Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIAYA MODAL

DI SUSUN OLEH :

NAMA : THAHIRA WARDANI

NIM : 2124036

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASIR PANGARAIAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang memberikan kemudahan
dan kelancaran sehingga saya bisa melaksanakan Tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan yakni dalam membuat dan menyelesaikan sebuah makalah yang
berjudul “Biaya Modal” Adapun penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Manajemen Keuangan dan Untuk
menambah pengetahuan kita tentang salah satu permasalahan yang terjadi dalam
manajemen keuangan. Penyusun berharap semoga materi yang telah dibuat dan
nantinya akan di presentasikan bisa menambah wawasan dan ilmu bagi kita yang
mendengarkan. Penyusun juga memohon maaf sebesar-besarnya jika di dalam
makalah ini ada kesalahandan kata-kata yang kurang mendukung terkait dengan
tema makalah ini, dan penyusun akan menerima dengan terbuka segala sesuatu
kritik dan saran dari para pihak pembaca. Terimakasih

Mahato, 21 November 2022

Thahira Wardani
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Modal dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.

Pada laporan posisi keuangan, modal perusahaan dicatat pada pasiva yang

menunjukkan sumber dana perusahaan. Dalam melakukan pemenuhan dana,

perusahaan dapat memperoleh dana dari dalam perusahaan (modal sendiri) dan

dari luar perusahaan (modal asing). Modal sendiri adalah modal yang berasal dari

pemilik perusahaan dan yang tertanam didalam perusahaan yang tidak tertentu

lamanya. Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang

sifatnya sementara bekerja didalam perusahaan, misalnya modal dari investor,

kreditur dan perbankan.

Setiap modal asing yang ditanamkan atau diinvestasikan memiliki

biaya modal tersendiri bagi perusahaan. Martono dan Agus (2005: 201),

mendefinisikan biaya modal adalah biaya real yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk memperoleh dana, baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham

biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau suatu operasi

perusahaan.

Terdapat tiga jenis biaya modal, yaitu biaya modal utang, biaya modal

saham preferen dan biaya modal sendiri (biaya modal ekuitas). Namun dalam

Makalah ini hanya membahas mengenai biaya modal ekuitas. Menurut Lukman

Syamsudin (2009) dalam Murtianingsih (2014), biaya modal ekuitas merupakan

tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemilik modal sendiri sewaktu mereka
bersedia menyerahkan dana tersebut ke perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh

modal ekuitasnya dengan dua cara, yaitu dengan mengeluarkan saham baru dan

dengan laba ditahan. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

keagenan (agency theory) yang membahas hubungan antara prinsipal (investor) dan

agen (manajemen perusahaan).

Konsep biaya modal ekuitas berkaitan dengan konsep tingkat keuntungan

yang disyaratkan (required rate of return) yang dapat dilihat dari sisi investor dan

dari sisi perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang

diharapkan mencerminkan tingkat resiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan dari

sisi perusahaan, besarnya tingkat keuntungan yang disyaratkan merupakan biaya

modal ekuitas yang harus dikeluarkan untuk mendapat modal tersebut. Secara umum,

resiko perusahaan yang tinggi berakibat tingkat keuntungan yang diminta oleh

investor juga tinggi dan menyebabkan biaya modal ekuitas yang dikeluarkan

perusahaan juga tinggi.


1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas,maka masalah


yang di hadapi adalah :
1. Pengertian Biaya dan Modal
2. Hubungan antara Biaya dan Modal
3. Konsep Biaya Modal
4. Macam-macam Biaya Modal
5. Faktor yang mempengaruhi Nilai komposisi biaya modal

1.3 TUJUAN MEMPELAJARI BIAYA DAN MODAL


Secara umum tujuannya adalah untuk memahami dan mampu menghitung biaya modal
secara individual dan keseluruhan.
Secara khusus tujuannya adalah mampu menjelaskan arti biaya modal,dan fungsi baiaya
modal. Menghitung Biaya Modal secara Individual maupun Keseluruhan
BAB II

PEMBAHASAN

1.4 DEFENISI BIAYA DAN MODAL

A.Pengertian Biaya

Dalam ilmu bisnis dan akuntansi, pengertian biaya adalah nilai moneter atau jumlah uang
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.

Beban yang dikeluarkan mencakup persediaan, bahan baku, tenaga kerja, produk, peralatan,
layanan, dan lainnya.

Jumlah yang dikeluarkan dicatat dalam catatan pembukuan sebagai beban.

Dari sudut pandang penjual, jika mereka dapat menjual barang dengan harga yang sama
dengan beban produksi, maka mereka akan mencapai BEP (Break Even Point) adalah titik
keseimbanagn hasil dari pendapatan dan modal yang dikeluarkan.

Artinya mereka tidak akan kehilangan uang dari penjualan mereka, tetapi juga tidak
mendapatkan keuntungan.

Sebaliknya dari sudut pandang pembeli, biaya suatu produk disebut sebagai harga.

Harga yang dimaksud adalah jumlah yang dibebankan oleh penjual terhadap suatu produk
yang sudah termasuk beban untuk membuat produk tersebut dan mark-up(peningkatan harga
atau jumlah rupiah yang telah ditambahkan pada biaya dari sebuah produk
untukmemproduksi harga jual) yang ditambahkan oleh penjual untuk menghasilkan
keuntungan.

B. Pengertian Modal

Modal memiliki banyak arti yang berhubungan dalam ekonomi, finansial, dan accounting.


Dalam finansial dan accounting, modal biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial,
terutama dalam penggunaan awal atau menjaga kelanjutan bisnis. Awalnya, dianggap bahwa
modal lainnya, misal modal fisik, dapat dicapai dengan uang atau modal finansial. Jadi di
bawah kata "modal" berarti cara produksi. Modal berbentuk uang atau barang yang dapat
digunakan untuk berdagang atau melepas uang dengan tujuan menghasilkan sesuatu yang
menambah kekayaan. Tujuan dari keberadaan modal adalah memperoleh keuntungan yang
nilainya lebih dari barang atau uang awal yang digunakan.

C. Konsep Biaya Modal

* Biaya Modal adalah biaya yang secara Rill harus ditanggung oleh perusahaan untuk
memperoleh Dana baik yang berasal dari hutang,saham preferen,saham biasa,maupun laba
ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.

* Penentuan besarnya biaya modal dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya rill
yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Modal yang
dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan terdiri dari modal asing dan modal sendiri.

D. Konsep Biaya Modal (2)

Dari sisi investor,Tinggi rendahnya required rate of return merupakan tingkat keuntungan
sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan dana merupakan biaya modal yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan modal sendiri.

E. Konsep Biaya Modal (3)

*Biaya Modal dapat dihitung berdasarkan biaya masing-masing sumber dana -> Biaya Modal
individual.

*Jika Perusahaan menggunakan beberapa sumber modal,maka biaya modal yang dihitung
adalah biaya modal rata-rata (Weighted Average Cost of Capital = WACC) dari semua model
yang digunakan.

*Konsep biaya modal erat hubungannya dengan Konsep mengenai tingkat keuntungan yang
diisyaratkan (required rate of return)

1.5 Jenis Biaya Modal

A.Biaya Modal Individual ( Hutang Jangka Panjang)

*Hutang Jangka Panjang terdiri dari Hutang Bank.Obligasi dan hutang Hipotik.

*Biaya Modal dari penggunaan hutang jangka panjang dihitung dengan cara : Biaya hutang
sesudah pajak = Biaya hutang sebelum pajak ( 1- tingkat pajak )

Rumus : Kt = Kb (1-t)

Dimana :
Kt = Biaya Hutang sesudah pajak

Kb = Biaya Hutang sebelum pajak atau tingkat bunga hutang

t = Tingkat pajak

Contoh : PT.X Mengajukan pinjaman ke bank ABC dengan tingkat bunga pertahun adalah
10% , Tingkat pajak penghasilan 40%

Penyelesaian : Biaya Hutang setelah pajak adalah : Kt = Kb ( 1-t ) = 0,10 ( 1-0,4) = 0,06 = 6%

B. Biaya Modal Individual ( Obligasi )

*Biaya penggunaan hutang jangka panjang biasanya berasal dari obligasi.

Rumus = Kd = I + (N-Nb) / n
(Nb + N) / 2

Dimana :

I = Bunga Obligasi satu tahun dalam rupiah

N = Harga nominal obligasi akhir umurnya

Nb = Nilai bersih penjualan obligasi

n = umur obligasi

Contoh : PT.X mengeluarkan obligasi dengan nominal perlembar Rp.25.000 dengan umur 10
tahun. Hasil penjualan netto yang diterima perusahaan sebesar Rp. 24.250 bunga pertahun
4% dengan tingkat pajak 30%.

Penyelesaian : Bunga pertahun = Rp.25.000 x 4% = Rp.1000

Kd = 1.000 + (25.000 – 24.250) / 10 = 1000 + 75 = 0,0437 = 4,37%


(24.250 + 25.000) / 2 25.625

Kd = 4,37% (1-0,3) = 3,06%


C. Biaya Modal Individual ( Saham Prefen )

*Biaya saham prefen diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh
pemegangsaham prefen.

*Biaya saham modal prefen berupa deviden(pendapatan) yang besarnya tetap

Rumus : Kp = Dp / Pn

Dimana :

Kp = Biaya saham preferen

Dp = Deviden saham preferen

Pn = Harga saham preferen

Contoh : PT.X menjual saham preferen dengan nominal Rp.15.000,- harga jual saham
preferen sebesar Rp.18.900,- Deviden tiap tahun Rp.1.500,- Biaya penerbitan saham setiap
lembar sebesar Rp.150

Penyelesaian : Kp = 1.500 / (18.900 – 150) = 8%

D. Biaya Modal Individual (Saham Biasa)

*Biaya modal saham biasa merupakan biaya yanag dikeluarkan oleh perusahaan yang
memperoleh dana dengan menjual saham biasa untuk investasi.

*Biaya modal saham biasa dapat mengalami peningkatan secara internal dengan menahan
laba atau secara eksternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru.

*Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak diperoleh sebagai deviden.

Rumus : Ke = (D1 / P0) + g

Dimana :

Ke = Biaya modal saham biasa


D1 = Deviden yang diharapkan pada tahun pertama
P0 = harga pasar saham sekarang
g = pertumbuhan deviden saham pertahun

Contoh : Jika deviden saham PT.X diharapkan tumbuh sebesar 10% pertahun,sedangkan
deviden yang diharapkan pada tahun pertama sebesar Rp.160 dan harga pasar saham
sekarang Rp.2.160

Penyelesaian : Ke = (D1 / Pe) + g


= (160/2.160) + 0,1
= 0,074 + 0,1
= 0,174 x 100 = 17,4%

E. Biaya Modal Individual (Laba Ditahan)

Bila penggunaan dana yang berasal dari laba ditahan (retained earning) juga ada biayanya.
Besarnya Biaya penggunaan dana yang berasal dari laba ditahan adalah sebesar biaya
penggunaan dana yang berasal dari saham biasa.

F. Biaya Modal Individual (Emisi Saham Biasa Baru)

Rumus : k e = D1 +g
P0(1 – F)

Dimana :

Ke = Biaya modal saham biasa


D1 = deviden yang diharapkan pada tahun pertama
P0 = Harga pasar saham sekarang
g = pertumbuhan deviden saham pertahun
F = Biaya emisi

Contoh : Suatu perusahaan mendapat keuntungan Rp.4.000 perlembar saham. Dan dibayar
sebagai deviden sebesar Rp.2.000 Harga perlembar saham Rp.40.000 tingkat pertumbuhan
deviden sabesar 5%. Perusahaan akan mengeluarkan saham baru dengan biaya emisi 10%.
Hitunglah biaya emisi saham baru.
Ke = 2.000 + 0,05
4.000 (1 – 0,01)

Ke = 0,055 + 0,05 = 0,105 = 10,5%

G. Biaya Modal Keseluruhan

*Biaya modal keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya
atas modal yang digunaka oleh perusahaan.
*Biaya modal yang diperhitungkan merupakan biaya modal dari seluruh jenis yanag
digunakan.
*Biaya modal keseluruhan bermanfaat dalam kaitannya dengan penilaian usulan investasi
jangka panjang.
*Karena biaya modal dari masing-masing sumber dana berbeda, maka menetapkan biaya
modal perusahaan secara keseluruhan dihitung dengan WACC

Rumus : WACC = Wd.Kd (1-T) + Wp.Kp + We.Ke


1.5 Faktor yang mempengaruhi Nilai komposisi biaya modal
1. Faktor yang tidak dapat dikendalikan perusahaan
a. Tingkat suku bunga
b. Tarif pajak
2. Faktor yang dapat dikendalikan perusahaan
a. Kebijakan sturuktur modal
b. Kebijakan deviden
c. Kebijakan investasi
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-biaya-jenis-jenis-dan-klasifikasi-dalam-akuntansi-
adalah/#Pengertian_Biaya

https://id.wikipedia.org/wiki/Modal

https://www.scribd.com/presentation/250832547/BIAYA-MODAL

Anda mungkin juga menyukai