 1.398,63.
Alternatif II = biaya pemeliharaan dari tahun ke tahun adalah sama
dengan 1.500.
Ada dua jenis tata letak utama yang sering digunakan yaitu tata letak
fungsional dan tata letak produk. Dalam tata letak fungsional, mesin dan
peralatan yang memiliki fungsi sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam
ruangan yang sama, sedangkan dalam tata letak produk atau garis, mesin dan
peralatan disusun berdasarkan urutan proses pembuatan produk.
Selain dua model tata letak utama tersebut, terdapat dua model tata letak
lain, yaitu tata letak kelompok dan tata letak posisi tetap. Tata letak
kelompok memisah-misahkan area dan kelompok mesin yang memproduksi
kelompok komponen yang membutuhkan proses produksi sejenis. Dalam tata
letak posisi tetap produk yang akan dibuat diletakkan dalam suatu tempat
yang tetap. Hal yang berpindah-pindah adalah alat-alat serta komponen lain
yaitu yang dibawa ke tempat produk tersebut diletakkan. Contoh, pada pabrik
mesin pesawat terbang.
meliputi biaya transportasi bahan baku dari pemasok ke pabrik dan biaya
transportasi barang jadi dari pabrik ke pasar (biasanya dalam bentuk biaya
distribusi).
Faktor-faktor selain biaya yang mempengaruhi pemilihan lokasi adalah
faktor pasar, peraturan dan perpajakan, tersedianya tenaga kerja, tersedianya
bahan bakar, air, listrik atau tenaga pembangkit lain, pemerintah daerah
setempat, pembuangan limbah, industri dan fasilitas pendukung dan
komunikasi.
Patokan-patokan lain dalam pemilihan lokasi perusahaan adalah:
a. berdekatan dengan sumber bahan baku jika biaya bahan baku merupakan
faktor utama dari keseluruhan biaya proyek atau bahan baku sulit didapat
dan biaya pengangkutannya tinggi;
b. berdekatan dengan pasar jika barang jadi memerlukan pengangkutan
khusus atau biaya pengangkutannya tinggi;
c. berdekatan dengan sumber tenaga kerja jika unsur tenaga kerja
merupakan faktor dominan dalam biaya total barang jadi.
Beberapa alat analisis yang bisa dipakai untuk memilih lokasi proyek
ialah metode kualitatif penilaian alternatif lokasi, metode transportasi dan
metode analisis biaya.
Metode kualitatif untuk menilai berbagai alternatif lokasi didasarkan
pada penilaian suatu tim terhadap faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
setiap alternatif yang tersedia, misalnya ketersediaan bahan baku, tersedianya
tenaga kerj a, fasilitas transportasi dan faktor-faktor lain yang telah disebutkan
di atas.
Metode transportasi yang dikenal adalah Stepping stone, MODI
(Modified Distribution Method) dan V AM (Vogel's Approximation Method).
Pembahasan secara mendalam tentang metode tersebut dapat dipelajari dalam
teknik operation research.
Metode analisis biaya mendasarkan pada pembedaan antara biaya tetap
dan biaya variabel. Dengan konsep tersebut, untuk tiap-tiap pilihan lokasi
disusunlah hubungan persamaan antara biaya yang ditanggung dan volume
produksi yang diinginkan.
Faktor ukuran (size) meliputi tata letak tempat (site layout), fasilitas
parkir, pertamanan, dan rencana perluasan. Sedangkan faktor-faktor lokasi
yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan energi (listrik, LPG, minyak dan
lain-lain), pembangunan sarana pengolahan limbah (sanitasi, air kotor dan
lain-lain), pengangkutan Galan raya, KA), pengadaan air (sumur, PAM),
peraturan pemerintah setempat, topografi, analisis tanah.
LATI HAN
yang tampak; (c) susunan dalam suatu gambar alokasi diagram peletakan
ruangan; dan terakhir (d) gambar alur bahan (material flow) untuk,
menunjukkan arah alur barang selama proses produksi dalam suatu
sistem peletakan ruangan.
4) Guna perencanaan bangunan, selain mengetahui luas lantai yang
dibutuhkan juga struktur bangunan yang disyaratkan karena adanya
proses produksi atau peralatan tertentu yang bersifat khusus. Misalnya,
dibutuhkannya ruangan kedap suara untuk suatu kegiatan tertentu,
adanya mesin berat, ruangan yang membutuhkan tingkat kebersihan
tertentu dan sebagainya.
5) Faktor-faktor selain biaya, yang mempengaruhi pemilihan lokasi adalah
faktor pasar, peraturan dan perpajakan, tersedianya tenaga kerja,
tersedianya bahan bakar, air listrik atau tenaga pembangkit lain,
pemerintah daerah setempat, pembuangan limbah, industri dan fasilitas
pendukung dan komunikasi.
RANGKUMAN
TES FDRMATIF 3
C. garis
D. kelompok
Tes Formatif 1
1) C. Perkiraan luas pasar potensial merupakan analisis pasar bukan aspek
teknikal.
2) A. Teknologi yang sudah populer biasanya banyak digunakan oleh
perusahaan-perusahaan sejenis sehingga lebih mudah men-dapatkan
informasi dan pengalaman selama penggunaan teknologi tersebut
daripada teknologi lebih baru. Penelitian juga lebih mudah dilakukan
karena segala informasi yang dibutuhkan pada dasamya sudah
tersedia sehingga proyek tidak perlu bersusah payah mengadakan
penelitian khusus yang memerlukan tingkat ketelitian kecermatan
yang tinggi.
3) B. Menghindari teknologi baru yang belum terbukti keberhasilannya
dan menghindari teknologi yang sudah terlalu ketinggalan zaman,
dipandang merupakan tindakan yang paling bijaksana. Hal tersebut
mengingat di negara berkembang masih mengalami berbagai
hambatan terutama modal dan keahlian. Dengan menghindari
teknologi baru yang belum terbukti keberhasilannya, proyek industri
yang bersangkutan mengurangi risiko ketidakberhasilan proyeknya.
Sedangkan menghindari teknologi usang atau ketinggalan zaman
berarti mengurangi risiko tidak hanya produk di pasar.
4) C. Jawaban cukup jelas bahwa pendekatan konsep marginal cost dan
marginal revenue menggunakan prinsip bahwa pada saat MC = MR
tercapai luas produksi optimal.
5) B. Oleh karena pelaksanaan evaluasi aspek teknikal masih tersedia
dalam berbagai altematif jawaban maka sangat diperlukan informasi
pengalaman-pengalaman proyek lain yang meng-gunakan teknologi
sempurna.
6) D. Proyek A memproduksi lebih dari dua jenis produk yang
memerlukan input yang berbeda-beda. Metode terbaik yang dipakai
untuk menentukan luas produksi adalah metode Simplex. Metode
lain cocok digunakan untuk satu jenis produk (pendekatan MC = MR
dan pendekatan BEP) dan untuk dua jenis produk (Metode Linear
Programming dengan grafik).
3.40 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Tes Formatif2
1) C. Dengan meningkatnya biaya proyek, biaya operasi akan tinggi dari
rencana semula. Jika usaha proyek untuk mendapatkan tambahan
pinjaman disetujui oleh kreditor berarti jumlah pinjaman akan lebih
besar. Hal tersebut berkaitan dengan besamya biaya bunga yang
harus ditanggung yang juga akan lebih besar daripada rencana
semula. Dengan kenaikan biaya depresiasi dan biaya bunga yang
merupakan unsur biaya produksi maka profit yang dihasilkan akan
lebih rendah daripada rencana semula.
2) B. Informasi mengenai teknologi yang akan dipakai paling mudah dan
dijamin bisa didapat adalah dari produksi mesin dan peralatan. Oleh
karena untuk meyakinkan pembeli terhadap produknya (mesin dan
peralatan produksi), produsen tidak se gan bahkan secara lengkap
memberikan informasi teknologi yang berhubungan dengan
e EKMA431 1/MODUL 3 3.41
lanjut lainnya dan tidak harus berbeda, tetapi tidak pula harus sama
dengan produk yang sudah ada.
9) B. Tahap menilai konsistensi altematif teknologi proyek terhadap
peraturan pemerintah ditujukan untuk mengetahui alternatif-alternatif
yang tidak sesuai sehingga perlu di "eliminasi" dari daftar pilihan.
10) C. Menggunakan teknologi yang sama dengan produk sejenis yang
sudah ada di pasar dengan pengembangan dalam segi produktivitas
berakibat menurunkan biaya produksi per unit. Hal tersebut berarti
produk memiliki keunggulan biaya dari produk sejenis yang selama
ini sudah dijual di pasar lebih dahulu daripada produk yang
dihasilkan proyek.
Tes Formatif 3
1) D. Semua jawaban benar karena dengan adanya persediaan, seorang
produsen bisa memenuhi permintaan yang ada meskipun waktu
jumlahnya tidak tertentu sehingga jika terdapat permintaan mendadak
produsen tersebut bisa segera memenuhinya dengan sesegera
mungkin mengirimkan barang yang dipesan kepada pemesan.
2) C. Perhitungan persediaan perusahaan yang sudah berjalan adalah
dengan meminimumkan biaya yang terkait dalam barang persediaan
dan waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan. Jadi,
persediaannya yang optimal adalah yang biaya terkait (biaya
pembelian, biaya penyimpanan dan biaya pengangkutan) dan waktu
yang dibutuhkan untuk menyimpan minimal.
3) D. Oleh karena umur yang berbeda akan menghasilkan perhitungan
yang berbeda mengingat adanya nilai waktu dari uang sehingga akan
menghasilkan "nilai sekarang" yang berbeda pula. Selain itu, biaya-
biaya yang terkait, misalnya biaya yang dibutuhkan mesin untuk
tenaga pembangkit, biaya pemeliharaan, pengangkutan, percobaan
dan biaya perlengkapan lainnya berbeda-beda antara altematif mesin
masing-masing sehingga penghasilan cash flow yang berbeda-beda,
mesin yang memiliki net cash flow terendah dibandingkan dengan
alternatif mesin lain dipilih sebagai mesin yang akan digunakan
dalam proyek.
4) A. Ruang produksi adalah ruangan yang dipakai untuk kegiatan
produksi. Dalam hal ini ruangan Bagian Personalia bukanlah
termasuk ruangan produksi melainkan ruangan pelayanan.
e EKMA431 1/MODUL 3 3.43
Daftar Pustaka
Clifton, David S. Jr. & Fefee, David E. (1977). Project Feasibility Analysis,
A Guide to Profitable New Ventures, John Wiley & Sons, Inc.
Siswanto Sutojo. (1996). Studi Kelayakan Proyek, Teori dan Praktik. Jakarta:
Pustaka Binaman.
Suad Husnan, M.B.A. (1986). Studi Kelayakan Proyek, Konsep, Teknik, dan
Penyusunun Laporan. Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi.
Sukama Hasan. (1983). Pokok pokok Aspek Hukum dalam Penilaian Proyek.
Makalah pada Development Banking Course. Jakarta: Uppindo.
Kembali ke Daftar
... lsi
MDDUL 4
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAL.JAR 1
PT IGL XXX
Neraca
Per 31 Desember 2007
PT IGLXXX
Laporan Laba yang Ditahan
Per 31 Desember 2007
PT IGLXXX
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2007
PT IGLXXX
Laporan Harga Pokok Produksi
Per 31 Desember 2007
A. RENCANA PENJUALAN
Tabel 4.1.
PT GARMENT TAMARA
Penjualan Tahun 1997
Kualitas
Jenis Harga Penjualan
(dosin)
Blus Wanita 825 Rp34,00 Rp28.050,00
Baju Pria 825 Rp19,50 Rp16.087,50
Baju Wanita 825 Rp21 ,50 Rp17.737,50
Celana Pria 825 Rp25,00 Rp20.625,00
Jumlah 3.300 Rp82.500,00
~ . . . . .
LAPORAN RUGI LABA PRO.FORMA
NERACA PROFORMA
EVALUASIKELAYAKAN
TIDAK YA
ANALISIS SENS.IVITAS
ANALISIS PRQYEKS.I
~QNOISI o ·PERAS10NAt..
TIDAK YA
BERAKHIR MENYIA.PKAN
PROPO$Al
INVESTASI
Gambar 4.1.
Langkah-langkah dalam Anallsis Keuangan
Tabel 4.2.
PT GARMENT TAMARA
Biaya Distribusi dan Pemasaran
Advertensi Rp20.800.000,00
Komisi Penjualan Rp16.500.000,00
Pengiriman Rp1 0.000.000,00
Total Biaya Pemasaran Rp4 7.300.000,00
B. MANUFACTURING PLAN
Rencana biaya produksi dihasilkan dari analisis teknis dan terdiri atas
tiga elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik. Biaya-biaya tersebut dibatasi hanya pada aspek teknis saja,
seperti yang dijelaskan dalam modul sebelumnya. Tabel 4.3 menunjukkan
contoh biaya-biaya tersebut.
Tabel 4.3.
PT GARMENT TAMARA
Harga Pokok Produksi
Tabel 4.4.
PT GARMENT TAMARA
Harga Pokok Penj ualan
Tabel 4.5.
PT GARMENT TAMARA
Biaya Administrasi dan Umum
Perlu disadari bahwa kebutuhan kas yang besar sangat diperlukan pada
saat memulai usaha agar dapat menutup pengeluaran yang diperlukan, seperti
pembayaran gaji, fasilitas lain, telepon, dan bunga yang harus dibayar
sebelum ada pemasukan kas dari hasil penjualan. Penyebab utama kegagalan
usaha yang biasa terjadi adalah kegagalan dalam estimasi kebutuhan modal
kerj a secara tepat.
Ringkasan kebutuhan biaya total sangat diperlukan karena hal ini akan
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dana. Dengan mengetahui secara
pasti kebutuhan dana, langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif
pemenuhan kebutuhan dana. Ringkasan dana seperti nampak dalam
Tabel4.6.
Tabel 4.6.
PT GARMENT TAMARA
Kebutuhan Dana lnvestasi
E. ESTIMASI PEMBELANJAAN
SuM a ER DANA
,r
~·
~ ,, ,,
LABA D'ITfA HAN Q~P R ~·S I AS I OBlUGAS I SA HAM
Gambar 4.2.
Bagan Macam-macam Sumber Dana Perusahaan
Tabel 4. 7.
Proyeksi Perkembangan Pasar
dan Market Share Perusahaan
Tahun 2001-2010
Biaya
-· Overhead
- . ·-Pabrik
... 1J.800.00C 14.J15.00C 15.440.00C
"'
~
ELEMEN BIAl~ 2004 2005 2005 2006 2006 2001 2001 •
N
BIAYA BAHAN BAKU 0
PP.r~P.cliRrm 1 .IRmJRr :2.1!10.000 ~3.1 oo.ooc :2 900.00C
l::embelian bahan baku !10.!100.000 !1:l.OOO.OOC !1!1.600.00C
~!ava ~a~an ~aKL 40 8!10 ooc 49. !1!10.000 !1:2 :zoo ooc !16400.00C
RIAYA TFNAGA KFR.IA 4 800 ooc 4800 000 !) 100 ooc !) 100.000
RIAYA OVFRHFAr1 PARRIK
Bahan
- . Penolonq
- . . 4.100.000 4.200.00C !1.0!10.00C
Ienaqa Kerja I!~aK ~anqsunq 4.300.000 4.!100.00C 4.760.00C
Penvusutan
- . Mesin
. . . . . dan
. Banqunar
- . 4.7!10.000 4.7!10.00C 4.7!10.00C 4 7!10.000
Eenvusutan ~anqunan Kantor :2.!100.000 :l.!100.00C :l.!100.00C
tseparasi ~an eemelj ~araar 900.00C 1.2!10.00C 1.2!10.00C
~!ava ~!stri K, 1\!r !100.00C 600.00C 640.00C
~!ava Asurans 220.00C 2!10.00C 2!10.00C
~!ava ~a!r lair :210 ooc :21 o.ooc :l90.00C
.!liMI AH RIAYA PROr1liKS 6:l. ~.B!1.00C 71 .8:30 000 7!1.!160.00C 80.9!10 ooc
PFRSFr11AAN PROr1liK r1AI AM PROSFS 1 .IRmJRr 3.!1!1!1.00C 3.690.000 4.!120.00C 3.780 000
Ul
~
PROnt IK r1AI AM PROSFS SFI AMA 1 TAHll[\ 6!1.890 ooc 7!1. !1:28.000 80.080.00C 84. 7:30.00C c
0
egCJOlJK DAI AM egCJSES 31 DESEMBEg (~.~~g.ggg;
'
(4.5?Q.QQQ; '
(~.7~Q.QQQJ '
(?·?~Q.QQQ; -
7\
1"1
r
)>
HAI:~GA
POKOK P80DIJK SEI ESA 62.200.00C Z1 .100.000 Z5.560.00C 80.950.00C
-<)>
PE8SEDIAAN P80DIJK SEI ESAI 1 .IANIJA8 1.200.00C 4.400.00C
i'\
2.200.000 4.200.000 )>
z
PROnt JK SFI FSAI YANG TFRSFr11A 63.400.00C 73 200.000 80.700.00C 86.700.00C m
-Ul
PROnt JK SFI FSAI 31 r1FSFMRFR (~._~QQ._QQQ~_ ' __(~_._4QQ._QQQ;_ _(~._~QQ._QQ~_ ' __(~_.7QQ._QQQ~_
z
-Ul
~ARQA PQKQK PENJ~ALAN (KE LAPQ~N LtR; 61 .200.00C 68.800.000 76.!100.00C 83.000.00C
•
.t;L~M.tN JHAl:A lUU~ lUU~ lUU~ lUU~ lUlU lUlU •
1"1
l:HAYA BAHAN BAKU
Persed1aan l .lanuar1 2.100.000 3.200.000 3.410.000 7'
Pembehan bahan baku 60.100.000 66.110.00() 72.721. 00() I
)>
~
Bapan p*u yang terseq~a 62.000.000 6'l.310.000 31.100.000 w
....
Persed1aan 31 Desember (3.200.000)
--- -- - -- · (3.410.000)
· - · .- - -- - · (4.021.000)
. . _ _ , --- · ....
........
I
-Biaya -Bahan -Baku 5'l.OOO 65.'l00.000 72.110.000
I
· - - [J
BlAYA IbNAUA KblUA • 5.300.000 • 5.565.000 5 .4~3.000 c
BlAYA OYElllibAl) l'ABRlK c
Bapan Peno!ong , 5.500.000 , 5.600.00() 5. 750.000 r
Tenaga Kefla T~<!* ~angsung 4.'l00.000 • 5.3 'tO. 000 5.'l2'l.OOO ~
•
-Penyusutan -Mesin
- . dan
- -Bangtman 4.750.000 4.750.000 i
•
4.750.000
~enyusutan J?angunan Kantor 2.500.000 2.500.00() ' 2.500.000
Reparast qan PemeW.1araan 1.750.000 2.000 .000 3.000.000
Btava ~~strH<. Atr I 700 .000 I' 700.00() I 750.00()
Btava Asurans~ I 350.000 I 350.00() I 350.00()
-Biaya
. -Lain
. Ja1n 250.000 250.000 3000.000
-Biava
. Overhead
- - - -Pabrik
- ·- 20.700.000 21.540.000 23.32'l.OOO
HARGA
--·- - . POKOK
_ ___ ___PENJ UALAN
__ ____
,...., . _ · - - (KE
·--- -LAPORAN
·- .-. - · - --L/R)
._ , ~4.700.000 ')4. 500.000 ')'). 500.000
..r:=...
•
N
~
~
I abel4.9. •
N
~aporan ~a~a Rugi N
1rlhrl Bersih Qperasiona 12 zoo ooc 11.480.00C 9 056 ooc 4 180 500
§!aya §unga (75Q.QQQ; (7QQ.QQQ; (~QQ .QQQ; ({jQQ.QQQ;
~a~a Bers!~ §ete!a~ Paja~ 8.96~ . !100 8.08!1 ooc 6 . 1 9~ . ooc ~ 68!1.:375
Penyusu~an ~es!n dan Bangunar 7 ~!10 000 7 ~!10 ooc 7 ~!10 ooc 7 ~!10 000
f\!!ran ~as Masu~ §ers!~ (Pmr.AArt.~; 16 212 !10C 1!133!1 ooc 13.442 000 9.93!1.375 Ul
~
c
0
-
7\
1"1
r
)>
-<)>
i'\
)>
z
m
-Ul
z-
Ul
•
K EIER~NG~N 2005 2006 2001 I 200S •
1"1
Eenjua!an §ersw 81.2ZO.OOC 93 .600.00C 100.500.00C 110.538.000
7'
~arga Eo~o~ Eenjua!an ' _(f?~ -~QQ .QQQJ (7f? .5QQ.QQQ; _(~~-9QQ.QQQ; (~4.7QQ .Q99J I
)>
~aba ~otor a~as Penjualan 12.470.00C 17.100 DOC 17 fiOO OOC 2fl.838 .00C ~
w
§!aya Eemasaran 2.71:J:J3U 2 . 020 . 6!)~ 2.2fi4.4fiC 2 .fi:31 . 7:3~ ....
§!aya Aclm in i~tm~l :3.879.175 4.267.09C 4 . 69:3.16~ fi.161 .87C ....
........
I
~um!a~ B!aya ~omers!a (f? . 5~~. 5Q5) • (6.287.745 1
- - - - - . _I (f?. ~47 .f?15; I (7. f?~~ ·f?95J [J
c
~aba Bersi~ Qperasiona fi . 877.49~ 10 812 2fi~ 10 !)!)238~ •
18 . 14439~
c
'' r
1:3!aya 1:3unga I
(5QQ.QQQJ I (1 .QQQ.QQQ; (~QQ . QQQ; I (1 . ~QQ .QQQJ ~
Lapa Bers!h Setelah Pajak 4.033.12C Z.359.190 Z.239 .29C 12.633 .30C
Eenyusutan Mes!n ~an §angunar Z.250.00C Z.250.000 Z.250.00C Z.250.00C
Al!ran ~as Masu~ Bersih (emr:AArt..<:.; 11 .283.12C 14 .609.190 14.489.29C 19.883 .30C
..r:=...
•
N
w
4.24 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
G. PROYEKSI NERACA
Setelah kita dapat menyusun proyeksi laba rugi, kita juga harus dapat
menyusun proyeksi Neraca selama 10 tahun mendatang sehingga dari
Neraca dan Laporan Laba Rugi tersebut kita dapat memproyeksikan prestasi
manajemen dalam mengelola perusahaan tersebut.
Pos aktiva lancar mengalami kecenderungan untuk meningkatkan dari
Rp15.500.000,00 pada tahun pertama menjadi sebesar Rp50.538.000,00 pada
akhir tahun 2008. Sementara itu, peranan modal asing semakin berkurang
dari tahun ke tahun dan sebaliknya peranan modal sendiri semakin besar.
Secara lengkap proyeksi Neraca selama 10 tahun terlihat pada Tabel4.10.
label 4.1 0. •
Neraca Eer 31 Desember 1"1
ctari I ahun 2001 - 2010 7'
KEIER4NG4N 2001 2002 2003 2004
I
)>
~KIIV~ I ~NC~8
~
K::~~. 3 500 ooc 4 400 ooc 4 500 000 5 Z50 000 w
Piutanc
-· . . 3 000 ooc 4 000 ooc 6 200 000 z500 000 ....
I?P.r~P.r1i ::~::~r z 000 ooc 8 565 ooc 6 Z55 000 8 040 ooc ....
........
PerseKot Biava 'l. 000 ooc 3 500 ooc 3 500 000 5 500 000 I
[J
.lot::~l ~ktiv::~ I ::~nr.::~r 15 500 ooc 20 465 ooc 20 955 000 26 Z90 ooo c
c
~K.liV~ .li::J..~I:: r
I::~n::~~ 25 000 ooc 25 000 ooc 25 000 000 25 000 000 ~
!;!anounar I 60 000 ooc 54 500 000 49 000 ooc 43 500 000
Al<umulasi
.. . . Penvusutan
- . (~.5QQ.QQQ; (~-~QQ.QQQ; (~.5QQ.QQQ; (~-~QQ.QQQ;
III~NG I ~NC~8
!)tano Qaoanc 1 500 ooc '
I 1 650 ooc 1 815 000 1 905 750
.utano
.. . Biava
-. 2 000 ooc I 2 200 ooc 2 420 000 2 541 000
Utano ~aja~ 2 500 ooc I 2 Z50 OOC 3 025 000 31Z6 250
!)tano wese 'l. 000 ooc I 'l. '1.00 ooc 'l. 4'l.O 000 'l. 541 000
lota! Utano ~ancar 8 000 ooc 8 800 ooc 9 680 000 10 164 000
~tang ~ang~a Panjang (Q~!!gas!; 3Z 500 OOC 34 200 ooc 25 000 000 20 000 000
-Total
. . Utano
. .. . 45 500 ooc 43 000 ooc 34 680 000 30 164 000
MOD~I
Morl::~l S::~h::ur 6'1. 750 ooc 6'1. 750 ooc 6'1. 750 000 6'1. 750 000
I ::~h::~ D it::~h::~r 10 000 ooc 1021 500C 11 zzs 000 14 8Z6 000
.II 1ml::~h Mor1::~ Z2 Z50 ooc Z2 965 OOC Z4 525 000 n 626 ooo
IOI~I III~NG D~N MOD~I 118 '1.50 ooc 115 865 ooc 109 205 000 10Z Z90 000 ..r:=...
•
N
U'l
• • ~
KEIER~NG~N 2005 • 2006 • 2001 • 2008 •
N
AKIIVA LANCAB ()'\
Kas 6.000.00C 8.500.000 15.000.00C • 14.000.00C
Pi
- .uta
. no
.... Z.tiOO.OOC • 1~.500.000 14.000.00C • 14.500.00C
l::'ersediaar '12.020.00C • 10.880.000 8.000.00C 9.430.00C
Perse~ot B!aya 5.000.00C 6.000.000 Z.OJO.OOC e.ooo.ooc
AKIIVA IEIAE
Ianah ~5. 000.00C ~5.000. 000 ~5.000.00C I ~5.000. 00C
Bangunar Jtl.OOO.OOU J~.500.00U ~z. ooo.ooc ~1 .5oo.ooc
Akumulasi Penyusutar
• 0 • 0 - • •
(Q.QQQ.QQQ} (Q.QQQ.QQQ; (Q.QQQ.QQQ} (Q.QQQ.QQQ}
UIANG LANCAB
Utang
. .. Daganc
- ..... 2.000.00C 2.600.000 2.860.00C 2.100.00C
!-!tang ~!aya 2.500.00C 3.~50 . 000 3.5Z5.00C J.~J~. 50C
!-!tang Eaja~ 3. 150.00C 4.095.00C 4.504.50C 3.100.00C Ul
~
!-!tang yyesel 2.500.00C 3.250.000 3.5Z5.00C 3.9J2.50C c
0
Total Utang LarJc;::u 10. 150.00C 13.195.000 14.541.50C 13.065.00C
-
- • 0 0 0 . 0
• •
7\
!-!tanq ~anq~a Panjanq (QP!!Qas!; . 1B.OOO.OOC '
15.000.000 16.000.00C '
15.000.00C 1"1
r
)>
-Total Utanc'"'
. . . ..
I ~B. 1 50.00C I ~5. 1~5.000 J0.514.50C I ~B.065.00C -<)>
i'\
)>
MODAL
Modal ~aharr I 6~. Z50.00C I 6~. Z50. 000 6~. Z50.00C I 6~. Z50. 00C
z
m
Laba Ditahar ' 13.4ZO.OOC • 13.4J5.000 10.515.50C Z.115.00C -Ul
Jumlah Moda I Z6.4ZO.OOC I Z6.185.000 Z3.265.50C I 69.865.00C z-
IOIAL UIANG DAN MODAL '
104.3ZO.OOO . 104.380.00C . 103.Z80.00C I 9Z.930.00C Ul
•
e EKMA431 1/MODUL 4 4.27
AKTIVA TETAP
Tanah 25.000.000 25.000.000
Bangunan 16.000.000 10.500.000
Akumulasi (5.500.000) (5.500.000)
Penyusutan
10.500.000 5.000.000
Kendaraan, Mesin 11.000.000 9.250.000
Akumulasi (1.750.000) (1.750.000)
Penyusutan
9.250.000 7.500.000
Total Aktiva Tetap 44.750.000 37.500.000
TOTAL AKTIVA 86.395.000 88.038.000
MODAL
Modal Saham 62.750.000 62.750.000
Laba Ditahan 1.145.000 3.538.000
Jumlah Modal 63.895.000 66.288.000
TOTAL UTANG DAN 86.395.000 88.038.000
MODAL
4.28 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Penghasilan Rp80.000.000,00
Biaya Tunai Rp35.000.000,00
Penyusutan Rp25 .000.000,00
(Rp60. 000.000,00)
Laba sebelum Bunga & Pajak Rp20.000.000,00
Tarif Pajak 25% (Rp 5.000.000,00)
Laba Setelah Pajak Rp 15.000.000,00
Aliran Kas Masuk = Laba Setelah Pajak+ Depresiasi + (1- tarif pajak) x Bunga
Aliran Kas Masuk = Rp9.375.000,00 + Rp25.000.000,00 + (1- 25%) Rp7.500.000,00
= Rp40.000.000,00
Akan lebih aman bagi kita untuk menggunakan formulasi yang kedua
karena dengan formulasi yang kedua ini seandainya tidak ada bungs maka
kita akan masukan nol pada komponen bunga dan basil yang diberikan akan
sama.
Contoh lainnya, suatu perusahaan mempertimbangkan untuk
menggantikan mesin yang lama dengan mesin baru. Mesin lama mempunyai
nilai buku Rp120.000.000,00 dan masih dapat dipergunakan selama 5 tahun
dengan nilai sisa Rp10.000.000,00 sedangkan mesin baru yang lebih baik
dengan usia ekonomis 5 tahun dapat dibeli dengan harga Rp150.000.000,00
dengan nilai sisa diperkirakan sebesar Rp 10.000.000,00. Dengan mesin baru
tersebut diperoleh penghematan biaya tunai sebesar Rp30.000.000,00.
Apabila mesin lama diperkirakan laku terjual dengan harga sesuai dengan
nilai bukunya, yaitu Rp100.000.000,00 dan tarif pajak baik pajak terhadap
laba operasional maupun, capital gains sebesar 25% maka taksiran aliran
kasnya adalah:
Tambahan keuntungan karena penghematan Rp30.000.000,00
Tambahan Penyusutan:
Mesin Baru Rp28.000.000,00
Mesin Lama (Rp 18.000.000,00)
(Rp 10.000.000,00)
Tabel 4.11.
Proyeksi Ali ran Kas Masuk Bersih
Tahun 2001 - 2010
(dalam Rp)
.......-. : ·- ':-~
wt"""
LATI HAN
~
t ·~ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
=
-·---~ - '
RANGKUMAN
TES FORMATIF 1
4) Apabila mesin lama ternyata hanya laku dijual dengan harga sebesar
Rp12.000.000,00 maka besamya aliran kas masuk bersihnya adalah ....
A. Rp 8.000.000,00
B. Rp 3.000.000 ,00
C. Rp 4.250.000 ,00
D. Rp 1.250.000,00
5) Apabila ternyata mesin laku dijual dengan harga di atas nilai bukunya
yakni sebesar Rp20.000.000,00 maka besarnya aliran kas masuk
bersihnya adalah ....
A. Rp8.500.000,00
B. Rp9 .000.000,00
C. Rp10.500.000,00
D. Rp11.000.000,00
KEGIATAN BELAL.JAR 2
ecara ekonomi, segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang diperoleh tanpa
pengorbanan. Untuk mendapatkan air minum makanan, pakaian dan
kebutuhan yang lain diperlukan pengorbanan atau biaya. Udara sekalipun,
bagi orang sakit di rumah sakit, harus diperoleh dengan pengorbanan.
Dengan kata lain, untuk mendapatkan apa yang kita inginkan karena
keterbatasan, kita perlu mengeluarkan biaya perusahaan yang ingin
mendapatkan dana untuk pembiayaan kegiatannya juga harus mengeluarkan
biaya yang disebut biaya modal. Apabila kita meminjam uang di bank
sebesar Rp1.000.000,00 dan kita harus mengembalikan satu tahun kemudian
sebesar Rp 1.000.000,00 ditambah bunga, misalkan sebesar Rp200.000,00
maka apabila saat kita memperoleh pinjaman tersebut sesuai dengan
perjanjiannya sebesar Rp1.000.000,00 maka kita katakan bahwa biaya modal
tersebut adalah sebesar 20%. ltu berarti bahwa kita menghargai
Rp1.200.000,00 satu tahun yang akan datang mempunyai nilai yang sama
dengan Rp1.000.000,00 saat ini. Demikian pula halnya bila kita mempunyai
uang sebesar Rp2.000.000,00 seandainya tingkat bunga yang wajar sebesar
20% maka kita akan bersedia memberikan pinjaman pada pihak yang
membutuhkan hanya apabila peminjam bersedia membayar 20% lebih besar
satu tahun yang akan datang. Atau kita menilai bahwa uang sebesar
Rp7.400.000,00 satu tahun yang akan datang mempunyai nilai sama dengan
Rp2.000.000,00 saat ini.
oleh karen a Rp 1,00 saat ini mempunyai nilai lebih besar dengan Rp 1,00
tahun yang akan datang maka Konsep Nilai Waktu Uang relevan. Selain itu
juga, selama pertimbangan setiap orang rasional maka selama itu pula konsep
ini relevan. Oleh karena itu, sebagai konsekuensinya, aliran kas yang
diharapkan juga menjadi sangat penting.
menghitung bunga atas dasar pokok pinjaman, dan bunga tersebut akan
menjadi pokok pinjaman untuk periode berikutnya dan bunga pada periode
selanjutnya dihitung atas dasar pokok pinjaman yang baru. Atau dengan kata
lain bunga berbunga. Sebagai contoh, seseorang yang mempunyai
Rp100.000,00 yang disimpan di bank dengan tingkat bunga 8% maka satu
tahun kemudian atau pada akhir tahun simpanannya akan menjadi sebesar:
Apabila uang tersebut disimpan untuk jangka waktu 2 tahun maka pada
akhir tahun kedua simpanannya akan menjadi sebesar Rp116.640 karena
pokok simpanan awal tahun kedua tidak lagi Rp100.000,00 melainkan
Rp108.000,00 dan bunga tahun kedua adalah sebesar 2% x Rp108.000,00 =
Rp8.640,00. Dengan kata lain, dengan bunga majemuk kita dapat mencari
secara singkat:
2
TV2 = Rp100.000,00 (1 +0,08)
= Rp116.640,00
Pada akhir tahun ketiga akan menjadi,
3
TV3 = Rp100.000,00 (1 +0,08)
= Rp125.971,00
TVn = Xo (1 + r )mn
mn
TVn = X 0 1+ r
m
A 1 = PV (1 + k)
AI
PV=
(1+k)
= Rp 648.150,00
Present Value dengan perhitungan bunga lebih dari sekali dalam satu
tahun juga dapat kita selesaikan seperti halnya pada waktu kita
membicarakan terminal value. Secara umum, dapat kita tuliskan
PV = __ A....;.;;..n- -
(1 + k/m)rnn
di mana An adalah aliran kas pada akhir tahun ke-n, dan m adalah berapa kali
bunga dihitung dalam satu tahun, dan k adalah tingkat bunga. Sebagai
contoh, present value dari Rp 100.000,00 yang akan diterima akhir tahun
ke-3, dengan discount rate sebesar 10% dihitung kuartalan adalah:
PV = RplOO.OOO,OO
(1 + 0,1 0)(4)(3)
= Rp74.360,00
n
At =O
t=O 0(1 + r)t
di mana At adalah cash flows pada periode t baik itu kas masuk atau kas
keluar, n adalah akhir periode aliran kas yang diharapkan, dan r adalah
jumlah discount cash flows dari tahun 0 sampai dengan n. Kita dapat juga
jabarkan menjadi:
Rp5.600.000, 00
+------
(1 + r)
5
Kita tentukan tingkat bunga 16% maka present value proceeds akan
sebesar Rp18.336.080,00. Oleh karena terlalu tinggi maka berarti
pembagiannya terlalu kecil, untuk itu kita coba menaikkan tingkat diskonto
menjadi 17% dan diperoleh nilai sekarang sebesar Rp17.512.320,00.
e EKMA431 1/MODUL 4 4.41
Oleh karena yang kita cari adalah present value untuk Rp18.000.000,00
dan ini terletak antara discount rate 16% dan 17% maka kita cari selanjutnya.
Terdapat enam metode penilaian investasi suatu proyek yang biasa kita
gunakan, yaitu: (a) Accounting Rate of Return, (b) Average Accounting Rate
of Return, (c) Payback Period, (d) Internal Rate of Return, (e) Net Present
Value, dan (f) Profitability Index. Tiga metode yang pertama hanya cocok
digunakan apabila aliran kas yang diharapkan terj adi setiap akhir tahun.
.
Accountzng Rate o1 Return = Rp2.1 00.000,00 x lOOm
-;o
ll m
== ,67 -;o
Rp 18.000.000, 00
. Rp2.100.000, oo m
Average Accountzng Rate o1 Return= x 100 -;o
Rp9 .000.000, 00
= 23,33%
3. Payback
Payback period suatu investasi menunjukkan berapa lama Uangka
waktu) yang disyaratkan untuk pengembalian initial cash investment
4.44 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
. d Rpl8.000.000,00 lT h
P ay back P erzo = x a un
Rp5. 700.000,00
= 3,16 tahun.
Jika payback period telah kita dapatkan maka untuk menilai apakah
investasi tersebut diterima atau ditolak kita bandingkan dengan payback
period yang disyaratkan atau ditentukan. Apabila payback periodnya ternyata
lebih pendek daripada payback period yang ditentukan maka investasi
tersebut sebaiknya diterima. Sebaliknya apabila lebih lama maka sebaiknya
ditolak.
Metode ini sederhana. Oleh karena itu, metode ini juga mempunyai
banyak kelemahan. Kelemahan utamanya adalah bahwa metode ini tidak
memperhatikan konsep nilai waktu uang dan metode ini tidak memperhatikan
aliran kas masuk setelah payback. J adi, seandainya ada dua atau lebih
investasi yang sama-sama memiliki payback yang sama maka metode ini
akan menilai indifference terhadap investasi tersebut.
Metode ini pada umumnya dipergunakan sebagai pendukung metode
yang lain yang lebih baik. Memang payback period yang makin pendek bagi
investor berarti semakin kecil risiko yang dihadapinya, dan semakin panjang
payback periodnya berarti semakin besar risiko yang dihadapi.
di mana At adalah cash flow untuk periode t, baik net cash inflow maupun net
cash outflow, dan n adalah lamanya periode aliran kas yang diharapkan.
Persamaan tersebut di atas dapat pula dituliskan sebagai berikut:
n
At
NPV=
t=O (1 + k)t
di mana k adalah required rate of return, atau lebih tepat lagi adalah
weighted average cost of capital. Jika net present value-nya positif atau sama
dengan nol maka investasi tersebut sebaiknya diterima. Namun demikian,
tidak berarti bahwa apabila net present value sama dengan nol berarti terj adi
break even point. Hal ini disebabkan karena dalam keadaan net present value
sama dengan nol sebenarnya investasi tersebut telah mendapatkan
keuntungan sebesar required rate of return atau tingkat keuntungan yang
disyaratkan, sedangkan break even point adalah keadaan di mana perusahaan
tidak untung dan juga tidak rugi.
Jika kita mengasumsikan bahwa required rate of return investasi
penggantian me sin tersebut sebesar 12% maka net present value investasi itu
adalah sebesar:
t=O (1 + k)t
PI=
e EKMA431 1/MODUL 4 4.47
NPV (Rp1
y -------- ----- -
t
I
0 5 10 '20
- -
-
- - --~~------------------------------------
Gambar 4.3.
Hubungan Net Present Value dengan Internal Rate of Return
LATIHAN
---- ~ - .
= RplOO.OOO,OO (1,6105)
= Rp161.051,00
2) TV3 = Rp50.000,00 (1 + 0,15/2) 6
6
= Rp50.000,00 (1 + 0,075)
= Rp50.000,00 (1.5433)
= Rp77.165,00
3 ) PV = Rp200.000,00 == Rp200.000,00 =R . ,
150 263 00
3
(1 + 0,15) (1,331) p
RANGKUMAN
TES FDRMATIF 2
5) Untuk menentukan apakah suatu investasi dapat diterima atau tidak, IRR
yang diperoleh akan dibandingkan dengan biaya penggunaan modal, atau
disebut dengan ....
A. Discount rate
B. Profitability Index
C. Present Value
D. Cut off
e EKMA431 1/MODUL 4 4.53
KEGIATAN BELAL.JAR 3
Analisis Sensitivitas
1. Analisis Impas
Analisis imp as dipandang sebagai suatu model analisis sensiti vitas
karena model ini dapat memungkinkan analis untuk mengevaluasi bagaimana
perubahan dalam biaya, perubahan dalam volume produksi, dan perubahan
dalam harga memberikan dampak bagi keuntungan perusahaan. Umumnya,
e EKMA431 1/MODUL 4 4.55
PX=F+ VX
di mana P adalah harga per unit, X adalah volume produksi, F adalah biaya
tetap, dan V adalah biaya variabel.
Kemudian:
(40) X= 150.000 + 25 X
X= 10.000 unit
Dengan harga jual Rp40,00 per unit, titik impas terjadi pada produksi
10.000 unit. Pada unit ini, kurva biaya total akan memotong kurva
pendapatan total. Titik impas mewakili titik di mana tidak ada laba maupun
•
rugt.
Berikut disajikan tabel yang menunjukkan hubungan antara laba dan
volume produksi dengan sejumlah perubahan 10% ke atas dan ke bawah dari
titik impas (titik impas ini menunjukkan volume produksi minimun agar
operasi perusahaan dapat berjalan tanpa adanya kerugian). Seperti yang
terlihat pada tabel, perubahan dalam volume produksi yang dekat dengan titik
impas mengakibatkan variasi yang besar dalam laba atau rugi. Sedangkan,
4.56 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
perubahan volume produksi yang jauh dari titik impas menyebabkan variasi
yang lebih kecil.
Persentase
Volume Laba (Rugi) (Rp) Persentase Perubahan
Perubahan
6.561 10 (51.585) 27
7.290 10 (40.650) 43
8.100 10 (28.500) 90
9.000 10 (15.000)
10.000 10 0
11.000 10 15.000
12.100 10 31.500 110
13.310 10 49.650 58
14.641 10 69.615 40
16.105 10 91.575 31
PX=F+ VX
p (15.000) = 150.000 + 25 (15.000)
P= 35
P = S (p - rc - vc) - FC
di mana:
P = laba sebelum pajak
S = tingkat penjualan
rc = biaya bahan baku
vc = biaya variabellainnya
FC = biaya tetap untuk periode berjalan
Tabel 4.12.
Analisis Sensitivitas dengan Menggunakan sebuah Model Sederhana
Persentase Orde
Nilai Estimasian Kenaikan Variabel Lab a
Variabel Perubahan Rang king
Terbaik sebesar 5°/o (Rp)
Lab a Variabel
Penjualan (unit) 15.000 15.750 82.500 10 3
Harga (Rp/unit) 40 42 105.000 40 1
Biaya Variabel
(Rp/unit): 71.250
Bahan baku 5 5.25 60.000 -5 4
Biaya variabel 20 21 67.500 -20 2
lainnya
Biaya tetap (Rp) 150.000 157.500 -10 3
4.58 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Fo = Ft
(1 + r)
0
di mana:
r = tingkat pengembalian harapan (required rate of return), yaitu tingkat
diskonto
Ft = aliran kas neto selama t periode
n = jangka waktu harapan dari proyek
Fo = investasi awal
Untuk proyek ini, sensitivitas perubahan nilai sekarang neto dapat dilihat
pada gambar berikut.
e EKMA431 1/MODUL 4 4.59
NF?V (RpJ.
~ -------
r
I
5 10 15 '2 0
Gambar 4.4.
Hubungan NPV dengan Discount Rate
LATI HAN
-- __ ..... -
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FORMATIF 3
Daftar Pustaka
James C. Van Home. (1989). Financial Management and Policy. 8th Edition.
New Jersey: Prentice Hall International Editions.
Oswald D. Bowlin, John D. Martin and David. F. Scott, Jr. 1980. Guide to
Financial Analysis. United Sates of America: Mc.Graw-Hill.
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAL.JAR 1
LATIHAN
.-
--- - ~
RANGKUMAN
TES FDRMATIF 1
2) Proteksi yang diberikan pada industri dalam negeri berupa tarif pajak
impor yang tinggi disebut ....
A. tarif barrier
B. nontarif barrier
C. dumping
D. kuota
5) Pada merit wants manakah proyek produk yang memiliki merit lebih
tinggi dari produk lainnya ....
A. gula dengan saccharine
B. pesawat terbang dengan sepeda motor
C. minuman beralkohol dengan minuman mineral
D. rokok dengan obat
e EKMA431 1/MODUL 5 5.7
KEGIATAN BELAL.JAR 2
2. Nilai Tambah
Secara kuantitatif, nilai tambah yang akan dihasilkan oleh suatu proyek
baru atau proyek perluasan dapat dihitung dengan membandingkan nilai
tambah suatu proyek dengan proyek lain yang sejenis sehingga bisa diketahui
proyek-proyek mana yang menghasilkan nilai tambah lebih tinggi daripada
lainnya. Dalam suatu proyek perluasan perlu pula diketahui ada tidaknya
kenaikan nilai tambah dari sebelum hingga sesudah perluasan. Perhitungan
nilai tambah dilakukan dengan asumsi kapasitas normal. Contoh perhitungan
nilai tambah dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Dari proyek laporan laba rugi pada tahun normal perusahaan X bisa
dihitung nilai tambah sebagai berikut.
Dalam ribuan Rp %
Penerimaan penjualan 378.000 100
Dikurangi: Biaya untuk:
• bahan baku 165.750 43,8
• bahan penolong 5.958 1,6
• listrik dan air 6.553 1,8
• bahan bakar dan pelumas 1.120 0,3
• perbaikan dan perawatan 3.763 1,0
•
• ausrans1 1.300 0,3
• biaya umum dan 860 0,2
adminsitrasi
• biaya penjualan 22.500 6,0
• lain-lain 1.824 0,5
209.718 55,5
Nilai tambah kotor 168.282 44,5
Dikurangi: Biaya Depresi & 33.000 8,7
Amortisasi
Nilai tambah bersih 135.282 35,8
5.10 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Dalam Ribuan Rp %
• Untuk Pemerintah berupa pajak-pajak 20.720 15,3
• Untuk karyawan!buruh berupa gaji dan 45.082 33,3
upah
• Untuk pemegang saham berupa 29.616 21,9
dividen
• Untuk kreditor/bank 39.864 29,5
135.282 100,0
berarti distribusi nilai tambah terbesar diperoleh oleh karyawan dan buruh
yang mendapatkan 33,3% dari seluruh nilai tambah yang dihasilkan proyek.
buruh tani sebesar Rp400,00 (700 - 300) dikalikan dengan 50% merupakan
unsur biaya. Shadow wage dalam proyek adalah produk marginal yang
dilepaskan di desa ditambah dengan nilai sosial kenaikan konsumsi di kota.
Pada contoh tersebut, shadow wage adalah sebesar 500 (yang diperoleh dari
300 ditambah 200). Shadow wage ini hanya mencerminkan 500/700 atau
67% dari upah finansial.
Shadow price faktor devisa disebut pula shadow exchange rate
merupakan suatu nilai implisit, misalnya harga satu dollar dalam rupiah. Nilai
tukar implisit merupakan suatu koefisiensi untuk, menilai semua jenis barang
dan jasa yang bersifat dapat diperdagangkan (tradeable), yaitu jenis barang
atau j as a yang diimpor atau diekspor, bersifat sebagai pengganti imp or
(substitusi impor) atau barang dan jasa tertentu yang karena adanya kebijakan
pemerintah terkena larangan impor atau ekspor. Nilai tukar tersebut sering
menyimpang dari social opportunity cost dalam mata uang nasional. Salah
satu usaha pemerintah yang mengalami tekanan inflasi maupun defisit dalam
neraca pembayaran untuk memproduksi nilai social opportunity cost adalah
dengan mengadakan devaluasi, meskipun berkurangnya selisih tersebut
bersifat sementara.
Rp (000)
Profitabilitas Profitabilitas
Komersial Ek. Nas
Pendapatan Operasi Rp5.000.000 Rp7 .ooo.oooa
Biaya operasi:
• Bahan baku Rp 1.500.000 Rp1.900.000b
• Tenaga kerja 1.000.000 750.000c
• Manajemen dan Penjualan 200.000 200.000
• Depresiasi 500.000 500.000
• Bunga 300.000 300.000
d
• Pajak 500.000 -
Rp4.000.000 Rp3.650.000
Rp 1.000.000 Rp2.350.000
Keterangan:
a. Penyesuaian plus pada pos pendapatan sebesar 40% akibat adanya
penilaian nilai tukar terlalu rendah.
b. Penyesuaian plus pada pos biaya operasi sebesar 40% terhadap biaya
bahan baku karena nilai tukar valuta asing terlalu rendah.
e EKMA431 1/MODUL 5 5.15
c. Penyelesaian minus pada pos biaya tenaga kerja karena shadow wage
hanya 75% dari upah finansial.
d. Penyesuaian minus pada pos biaya karena pajak bukan termasuk
pengeluaran dalam keseluruhan kegiatan ekonomi secara nasional.
LATIHAN
---- ,.;o.;
RANGKUMAN
------------------------------------
Pada kegiatan belajar ini Anda telab mempelajari sejauh mana suatu
proyek bernilai atau bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Rasionalisasi diadakannya analisis dan penilaian aspek kemanfaatan
proyek bagi ekonomi nasional tersebut adalab untuk memilib proyek
yang memanfaatkan sumber-sumber ekonomi nasional terbesar dan
mengbindari proyek-proyek yang secara nasional tidak bermanfaat.
Dengan mendasarkan pada analisis biaya dan manfaat (cost and
benefit analysis), profitabilitas ekonomi nasional bisa dibitung. Analisis
biaya manfaat proyek lebib menitikberatkan pada usaba memasukkan
selurub faktor yang ada pada proyek, baik kuantitatif maupun kualitatif,
daripada beberapa faktor yang dianggap penting saja.
Aspek-aspek yang perlu dianalisis dalam analisis kemanfaatan
ekonomi nasional ialab kemanfaatan proyek ditinjau dari Rencana
Pembangunan Nasional. Nilai Tambab, distribusi Nilai Tambab,
profitabilitas ekonomi nasional, kemanfaatan sosial, dan analisis biaya-
manfaat.
Dalam melakukan analisis biaya-manfaat, perlu diadakan
penyesuaian-penyesuaian barga pasar, atau lebib dikenal dengan istilab
shadow prices, agar benar-benar mencerminkan nilai sosial dari proyek
yang dinilai.
5.18 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
TES FDRMATIF 2
4) Tujuan yang sama dengan nomor 3) juga ingin dicapai dengan ....
A. mengekspor barang
B. memproduksi barang substitusi impor
C. memproduksi barang yang sama dengan barang produksi dalam
negeri lain yang ada di pasar
D. mengimpor barang modal
e EKMA431 1/MODUL 5 5.19
Tes Formatif 1
1) B. Tekanan analisis ekonorni adalah pada kemanfaatan pada
ekonorni, sedangkan analisis finansial hanya pada kemanfaatan
bagi perusahaan. Adapun analisis bia ya dan manfaat so sial
menekankan kemanfaatan bagi kepentingan sosial dan nasional
dengan memperhatikan faktor ekstemalitas, distribusi
penghasilan, savings dan merit wants.
2) A. Tarif barier adalah proteksi dengan cara memberikan tarif pajak
impor yang tinggi pada industri, sedangkan nontarif barier
proteksi dalam bentuk pelarangan impor produk. Dumping adalah
kebijakan pemerintah menerapkan harga jual produk di dalam
negeri lebih mahal dari harga jual produk di luar negeri. Kuota
adalah ketentuan jumlah tertentu produksi atau penjualan.
3) C. Eksternalitas adalah dampak ikutan yang timbul dari suatu proyek
baik yang bersifat menguntungkan maupun merugikan.
4) A. Supply yang berlebih di pasar menjadikan daya tawar produk
rendah sehingga berusaha menyesuaikan agar produk tetap laku,
yaitu dengan menurunkan harga di pasar (ingat teori elastisitas
penawaran).
5) A. Dalam konsep merit wants, masyarakat menginginkan suatu
proyek yang paling tinggi manfaatnya dan yang paling diperlukan.
Pabrik gula tentu saja lebih diinginkan dibandingkan saccharine
(pemanis buatan) yang memiliki dampak negatif di masyarakat.
Tes Formatif2
1) A. Bea masuk sebetulnya merupakan pendapatan bagi ekonorni
nasional. Oleh karena itu, perlu ditambahkan dalam pendapatan
untuk mencerminkan nilai profitabilitas ekonorni nasional yang
sebenarnya.
3) B. Dengan melarang impor diharapkan devisa yang sebenamya
digunakan untuk impor bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain
yang lebih berg una bagi perekonomian nasional. Jadi larangan
impor dimaksudkan untuk menghemat devisa.
5.22 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAL.JAR 1
A. EKSTERNALITAS
Proyek yang sifatnya besar dan terkait dengan masalah sosial ekonomi
umumnya memunculkan masalah externality. Eksternalitas muncul dalam
bentuk produk ikutan atau sampingan (by product). Eksternalitas
menunjukkan suatu "produk" spesifik yang mempunyai karakteristik sebagai
berikut, ( 1) tidak dengan sengaj a diciptakan oleh sponsor proyek tersebut
(perusahaan), tetapi timbul karena kegiatan ekonomi yang sah, (2) di luar
kendali mereka yang terkena dampak externality tersebut, entah dampak yang
menguntungkan ataupun merugikan, (3) externality tidak diperdagangkan.
Antisipasi eksternalitas yang tidak tepat berdampak cukup signifikan pada
ekosistem atau lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis yang
mendalam terhadap kemungkinan munculnya eksternalitas dalam suatu
proyek. Analisis ini salah satunya kita kenai dengan analisis dampak
lingkungan (AMDAL).
B. HAKIKAT AMDAL
AMDAL
Aspek-aspek studi
kelayakan
Gambar 6.1.
Peranan Anal isis Mengenai Dampak Lingkungan
LATIHAN
____........
RANGKUMAN
TES FORMATIF 1
5) Jenis usaha dan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dapat
ditemui di ....
A. PP 29 Tahun 1986
B. PP 51 Tahun 1993
C. PP 27 Tahun 1999
D. SK Menteri KLH
KEGIATAN BELAL.JAR 2
Pelaksanaan AMDAL
Sebagai bagian dari studi kelayakan suatu rencana usaha atau kegiatan
maka studi AMDAL seharusnya dimulai pada saat perencanaan usaha atau
kegiatan. Dengan meletakkan AMDAL pada awal siklus proyek, ia dapat
menjadi masukan yang efektif dalam perencanaan proyek dan dapat
6.10 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Mengidentifikasi Mengidentifikasi
Rencana Proyek Rona Lingkungan
Membandingkan besaran
rencana dengan kondisi
..... ...
lingkungan untuk
mengidentifikasi
Gambar 6.2.
Proses AMDAL
2. Prosedur Penapisan
Berikut ini adalah langkah-langkah penapisan usaha atau kegiatan wajib
AMDAL.
a. Perhatikan daftar jenis usaha atau kegiatan wajib AMDAL dalam Daftar
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup. Jika rencana usaha atau kegiatan
masuk dalam daftar ini maka jenis usaha atau kegiatan tersebut wajib
AMDAL.
b. Jika usaha atau kegiatan tidak termasuk dalam daftar pada poin a, periksa
kembali apakah rencana usaha atau kegiatan masuk dalam kriteria
berikutnya, yaitu berbatasan langsung dengan daerah sensitif dalam
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup sehingga rencana tersebut menjadi
wajib AMDAL.
c. Jika usaha atau kegiatan tidak termasuk dalam kriteria pada poin a dan b
namun masuk dalam kriteria berikutnya, yaitu dapat mengubah fungsi
atau peruntukan kawasan lindung maka rencana ini juga wajib AMDAL.
d. Jika usaha atau kegiatan masuk dalam kriteria berikutnya, yaitu berada
dalam kawasan lindung yang telah berubah peruntukannya maka rencana
ini menjadi wajib AMDAL.
e. Jika dalam proses penapisan usaha atau kegiatan wajib AMDAL terjadi
keraguan maka wewenang penetapan wajib AMDAL diserahkan pada
Menteri Lingkungan Hidup yang mengeluarkan keputusan secara tertulis.
f. Jika usaha atau kegiatan tidak termasuk dalam semua ketentuan-
ketentuan di atas maka rencana tidak wajib AMDAL, tetapi diharuskan
membuat Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) di bawah pengawasan instansi teknis yang
berwenang.
e EKMA431 1/MODUL 6 6.13
Apakah
keg iatan ada Ya
Tidak
di daftar Keputusan wajib
kegiatan amdal proyek
Amdal regional
Ada seba b
lain/kriteria Ya Konsu ltasi
khusus sehingga dengan
menjadi wajib Menteri
Amdal
Tidak Tidak
Wajib
Keputusan bebas .___ _ _ _____J AMDAL
amdal
Gambar 6.3.
Skema Proses Penapisan Kegiatan Wajib AMDAL
d. AMDAL Regional, untuk suatu rencana usaha atau kegiatan dalam satu
kesatuan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan
Rencana Umum Tata Ruang Daerah dan melibatkan kewenangan lebih
dari satu instansi. Contoh: AMDAL untuk pembangunan kota-kota baru.
2. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian dokumen AMDAL dibagi menjadi dua tahapan
pokok, yaitu penilaian dokumen KA-ANDAL dalam tahap pertama, serta
penilaian dokumen ANDAL, RKL dan RPL dalam tahap kedua. Skema
proses penilaian AMDAL dijelaskan pada Gambar 6.4.
a. KA-ANDAL
Berdasarkan PP 51 Tahun 1993 yang diperbarui dengan PP 27
Tahun 1999, KA-ANDAL atau Kerangka Acuan Analisis Dampak
Lingkungan adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan.
Dokumen ini merupakan bagian pertama dari rangkaian studi AMDAL, KA-
ANDAL ini disusun atas dasar pelingkupan dengan fokus aspek dan
parameter lingkungan yang penting. Dalam dokumen ini dicantumkan uraian
rencana usaha atau kegiatan yang akan dikembangkan; batas wilayah studi
menurut proyek, administratif, dan ekologis; metode pengumpulan data dan
analisisnya; tim studi dan biaya studi.
KA-ANDAL ini dapat dianggap sah sebagai dasar studi AMDAL
selanjutnya bila tidak ditanggapi selama 75 hari. Apabila KA-ANDAL sudah
e EKMA431 1/MODUL 6 6.15
Rencqna Us-aha
atau k.egiat an
Memiliki
damp a ~
p en ~ing
B..ebas
AMDAL
- .
PERENC:ANAAN UMtJM
KA - ANr)AL
..
PRA 8TUQI.K1ELAYAKA~
- - ..N
- -----±-- - - - - - - - - - - - - - - . : : ; - - - - - - - -7 :5 hari ·
STUD.f KELAYAKAN
Gambar 6.4.
Skema Proses Penilaian AMDAL Rencana Usaha atau Kegiatan
LATIHAN
____........
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FDRMATIF 2
Daftar Pustaka
TENTANG
Menimbang •
• a. bahwa dalam rangka melaksanakan pembangunan
berwawasan lingkungan hidup sebagai upaya sadar
dan berencana mengelola sumber daya secara
bijaksana dalam pembangunan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup,
perlu dijaga keserasian antarberbagai usaha dan/atau
kegiatan;
MEMUTUSKAN;
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasall
10. Instansi yang membidangi usaha danlatau kegiatan adalah instansi yang
membina secara teknis usaha danlatau kegiatan dimaksud;
11. Komisi penilai adalah komisi yang bertugas menilai dokumen analisis
mengenai dampak lingkungan hidup dengan pengertian di tingkat pusat
oleh komisi penilai pusat dan di tingkat daerah oleh komisi penilai
daerah;
Pasal2
Pasal3
b. eksploitasi sumber daya alam baik yang terbarui maupun yang tak
terbarui;
(2) Jenis usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan
oleh menteri setelah mendengar dan memperhatikan saran dan pendapat
Menteri lain dan/atau Pimpinan Lembaga Pemerintah NonDepartemen
yang terkait;
(3) Jenis usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun.
(4) Bagi rencana usaha dan/atau kegiatan di luar usaha dan/atau kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib melakukan pengelolaan
lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup yang
pembinaannya berada pada instansi yang membidangi usaha dan/atau
kegiatan.
(5) Pejabat dari instansi yang berwenang menerbitkan izin melakukan usaha
dan/atau kegiatan wajib mencantumkan upaya pengelolaan lingkungan
hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup dalam izin melakukan
usaha dan/atau kegiatan.
Pasal4
(1) Usaha dan/atau kegiatan yang akan dibangun di dalam kawasan yang
sudah dibuatkan analisis mengenai dampak lingkungan hidup tidak
diwajibkan membuat analisis mengenai dampak lingkungan hidup lagi.
Pasal5
(1) Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan terhadap lingkungan hidup, antara lain:
Pasal6
Pasal7
BABII
Pasal8
(6) Kornisi penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyerahkan hasil
penilaiannya kepada instansi yang bertanggung jawab untuk dijadikan
dasar keputusan atas kerangka acuan, analisis dampak lingkungan hidup,
rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana pemantauan
lingkungan hidup.
(7) Ketentuan mengenai tata kerj a kornisi penilai dimaksud, baik pusat
maupun daerah, ditetapkan oleh Menteri, setelah mendengar dan
memperhatikan saran/pendapat Menteri Dalam Negeri dan Menteri lain
dan/atau Pimpinan Lembaga Pemerintah NonDepartemen yang terkait.
(8) Ketentuan mengenai tata kerja tim teknis sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) ditetapkan lebih lanjut oleh Kornisi Penilai Pusat.
Pasal9
(1) Kornisi penilai pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf
a terdiri atas unsur-unsur instansi yang ditugasi mengelola lingkungan
hidup, instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan,
Departemen Dalam Negeri, instansi yang ditugasi bidang kesehatan,
instansi yang ditugasi bidang pertahanan dan keamanan, instansi yang
ditugasi bidang perencanaan pembangunan nasional, instansi yang
ditugasi bidang penanaman modal, instansi yang ditugasi bidang
pertanahan, instansi yang ditugasi bidang ilmu pengetahuan, departemen
dan/atau Lembaga Pemerintah NonDepartemen yang membidangi usaha
dan/atau Lembaga Pemerintah NonDepartemen yang terkait, wakil
Provinsi Daerah Tingkat I yang bersangkutan, wakil Kabupaten/
Kotamadya Daerah Tingkat II yang bersangkutan, ahli di bidang
lingkungan hidup, ahli di bidang yang berkaitan, organisasi lingkungan
hidup sesuai dengan bidang usaha dan/atau kegiatan yang dikaji, wakil
masyarakat terkena dampak, serta anggota lain yang dipandang perlu.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan anggota kornisi penilai pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri.
e EKMA431 1/MODUL 6 6.33
PasallO
(1) Komisi penilai daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
huruf b terdiri atas unsur-unsur: Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Tingkat I, instansi yang ditugasi mengendalikan dampak
lingkungan, instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan
Daerah Tingkat I, instansi yang ditugasi bidang penanaman modal
daerah, instansi yang ditugasi bidang pertanahan di daerah, instansi yang
ditugasi bidang pertahanan dan keamanan daerah, instansi yang ditugasi
bidang kesehatan Daerah Tingkat I, wakil instansi pusat dan/atau daerah
yang membidangi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan, wakil
instansi terkait di Provinsi Daerah Tingkat I, wakil Kabupaten/
Kotamadya Daerah Tingkat II yang bersangkutan, pusat studi lingkungan
hidup perguruan tinggi daerah yang bersangkutan, ahli di bidang
lingkungan hidup, ahli di bidang yang berkaitan, organisasi lingkungan
hidup di daerah, organisasi lingkungan hidup sesuai dengan bidang
usaha dan/atau kegiatan yang dikaji, warga masyarakat yang terkena
dampak, serta anggota lain yang dipandang perlu.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan anggota komisi penilai daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Gubernur.
Pasalll
(1) Komisi penilai pusat berwenang menilai basil analisis mengenai dampak
lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang memenuhi
kriteria:
b. usaha dan atau kegiatan yang lokasinya meliputi lebih dari satu
wilayah provinsi daerah tingkat I;
Pasal12
(1) Tim teknis sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (4) terdiri atas para
ahli dari instansi teknis yang membidangi usaha dan/atau kegiatan yang
bersangkutan dan instansi yang ditugasi mengendalikan dampak
lingkungan, serta ahli lain dengan bidang ilmu yang terkait.
Pasal13
BAB III
TATA LAKSANA
Bagian Pertama
Kerangka Acuan
Pasal14
PasallS
(2) Komisi penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memberikan
tanda bukti penerimaan kepada pemrakarsa dengan menuliskan hari dan
tanggal diterimanya kerangka acuan pembuatan analisis dampak
lingkungan hidup.
6.36 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Pasal16
Bagian Kedua
Pasal17
Pasal18
(2) Komisi penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memberikan
tanda bukti penerimaan kepada pemrakarsa dengan menuliskan hari dan
tanggal diterimanya analisis dampak lingkungan hidup, rencana
pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan
hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal19
Pasal20
Pasal21
Pasal22
a. dampak besar dan penting negatif yang akan ditimbulkan oleh usaha
dan/atau kegiatan yang bersangkutan tidak dapat ditanggulangi oleh
teknologi yang tersedia, atau
b. biaya penanggulangan dampak besar dan penting negatif lebih besar
daripada manfaat dampak besar dan penting positif yang akan
ditimbulkan oleh usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan,
Pasal23
Bagian Ketiga
Pasal24
Pasal25
Pasal26
Pasal27
BABIV
PEMBINAAN
Pasal28
Pasal29
Pasal30
Pasal31
lanjut oleh Menteri setelah memperhatikan saran dan pendapat instansi yang
membidangi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan.
BABV
PENGAWASAN
Pasal32
BABVI
Pasal33
(3) Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diumumkannya
rencana usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
warga masyarakat yang berkepentingan berhak mengajukan saran,
pendapat, dan tanggapan tentang akan dilaksanakannya rencana usaha
dan/atau kegiatan.
(4) Saran, pendapat, dan tanggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diajukan secara tertulis kepada instansi yang bertanggung jawab.
(5) Saran, pendapat, dan tanggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
wajib dipertimbangkan dan dikaji dalam analisis mengenai dampak
lingkungan hidup.
(6) Tata cara dan bentuk pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
serta tata cara penyampaian saran, pendapat, dan tanggapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Kepala instansi yang ditugasi
mengendalikan dampak lingkungan.
Pasal34
Pasal35
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal36
Biaya pelaksanaan kegiatan komisi penilai dan tim teknis analisis mengenai
dampak lingkungan hidup dibebankan:
Pasal37
Pasal38
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal39
tetap dinilai oleh komisi penilai instansi yang bersangkutan, dan harus selesai
paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Pemerintah ini berlaku secara
efektif.
e EKMA431 1/MODUL 6 6.47
BABIX
KETENTUANPENUTUP
Pasal40
Pasal41
Pasal42
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku efektif 18 (delapan belas) bulan sej ak
tanggal diundangkan.
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 7 Mei 1999
ttd
AKBAR TANDJUNG
SEKRETARIS KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan I
ttd
Lambock V. Nahattands
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 1999
TENTANG
UMUM
yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi, tetapi di lain pihak
ketersediaan sumber daya alam bersifat terbatas. Kegiatan pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan meningkatkan permintaan atas
sumber daya alam sehingga timbul tekanan terhadap sumber daya alam. Oleh
karena itu, pendayagunaan sumber daya alam untuk meningkatkan
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan
harus disertai dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan
demikian, pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa depan adalah pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Pasall
Angka (1)
Cukup jelas
Angka (2)
Dampak besar dan penting merupakan satu kesatuan makna dari arti
dampak penting
Angka (3)
Cukup jelas
Angka (4)
Cukup jelas
Angka (5)
Cukup jelas
Angka (6)
Cukup jelas
Angka (7)
Cukup jelas
Angka (8)
Cukup jelas
Angka (9)
Cukup jelas
Angka (10)
Cukup jelas
6.52 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Angka (11)
Cukup jelas
Angka (12)
Cukup jelas
Angka (13)
Cukup jelas
Angka (14)
Cukup jelas
Pasal 2
Ayat (1)
Studi kelayakan pada umumnya meliputi analisis dari aspek teknis
dan aspek ekonomis-finansial. Dengan ayat ini maka studi
kelayakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang menimbulkan dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi komponen
analisis teknis, analisis ekonomis-finansial, dan analisis mengenai
dampak lingkungan hidup. Oleh karena itu, analisis mengenai
dampak lingkungan hidup sudah harus disusun dan mendapatkan
keputusan dari instansi yang bertanggung jawab sebelum kegiatan
konstruksi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan.
Ayat (2)
Karena analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan
bagian dari studi kelayakan suatu usaha dan/atau kegiatan yang
berlokasi pada ekosistem tertentu maka basil analisis mengenai
dampak lingkungan hidup tersebut sangat penting untuk dijadikan
sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan wilayah.
Ayat (3)
U saha dan/atau kegiatan tunggal adalah hanya satu jenis usaha
dan/atau kegiatan yang kewenangan pembinaannya di bawah satu
instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan.
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup usaha dan/atau
kegiatan ter-padu/multisektor adalah basil kajian mengenai dampak
besar dan penting usaha dan/atau kegiatan yang terpadu yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup dan melibatkan lebih dari
satu instansi yang membidangi kegiatan dimaksud.
Pasal3
Ayat (1)
Usaha dan/atau kegiatan yang dimaksud dalam ayat ini merupakan
kategori usaha dan/atau kegiatan yang berdasarkan pengalaman dan
tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai
potensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup. Dengan demikian penyebutan kategori usaha
dan/atau kegiatan tersebut tidak bersifat limitatif dan dapat berubah
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penyebutan tersebut bersifat altematif, sebagai contoh seperti usaha
dan/atau kegiatan:
a. pembuatan jalan, bendungan, jalan kereta api dan pembukaan
hutan;
b. kegiatan pertambangan dan eksploitasi hutan;
c. pemanfaatan tanah yang tidak diikuti dengan usaha konservasi
dan penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi
yang dapat mengefisienkan pemakaiannya;
d. kegiatan yang menimbulkan perubahan atau pergeseran struktur
tata nilai, pandangan dan/atau cara hidup masyarakat setempat;
e. kegiatan yang proses dan hasilnya menimbulkan pencemaran,
kerusakan kawasan konservasi alam, atau pencemaran benda
eagar budaya;
f. introduksi suatu jenis tumbuh-tumbuhan baru atau jasad renik
(mikro organisme) yang dapat menimbulkan jenis penyakit baru
terhadap tanaman, introduksi suatu jenis hewan baru dapat
mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada;
g. penggunaan bahan hayati dan nonhayati mencakup pula
pengertian pengubahan;
e EKMA431 1/MODUL 6 6.55
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang. Oleh karena
itu, jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki analisis
mengenai dampak lingkungan hidup, yang mendasarkan diri pada
ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu ditinjau kembali.
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Pasal4
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal5
Ayat (1)
Kriteria yang menentukan adanya dampak besar dan penting dalam
ayat ini ditetapkan berdasarkan tingkat ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada. Oleh karena itu, kriteria ini dapat berubah sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
tidak bersifat limitatif.
6.56 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal6
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan keadaan darurat adalah keadaan atau kondisi
yang sedemikian rupa sehingga mengharuskan dilaksanakannya tindakan
segera yang mengandung risiko terhadap lingkungan hidup demi
kepentingan umum, misalnya pertahanan negara atau penanggulangan
bencana alam. Keadaan darurat ini tidak sama dengan keadaan darurat
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang keadaan darurat.
Ayat (2)
Keadaan darurat yang tidak memerlukan analisis mengenai dampak
lingkungan hidup, misalnya pembangunan bendungan/dam untuk
menahan bencana lahar, ditetapkan oleh menteri yang membidangi
usaha dan/atau kegiatan dimaksud.
Pasal7
Ayat (1)
Untuk melakukan suatu usaha dan/atau kegiatan terdapat satu izin
yang bersifat dominan, tanpa izin tersebut seseorang tidak dapat
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang dimaksud. Misalnya izin
usaha industri di bidang perindustrian, kuasa pertambangan di
bidang pertambangan, izin penambangan daerah di bidang
penambangan bahan galian golongan C, izin hak penguasaan hutan
di bidang kehutanan, izin hak guna usaha pertanian di bidang
pertanian. Sedangkan keputusan kelayakan lingkungan hidup adalah
persyaratan yang diwajibkan untuk dapat menerbitkan izin
melakukan usaha dan/atau kegiatan.
Ayat (2)
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan bagian dari
proses perizinan melakukan usaha dan/atau kegiatan yang
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
Izin merupakan suatu instrumen yuridis preventif. Oleh karena itu,
keputusan kelayakan lingkungan hidup berdasarkan hasil penilaian
e EKMA431 1 / MODUL 6 6.57
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal8
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Ayat (7)
Cukup jelas
Ayat (8)
Cukup jelas
6.58 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Pasal9
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
PasallO
Ayat (1)
W akil dari instansi yang ditugasi mengendalikan dampak
lingkungan hidup di komisi penilai daerah dapat berarti wakil dari
instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan wilayah
dengan maksud agar terdapat keterpaduan kebijaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pengendalian lingkungan
hidup dengan kebijaksanaan dan program pengendalian dampak
lingkungan hidup di daerah. Pengangkatan para ahli dari pusat studi
lingkungan hidup perguruan tinggi sebagai anggota komisi penilai
daerah adalah untuk memantapkan kualitas basil kajian analisis
mengenai dampak lingkungan hidup dalam penilaian mengenai
dampak lingkungan hidup. Adanya wakil yang di-tunjuk dari Badan
Perencana Pembangunan Daerah, dan instansi yang ditugasi di
bidang pertanahan di daerah dimaksudkan untuk menjamin
keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup secara lintas sektor yang
ada di daerah. Adapun wakil yang ditunjuk dari bidang kesehatan di
daerah dikarenakan pada akhirnya dampak semua kegiatan selalu
berakhir pada aspek kesehatan.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasalll
Ayat (1)
Huruf (a)
Usaha dan/atau kegiatan bersifat strategis dan/atau kegiatan
yang menyangkut ketahanan dan keamanan negara
misalnya: pembangkit listrik tenaga nuklir, pembangkit
listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga uap/panas
bumi, eksploitasi minyak dan gas, kilang minyak,
penambangan uranium, industri petrokimia, industri
pesawat terbang, industri kapal, industri senjata, industri
bahan peledak, industri baja, industri alat-alat berat,
industri telekomunikasi, pembangunan bendungan, bandar
udara, pelabuhan dan rencana usaha dan/atau kegiatan
lainnya yang menurut instansi yang membidangi usaha
dan/atau kegiatan dianggap strategis.
Huruf (b)
Cukup jelas
6.60 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Huruf (c)
Usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di wilayah
sengketa dengan negara lain, misalnya: rencana usaha
dan/atau kegiatan yang berlokasi di Pulau Sipadan, Ligitan
dan Celah Timor.
Huruf (d)
Cukup jelas
Huruf (e)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal12
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal13
Cukup jelas
Pasal14
Ayat (1)
Kerangka acuan bagi pembuat analisis dampak lingkungan hidup
merupakan pegangan yang diperlukan dalam penyusunan analisis
mengenai dampak lingkungan hidup. Berdasarkan basil
pelingkupan, yaitu proses pemusatan studi pada hal-hal penting
yang berkaitan dengan dampak besar dan penting, kerangka acuan
terutama memuat kornponen-kornponen aspek usaha dan/atau
kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup, serta komponen-komponen parameter lingkungan
hidup yang akan terkena dampak besar dan penting.
e EKMA431 1/MODUL 6 6.61
Ayat (2)
Cukup jelas
PasallS
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal16
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Penetapan jangka waktu selama 75 (tujuh puluh lima) hari kerja
dimaksudkan untuk memberikan kepastian kepada pemrakarsa.
Jangka waktu selama 75 (tujuh puluh lima) hari kerja ini meliputi
proses penyampaian dokumen kerangka acuan ke instansi yang
bertanggung jawab melalui komisi penilai, penilaian secara teknis,
konsultasi dengan warga masyarakat yang berkepentingan, penilaian
oleh komisi penilai, sampai ditetapkannya keputusan.
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Menolak untuk memberikan keputusan atas kerangka acuan adalah
untuk melindungi kepentingan umum.
Pasal17
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
e EKMA431 1/MODUL 6 6.63
Pasal18
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal19
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Dari analisis dampak lingkungan hidup dapat diketahui dampak
besar dan penting yang akan ditimbulkan oleh usaha dan/atau
kegiatan terhadap lingkungan hidup. Dengan mengetahui dampak
besar dan penting itu dapat ditentukan:
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal20
Ayat (1)
Penetapan jangka waktu selama 75 (tujuh puluh lima) hari kerja
dimaksudkan untuk memberikan kepastian kepada pemrakarsa.
Jangka waktu selama 75 (tujuh puluh lima) hari kerja ini meliputi
proses penyampaian dokumen analisis dampak lingkungan hidup,
rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana pemantauan
lingkungan hidup ke instansi yang bertanggung jawab melalui
komisi penilai, penilaian secara teknis, konsultasi dengan warga
masyarakat yang berkepentingan, penilaian oleh komisi penilai,
sampai dengan diterbitkannya keputusan kelayakan lingkungan
hidup.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal21
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
e EKMA431 1 / MODUL 6 6.65
Pasal22
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal23
Cukup jelas
Pasal24
Ayat (1)
Sejalan dengan cepatnya pengembangan pembangunan wilayah,
dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun kemungkinan besar telah terjadi
perubahan rona lingkungan hidup sehingga rona lingkungan hidup
yang semula dipakai sebagai dasar penyusunan analisis mengenai
dampak lingkungan hidup tidak cocok lagi digunakan untuk
memprakirakan dampak lingkungan hidup rencana usaha dan/atau
kegiatan yang bersangkutan.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal25
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
6.66 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Pasal26
Ayat (1)
Perubaban desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau baban
baku dan/atau baban penolong bagi usaba dan/atau kegiatan akan
menimbulkan dampak besar dan penting yang berbeda. Oleb karena
itu, keputusan kelayakan lingkungan bidup berdasarkan basil
penilaian analisis dampak lingkungan bidup, rencana pengelolaan
lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup yang
telab diterbitkan menjadi batal.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal27
Ayat (1)
Terjadinya perubaban lingkungan bidup secara mendasar berarti
hilangnya atau berubabnya rona lingkungan bidup awal yang
menjadi dasar penyusunan analisis dampak lingkungan bidup.
Keadaan ini menimbulkan konsekuensi batalnya keputusan
kelayakan lingkungan bidup berdasarkan basil penilaian analisis
mengenai dampak lingkungan bidup, rencana pengelolaan
lingkungan bidup, dan rencana pemantauan lingkungan bidup.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal28
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
e EKMA431 1/MODUL 6 6.67
Pasal29
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal30
Cukup jelas
Pasal31
Pasal32
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal33
Ayat (1)
Pengumuman merupakan hak setiap orang atas informasi
lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
Ayat (2)
Pengumuman oleh instansi yang bertanggung jawab dapat
dilakukan, misalnya, melalui media cetak dan/atau media elektronik.
6.68 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Saran, pendapat dan tanggapan secara tertulis diperlukan agar
terdokumentasi.
Ayat (5)
Semua saran dan pendapat yang diajukan oleh warga masyarakat
harus tercermin dalam penyusunan kerangka acuan, dikaji dalam
analisis dampak lingkungan hidup dan diberikan alternatif
pemecahannya dalam rencana pengelolaan lingkungan hidup dan
rencana pemantauan lingkungan hidup.
Ayat (6)
Dalam pengumuman akan diselenggarakannya usaha dan/atau
kegiatan diberitahukan sekurang-kurangnya, antara lain: tentang apa
yang akan dihasilkan oleh usaha dan/atau kegiatan yang
bersangkutan, jenis dan volume limbah yang dihasilkan serta cara
penanganannya, kemungkinan dampak lingkungan hidup yang akan
ditimbulkan.
Pasal34
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
e EKMA431 1/MODUL 6 6.69
Pasal35
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal36
Cukup jelas
Pasal37
Pasal38
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal39
Cukup jelas
Pasal40
Cukup jelas
6.70 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Pasal41
Cukup jelas
Pasal42
Cukup jelas
Kembali ke Daftar
., lsi
MDDUL 7
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAL.JAR 1
LATI HAN
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FDRMATIF 1
KEGIATAN BELAL.JAR 2
anajemen proyek bisa dibagi menjadi dua, yaitu (1) manajemen selama
...... pembangunan proyek atau tahap rencana pembangunan proyek dan
(2) manajemen selama operasi komersial perusahaan.
Kegiatan Belajar 2 ini membicarakan tentang tahap rencana
pembangunan proyek, yaitu bagaimana kita dapat menyusun rencana
penyelesaian proyek tepat pada waktunya. Dengan kata lain, kita harus
mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya, agar sarana fisik
tersebut, misalnya bangunan pabrik dan perlengkapannya, mesin-mesin dan
sebagainya bisa disiapkan tepat pada waktunya. Dengan demikian, operasi
proyek nanti bisa dimulai tepat pada waktunya. Tentu saja agar proyek ini
nantinya bisa beroperasi, fasilitas-fasilitas penunj ang lainnya perlu disiapkan,
seperti tenaga kerja, transportasi, komunikasi. Termasuk di dalamnya
berbagai perangkat lunak, seperti pembuatan berbagai sistem dan prosedur
untuk operasi proyek itu nantinya.
Langkah pertama, merancang pelaksanaan proyek ialah membaginya ke
dalam berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan perlu diidentifikasikan dan
hubungan antarkegiatan tersebut harus jelas. Biasanya pembagian tersebut
menurut standar dan logika tertentu. Berdasarkan pembagian ini pula dapat
dilakukan alokasi sumber daya dan waktu. Dengan demikian, dapatlah
pemberi proyek mengetahui secara garis besar, kegiatan apa saja yang akan
dilakukan untuk menyelesaikan proyek tersebut serta berapa dana dan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Langkah kedua, dalam merencanakan pelaksanaan proyek (yaitu sampai
proyek itu bisa melakukan produksi komersial), ialah menentukan
skedul/jadwal kegiatan dalam proyek. Semua kegiatan beserta jangka waktu
masing-masing kegiatan tersebut, akan disusun dalam suatu rencana yang
menyeluruh (dengan mengingat spesifikasi teknisnya) sehingga bisa
diperkirakan kapan "proyek" tersebut akan selesai dan siap beroperasi secara
komersial.
Dalam hal ini biasanya dipergunakan bantuan teknik/cara seperti hagan
GANTT (GANTT Chart) atau diperluas dengan menggunakan analisis
jaringan (network analysis) seperti PERT (Program Evaluation and Review
Technique). Pengertian masing-masing teknik tersebut akan dibicarakan
e EKMA431 1/MODUL 7 7.9
secara ringkas pada hagian herikut ini. Tujuan utama penggunaan teknik-
teknik tersehut adalah untuk memhantu pihak perencanaan agar lehih mudah
memperkirakan kapan suatu proyek akan selesai. Kalau harus dipercepat,
kegiatan-kegiatan mana yang perlu dipercepat, herapa tamhahan hiayanya.
Dengan demikian, dalam perencanaan itu perlu diatur tentang:
1. apa saja yang perlu dilakukan dalam penyelesaian proyek~ hagaimana
melakukannya~ siapa yang akan melakukan dan kapan harus melakukan~
2. fasilitas-fasilitas apa saja yang perlu disediakan untuk melaksanakan
herhagai kegiatan tersehut agar tepat pada waktunya (seperti dana,
personalia, logistik)~
3. pengawasan yang diperlukan, termasuk peninjauan secara periodik.
A. BAGAN GANTT
Tu g a s
0 0 0 Tug,<:f s
® 0 Tug.as Z
W~kt u , m1 nggu .
--------------------------~-- ·
Gambar 7.1.
Bagan Gantt
B. PERT
b. Urutan pekerjaan
Kita harus bisa menentukan pekerjaan-pekerjaan apa yang harus
diselesaikan sebelum suatu pekerjaan bisa dimulai dan pekerjaan-pekerjaan
apa yang kemudian mengikutinya.
Gambar 7.2.
Dua event yang Dihubungkan oleh Satu Kegiatan
'
Even~ Aktivitas
3
. ·- . j. . .. . .-· l .!"'..2. -
2- 2-3
- -
3- 2-4:
- ..
-
4. 3
-
- 5
1 2 5 . -·
5 4-5
.. - .
'
- '
' '
Gambar 7.3.
Jaringan yang Sederhana Digambarkan dengan PERT Menaksir Waktu
e EKMA431 1/MODUL 7 7.13
3. Menaksir W aktu
W aktu dalam PERT biasa dinyatakan dalam satuan minggu kalender.
Biasanya dinyatakan dalam formula sebagai berikut.
a+4m+b
te = - - - -
6
4. J alur Kritis
Misalkan kita mempunyai jaringan seperti pada Gambar 7.4. Berapa
waktu paling cepat yang diharapkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut?
Kita lihat bahwa jaringan tersebut mempunyai dua jalur, yaitu 1 - 2- 4 yang
memerlukan 4 minggu, dan 1 - 3 - 4 yang memerlukan 6 minggu. Dengan
7.14 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
2
. '
2,0:
- -
-· 6 ,0
' .
1 ' 4 '
4,0 80
'
'
.
'
'
'
'
- -- 3 . . -
' '
' - '
Gambar 7.4.
Jaringan yang Sederhana yang Menunj ukkan Waktu Paling Lama
untuk Menyelesaikan Event 4
T :l = 6 T !:l = 21
. , - . .. . ; -.. -
' .-. 12,0 ' '
. (., 4
'
' ' ' '
15,0
'
13,0 . 6 ·. T = 48
T !:l =0 ·: 1 '
'
' !:l
--
. '
. - . - . - -- .
24 ,C 18,0
'
- .
' '
7
....
'
' '
-
T :l = 24 T !:l = 3C
Gambar 7.5. . - - .. .
Jaringan yang Dipergunakan untuk Menghitung T E dan T L
e EKMA431 1/MODUL 7 7.15
T tl = 6 T tl = 27:
- -
--' -
'
'
12,C
4
' ' -
6,0
15,c
- '
13,C 6 '.
Ttl =C 1 '
T tl = 48
' -
-- -
24,0 18,C
'
. -- '
T tJ = 24 T tJ = 30
Gambar 7.6.
Waktu Tercepat untuk Setiap Pekerjaan/ Event
s = 15 S=6
r _= e
. _=t_ - -
T. = 27:
. J:L ..
T :!" = 21
..
T !:1" = 33
• , 4 ..
-- ... ...
12,0 '
R..
4 G
24,0 18,C
-- - .'
. '
S=O
S=O T = 30
. J:L . .
.T_a_=..24 T t:t- = ~~
T !:t- = 24
Gam bar 7. 7.
Jaringan dengan TE, TL, dan Waktu Luang
,
36 _ 1_,2_ 6 _____.,.,. . 4 , .. T tJ = 84
_..,.: ' 3 ' _3,_
1 z . '
. -- - - . ·-
bisa diperkirakan sebelumnya dengan cukup tepat maka CPM akan lebih baik
daripada PERT.
Sebaliknya, apabila ada ketidakpuasan yang cukup besar dalam menaksir
waktu maka PERT lebih baik dipergunakan daripada CPM.
A G~ pqt
8 Norma l
Gambar 7.8.
Biaya dan Waktu yang Dipercepat Dibandingkan dengan
Biaya dan Waktu Normal
e EKMA431 1/MODUL 7 7.19
'
4
6,0 . . '
' '
14,0
.· 2
12,0
' '
' '
1 ' 5 '
'
- '
,
80 '
16,0
3
'
.. . - ' - '
-. - . .
Gam bar 7. 9.
Jaringan dengan Waktu Normal
4
'
6,0 -- •
' '
14,0
.
' 2 . ....
. .
12,0 -·
'
' ' '
' 1 ' 5 '
' . .. .
.
' -'
6,0 12,0
3
. . . ..
' . . '
'
Tabel 7.1 menunjukkan biaya untuk mempercepat proyek dari Rp70 juta
menjadi Rp94 juta, apabila semua kegiatan dipercepat. Pertanyaan yang
timbul adalah dapatkah kita mempercepat penyelesaian proyek dari 32,0
minggu menjadi 20,0 minggu tanpa harus menaikkan biaya dengan Rp24 juta
(Rp94- Rp70 juta)?
Tabel 7.1.
Perhitungan Biaya Mempercepat Proyek
•
Waktu m1n u Bia~,a Biaya
Aktivitas Mempercepat
Normal Cepat Normal Cepat
Per Min u
1-2 12,0 8,0 Rp20 Rp28 Rp 4 juta
1-3 8,0 6,0 10 16 6 juta
2-4 6,0 4,0 8 10 2 juta
3-5 16,0 12,0 18 24 3 juta
4-5 14,0 8,0 14 16 0,6 juta
Biaya Total Rp?O Rp94
- - '
- '
4
4,0 '
' - --
. - .
14,0
.· 2
80 ' -
-·
'
'
' '
1 ' 5 '
- - .
80 - '
12,0
' 3
-. - -
'
Gambar 7.11.
Kegiatan 1- 2, 2 - 4, 3 - 5, dan 4 - 5 Dipercepat
waktu 24,0 minggu. Karena itu, percepatan harus dilakukan pada kedua jalur
tersebut. Kalau tidak penyelesaian proyek tersebut tetap akan dalam
24 minggu. Pada jalur 1 - 3 - 5 kegiatan yang paling murah untuk dipercepat
adalah 3 - 5. J adi, kita percepat kegiatan tersebut. Percepatan untuk waktu
yang sama, yaitu 4 minggu pada jalur 1 - 2 - 4 - 5 dapat dicapai dengan
mempercepat kegiatan 1 - 2 menjadi 8 minggu. Pada titik ini semua kegiatan
pada j alur 1 - 2 - 4 - 5 telah dipercepat dan percepatan lebih Ianjut ada j alur 1
- 3- 5 menjadi tidak ada gunanya.
Tabel 7.2.
Jaringan dalam Gam bar 7. 9 dan Tabel 7.1 setelah Dipercepat
- .
I .... ,...,.
-·.- - ·~
-- -- --....;
RANG KUMA N _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
2) Keadaan tertentu yang terjadi pada saat tertentu dalam diagram PERT
disebut dengan ....
A. aktivitas
B. event
C. milestone
D. jaringan
3) Ciri khas event jalur kritis adalah slack time selalu ....
A. mengubah komposisi campuran semen dan pasir
B. memasang batu bata sebelum beton kering
C. mempercepat pengecatan ulang dari waktu yang seharusnya
D. mengurangi bahan material
7.24 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
KEGIATAN BELAL.JAR 3
suatu pekerj aan bias a disebut sebagai deskripsi j abatan (job description).
Untuk membuat deskripsi jabatan ini perlu dilakukan terlebih dahulu analisis
jabatan, yang berupa kegiatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan dengan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan. Oleh karena
proyek tersebut masih merupakan rencana maka analisis jabatan tidak bisa
dilakukan pada proyek tersebut. Dengan demikian, untuk meng-
identifikasikan pekerjaan-pekerjaan apa yang perlu dilakukan, kita bisa
membandingkan dengan proyek-proyek lain yang sudah ada. Di sini bantuan
dari teknisi industri akan bermanfaat untuk mengidentifikasikan pekerjaan-
pekerjaan kunci pada bidang produksi. Dalam setiap usaha selalu ada
pekerjaan-pekerjaan yang sama jenisnya, tetapi ada pula pekerjaan-pekerjaan
yang khusus sifatnya. Sebagai misal, dalam perusahaan tekstil dan
perusahaan sepatu, ada pekerjaan-pekerjaan seperti juru tik, kasir, sekretaris,
tenaga penjual, tenaga keuangan. Meskipun demikian ada pekerjaan-
pekerjaan yang khusus sifatnya. Seperti pembuat pola pada sepatu, penjahit
sepatu, hanya khusus terdapat pada perusahaan sepatu, tetapi pekerj aan-
pekerjaan, seperti operator mesin blowing, carding hanya terdapat pada
perusahaan tekstil. Pekerjaan-pekerjaan yang khusus ini kebanyakan terdapat
pada kegiatan produksi karena itulah bantuan dari teknisi industri sangat
diperlukan. Sebagai misal, pekerjaan tukang las diperlukan pada kegiatan
pembuatan kapal, tetapi tidak setiap tukang las bisa dipakai dalam pekerj aan
tersebut karena memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Hal yang
mengetahui persyaratan-persyaratan ini adalah juga teknisi industri.
Karena itulah, bantuan mereka yang mengetahui kegiatan produksi
sangat diperlukan agar bisa mengidentifikasikan pekerjaan-pekerjaan kunci,
kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan para pekerja tersebut sangat
diperlukan. Hasil kegiatan yang disebut sebagai analisis jabatan ini kemudian
disusun dalam suatu penjelasan yang disebut sebagai deskripsi jabatan.
Meskipun tidak ada standar bentuk deskripsi jabatan, umumnya penyusunan
deskripsi j abatan ini, untuk tugas-tugas yang harus dilaksanakan dimulai
kalimatnya dengan kata kerj a, misalnya berikut ini.
Tugas-tugas yang dilakukan:
a. membuat rencana penyelesaian pekerjaan dengan menyusun "Gantt
Chart''·
'
b. menaksir biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut;
c. menaksir kebutuhan man hours untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
e EKMA431 1/MODUL 7 7.27
Penyusunan jenis-jenis pekerjaan ini tentu saja tidak perlu untuk semua
jenis pekerjaan. Untuk pertama kali cukup hanya disusun jenis-jenis
pekerjaan kunci saja.
Penyusunan ini yang merupakan salah satu aspek evaluasi untuk
manajemen nantinya, merupakan tugas yang sulit karena tidak tersedia
berbagai model kuantitatif untuk membantu penyusunannya. Karena itu,
pengalaman sangat diperlukan dalam penyusunan ini.
Oi rekt:u r
'Uta.rn:a
~
Gambar 7.12
Bagan Organ1sas1 Fungs1onal untuk Perusahaan lndustr1
Dir ektur
Uta rna '
Gambar 7.13
Bagan Organisasi Berdasarkan atas Produk untuk Perusahaan lndustri
I'
Direktur
Utam.a
• .
Gambar 7.14
Bagan Organisasi Berdasarkan Produk dan Fungsi untuk Perusahaan Industri
diperlukan kerja sama dan partisipasi dari semua pihak. Dan memang salah
satu tujuan pembuatan anggaran adalah berfungsi sebagai alat koordinasi
antarkegiatan.
Rentang Pengawasan (Space of control). Masalah lain dalam
pengorganisasian adalah penentuan rentang pengawasan. Rentang
pengawasan menunjukkan jumlah bawahan yang bisa diawasi dengan efektif.
Semakin banyak jumlah karyawan yang diawasi, semakin luas rentang
pengawasannya yang seharusnya. Umumnya berkisar antara 3-9 orang. Hal
ini tidak mengherankan karena banyak sedikitnya jumlah karyawan yang
diawasi tergantung pada berbagai faktor. Di antaranya:
a. kompleksitas pekerjaan. Semakin kompleks pekerjaan yang harus
dilakukan, rentang pengawasan cenderung makin sempit;
b. kemampuan karyawan. Semakin tinggi kemampuan karyawan, rentang
pengawasan cenderung semakin besar;
c. kegiatan yang harus dijalankan oleh pimpinan. Semakin banyak kegiatan
yang harus dijalankan oleh pimpinan, rentang pengawasan cenderung
semakin sempit.
3. Kualitas Individu
Kualitas individu yang dimaksud adalah keterampilan manajemen,
kepemimpinan, sifat pembawaan, kemampuan bergaul dan bekerja sama serta
kondisi fisik dan mental, kesehatan, usia.
e EKMA431 1/MODUL 7 7.37
5. Kelayakan Berkredit
Kelayakan berkredit bertujuan untuk menilai tingkat kepercayaan bank
atau lembaga keuangan lain atau kreditor terhadap kemampuan dan kemauan
debitur (calon nasabah) atau sponsor proyek untuk memenuhi kewajibannya,
yaitu kemampuan untuk mengembalikan pinjaman yang akan diberikan
kepadanya. Dalam praktik, cara yang sering dipakai untuk mengetahui
kemampuan dan kemauan calon debitur, antara lain melalui informasi bank,
informasi usaha, relasi dagang, keluarga, kelompok, dan penilaian atas
jaminan yang dapat disediakan.
6. Kepantasan Manajemen
Terakhir, perlu pula dinilai pantas tidaknya kualitas individu atau latar
belakang dari calon debitur atau sponsor proyek untuk dapat melaksanakan
proyek yang bersangkutan. Penilaian tersebut meliputi struktur organisasi
perusahaan/proyek dan kapabilitas dari orang-orang yang akan menduduki
jabatan pimpinan (key personnel). Ada beberapa hal yang perlu dinilai dalam
struktur organisasi, antara lain kelengkapannya, keseimbangan antarunit,
hubungan dan koordinasi, kemampuan jangkauan pengendalian (span of
control), dan jumlah tenaga kerja untuk tiap-tiap unit atau bagian. Sedangkan
penilaian kapabilitas key personnel mencakup kemampuan manajerial tiap-
tiap orang yang akan menduduki pimpinan bidang, misalnya bidang
pemasaran, umum atau personalia, keuangan, produksi. Kemampuan
manajerial tersebut dinilai dengan mengetahui pendidikan formalnya,
pengalaman, pengetahuan dan keterampilan, kondisi fisik, dan sebagainya.
7.38 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
LATIHAN
____........
•
1) Apa raja yang perlu diperhatikan dalam manaJemen selama
pembangunan dan manajemen selama operasi?
2) Jelaskan pengertian Sponsor Proyek dan sejauh mana keterlibatannya di
dalam proyek yang ditanganinya!
3) Bagaimana cara mengetahui kemampuan dan kemauan sponsor proyek
dalam memenuhi kewajibannya?
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FORMATIF 3
Tes Formatif 1
1) A. Jauhnya jarak antara lokasi pimpinan dan bawahan tanpa didukung
komunikasi yang baik dan lancar, menyebabkan bawahan bekerja
berdasar atas wa was an pribadi yang sering tidak sesuai dengan misi
perusahaan yang sebenarnya. Hal tersebut disebabkan oleh
ketidaktahuan dan ketidakmengertian bawahan terhadap misi
perusahaan yang dalam hal ini misi pimpinan.
2) A
3) c
4) A
5) A
Tes Formatif2
1) A
2) B
3) D
4) c
5) A
Tes Formatif 3
1) D. Fasilitas-fasilitas perlu disediakan untuk melancarkan pelaksanaan
berbagai kegiatan selama pembangunan proyek. Misalnya, dana,
logistik.
2) B. Masalah perencanaan tenaga kerja guna operasi (komersial) proyek
tidak hanya mencakup jumlah dan kualitasnya melainkan juga
pencarian, seleksi, penilaian, pemilihan, pemeliharaan dan
pengembangan.
3) C. Pemeliharaan tenaga kerja adalah termasuk pula memberikan
fasilitas yang diinginkan tenaga kerja agar merasa aman dan puas
bekerja di perusahaan. Jika merasa aman dan puas serta terpenuhi
kebutuhannya, tenaga kerj a tersebut akan bekerj a dengan baik, tidak
melakukan hal-hal yang merugikan perusahaan. Misalnya,
pemogokan, demonstrasi. Oleh karena itu, perusahaan sangat perlu
memperhatikan "pemeliharaan" tenaga kerja ini.
7.44 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Daftar Pustaka
Kembali ke Daftar
. lsi
MDDUL 8
nalisis dan penilaian aspek hukum juga tidak kalah pentingnya dengan
analisis aspek lainnya. Aspek ini merupakan aspek yang perlu
diperhatikan pula untuk menilai keberhasilan proyek dalam keseluruhan.
Analisis yuridis (hukum) perlu dilakukan untuk menilai proyek bertentangan
atau tidak dilihat dari segi hukum. Misalnya, masalah pendirian, perizinan.
Peninjauan dari sisi ini penting dilakukan sebelum proyek terlanjur
diberhentikan oleh pihak-pihak yang berwajib karena dianggap beroperasi
secara ilegal atau menghadapi protes masyarakat yang menganggap bahwa
proyek yang dibangun dianggap melanggar norma kemasyarakatan.
Akibatnya, paling tidak kerugian materi akan menimpa sponsor proyek
perusahaan.
Dalam analisis aspek yuridis, paling tidak perlu dilihat dari sisi: who
(siapa pelaksana proyek), what (proyek apa yang dibuat), where (di mana
proyek akan dilaksanakan), when (kapan proyek akan dilaksanakan) dan how
(bagaimana proyek dilaksanakan).
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda akan mampu
menjelaskan pentingnya dilakukan penilaian aspek hukum dan menjelaskan
apa saj a yang harus dianalisis dalam analisis aspek hukum dalam studi
kelayakan. Selain itu, lebih khusus Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan hak-hak dan kewajiban yuridis pemilik proyek;
2. menganalisis aspek hukum dalam studi kelayakan.
8.2 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
KEGIATAN BELAL.JAR
Berkaitan dengan aspek yuridis dalam studi kelayakan bisnis ini, jenis
perusahaan yang akan bertanggung jawab dalam pengelolaan proyek yang
akan dibuat ini perlu diketahui sebelumnya karena masing-masing memiliki
karakteristik sendiri.
a. Perusahaan Perseorangan
Jenis perusahaan ini merupakan perusahaan yang diawasi dan dikelola
oleh seseorang. Di satu pihak ia memperoleh semua keuntungan perusahaan,
di samping juga menanggung semua risiko yang timbul dalam kegiatan
perusahaan.
b. Firma
Firma adalah suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh
beberapa orang dengan menggunakan nama bersama. Di dalam firma semua
anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama terhadap utang-utang perusahaan pada pihak lain.
Apabila terj adi kerugian, kerugian itu akan ditanggung bersama, hila perlu
dengan seluruh "kekayaan pribadi". Jika salah satu anggota keluar dari firma,
firma otomatis bubar.
makin besar pula andil dan kedudukannya dalam perusahaan tersebut. Jika
terj adi utang maka harta milik pribadi tidak dapat dipertanggungkan atas
utang perusahaan tersebut, tetapi terbatas pada sahamnya saja.
g. Koperasi
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang
bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan. J adi, badan us aha ini
merupakan suatu wadah yang penting untuk kesejahteraan anggota
berdasarkan persamaan. Menurut bidang usaha, koperasi dikelompokkan
menjadi Koperasi Produksi, Koperasi Konsumsi, Koperasi Simpan Pinjam,
dan Koperasi Serba Usaha.
Menurut luas usahanya, koperasi dibagi atas Primer Koperasi (Primkop ),
Pusat Koperasi (Puskop) dan Gabungan Koperasi (Gakop) dan lnduk
Koperasi (lnkud). Primer Koperasi adalah koperasi sebagai satuan terkecil
yang melibatkan secara langsung anggotanya. Pusat Koperasi merupakan
gabungan paling sedikit lima primer koperasi. Gabungan Koperasi
merupakan gabungan paling sedikit tiga Puskop, sedangkan Induk Koperasi
merupakan gabungan paling sedikit tiga Gakop.
2. Identitas Pelaksana
Setelah mengetahui pelaksana Proyek, yang perlu diketahui selanjutnya
adalah identitas mereka, yaitu menyangkut (a) kewarganegaraan,
e EKMA431 1/MODUL B 8.5
a. Kewarganegaraan
Kewarganegaraan sponsor proyek perlu diketahui. Hal itu berhubungan
dengan peraturan pribumisasi dalam pendirian suatu perusahaan.
Kemungkinan kewarganegaraan sponsor proyek adalah WNI (Warga Negara
Indonesia) atau WNA (Warga Negara Asing). Jika WNI, Pribumi atau
NonPribumi, misalnya Keturunan Tionghoa atau keturunan lainnya.
b. lnformasi bank
Perlu diketahui adalah apakah mereka (pelaksana proyek) juga debitor
Bank lain atau dengan kata lain apakah mereka telah mendapatkan pinjaman
(kredit atau sejenisnya) dari Bank lain. Jika dari informasi Bank telah
didapatkan keterangan bahwa Sponsor Proyek tersebut adalah debitor Bank
lain maka hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut adalah berapa jumlah
pinjaman, apakah pembayaran angsurannya lancar atau macet atau bahkan
terlibat cek kosong, bagaimana jaminannya, berapa nilai jaminannya.
d. Hubungan keluarga
Jika terdapat hubungan suami istri sebagai individu-individu yang
terlibat dalam proyek, perlu diteliti bagaimana mereka menikah, apakah
dengan harta campuran (bersama) atau terpisah? Jika hubungan individu-
individu yang terlibat dalam proyek terdapat hubungan orang tua dan anak
maka perlu diketahui masalah perwalian dan pembagian atau penolakan
•
war1san.
Ada beberapa sisi yang perlu dianalisis untuk mengetahui jenis usaha
yang akan dibuat.
1. Bidang Usaha
Paling tidak bidang usaha dari proyek yang akan dibangun harus sesuai
dengan anggaran dasar perusahaan atau sesuai dengan falsafah perusahaan
(corporate philosophy) dan perencanaan strategis perusahaan.
2. Fasilitas
Kalau proyek akan dilaksanakan dalam rangka Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN), akankah mendapatkan fasilitas-fasilitas tertentu, fasilitas
apa yang akan diperoleh, apakah aplikasinya sudah diajukan, sedang dalam
proses, atau telah diperoleh?
3. Gangguan Lingkungan
Dalam hubungannya dengan proses produksi proyek, hal-hal yang perlu
diketahui antara lain sejauh mana proses produksi dan basil limbahnya
mengganggu lingkungan (ekologi). Proyek yang akan dibuat perlu
memperhatikan lingkungan sekitar tempat proyek berada. Pencemaran
lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek akan berdampak negatif pada
proyek itu sendiri, seperti pencemaran udara, air, suara, dan moral
masyarakat.
4. Pengupahan
Pada manajemen sumber daya manusia proyek pertanyaan khusus yang
berkaitan dengan perburuhan adalah berapa upah buruh minimal, apakah
sudah disesuaikan dengan ketentuan yang ada (upah minimum
regional/UMR)? Bagi proyek yang banyak membutuhkan tenaga kerja
dengan keahlian (skill) yang rendah biasanya mudah mendapatkan tenaga
seperti itu dan mereka mau dibayar dengan rendah pula. Sistem pengupahan
perlu memperhatikan standar upah minimum yang ditetapkan pemerintah
setempat karena jika dilanggar, keresahan buruh akan berdampak negatif
pada proyek.
e EKMA431 1/MODUL B 8.7
Letak proyek yang akan dibangun tidak akan terlepas dari pengaruh-
pengaruh yang dapat merugikan perusahaan jika tidak dipersiapkan dengan
baik. Fokus tempat proyek dilaksanakan, meliputi berikut ini.
1. Perencanaan Wilayah
Lokasi proyek harus sesuai dengan Perencanaan Kota/Peruntukan
Wilayah sehingga memudahkan perolehan izin-izin, yaitu izin mendirikan
bangunan (1MB), HO, dan izin lokasi. Di samping itu, juga perlu
diperhatikan prakiraan situasi dan kondisi lokasi proyek dalam waktu yang
akan datang.
2. Status Tanah
Selain itu, perlu pula diteliti status tanah lokasi proyek. Status
kepemilikan tanah proyek harus jelas, jangan sampai menjadi masalah di
kemudian hari.
Ada berbagai status tanah, yaitu Tanah Hak Milik, Tanah Hak Guna
Bangunan, Tanah Hak Guna Usaha, Tanah Hak Pakai yang diberikan oleh
Negara, Tanah Negara, Tanah hak Pengelolaan, dan Tanah Hak Milik yang
sudah diwakafkan.
Dalam kaitan dengan waktu pelaksanaan proyek, perlu diteliti (1) apakah
menurut Anggaran Dasar, perusahaan yang bersangkutan masih berlaku
(belum kedaluwarsa), (2) bagaimana perizinan yang telah diperoleh? Sebuah
proyek akan dapat dilaksanakan apabila izin-izin (minimal izin prinsip) sudah
diperoleh atau sudah diperpanjang atau sudah diubah karena peningkatan
produksi atau karena perubahan atau penambahan mesin. Perizinan tersebut,
antara lain:
8.8 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Cara pelaksanaan proyek yang akan diteliti dalam hal ini adalah
berkaitan dengan cara memperoleh tambahan modal yang menyangkut
penentuan hak dan kewajiban di antara para penanam modal dalam
proyek/perusahaan yang bersangkutan. Tambahan modal dapat diperoleh dari
( 1) perorangan yang in gin ikut andil dalam perusahaan/proyek, dan
(2) Lembaga Keuangan, baik Bank maupun NonBank. Lembaga keuangan
sebagai peminjam telah menentukan syarat-syarat dalam rangka pengamanan
secara yuridis baik yang bersifat pencegahan maupun penanggulangan.
Syarat-syarat yang ditetapkannya harus dipenuhi oleh pelaksana proyek.
a. Pencegahan
Salah satu contoh pencegahan yang disyaratkan oleh lembaga keuangan
yang bersangkutan terhadap calon debitor, yaitu setiap penggantian persero
pada Perseroan Komanditer atau pemegang saham pada Perseroan Terbatas
harus mendapat persetujuan dari lembaga keuangan yang akan menjadi
kreditor. Persyaratan tersebut diberikan kepada perusahaan (cal on kreditor)
dengan tujuan untuk mencegah masuknya pemegang saham atau persero
yang tidak qualified karena sudah masuk catatan hitam Bank Indonesia atau
tercatat sebagai nasabah kredit macet. Contoh lain persyaratan pinjaman yang
bersifat pencegahan ialah, pinjaman di atas jumlah tertentu harus memenuhi
ketentuan bahwa lembaga keuangan yang bersangkutan harus diangkat
sebagai anggota Dewan Komisaris. Persyaratan tersebut dimaksudkan untuk
memudahkan pengawasan oleh lembaga keuangan terhadap debitor.
Masuknya lembaga keuangan yang bersangkutan sebagai salah satu
komisaris diharapkan seawal mungkin mencegah penyimpangan penggunaan
dana yang dipinjamkan.
8.10 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
b. Penanggulangan
Terdapat dua cara penanggulangan, yaitu jumlah jaminan dan asuransi.
1) Jaminan
J aminan memiliki dua fungsi pokok, yaitu sebagai stimulan kesungguhan
sponsor proyek dan sebagai Ultimum Remedium atau obat terakhir yang
memenuhi kewajibannya, yaitu tidak bisa membayar kembali pinjaman.
Jenis jaminan bisa dibagi menjadi dua, yaitu jaminan atas benda dan
janji tak bersyarat Gaminan perseorangan). Jaminan atas benda bisa
berupa proyek itu sendiri dan jaminan tambahan, sedangkan janji tak
bersyarat diberikan oleh sponsor proyek atau bisa pula dilakukan oleh
pihak ketiga, seperti perusahaan induk dari calon debitor apabila
seseorang (atau badan hukum) menyatakan bahwa ia menjadi penjamin
atau penanggung dari debitor maka jika debitor tidak dapat memenuhi
kewajibannya, si penanggunglah yang akan membayar utang debitor.
Jaminan atas benda bisa berupa jaminan dari proyek atau jaminan
tambahan berupa tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan, dan piutang.
Tanah sebagai jaminan kredit dianggap sebagai jaminan yang paling
aman karena tidak mudah musnah dan nilainya hampir tidak pernah
berkurang. Tanah yang dijaminkan tidak berarti menjadi milik kreditor
karena menurut Undang-undang Pokok Agraria, Hak Jaminan atas Tanah
tidak memberi wewenang untuk menggunakan tanah yang bersangkutan.
Pengertian tanah sebagai jaminan adalah jika debitor lalai dalam
memenuhi kewajibannya maka kreditor melalui acara yang ditentukan
dalam peraturan hukum yang berlaku berhak untuk menjual lelang tanah
yang bersangkutan dan mengambil hasilnya sebagian atau seluruhnya
untuk pelunasan utangnya.
Tidak semua tanah bisa dijaminkan karena tidak semua tanah
mempunyai nilai yang dapat dihitung dengan uang dan dapat
dipindahkan haknya kepada pihak lain. Tanah yang tidak bisa diterima
sebagai jaminan kredit ialah tanah negara, tanah Hak Pengelolaan dan
tanah Hak Milik yang sudah diwakafkan karena ketiga jenis tanah
tersebut tidak dapat dipindahkan haknya.
Pengikatan jaminan tanah dan bangunan adalah dengan hipotik.
Sedangkan jaminan berupa mesin-mesin, peralatan, kendaraan dan
barang-barang bergerak lainnya, pengikatannya atas dasar "gadai dengan
F.E.O (Fiduriare Eigendoms Overdracht) dan jaminan berupa piutang
pengikatannya dengan "Cessie".
e EKMA431 1/MODUL B 8.11
2) Asuransi
Di samping menguasai secara yuridis jaminan yang diberikan debitor,
lembaga keuangan, sebagai kreditor harus pula memperhitungkan
kejadian-kejadian yang mungkin akan mengancam barang jaminan
secara fisik. Kejadian-kejadian yang mengancam barang jaminan
tersebut dapat berupa malapetaka atau musibah yang tidak bisa diduga
sebelumnya, tetapi dapat dihitung. Pengikatan jaminan senilai berapa
pun tidak akan berharga apabila barang jaminan tersebut tertimpa
musibah atau menjadi musnah, misalnya karena kebakaran. Untuk
memperkecil risiko akibat yang ditimbulkan oleh musibah atau
malapetaka yang tidak terduga terhadap barang jaminan kredit dapat
ditempuh jalan dengan pengalihan risiko kepada pihak lain. Perusahaan
yang menerima pengalihan risiko tersebut adalah perusahaan asuransi.
Ketika kreditor menerima barang-barang jaminan kredit dan
diasuransikan, kreditor harus mensyaratkan pencantuman klausula bank,
artinya setiap ganti rugi yang diberikan penanggung kepada tertanggung
harus diterima kreditor.
Dalam kaitan dengan penilaian proyek, ada dua jenis asuransi, yaitu
Asuransi Kerugian dan Asuransi Jumlah. Asuransi Kerugian bisa dibagi
dalam berbagai kelompok, yaitu Asuransi Kebakaran, Asuransi
Pengangkutan Barang (pengangkut darat, laut, dan udara), Asuransi
Rangka Kapal, Asuransi Aneka (Asuransi Kendaraan Bermotor,
Asuransi Kecelakaan Diri, dan lain-lain), Asuransi Rekayasa
(Engineering Insurance, misalnya Contractor" s All Risks, Erection All
Risks), sedangkan Asuransi Jumlah adalah Credit Life Insurance yang
jika ditinjau dari segi pembayaran ganti rugi merupakan suatu jenis
• •
Jannnan.
LATIHAN
- - -- ~
1) Apa saja yang perlu dianalisis dari segi yuridis untuk mengetahui
identitas sponsor proyek? J elaskan!
8.12 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
2) Apa saja yang perlu dianalisis dari segi yuridis yang berkaitan dengan
waktu pelaksanaan proyek?
3) Mengapa Sponsor Proyek berkepentingan mengadakan analisis dan
penilaian aspek yuridis?
4) Mengapa proyek yang dijaminkan perlu diasuransikan?
5) Mengapa tanah negara tidak bisa dijaminkan?
RANG KUMA N _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
TES FORMATIF
2) Di antara hal-hal berikut, manakah yang termasuk hal yang perlu diteliti
dalam analisis dan penilaian aspek yuridis mengenai pelaksana
proyek ....
A. identitas mereka, antara lain mengenai kewarganegaraan
B. fasilitas investasi yang diperoleh proyek
C. perizinan proyek
D. cara memperoleh tambahan modal
3) Jika seorang analis aspek yuridis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
kondisi pembayaran sewa beli kendaraan proyek, analis tersebut sedang
melakukan analisis dan penilaian mengenai ....
A. pelaksana proyek
B. proyek yang akan dilaksanakan
C. lokasi proyek
D. cara pelaksanaan proyek
6) Jika terjadi risiko tidak mampu membayar angsuran atas pinjaman yang
didapat maka risiko tersebut akan ditanggung oleh pemilik perusahaan
yang bersangkutan. Dua pihak tersebut berikut ini memiliki tanggung
jawab yang besarnya pada prinsipnya serupa satu dengan lain, meskipun
bentuk perusahaannya berlainan. Pihak-pihak tersebut adalah ....
A. firman dan persero komanditer
B. persero pengurus dan persero komanditer
C. persero komanditer dan pemegang saham
D. persero pengurus dan pemegang saham
e EKMA431 1/MODUL B 8.15
10) Tanah yang tidak bisa dijaminkan adalah tanah yang memiliki
sertifikat ....
A. hak guna usaha, hak pengelolaan, dan hak milik
B. hak negara, hak milik, dan hak sewa
C. tanah negara, hak pengelolaan, dan milik yang telah diwakafkan
D. tanah negara, hak milik, dan hak guna usaha
Tes Formatif 1
1) D. Direksi adalah pelaksana perusahaan s uatu Perseroan Terbatas (PT).
Pemilik perusahaan (pemegang saham) menyerahkan wewenang
kepada direksi untuk menjalankan perusahaan. Tugas direksi adalah
menetapkan kebijakan umum dan tujuan perusahaan, memilih
manajer umum, memberikan persetujuan atau perubahan (kalau
perlu) atas usulan manajer umum terhadap penyelesaian masalah-
masalah manajerial, anggaran modal, kontrak-kontrak penting,
perubahan produk, harga, kebijakan gaji dan upah. Ringkasnya,
tugas direksi adalah mendapatkan manajer umum yang cakap,
memberi kebebasan bekerja kepadanya dengan sebelumnya
memberikan pengarahan yang jelas mengenai kebijakan perusahaan
kemudian menilai basil pekerjaan manajer umum tersebut.
2) A. Analisis dan menilai aspek yuridis mengenai pelaksana proyek
terutama menyangkut identitas pelaksana. Yakni antara lain status
kewarganegaraan, status dan reputasi pelaksana dalam memenuhi
segala kewajiban perbankan, keterlibatan tidaknya dalam tindak
kriminal, hubungan keluarga antara pelaksana lain dan debitor
ketiga atau bukan. Jika debitor ketiga perlu diketahui besar
pinjaman, kreditomya dan persyaratan yang menyertainya.
3) B. Analisis dan penilaian mengenai proyek yang akan dilaksanakan
dilihat dari segi yuridis adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek nantinya seperti, misalnya apakah bidang
usahanya sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah
Tangganya, izin, fasilitas yang didapat dari pemerintah, proses
produknya mengganggu lingkungan atau tidak, upah buruh minimal
sesuai tidak dan peraturan pemerintah dan kondisi pembiayaan
barang-barang modal proyek merugikan, menguntungkan, atau
beralasan bagi proyek atau tidak.
4) C. Untuk meneliti mengenai waktu pelaksanaan proyek, analis perlu
meneliti perizinan dan anggaran dasarnya, yakni izin yang dimaksud
sudah didapat atau belum, kapan berlakunya, kapan perlu diperbarui.
5) A. Pesero pengurus adalah pendiri Perseroan Komanditer (CV) yang
mempunyai tanggung jawab penuh tidak terbatas pada modal disetor
8.18 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
saja melainkan seluruh harta benda yang dia miliki termasuk harta
pribadi.
6) C. Perseroan Komanditer dan pemegang saham memiliki tanggung
jawab yang serupa, yaitu terbatas sebesar nilai saham disetor
walaupun bentuk perusahaan tidak sama. Persero komanditer
sebagai penyetor modal CV atau Perseroan Komanditer, sedangkan
pemegang saham adalah penyetor modal suatu Perseroan Terbatas.
7) B. Lihat keteranganjawaban Nomor 6.
8) B. Menurut Anggaran Dasar Perusahaan suatu Perseroan Komanditer
(CV), Persero Pengurus, sebagai pendiri perusahaan, tetap tidak bisa
bertindak semaunya karena setiap keputusan yang akan diambil
harus mendapat persetujuan Pesero Komanditer.
9) D. Ketentuan bahwa kreditor harus menjadi salah satu anggota Dewan
Komisaris dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan sehingga
penyimpangan-penyimpangan dapat dihindari seawal mungkin.
10) C Tidak semua tanah bisa dijaminkan sebagai jaminan tidak
terbayarnya kembali utang. Tanah tersebut adalah tanah negara,
tanah hak pengelolaan dan tanah yang bersertifikat hak milik, tetapi
sudah diwakafkan. Alasan tidak bisa diterimanya tanah tersebut
untuk dijaminkan menurut Undang-undang Pokok Agraria adalah
bahwa ketiga jenis tanah tersebut tidak dapat dipindahkan haknya.
e EKMA431 1/MODUL B 8.19
Daftar Pustaka
Kembali ke Daftar
., lsi
MDDUL 9
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAL.JAR 1
SUMBER DANA
Gambar 9.1.
Bagan Macam-macam Sumber Dana Perusahaan
e. Dasar penaksiran
Untuk menaksir biaya dari berbagai aktiva tetap, diperlukan informasi
tentang kebutuhan fisik dan harga-harga. Kebutuhan fisik mungkin
didasarkan atas salah satu atau beberapa faktor berikut ini.
1) Rencana yang terperinci dan spesifikasi yang lengkap.
2) Rancangan garis besar dan spesifikasi yang belum lengkap.
3) Pengalaman dengan proyek yang sama di tempat lain.
4) Pengalaman dengan proyek yang agak berbeda di temp at lain.
5) Beberapa "pedoman" yang telah diuji secara empiris.
b. Biaya pendahuluan
Biaya ini terdiri dari biaya untuk studi pendahuluan, penyiapan
pembuatan laporan studi kelayakan, survey pasar, legal fee.
Tabel 9.1.
Tahap-tahap Pengeluaran Modal
Istilah modal kerja bisa diartikan sebagai modal kerja bruto, atau modal
kerja neto. Modal kerja bruto menunjukkan semua investasi yang diperlukan
untuk aktiva lancar yang terdiri dari (1) kas, (2) surat-surat berharga (kalau
ada), (3) piutang, (4) persediaan, (5) lainnya. Modal kerja neto merupakan
9.6 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
selisih antara aktiva lancar dengan utang jangka pendek. Dimaksudkan aktiva
lancar adalah aktiva yang untuk berubah menjadi kas memerlukan waktu
yang pendek, kurang dari satu tahun, atau satu siklus produksi.
Untuk pembicaraan di sini kita menggunakan pengertian modal kerja
bruto dengan alasan bahwa bagaimanapun juga kebutuhan dana ini harus ada
yang membelanjainya, apakah dengan spontan atau tidak. Di dalam
pengertian sehari-hari sering memang modal kerj a ini diartikan sebagai
keseluruhan aktiva lancar. Meskipun dalam keadaan-keadaan tertentu kita
mungkin lebih menggunakan pengertian neto.
Untuk menghitung kebutuhan modal kerja tersedia beberapa metode.
Ketepatan metode tersebut akan tergantung pada pengertian/definisi yang kita
pergunakan. Untuk kepentingan kita, di mana modal kerja kita artikan
sebagai modal kerja bruto, kita akan menggunakan cara berikut ini untuk
menaksir berapa kebutuhan modal kerja. Metode yang kita pergunakan
adalah didasarkan atas waktu keterikatan dana dalam modal kerja, yaitu
waktu yang diperlukan sejak kita mengeluarkan kas sampai dengan kembali
menjadi kas dan pengeluaran kas per hari. Untukjelasnya kita berikan contoh
beriku t ini.
Misalkan, perusahaan akan memproduksikan sebanyak 72.000 unit
dalam satu tahun. Produksi per bulan diperkirakan stabil selama tahun
tersebut. Biaya per unit membuat 72.000 unit tersebut diperkirakan sebagai
berikut.
Biaya bahan mentah Rp1.000,00
Biaya tenaga kerja 300,00
Biaya pabrik tidak langsung 400,00
Biaya produksi per bulan, untuk membuat 6.000 unit adalah sebagai berikut.
Biaya bahan mentah Rp 6.000.000,00
Biaya tenaga kerja 1.800.000,00
Biaya pabrik tidak langsung 2.400.000,00
Total biaya Rp10.000 000,00
Barang Barang
Bahan
Input Dalam Jadi Piutang Total
Mentah
Proses
Peri ode
(bulan)
1. Bahan mentah
- Persediaan 3 18
- Pada Barang 1 6
dalam Proses
- Pada Barang Jadi 1 6
- Pada Piutan~ 2 12
42
2. Tenaga Kerja
- Pada Barang }'2 0,9
dalam Proses
- Pada Barang Jadi 1 1,8
- Pada Piutan~ 2 3,6
6,3
3. Biaya Pabrik Tidak
Langsung
- Pada Barang }'2 1,2
dalam Proses
- Pada Barang Jadi 1 2,4
- Pada Piutan~ 2 4,8
8,4
4. Laba Kotor 2 9,6 9,6
18 8,1 10,2 30,00 66,3
Sumber: Husnan, (1999).
C. SUMBER DANA
Setelah diketahui berapa banyak dan yang akan diperlukan dan kapan
dana tersebut akan diperlukan untuk investasi tersebut maka pertanyaan
selanjutnya yang timbul adalah dari mana atau dalam bentuk apa dana
tersebut akan ditarik. Pada dasamya pemilihan sumber dana bertujuan untuk
memilih sumber dana yang pada akhimya bisa memberikan kombinasi
dengan biaya yang terendah dan tidak menimbulkan kesulitan likuiditas bagi
proyek atau perusahaan yang mensponsori proyek tersebut (artinya jangka
waktu pengembalian sesuai dengan jangka waktu penggunaan dana). Pada
bagian ini kita hanya membicarakan deskripsi sumber-sumber dana tersebut.
Sumber-sumber dana yang utama adalah sebagai berikut.
1. Modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan. Apabila perusahaan
tidak berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang berniat go public (artinya
menjual saham di pasar modal) maka modal sendiri hanya bisa diperoleh
dari (para) pemilik perusahaan. Karena itulah bagi perusahaan yang
ingin menghimpun dana yang besar mereka mungkin memilih untuk go
public.
2. Saham biasa atau saham preferen (yang juga merupakan modal sendiri)
yang diperoleh dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal. Perusahaan
yang memutuskan untuk go public dapat menghimpun dana masyarakat
dengan jalan menerbitkan saham yang nanti akan diperjualbelikan di
bursa. Secara ringkas perusahaan yang bisa menerbitkan saham di pasar
modal Indonesia adalah perusahaan yang berbentuk PT besar dan baik
(dalam artian menghasilkan keuntungan).
3. Obligasi, yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal.
Obligasi yang diterbitkan bisa berbentuk:
a. Obligasi biasa
Obligasi ini menawarkan suku bunga yang tetap (bunga tersebut
mungkin dibayarkan per semester atau per tahun) untuk jangka waktu
usia obligasi dan dicantumkan nilai pelunasannya.
e EKMA431 1/MODUL 9 9.9
terbesar bagi dunia usaha. Sebagai misal, selama tahun 1992, jumlah
kredit yang diberikan oleh bank-bank, baik dalam rupiah maupun valuta
asing mencapai sekitar Rp10,081 triliun. Sedangkan dana yang dihimpun
oleh perusahaan-perusahaan dari penerbitan saham di pasar modal
mencapai Rp0.578 triliun dan untuk obligasi (termasuk obligasi
konversi) sebesar RpO, 134 triliun. Masalahnya adalah Sering spread
yang ditentukan bank masih terlalu besar. Misalkan bank menghimpun
dana masyarakat dengan membayar bunga 12%, tetapi menyalurkannya
sebagai kredit dengan bunga 18%. Berarti spread yang diambil adalah
6%. Semakin besar spread ini, semakin besar keinginan perusahaan
untuk memotong biaya intermediasi keuangan tersebut. Cara yang
dilakukan adalah dengan menerbitkan obligasi. Perusahaan mungkin
menawarkan obligasi dengan bunga 15% per tahun. Dibandingkan
dengan kredit bank, obligasi tersebut lebih murah 3% biayanya. Dari
sudut pandang pembeli obligasi, obligasi tersebut memberikan
keuntungan sebesar 3% di atas tingkat bunga simpanan. Apabila risiko
membeli obligasi dipandang sama dengan menyimpan uang di bank
maka obligasi tersebut akan lebih menarik. Tentu saja perusahaan tidak
akan bisa menerbitkan obligasi kalau jumlahnya terlalu kecil atau hanya
berjangka pendek (misal hanya untuk beberapa bulan). Dalam situasi
itulah perusahaan akan tetap memerlukan kredit dari bank.
5. Leasing (sewa guna), dari Lembaga Keuangan NonBank. Beberapa
lembaga keuangan (tetapi bukan bank) menawarkan jasa untuk
menyediakan aktiva (misal mesin) yang diperlukan oleh perusahaan.
Secara resmi lembaga keuangan tersebutlah yang memiliki aktiva
tersebut dan perusahaan hanya menyewanya. Bagi perusahaan, tentu saja
yang penting adalah perusahaan bisa menggunakan aktiva tersebut dan
apakah biaya sewanya jatuhnya lebih kecil (setelah memperhatikan
kemungkinan penghematan pajak) dibanding dengan kalau meminjam
dari bank dan membeli aktiva tersebut.
6. Project finance. Tipe pendanaan ini merupakan tipe pendanaan yang
makin banyak dipergunakan untuk membiayai proyek-proyek besar.
Pada dasarnya project finance merupakan bentuk kredit yang
pembayarannya didasarkan atas kemampuan proyek tersebut melunasi
kewajiban finansialnya. Dengan demikian, perusahaan yang
mensponsori proyek tersebut tidak akan diminta melunasi kewajiban
finansial dari proyek tersebut, apabila terjadi gangguan cash flow dari
e EKMA431 1/MODUL 9 9.11
Vertikal Horizontal
Gambar 9.2.
Struktur Finansial Konservarif, Vertikal, dan Horizontal
e EKMA431 1/MODUL 9 9.13
Aktiva Tetap +
Modal Sendiri
Gambar 9.3.
Struktur Finansial dengan Memperhatikan Likuiditas
D. LEMBAGAPEMB~YAAN
LATIHAN
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FORMATIF 1
2) Obligasi yang dapat diubah menjadi saham pada jangka waktu tertentu
disebut dengan . ...
A. bonds
B. zerro coupon bonds
C. convertible bonds
D. floating rate
3) Selisih biaya antara bunga saat penghimpunan dana oleh bank dari
masyarakat dengan bunga saat menyalurkannya kembali ke masyarakat
dalam bentuk kredit dikenal dengan istilah ....
A. bonds
B. spread
C. kurs
D. leasing
KEGIATAN BELAL.JAR 2
Investor dalam hal ini bisa suatu lembaga domestik atau asing, bisa pula
individu pemilik modal domestik maupun asing. Investor adalah orang atau
lembaga yang memiliki sejumlah dana dan menanamkan dananya secara
langsung dalam suatu proyek investasi dengan mendapatkan kompensasi
berupa dividen. Investor dalam Perseroan Terbatas (PT) disebut pemegang
saham. Dengan menanamkan dananya secara langsung di dalam kegiatan
investasi, investor bisa berperan aktif dalam pengendalian dan pengoperasian
perusahaan.
Investor (sebagai pemilik perusahaan nantinya atau sebagai pemegang
saham) akan lebih memperhatikan proyek usaha tersebut. Pengertian prospek
di sini adalah tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari
investasi tersebut beserta risikonya. Ada hubungan yang positif antara tingkat
keuntungan dan risiko investasi. Semakin tinggi risiko investasi semakin
tinggi tingkat keuntungan yang diminta oleh para investor.
Para investor dalam menanamkan dananya menggunakan prinsip bahwa
proyek yang akan dibiayainya harus benar-benar dipersiapkan dan harus
layak dari segi teknis, ekonomis, dan keuangan. Hal ini karena mereka tidak
menginginkan proyeknya gagal. Oleh karena itu, diperlukan studi yang serius
dalam merencanakan suatu proyek yang disebut studi kelayakan
perusahaan/proyek.
Studi kelayakan tersebut bisa dibuat oleh calon investor itu sendiri,
pemilik proyek yang masih membutuhkan penanam modal lain atau pihak
ketiga, misalnya konsultan.
9.20 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
dan peraturan yang berlaku di negara tempat bank atau lembaga keuangan
bukan bank tersebut berada.
Kreditor memerlukan studi kelayakan proyek karena ia harus menilai
prospek proyek guna menentukan akan memberikan pinjaman pembiayaan
atau tidak. Kreditor asing, misalnya Bank Dunia, perlu mengadakan penilaian
terhadap proyek yang diajukan untuk mendapatkan bantuan keuangan, untuk
memutuskan apakah pinjaman akan diberikan atau tidak.
Studi kelayakan atau dalam lingkungan perbankan disebut dengan
penilaian proyek atau penilaian kredit, bertujuan untuk menilai proyek yang
mengajukan permohonan pinjaman. Biasanya studi kelayakan terhadap
proyek tersebut dilakukan sendiri oleh bank atau lembaga keuangan bukan
bank, atau jika dilaksanakan oleh konsultan, konsultan yang ditunjuk adalah
yang telah direkomendasi oleh bank atau lembaga keuangan yang
bersangkutan. Jadi keputusan dicairkan atau tidaknya pinjaman akan
didasarkan pada standar penilaian dan kebijaksanaan masing-masing bank
atau lembaga keuangan bukan bank. Contoh, tingkat bunga pinjaman
investasi Bank "A" adalah 20% per tahun, sedangkan tingkat kredit investasi
Bank "B" adalah 22% per tahun. Perbedaan tingkat bunga ini tentu saja akan
mempengaruhi perhitungan proyeksi keuntungan dari proyek "X", apabila
proyek "X" mengajukan permohonan kredit proyek "X" ke bank "B" dan
bank "A". Sekalipun perlu dicatat bahwa pertimbangan dalam pengambilan
keputusan disetujui atau tidaknya suatu permohonan kredit semata-mata tidak
hanya dilihat profitabilitas komersialnya, melainkan juga profitabilitas
ekonomi nasional dan faktor-faktor lain. Hal ini dikaitkan dengan fungsi
bank sebagai bank komersial sekaligus sebagai bank pembangunan.
Sebagai investor, kreditor juga tidak mengharapkan proyek gagal.
Perbedaannya, kepentingan kreditor dengan proyek terbatas selama periode
utang belum lunas. Sedangkan investor memiliki kepentingan selama
modalnya tertanam di proyek, atau selama hidup proyek.
Para kreditor akan lebih memperhatikan segi keamanan dana yang akan
dipinjamkan. Dengan demikian mereka mengharapkan agar pembayaran
bunga dan angsuran pokok pinjaman bisa dilakukan oleh pemilik proyek
tepat pada waktunya. Karena itu, para kreditor sangat memperhatikan pola
aliran kas selama jangka waktu pinjaman. Tentu saja hal ini tidak berarti para
kreditor tidak memperhatikan prospek usaha tersebut, melainkan mereka
lebih memperhatikan periode pengembalian pinjaman.
9.22 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
LATI HAN
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TES FORMATIF 2
2) Studi kelayakan yang dibuat oleh calon investor itu sendiri sebelum
mengetahui adanya kekurangan dana memiliki fungsi untuk ....
A. membantu pengambilan keputusan dalam pemberian kredit
B. meyakinkan kreditor agar mau menanamkan dananya di proyek
C. mengadakan keputusan ikut tidaknya dalam patungan
D. meyakinkan dirinya bahwa keputusan investasi yang akan dilakukan
adalah keputusan yang memiliki prospek yang baik dan telah
diperhitungkan dengan baik
KEGIATAN BELAL.JAR 3
2. Harus Didokumentasikan
Laporan studi kelayakan selain digunakan sebagai dasar penilaian
apakah suatu proyek feasible atau tidak untuk dilaksanakan, juga dapat
dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan proyek. Oleh karena laporan
studi kelayakan masih bersifat perkiraan maka apabila terjadi penyimpangan-
penyimpangan perlu segera disesuaikan. Untuk itu, laporan studi harus
didokumentasikan, termasuk dilengkapi dengan lampiran pendukung.
3. Bersifat Objektif
Laporan studi kelayakan harus memuat semua aspek, baik yang bersifat
positif maupun negatif. Pengungkapan segi positif jelas dimaksudkan agar
studi kelayakan dapat menarik simpati calon investor dan kreditor.
e EKMA431 1/MODUL 9 9.29
4. Realistik
Analisis setiap aspek harus didasarkan pada data dan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan. Proyeksi kondisi masa depan harus realistik karena
apabila terlalu optimistik akan menimbulkan estimasi yang berlebihan (over
estimate), dan begitu pula sebaliknya. Laporan studi kelayakan tidak boleh
bersifat bombastis yang semata-mata hanya untuk menyenangkan suatu pihak
sehingga melupakan sendi-sendi yang penting. Hal ini harus dihindari karena
tidak jarang studi kelayakan dibuat hanya untuk memenuhi keinginan
sponsornya. Di dalam laporan studi kelayakan juga harus diperhatikan
asumsi -asumsi yang mendasari analisis setiap aspek. Hal ini penting karena
apabila dalam pelaksanaannya nanti terj adi perubahan asumsi yang dipakai,
besar kemungkinan keadaannya akan berubah. Selain itu laporan studi
kelayakan harus menggunakan bahasa yang baik dan benar karena hal ini
akan menunjukkan bobot laporan itu sendiri, selain juga dapat menunjukkan
pola pemikiran yang baik dan runtut.
Laporan studi kelayakan juga perlu mencantumkan bagian yang menjadi
perhatian pihak yang berkepentingan dengan studi kelayakan. Pihak yang
terlibat adalah investor yang ingin mengetahui besamya tingkat keuntungan
yang diharapkan dari proyek tersebut. Kreditor yang akan menilai laporan
studi kelayakan dari segi keamanan dana yang dipinjamkan, untuk itu laporan
studi kelayakan harus mampu menunjukkan indikator keamanan tersebut.
Sedangkan bagi pemerintah, laporan studi kelayakan harus menunjukkan
manfaat ekonomi nasional dari proyek tersebut, dan tindakan pendukung
lainnya yang diperlukan untuk keberhasilan proyek yang akan dilaksanakan.
Meskipun hingga saat ini tidak ada bentuk yang baku di dalam
penyusunan laporan studi kelayakan, namun secara garis besar laporan studi
kelayakan harus mencakup aspek-aspek sebagai berikut.
a. Gambaran sing kat proyek
Pada bagian awal laporan studi kelayakan, dijelaskan mengenai
gambaran singkat proyek sehingga dapat diketahui secara keseluruhan
meskipun hanya secara garis besar saja. Di dalam gambaran singkat ini harus
dapat menjelaskan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1) Produk apa yang akan dibuat?
2) Berapajumlah yang akan diproduksi?
9.30 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
c. Aspek pasar
Untuk mengetahui bagaimana pemasaran produk yang akan dihasilkan,
perlu disajikan terlebih dahulu beberapa informasi penting berikut ini.
1) Kuantitas dan nilai impor untuk 10 tahun terakhir.
2) Kuantitas dan nilai produksi dalam negeri untuk 10 tahun terakhir.
3) Kuantitas dan nilai ekspor untuk 10 tahun terakhir.
4) Kuantitas dan nilai konsumsi selama 10 tahun terakhir [( a + b ) - c]
5) Harga jual di pabrik, pedagang besar, pengecer selama 10 tahun terakhir
6) Tarif, pajak dan pembatasan impor lainnya saat ini dan beberapa tahun
sebelumnya.
7) Kuota impor atau pembatasan lainnya.
8) Harga barang substitusi impor yang lain.
9) Pesaing, yang menyangkut tentang kapasitas produksi pesaing, nama dan
alamat pesaing, perlengkapan pesaing atau teknologi yang digunakan,
dan rencana pengembangan yang akan dilakukan. Dengan melihat
kemampuan pesaing tersebut, akan dapat diukur posisi proyek dalam
persaingan. Secara singkat, aspek pasar harus mampu memberikan
e EKMA431 1/MODUL 9 9.31
d. Aspek teknis
Mengenai aspek teknis, hal penting yang perlu disajikan adalah yang
berhubungan dengan dapat tidaknya proyek yang bersangkutan dilaksanakan
secara teknis. Adapun informasi-informasi tersebut meliputi:
1) bagaimana sifat proyek;
2) volume produksi yang direncanakan;
3) penentuan lokasi proyek;
4) bangunan dan sarana penunjang;
5) mesin-mesin dan peralatan lainnya;
6) proses produksi yang akan dipergunakan;
7) kapasitas produksi dari mesin yang akan dipakai;
8) bahan baku dan input lainnya.
e. Aspek keuangan
Di bidang keuangan, laporan studi kelayakan perusahaan harus
menyajikan informasi yang mendukung layak tidaknya suatu proyek,
dipandang dari segi keuangan. Informasi yang perlu disajikan adalah:
1) berapa kebutuhan dana untuk melaksanakan proyek, baik yang bersifat
modal kerja maupun modal tetap;
2) berapa kebutuhan investasi awal (initial investment);
3) bagaimana struktur modalnya;
4) bagaimana rencana pembiayaan proyek tersebut;
5) j ami nan kredit;
6) rencana pendapatan;
7) perkiraan harga pokok produksi;
8) bagaimana perkiraan laba rugi;
9) perkiraan aliran kas;
10) perkiraan analisis rasio keuangan;
11) berapa lama investasi tersebut akan kembali;
12) apakah investasi tersebut memberikan keuntungan riil bersih yang
positif?
9.32 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Contoh 1
Ringkasan
Bah I Pendahuluan
Bah II Analisis pemasaran
Bah Ill Profil Industri dan lingkungan
Bah IV Profil Proyek
Bah V Profil Ekonomi dan Keuangan
Kesimpulan dan Saran
Lamp iran
e EKMA431 1/MODUL 9 9.33
Bab I Pendahuluan
a. Peranan proyek bagi pendapatan devisa negara
b. Perlunya ekspor nonmigas
c. Target negara terhadap suatu proyek
d. Perkembangan nilai ekspor produk industri
e. Perlunya peningkatan peranan industri
f. Langkah-langkah yang telah dilaksanakan
g. Peran sponsor proyek
1) Pentahapan pelaksanaan
2) Kebutuhan input proyek
3) Proses pengolahan
c. Kebutuhan tenaga kerja
d. Organisasi proyek
e. Balas jasa tenaga kerja
f. Struktur biaya
g. S arana dan prasarana
1) Alat transportasi, komunikasi
2) Bangunan proyek, mesin pengolahan
3) Peralatan kantor.
Bah V Profil Ekonomi dan Keuangan
a. Tahapan proyek
b. Biaya prainvestasi
1) Biaya studi kelayakan
2) Biaya persiapan pelaksanaan
c. Biaya investasi
1) Bangunan termasuk land site
2) Investasi alat kantor
3) Investasi mesin operasi pengolahan
4) B iaya praoperasi
d. Biaya pemasaran, administrasi, dan umum
1) Biaya pengiriman, pengepakan, penggudangan
2) Biaya promosi dan advertensi
3) Biaya telepon, listrik, air
4) Gaji, tunjangan, bonus
5) Biaya perawatan, penyusutan aktiva
6) Biaya perjalanan dinas, konsultan dan lain-lain
e. Aspek Keuangan
1) Sumber pembiayaan proyek
2) Proyeksi lab a rugi
3) Proyeksi aliran kas
4) Internal Rate of Return ( IRR )
5) Net Present Value (NPV)
6) Benefit Cost Ratio (BCR )
7) Break Even Point ( BEP )
8) Analisis Sensitivitas: IRR, NPV, BCR, BEP
e EKMA431 1/MODUL 9 9.35
Contoh 2
Bab I Ringkasan
Bab II Sejarah Proyek
Bab III Usulan proyek
Bab IV Kesimpulan dan Saran
Lamp iran
Bab I Ringkasan
a. Nama dan alamat proyek
b. Pengelola dan pernilik proyek
c. Bidang usaha yang ditangani
d. Akte pendirian
e. Izin yang harus dirniliki
f. Bank rekanan dan fasilitas kredit
g. Modal yang dirniliki
h. Tambahan modal yang diharapkan
i. Jangka waktu pengembalian kredit
4) Kapasitas produksi
5) Daerah pemasaran dan volume penjualan
c. Manajemen
1) Organisasi pengelolaan
a) Keanggotaan dalam asosiasi
b) Administrasi us aha
2) Keuangan
3) Laporan lab a rugi
4) Neraca dan laporan perubahan modal
5) Bantuan keuangan dari bank
' .'
LATI HAN
----~ - .
RANGKUMAN
TES FORMATIF 3
Tes Formatif 1
1) c
2) D
3) B
4) B
5) A
Tes Formatif2
1) A. Seorang investor akan lebih memperhatikan prospek keuntungan
dan risiko yang akan dihadapi proyeknya daripada jaminan
keamanan dana dan stabilitas usaha. Semakin tinggi risiko yang
akan dihadapi semakin tinggi tingkat keuntungan yang
diinginkannya.
2) D. Studi kelayakan yang dilakukan oleh investor itu sendiri sebelum
mengetahui adanya kekurangan dana adalah meyakinkan dirinya
bahwa proyeknya berprospek baik. Setelah itu, justru bisa
mengetahui kebutuhan dana dan berapa yang tidak bisa dipenuhinya
sehingga memerlukan bantuan dana dari pihak lain. Sebelum
investor tersebut memutuskan investor lain yang akan diajak
"bergabung" maka penilaian proyek masih mempunyai kaitan
dengan dirinya, belum dengan investor lain atau kreditor.
3) A. Penyusunan studi kelayakan oleh pihak ketiga dilakukan karena
berbagai pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut antara
lain adalah ketidakmampuan investor untuk menangani studi
tersebut baik karena keterbatasan pengetahuan, waktu atau orang-
orang yang akan menangani studi kelayakan. Di samping itu, juga
agar penilaian proyek lebih objektif. Akan tetapi, yang jelas studi
kelayakan oleh pihak ketiga pada umumnya tidak murah.
4) C. Kreditor memerlukan studi kelayakan karena ia harus menilai
proyek guns menentukan memberikan pinjaman atau tidak. Jadi
bukan untuk meyakinkan pihak lain selain dirinya. Kreditor pada
prinsipnya hanya memberikan pinjaman baik berjangka panjang
maupun berjangka pendek dengan tingkat bunga tertentu, bukan
9.42 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Tes Formatif 3
1) A
2) B
3) c
4) D
5) D
9.44 STUDI KELAYAKAN BISNIS e
Daftar Pustaka
Kembali ke Daftar
., lsi