Anda di halaman 1dari 23

Tugas : Makalah Manajemen Keuangan

KATA PENGANTAR

CAPITAL BUDGETING

Puji syukur yang kami Disampaikan ke :hadiran Tuhan Yang Maha Esa
Susun Oleh
karena berkat rahmat dan karunianya-Nya makalah ini dapat terselesaikan sesuai
dengan apa yang kami harapkan. Dalam makalah yang membahas tentang
1. M. Kardafi
penganggaran modal ini adalah suatu pembahasan dalam rangka
1301102010013
2. Maulizar Fahmi
memperdalam pemaham tentang manajemen keuangan yang sangat
diperlukan khususnya dalam dunia bisnis untuk dapat memenuhi tugas dan
1301102010019
3. M. Fadlal
kewajiban sebagai mahasiswa Maula
yang mengikuti mata kuliah “Manajemen
Keuangan” dalam lingkungan civitas Universitas1301102010091
Syiah Kuala.
4. M. Fahrijal
Demikian makalah ini kami selesaikan dengan sebaik-baiknya dan semoga
1301102010116
bermanfaat. Penyusun tetap mengharapkan masukan dan kriktik dari semua pihak.
Dengan demikan, makalah ini dapat diperbaiki lagi.

Banda Aceh, 11 November 2014


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Penulis
2014

BAB I
PENDAHULUAN
2

1.1 Latar Belakang

Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah
tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran
modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus
memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar
penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan
keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun
jangka pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan
harus paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang
akan memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar
berdampak baik pada perusahaan.
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber
utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting
mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada
jangka panjangnya.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah bertolak dari latar belakang di atas :


1. Apa itu Capital Budgeting (Penganggaran Modal) ?
2. Bagaimana keseluruhan peranan Capital Budgeting bagi perusahaan ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan rumusan masalah dari makalah ini yaitu untuk
mengetahui lebih jelas lagi apa itu capital budgeting, manfaat, peranan, serta hal-
hal lain yang berhubungan dengan masalah
1.4 Manfaat
3

Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar


pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami apa itu capital budgeting
dan apa pentingnya bagi sebuah perusahaan.

BAB II
4

PEMBAHASAN

2.1 Capital Budgeting ( Penganggaran Modal )

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk


produksi. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yang memproyeksikan
aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yang
akan datang. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap.
Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari
perencanaan sampai dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah
dana (investasi) dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1
tahun.
Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal
melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan
memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi
membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka
waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.

2.2 Keseluruhan Peranan Capital Budgeting


2.2.1 Pentingnya Penganggaran Modal
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkaw aktu panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan di waktu yang akan datang.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah
yang besar.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut
akan berakibat panjang dan sulit diperbaiki.
5. Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu
dan kualitas dari penambahan aktiva.
6. Pengeluaran modal sangatlah penting
2.2.2 Klasifikasi Proyek
5

1. Replacement: perawatan bisnis


mengganti peralatan yg rusak
2. Replacement: pengurangan biaya
mengganti peralatan yg sudah ketinggalan jaman sehingga
mengurangi biaya
3. Ekspansi produk atau pasar yg sudah ada
pengeluaran2 untuk meningkatkan output produk yg sudah ada atau
menambah toko.
4. Ekspansi ke produk atau pasar yang baru
5. Proyek keamanan atau lingkungan
6. Penelitian dan pengembangan
7. Kontrak2 jangka panjang
kontrak untuk menyediakan produk atau jasa pada kustomer
tertentu
8. Lain-lain
bangunan kantor, tempat parkir, pesawat terbangperusahaan

2.2.3 Tahap – tahap Penganggaran Modal


1. Biaya proyek harus ditentukan
2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari
proyek, termasuk nilai akhir aktiva
3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi (memakai distribusi
probabilitas aliran kas)
4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus
menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk
mendiskon aliran kas proyek
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang
diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan
dibandingkan dengan biayanya
2.2.4 Manfaat Penganggaran Modal
6

a. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena


dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
b. Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
c. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan
dalam jumlah yang sangat besar.
d. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

2.2.5 Pentingnya Penggangaran Modal

1. Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka


waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan
fleksibilitasnya.

2. Penanggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu


dan kualitas dari penambahan aktiva.

3. Pengeluaran modal sangatlah penting

2.2.6 Tahap-Tahap Penganggaran Modal

1. Biaya proyek harus ditentukan.

2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari


proyek, termasuk nilai akhir aktiva.

3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai


distribusi probabilitas aliran kas).

4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus


menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk
mendiskon aliran kas proyek.

5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang


diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
7

6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan


dibandingkan dengan biayanya.

Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang


peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan
biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya
dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus
diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru.
Dalam prinsip akuntansi yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak
boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi,
biaya modal sendiri justru harus diperhitungkan. Analisis biaya dalam keputusan
investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat penelimaan kas dalam
investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang diterima sekarang lebih
berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan, biaya
diperhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam perhitungan pemilihan
investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang, biaya yang diperhitungkan
adalah biaya tunai.

PAJAK PENGHASILAN
Karena keputusan investasi didasarkan pada aliran kas, maka pajak atas
laba merupakan unsur informasi penting yang ikut dipertimbangkan dalam
perhitungan aliran kas untuk pengambilan keputusan investasi. Jika suatau usulan
investasi diperkirakan akan mengakibatkan penghematan biaya atau tanbahan
pendapatan, maka disisi lain akan mengakibatkan timbulnya laba diferensial, yang
akan menyebabkan tambahan pajak penghasilan yang akan dibayar oleh
perusahaan. Oleh karena itu dalam memperhitungkan aliran kas keluar dari
investasi, perlu diperhitungkan pula tambahan atau pengurangan pajak yang harus
dibayar akibat adanya penghematan biaya atau penambahan pendapatan tersebut
dan sebaliknya.
8

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI


Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi
akuntansi sebagai salah satu dasar penting untuk menentukan pilihan investasi.
Informasi akuntansi dimasukkan dalam suatu model pengambilan keputusan yang
berupa kriteria penilaian investasi untuk memungkinkan manajemen memilih
investasi terbaik di antara alternatif investasi yang tersedia.
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau
untuk memilih berbagai macam alternatif investasi atau bisa disebut metode untuk
menentukan capital budgeting (penganggaran modal).

 Pay back Period


 Net Present value (NPV)
 Profitability Index (PI)
 Internal Rate of Return (IRR)
 Average Rate of Return (ARR)

1. Payback Period (PP)


Dalam metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan
suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
menutup kembali investasi. Oleh karena itu, dengan metode ini setiap usulan
investasi dinilai berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan
oleh manajemen , jumlah kas masuk atau penghematan tunai yang diperoleh dari
investasi dapat menutup investasi yang direncanakan.

n+(a–b)
PP = X 1 Tahun
(c–b)

Dimana n : Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa
menutup investasi mula-mula
a : Jumlah investasi mula-mula
b : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
9

Jika, arus kas pertahun jumlahnya sama, maka formulanya :

Investasi Awal
PP = X 1 Tahun
Arus Kas

* Apabila periode pengembalian lebih cepat maka projek tersebut layak /


diterima
* Apabila periode pengembalian lebih lama maka projek tersebut tidak
layak/ditolak

 Kelemahan pay back period:


1. Metode ini tidak memeperhitungkan nilai waktu uang.
2. Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah
investasi pokok kembali.

 Kelebihan pay back period:


1. Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit diperkirakan, maka
metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalian investasi.
2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang
mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat
dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat.
3. Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk penilaian
usulan investasi.

Contoh : Kasus arus kas setiap tahunnya sama


PT. ABC melakukan investasi sebesar $45.000 jumlah proceed pertahun
adalah $22.500, tentukan Pay back periodnya !
10

Jawab :

$ 45.000
PP = x 1 tahun
$ 22.500
= 2 Tahun

Jadi, PP dari investasi tersebut 2 tahun, artinya dana yang tertanam pada aktiva
sebesar $ 45.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu 2 btahun.

Contoh : Kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda

PT. TAMITANA B. Aceh melakukan investasi sebesar $ 100.000 pada aktiva tetap
dengan proceed sebagai berikut :

Tahun Proceed Proceed Kumulatif


1 $ 50.000 $ 50.000
2 $ 40.000 $ 90.000
3 $ 30.000 $ 120.000
4 $ 20.000 $ 140.000
Tentukan Payback Period nya !
Jawab :
(100.000−90.000)
PP=2+ x 1 Tahun
(120.000−90.000)
10.000
PP=2+ x 1 Tahun
30.000
= 2 + 0.33
= 2.33 Tahun

Jadi, Payback Period nya adalah 2.33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
11

Note : Apabila investor dihadapkan pada dua pilihan investasi maka pilih
Payback Period yang paling kecil.

2. Profitabilitas Index (PI)

Kriteria lain untuk mengukur rencana investasi adalah dengan


menggunakan metode Profitabilitas Index (PI).
Rumusnya adalah sebagai berikut :

Dalam bentuk formula lain :


NPV 2
I0

Kriteria nilai Pofitabilitas Index adalah sebagai berikut :

 Terima jika PI > 1

 Tolak jika PI < 1

 Kemungkinan diterima jika NPV = 1

Pada saat nilai PI lebih besar daripada 1, rencana investasi tersebut akan
memiliki nilai net present value positif. Sedangkan apabila nilai PI lebih kecil
daripada 1, maka rencana investasi tersebut memiliki nilai net
present value negatif. Rencana investasi kemungkinan dapat dilanjutkan apabila
nilai PI sama dengan nol.
12

Hal ini berarti bahwa total nilai present value dari selama umur projek
memiliki jumlah yang sama dengan biaya investasi (initial investment).
Karena itu, kita perlu memperhatikan faktorfaktor lain yang dapat mendukung
keberhasilan projek di masa yang akan datang.

 Keuntungan metode Profitability Index :


 Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
 Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
 Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan
pemegang saham.
 Kelemahan metode Profitability Index :
 Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-
proyek-proyek yang mutually exsclusive yang memiliki unsure
ekonomis dan skala yang berbeda.

Contoh :

Tahun Proyek Proyek


A B
1 20.000 6.000
2 12.000 4.000
3 10.000 4.000
4 6.000 4.000
5 5.000 4.000
42.800
Jawab :

 Perusahaan A
42.800
PI =
40.000
= 4,28
 Perusahaan B
16.974
PI =
10.000
= 1,6974

3. Net Present Value (NPV)


13

NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pmasuka yangtelah


didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon
faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa
yang akan datang yg didiskonka pada saat ini.

Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV sebagai berikut :


n
FCFt
NPV =∑ −IO
t=1 (1+k )t

Di mana, FCFt : Arus kas bebas pada tahun tertentu


k : Tingkat diskonto yang tepat
IO : Pengeluaran kas awal
t : usia proyek yang di harapkan

Nilai NPV yang diperoleh menentukan diterima atau tidaknya suatu proyek yang
akan dijalankan. Adapun arti dari nilai NPV ditunjukkan oleh tabel berikut :
Bila.. Berarti.. Maka..
NPV > 0 Invetasi yang Proyek bisa
dilakukan dijalankan
memberikan
manfaat bagi
perusahaan
NPV < 0 Investasi yang Proyek ditolak
dilakukan akan
mengakibatkan
kerugian bagi
perusahaan
NPV = 0 Investasi yang Kalau proyek
dilakukan tidak dilaksanakan atau
mengakibatkan tidak
perusahaan dilaksanakan
untung ataupun tidak
14

merugi berpengaruh pada


keuangan
perusahaan.
Keputusan harus
ditetapkan
dengan
menggunakan
kriteria lain
misalnya dampak
investasi terhadap
positioning
perusahaan.

Contoh berikut menggambarkan penggunaan kriteria NPV suatu penganggaran


modal.

Ski-Doo sedang mempertimbangkan sebuah mesin baru, yang akan mengurangi


ongkos perakitan mobil pengeruk salju Mach Z. Jika perusahaan mempunyai
tingkat pengembalian yang diinginkan sebesar 12% dan pengeluaran awal sebesar
40.000, hitunglah NPV dan utarakan lah keputusan invetasinya. (arus kas bebas
disebut kan dalam tabel berikut)

Tahun Arus kas bebas


Pengeluaran awal -40.000
Tahun 1 15.000
Tahun 2 14.000
Tahun 3 13.000
Tahun 4 12.000
Tahun 5 11.000

Jawab :
Tahun Arus kas Faktor nilai sekarang Nilai
bebas pada 12% sekaran
15

g
Tahun 1 15.000 ,893 13.395
Tahun 2 14.000 ,797 11.158
Tahun 3 13.000 ,712 9.256
Tahun 4 12.000 ,636 7.632
Tahun 5 11.000 ,567 6.237
Nilai sekarang 47.678
dari arus kas
Pengeluaran -40.000
awal
Nilai bersih 7.678
sekarang

Jadi, NPV diperoleh sebesar 7.678 dan keputusan investasi yang dilakukan adalah
menerima proyek tersebut karena NPV yang diperoleh lebih besar dari 0

Teknik net present value (NPV) merupakan teknik yang didasarkan pada arus
kas yang didiskontokan. Ini merupakan ukuran dari laba dalam bentuk rupiah
yang diperoleh dari suatu investasi dalam bentuk nilai sekarang. NPV dari suatu
proyek ditentukan dengan menhitung nilai sekarang dari arus kas yang diperoleh
dari operasi dengan menggunakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan
kemudian menguranginya dengan pengeluaran kas neto awal.

4. Internal Rate of Return (IRR)

IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR
yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu
proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return)
lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat
lain (bunga deposito bank,reksadana dan lain-lain). Internal Rate of Return
(IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga
yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang
16

IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau


tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus
lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate
of return. Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum
dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.

IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang
dari penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proceed)
dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi.

Posisi IRR ditunjukkan pada grafik (


dengan label 'i' pada grafik)

Besarnya nilai sekarang


dihitung dengan
menggunakan pendekatan sebagai berikut:

Contoh :

Bila suatu investasi mempunyai arus kas sebagaimana ditunjukkan dalam tabel
berikut :
17

Tahun ( ) Arus kas ( )


0 -4000
1 1200
2 1410
3 1875
4 1050

Kemudian IRR dihitung dari

Dalam kasus ini hasilnya adalah 14.3%.

Perhitungan IRR praktis

Untuk mempermudah perhitungan IRR, yaitu dengan mencoba suku bunga


yang diperkirakan akan memberikan nilai NPV positif misalnya 10 % yang akan
memberikan NPV sebesar 382 dan dilanjutkan dengan perhitungan NPV yang
negatif, Misalnya pada 20 % akan memberikan NPV sebesar -429. Dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :

atau disederhanakan

Dari data di atas akan diperoleh IRR Sebesar 14,71 %, angka ini sedikit berbeda
dari hasil hitungan di atas karena merupakan perhitungan empiris, angka ini bisa
diperbaiki kalau rentang bunga tinggi dengan bunga rendah lebih kecil.

Kelebihan :
18

 Memperhatikan nilai waktu dari uang


 Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan
 Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat
membuat perkiraan bila r (discount rate) sulit diketahui.

Kekurangan:
 Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer, karena harus
dicoba-coba (trial and error).
 Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan
keadaan investasi.
 Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali.

Perbedaan NPV dan IRR Beserta Fungsinya

1. NPV adalah proceeds atau cash flows yang didiskontokan atas dasar biaya
modal (cost of capital) atau rate of return yang diinginkan, sedangkan IRR
adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari
proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future prodeeds) sama
dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital
outlays).
2. NPV dihitung dari selisih antara PV dari pengeluaran modal (capital outlay
atau initial investment), sedangkan IRR dicari dengan cara “Trial and
error” dengan serba coba-coba.
3. NPV tidak memiliki arti jika digunakan untuk membandingkan proyek
yang memiliki jumlah investasi awal yang berbeda, sedangkan IRR mudah
untuk dibandingkan dengan proyek yang memiliki jumlah investasi awal
yang berbeda.
4. NPV dari proyek yang lebih dari satu dapat ditambahkan, sedangkan IRR
dari beberapa proyek tidak dapat ditambahkan.
5. Pada metode NPV memperbolehkan penggunaan tingkat diskon yang
berbeda dalam periode yang berbeda, sedangkan pada metode IRR hanya
memperbolehkan penggunaan satu tingkat diskon pada seluruh periode.
19

Fungsi dari NPV dan IRR adalah sama-sama untuk menyatakan kelayakan
bisnis, misalnya usulan proyek. Jika nilai IRR > SOCC maka proyek dinyatakan
layak, jika IRR = SOCC maka terjadi BEP, dan jika IRR < SOCC maka proyek
dinyatakan tidak layak. Jika nilai NPV > 0 maka usaha/proyek layak untuk
dilaksanakan, jika NPV = 0 maka usaha/proyek mencapai keadaan BEP, dan jika
NPV < 0 maka usaha/proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

Contoh lain :

Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya sama.


Soal 1 :
Suatu pabrik mempertimbangkan usulan investasi Rp. 130.000.000 tanpa nilai sisa
dan kemudian dapat menghasilkan arus kas pertahun Rp. 21.000.000 selama 6
tahun. Diasumsikan IRR sebesar 13 %, hitunglah IRR tersebut !

Jawab :

Dicoba dengan faktor diskonto 10 %...


NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5.8979) - 130.000.000
NPV = Rp 659.000,00

Dicoba dengan faktor diskonto 12 %


NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5,7849 ) - 130.000.000
NPV = RP -6.649.000,00

Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan Rp. 6.649.000,00 artinya
tingkat diskonto 10 % dan 12 %, untuk menentukan ketepatannya dilakukan
Interpolasi sebagai berikut :
20

Selisih Selisih PV Selisih PV


Bunga dengan OI
10% 130.659.000 130.659.000
12% 123.351.000 130.000.000
2% 7.308.000 659.000

IRR
= 10% + (659.000/7.308.000) x 2%
IRR
= 10,18%

Kesimpulan : Proyek investasi sebaiknya ditolak karena IRR < 13 % apabila IRR
arus kas setiap tahun jumlahnya tidak sama.

Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya tidak sama.

Soal 2 :
Perusahan Zamanria sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek investasi
senilai Rp. 150.000.000, umur proyek diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa.
Arus kas yang dihasilkan :
Tahun 1 adalah Rp. 60.000.000
Tahun 2 adalah Rp. 50.000.000
Tahun 3 adalah Rp. 40.000.000
Tahun 4 adalah Rp. 35.000.000
Tahun 5 adalah Rp. 28.000.000
Jika diasumsikan RRR = 10 % berapakah IRR?

Jawab :
Dicoba dengan faktor diskonto 16%
Tahun 1 arus kas = Rp.60.000.000 x Rp.51.726.000
0,8621
Tahun 2 arus kas = Rp.50.000.000 x Rp37.160.000
0,7432
Tahun 3 arus kas = Rp.40.000.000 x Rp25.668.000
0,6417
Tahun 4 arus kas = Rp.35.000.000 x Rp19.330.500
0,5523
Tahun 5 arus kas = Rp.28.000.000 x Rp17.973.200
0,6419
Total PV Rp100.131.700
Investasi Awal Rp150.000.000
Net Present Value -Rp49.868.300
21

Perhitungan interpolasi :
Selisih Selisih PV dengan Investasi
Bunga Selisih PV Awal
Rp167.202.20
10% 0 Rp167.202.200
Rp100.131.70
16% 0 Rp150.000.000
6% Rp67.070.500 Rp17.202.200
Dicoba dengan faktor diskonto 10%
IRR= Tahun 110%
arus kas = Rp.60.000.000
+ (Rp.17.202.200/Rp. x 54540000
67.070.500) x6%
IRR= 0,9090 11,5388 %
Tahun 2 arus kas = Rp.50.000.000 x Rp41.320.000
0,8264
Tahun 3 arus kas = Rp.40.000.000 x Rp30.052.000
0,7513
Tahun 4 arus kas = Rp.35.000.000 x Rp23.905.000
0,6830
Tahun 5 arus kas = Rp.28.000.000 x Rp17.385.200
0,6209
Total PV Rp167.202.200
Investasi Awal Rp150.000.000
Net Present Value Rp17.202.200
Kesimpulan : Usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima, karena IRR >
10%

5. Average Rate of Return (ARR)

ARR adalah tingkat pengembalian investasi yang dihitung dengan


mengambil arus kas masuk total selama kehidupan investasi dan membaginya
dengan jumlah tahun dalam kehidupan investasi. Tingkat pengembalian rata-
rata tidak menjamin bahwa arus kas masuk adalah sama pada tahun tertentu; itu
hanya jaminan yang kembali rata-rata untuk tingkat rata-rata kembali.
22

ARR dapat dihitung dengan cara :

Average Accounting Profit


ARR =
Average Investment

Contoh:

Ada dua alternative investasi yaiti A sebesar Rp. 60.000.000,- usianya 6 tahun dan
B sebesar Rp. 72.000.000,- usia 6 tahun. Selama usia tersebut proceeds yang akan
diperoleh sebagai berikut:
TAHUN PROCEEDS A PROCEEDS B
1 Rp. 20.000.000,- Rp. 45.000.000,-
2 20.000.000,- 22.000.000,-
3 20.000.000,- 20.000.000,-
4 20.000.000,- 13.000.000,-
5 20.000.000,- 13.000.000,-
6 20.000.000,- 13.000.000,-
Jawab :
Penyusutan investasi A = 60.000.000,- : 6 = 10.000.000,-/ th.
Penyusutan investasi B = 72.000.000,- : 6 = 12.000.000,-/th.
Proceeds = EAT + Penyusutan.
EAT = Proceeds – Penyusutan.

THN PROCEED PROCEED EAT A EAT B


SA SB
1 20.000.000 45.000.000 10.000.00 33.000.000
2 20.000.000 22.000.000 0 10.000.000
3 20.000.000 20.000.000 10.000.00 8.000.000
4 20.000.000 13.000.000 0 1.000.000
5 20.000.000 13.000.000 10.000.00 1.000.000
6 20.000.000 13.000.000 0 1.000.000
10.000.00
23

0
10.000.00
0
10.000.00
0
JUMLA 120.000.000 126.000.000 60.000.00 54.000.000
H - - 0 9.000.00
RATA2 10.000.00 0
0

 Average Investasi A = 60.000.000 : 2 = 30.000.000,-


 Average Investasi B = 72.000.000 : 2 = 36.000.000,-
(dibagi dua karena ada awal dan akhir investasi).
 ARR A = 10.000.000 : 30.000.000 = 0,33
 ARR B = 9.000.000 : 36.000.000 = 0,25
Maka dipilih investasi A karena 0,33 > 0,25
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal (capital budgeting)


sangatlah penting dalam menentukan alur kas, investasi dan penanaman saham.
Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk pengambilan penganggaran modal
tepat, maka keuntungan bagi perusahaan akan meningkat sesuai dengan
perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manajer keuangan untuk sangat hati-hati
dalam mengambil keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai