Anda di halaman 1dari 16

PENGANGGARAN MODAL INTERNASIONAL (CAPITAL BUDGETING)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional


Dosen Pengampu: Dr. Hj. Pudji Astuty SE., MM

Disusun Oleh Kelompok 11:


Muhammad Faturrahman Aria Bisma (11608100000077)
Aulia Meriani Solihin (11160810000078)
Puspitasari (11160810000088)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini penulis menganalisa “Penganggaran Modal Multinasional (Capital
Budgeting)”.

Makalah ini dibuat dalam rangka mempelajari Penganggaran Modal Internasional


dalam perusahaan Multinasional , serta untuk memenuhi standar kompetensi yang ada di
dalam Satuan Acara Perkuliahan Manajemen Keuangan Internasional. Dalam proses
pendalaman materi dan penulisan makalah ini ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya penyusun
sampaikan :

1. Dr. Hj. Pudji Astuty SE., MM. , selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan
Internasional.
2. Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah
ini.

Demikian makalah ini penulis buat semoga bermanfaat, Kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jakarta, November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1


1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
3. Tujuan ............................................................................................................................ 1
4. Manfaat .......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
1. Pengertian Penganggaran Modal Internasional ............................................................. 3
2. Resiko Penganggaran Modal ......................................................................................... 4
3. Faktor yang Mempengaruhi Penganggaran Modal Internasional .................................. 5
4. Kriteria Penganggaran Modal Internasional .................................................................. 7
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 12
1. Simpulan ...................................................................................................................... 12
2. Saran ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber
utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting
mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada
jangka panjangnya.
Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah
tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran
modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus
memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar
penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan
keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka
pendek bagi perusahaan.
Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul dengan
capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau
penanam modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak baik pada perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka rumusan
masalah untuk penelitian ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan penganggaran modal internasional (capital budgeting)
?
2. Apa manfaat dan peranan penganggaran modal internasional (capital budgeting)
dan hal- hal yang berkaitan dengan masalah tersebut?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dijelaskan diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis penganggaran modal internasional (capital budgeting).

1
2. Untuk menganalisis manfaat, peran dan hal-hal yang berkaitan dengan
penganggaran modal internasional (capital budgeting).

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik
Mampu mengaplikasikan ilmu ekonomi khususnya dalam bidang manajemen
keuangan internasional telah diperoleh selama kegiatan perkuliahan dalam
menganalisis penganggaran modal internasional (capital budgeting), dan
memberikan sedikit kontribusi keilmuan yang diharapkan mampu memberi
manfaat di dalam dunia pendidikan atau akademis maupun dalam dunia praktisi.

2. Bagi Masyarakat
Masyarakat yang membaca makalah ini diharapkan akan mengerti atau
memahami mengenai penganggaran modal internasional (capital budgeting) serta
manfaat, peranan dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penganggaran Modal Internasional


Penganggaran Modal ( Capital Budgeting ) istilah penganggaran modal
digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran
modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru,
dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal adalah suatu konsep investasi dikatakan sebagai suatu
konsep investasi, sebab penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan
(penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang
dikehendaki di masa mendatang. Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan
keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung
resiko.
Analisis penganggaran modal adalah alat analisis yang digunakan MNC untuk
mengevaluasi penanaman modal asing . Analisis penganggaran modal dipergunakan
untuk mempertimbangkan apakah suatu rencana penanaman modal layak atau tidak
untuk dilaksanakan.
Penganggaran modal dari sudut pandang perusahaan anak dan perusahaan
induk :
a. Perbedaan Pajak
Apabila tingkat pajak yang dikenakan pemerintah tempat beradanya
perusahaan anak sangat rendah, sedangkan pajak yang dikenakan oleh
pemerintah negara asal sangat tinggi, maka proyek lebih layak dianalisis dari
sudut pandang perusahaan anak

b. Pembatasan Pemulangan Pendapatan


Kadangkala pemerintah host country membatasi jumlah pemulangan
(repatriasi) pendapatan proyek oleh perusahaan anak keperusahaan induk pada
tingkat presentasi tertentu. Karena perusahaan induk tidak dapat menerima
keseluruhan dana yang diperoleh dari proyek, maka proyek tersebut menjadi
tidak menguntungkan bagi perusahaan induk.

3
c. Biaya Administrasi
Terkadang perusahaan induk mengenakan biaya administrasi yang
tinggi kepada perusahaan anak apabila manajemen yang diterapkan adalah
sentralisasi. Bagi perusahaan anak, biaya administrasi tersebut merupakan
pendapatan. Dalam kasus ini, pendapatan dari proyek akan terlihat kecil dari
sudut pandang perusahaan induk. Karena itu, dari sudut pandang perusahaan
induk proyek tersebut menjadi lebih menguntungkan

d. Kurs Valuta Asing


Ketika pendapatan MNC dikirimkan keperusahaan induk, maka
pendapatan tersebut akan dikonversikan ke mata uang negara asal. Karena itu
jumlah dana yang akan diterima perusahaan induk akan dipengaruhi oleh
perubahan kurs. Apabila pembiayaan proyek dilakukan dari sudut pandang
perusahaan anak, maka aliran kas yang diperoleh perusahaan anak tidak akan
dipengaruhi oleh kusr karena tidak perlu dikonversikan ke mata uang negara
asal.

2.2 Resiko dalam Penganggaran Modal


Pada dasarnya ada 2 (dua) metode untuk memasukkan pertimbangan risiko
kedalam keputusan penganggaran modal, yaitu :
a. Metode Certainly Equivalent (CE)
Konsep Certainty Equivalent adalah merubah sesuatu yang tidak pasti menjadi
sesuatu yang pasti. Pada umumnya metode ini semakin tinggi resiko maka
semakin kecil certainly equivalentnya. Metode ini memasukkan unsur resiko pada
arus kas proyek dan tidak pada tingkat diskonto.
Metode CE sangat sederhana dan mudah dimengerti, namun kelemahan dari
metode ini adalah faktor subyektif dalam menentukan CE sangat tinggi karena
setiap orang punya pandangan dan keengganan terhadap risiko yang berbeda.
Kelebihan CE adalah kita dapat mempertimbangkan resiko yang tidak sama setiap
tahun.
b. Metode Risk Adjusted Discount Rate (RADR)
Metode Risk Adjusted Discount Rate (RADR) memasukkan unsur risiko
kedalam discount rate. Menurut metode ini untuk menghitung NPV suatu proyek,
kita tetap menggunakan arus kas yang diharapkan. Arus kas yang diharapkan ini

4
lalu didiskontokan dengan discount rate yang sudah disesuaikan dengan resiko
proyek.
Metode CE sangat sederhana dan mudah dimengerti, namun RADR lebih
sering digunakan karena lebih mudah diperkirakan berdasarkan data yang ada
pada pasar daripada menentukan arus kas CE.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Penganggaran Modal Internasional


Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penganggaran modal
MNC, antara lain:
a. Fluktuasi Valuta Asing
Valuta asing selalu berfluktuasi sepanjang waktu, baik menguat maupun
melemah. Sulitnya peramalan kurs secara benar dan akurat menyebabkan MNC
harus membuat beberapa skenario untuk mengantisipasi perubahan valuta asing.
Ada dua skenario yang dapat dipergunakan, yaitu skenario pesimis dan skenario
optimis.

b. Inflasi
Inflasi terjadi apabila biaya variabel per unit dan harga barang secara umum
naik terus menerus. Inflasi dalam setiap negara dapat berubah dari tahun ke tahun,
sehingga akan mempengaruhi aliran kas neto suatu proyek. Peramalan inflasi yang
tidak akurat akan menyebabkan ketidakakuratan peramalan aliran kas neto.
Tingkat inflasi di beberapa negara berkembang dapat mencapai 200% atau lebih.
Hal ini menyebabkan perusahaan anak tidak mungkin melakukan peramalan
tingkat inflasi secara akurat.

c. Struktur Penganggaran
Nilai sebuah proyek ditentukan oleh struktur penganggaran perusahaan karena
dengan sumber pembiayaan yang berbeda, biaya modal akan berbeda pula. Dan
hasil akhirnya, NPV juga berubah. Sebuah perusahaan dapat memilih bentuk
pembiayaan dengan modal sendiri atau meminjam dari bank atau lembaga
keuangan. Bentuk alternatif pembiayaan seperti ini dapat pula ditentukan dengan
analisis penganggaran modal.

5
d. Blocked Fund
Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah mungkin melakukan pelarangan
atas dana yang akan dikirimkan oleh perusahaan anak ke perusahaan induk.
Sebagai contoh, beberapa negara mungkin mengharuskan pendapatan yang
diterima perusahaan anak diinvestasikan kembali di negara tuan rumah selama
jangka waktu kurang lebih tiga tahun sebelum pendapatan tersebut di izinkan
untuk dikirimkan ke negara asal.

e. Ketentuan Pembayaran
Perusahaan induk kadang kala memaksa perusahaan anak untuk mengirimkan
dana dalam persentase tetap ( dihitung dari pendapatannya ). Tindakan ini akan
memperumit peramalan jumlah dana yang harus dikirimkan ke perusahaan induk.

f. Nilai Sisa
Besaranya nilai sisa ( salvage value ) proyek MNC memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap NPV proyek. Apabila salvage value tidak tentu, maka
MNC tidak akan mengetahui dengan pasti nilai salvage value yang akan dipakai
dalam menghitung NPV perusahaan dan harus mengestimasikan ulang NPV
didasarkan pada perubahan salvage value tersebut.

g. Insentif Pemerintah Negara Asal


Proyek baru MNC diluar negeri dapat memberikan dampak yang
menguntungkan bagi kondisi perekonomian negara asal. Karena itu, investasi
berupa pendirian perusahaan anak di luar negeri sangat didukung oleh pemerintah
negara asal. Berbagai insentif ditawarkan oleh pemerintah negara asal, antara lain
berupa pinjaman dengan bunga rendah dan pengurangan tingkat pajak. Hal ini
mempengaruhi analisis pengangaran modal.

h. Biaya Sosial
Suatu proyek perlu memasukkan biaya sosisl dalam perhitungan pengeluaran
operasional normal. Biaya sosial ini dapat berupa penyediaan tempat tinggal,
pendidikan, dan perawatan kesehatan bagi pekerja. Biaya-biaya ini dapat
diperhitungkan secara langsung dalam estimasi aliran kas periodik. Pengabaian
biaya sosial akan menghasilkan keputusan penganggaran modal yang keliru.

6
i. Pengambilan oleh Pemerintah Negara Tuan Rumah
Salah satu bentuk risiko bentuk negara yang akan dihadapi MNC adalah
diambilalihnya perusahaan anak oleh pemerintah setempat. Risiko seperti ini akan
mempengaruhi NPV. Karena itu perusahaan perlu memperkirakan NPV proyek,
sbelum diambil alih.

2.4 Kriteria Penganggaran Modal Internasional


a. Payback Period (PP)
Payback Period atau periode pengambilan adalah jumlah tahun yang
diperlukan untuk mengembalikan investasi awal atau initial investmen. Semakin
cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko yang harus
diambil/ dihadapi.

Dimana:
PP = payback period atau periode pengambilan
IO = initial cash outlay atau investasi awal
CF = cash flow atau arus kas

 Kriteria
1. Proyek dapat diterima bila periode pengembalian ≤ maximum periode
pengembalian sesuai usia proyek
2. Proyek ditolak bila periode pengembalian > maximum periode
pengembalian sesuai usia proyek

 Keuntungan
1. Menggunakan arus kas atau cash flow
2. Relatif mudah dihitung dan di mengerti
3. Dapat digunakan sebagai alat ukur keuangan yang cepat

 Kerugian
1. Mengabaikan arti waktu nilai uang (time value of money )
7
2. Mengabaikan arus kas yang terjadi setelah periode pengembalian
3. Penentuan maksimum periode pengembalian yang dapat diterima
secara arbitrary

b. Discounted Payback Period


Adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal
(initial investmen) dengan cara memperhitungkan discounted net cash flows.
 Kriteria
1. Proyek dapat diterima bila periode pengembalian discounted ≤
maximum periode pengembalian discounted sesuai usia proyek.
2. Proyek ditolak apabila periode pengembalian discounted > maximum
periode pengembalian discounted sesuai usia proyek.

 Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Relatif mudah dihitung dan dimengerti
3. Menggunakan nilai waktu dari uang

 Kerugian
1. Mengabaikan arti nilai uang (time value of money)
2. Penentuan maksimum periode pengambilan yang dapat diterima secara
arbitrary

c. Net Present Value (NPV)


Adalah nilai sekarang dari arus kas tahunan dikurangi investasi awal ( initial
outlay ) sehingga NPV menjad positif (NPV ≥ 0).


( )

Dimana:
ACFt = arus kas setelah pajak tahunan dalam periode waktu t

8
k = tingkat diskonto yang sesuai; itu adalah tingkat pengembalian yang
diminta atau biaya modal
IO = investasi awal
n = harapan hidup proyek

 Kriteria
1. Proyek investasi layak diterima bila NPV ≥ 0.0
2. Proyek investasi tidak layak diterima bila NPV < 0.0

 Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Menggunakan nilai waktu dari uang
3. Konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham

 Kerugian
1. Memerlukan rincian perkiraan jangka panjang dari arus kas proyek

d. Probability Index (PI)


Adalah rasio nilai sekarang dari arus kas net (net cash flows) terhadap
investasi awal (initial outlay).


( )

 Kriteria
1. Proyek layak diterima bila PI ≥ 1,0
2. Proyek tidak layak diterima apabila PI < 1,0

 Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Menggunakan nilai waktu dari uang
3. Konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimumkan kekayaan
pemegang saham

9
 Kerugian
Memerlukan rincian perkiraan jangka panjang dan arus kas proyek

e. Internal Rate of Return (IRR)


Adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari nilai arus kas
yang akan datang dengan investasi awal.


( )

 Kriteria
1. Proyek layak diterima apabila IRR ≥ tingkat pengembalian yang
disyaratkan
2. Proyek tidak layak diterima bila IRR < tingkat pengembalian yang
disyaratkan

 Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Menggunakan nilai waktu dari uang
3. Pada umumnya konsisten dengan tujuan perusahaan untuk
memaksimumkan kekayaan pemegang saham

 Kerugian
1. Memerlukan rincian perkiraan jangka panjang dari arus kas proyek
2. Kemungkinan terjadinya IRR multiple
3. Mengasumsikan arus kas selama usia proyek di-reinvestasikan

f. Modified Internal Rate of Return (MIRR)


Adalah tingkat diskon yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas keluar
atau cash outflow dengan nilai sekarang dari nilai akhir proyek atau project’s
terminal value.

10
∑ ( )

( ) ( )

( )

Dimana:

ACOFt = arus kas keluar tahunan setelah dipotong pajak selama periode t

ACIFt = arus kas masuk tahunan selama periode t

TV = nilai akhir kumulasi yang diperlukan sesuai dengan tingkat pengembalian


yang diperlukan pada akhir proyek.

 Kriteria
1. Proyek dapat diterima apabila MIRR ≥ tingkat pengembalian yang
diperlukan.
2. Proyek ditolak bila MIRR < tingkat pengembalian yang diperlukan

 Keuntungan
1. Menggunakan arus kas
2. Menggunakan nilai waktu dari uang
3. Pada umumnya konsisten dengan tujuan perusahaan untuk
memaksimumkan kekayaan pemegang saham

 Kerugian
1. Memerlukan rincian perkiraan jangka panjang dari arus kas proyek

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Menurut kamus ekonomi,perusahaan multinasional adalah sebuah perusahaan yang
wilayah oprasinya meliputi sejumlah negaradan memiliki fasilitas produksi dan pelayanan
diluar negaranya sendiri (rusmadi,2001) .perusahaan multinasional tersebut mengambil
keputusan pokoknya dalam sutu konteks global dalam Negara-negara dimana perusahaan
tersebut bekerja.Pertumbuhan perusahaan multinasional yang cepat serta memungkinkan
adanya konflik-konflik antara kepentingan perusahaan multinasional dengan kepentingan
Negara individual.
3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua,Amin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Darsono. 2007. Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis.Jakarta: Diadit Media

Hady, Hamdy. 2012. Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta:Mitra Wancana Media

Sartono Agus, 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta BPFE

13

Anda mungkin juga menyukai