Ketika melakukan studi kelayakan bisnis ada lima bidang-bidang yang perlu di
teliti dan di analisis yaitu:
1. Deskripsi pasar.
Pasar sebagai area tempat jual beli barang dengan jumlah
penjual lebih dari satu. Menurut kajian ilmu
ekonomi, pasar merupakan suatu tempat atau proses interaksi
antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang atau jasa tertentu.
2. Deskripsi bisnis.
Deskripsi bisnis bertujuan untuk menjelaskan secara singkat apa
bidang usaha yang akan dijalankan, beserta potensi produk dan
kemungkinannya untuk bertahan dan berkembang di masa
depan.
3. Detail mengenai finansial dan struktur organisasi
Struktur organisasi memiliki pengertian garis hierarki yang
berisi komponen-komponen penyusun perusahaan. Struktur ini
akan memperjelas fungsi dan kedudukan setiap posisi pekerjaan
secara jelas. Termasuk juga di dalamnya pembagian hak dan
kewajiban.
Tujuannya adalah agar setiap komponen perusahaan
berjalan secara optimal sehingga aktivitas perusahaan akan
berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan adanya struktur
ini, seorang atasan bisa memberikan tugas kepada bawahan
secara adil dan optimal.
B. Manfaat bisnis
Adapun manfaat dengan adanya kegiatan bisnis baik bagi perusahaan
pemerintah, maupun masyarakat, yaitu:
1. Memperoleh keuntungan
Apabila suatu layak untuk dijalankan maka akan diberikan
keuntungan, terutama keuntungan keuangan bagi pemilik
bisnis.
2. Membuka peluang pekerjaan
Dengan adanya usaha maka akan membuka peluang kerja untuk
masyarakat, baik bagi masyarakat yang terlibat langsung
dengan usaha atau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
usaha.
3. Manfaat ekonomi
Menambah jumlah barang dan jasa. Untuk usaha tertentu
misalnya pendirian pabrik tertentu, maka pada akhirnya akan
meproduksi barang dan jasa.
Meningkatkan mutu produk. Hal ini karena dengan adanya
barang dari usaha sejenis akan memacu produsen untuk
meningkatkan kualitas produknya.
Meningkatkan devisa. Khusus untuk barang tujuan ekspor akan
dapat menambah devisa atau akan dapat memberikan
pemasukan devisa bagi Negara dari barang yang di ekspor.
Menghemat devisa. Apabila semula barang tersebut kita impor
dan sekarang bisa di produksi di dalam negeri maka jelas akan
dapat menghemat devisa Negara.
4. Tersedia sarana dan prasarana
Bisnis yang akan dijalankan disamping memberikan manfaat
diatas juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.
Manfaat yang dirasakan seperti jalan, telepon, air, penerangan,
pendidikan, rumah sakit, rumah ibadah, sarana olahraga, serta
sarana dan prasaranan lainnya.
5. Membuka isolasi wilayah
Untuk wilayah tertentu pembukaan suatu usaha, misalnya
perkebunan, jalan, atau pelabuhan akan membuka isolasi
wilayah
6. Meningkatkan persatuan dan membantu pemerataan pembangunan
Dengan adanya proyek atau usaha maka biasanya pekerja
proyek datang dari berbagai suku bangsa.
Hasil study kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain
untuk.
1. Merintis usaha baru, misalnya took, membangun pabrik, mendirikian
perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah
kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan atau
mesin, menambah mesin baru, memperluas cakupan usaha, dan
sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha dagang atau jasa, pabrikasi
atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya.
1. Aspek pemasaran
1) Kebutuhan dan keinginan konsumen.
Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan diinginkan
konsumen? Berapa banyak yang mereka membutuhkan?
Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka membutuhkan?
Jika kebutuhan dan keinginan mereka teridentifikasi dan
memungkinkan terpenuhi, berarti peluang pasar bisnis terbuka
dan layak bila dilihat dari kebutuhan/keinginan konsumen.
2) Segmentasi pasar.
Pelanggan dikelompokan dan diidetifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya.jika
segementasi dapat teridentifikasi, maka pasar sasaran akan
dapat terwujud dan tercapai.
3) Target.
Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat
diraih. Berapa target yang ingin dicapai? Apakah konsumen
loyal terhadap bisnis? Apakah produk yang di tawarkan dapat
memberi kepuasan atau tidak? Jika konsumen loyal, maka
potensi pasar tinggi.
4) Nilai tambah.
Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada
setiap rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga
konsumen terakhir.
5) Masa hidup poduk.
Harus di analisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan
lama atau tidak. Apakah ukuran masa produk lebih lama dari
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal
kembali atau tidak.
6) Struktur pasar.
Harus di analisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan
termasuk pasar persaingan tidak sempurna (seperti pasar
monopoli, oligopoly, dan menepolistik), atau pasar persaingan
sempurna.
7) Persaingan dan strategi pesaing.
Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau rendah.
Jika persaingan tinggi berarti peluang pasar rendah. Wirausaha
harus membandingkan keunggulan pesaing dilihat dari stretegi
produk, harga, jaringan distribusi, promosi, dan tingkat
penggunaan teknologi.
8) Ukuran pasar.
Ukuran pasar dapat di analisis dari volume penjualan. Jika
volume penjualan tinggi berarti pasar potensial. Misalnya
volume penjualan usaha skala kecil sebesar Rp. 5 miliar
pertahun atau sebesar Rp.10 juta perhari, berarti ukuran pasar
cukup besar.
9) Pertumbuhan pasar.
Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya lebih dari
20 persen)
10) Laba kotor.
Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah? Jika
profit margin kotor lebih dari 20 persen, berarti pasar potensial
11) Pangsa pasar
Pangsa pasar bila dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa
yang diminta dengan jumlah barang dan jasa yang di tawarkan.
2. Aspek produksi
1) Lokasi operasi
Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategi dan
efisien, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi
pelanggan. Misalnya, dekat pemasok, konsumen, alat
transportasi, atau di antara ketiganya.
2) Volume operasi
Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan
prediksi pemintaan sehingga tidak terjadi kelebihan ataupun
kekurangan kapasitas.
3) Mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan
teknologi masa kini dan yang akan datang dan harus
disesuaikan dengan luas produksi agar tidak terjadi kelebihan
kapasitas.
4) Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang
diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus
sesuai dengan kebutuhan sehingga biaya bahan baku menjadi
efesien.
5) Tenaga kerja
Berapa jumlah tenaga kerja yang di perlukan dan bagaimana
kualifikasinya. Jumlah dan kualifikasi karyawan harus sesuai
dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk
menyelesaikannya.
3. Aspek manajemen
1) Kepemilikan
Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi
(perseorangan) atau milik bersama (persekutuan seperti CV, PT
dan bentuk badan usaha lain). Apa saja keuntungan dan
kerugian dari unit bisnis yang terpilih tersebut? Hendaknya
dipilih yang tidak beresiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
2) Organisasi
Jenis organisasi apa yang di perlukan? Apakah organisasi lini,
staf, lini dan staf, atau bentuk lainya. Tentukan jenis yang tepat
dan efisien.
3) Tim manajemen
Apakah bisnis akan dikelolah sendiri atau melibatkan orang lain
secara professional, hal itu bergantung skala usaha dan
kemampuan wirausaha.
4) Karyawan
Karyawan harus sesuai dengan jumlah dan kualifikasih yang
diperlukan.
4. Analisi aspek keungan
1) Kebutuhan dana
Yaitu kebutuhan dana untuk perasional perusahaan, misalnya
besarnya untuk aktiva tetap, modal kerja, dan biaya awal.
2) Sumber dana
Ada beberapa sumber dana yang dapat digali, yaitu sumber
dana internal (misalnya modal disetor dan laba ditahan) dan
modal external (misalnya penerbitan obligasi dan pinjaman).
3) Proyeksi neraca
Sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan serta
kondisi keuangan lain, misalnya saldo lancer, aktiva tetap,
kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang, dan
kekayaan bersih.
4) Proyek laba rugi
Proyek laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan
laba-rugi dimasa yang akan datang. Komponen meliputi
proyeksi penjualan, biaya dan laba-rugi bersih.
5) Proyeksi arus kas
Dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk
membayar berbagai kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis
arus kas, yaitu:
Arus kas masuk, merupakan penerimaan hasil penjualan
atau pendapatan.
Arus kas keluar, merupakan biaya-biaya termasuk
pembayaran bunga dan pajak.
Arus kas masuk bersih, merupakan selisih dari arus kas
masuk dan arus kas keluar di tambah menyusut dan
perhitungan bunga setelah pajak.