Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

“CAPITAL BUDGETING”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan


Dosen Pengampu : Dr. Hj. Ellen rusliati, SE, MSIE

Disusun Oleh:

NAMA : NADIA AULIA PUTRI


NPM : 204010216
KLS : 20 Manajemen E

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS PASUNDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya-Nya
makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan apa yang saya harapkan. Dalam makalah yang membahas tentang
penganggaran modal ini adalah suatu pembahasan dalam rangka memperdalam pemaham tentang manajemen
keuangan yang sangat diperlukan khususnya dalam dunia bisnis untuk dapat memenuhi tugas dan kewajiban sebagai
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Manajemen Keuangan” dalam lingkungan civitas Universitas Pasundan
Demikian makalah ini kami selesaikan dengan sebaik-baiknya dan semoga bermanfaat. Penyusun tetap
mengharapkan masukan dan kriktik dari semua pihak.Dengan demikan, makalah ini dapat diperbaiki lagi
Padang, 12 Desember 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3
D. Manfaat 3
BAB II PEMBAHASAN 4
1. Apa itu Capital Budgeting 4
2. Peranan Capital Budgeting bagi perusahaan 6
3. Tahapan Capital Budgeting ? 7
4. Proses Capital Budgeting ? 18
5. Apa yang dimaksud dengan Arus Kas (Cash Flow) ? 19
6. Metode Analisis Capital Budgeting 22
BAB III PENUTUP 26
A. Kesimpulan 26
B. Saran 26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat berhubungan dengan uang. Tapi
seringkali istilah penganggaran modal disalah tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal
penganggaran modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus memahami betul
pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari
keuntungan saja tetapi melakukan keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang
maupun jangka pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul
dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau penanam modal ini
dapat diinvestasikan agar berdampak baik pada perusahaan.

Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber utama keuntungan
perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting mereka dapat menghitung tingkat keuntungan
yang akan mereka dapatkan pada jangka panjangnya.

Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan memperoleh kembali dana yang
diinvestasikan tersebut seperti halnya pada aktiva lancar. Perbedaannya adalah pada jangka waktu dan cara
kembalinya dana yang diinvestasikan dalam kedua golongan aktiva tersebut. Keseluruhan proses perencanaan
dan pengambilan keputusan mengenai dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu
tahun disebut penganggaran modal atau Capital Budgeting.

Contoh penganggaran modal adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap yaitu tanah, bangunan, mesin-
mesin dan peralatan. Penganggaran modal menjelaskan tentang perencanaan untuk mendanai proyek besar
jangka panjang. Keputusan penganggaran modal memiliki efek yang sangat jelas terhadap tingkat kesehatan
keuangan perusahaan untuk jangka panjang. Sebuah proyek yang didasarkan pada keputusan penganggaran
modal yang berhasil, akan mendorong mengalirnya pemasukan (cashflow) perusahaan untuk jangka panjang.
Sebaliknya, penganggaran modal yang tidak baik akan menyebabkan tingkat pengembalian investasi yang
mencukupi. Akibatnya dapat saja sebuah proyek atau sebuah perusahaan mengalami kebangkrutan. Keputusan
penganggaran modal dapat pula digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, barang atau jasa apa
yang akan dibuat, bagaimana barang atau jasa itu dijual pada pelanggan? Dan bagaimana cara menjualnya?

Keputusan investasi adalah salah satu tugas manajer keuangan dalam mengalokasikan dana perusahaan.
Investasi merupakan penanaman modal baik dalam aset tetap ataupun aset tidak tetap guna untuk memperoleh
keuntungan dimasa yang akan datang. Sebelum menentukan rencana investasi diterima atau ditolak, manajer
keuangan memerlukan analisis untuk menilai investasi tersebut. Investasi Aset tetap sangatlah penting dan
diperlukan bagi perusahaan barang ataupun jasa. Aset tetap merupakan modal utama dalam pendirian sebuah
perusahaan.
1
Aset tetap perusahaan dapat digunakan untuk keperluan produksi perusahaan guna meningkatkan
aktivitas produksi perusahaan. Pada perusahaan yang berproduksi barang, aset tetap merupakan mesinmesin
yang digunakan dalam proses produksi sehari-hari. Untuk perusahaan jasa, asset tetap dapat berupa alat untuk
membantu proses produksi. Aset tetap lainnya yang dimiliki perusahaan dapat berupa gedung, kendaraan dan
sarana penujang lainnya.

Seiring bertambahnya waktu, aset tetap akan mengalami kerusakan yang tidak dapat digunakan secara
maksimal. Hal ini akan mengakibatkan proses produksi tidak maksimal dan mengganggu proses produksi
perusahaan. Oleh karena itu, aset tetap membutuhkan pemeliharaan, perbaikan, penggantian ataupun
penambahan aset tetap. Perusahaan akan mengeluarkan dana yang cukup besar untuk pengadaan aset tetap
perusahaan.

Dana yang cukup besar untuk pengadaan aset tetap yang dikeluarkan perusahaan merupakan dana yang
jangka waktu pengembalian modalnya tidak pasti, maka dari itu perusahaan harus memperhitungkan secara
cermat dan tepat untuk menginvestasikan dananya untuk aset tetap perusahaan. Pengadaan aset tetap
perusahaan dapat dilakukan dengan cara melakukan perbaikan aset tetap perusahaan, melakukan penggantian
aset-aset perusahaan atau dapat dengan menambah aset tetap perusahaan seperti menambah komponen-
komponen mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi.Sebelum melakukan pengadaan aset tetap ,
perusahaan memerlukan perencanaan anggaran modal atau disebut juga “Capital Budgeting” yang berfungsi
sebagai penilaian rencana investasi yang akan direncanakan.

Dengan pembuatan perencanaan anggaran modal ini, diharapkan manajer perusahaan dapat
mempertimbangkan keputusan investasi yaitu menerima atau menolak investasi yang direncanakan. Dilihat dari
penelitian terdahulu capital budgeting dilakukan dengan melakukan beberapa teknik penilaian sehingga dapat
dilakukan pengambilan keputusan akan menerima atau menolak rencana investasi. Pengambilan keputusan dapat
dilihat dari rata-rata pengembalian settelah pajak (averagerateofreturn/ARR), perhitungan jangka waktu
pengembalian (payback periode/PP), net presentvalue (NPV), dan internal rateofreturn (IRR). Dengan adanya
teknik capital budgeting ini diharapkan manajer keuangan dapat menentukan keputusan akan investasi yang
direncanakan untuk keberlangsungan perusahaan di waktu yang akan datang

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Capital Budgeting (Penganggaran Modal) ?
2. Bagaimana keseluruhan peranan Capital Budgeting bagi perusahaan
3. Bagaimana Tahapan Capital Budgeting ?
4. Bagaimana Proses Capital Budgeting ?
5. Apa yang dimaksud dengan Arus Kas (Cash Flow) ?
6. Sebutkan Metode Analisis Capital Budgeting ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui lebih jelas lagi apa itu capital budgeting, manfaat, peranan, serta halhal lain
yang berhubungan dengan masalah

2. untuk mengetahui lebih jelas lagi apa itu capital budgeting terutama di dalam konsep cash flow
dan mengetahui tentang metode-metode penilain usul investasi

D. Manfaat

- Tujuan dari pembahasan rumusan masalah dari makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih jelas lagi apa itu
capital budgeting terutama di dalam konsep cash flow dan mengetahui tentang metode-metode penilain usul
investasi

- Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca dapat lebih mengetahui dan
memahami apa itu capital budgeting dan apa pentingnya bagi sebuah perusahaan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Capital Budgeting ( Penganggaran Modal )

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi. Anggaran (budget)
adalah sebuah rencana rinci yang memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa
periode pada saat yang akan datang. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap.
Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai dengan
pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana jangka waktu kembalinya dana
tersebut melebihi waktu 1 tahun.

Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal melibatkan suatu
pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki
di masa mendatang. Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam
jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.

Ada beberapa istilah dasar yang harus dipahami dalam capital budgeting (Brigham and Houston,
2006:506) diantaranya adalah :
a. Capital menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

b. Budget adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama
beberapa periode pada saat yg akan datang.
c. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap

d. Capital budgeting adalah proses menyeluruh menganalisa proyek-proyek dan menentukan mana
saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.

Atau proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan digunakan lebih dari satu
tahun. Jelaslah bahwa penganggaran modal adalah suatu proses dari analisa proyek-proyek yang potensial.
Keputusan anggaran modal ini merupakan keputusan yang sangat penting yang harus dibuat oleh seorang
manajer.

Menurut Riyanto (1997 dalam Hidayat, 2010) penganggaran modal adalah keseluruhan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dengan jangka waktu pengembalian
dana melebihi satu tahun. Capital budgeting menunjuk kepada keseluruhan proses pengumpulan,
pengevaluasian, penyelesaian dan penentuan alternative penanaman modal yang akan memberikan
penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari setahun (capital expenditure). Artinya
merupakan investasi jangka panjang yang umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan
memberikan manfaat jangka panjang.

4
Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang untuk memperkecil risiko kegagalan. Capital
budgeting yang optimal akan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan. Optimal capital budgeting
adalah sejumlah investasi yang memaksimumkan nilai perusahaan (Brigham dan Daves, 2010:397).

Eugene & Phillip (2007:399) “menganalisis suatu usulan belanja modal atau investasi untuk jenis
proyek tertentu yang relatif rinci memerlukan prosedur sederhana yang harus digunakan. Umumnya
perusahaaan perusahaan mengkategorikan dan menganalisis proyek tersebut kedalam beberapa
kategori berbeda, yaitu:
a) Penggantian (Replacement)
b) Perluasan (Expansion)
c) Penelitian dan Pengembangan (Research and Development),
d) Kontrak Jangka Panjang (Long-Term Contract).

Sudana (2011:102) “Ditinjau dari tingkat ketergantungannya, usulan proyek investasi dapat
dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
a. Dua atau lebih suatu usulan investasi yang tidak saling terkait (Independent project).

b. Dua atau lebih suatu usulan investasi yang memiliki manfaat yang sama sehingga
apabila keduanya layak untuk dilaksanakan maka harus dipilih salah satu diantara yang
terbaik (Mutually exclusive project).
c. Dua atau lebih usulan investasi yang sifatnya saling melengkapi (Complement project).

d. Dua atau lebih usulan investasi yang sifatnya saling menggantikan (Subtitute project)
Penganggaran Modal ( Capital Budgeting ) adalah Suatu Konsep Investasi. Dikatakan sebagai suatu

konsep investasi, sebab penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa
sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi
membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif
panjang, serta mengandung resiko.

Capital Budgeting merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten
terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi Capital Budgeting “Capital Budgeting is the Process of
evaluating and selecting long-term invesment sconsistents with the firm’s goal of owner wealth
maximization”. Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan
laba dimasa yang akan datang.

Dalam penggantian atau pembahasan kapasitas pabrik misalnya : dana yang sudah ditanamkan
akan terikat dalam jangka waktu yang panjang, sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang
tunai tidak dapat terjadi dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama.

Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa


dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada.
5
Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi
dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi
yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi
tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan.

harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi
tersebut. “As time passes, fixed assets may become obselete or may require an overhaul; at these points,
too, financial decisions may be required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternative atau
variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah,
mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber
pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capital budgeting dan
keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk
diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik.
2. peranan Capital Budgeting bagi perusahaan
- Pentingnya Penganggaran Modal

Capital budgeting sangat penting bagi perusahaan karena di dalamnya terdapat jumlah biaya yang
besar sedangkan manfaatnya baru dapat dinikmati dalam jangka panjang. Keputusan di bidang capital
budgeting ini akan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan perusahaan di masa yang
akan datang. Capital budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan karena:
1.1 Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu panjang.

2.1 Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang akan
datang.
3.1 Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar.

4.1 Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan berakibat panjang
dan sulit diperbaiki.

5.1 Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari
penambahan aktiva.
6.1 Pengeluaran modal sangatlah penting
- Klasifikasi Proyek
a) Replacement: perawatan bisnis = mengganti peralatan yg rusak

b) Replacement: pengurangan biaya = mengganti peralatan yg sudah ketinggalan jaman sehingga


mengurangi biayaEkspansi produk atau pasar yg sudah ada pengeluaran2 untuk
meningkatkan output produk yg sudah ada atau menambah toko.
c) Ekspansi ke produk atau pasar yang baru
d) Proyek keamanan atau lingkungan
6
e) Penelitian dan pengembangan
f) Kontrak2 jangka panjang kontrak untuk menyediakan produk atau jasa pada customer tertentu
g) Lain-lain = bangunan kantor, tempat parkir, pesawat terbang perusahaan

3. Tahap – tahap Penganggaran Modal


1. Biaya proyek harus ditentukan
2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva
3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi (memakai distribusi probabilitas aliran kas)

4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of
capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek

5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk
memperkirakan nilai aktiva.
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya

Di dalam analisis hasil investasi, rate of return merupakan tingkat keuntungan yang disyariatkan
oleh para investor yang digunakan untuk menetapkan nilai sekarang (present value) dari arus kas yang
dihasilkan oleh investasi masa depan.
 Metode Keputusan Penganggaran modal
 Payback Periode

Merupakan waktu yang diperlukan oleh satu proyek investasi untuk mengembalikan seluruh
dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut. Metode PP ini merupakan metode yang
paling sederhana untuk mengevaluasi layak tidaknya suatu proyek dijalankan karena metode
perhitungan yang cepat, berdasarkan intuisi serta umum digunakan dalam bisnis.

Net Present Value Method (NPV)

Metode penilaian investasi ini ditekankan pada pengukuran seberapa besar selisih yang dapat
dihasilkan antara nilai sekarang present value investasi dengan aliran kas bersih (net cash flow)
yang dihasilkan selama umur investasi, baik operasional maupun aliran kas bersih pada akhir
umur investasi (terminal cahs flow).

Internal Rate Of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi untuk mencari
tingkat bunga (discount rate) yang menyematkan nilai sekarang dari aliran kas neto (present value
of procceds) dan investasi (initial outlays).

7
 Profitability Index
Metode profitability index atau benefit cost ratio merupakan metode yang memiliki hasil
keputusan sama dengan metode NPV. Artinya, apabila suatu proyek investasi diterima
dengan menggunakan metode NPV maka akan diterima pula jika dihitung menggunakan
metode profitability index ini.

 Accounting Rate of Return


Metode Accounting Rate Return (ARR) mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi
yang digunakan untuk memperolah keuntungan tersebut. Keuntungan yang diperhitungkan
adalah keuntungan bersih setelah pajak (earning after tax, EAT).

Dari kelima metode penilaian investasi yang telah dijelaskan diatas, ternyata ada 3 metode yang
cukup baik digunakan dalam menilai investasi yaitu metode Net Present Value (NPV), metode
profitability index (PI) dan metode Internal Rate of Return (IRR). Hal ini terutama karena ketiga
metode tersebut memperhatikan nilai waktu dan uang dalam analisa penilaiannya.
 Manfaat Penganggaran Modal

a. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka
waktunya lebih dari satu tahun.
b. Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment

c. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat
besar.
d. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
 Pentingnya Penganggaran Modal

 Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama
sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.

 Penanggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas


dari penambahan aktiva.
 Pengeluaran modal sangatlah penting
Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting.
Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat
dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual
mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru. Dalam prinsip
akuntansi yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam
pengambilan, keputusan investasi, biaya modal sendiri justru harus diperhitungkan. Analisis biaya
dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat penelimaan kas dalam
investasi memilki nilai waktu uang.
8
Satu rupiah yang diterima sekarang lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang
diterima di masa yang akan datang. Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan, biaya
di perhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam perhitungan pemilihan investasi yang
memperhitungkan nilai waktu uang, biaya yang diperhitungkan adalah biaya tunai.
PAJAK PENGHASILAN

Karena keputusan investasi didasarkan pada aliran kas, maka pajak atas laba merupakan unsur
informasi penting yang ikut dipertimbangkan dalam perhitungan aliran kas untuk pengambilan
keputusan investasi. Jika suatau usulan investasi diperkirakan akan mengakibatkan penghematan
biaya atau tanbahan pendapatan, maka disisi lain akan mengakibatkan timbulnya laba
diferensial, yang akan menyebabkan tambahan pajak penghasilan yang akan dibayar oleh
perusahaan. Oleh karena itu dalam memperhitungkan aliran kas keluar dari investasi, perlu
diperhitungkan pula tambahan atau pengurangan pajak yang harus dibayar akibat adanya
penghematan biaya atau penambahan pendapatan tersebut dan sebaliknya.
KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi sebagai salah satu
dasar penting untuk menentukan pilihan investasi. Informasi akuntansi dimasukkan dalam suatu
model pengambilan keputusan yang berupa kriteria penilaian investasi untuk memungkinkan
manajemen memilih investasi terbaik di antara alternatif investasi yang tersedia. Ada beberapa
metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih berbagai macam
alternatif investasi atau bisa disebut metode untuk menentukan capital budgeting (penganggaran
modal).
o Pay back Period
o Net Present value (NPV)
o Profitability Index (PI)
o Internal Rate of Return (IRR)
o Average Rate of Return (ARR)

8
1. Pay back Period

Dalam metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan
investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. Oleh
karena itu, dengan metode ini setiap usulan investasi dinilai berdasarkan apakah dalam
jangka waktu tertentu yang diinginkan oleh manajemen , jumlah kas masuk atau
penghematan tunai yang diperoleh dari investasi dapat menutup investasi yang
direncanakan.

Dimana: n : Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa
menutup investasi mula-mula
a : Jumlah investasi mula-mula
b : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n

c : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n +


1 Jika, arus kas pertahun jumlahnya sama, maka formulanya :

 Apabila periode pengembalian lebih cepat maka projek tersebut layak /


diterima
 Apabila periode pengembalian lebih lama maka projek tersebut tidak layak/ditolak

 Kelemahan Pay Back Period

1. Metode ini tidak memeperhitungkan nilai waktu uang.


2. Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi
pokok kembali.

 Kelebihan Pay Back Period

1. Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit diperkirakan, maka metode ini
dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi.

2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang mempunyai rate
of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka
waktu pengembaliannya paling cepat.

3. Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk penilaian


usulan investasi.
9
Contoh: Kasus arus kas setiap tahunnya sama

PT. ABC melakukan investasi sebesar $45.000 jumlah proceed pertahun adalah $22.500, tentukan Pay
back periodnya !
Jawab:

Jadi, PP dari investasi tersebut 2 tahun, artinya dana yang tertanam pada aktiva sebesar
$ 45.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu 2 tahun

Contoh: Kasus arus kas setiap tahunnya berbeda

PT. TAMITANA B. Aceh melakukan investasi sebesar $ 100.000 pada aktiva tetap dengan proceed sebagai
berikut :
Tahun Proceed Proceed Kumulatif
1 $50.000 $50.000
2 $40.000 $90.000
3 $30.000 $120.000
4 $20.000 $140.000

Note: Apabila investor dihadapkan pada dua pilihan investasi maka pilih Payback Period yang
paling kecil

9
2. Net Present Value (NPV)

Kriteria lain untuk mengukur rencana investasi adalah dengan menggunakan


metode Profitabilitas Index (PI). Rumusnya adalah sebagai berikut :

Dalam Bentuk formula lain:

Kriteria nilai profitabilitas Index adalah sebagai beriku:


→ Terima jika PI>1
→ Tolak Jika PI<1
→ Kemungkinan diterima Jika NPV=1

Pada saat nilai PI lebih besar daripada 1, rencana investasi tersebut akan memiliki nilai
net present value positif. Sedangkan apabila nilai PI lebih kecil daripada 1, maka rencana
investasi tersebut memiliki nilai net present value negatif. Rencana investasi kemungkinan
dapat dilanjutkan apabila nilai PI sama dengan nol.

Hal ini berarti bahwa total nilai present value dari selama umur projek memiliki jumlah yang
sama dengan biaya investasi (initial investment) Karena itu, kita perlu memperhatikan factor-
faktor lain yang dapat mendukung keberhasilan projek di masa yang akan datang.

Keuntungan metode Profitability Index :

→ Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)


→ Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan

→ Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan


kekayaan pemegang saham

Kelemahan metode Profitability Index :

→ apat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyekproyek-proyek


yang mutually exsclusive yang memiliki unsure ekonomis dan skala yang
berbeda.

10
Contoh
Tahun Proyek A Proyek B
1 20.000 6.000
2 12.000 4.000
3 10.000 4.000
4 6.000 4.000
5 5.000 4.000
42.800
Jawab:

3. Net Present Value (NPV)

NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pmasuka yangtelah didiskon dengan
menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain
merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yg didiskonka pada saat
ini. Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV sebagai berikut :

FCFt : Arus kas bebas pada tahun tertentu


k : Tingkat diskonto yang tepat
IO : Pengeluaran kas awal
t : usia proyek yang di harapkan

Nilai NPV yang diperoleh menentukan diterima atau tidaknya suatu proyek yang akan
dijalankan. Adapun arti dari nilai NPV ditunjukkan oleh tabel berikut :

11
Bila… Berarti… Maka…
Invetasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi
NPV>0 Proyek Bisa dijalankan
perusahaan
Investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian
NPV<O Proyek Ditolak
bagi perusahaan
Kalau Proyek
dilaksanakan atau
tidak dilaksanakan
tidak berpengaruh
pada keuangan
perusahaan.
Ivestasi yang dilakukan tidak mengakibatkan Keputusan harus
NPV=0
perusahaan untung maupun merugi ditetapkan dengan
menggunakan
kriteria lain
misalnya dampak
investasi terhadap
positioning
perusahaan.

Contoh: berikut menggambarkan penggunaan kriteria NPV suatu penganggaran modal. Ski-Doo sedang
mempertimbangkan sebuah mesin baru, yang akan mengurangi ongkos perakitan mobil pengeruk salju Mach Z. Jika
perusahaan mempunyai tingkat pengembalian yang diinginkan sebesar 12% dan pengeluaran awal sebesar 40.000,
hitunglah NPV dan utarakan lah keputusan invetasinya. (arus kas bebas disebut kan dalam tabel berikut).

Tahun Arus Kas Bebas


Pengeluaran Awal -40.000
Tahun 1 15.000
Tahun 2 14.000
Tahun 3 13.000
Tahun 4 12.000
Tahun 5 11.000
Jawab:
Faktor Nilai Sekarang
Tahun Arus Kas Bebas Nilai Sekarang
pada 12%
Tahun 1 15.000 ,893 13.395
Tahun 2 14.000 ,797 11.158
Tahun 3 13.000 ,712 9.256
Tahun 4 12.000 ,636 7.632
Tahun 5 11.000 ,567 8.237
Nilai sekarang dari arus
47.678
kas
Pengeluaran awal -40.000
Nilai bersih sekarang 7.678
Jadi, NPV diperoleh sebesar 7.678 dan keputusan investasi yang dilakukan adalah menerima
proyek tersebut karena NPV yang diperoleh lebih besar dari 0
12
Teknik net present value (NPV) merupakan teknik yang didasarkan pada arus kas yang
didiskontokan. Ini merupakan ukuran dari laba dalam bentuk rupiah yang diperoleh dari suatu investasi
dalam bentuk nilai sekarang. NPV dari suatu proyek ditentukan dengan menhitung nilai sekarang dari arus
kas yang diperoleh dari operasi dengan menggunakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan
kemudian menguranginya dengan pengeluaran kas neto awal.

4. Internal Rate of Return (IRR)

IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR yang merupakan indikator
tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju
pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan
investasi di tempat lain (bunga deposito bank,reksadana dan lain-lain). Internal Rate of Return (IRR)
adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang
IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya
digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate
of return atau Minimum atractive rate of return. Minimum acceptable rate of return adalah laju
pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.

IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan
yang diharapkan diterima (present value of future proceed) dengan jumlah nilai sekarang dari
pengeluaran untuk investasi.

13
Contoh:
Bila suatu investasi mempunyai arus kas sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut :

Kemudian IRR dihitung dari:

Dalam kasus ini hasilnya adalah 14.3%.


Perhitungan IRR praktis

Untuk mempermudah perhitungan IRR, yaitu dengan mencoba suku bunga yang diperkirakan akan
memberikan nilai NPV positif misalnya 10 % yang akan memberikan NPV sebesar 382 dan dilanjutkan
dengan perhitungan NPV yang negatif, Misalnya pada 20 % akan memberikan NPV sebesar -429.
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Atau Disederhanakan:

Dari data di atas akan diperoleh IRR Sebesar 14,71 %, angka ini sedikit berbeda dari hasil hitungan di atas
karena merupakan perhitungan empiris, angka ini bisa diperbaiki kalau rentang bunga tinggi dengan
bunga rendah lebih kecil.
 Kelebihan:
→ Memperhatikan nilai waktu dari uang
→ Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan

→ Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat


membuat perkiraan bila r (discount rate) sulit diketahui.

14
 Kekurangan:

→ Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer, karena


harus dicoba-coba (trial and error).

→ Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan


keadaan investasi.
→ Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali
Perbedaan NPV dan IRR Beserta Fungsinya

1. NPV adalah proceeds atau cash flows yang didiskontokan atas dasar biaya modal (cost of
capital) atau rate of return yang diinginkan, sedangkan IRR adalah tingkat bunga yang akan
menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future
prodeeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital outlays).

2. NPV dihitung dari selisih antara PV dari pengeluaran modal (capital outlay atau initial
investment), sedangkan IRR dicari dengan cara “Trial and error” dengan serba coba-coba.

3. NPV tidak memiliki arti jika digunakan untuk membandingkan proyek yang memiliki jumlah investasi
awal yang berbeda, sedangkan IRR mudah untuk dibandingkan dengan proyek yang memiliki jumlah
investasi awal yang berbeda.

4. NPV dari proyek yang lebih dari satu dapat ditambahkan, sedangkan IRR dari beberapa proyek
tidak dapat ditambahkan.

5. Pada metode NPV memperbolehkan penggunaan tingkat diskon yang berbeda dalam periode yang
berbeda, sedangkan pada metode IRR hanya memperbolehkan penggunaan satu tingkat diskon
pada seluruh periode

Fungsi dari NPV dan IRR adalah sama-sama untuk menyatakan kelayakan bisnis, misalnya usulan
proyek. Jika nilai IRR > SOCC maka proyek dinyatakan layak, jika IRR = SOCC maka terjadi BEP, dan jika IRR <
SOCC maka proyek dinyatakan tidak layak. Jika nilai NPV > 0 maka usaha/proyek layak untuk dilaksanakan,
jika NPV = 0 maka usaha/proyek mencapai keadaan BEP, dan jika NPV < 0 maka usaha/proyek tidak layak
untuk dilaksanakan.

Contoh Lain:
Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya sama.
Soal 1:

Suatu pabrik mempertimbangkan usulan investasi Rp. 130.000.000 tanpa nilai sisa dan kemudian
dapat menghasilkan arus kas pertahun Rp. 21.000.000 selama 6 tahun. Diasumsikan IRR sebesar 13 %,
hitunglah IRR tersebut !

15
Jawab:
Dicoba dengan factor diskonto 10%
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5.8979) - 130.000.000
NPV = Rp 659.000,00
Dicoba dengan factor diskonto 12%
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5,7849 ) - 130.000.000
NPV = RP -6.649.000,00

Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan Rp. 6.649.000,00 artinya tingkat diskonto 10 %
dan 12%, untuk menentukan ketepatannya dilakukan Interpolasi sebagai berikut :
Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dengan OI
10% 130.659.000 130.659.000
12% 123.351.000 130.000.000
2% 7.308.000 659.000
IRR = 10% + (659.000/7.308.000) x 2%
IRR = 10,18

Kesimpulan : Proyek investasi sebaiknya ditolak karena IRR < 13 % apabila IRR arus kas setiap tahun
jumlahnya tidak sama.Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya tidak sama.

Soal 2:

Perusahan Zamanria sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek investasi senilai Rp.
150.000.000, umur proyek diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa. Arus kas yang dihasilkan : Tahun 1
adalah Rp. 60.000.000
Tahun 2 adalah Rp. 50.000.000
Tahun 3 adalah Rp. 40.000.000
Tahun 4 adalah Rp. 35.000.000
Tahun 5 adalah Rp. 28.000.000
Jika diasumsikan RRR = 10 % berapakah IRR?

15
Jawab:
Dicoba dengan diskonto 16%
Tahun 1 arus kas = Rp.60.000.000 x 0,8621 Rp 51.726.000
Tahun 2 arus kas = Rp.50.000.000 x 0,7432 Rp 37.160.000
Tahun 3 arus kas = Rp.40.000.000 x 0,6417 Rp 25.668.000
Tahun 4 arus kas = Rp.35.000.000 x 0,5523 Rp 19.330.500
Tahun 5 arus kas = Rp.28.000.000 x 0,6419 Rp 17.973.200
Total PV Rp 100.131.700
Investasi Awal Rp 150.000.000
Net Present Value -Rp 49.868.300

Dicoba dengan diskonto 10%


Tahun 1 arus kas = Rp.60.000.000 x 0,9090 Rp 54.540.000
Tahun 2 arus kas = Rp.50.000.000 x 0,8264 Rp 41.320.000
Tahun 3 arus kas = Rp.40.000.000 x 0,7513 Rp 30.052.000
Tahun 4 arus kas = Rp.35.000.000 x 0,6830 Rp 23.905.000
Tahun 5 arus kas = Rp.28.000.000 x 0,6209 Rp 17.385.000
Total PV Rp 167.202.200
Investasi Awal Rp 150.000.000
Net Present Value -Rp 17.202.200
Perhitungan interpolasi :
Selisi PV dengan Investasi
Selisih Bunga Selisih PV
Awal
10% Rp 167.202.200 Rp 167.202.200
16% Rp 100.131.700 Rp 150.000.000
6% Rp 67.070.500 Rp 17.202.200
IRR= 10% + (Rp.17.202.200/Rp. 67.070.500) x 6 %
IRR= 11,5388 %
Kesimpulan : Usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima, karena IRR > 10%

5. Average Rate of Return (ARR)

ARR adalah tingkat pengembalian investasi yang dihitung dengan mengambil arus kas masuk
total selama kehidupan investasi dan membaginya dengan jumlah tahun dalam kehidupan
investasi. Tingkat pengembalian ratarata tidak menjamin bahwa arus kas masuk adalah sama
pada tahun tertentu; itu hanya jaminan yang kembali rata-rata untuk tingkat rata-rata kembali.
ARR dapat dihitung dengan cara :

16
Contoh:
Ada dua alternative investasi yaiti A sebesar Rp. 60.000.000,- usianya 6 tahun dan B sebesar Rp.
72.000.000,- usia 6 tahun. Selama usia tersebut proceeds yang akan diperoleh sebagai berikut:
Tahun PROCEEDS A PROCEEDS B
1 Rp 20.000.000 Rp 45.000.000
2 Rp 20.000.000 Rp 22.000.000
3 Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
4 Rp 20.000.000 Rp 13.000.000
5 Rp 20.000.000 Rp 13.000.000
6 Rp 20.000.000 Rp 13.000.000
Jawab :
Penyusutan investasi A = 60.000.000,- : 6 = 10.000.000,-/ th.
Penyusutan investasi B = 72.000.000,- : 6 = 12.000.000,-/th.
Proceeds = EAT + Penyusutan.
EAT = Proceeds – Penyusutan
Tahun PROCEEDS A PROCEEDS B EAT A EAT B
1 Rp 20.000.000 Rp 45.000.000 Rp 10.000.000 Rp 33.000.000
2 Rp 20.000.000 Rp 22.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
3 Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 Rp 10.000.000 Rp 8.000.000
4 Rp 20.000.000 Rp 13.000.000 Rp 10.000.000 Rp 1.000.000
5 Rp 20.000.000 Rp 13.000.000 Rp 10.000.000 Rp 1.000.000
6 Rp 20.000.000 Rp 13.000.000 Rp 10.000.000 Rp 1.000.000
JUMLAH Rp 120.000.000 Rp 126.000.000 Rp 60.000.000 Rp 54.000.000
RATA-
RATA - - Rp 10.000.000 Rp 9.000.000

 Average Investasi A = 60.000.000 : 2 = 30.000.000,-


 Average Investasi B = 72.000.000 : 2 = 36.000.000,- (dibagi dua karena ada awal
dan akhir investasi).
 ARR A = 10.000.000 : 30.000.000 = 0,33
ARR B = 9.000.000 : 36.000.000 = 0,25 Maka
dipilih investasi A karena 0,33 > 0,25

17
4. Proses Capital Budgeting
Proses Capital Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan, yakni:
a. Pembuatan Proposal

Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam sebuah organisasi bisnis. Untuk
menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai
untuk beberapa proposal yang diadopsi.
b. Kajian dan Analisa

Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam rangka (a) mencapai tujuan dan
rencana utama perusahaan dan yang paling penting (b) untuk mengevaluasi kemampuan
ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah
cash flow yang sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat diaplikasikan untuk cash
flow tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi. Berbagai macam aspek resiko
diasosiasikan dengan. proposal yang akan dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap,
diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil keputusan.
c. Pengambilan Keputusan

Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang modal
menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan penganggaran.
Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan
jumlah uang yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk
sejumlah tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.
d. Implementasi

Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap implementasi segera dimulai.
Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan.
Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang ketat
e. Follow Up (tindak lanjut)

Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap kegiatan operasi berjalan
dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya yang ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari
berbagai proyek sebelumnya adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran
biaya yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk menghentikannya, apakah dengan
meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan proyek tersebut.

Setiap langkah dalam proses tersebut penting dilakukan terutama pada langkah kajian dan analisa,
maupun pengambilan keputusan (langkah 2 dan 3) yang membutuhkan waktu dan tenaga yang
paling besar. Langkah terakhir yakni ini juga penting namun sering diabaikan. Langkah tersebut
dilakukan untuk menjaga perusahaan untuk dapat meningkatkan akurasi cash flow yg diestimasi
18
5. Arus kas (Cash Flow)

Di dalam melakuan analisa capital budgeting diperlukan estimasi arus kas. Dimulai dari investasi awal
hingga proyek itu berjalan. Pada tahap awal kas perusahaan masih negatif karena perusahaan hanya
mengeluarkan dana untuk pelaksanaan proyek tersebut, setelah proyek tersebut selesai dan arus kas akan
menjadi positif akibatnya adanya penghasilan yang dihasilkan dari investasi tersebut. Perusahaan
mengharapkan akan menghasilkan arus kas yang lebih besar daripada sebelum melakukan suatu investasi.
Di dalam capital budgeting ini disebut sebagai arus kas tambahan (incremental cash flow). Incremental
cash flow ini yang digunakan untuk menghitung atau menganalisa kelayakan suatu proyek dengan metode
net present value. Arus kas dalam suatu proyek terdiri atas beberapa komponen yaitu:

1. Initial investment (Investasi awal) : Semua pengeluaran yang digunakan untuk membiayai
proyek tersebut.

2. Free Cash Flow Arus kas bersih yang dapat dihasilkan selama proyek tersebut berlangsung. Yang
diperhitungkan disini adalah selisih arus kas masuk dan keluar (pendapatan dan biaya) setelah
dikurangi pajak dan tidak memperhitungkan bunga dan depresias.

3. Terminal Value Arus kas yang dihasilkan jika pada akhir periode, investasi tersebut dijual. Nilai
ini adalah nilai bersih dari penjualan tersebut.

Arus kas untuk tujuan capital budgeting didefinisikan sebagai arus kas sesudah pajak atas semua modal
perusahaan. Secara aljabar, definisi tersebut sama dengan laba sebelum bunga dan pajak, dikurangi
pajak penghasilan jika perusahaan mempunyai hutang, ditambah beban penyusutan non kas.
Rumusannya adalah sebagai berikut:
Cash Flow = EBIT (1 – T) + Depresiasi
Dimana :
EBIT = Laba Sebelum Bunga dan pajak
T = Pajak penghasilan perusahaan
Depr = Beban Penyusutan

Rumusan tersebut berlaku untuk perusahaan yang tidak memiliki hutang. Apabila perusahaan
memiliki hutang maka rumusannya adalah :
Cash Flow = NI + Depr + rD (1 – T)
Dimana:
NI = Net Income
rD = Interest expense (biaya bunga bank)

Perkiraan cash flow merupakan hal yang sangat penting dalam proses capital budgeting, yakni sebuah
proses yang rumit dan kompleks yang membutuhkan pemikiran dan perhitungan yang matang agar
estimasi cash flow yang diproyeksikan mampu
19
mendekati perkiraan cash flow yang dilaksanakan perusahaan. Dengan demikian, penilaian terhadap hasil
analisis capital budgeting akan memberikan penilaian yang akurat pada penentuan keputusan investasi.

Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan mengharapkan akan bisa ditutup oleh
penerimaan-penerimaan dimasa yang akan datang. Dimana penerimaan tersebut berasal dari proyeksi
keuntungan yang diperoleh atas investasi yang bersangkutan. Keuntungan ini bisa dalam dua pengertian:
I. Laba Akuntansi yaitu laba yang terdapat dalam laporan keuangan yang disusun oleh bagian
akuntansi yakni cukup dilihat dari laba pada laporan Rugi-Laba.
II. Laba Tunai yaitu laba berupa aliran kas atau cash flow.
Konsep Analisis Cash Flow

Bagi perusahaan yang ingin mengetahui berapa jumlah yang seharusnya dibutuhkan dimasa yang
akan datang, maka periode yang paling relevan digunakan adalah metode cash flow. Cash flow
dimaksudkan penyusunan penerimaan aliran yang masuk (cash in flow) dan jumlah yang dikeluarkan
(cash out flow), dimana dalam aliran tersebut dapat dilihat jumlah dana yang dimiliki oleh suatu
perusahaan dalam waktu tertentu. Juga dengan cash flow dapat memberikan pedoman atau dasar bagi
pimpinan perusahaan di dalam mengambil keputusan yang menyangkut kebijaksanaan keuangan
terutama mengenai uang tunai (cash).

Cash flow adalah sebelum pembebanan penyusutan dan diperhitungkan setelah pajak,
tetapi yang dibelanjai dengan modal pinjaman (utang), maka aliran kas bersih adalah senelum
dibebani penyusutan dan bunga tetapi setelah dibebani pajak”.

Pengertian cash flow yang dikemukakan Sudarmo memberikan suatu gambaran bahwa proyeksi
cash flow adalah meliputi merencanakan pengeluaran uang kas tersebut untuk kegiatan operasi
dan merencanakan uang kas yang akan datang.

Dengan analisa cash flow dapat diketahui kapan perusahaan mengalami surplus atau deficit kas
pada waktu-waktu yang akan datang. Bila diperkirakan bulan-bulan yang akan datang terdapat surplus
kas yang besar, maka jauh sebelumnya dapat diadakan perencanaan penggunaan dana tersebut
secara efektif dan efisien, demikian pula sebaliknya jika diperkirakan akan terjadi defisit kas, maka
jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang bakal ditempuh guna
menutupi defisit kas tersebut.

Dalam penyusunan cash flow baik yang bersifat jangka pendek maupun yang bersifat
jangka panjang, ada dua macam cara penyusunan cash flow, yaitu :
1. Direct Method (Metode langsung)

Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-
kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari berbagai operasi secara lengkap.
20
2. Indirect Method (Metode Tidak langsung)

Dalam Indirect Method penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan
dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan
operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan hutang lancar.
Penggolongan Cash Flow
Cash flow dikelompokkan dalam 3 macam aliran kas:
1.1 Inicial Cashflow

Adalah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan
investasi, seperti pengeluaran kas untuk pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin,
pengeluaran kas lain dalam rangka mendapatkan aktiva tetap. Termasuk dalam inicial cash flow
adalah kebutuhan dana yang akan digunakan untuk modal kerja. Inicial cash flow biasanya
dikeluarkan pada saat awal pendirian suatu proyek investasi.
2.1 Operacional Cashflow

Merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup investasi. Operational cashflow biasanya
diterima setiap tahun selama usia investasi, dan berupa aliran kas bersih. Operasional cashflow
diperoleh dapat dihitung dengan menambahkan laba akuntansi(EAT) dengan penyusustan.
Permasalahan operasional cashflow ini muncul bila dalam keputusan investasi sumber dana yang
dipergunakan berasal dari hutang, yang mengakibatkan laba setelah pajak berbeda, dan tentunya akan
mengakibatkan cashflownya menjadi berbeda antara bila dibelanjai dengan modal sendiri dan
dibelanjai dengan hutang. Sehingga suatu proyek akan kelihatan lebih baik dibiayai dengan modal
sendiri sebab akan menghasilkan cashflow yang lebih besar. Padahal satu proyek hanya mempunyai
kesimpulan yaitu layak apa tidak layak, tidak peduli apakah proyek itu dibiayai dengan modal sendiri
atau modal asing. Oleh karenaitu dalam menaksir operasiona cashflow tidak boleh mencampuradukkan
keputusan pembiayaan dengan keputusan investasi.Sehingga untuk menaksir aliran kas operasi bila
sebagian atau seluruhnya dibelanjai dengan modal asing adalah :
Cashflow= Laba Setelah Pajak+Penyusutan+Bunga(1-pajak)
3.1 Terminal cashflow

Merupakan aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek.( seperti
niali residu dan modal kerja yang digunakan)

21
6. Metode Analisis Capital Budgeting
1. Metode period method

Dalam metode ini, penilaian investasi ditekankan pada pengukuran jangka waktu yang dibutuhkan
untuk menutup kembali nilai investasi awal (initial investment), dengan menggunakan aliran kas
bersih (net cash flow) yang dihasilkan investasi tersebut. Jika kriteria Payback Period yang akan
digunakan dalam penilaian investasi, maka terlebih dahulu harus ditetapkan jangka waktu
maksimum yang diinginkan dari pengembalian modal investasi. Jika Payback Period investasi
melampaui payback period maksimum, maka usulan investasi ditolak. Sebaliknya, jika payback
period investasi lebih pendek dari payback period maksimum, maka investasi diterima. Metode ini
cukup sederhana. Formula untuk mencari payback period adalah:

Metode payback period memeiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:


1. Mengabaikan nilai waktu dari uang
2. Mengabaikan proceeds setelah PBP dicapai
3. Mengabaikan nilai sisa

Untuk mengatasi kelemahan metode payback period, maka beberapa perusahaan melakukan
modifikasi dengan pendekatan discounted payback (DPP). Metode ini seperti metode payback
period biasa, namun dalam perhitungannya menggunakan aliran kas yang didiskontokan
dengan discount rate tertentu.
2. Net Present Value Method (NPV)

Dalam metoda ini, penilaian investasi ditekankan pada pengukuran seberapa besar selisih yang
dapat dihasilkan antara nilai sekarang present value investasi dengan aliran kas bersih (net cash
flow) yang dihasilkan selama umur investasi, baik operasional maupun aliran kas bersih pada akhir
umur investasi (terminal cahs flow). Penetapan nilai sekarang dari aliran kas bersih selama umur
investasi harus didasarkan pada tingkat bunga tertentu yang dianggap relevan. Umumnya tingkat
bunga (yang berfungsi sebagai discount factor) yang digunakan adalah biaya penggunaan dana
(cost of capital), yaitu bunga dari modal yang digunakan untuk membelanjai investasi atau dapat
pula digunakan tingkat bunga yang berlaku untuk tabungan. Pemilihan dicount faktor merupakan
masalah penting dalam metode NPV. Hakikatnya, pemilihan discount factor merupakan cerminan
dari perkiraan para investor mengenai opportunity cost yang sesuai bagi dana yang akan digunakan
untuk membelanjai kegiatan investasi. Metode NPV ini merupakan metode untuk mencai selisish
antara nilai sekarang dari aliran kas neto (proceed) dengan nilai sekarang dari suatu investasi
(outlays)
22
Keterangan:
Io = nilai investasi atau outlays
At = aliran kas neto pada priode t
r = discount rate
t = jangka waktu proyek investasi (umur proyek investasi)

Pengambilan keputusan apakah suatu proyek investasi diterima atau ditolak jika menggunakan metode
Net Present Value (NPV) kita bandingkan nilai NPV tersebut. dengan nilai nol. Apabila NPV > 0 atau positif,
maka rencana investasi layak diterima, sebaliknya apabila NPV < 0 atau negatif, maka rencana investasi
tidak layak diterima atau ditolak.
3. Metode Profitability Index (PI)

Metode profitability index atau benefit cost ratio merupakan metode yang memiliki hasil keputusan
sama dengan metode NPV. Artinya, apabila suatu proyek investasi diterima dengan menggunakan
metode NPV maka akan diterima pula jika dihitung menggunakan metode profitability index ini.
Formula metode PI adalah:

Pengambilan keputusan apakan suatu proyek investasi akan diterima (layak) atau ditolak (tidak
layak) kita bandingkan dengan angka 1. Apabila PI>1, maka rencana investasi layak diterima,
sedangkan apabila PI <1 maka rencana investasi tidak layak diterima atau di tolak.
4. Metode Accounting Rate of Return (ARR)

Metode Accounting Rate Return (ARR) mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi yang
digunakan untuk memperolah keuntungan tersebut. Keuntungan yang diperhitungkan adalah
keuntungan bersih setelah pajak (earning after tax, EAT). Sedangkan investasi yang
diperhitungkan adalah rata-rata investasi yang diperoleh dari investasi awal (jika ada) ditambah
investasi akhir dibagi dua. Hasil dari ARR ini merupakan angka relatif (persentase).

23
Penggunaan metode ARR ini sangat sederhana sehingga mudah untuk mengambil keputusan.
Apabila besarnya ARR lebih besar dari biaya investasi yang digunakan (biaya modal) maka investasi
tersebut layak untuk dilaksanakan, dan sebaliknya. Namun metode ini banyak kelemahannya, yaitu
sebagai berikut:
 Mengabaikan nilai waktu dari uang
 Hanya menitikberatkan masalah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data
aliran kas dari investasi

 Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-


rata yang menyesatkan
 Kurang memperhatikan panjangnya (lamanya) jangka waktu investasi
5. Metode Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi untuk mencari
tingkat bunga (discaount rate) yang menyematkan nilai sekarang dari aliran kas neto (present
value of procceds) dan investasi (initial outlays).

Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV sama dengan nol. Oleh karena itu, untuk menghitung
IRR diperlukan data NPV dari kutub (daerah) positif dan kutub negatif kemudian dilakukan
interpolasi (mencari nilai selisih) sehingga diperoleh NPV sama dengan nol. Penggunaan metode
IRR ini memiliki konsep yang identik atau sama dengan penentuan besarnya bunga yang dihasilkan
obligasi hingga jatuh temponya (yield to maturity).

Penilaian investasi menggunakan metode IRR ini lebih sulit dibanding metode NPV karena
menggunakan cara coba-coba ketika menentukan besarnya discount rate investasi. Kesulitan ini
dapat diatasi jika dalam perhitungannya menggunakan kalkulator atau komputer. Jika
menggunakan IRR, maka investasi akan diterima bila besarnya IRR. lebih besar dibanding tingkat
bunga yang dipergunakan sebagai biaya modal, dan sebaliknya ditolak apabila IRR lebih kecil
daripada biaya modal yang digunakan.

keterangan:

IRR = internal rate of return rk


= tingkat bunga yang kecil rb =
tingkat bunga yang besar
NPV rk = net present value pada tingkat bunga yang kecil

PV rk = present value of proceeds pada tingkat bunga yang kecil PV


rb = present value of proceeds pada tingkat bunga yang besar
24
Dari kelima metode penilaian investasi yang telah dijelaskan diatas, ternyata ada 3 metode yang
cukup baik digunakan dalam menilai investasi yaitu metode Net Present Value (NPV), metode
profitability index (PI) dan metode Internal Rate of Return (IRR). Hal ini terutama karena ketiga metode
tersebut memperhatikan nilai waktu dan uang dalam analisa penilaiannya.

Dengan demikian, perhitugnan NPV, PI, dan IRR semuanya menggunakan basis konsep yang sama,
yaitu present value dari aliran kas yang terjadi, baik aliran kas keluar maupun aliran kas masuk. Keputusan
yang diambil dengan menggunakan ketiga metode tersebut juga tidak berbeda.
CATATAN:

Apabila IRR ternyata hasilnya > dari suku bunga komersil yang berlaku, maka dapat dikatakan
bahwa proyek tersebut menguntungkan, tetapi apabila < maka proyek dianggap rugi. Prosedur
perhitungan Rate of Return sebagai berikut :
Perhitungan bunga (i) dilakukan dengan trial and error (dengan cara coba-coba).

Untuk menghindari perhitungan yang rumit, Riggs, dkk (1986) memberikan langkah perhitungan
sebagai berikut :
Pertama dengan menjumlah “cash flow” dari semua : biaya pengeluaran &
pemasukan, bila hasilnya negatif, maka dapat dikatakan bahwa proposal yang

PV. semua biaya = PV. semua pemasukan ?2002 digitized by USU digital library 18 diajukan tidak layak
bila angkanya positif, dengan berdasarkan pada jumlah dan waktu investasi, maka secara kasar akan
menunjukkan berapa IRR tersebut. IRR dapat lebih mudah dicari dengan “trial and error” apabila variasi
permasalahan tidak banyak, yaitu :
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai sekarang (PV).
* Dominasi “cash flow”nya - pada pembayaran tahunan (Annual).
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai yang akan datang (FV).

Apabila permasalahan merupakan variasi dari periode awal (PV), periode tahunan (Annual) dan periode akhir
(FV), maka untuk menentukan IRR secara trial and error (tebakan/guessing) akan semakin sulit. Dengan
demikian, maka perumusan nilai sekarang (PV) dan nilai tahunan (Annual value) merupakan dasar bagi
perhitungan IRR, sehingga persamaan dasar sebagai perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
1. Nilai Sekarang Bersih (NSB) = 0

2. Nilai Sekarang Penerimaan - Nilai Sekarang Biaya = 0


NS Penerimaan
3. = 1 NS Biaya atau :
1. Nilai Tahunan Bersih (NTB) = 0
2. NT Penerimaan - NT Biaya

25
BAB 111
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal (capital budgeting) sangatlah penting dalam menentukan alur kas,
investasi dan penanaman saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk pengambilan penganggaran modal
tepat, maka keuntungan bagi perusahaan akan meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan sangatlah penting bagi
manajer keuangan untuk sangat hati-hati dalam mengambil keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.

Penganggaran Modal (capital budgeting) sangatlah penting dalam menentukan alur kas,investasi dan
penanaman saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk pengambilan penganggaran modal tepat, maka
keuntungan bagi perusahaan akan meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manajer
keuangan untuk sangat hati-hati dalam mengambil keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.

Penganggaran Modal ( Capital Budgeting ) adalah Suatu Konsep Investasi. Dikatakan sebagai suatu konsep
investasi, sebab penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan
harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Capital budgeting sangat penting bagi
perusahaan karena di dalamnya terdapat jumlah biaya yang besar sedangkan manfaatnya baru dapat dinikmati dalam
jangka panjang. Keputusan di bidang capital budgeting ini akan memiliki pengaruh yang besar terhadap
perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Di dalam melakuan analisa capital budgeting diperlukan
estimasi arus kas. Perusahaan mengharapkan akan menghasilkan arus kas yang lebih besar daripada sebelum
melakukan suatu investasi. Di dalam capital budgeting ini disebut sebagai arus kas tambahan (incremental cash flow).
Incremental cash flow ini yang digunakan untuk menghitung atau menganalisa kelayakan suatu proyek dengan
metode net present value. Arus kas untuk tujuan capital budgeting didefinisikan sebagai arus kas sesudah pajak atas
semua modal perusahaan.

Tahapan capital budgeting dimulai dari mengusulkan proyek dan menentukan biaya, memperkirakan aliran kas
hingga mengestimasi resiko, menentukan biaya modal yang tepat, dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas
yang masuk digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva, dan terakhir nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan
dibandingkan dengan biayanya. Proses Capital budgeting yaitu pembuatan proposal anggaran dana, kajian dan analisa,
pengambilan keputusan, implementasi, dan follow up (tindak lanjut). Metode analisis capital budgeting terdiri dari
Metode Period Method, Net Present Value Method (NPV), Metode Profitability Index (PI), Metode Accounting Rate of
Return (ARR), dan Metode Internal Rate of Return (IRR).
B. SARAN

1. Perusahaan perlu menerapkan analisis capital budgeting untuk menilai kelayakan investasi aset tetap, yaitu
menyusun rencana investasi dengan sebaik-baiknya, serta melakukan estimasi terhadap arus kas atas
proyek investasi yang hendak dilakukan.

2. Perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian yang memadai terhadap operasi perusahaan untuk
menghindari pelaksanaan proyek tidak menyimpang terlalu jauh dari apa yang sudah direncanakan.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/ekotek/Minggu_13/M13B1.htm
http://ligarsekarwangi.blogspot.com/2009/10/mirr-modified-internal-rate-of-return.html
http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/konsep-analisis-cash-flow.html
https://rifqihuwaidi.blogspot.com/2014/01/tahap-tahap-pelaksanaan-penganggaran.html
https://julrahmatiyalfajri.wordpress.com/2014/12/22/anggaran-modal-capital-budgeting/
https://www.anugerahdino.com/2014/12/metode-penganggaran-modal.html
http://repository.maranatha.edu/7456/7/0951158_Conclusion.pdf

Ade, Salman. 2016. Analisa Capital budgeting sebagai Alat untuk Menilai Kelayakan Rencana Investasi
Pembangunan Dua Tower Gedung Asrama Mahasiswa Telkom University. Jurnal Indonesia
Membangun Vol. 3 No.1.

Brigham and Houston, 2003, Fundamental of Financial Management, 10th


edition, 5shenton way, Singapore :Cengage Learning Asia, pte. Ltd

Brigham, F. E. and Daves, R.P., Intermediate Financial Management, Eighth Edition, Mc. Graw
Hill Polibisnis, Volume 4 No. 1 April 2012 ISSN 1858–3717 75

Eugene F. Brigham, Louis C. Gapenski. 1996, Intermediate Financial Management, Fifth Edition, Mc. Graw Hill
Mulyani, H., 2008. Keunggulan NPV sebagai Alat Analisis Kelayakan Investasi, Percikan, Volume. 91 Edisi
Agustus 2008

Pupun, Sofiyati . 2015. Analisis Capital Budgeting sebagai Sarana pengambilan keputusan Investasi Aset
Tetap. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 25 No 2.

Shim, J, K., Siegel, J. G., 1998. Schaum's Outline of Theory and Problems of Financial Management.
Second Edition. McGraw-Hill
Supriyanto, Y, 2007. Kritik Terhadap Kinerja Pendekatan Profitability Index dan
Pendekatan Net Present Value untuk Memilih Sejumlah Proyek Independen dalam
Capital Rationing, Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. 18 No.3. pp.

Riskin, H., 2010. Keputusan Investasi Dan Financial Constraints: Studi Empiris Pada Bursa Efek
Indonesia, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, pp. 457-479

Wahyu, Susanti. 2014. Analisis Capital Budgeting sebagai Sarana pengambilan keputusan Investasi Aset
Tetap. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 7 No Januari 2014.

Zazid, Bustomi. 2017. Analisa Capital Budgeting untuk Menilai Kelayakan Rencana Investasi Aset Tetap.
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 45 No 1

Anda mungkin juga menyukai