Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Managemen Keuangan Lanjutan tentang Biaya Modal tentang biaya modal.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak mendapatkan bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun penyusunan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.

Bandung, 12 September 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulis ................................................................................................2
BAB II PENDAHULUAN ....................................................................................3
2.1 Konsep Biaya Modal

2.1.1

Pengertian Biaya Modal

2.1.2

Arti Penting Biaya Modal 4

2.1.3

Faktor-faktor yang Menentukkan Biaya Modal

2.2 Komponen Biaya Modal 5


2.2.1

Cash of Debt

2.2.2

Biaya Modal Saham Preferen

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................13


3.1 Kesimpulan

13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Modal yang dibutuhkan untuk membiayai oprasi perusahaan terdiri atas modal
asing dan modal sendiri. Modal asing merupakan modal yang berasal dari
pinjaman pada kreditur, supplier dan perbankan. Sedangkan modal sendiri
merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan, baik dari pemilik
perusahaan (pemegang saham) maupun laba yang tidak di bagi (laba ditahan). Di
dalam memenuhi modal yang dibutuhkan tersebut perusahaan dapat menerbitkan
dan menjual surat berharga berupa obligasi (modal pinjaman) dan saham (modal
sendiri).

Surat

berharga

tersebut

dijual

kepada

para

investor

yang

mengiginkannya. Apabila perusahaan menjual surat berharga kepada investor,


maka perusahaan berkewajiban memberikan hasil (return) yang dikehendaki oleh
investor tersebut. Hasil yang dikehendaki oleh investor tersebut, bagi perusahaan
merupakan biaya yang disebut dengan biaya modal seperti biaya bunga, biaya
penurunan nilai surat berharga, dan biaya lain yang berkaitan dengan perolehan
modal tersebut.
1.2.

Rumusan Masalah
1. Pengertian dan arti penting dari biaya modal
2. Menentukan komponen biaya modal
3. Biaya modal pinjaman jangka panjang (Cost of Debt)

4. Biaya modal saham preferen (Cost of Preferred Stock)


1.3.

Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian dan arti penting biaya modal.
2. Menentukan dan menjelaskan komponen biaya modal.
3. Menentukan biaya modal saham preferen
4. Menentukan biaya modal pinjaman jangka panjang (cost of debt)

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Biaya Modal (Cost of Capital)


2.1.1

Pengertian Biaya Modal


Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana untuk membiayai perusahaan.

Setiap dana yang digunakan oleh perusahaan mempunyai biaya modal yang
harus ditanggung.
Modal (capital) merupakan faktor produksi yang dibutuhkan dan seperti
faktor-faktor produksi lainnya, modal mempunyai biaya. Biaya setiap komponen
disebut biaya komponen (component cost) dari jenis modal tertentu.
Modal yang dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan terdiri atas
modal asing dan modal sendiri. Modal asing adalah modal yang berasal dari
pinjaman para kreditur suplier dan perbankan. Sedangkan modal sendiri
merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan baik dari pemilik
perusahaan (pemengang saham) maupun laba yang tidak dibagikan (laba
ditahan). Apabila perusahaan menjual surat berharga kepada investor, maka
perusahaan berkewajiban memberikan hasil (return) yang dikehendaki oleh
investor tersebut, bagi perusahaan merupakan biaya yang disebut biaya modal
seperti :biaya bunga, biaya penurunan surat berharga, dan biaya lain yang
berkaitan dengan perolehan modal tersebut.
Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham

preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau
operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana yang diperlukan.
2.1.2

Arti Penting Biaya Modal


Perhitungan biaya penggunaan modal adalah penting berdasar tiga alasan

berikut:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan meminimumkan biaya modal.
2. Estimasi tentang biaya modal diperlukan untuk menentukan Capital
budgeting.
Estimasi biaya modal diperlukan untuk menentukan kebijakan lain,
misalnya adalah kebijakan mengenai leasing dan modal kerja.
2.1.3

Faktor-faktor yang Menentukkan Biaya Modal


Faktor-faktor yang Menentukan Biaya Modal
Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:
a. Keadaan-keadaan umum perekonomian.
Faktor ini menentukan tingkat bebas risiko atau tingkat hasil tanpa risiko.
b. Daya jual saham suatu perusahaan.
Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil minimum para investor
akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
c. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen.

Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau


memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko
perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat hasil
minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat
pula.
d. Besarnya pembiayaan yang diperlukan.
Permintaan modal dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya modal
perusahaan.
2.2 Komponen Biaya Modal
2.2.1

Biaya Modal Pinjaman Jangka Panjang (Cost of Debt)


Biaya Modal pinjaman jangka panjang adalah biaya sesudah pajak saat ini

untuk mendapatkan dana panjang melalui pinjaman. Contoh : dana yang


diperoleh melalui penerbitan dan penjualan obligasi.
Permintaan dana jangka panjang umumnya berasal dari perusahaan yang
dilakukan dengan menerbitkan instrumen keuangan (sekuritas) berjangka
panjang, seperti saham dan obligasi. Dikatakan berjangka panjang karena dana
yang tertanam dalam saham berarti akan tertanam selamanya dalam perusahaan
tersebut, sedangkan untuk obligasi umumnya paling tidak memerlukan waktu
lima tahun baru dilunasi. Saham menunjukkan bukti kepemilikan, sedangkan
obligasi merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh

perusahaan dengan nilai nominal tertentu , jangka waktu tertentu , dan


memberikan bunga.
Untuk menghitung besarnya biaya modal hutang jangka panjang dapat
digunakan dua cara yaitu :
a

Metode Short Cut/ Ringkas/Approksimasi


i . M + ( M P ) :n
( M P ) :2

Kdb =

Kd=Kdb (1T )
Ki=

Kd
1f

= Bunga bersih (kupon obligasi)

=Nilai pinjaman pada masa pelunasan ( nilai nominal)

=Nilai bersih pinjaman setelah dipotong biaya flotasi

(harga emisi)
n
b

=Umur pinjaman

Metode Akurat / Interpolarisasi / Present Value


n

Kdb =

Mt
M
+
(1+i .Kdb)
t
(1+ Kdb)n
t =1

P=0

Kd=Kdb (1T )
Ki=

Kd
1f

Hal-hal yang berkaitan dengan biaya hutang jangka panjang atau pinjaman
jangka panjang serta obligasi antara lain , yaitu :
a. Hasil bersih (net proceeds)

Kebanyakan hutang jangka panjang perusahaan diperoleh melalui


penjualan surat obligasi. Hasil bersih (net proceeds) adalah dana yang
sebenarnya diterima dari penjualan surat-surat berharga. Flotation cost
adalah jumlah biaya total yang dikeluarkan untuk menerbitkan dan
menjual surat-surat berharga yang mengurangi hasil bersih (net
proceeds) dari penjualan obligasi, apakah dijual dengan premi, diskon
atau pada nilai nominalnya (par/face value).
b. Biaya hutang sebelum pajak
Biaya hutang sebelum pajak, untuk obligasi dapat diperoleh dengan 3
cara yaitu berdasarkan penetapan, perhitungan biaya dan perkiraan
biaya.
c. Biaya hutang sesudah pajak
Biaya modal harus dinyatakan dengan dasar setelah pajak. Bunga
pinjaman dapat mengurangi pajak karenanya mengurangi pendapatan
kena pajak. Pengurangan pendapatan kena pajak adalah sebesar
perkalian bunga pinjaman dan tingkat pajak. Biaya hutang sesudah
pajak adalah biaya hutang sebelum pajak dikali satu dikurangi tingkat
pajak.
Biaya hutang setelah pajak (kd) = Tingkat bunga atas hutang penghematan pajak
= ki ( kd.t )
= ki ( 1 - t )

Contoh Kasus :
PT. Indrajati mengeluarkan obligasi yang berumur 4 tahun, dengan nilai
nominal Rp. 500.000 per lembar, Bunga 20% per tahun. Harga jual obligasi
sebesaar Rp. 460.000 per lembar dengan biaya emisi 2%. Tentukan biaya
hutang/obligasi yang ditanggung perusahaan jika perusahaan termasuk
kelompok pembayar pajak 30%.
a. Metoder Ringkas
K db=

i . M + ( M P ) :n
x 100
( M P ) : 2

K db=

20 (500.000)+ (500.000460.000 ) :4
( 500.000460.000 ) : 2

K db=22.92
Artinya : tingkat pendapatan yang diharapkan oleh para pemegang obligasi
atau kreditur sebesar 22,92%
Biaya modal dari hutang (obligasi) setelah pajak dan biaya flotasi sebesar
K db=Kdb( 1T ) ; T=tarif pajak
K db=Kdb( 1T )

K db=22,92(130 )
Kdb=16,04

K i=

Kd
0,1637
=
=0,1637=16,37
1f 10,02

Biaya yang dikeluarkan secara rill oleh perusahaan adalah 16,37%

b. Metode Akurat
Seperti contoh diatas, tetapi menggunakan metode akurat
Untuk menyeleseikan pehitungan ini perlu dihitung dengan cara cobacoba melalui perhitungan present value. Misalnya dengan tingkat Kd
21% dan 24%
-

Jika Kdb=21%

[(20%x500.000)(PVIFA21%,4)+(500.000)(PVIF21%,4)]-460.000= 0
[(100.0000)(2,540) + (500.000)(0,4267) ]- 460.000 = 27.500
-

Jika Kdb=24%

[(24%x500.000)(PVIFA24%,4)+(500.000)(PVIF 24%,4)]-460.000= 0
[(100.0000)(2,404) + (500.000)(0,423) ]- 460.000 = -8.100
Artinya tingkat Kdb berada pada kisaran 21% s.d 24%. Untuk
menentukkan tingkat Ki yang sesungguhnya, maka perlu dihitung
dengan intepolasi linier, sbb:
Kdb=0,21+

27.500
(0,240,21)
27.500+8100

Kdb=0.2332 x 100 =23,32

2.2.2

Biaya Modal Saham Preferen


Saham preferen merupakan bentuk kepemilikan perusahaan yang

pemegangnya menerima dividen sebelum pendapatan perusahaan dibagikan


kepada pemegang saham biasa. Dividen saham preferen dinyatakan dalam mata
uang pertahun atau dinyatakan dalam persentase pertahun.
Saham preferen sebagian besar membayar dividen tetap pada interval
waktu yang teratur (setahun, setengah tahun, kuartalan, atau bulanan). Saham

10

preferen tidak mempunyai batasan waktu (jatuh tempo) dan memberi


pembayaran dividen. Oleh karena itu, digunakan pendekatan dalam penilaian
saham preferen.
Saham preferen adalah saham yang memberikan dividen yang tetap
besarnya. Besarnya dividen tidak dipengaruhi oleh laba yang diperoleh oleh
perusahaan. Sayangnya pembayaran dividen saham preferen tidak dapat dipakai
sebagai pengurang pajak. Dengan kata lain, pembayaran dividen saham preferen
dilakukan terhadap laba setelah pajak. Kadang saham preferen memberikan
dividen yang kumulatif. Artinya apabila pada tahun lalu perusahaan rugi, maka
besarnya dividen akan ditunda untuk dibayarkan keseluruhannya pada tahun ini.
Kadang-kadang saham preferen juga mempunyai participating feature. Artinya,
setelah para pemegang saham preferen menerima dividen sebesar Rp. 160, dan
ternyata pemegang saham biasa memperoleh dividen sebesar Rp. 250, maka para
pemegang saham preferen akan mendapat tambahan dividen sebesar Rp. 90.
Berapa lama periode kumulatif dan ada tidaknya participating feature akan
ditentukan dalam rapat pemegang saham. Umumnya pemegang saham preferen
tidak berhak memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Meskipun demikian, variasi mungkin dijumpai sesuai dengan anggaran dasar
perusahaan.
Dalam prakteknya pembagian dividen dikaitkan dengan laba yang
diperoleh oleh perusahaan dan tersedia bagi pemegang saham. Laba ini di
tunjukkan dalam laporan rugi laba sebagai baris terakhir dalam laporan keuangan

11

(karenanya disebut sebagai bottom line), dan disebut sebagai laba setelah pajak
(Eernings After Taxes, EAT).
Dividen tunai merupakan distribusi kas kepada pemegang saham. Dividen
saham adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kepada pemegang saham
secara proporsional. Dividen ini mencerminkan kapitalisasi laba secara
permanen. Pemegang saham menerima tambahan saham sebagai pengalihan
saldo laba ke akun modal.
Untuk menentukan besarnya biaya modal saham preferen dihitung dengan
menggunakan rumus , yaitu sebagai berikut :
Rumus:

K x p=

Dp
Pn

Keterangan:
kp = Biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
Pn = Harga bersih pada saat penjualan (harga proses)

Contoh Kasus

12

PT Utama mengeluarkan saham preferen 10% dengan nilai nominal sebesar Rp


200 tiap lembar. Biaya penerbitan dan penjualan ditaksir sebesar Rp 15/lembar.
Perusahaan ingin menentukan biaya dari saham preferen :

Deviden Tahunan = 10% x Rp 200= Rp 20


Hasil Bersih = Rp 200 Rp 15 = Rp 185

Kp=

20
185

= 10.81%

13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena
dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari
investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi
sekurang-kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak
perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana
yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan
bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada
tingkat risiko tertentu.
Biaya modal terdiri dari biaya modal hutang jangka panjang . biaya modal
saham preferen , biaya modal saham biasa , biaya modal saham laba ditahan dan
biaya modal saham rata-rata tertimbang . Tapi dari seluruh komponen biaya
modal biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata
tertimbang (Weighted Cost of Capital atau WACC). Namun tidak semua
komponen modal diperhitungkan dalam menentukan WACC. Hutang dagang
(accounts payable) tidak diperhitungkan dalam perhitungan WACC. Yang
diperhitungkan dalam WACC adalah Perimbangan hutang jangka panjang ,
saham preferen , saham biasa ,dan laba ditahan.
DAFTAR PUSTAKA

14

Gitman, Lawrence J. Principles of Managerial Finance. 2012. Pearson Education


Limited. England.
Martono dan Agus. Manajemen Keuangan. 2002. Ekonisia. Yogyakarta.
Herry

2014

Biaya

Modal

(Cost

Of

Capital).

http://herry.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7098/BIAYA+MODAL+
(COC).doc
Ely . 2008 . Biaya Modal .http://blogelytekonomi.blogspot.com/2008/02/biayamodal.html.

Anda mungkin juga menyukai