Anda di halaman 1dari 20

INTERNASIONAL CAPITAL STRUCTURE AND

THE COST OF CAPITAL


(Struktur Modal Internasional dan Biaya Modal)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Keuangan Internasional

Dosen Pengampu :
Dr. Dwi Perwitasari Wiryaningtyas, SE, MM

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Robiatul Andafiya (202013088)
Ines Labiba (202013138)
Sherly Oktaviani (202013143)
Ulfatun Hasanah (202013191)
7B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiarat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi informasi
mengenai komunikasi interpersonal dan kelompok. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang komunikasi interpersonal dan
kelompok. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih. Dan semoga selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

Situbondo, 05 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
THE COST OF CAPITAL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Topik dan Latar Bahasan Tentang Struktur Modal Internasional dan Biaya Modal 3
B. Paradigma Dan Konsep-Konsep Tentang Struktur Modal Internasional Dan
Biaya Modal...................................................................................................................6
C. Kerangka Pikir Tentang Struktur Modal Internasional Dan Biaya Modal...........13
D. Kesimpulan Dan Implikasi Tentang Struktur Modal Internasional Dan Biaya
Modal...........................................................................................................................15
BAB III PENUTUP.........................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................................17

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biaya modal adalah tingkat pengembalian minimum yang harus dihasilkan oleh
sebuah proyek investasi untuk membayar biaya pembiayaannya. Jika tingkat
pengembalian dari suatu proyek investasi sama dengan biaya modal, maka pelaksanaan
proyek tersebut tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan Ketika sebuah
perusahaan mengidentifikasi dan menjalankan proyek investasi yang menghasilkan
pengembalian yang melebihi biaya modalnya, nilai perusahaan akan meningkat. Oleh
karena itu, penting bagi perusahaan yang memaksimalkan nilai untuk mencoba
menurunkan biaya modalnya.
Pemilihan struktur modal yang optimal merupakan hal yang penting, karena
perusahaan yang ingin memaksimalkan kekayaan pemegang saham akan membiayai
pengeluaran modal baru sampai pada titik di mana tingkat pengembalian marjinal atas
unit terakhir dari modal yang diinvestasikan sama dengan biaya marjinal tertimbang
atas unit terakhir dari pendanaan baru yang akan diperoleh. Akibatnya, untuk
perusahaan yang dihadapkan pada jadwal tetap dari kemungkinan investasi baru, setiap
kebijakan yang menurunkan biaya modal perusahaan akan meningkatkan pengeluaran
modal yang menguntungkan perusahaan dan meningkatkan kekayaan pemegang saham
perusahaan. Intemasionalisasi biaya modal perusahaan adalah salah satu kebijakan
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan topik dan latar bahasan tentang struktur modal internasional dan
biaya modal ?
2. Menjelaskan paradigma dan konsep-konsep tentang struktur modal
internasional dan biaya modal ?
3. Menjelaskan kerangka pikir tentang struktur modal internasional dan biaya
modal?
4. Menjelaskan kesimpulan dan implikasi tentang struktur modal internasional dan
biaya modal?

1
C. Tujuan
1. Untuk megetahui topik dan latar bahasan tentang struktur modal internasional
dan biaya modal;
2. Untuk mengetahui paradigma dan konsep-konsep tentang struktur modal
internasional dan biaya modal;
3. Untuk mengetahui kerangka pikir tentang struktur modal internasional dan
biaya modal;
4. Untuk mengetahui kesimpulan dan implikasi tentang struktur modal
internasional dan biaya modal.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Topik dan Latar Bahasan Tentang Struktur Modal Internasional dan Biaya
Modal
Struktur Modal Internasional dan Biaya Modal ini membahas tentang hubungan
antara struktur modal internasional dan biaya modal. Bahwa perusahaan-perusahaan
Finlandia mulai melakukan internasionalisasi struktur modal mereka dengan
menggalang dana dari sumber-sumber asing maupun domestik. Hal ini dilakukan untuk
menurunkan biaya modal dan meningkatkan akses ke pasar keuangan internasional.
Juga membahas tentang bagaimana penetapan harga aset modal di bawah kepemilikan
asing dapat mempengaruhi biaya modal. Dalam pasar keuangan internasional yang
terintegrasi, biaya modal akan sama di seluruh negara. Namun, dalam pasar yang belum
terintegrasi secara penuh, biaya modal dapat berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor
seperti risiko politik dan risiko mata uang. Jika pasar keuangan internasional terintegrasi
secara penuh, tidak akan menjadi masalah apahkah Perusahaan mengumpulkan modal
dari sumber-sumber domestik atau asing karena biaya modal akan sama di seluruh
negara. Sebaliknya, jika pasar-pasar ini kurang terintegrasi secara penuh, perusahaan-
perusahaan dapat menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya dengan menerbitkan
sekuritas dalam mata uang asing maupun domestik. Pencatatan saham di bursa efek luar
negeri merupakan salah satu cara perusahaan yang beroperasi di pasar modal yang
tersegmentasi untuk mengurangi dampak negatif dari segmentasi dan juga
menginternasionalisasikan struktur modal perusahaan. biaya modal adalah tingkat
pengembalian minimum yang harus dihasilkan oleh sebuah proyek investasi untuk
membayar biaya pembiayaannya. Jika tingkat pengembalian dari suatu proyek investasi
sama dengan biaya modal, maka pelaksanaan proyek tersebut tidak akan
mempengaruhi nilai perusahaan. Ketika sebuah Perusahaan mengindetifikasi dan
menjalankan proyek investasi yang menghasilkan pengembalian yang melebihi biaya
modalnya, nilai Perusahaan akan meningkat. Oleh karna itu, sangat penting bagi
Perusahaan yang memaksimalkan nilai untuk mencoba menurunkan biaya modalnya.
Perusahaan mungkin memiliki insentif untuk menggunakan pembiayaan utang
untuk mengambil keuntungan dari pengurangan pajak atas pembayaran bunga. Di
sebagian besar negara, pembayaran bunga dapat dikurangkan dari pajak, tidak seperti

3
pembayaran dividen. Namun, pembiayaan utang harus diseimbangkan dengan biaya
pembayaran dividen. Namun, pembiayaan utang harus diseimbangkan dengan biaya
keuntungan pajak dari utang dan biaya kebangkrutan yang mungkin timbul
merupakan faktor utama dalam menentukan struktur modal yang optimal. Negara-
negara maju seperti Jerman, Inggris, Swedia, Amerika Serikat, dan Kanada memiliki
rasio utang yang relatif rendah, yaitu di bawah 0,20. Sebaliknya, banyak negara
berkembang seperti Korea, Indonesia, Brasil, dan India cenderung memiliki rasio utang
yang jauh lebih tinggi. Studi di atas menunjukkan bahwa perusahaan cenderung
menggunakan lebih banyak utang di negara-negara di mana manfaat pajak dari utang
lebih besar.
Selain itu, perusahaan cenderung meminjam lebih banyak di negara-negara
dengan hukum yang lebih lemah dan lebih banyak campur tangan pemerintah.
Perusahaan dapat memilih untuk menggunakan utang lebih banyak di negara dengan
sistem hukum yang lebih lemah dan lebih banyak korupsi karena lebih mudah untuk
mengambil alih ekuitas yang dimiliki d a r i luar dibandingkan dengan utang yang
dimiliki. Pemilihan struktur modal yang optimal merupakan hal yang penting, karena
perusahaan yang ingin memaksimalkan kekayaan pemegang saham akan membiayai
pengeluaran modal baru sampai pada titik di mana tingkat pengembalian marjinal
tertimbang atas unit terakhir dari pendanaan baru yang akan diperoleh. Akibatnya,
untuk perusahaan yang dihadapkan pada jadwal tetap dari kemungkinan investasi baru,
setiap kebijakan yang menurunkan biaya modal perusahaan akan meningkatkan
pengeluaran modal yang menguntungkan perusahaan dan meningkatkan kekayaan
pemegang saham perusahaan. Intemasionalisasi biaya modal perusahaan adalah salah
satu kebijakan tersebut. Sekarang, anggaplah pasar keuangan internasional
tersegmentasi dan, akibatnya, investor hanya dapat melakukan diversifikasi di dalam
negeri. Ukuran risiko yang relevan dalam penentuan harga aset adalah beta yang diukur
terhadap portofolio pasar domestik.
Di pasar modal yang tersegmentasi, arus kas masa depan yang sama
kemungkinan besar akan dihargai secara berbeda di berbagai negara, karena mereka
akan dipandang memiliki risiko sistematis yang berbeda oleh investor dari berbagai
negara. Anggaplah pasar keuangan internasional terintegrasi penuh dan, akibatnya,
investor dapat melakukan diversifikasi internasional. Dalam hal ini, portofolio pasar

4
dalam rumus CAPM adalah portofolio pasar "dunia" yang terdiri dari semua asset.
Investor AS dapat berinvestasi di saham perusahaan dengan menggunakan dolar AS dan
bukan kroner Denmark. Morgan Guarantee menerbitkan saham ADR yang mulai
diperdagangkan di pasar over-the-counter (OTC) pada bulan April 1981. perusahaan-
perusahaan Indonesia banyak terdaftar di Australia dan sebaliknya. Demikian pula,
perusahaan-perusahaan Belgia banyak tercatat di Belanda dan sebaliknya. Sarkissian
dan Sehill menafsirkan kecenderungan ini sebagai menyiratkan bahwa preferensi
kedekatan yang sama yang diyakini bertanggung jawab atas "bias negara asal" dalam
kepemilikan portofolio juga dapat memengaruhi pilihan perusahaan atas tempat pencatatan
saham di luar negeri. . Pertimbangkan sebuah perusahaan yang berdomisili di negara di
mana hak-hak pemegang saham tidak dilindungi dengan baik, dan pemegang saham
pengendali (misalnya, keluarga pendiri dan pemegang saham besar) mendapatkan
keuntungan pribadi yang besar, seperti tunjangan, kenaikan gaji, bonus, dan bahkan
pencurian, dari pengendalian perusahaan. Setelah perusahaan mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek New York.
Dalam sebuah survei yang ekstensif terhadap literatur akademis
mengenai keputusan perusahaan untuk melakukan pencatatan saham, Karolyi (1996).
melaporkan, antara lain, bahwa: 1. harga saham bereaksi positif terhadap pencatatan
saham lintas negara. 2. total volume perdagangan pascapencatatan rata-rata meningkat,
dan, untuk banyak isu, volume perdagangan pasar domestik juga meningkat. 3.
likuiditas perdagangan saham meningkat secara keseluruhan eksposur saham terhadap
risiko pasar domestik berkurang secara signifikan dan hanya terkait dengan sedikit
peningkatan risiko pasar global. 4. pencatatan saham lintas batas menghasilkan
pengurangan bersih dalam biaya modal ekuitas rata-rata. 5. persyaratan keterbukaan
yang ketat merupakan hambatan terbesar bagi pencatatan saham lintas batas. juga
menegaskan bahwa pencatatan ganda dapat mengurangi hambatan terhadap arus modal
internasional, yang menghasilkan harga saham yang lebih tinggi dan biaya modal yang
lebih rendah.
Latar belakang bahasan adalah untuk memberikan pemahaman tentang
bagaimana perusahaan-perusahaan dapat memanfaatkan sumber dana dari pasar
keuangan internasional dan bagaimana integrasi pasar dapat mempengaruhi biaya
modal. Dalam era globalisasi dan liberalisasi pasar keuangan internasional, pemahaman

5
tentang struktur modal internasional dan biaya modal menjadi semakin penting bagi
perusahaan-perusahaan yang ingin bersaing di pasar global.

B. Paradigma Dan Konsep-Konsep Tentang Struktur Modal Internasional Dan


Biaya Modal
Ketika sebuah perusahaan memiliki utang dan ekuitas dalam struktur modalnya,
biaya pembiayaannya dapat diwakili oleh biaya modal rata-rata tertimbang. Hal ini
dapat dihitung dengan menimbang biaya pinjaman setelah pajak perusahaan dan biaya
modal ekuitas, dengan menggunakan rasio struktur modal sebagai bobot. Secara khusus,
maka rumusnya sebagai berikut:
R = (1 - X) K, + h (1 - i)i
Keterangan:
K = biaya modal rata-rata tertimbang,
R = biaya modal ekuitas untuk perusahaan dengan leverage,
i = biaya sebelum pajak atas modal utang (yaitu pinjaman), z = tarif pajak
penghasilan marjinal perusahaan, dan
X = rasio utang terhadap total nilai pasar.
Secara umum, baik X dan i meningkat seiring dengan meningkatnya proporsi utang
dalam struktur modal perusahaan. Pada kombinasi optimal antara pembiayaan utang dan
ekuitas, biaya modal rata-rata yang diharapkan (K) akan menjadi yang terendah.
Perusahaan mungkin memiliki insentif untuk menggunakan pembiayaan utang untuk
mengambil keuntungan dari pengurangan pajak atas pembayaran bunga. Di sebagian
besar negara, pembayaran bunga dapat dikurangkan dari pajak, tidak seperti
pembayaran dividen. Namun, pembiayaan utang harus diseimbangkan dengan biaya
kebangkrutan yang mungkin timbul dari utang yang lebih tinggi. Pertukaran antara
keuntungan pajak dari utang dan biaya kebangkrutan yang mungkin timbul merupakan
faktor utama dalam menentukan struktur modal yang optimal.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17.1 oleh Fan, Titman, dan Twite (2012)
menunjukkan bahwa median rasio utang bervariasi dari lebih dari 0,50 untuk Korea
hingga 0,099 untuk Australia. Negara-negara maju seperti Jerman, Inggris, Swedia,
Amerika Serikat, dan Kanada memiliki rasio utang yang relatif rendah, yaitu di bawah
0,20. Sebaliknya, banyak negara berkembang seperti Korea, Indonesia, Brasil, dan India

6
cenderung memiliki rasio utang yang jauh lebih tinggi. Studi di atas menunjukkan
bahwa perusahaan cenderung menggunakan lebih banyak utang di negara-negara di
mana manfaat pajak dari utang lebih besar.

Kesulitan utama dalam menghitung biaya pendanaan (K) perusahaan terkait


dengan biaya modal ekuitas (X). Biaya modal ekuitas adalah imbal hasil yang
diharapkan dari saham perusahaan yang diminta oleh investor. Pengembalian ini sering
diestimasi dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM
menyatakan bahwa tingkat pengembalian ekuilibrium yang diharapkan dari sebuah
saham (atau lebih umum lagi sekuritas apa pun) adalah fungsi linear dari risiko
sistematis yang melekat pada sekuritas tersebut. Secara khusus, tingkat pengembalian
yang diharapkan yang ditentukan oleh CAPM untuk sekuritas ke-i adalah.

CONTOH 71 Ilustrasi Numerik


Misalkan beta domestik AS dari IBM adalah 1,0, yaitu, §Ug = 1,0, yang merupakan
tingkat risiko beta rata-rata. Selain itu, mari kita asumsikan bahwa imbal hasil yang
diharapkan dari portofolio pasar AS adalah 12 persen, yaitu RUS = 12%, dan bahwa
tingkat suku bunga bebas risiko, yang dapat diproksikan dengan tingkat suku bunga
obligasi pemerintah AS, adalah 6%. Jika pasar modal AS tersegmentasi dari pasar

7
modal di seluruh dunia, maka tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham IBM
adalah ditentukan sebagai berikut:

= 6 + (12 - 6) (1.0)
= 12%.
Menurut Harvey (1991) dan Chan, Karolyi, dan Stulz (1992) merasa sulit untuk
menolak versi internasional dari CAPM, yang menunjukkan bahwa pasar keuangan
internasional terintegrasi daripada tersegmentasi. Kelompok peneliti lain, termasuk
French dan Poterba (1991), telah mendokumentasikan bahwa investor sebenarnya
melakukan diversifikasi internasional hanya pada tingkat yang terbatas, dan
menunjukkan bahwa pasar keuangan internasional seharusnya lebih tersegmentasi
daripada terintegrasi. Di sisi lain, dalam sebuah studi yang meneliti integrasi pasar
saham Kanada dan AS, Mittoo (1992) menemukan bahwa saham-saham Kanada yang
tercatat silang di bursa AS dihargai di pasar yang terintegrasi, dan segmentasi lebih
dominan pada saham-saham Kanada yang tidak tercatat silang.
Biaya modal cenderung bervariasi di seluruh negara, karena perbedaan
internasional dalam tingkat integrasi keuangan, kualitas tata kelola perusahaan, kondisi
ekonomi makro, dan faktor lainnya. Dalam sebuah studi, Lau, Ng, dan Zhang (2010)
mendokumentasikan bahwa biaya modal ekuitas memang berbeda secara substansial di
berbagai negara. Sebagai contoh, estimasi biaya modal relatif rendah untuk banyak
negara maju seperti Jepang (7,4), Amerika Serikat (8,5), dan Inggris (8,9), namun cukup
tinggi untuk beberapa negara berkembang seperti India (3,5), Afrika Selatan (14,5), dan
Brasil (16,8).
Secara khusus, Lau dkk. pertama-tama menghitung bias rumah suatu negara
sebagai perbedaan antara persentase kepemilikan reksa dana domestik pada sekuritas
domestik di suatu negara dengan bobot negara tersebut dalam kapitalisasi pasar saham
dunia. Jika bobot suatu negara dalam kapitalisasi pasar dunia adalah 6% dan reksa dana
domestik secara bersama-sama menginvestasikan lebih dari 6% dana investasi mereka
di pasar saham domestik, maka negara tersebut dinilai memiliki home bias. Lau dkk.
kemudian menghitung apa yang disebut "biaya modal implisit" (implicit cost of capital,
ICOC) sebagai proksi untuk biaya modal suatu negara. Untuk setiap perusahaan di suatu
negara, mereka mengestimasi ICOC berdasarkan model-model yang berbeda, seperti

8
yang tersirat dari harga saham saat ini dan perkiraan pendapatan, dan kemudian
mengambil rata-rata dari keempat estimasi tersebut. Untuk setiap negara, estimasi ICOC
tertimbang nilai dari semua perusahaan sampel di negara tersebut kemudian digunakan
sebagai 1COC negara tersebut.
Gambar 17.3 menyajikan tingkat bias domestik dan ICOC untuk masing- masing
dari 38 negara sampel. Perlu dicatat bahwa derajat bias domestik yang dilaporkan dalam
tabel tersebut sebenarnya adalah persentase kepemilikan reksa dana domestik pada
sekuritas domestik di suatu negara dibagi dengan persentase bobot negara tersebut
dalam kapitalisasi pasar dunia dan dinyatakan dalam logaritma natural. Seperti yang
dapat dilihat dari tabel tersebut, tingkat bias domestik berkisar antara 0,70 untuk
Amerika Serikat hingga 7,56 untuk Peru. Amerika Serikat menunjukkan tingkat bias
domestik terendah dan, pada saat yang sama, memiliki biaya modal terendah (8,5),
sedangkan Peru menunjukkan tingkat bias domestik tertinggi dan memiliki biaya modal
tertinggi kedua (16,5), setelah Brasil (16,8).

9
Ketika sebuah negara menunjukkan tingkat bias domestik yang tinggi, seperti
yang terjadi di Peru, maka pembagian risiko global akan terhambat, sehingga
meningkatkan biaya modal negara tersebut. Berdasarkan temuan ini, Lau et al.
menyarankan bahwa pengurangan bias domestik dan pembagian risiko global yang
lebih besar akan membantu mengurangi biaya modal. Selain itu, mereka melaporkan
bahwa transparansi akuntansi juga membantu mengurangi biaya modal.
Novo Industri A/S adalah perusahaan multinasional Denmark yang menguasai
sekitar 50 persen pasar enzim industri dunia. Perusahaan ini juga memproduksi produk
perawatan kesehatan, termasuk insulin. Pada tanggal 8 Juli 1981, Novo mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek New York, dan dengan demikian menjadi perusahaan
Skandinavia pertama yang secara langsung meningkatkan modal ekuitas di Amerika
Serikat. Pada akhir tahun 1970-an, manajemen Novo memutuskan bahwa untuk
membiayai pertumbuhan perusahaan yang telah direncanakan, Novo harus masuk ke
pasar modal internasional. Novo tidak dapat mengharapkan untuk mengumpulkan
semua dana yang diperlukan secara eksklusif dari pasar saham Denmark, yang relatif
kecil dan tidak likuid. Selain itu, manajemen Novo merasa bahwa perusahaan
menghadapi biaya modal yang lebih tinggi daripada pesaing utamanya, seperti Eli Lilly
dan Miles Lab. Oleh karena itu, Novo memutuskan untuk menginternasionalisasikan
biaya modalnya untuk mendapatkan akses ke sumber modal tambahan dan pada saat
yang sama, menurunkan biaya modalnya. Seperti yang dapat dilihat dari Gambar 17.6.
Harga saham Novo bereaksi sangat positif terhadap pencatatan di AS." Saham-saham
Denmark lainnya tidak mengalami kenaikan harga yang sebanding.

10
Sejauh ini, bursa AS dan Inggris merupakan tuan rumah paling populer untuk
pencatatan saham di luar negeri, karena mampu menyatukan kedalaman dan kredibilitas
pasar-pasar ini. Pasar-pasar hosting penting lainnya termasuk Belgia, Fran- cis, Jerman,
Luksemburg, Belanda, dan Swiss, yang masing-masing menjadi tuan rumah bagi lebih
dari 100 saham asing. Pemeriksaan terhadap pameran ini menunjukkan bahwa sampai
batas tertentu, perusahaan-perusahaan tampaknya lebih memilih untuk mencatatkan diri
di pasar-pasar tetangga. Dari 266 pencatatan saham di luar negeri Kanada, 211
pencatatan saham berada di bursa AS.
Secara umum, perusahaan dapat memperoleh manfaat dari pencatatan saham
lintas negara dengan cara berikut:
5. Perusahaan dapat memperluas basis investor potensial, yang mengarah pada
harga saham yang lebih tinggi dan biaya modal yang lebih rendah.
6. Pencatatan silang menciptakan pasar sekunder untuk saham perusahaan, yang
memfasilitasi peningkatan modal baru di pasar luar negeri.
7. Pencatatan silang dapat meningkatkan likuiditas saham perusahaan.
8. Pencatatan silang meningkatkan visibilitas nama perusahaan dan produknya di
pasar luar negeri.
Poin terakhir perlu dibahas secara rinci di sini. Pertimbangkan sebuah
perusahaan yang berdomisili di negara di mana hak-hak pemegang saham tidak
dilindungi dengan baik, dan pemegang saham pengendali (misalnya, keluarga pendiri
dan pemegang saham besar) mendapatkan keuntungan pribadi yang besar, seperti
tunjangan, kenaikan gaji, bonus, dan bahkan pencurian, dari pengendalian perusahaan.
Setelah perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York (NYSE), Bursa
Efek London (LSE), atau bursa luar negeri lainnya yang memberlakukan persyaratan
pengungkapan dan pencatatan yang ketat, pemegang saham pengendali tidak dapat terus
mengalihkan sumber daya perusahaan untuk keuntungan pribadi mereka. Sebagaimana
dikemukakan oleh Doidge, Karolyi, dan Stulz (2001), terlepas dari "ketidaknyamanan"
yang terkait dengan pengawasan publik yang lebih besar dan transparansi yang lebih
baik, pemegang saham pengendali dapat memilih untuk mencatatkan saham perusahaan
di luar negeri, karena pada akhirnya akan lebih baik bagi mereka untuk mengikatkan
diri mereka pada "perilaku yang baik" dan agar dapat mengumpulkan dana untuk
melakukan proyek-proyek investasi yang menguntungkan (dengan demikian

11
meningkatkan harga saham). Hal ini mengimplikasikan bahwa jika perusahaan asing
tidak perlu meningkatkan modal, mereka dapat memilih untuk tidak melakukan
pencatatan saham di AS, sehingga pemegang saham pengendali dapat terus memperoleh
keuntungan pribadi dari perusahaan. Studi yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa
hal-hal lain dianggap sama, perusahaan-perusahaan asing yang terdaftar di bursa AS
dihargai hampir 17 kali lipat lebih tinggi, secara rata-rata, dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak terdaftar di bursa AS, yang mencerminkan pengakuan investor
terhadap peningkatan tata kelola perusahaan yang terkait dengan pencatatan saham di
AS. Karena Bursa Efek London juga memberlakukan persyaratan pengungkapan dan
pencatatan yang ketat, perusahaan- perusahaan asing yang tercatat di bursa tersebut juga
dapat mengalami peningkatan nilai yang positif karena dampak dari tata kelola
perusahaan yang lebih baik.
Menurut Lang, Line, dan Miller (2003) menunjukkan bahwa pencatatan silang
dapat meningkatkan nilai melalui peningkatan lingkungan informasi fmm secara
keseluruhan. Secara khusus, mereka menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan asing
yang melakukan cross-listing di bursa AS menikmati cakupan analis yang lebih besar
dan peningkatan akurasi perkiraan untuk kinerja perusahaan di masa depan
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan cross-listing. Hasil
penelitian ini lebih lanjut menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki cakupan
analis yang lebih besar dan akurasi peramalan yang lebih tinggi memiliki nilai yang
lebih tinggi, dengan asumsi hal-hal lain dianggap sama. Temuan ini konsisten dengan
temuan penelitian lain bahwa perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa secara
umum memiliki biaya modal yang lebih rendah dan tata kelola perusahaan yang lebih
baik.
Struktur Modal Internasional dan Biaya Modal, terdapat beberapa paradigma
dan konsep-konsep yang diulas. Berikut adalah penjelasan singkat tentang paradigma
dan konsep-konsep tersebut:
1. Pendekatan serond: Pendekatan ini diusulkan oleh Stonehill dan Stitzel pada
tahun 1969. Pendekatan ini menyerukan untuk mengadopsi norma pembiayaan
lokal. Dengan mengikuti norma lokal, perusahaan dapat mengurangi
kemungkinan dikritik.

12
2. Struktur modal internasional: Struktur modal internasional adalah cara
perusahaan membiayai operasi mereka di luar negeri. Perusahaan dapat memilih
untuk membiayai operasi mereka dengan menggunakan sumber dana asing atau
domestik.
3. Biaya modal: Biaya modal adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana dari sumber-sumber tertentu. Biaya modal dapat berbeda-beda
tergantung pada sumber dana yang digunakan dan risiko yang terkait dengan
penggunaan sumber dana tersebut.
4. Pencatatan silang internasional: Pencatatan silang internasional adalah proses di
mana saham perusahaan dicatatkan di bursa luar negeri di pasar modal yang
terpisah. Pencatatan silang internasional dapat memberikan manfaat seperti
biaya modal yang lebih rendah dan harga saham yang lebih tinggi.
5. Risiko sistematis dunia: Risiko sistematis dunia adalah risiko yang terkait
dengan pasar keuangan internasional secara keseluruhan. Risiko ini dapat
mempengaruhi harga aset modal di pasar keuangan internasional.
Konsep-konsep tersebut diulas untuk memberikan pemahaman tentang struktur modal
internasional dan biaya modal. Dalam era globalisasi dan liberalisasi pasar keuangan
internasional, pemahaman tentang konsep-konsep tersebut menjadi semakin penting
bagi perusahaan-perusahaan yang ingin bersaing di pasar global.

C. Kerangka Pikir Tentang Struktur Modal Internasional Dan Biaya Modal

Struktur Modal Internasional dan Biaya Modal

Biaya Modal Dipasar Tersegmentasi


Biaya Cataf
Dan Pasar Terintegritas

Biaya Modal Diberbagai Negara Perbatasan Saham

13
Penentuan Harga Aset Modal
Gambaran Keuangan Entitas Anak
Dalam Pencatatan Silang
1. Biaya Cataf
Biaya modal adalah tingkat pengembalian minimum yang harus dihasilkan oleh
sebuah proyek investasi untuk membayar biaya pembiayaannya. Jika tingkat
pengembalian dari suatu proyek investasi sama dengan biaya modal, maka pelaksanaan
proyek tersebut tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan.
2. Biaya Modal Dipasar Tersegmentasi Dan Pasar Integritas
Pasar keuangan internasional tersegmentasi dan, akibatnya, investor hanya dapat
melakukan diversifikasi di dalam negeri. Di sisi lain, anggaplah pasar keuangan
internasional terintegrasi penuh dan, akibatnya, investor dapat melakukan diversifikasi
internasional.
3. Biaya Modal Diberbagai Negara
Biaya modal cenderung bervariasi di seluruh negara, karena perbedaan
internasional dalam tingkat integrasi keuangan, kualitas tata kelola perusahaan, kondisi
ekonomi makro, dan faktor lainnya. Dalam sebuah studi, Lau, Ng, dan Zhang (2010)
mendokumentasikan bahwa biaya modal ekuitas memang berbeda secara substansial di
berbagai negara.
4. Pembatasan Saham
Pertimbangkan sebuah perusahaan yang berdomisili di negara di mana hak-hak
pemegang saham tidak dilindungi dengan baik, dan pemegang saham pengendali
(misalnya, keluarga pendiri dan pemegang saham besar) mendapatkan keuntungan
pribadi yang besar, seperti tunjangan, kenaikan gaji, bonus, dan bahkan pencurian, dari
pengendalian perusahaan.
5. Penentuan Harga Aset Modal Dalam Pencatatan Silang
Pada bagian ini, kami membahas Model Penetapan Harga Aset Internasional
(International Asset Pricing Model/IAPM) di dunia di mana beberapa aset dapat
diperdagangkan secara internasional, sementara yang lain tidak.
6. Gambaran Keuangan Intetitas Anak
Pendekatan mana yang akan digunakan tergantung pada apakah dan sejauh mana
induk perusahaan bertanggung jawab atas kewajiban keuangan anak perusahaan. Ketika
induk perusahaan bertanggung jawab penuh atas kewajiban anak perusahaan, maka

14
struktur keuangan independen anak perusahaan menjadi tidak relevan; yang menjadi
relevan adalah keseluruhan struktur keuangan induk perusahaan.

D. Kesimpulan Dan Implikasi Tentang Struktur Modal Internasional Dan Biaya


Modal
Kesimpulan teoritis dari materi diatas yaitu, dalam pasar keuangan internasional
yang terintegrasi, biaya modal akan sama di seluruh negara. Namun, dalam pasar yang
belum terintegrasi secara penuh, biaya modal dapat berbeda-beda tergantung pada
faktor-faktor seperti risiko politik dan risiko mata uang. Pemilihan struktur modal yang
optimal merupakan hal yang penting, karena perusahaan yang ingin memaksimalkan
kekayaan pemegang saham akan membiayai pengeluaran modal baru sampai pada
titik di mana tingkat pengembalian marjinal tertimbang atas unit terakhir dari
pendanaan baru yang akan diperoleh. Biaya modal cenderung bervariasi di seluruh
negara, karena perbedaan internasional dalam tingkat integrasi keuangan, kualitas tata
kelola perusahaan, kondisi ekonomi makro, dan faktor lainnya.
Adapun implikasi yang dapat diambil dari materi diatas adalah :

1. Integrasi pasar keuangan internasional dapat mempengaruhi biaya modal perusahaan.


Meskipun biaya dana menyatu di antara negara-negara besar dalam beberapa tahun
terakhir, pasar keuangan internasional tidak sepenuhnya terintegrasi. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan nilai pasar mereka
dengan meningkatkan modal di luar negeri secara bijaksana.

2. Aset yang tidak dapat diperdagangkan tidak akan terkena efek limpahan dan dengan
demikian akan dihargai secara murni di dalam negeri hanya jika aset tersebut tidak
berkorelasi sama sekali dengan aset yang dapat diperdagangkan. Model penetapan harga
ini juga mengimplikasikan bahwa jika portofolio pasar domestik dan luar negeri dapat
direplikasi dengan tepat menggunakan aset yang dapat diperdagangkan, semua aset
yang tidak dapat diperdagangkan dan aset yang dapat diperdagangkan akan dihargai
sepenuhnya secara internasional, seakan-akan pasar keuangan dunia telah terintegrasi
secara penuh.

15
3. Kewajiban hukum dan moral induk perusahaan untuk membayar utang anak
perusahaan adalah bahwa induk perusahaan harus memonitor kondisi keuangan anak
perusahaan secara ketat dan memastikan bahwa kondisi keuangan perusahaan secara
keseluruhan tidak terpengaruh secara negatif oleh kondisi keuangan anak perusahaan.
Yang paling penting adalah dampak marjinal dari kondisi keuangan anak perusahaan
terhadap struktur keuangan induk perusahaan di seluruh dunia. Struktur keuangan anak
perusahaan harus dipilih agar biaya modal induk perusahaan secara keseluruhan dapat
diminimalkan.

16
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, dalam pasar
keuangan internasional yang terintegrasi, biaya modal akan sama di seluruh negara.
Namun, dalam pasar yang belum terintegrasi secara penuh, biaya modal dapat berbeda-
beda tergantung pada faktor-faktor seperti risiko politik dan risiko mata uang. Pemilihan
struktur modal yang optimal merupakan hal yang penting, karena perusahaan yang ingin
memaksimalkan kekayaan pemegang saham akan membiayai pengeluaran modal baru
sampai pada titik di mana tingkat pengembalian marjinal tertimbang atas unit
terakhir dari pendanaan baru yang akan diperoleh. Biaya modal cenderung bervariasi di
seluruh negara, karena perbedaan internasional dalam tingkat integrasi keuangan,
kualitas tata kelola perusahaan, kondisi ekonomi makro, dan faktor lainnya.

B. Saran
Menurut pendapat kami, sebaiknya perusahaan-perusahaan yang ingin
melakukan internasionalisasi struktur modal mereka harus mempertimbangkan berbagai
faktor seperti segmentasi pasar keuangan internasional, pembatasan kepemilikan asing,
dan kewajiban hukum dan moral induk perusahaan terhadap anak perusahaan. Selain
itu, perusahaan-perusahaan juga harus memilih struktur keuangan yang tepat agar biaya
modal secara keseluruhan dapat diminimalkan. Dalam konteks pasar keuangan
internasional, liberalisasi dan deregulasi dapat memberikan akses yang lebih besar ke
pasar keuangan internasional, tetapi juga dapat meningkatkan risiko dan volatilitas
pasar. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan dengan hati-
hati sebelum memutuskan untuk melakukan internasionalisasi struktur modal mereka.

17

Anda mungkin juga menyukai