Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENGANGGARAN PERUSAHAAN

“ BIAYA OVERHEAD PABRIK, ANGGARAN


VARIABEL, ANGGARAN MODAL”

DOSEN

AMIRUDIN S.E., M.M.

DISUSUN OLEH :

Arsafira Gita Denadia (201010503112)


Izmarika Zeinopyani D ()
Eka Rizky ()
Annisa Amelia ()
Damar Prayoga ()

Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang Barat., Kec. Pamulang, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15417

1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini dan inshaallah selesai secara
tepat waktu. Makalah ini kami buat sesuai dengan pembagian kelompok serta
materi dan kami mendapatkan pada materi pertemuan 13 sampai dengan 15
mengenai “ biaya overhead pabrik, anggaran variabel, anggaran modal ”

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai peyusun dan bagi para pembaca. Dan juga dalam hal
manfaat bekerja sama sebagai kelompok supaya meningkatkan motivasi belajar
kami.

Kami sebagai tim penyusun ingin mengucapkan terima kasih sekaligus memohon
maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan, semoga makalah kali ini dapat bermanfaat
bagi kita semua terimakasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN................................................................................6

2.1 Investasi dan penganggaran modal..........................................................6


2.2 Pendekatan penilaian investasi................................................................8
2.3 Proses investasi modal.............................................................................8
2.4 Prosedur Penilaian dalam keputusan investasi.......................................11
2.5 Pengertian anggaran variabel..................................................................13
2.6 Tujuan anggaran variabel.......................................................................14
2.7 Manfaat anggaran variabel.....................................................................14
2.8 Metode Anggaran variabel.....................................................................15
2.9 Pengertian BOP......................................................................................16
2.10 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik.................................................17
2.11 Penentuan tarif biaya overhead pabrik.................................................18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUA

1.1 LATAR BELAKANG

Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, dalam


suatu perusahaan terdapat berbagai macam sifat biaya yang dapat
dikelompokkan kedalam biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable
cost) dan biaya semi variabel (semi variable cost). dengan menyusun
anggaran variabel diharapkan dapat teridentifikasi bagaimana dan sejauh
mana masing-masing jenis biaya akan terpengaruh oleh aktivitas atau
kegiatan perusahaan.
Oleh karena itu, kita harus memahami sepenuhnya pengertian dari
penganggaran terutama anggaran modal sehingga penjelasannya tidak sebatas
mencari keuntungan, tetapi untuk membuat keputusan investasi yang
memiliki efek jangka panjang dan jangka pendek yang baik bagi perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan, seorang manajer keuangan harus benar-benar
memahami penganggaran modal ini karena manajer akan memutuskan
investasi atau investor mana yang dapat diinvestasikan agar berdampak baik
bagi perusahaan.
Maka para pengusaha dan manajer memperoleh tantangan yang lebih
berat, yaitu meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasi perusahaan yang
dikelola. Peningkatan efektifitas dari efisiensi tersebut, tidak lepas dari
bagaimana manajemen perusahaan dapat merencanakan, mengorganisasi dan
mengawasi jalannya perusahaan. Seperti yang telah diketahui bahwa biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu anggaran modal ?
2. Modal Perusahaan ?
3. Arti Biaya Variabel ?
4. Biaya Variabel dengan berbagai metode ?
5. Mengapa perlu menyusun anggaran overhead ?
6. Penyusunan Anggaran overhead ?

5
1.3 TUJUAN
1. Diharapkan mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami
perbedaan dari biaya variabel, BOP , serta anggaran modal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Investasi dan penganggaran modal

Investasi modal merupakan suatu pengeluaran yang diharapkan dapat


menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun di masa mendatang.
Investasi/pengeluaran modal ini berkaitan dengan penggunaan dana (kas)
untuk mendapatkan aktiva operasional yang akan membantu memperoleh
penghasilan atau mengurangi biaya-biaya dimasa yang akan mendatang.
keputusan pemilihan investasi merupakan keputusan yang sangat penting.
keputusan ini tidak hanya pada tingkat resiko yang harus ditanggung,
melainkan juga menentukan tingkat keuntungan perusahaan dimasa
mendatang.

Oleh karena itu, investasi harus diputuskan sesuatu waktu sementara


investasi berlaku untuk beberapa tahun kemudian, maka keputusan yang
harus ditentukan sekarang ini akan menentukan berhasil tidaknya perusahaan
selama beberapa periode waktu kemudian. Suatu perencanaan yang
mencakup penganalisaan dan pemilihan berbagai investasi modal ini dikenal
sebagai penganggaran modal.

6
Tujuan Perusahaan dan Penganggaran Modal

Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan secara umum adalah untuk
memaksimumkan kekayaan (nilai perusahaan) bagi para pengusaha
perusahaan (stakebolders). Kekayaan akan meningkat jika manfaat yang
diperoleh dari suatu investasi melebihi biayaanya. Unsur-unsur yang
menentukan kekayaan tersebut adalah :

a. Besarnya arus kas bersih yang diharapkan dimasa datang.


Kapan aruskan bersih diharapkan terjadi. Arus kas yang
diterima satu tahun lebih rendah nilainnya dari arus kas yang
diterima sekarang (time value of money).

b. Tingkat ketidakpastian arus kas bersih dimana arus kas tidak


pasti bernilai rendah dari arus kas yang pasti

c. Tujuan penganggaran modal sejalan dengan tujuan perusahaan


yaitu memaksimumkan kekayaan. Kriteria yang diperhatikan
dalam pemilihan uatu investasi modal adalah apakah manfaat
dari investasi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

7
2. 2 Pendekatan penilaian investasi

Untuk menilai apakah keputusan pengeluaran modal (investasi) telah benar


atau salah, maka terdapat 2 alternatif cara penilaian :

a. Pendekatan Langsung (Share Price Model)


Metode pendekatan ini mengukur nilai suatu perusahaan (kekayaan),
dengan mengamati serta menghitung harga saham perusahaan yang
bersangkutan dipasar saham. Harga saham di pasar ditentukan
langsung oleh ketepatan keputusan yang diambil perusahaan dalam
melakukan pilihan investasi, sumber permodalan serta kebijaksanaan
pembagian keuntungan.
b. Pendekatan Tidak Langsung (Discounted Cash Flow Model)
Untuk mengantisipasi kesulitan pada metode pertama, maka
digunakan pendekatan lain yakni Discounted Cash Flow Model.
Dalam pendekatan ni mencoba menilai setiap proyek investasi yang
diajukan dengan cara menghitung keseluruhan penerimaan serta
pengeluran yag diharapkan terjadi selama usia proyek investasi yang
bersangkutan. Karena pada umumnya proyek investasi bersifat
jangka panjang, sementara nilai uang selama jangka waktu yang
bersangkutan tidak sama (baik karena perubahan situasi moneter,
maupun kerena nilai uang itu sendiri) maka investasi harus selalu
dihubungkan dengan nilai waktu uang (time value of money).

8
2. 3 Proses investasi modal
Langkah-langkah yang diperlukan dakam investasi modal mencakup :

a. Penetuan tujuan (Establish Goals).


b. Pengembangan strategi (Develop Strategy).
c. Pencarian dan penentuan berbagai kesempatan investasi (Search for Invesment
Opportunities).
d. Evaluasi atas kesempatan investasi yang ada (Evaluate Investment Opportunities).
e. Pemilihan investasi (Select Investments).
f. Pelaksanaan dan pengendalian (Implement and Monitor).
g. Postaudit.

Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Keputusan investasi


meliputi langkah-langkah berikut ini :

Mencari peluang investasi, baik yang berupa:


a. Diversifikasi usaha, Diversifikasi produk Perluasan usaha, Perluasan keuangan.

b. Program-program riset yang menghasilkan produk baru, cara memproses yang


lebih baik, meningkatkan mutu hasil produksi dan sebagainya.

c. Memilih alternatif investasi yang memiliki peluang paling bauk dan layak untuk
dilaksanakan baik segi aspek teknis, komersial, keuangan, manajemen, maupun
aspek ekonomi makro.

d. Menyusun rancangan pelaksanaan dalam bentuk cetak biru (blueprint) dari


proyek investasi itu.

Aspek Penting Perencanaan dalam Investasi Pengeluaran Modal Investasi pada


tetap akan mengikat perusahaan untuk jangka waktu lama, sehingga keputusan
yang keliru memberi dampak beban jangka panjang dalam bentuk:

9
Biaya depresiasi yang berat beban bunga modal pinjaman bila
pembelanjaan aktiva itu sebagian atau seluruhnya berasal dari pinjaman bank
yang memiliki pengaruh besar terhadap arus kas , Keduanya merupakan beban
tetap yang tidak terpengaruh oleh tingkat kegiatan. Apabila kapasitas mesin yang
dipilih yang terlalu besar dan tidak dapat dimanfaatakan secara memadai, maka
akibatnya biaya tetap per unit produk akan meningkat.

Hal itu jelas berpengaruh terhadap kemampuan bersaing produk


perusahaan itu di pasar. Sehingga secara luas pula pengaruhnya terhadp prospek
perusahaan selama bertahun-tahun. Adanya kesulitan unuk menjual kembali
aktiva tetap yang telah dipakai karena tidak tersedianya pasar aktiva tetap bekas
pakai, Investasi aktiva tetap umunya membutuhkan dana dalam jumlah besar,
sehingga memengaruhi kebutuhan dana secara keseluruhan.

Oleh karenanya akan memengaruhi struktur permodalan perusahaan, yang


pada akhirnya akan memengaruhi risiko usaha maupun risiko keuangan yang
dihadapi perusahaan. Oleh karena investasi membutuhkan tembahan modal yang
besar, kerapkali tidak dapat dipenuhi oleh sumbar internal (modal sendiri)
Kekeliruan pemilihan kapasitas yang tepat akan membawa akibat yang lama dan
panjang terhadap biaya (cost) per unit produk, harga jual keuntungan dan biaya
saing perusahaan berdasar alasan –alasan tersebut diperlukan perencanaan yang
teliti dan cermat sebelum keputusan investasi akan diambil.

10
2. 4 Prosedur Penilaian dalam keputusan investasi

Sebelum dilakukan penentuan apakah suatu investasi harus diterima atau


ditolak, maka perlu dilakukan penilaian terhadap berbagai aspek yang
bersangkutan dengan investasi yang bersangkutan.

Prosedur yang harus diikuti dalam melakukan penilaian ini antara lain,
meliputi tahap-tahap:

a. Memperkirakan pola arus kas dari investasi yang diusulkan

b. Menilai arus kas yang diperkirakan dengan cara tertentu

c. Mengambil keputusan investasi atas dasar kriteria tertentu

d. Melakukan pengawasan serta membuat perhitungan penyesuaian yang


diperlukan dalam hal terjadi penyimpangan-penyimpangan dari
perkiraan semula.

Langkah ke-1 : Memperkirakan pola arus kas dari investasi yang diusulkan

Setiap jenis investasi membutuhkan pengeluaran-pengeluaran tertentu, dan


juga mengharapkan sejumlah penerimaan tertentu selama usia investasi
tesebut. Pengeluaran-pengeluaran serta penerimaan-penerimaan inilah yang
dimaksudkan dengan arus kas.
Pengeluaran uang atau pengorbanan lain yang mempunyai nilai uang
tertentu disebut arus kas keluar. Sedangkan penerimaan uang ataupun
bentuk penerimaan lain yang mempunyai nilai uang tertentu disebut arus
kas masuk.

11
Terdapat dua jenis arus kas keluar yaitu :

Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah setiap pengeluaran yang


memberikan manfaat jangka panjang (melebihi periode operasi yang sedang
berjalan).

Biaya (revenue expenditure) yaitu semua pegeluaran yang diperhitungkan


sebagai pengorbanan untuk memperoleh penghasilan dari periode yang
sedang berjalan.

Langkah ke-2 : Menilai arus kas yang diperkirakan dengan cara tertentu
Untuk menilai arus kas dapat dilihat dari beberapa contoh kasus. Berdasarkan
beberapa kasus investasi dapat diketahui bahwa setiaparus kas memiliki pola arus
kas tersendiri. perbedaan pola arus kas dapat dikenal 3 macam pola arus kas :

 Investasi dengan single outlay-single proceed

 Investasi dengan single outlay-multiple proceeds

 Investasi dengan multiple outlay- multiple proceeds

Langkah ke-3 : Mengambil keputusan investasi atas dasar kriteria tertentu


Untuk menentukan keputusan investasi diperlukan serangkaian pertimbangan
berikut :

 Keputusan Pembelanjaan Dan Penganggaran Modal

 Keputusan pembelanjaan, khususnya yang berhubungan dengan


penentuan struktur modal suatu perusahaan akan mempengaruhi
tingkat pengambilan yang dituntut investor atas suatu investasi
modal, sedangkan tingkat pengambilan yang dituntut investor
adalah termasuk salah satu faktor yang menentukan dalam evaluasi
investasi.

12
2. 5 Pengertian anggaran variabel

Pengertian anggaran variabel

Penganggaran Biaya Variabel adalah anggaran biaya yang besarnya


berubah-ubah terhadap output, artinya jika output meningkat, biaya
variabel meningkat dan sebaliknya. Biaya variabel meliputi bahan
langsung, tenaga kerja langsung dan listrik untuk kegiatan produksi.

Anggaran variabel adalah rencana biaya terperinci yang


menunjukkan bagaimana setiap biaya akan berubah seiring dengan
perubahan produksi. Anggaran variabel menggambarkan hubungan
antara volume produksi dan biaya dalam kisaran jumlah yang terkait.

Rentang relevan adalah interval yang merupakan batas efektifitas


anggaran variabel yang akan disusun. Interval ini perlu ditetapkan
karena biaya juga akan berubah dalam jangka panjang. Anggaran
variabel adalah anggaran yang dapat berubah-ubah berdasarkan
volume produksi.

2. 6 Tujuan anggaran variabel

Target anggaran variabel

Tujuan utama dari pendekatan penganggaran variabel adalah untuk


menunjukkan bagaimana dan sejauh mana biaya dipengaruhi oleh volume
output. Hubungan antara faktor biaya dan output ditunjukkan dalam
anggaran variabel ini. Dengan demikian, penganggaran variabel menjadi
formula atau panduan atau panduan tentang bagaimana setiap elemen biaya
berubah seiring dengan perubahan volume, output, atau tingkat aktivitas
perusahaan. Hubungan tersebut ditunjukkan dalam rentang yang relevan,
yang merupakan interval terbatas untuk efektivitas anggaran dari variabel
kompilasi. Pengaturan interval ini adalah pengingat bahwa biaya tetap dapat
berubah dalam jangka panjang

13
2. 7 Manfaat anggaran variabel

Penggunaan anggaran variabel dalam perusahaaan akan mempunyai


beberapa kegunaan tertentu bagi perusahaan yang bersangkutan.
Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Manajemen perusahaan akan memperoleh gambaran yang


lebih jelas apabila terdapat perubahan tingkat kegiatan yang
dilaksanakan di dalam perusahaan. Meskipun tingkat kegiatan
yang akan dilakukan dalam perusahaan ini telah direncanakan
dengan baik, namun kemungkinan terdapatnya perubahan
pelaksanaan dari tingkat.kegiatan ini tetap ada. Dengan
penyusunan anggaran tetap, akan sulit diketahui bagaimanakah
dampak perubahan tingkat kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut khususnya terhadap pendapatan, biaya dan
keuntungan perusahaan tersebut.

2. Penyusunan anggaran perusahaan, khususnya yang


menyangkut biaya tidak langsung akan lebih mudah dilakukan.
Sebagaimana diketahui di dalam biaya tidak langsung ini pada
umumnya akan terkandung biaya semi variabel. Dengan
menunjuk kepada tingkat kapasitas tertentu jumlah biaya tidak
langsung ini belum tentu segera dapat diketahui besarnya. Atas
bantuan anggaran variabel, berapapun kapasitas yang akan
dipergunakan sejauh masih berada di dalam kisar relevan akan
segera dapat ditentukan besarnya.

3. Pengawasan penggunaan dana akan menjadi lebih mudah


apabila perusahaan mempunyai anggaran variabel. Hal ini
disebabkan oleh karena adanya anggaran variabel ini,
manajemen perusahaan akan dapat mengetahui seberapa
besarnya dana yang diperlukan untuk setiap tingkat kegiatan.
Dengan demikian maka pengeluaran dana akan dapat dikelola
dengan baik karena jumlah dana yang diperlukan untuk setiap
kegiatan ini dapat diketahui dengan benar.

14
2. 8 Metode Anggaran variabel

a) Metode Perkiraan Langsung


Metode perkiraan langsung hanya dapat dipakai pada keadaan tertentu
dimana perhitungan unsur-unsur biaya secara kuantitatif tidak dapat
dilakukan karena suatu sebab. Berikut ini beberapa keadaan yang secara
umum dimana perkiraan langsung layak digunakan, yaitu :

 Suatu bagian baru saja didirikan, sehingga data historis biaya di


bagian tersebut tidak tersedia atau tidak memadai

 Dilakukannya kegiatan yang tidak rutin, yang dapat


menimbulkan biaya yang cukup besar pada perusahaan
umpamanya pengaturan kembali peralatan-peralatan pabrik

b) Metode tinggi rendah

Metode tinggi-rendah mempunyai keunggulan berupa objektivitas.


Yaitu, dua orang manapun yang menggunakan metode tinggi-rendah
pada suatu kumpulan data tertentu akan mendapatkan jawaban yang
sama. Selain itu, metode tinggi-rendah memungkinkan manajer
mendapatkan hubungan biaya dengan cepat hanya dengan menggunakan
dua titik data. Misalnya, seorang manajer mungkin hanya mempunyai
data dua bulan. Kadang-kadang data ini cukup untuk mendapatkan
perkiraan kasar dari hubungan biaya.

c) Metode diagram pencar

Yang pertama kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah
mengumpulkan data dari sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai
tingkat kegiatan. Kemudian data tersebut digambarkan dalam grafik dua
sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk menggambarkan biaya.
Sedangkan sumbu horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan
tingkat kegiatan.

15
d) Metode Korelasi

Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep dtatistik


korelasi. Fungsi matematis dibuat berdasarkan analisis hubungan antara
dua variabel yakni variabel Y yang mewakili biaya dan variabel X yang
mewakili satuan kegiatan.

e) Metode Matematis

Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep matematik


dimana Y = a + bX. Y mewakili Jumlah biaya dan X mewakili Volume
kegiatan, b mewakili Biaya Tetap dan b mewakili biaya variabel per
unit. Penyusunan fungsi matematis dilakukan dengan memperhatikan
sifat dan karakteristik biaya.

2. 9 Pengertian BOP

secara merata kepada setiap


produk digunakan tarif
biaya
Menurut James A.
Brimson (1991 : 7) sistem biaya
konvensional mampu mengukur
secara
Biaya overhead pabrik adalah biaya biaya bahan tak langsung,
buruh tak langsung dan biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara
mudah dapat diidentifikasi atau dibebankan langsung pada suatu
pekerjaan, hasil produksi atau tujuan biaya akhir ( Usry dan
Hmmer,1991-368).
16
Pendapat ahli lainnya menyatakan bahwa biaya overhead pabrik
merupakan setiap biaya yang tidak secara langsung melekat pada suatu
produk, yaitu semua biaya-biaya diluar biaya bahan langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Bop mencangkup biaya produksi lainnya seperti
pemanasan ruang pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-
mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal
lain yang memberikan pelayanan-pelayanan kepada bagian produksi
juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik.

Biaya penjualan dan biaya distribusi, dan semua biaya administrasi


juga diperhitungkan sebagai biaya overhead sepanjang biaya-biaya
tersebut tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan unit produk
(pass, lowes dan davis, 1998-118).

2. 10 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik

1. Berdasarkan Sifatnya

Biaya Bahan Penolong

Biaya bahan penolong adalah biaya bahan yang dipakai untuk


membantu penyelesaian suatu produk yang jumlahnya relative kecil,
sehingga biaya tersebut digolongkan ke dalam biaya produksi tidak
langsung. Misalnya seperti lem atau perekat pada perusahaan
percetakan, pernis, dan paku pada perusahaan mebel.

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang
diberikan kepada pekerja ataukaryawan yang tidak menangani secara
langsung dalam proses produksi. Misalnya seperti gaji direksi produksi,
gaji karyawan pada departemen pembantu, dan upah mandor.

Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Pabrik

Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik adalah biaya penyusutan terhadap


aktiva atau asset tetapyang dipakai di pabrik untuk penyelesaian produk,
baik secara langsung atau pun tidak langsung.Misalnya seperti

17
penyusutan mesin pabrik, penyusutan gedung pabrik, penyusutan
kendaraan pabrik,dan penyusutan barang inventaris lainnya.

Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya dikeluarkan untuk


perbaikan dan perawatan mesindan juga peralatan pabrik.

Biaya Asuransi Pabrik

Biaya asuransi pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk membagi


resiko yang mungkin akanterjadi dalam proses produksi di pabrik.
Misalnya seperti asuransi gedung pabrik, asuransi tenagakerja pabrik,
dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan Perilaku Terhadap Produksi

BOP Variabel

Adalah biaya overhead pabrik yang bertambah dan juga berkurang


sebanding dengan perubahanvolume produksi. Sehingga BOP per unit
akan selalu sama atau tetap, meskipun terdapat perubahan pada volume
produksi. Misalnya seperti biaya bahan penolong.

BOP Tetap

Adalah biaya yang jumlahnya tatap atau sama dan pada batas-batas
tertentu tidak akanterpengaruh oleh perubahan volume
produksi.Sehingga jumlahnya akan selalu tetap meskipun volume
produksi mengalami perubahan,sebaliknya BOP per unit akan selalu
berubah, berbanding terbalik dengan perubahan volume
produksi.Misalnya seperti biaya penyusutan mesin pabrik, penyusutan
gedung pabrik, dan lain sebagainya.

BOP Semi Variabel

Adalah biaya overhead pabrik yang jumlahnya berubah secara


proporsional dengan perubahan jumlah produksi. Biaya ini mengandung
unsur variabel dan tetap. Misalnya seperti biaya mandor bagian
produksi, biaya listrik, dan lain sebagainya.

18
2. 11 Penentuan tarif biaya overhead pabrik

Dalam menetapkan besarnya BOP yang dibebankan pada produk suatu perusahaan
didasarkan pada tariff yang sudah ditentukan di awal. Besar biaya overhead pabrik
tidak berdasarkan BOP yang sesungguhnya terjadi. Penentuan tarif tersebut
didasarkan pada beberapa sifat dari biaya overhead pabrik. Penentuan sifat tersebut
adalah sebagai berikut.

 Terdapat BOP yang terjadinya tidak menentu atau tidak merata pada setiap
bulannya

Sehingga jika didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi akan


mengakibatkan harga produksi menjadi lebih besar ketika terjadi pengeluaran.
BOP serta harga pokok produk akan rendah ketika tidak terjadi pengeluaran biaya
overhead pabrik. Misalnya seperti biaya reparasi mesin atau perbaikan peralatan
pabrik.

 Terdapat BOP yang bersifat tetap

Sehingga jika didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi akan berakibat
pembebanan BOP yangmana biaya per unit akan berubah-ubah sesuai dengan
perubahan volume produksi setiap periode. Maka ketika volume produksi rendah
biaya overhead pabrik per unit akan lebih besar dan sebaliknya.

 Terdapat BOP yang jumlahnya baru diketahui ketika waktu-waktu tertentu.

Sehingga perubahan BOP pada produk tertentu sudah selesai akibatnya harga

19
pokok produksi yangselesai pada pertengahan bulan tidak dibebani BOP yang
belum diketahui jumlahnya. Misalnya biayalistrik pabrik. Berdasarkan sifat-sifat
tersebutlah kenapa BOP ditentukan berdasarkan tarif bukan pada biaya yang
sesungguhnya terjadi

20
BAB III

PENUTUP

Pembebanan biaya overhead pabrik pada produk atas dasar tarif yang ditentukan
dimuka ialah pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang
sesungguhnya terjadi sering kali mengakibatkan perubahan harga pokok per satuan
produk yang dihasilkan dari bulan satu ke bulan yang lain. (Mulyadi,2014)

Perusahaan dalam menghitung harga pokok produksi menggunakan metode harga


pokok pesanan,sehingga manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi
per satuan pada saat pesanan selesaidikerjakan. Sementara biaya overhead pabrik
baru diketahui jumlahnya setiap akhir bulan atau akhirtahun. Hal tersebut juga
merupakan alasan mengapa pembebanan biaya overhead pabrik pada produk
atasdasar tarif yang ditentukan dimuka. (Mulyadi, 2014)

21
DAFTAR PUSTAKA

menentukkan jenis usaha.(2017). Diakses pada 14 juni 2021, dari


https://studylibid.com/doc/464899/langkah-2---menentukan-jenis-usaha-yang-
akan-dijalankan

strategi bisnis. Diakses pada 18 juni 2021, dari


https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-bisnis-yang-efektif-untuk-menang-dalam-
persaingan/

mengelola keuangan.(2019). https://accurate.id/ekonomi-keuangan/10-tips-


efektif- mengelola-keuangan-bisnis/

dwiagiarti.(2019).aspek keuangan. Diakses pada 18 juni 2021, dari


http://dwiagiarti.blogspot.com/2019/10/aspek-keuangan-dalam-studi-
kelayakan.html

mardi,dkk.(2017).”pembinaan kegiatan kewirausahaan” . file:///D:/KWH/3334-


Article%20Text-5121-1-10-20170825.pdf

22
23
24

Anda mungkin juga menyukai