JURUSAN MANAJEMEN
2018
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini penulis menganalisa “Penganggaran Modal Multinasional (Capital
Budgeting)”.
1. Dr. Hj. Pudji Astuty SE., MM. , selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan
Internasional.
2. Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah
ini.
Demikian makalah ini penulis buat semoga bermanfaat, Kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber
utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting
mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada
jangka panjangnya.
Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah
tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran
modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus
memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar
penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan
keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka
pendek bagi perusahaan.
Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul dengan
capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau
penanam modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak baik pada perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka rumusan
masalah untuk penelitian ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan penganggaran modal internasional (capital budgeting)
?
2. Apa manfaat dan peranan penganggaran modal internasional (capital budgeting)
dan hal- hal yang berkaitan dengan masalah tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dijelaskan diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis penganggaran modal internasional (capital budgeting).
1
2. Untuk menganalisis manfaat, peran dan hal-hal yang berkaitan dengan
penganggaran modal internasional (capital budgeting).
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik
Mampu mengaplikasikan ilmu ekonomi khususnya dalam bidang manajemen
keuangan internasional telah diperoleh selama kegiatan perkuliahan dalam
menganalisis penganggaran modal internasional (capital budgeting), dan
memberikan sedikit kontribusi keilmuan yang diharapkan mampu memberi
manfaat di dalam dunia pendidikan atau akademis maupun dalam dunia praktisi.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat yang membaca makalah ini diharapkan akan mengerti atau
memahami mengenai penganggaran modal internasional (capital budgeting) serta
manfaat, peranan dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Biaya Administrasi
Terkadang perusahaan induk mengenakan biaya administrasi yang
tinggi kepada perusahaan anak apabila manajemen yang diterapkan adalah
sentralisasi. Bagi perusahaan anak, biaya administrasi tersebut merupakan
pendapatan. Dalam kasus ini, pendapatan dari proyek akan terlihat kecil dari
sudut pandang perusahaan induk. Karena itu, dari sudut pandang perusahaan
induk proyek tersebut menjadi lebih menguntungkan
4
lalu didiskontokan dengan discount rate yang sudah disesuaikan dengan resiko
proyek.
Metode CE sangat sederhana dan mudah dimengerti, namun RADR lebih
sering digunakan karena lebih mudah diperkirakan berdasarkan data yang ada
pada pasar daripada menentukan arus kas CE.
b. Inflasi
Inflasi terjadi apabila biaya variabel per unit dan harga barang secara umum
naik terus menerus. Inflasi dalam setiap negara dapat berubah dari tahun ke tahun,
sehingga akan mempengaruhi aliran kas neto suatu proyek. Peramalan inflasi yang
tidak akurat akan menyebabkan ketidakakuratan peramalan aliran kas neto.
Tingkat inflasi di beberapa negara berkembang dapat mencapai 200% atau lebih.
Hal ini menyebabkan perusahaan anak tidak mungkin melakukan peramalan
tingkat inflasi secara akurat.
c. Struktur Penganggaran
Nilai sebuah proyek ditentukan oleh struktur penganggaran perusahaan karena
dengan sumber pembiayaan yang berbeda, biaya modal akan berbeda pula. Dan
hasil akhirnya, NPV juga berubah. Sebuah perusahaan dapat memilih bentuk
pembiayaan dengan modal sendiri atau meminjam dari bank atau lembaga
keuangan. Bentuk alternatif pembiayaan seperti ini dapat pula ditentukan dengan
analisis penganggaran modal.
5
d. Blocked Fund
Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah mungkin melakukan pelarangan
atas dana yang akan dikirimkan oleh perusahaan anak ke perusahaan induk.
Sebagai contoh, beberapa negara mungkin mengharuskan pendapatan yang
diterima perusahaan anak diinvestasikan kembali di negara tuan rumah selama
jangka waktu kurang lebih tiga tahun sebelum pendapatan tersebut di izinkan
untuk dikirimkan ke negara asal.
e. Ketentuan Pembayaran
Perusahaan induk kadang kala memaksa perusahaan anak untuk mengirimkan
dana dalam persentase tetap ( dihitung dari pendapatannya ). Tindakan ini akan
memperumit peramalan jumlah dana yang harus dikirimkan ke perusahaan induk.
f. Nilai Sisa
Besaranya nilai sisa ( salvage value ) proyek MNC memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap NPV proyek. Apabila salvage value tidak tentu, maka
MNC tidak akan mengetahui dengan pasti nilai salvage value yang akan dipakai
dalam menghitung NPV perusahaan dan harus mengestimasikan ulang NPV
didasarkan pada perubahan salvage value tersebut.
h. Biaya Sosial
Suatu proyek perlu memasukkan biaya sosisl dalam perhitungan pengeluaran
operasional normal. Biaya sosial ini dapat berupa penyediaan tempat tinggal,
pendidikan, dan perawatan kesehatan bagi pekerja. Biaya-biaya ini dapat
diperhitungkan secara langsung dalam estimasi aliran kas periodik. Pengabaian
biaya sosial akan menghasilkan keputusan penganggaran modal yang keliru.
6
i. Pengambilan oleh Pemerintah Negara Tuan Rumah
Salah satu bentuk risiko bentuk negara yang akan dihadapi MNC adalah
diambilalihnya perusahaan anak oleh pemerintah setempat. Risiko seperti ini akan
mempengaruhi NPV. Karena itu perusahaan perlu memperkirakan NPV proyek,
sbelum diambil alih.
Dimana:
PP = payback period atau periode pengambilan
IO = initial cash outlay atau investasi awal
CF = cash flow atau arus kas
Kriteria
1. Proyek dapat diterima bila periode pengembalian ≤ maximum periode
pengembalian sesuai usia proyek
2. Proyek ditolak bila periode pengembalian > maximum periode
pengembalian sesuai usia proyek
Keuntungan
1. Menggunakan arus kas atau cash flow
2. Relatif mudah dihitung dan di mengerti
3. Dapat digunakan sebagai alat ukur keuangan yang cepat
Kerugian
1. Mengabaikan arti waktu nilai uang (time value of money )
7
2. Mengabaikan arus kas yang terjadi setelah periode pengembalian
3. Penentuan maksimum periode pengembalian yang dapat diterima
secara arbitrary
Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Relatif mudah dihitung dan dimengerti
3. Menggunakan nilai waktu dari uang
Kerugian
1. Mengabaikan arti nilai uang (time value of money)
2. Penentuan maksimum periode pengambilan yang dapat diterima secara
arbitrary
∑
( )
Dimana:
ACFt = arus kas setelah pajak tahunan dalam periode waktu t
8
k = tingkat diskonto yang sesuai; itu adalah tingkat pengembalian yang
diminta atau biaya modal
IO = investasi awal
n = harapan hidup proyek
Kriteria
1. Proyek investasi layak diterima bila NPV ≥ 0.0
2. Proyek investasi tidak layak diterima bila NPV < 0.0
Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Menggunakan nilai waktu dari uang
3. Konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham
Kerugian
1. Memerlukan rincian perkiraan jangka panjang dari arus kas proyek
∑
( )
Kriteria
1. Proyek layak diterima bila PI ≥ 1,0
2. Proyek tidak layak diterima apabila PI < 1,0
Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Menggunakan nilai waktu dari uang
3. Konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimumkan kekayaan
pemegang saham
9
Kerugian
Memerlukan rincian perkiraan jangka panjang dan arus kas proyek
∑
( )
Kriteria
1. Proyek layak diterima apabila IRR ≥ tingkat pengembalian yang
disyaratkan
2. Proyek tidak layak diterima bila IRR < tingkat pengembalian yang
disyaratkan
Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Menggunakan nilai waktu dari uang
3. Pada umumnya konsisten dengan tujuan perusahaan untuk
memaksimumkan kekayaan pemegang saham
Kerugian
1. Memerlukan rincian perkiraan jangka panjang dari arus kas proyek
2. Kemungkinan terjadinya IRR multiple
3. Mengasumsikan arus kas selama usia proyek di-reinvestasikan
10
∑ ( )
∑
( ) ( )
( )
Dimana:
ACOFt = arus kas keluar tahunan setelah dipotong pajak selama periode t
Kriteria
1. Proyek dapat diterima apabila MIRR ≥ tingkat pengembalian yang
diperlukan.
2. Proyek ditolak bila MIRR < tingkat pengembalian yang diperlukan
Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Menggunakan nilai waktu dari uang
3. Pada umumnya konsisten dengan tujuan perusahaan untuk
memaksimumkan kekayaan pemegang saham
Kerugian
1. Memerlukan rincian perkiraan jangka panjang dari arus kas proyek
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menurut kamus ekonomi,perusahaan multinasional adalah sebuah perusahaan yang
wilayah oprasinya meliputi sejumlah negaradan memiliki fasilitas produksi dan pelayanan
diluar negaranya sendiri (rusmadi,2001) .perusahaan multinasional tersebut mengambil
keputusan pokoknya dalam sutu konteks global dalam Negara-negara dimana perusahaan
tersebut bekerja.Pertumbuhan perusahaan multinasional yang cepat serta memungkinkan
adanya konflik-konflik antara kepentingan perusahaan multinasional dengan kepentingan
Negara individual.
3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua,Amin.
12
DAFTAR PUSTAKA
13