Disusun Oleh :
Kelompok IV
1. Siti Arfa (214042019)
2. Mumin Nur Fitri (214042015)
3. Santi Kombo (214042013)
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena atas
limpahan nikmat dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul “Biaya
Modal (cost of capital)’’.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari sisi materi maupun penulisannya, Kami dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima berbagai masukan maupun saran yang membangun yang
diharapkan berguna bagi pembaca
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Biaya....................................................................................................2
B. Pengertian Modal...................................................................................................2
C. Jenis Modal............................................................................................................3
D. Pengertian Biaya Modal (Cost Of Capital)............................................................6
E. Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal....................................................................7
F. Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal.....................................................7
G. Fungsi Biaya Modal...............................................................................................7
H. Biaya Modal Individu............................................................................................8
I. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba ditahan.........................................................9
J. Biaya Modal Keseluruhan (Weighted average cost of capital/WACC.................10
BAB III PENUTUP......................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biaya modal merupakan komponen yang sangat penting bagi sebuah perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya. Yang pertama, yaitu mengenai keputusan
penganggaran modal berakibatbesar pada perusahaan sedangkan penganggaran yang
tepat memerlukan perkiraan biaya modal.Kedua, struktur keuangan mempengaruhi
tingkat resiko dan besarnya arus pendapatan. Pengetahuan tentang biaya modal dan
bagaimana biaya ini dipengaruhi oleh leverage keuangan, akan berguna dalam
pengambilan keputusan dibidang struktur modal. Ketiga, sejumlah keputusan seperti
leasing, pendanaan kembali, obligasi dan kebijaksanaan modal kerja, semuanya
memerlukan biaya modal.
Selain itu, biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena
dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diperoleh dari
investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-
kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan
lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun
untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu
perusahaan adalah bagian (suku rate” yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memberi kepuasan kepada para investornya pada tingkat risiko tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu biaya?
2. Apa itu modal dan apa saja jenis-jenisnya?
3. Apa pengertian dari biaya modal (cost of capital)?
4. Apa saja asumsi-asumsi model biaya modal?
5. Apa saja faktor-faktor yang menentukan biaya modal?
6. Apa saja biaya modal individu?
7. Apa saja biaya modal saham biasa dan laba ditahan?
8. Apa saja biaya modal keseluruhan (weighted average cost of capital/WACC)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai biaya.
2. Untuk mengetahui tentan modal dan jenis-jenisnya.
3. Untuk mengetahui pengertian dari biaya modal (cost of capital).
4. Untuk mengetahui asumsi-asumsi model biaya modal.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan biaya modal.
6. Untuk mengetahui biaya modal individu.
7. Untuk mengetahui biaya modal saham biasa dan laba ditahan.
8. Untuk mengetahui biaya modal keseluruhan (weighted average cost of
capital/WACC).
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biaya
Suatu perusahaan dalam menjalankan usahamembutuhkan biaya yang harus
dikeluarkan agar perusahaan dapat terus beraktifitas dan menghasilkan manfaat yang
berguna bagi perusahaan. Dalam usaha menghasilkan manfaat ini, manajemen harus
melakukan usaha untuk meminimumkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan agar
dapat mencapai hasil yang maksimal. Dengan biaya, perusahaan juga dapat
menentukan laba yang diperoleh perusahaan. Berikut beberapa pengertian biaya
menurut para ahli diantaranya:
Menurut (Ahmad, Dunia, & Abdullah, 2012: 22) “biaya adalah pengeluaran-
pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna
untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat melebihi satu periode
akuntansi”.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian biaya adalah
nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang
akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi yang diukur
dalam satuan uang
B. Pengertian Modal
Perusahaan membutuhkan modal sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk
kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
perusahaan suatu perusahaan. Setiap perusahaan tentunya memiliki kebutuhan modal
yang berbeda – beda tergantung jenis usaha yang dijalankan. Oleh karena itu, dalam
penggunaan modal harus direalisasikan dengan sebaik - baiknya guna mencapai
tujuan perusahaan itu sendiri.
Modal mempunyai arti yang sangat luas, bahkan pengertian dari modal itu sendiri
terus berkembang. Modal merupakan hak yang dimiliki perusahaan, komponen modal
yang terdiri dari: modal setor, agio saham, laba ditahan, cadangan laba, dan lainnya.
(Kasmir, 2010: 311). Schwiedland dalam (Riyanto 2010: 18) memberikan pengertian
modal dalam artian yang lebih luas, dimana modal itu meliputi baik modal dalam
bentuk uang (geldkapital), maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya
mesin, barang - barang dagangan, dan lain sebagainya. Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut, pada dasarnya modal merupakan kekayaan yang dimiliki oleh
2
perusahaan berupa uang tunai maupun harta lainnya yang disetorkan pemilik kepada
perusahaan.1
C. Jenis Modal
1. Modal Asing
Modal asing berperan dalam menentukan perkembangan dan pertumbuhan
usaha suatu perusahaan. Modal asing merupakan modal yang berasal dari pihak
luar perusahaan yang bersifat sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi
perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang yang pada
saatnya harus dibayarkan kembali (Riyanto, 2010: 227). Modal asing dibedakan
menjadi 3 (tiga) diantaranya:
a. Modal Asing Jangka Pendek (Short - Term Debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling
lama satu tahun. Hutang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu
kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya. Jenis - jenis
modal asing jangka pendek sebagai berikut:
1) Rekening Koran
Kredit Rekening Koran adalah kredit yang berikan oleh bank kepada
perusahaan dengan batas platform tertentu dimana perusahaan tidak
mengambilnya sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai
dengan kebutuhannya, dan bunga yang dibayarkan hanya untuk jumlah
yang diambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamkan lebih
dari jumlah tersebut. Perusahaan hanya akan mengambil kredit rekening
koran untuk hal - hal yang perlu saja, misalnya untuk kebutuhan akan
modal perusahaan atau modal kerja pada top - fluktuasi.
2) Kredit Penjualan
Kredit penjualan merupakan kredit perniagaan (trade - credit) dan
kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit,
maka penjualan baru menerima pembayaran dari harga barang beberapa
waktu kemudian setelah barang diserahkan. Pada umumnya perusahaan
yang menerima kredit penjualan adalah perusahaan perdagangan.
3) Kredit dari Pembelian
Kredit pembelian adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan
sebagai pembelian kepada pemasok dari bahan mentanya atau barang
yang lainnya. Dalam hal ini perusahaan yang bertindak sebagai pembeli,
membayar barang yang dibelinya terlebih dahulu, dan setelah beberapa
waktu barulah pembeli menerima barang yang dibelinya. Pada umumnya
kredit pembelian ini diberikan kepada perusahaan agraria yang
menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini diberikan oleh perusahaan
industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut bahan dasarnya.
4) Kredit Wesel
1
http://eprints.polsri.ac.id/8928/3/BAB%20II.pdf
3
Kredit Wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan
surat pengakuan hutang yang berisikan kesanggupan untuk membayar
sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu
dapat dijual atau diuangkan kepada pihak bank.
b. Modal Asing Jangka Menengah (Intermediate – Term Debt)
Modal asing jangka menengah merupakan hutang yang berjangka waktu atau
umumnya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Keuntungan
membelanjai usaha dengan jenis kredit ini dirasakan karena adanya kebutuhan
yang tidak dapat dipenuhi dengan kredit jangka pendek di satu pihak dan
sukar untuk dipenuhi dengan kredit jangka panjang di lain pihak.
Bentuk - bentuk utama dari kredit jangka menengah sebagai berikut:
1) Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari 1 tahun dan
kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term - loan dibayarkan kembali
dengan asuransi tetap selama suatu periode tertentu (Amortizations
Payments). Kredit ini biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan
asuransi suppliers atau manufactures.
2) Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan pelayanan atau
service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya sama seperti halnya
kalau kita menjuala obligasi untuk mendapatkan service.
c. Modal Asing Jangka Panjang (Long - Term Debt)
Modal asing atau modal jangka panjang. Yaitu hutang yang jangka
waktunya pada umumnya lebih dari lima tahun. Hutang jangka panjang ini
pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan
(ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan karena kebutuhan modal untuk
keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Jenis – jenis hutang jangka
panjang adalah:
1) Obligasi atau bonds adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak jangka panjang antara pemberi pinjaman dengan yang diberi
pinjaman. Dimana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan
pokok pinjaman, pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi.
Obligasi berdasarkan jenisnya yaitu:
Obligasi Bunga Tetap (Fixed Rate Bond)
Obligasi yang menawarkan bunga tetap selama jangka waktu
obligasi tersebut (di Indonesia biasanya berjangka waktu lima tahun).
Bunga yang dibayarkan mungkin dilakukan setahun sekali, tetapi bisa
juga dilakukan setiap semester (6 bulan).
Obligasi Bunga Mengambang (Floating Rate Bond)
Obligasi yang pembayaran bunganya tidak tetap dan disesuaikan
dengan tingkat bunga pasar secara berkala. Penentuan tingkat bunga
obligasi misal didasarkan pada tingkat bunga rata – rata deposito
berjangka ditambah sejumlah persentase tertentu di atas rata – rata
tingkat bunga deposito tersebut.
4
Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond)
Obligasi ini dijual dengan harga yang lebih rendah dari nilai nominal
obligasinya (discounted basis). Pada saat jatuh tempo, obligasi
tersebut dilunasi sesuai dengan nilai nominalnya.
Obligasi Konversi
Sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa yaitu memberikan
kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai pari.
Hanya saja obligasi ini memiliki keunikan yaitu dapat ditukarkan
dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum
persyaratan untuk melakukan konversi.
2) Pinjaman Hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang dengan aktiva
tidak bergerak dimana kreditur diberi hak hipotik terhadap aktiva
tersebut artinya apabila debitur tidak memenuhi kewajibannya maka
barang jaminan tersebut dapat untuk menutupi hutangnya.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang
tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya
(Riyanto, 2010: 240). Ditinjau dari sudut likuiditas, modal sendiri merupakan
dana jangka panjang yang tidak tentu waktunya. Menurut (Riyanto, 2010: 240
- 244), Modal sendiri dalam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas
(PT) terdiri dari:
a. Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu
perseroan terbatas. Adapun Jenis - jenis modal saham adalah sebagai
berikut:
1) Saham Biasa (Common Stock).
Pemegang saham biasa akan mendapat dividen pada akhir tahun
pembukuan, jika perusahaan tersebut mendapat keuntungan.
2) Saham Preferen (Preferred Stock).
Pemegang saham preferen mempunyai beberapa “preferensi”
tertentu di atas pemegang saham biasa. Pertama, dividen dari saham
preferen diambilkan lebih dahulu, kemudian sisanya barulah
disediakan untuk saham biasa (Commond - Stock). Kedua, apabila
perusahaan dilikuidir, maka dalam pembagian kekayaan saham
preferen didahulukan daripada saham biasa.
3) Saham Preferen Kumulatif (Cummulative Preferred Stock).
Jenis saham ini pada dasarnya adalah sama dengan saham preferen.
Perbedaannya hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada saham
preferen kumulatif. Dengan demikian pemegang saham preferen
kumulatif apabila tidak menerima deviden selama beberapa waktu
karena besarnya laba tidak mengizinkan atau karena adanya
kerugian, pemegang saham jenis ini dikemudian hari apabila
perusahaan mendapatkan keuntungan berhak menuntut deviden
yang tidak dibayarkan di waktu - waktu yang lampau.
5
b. Cadangan
Cadangan yang dimaksud adalah sebagai cadangan yang dibentuk dari
keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu
yang lampau atau dari tahun yang berjalan (reserve that are surplus).
Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri.
Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri ialah antara lain:
1) Cadangan ekspansi.
2) Cadangan modal kerja.
3) Cadangan selisih kurs.
4) Cadangan untuk menampung hal - hal atau kejadian - kejadian yang
tidak diduga sebelumnya (cadangan umum).
c. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah keuntungan yang diperoleh oleh suatu
perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian
ditahan oleh perusahaan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa modal
dibagi menjadi dua jenis, yaitu modal asing dan modal sendiri. Dimana
modal asing merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan dan
pada akhirnya modal tersebut harus dikembalikan, atau biasa disebut
dengan hutang perusahaan.
Sedangkan modal sendiri merupakan modal yang berasal dari
pemilik perusahaan dan menjadi tanggungan terhadap keseluruhan
resiko perusahaan.
6
E. Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal
Asumsi-asumsi dalam model biaya modal diantaranya:
1. Resiko bisnis bersifat konstan. Risiko bisnis merupakan potensi tingkat
perubahan returnatas suatu investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu
perusahaan ditentukan dengankebijakan manajemen investasi.
2. Biaya modal dari sumber individual merupakan fungsi dari struktur keuangan
berjalan. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk
suatu investasi yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva yang
telah ada.
3. Risiko keuangan bersifat konstan. Risiko keuangan didefinisikan sebagai
peningkatan variasi return atas saham umum karena bertambahnya pemanfaatan
sumber pembiayaan hutang dan saham istimewa.
4. Kebijakan dividen bersifat konstan. Asumsi ini diperlukan dalam menaksir biaya
modal yang berkenaan dengan kebijakan dividen perusahaan. Asumsi ini
menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen (dividen/laba bersih) juga konstan.2
7
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu
dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan
investasi tersebut dengan biaya modalnya. Biaya modal di sini adalah biaya
modal yang menyeluruh (overall cost of capital).
Misalnya, jika kita menggunakan metode Net Present Valueatau Profitability
Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka
biaya modal berfungsi sebagai “discount rate” yang digunakan untuk
menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi.
3. Biaya Penggunaan Modal Yang Berasal Dari saham Preferen (Cost of preferred
stock)
Merupakan biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan
dana dengan menjual saham preferen. Biaya saham preferen adalah sama
dengan tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham preferen.. Biaya
saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli
saham preferen.
8
Kp = Dp/Pn
Kp = biaya saham preferen
Dp = deviden saham preferen
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi
flotation cost)
Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred
stock) dihitung dengan membagikan deviden per lembar saham preferen (Dp)
dengan harga neto (net price) yang diperoleh dari penjualan saham preferen per
lembarnya. Jika ada biaya penerbitan (flotation cost) maka biaya modal saham
preferen dihitung atas dasar penerimaan kas bersih yang diterima (Pnet).
Kp =Dp/Pnet
9
menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya ke perusahaan (flow back
fund).
Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan:
Pendekatan Capital Asset Pricing Mode (CAPM)
Ks = bunga bebas risiko + premi risiko
Ks = krf + bi (km – krf)
Dimana:
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I,
Krf = bunga bebas risiko
Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar
Bi = beta saham perusahaan i.
Pendekatan discounted cash flow
Model yang digunakan untuk estimasi adalah Gordon Model:
Po= D1/Ks-g
Ks= D1/ Po +g
Maka,
D1 = Deviden akhir periode
Po = Harga saham awal periode
g = tingkat pertumbuhan deviden.
Pendekatan bond yield plus risk premium
Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko
Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)
Biaya modal saham biasa baru, biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba
ditahan, karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisiatau flotation cost.
Biaya emisi akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham.
Ksb = D1/Po (1-FC) +g
Ksb = biaya saham biasa baru
FC = flotation cos
10
Persentase WACC yang tinggi mengindikasikan biaya keseluruhan pendanaan
perusahaan lebih besar dan perusahaan akan memiliki lebih sedikit uang kas untuk
didistribusikan kepada pemegang saham atau untuk pelunasan utang. Dengan
meningkatnya biaya rata-rata modal, perusahaan cenderung tidak menciptakan nilai
lebih bagi investor dan kreditur. Sehingga investor dan kreditur cenderung mencari
peluang investasi dari perusahaan lain.3
Weighted Average Cost of Capital
1. Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka
biaya modal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang.
WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]
WAC = biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = proporsi hutang dari modal
Wp = proporsi saham preferen dari modal
Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan da
ri modal
Kd = biaya hutang
Kp = biaya saham preferen
Ks = biaya laba ditahan
Ksb = biaya saham biasa baru.
3
https://www.researchgate.net/publication/352478575_Analisis_Konsep_Biaya_Modal
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biaya modal (cost of capital) biaya modal adalah biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang,
saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi
atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana yang diperlukan. Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah
penting, dengan alasan: memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya
(termasuk biaya modal) diminimalkan, Keputusan penganggaran modal (capital
budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal, Keputusan-keputusan
lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
makalah kami ini, kritik dan saran kami perlukan untuk perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andi-djemma-palopo/jurusan-
ekonomi-prodi-manajemen-dan-bisnis/makalah-keuangan-klp-5/43266832
https://www.researchgate.net/publication/352478575_Analisis_Konsep_Biaya_Modal
http://eprints.polsri.ac.id/8928/3/BAB%20II.pdf
13