Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL ILMIAH

METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pengampuh :
Dr. Muntu Abdullah, SE, M. Si, Ak, CA, ACPA

Diajukan Untuk Memenuhi


Tugas Metodologi Penelitian

OLEH :
RIZKA ELIATI LA HARUN
B1C119050

KELAS A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
PERAN STRATEGI AKUNTAN DALAM MENGHADAPI
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN TANTANGAN ERA SOCIETY 5.0

Rizka Eliati La Harun

B1C119050
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas HaluOleo

ABSTRAK

Artikel ini menbahas mengenai Peran Stategi Akuntan dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan
Tantangan Era Sociaty 5.0. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi Peran Strategi Akuntan dalam
Menghadapi Revolusi 4.0 dan Tantangan yang akan dihadapi akuntan di Era Society 5.0. Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dimana data yang diambil bersumber dari kajian Literatur-literatur melalui
Journal dan internet. Kesimpulannya didasarkan pada kelompok pendapat ahli, baik ahli akuntansi
maupun ahli dalam bidang teknologi informasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Apa
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa akuntan harus memiliki strategi untuk Menghadapi
tantangan revolusi akuntansi. Strategi yang bisa dilakukan, seperti memastikan Anda mendapatkan
sertifikasi, berorientasi pada tujuan, mengatur waktu manajemen, selalu up to date, dan menggunakan
perangkat lunak untuk memaksimalkan kinerja. untuk menghadapi Tantangan era society 5.0, akuntan
perlu melakukan lima hal: berinvestasi dalam pengembangan keterampilan digital, menerapkan prototipe
teknologi baru, Learning by doing, pendidikan berbasis sertifikat internasional, dan responsif Untuk
perubahan industri, bisnis, perkembangan teknologi dan kurikulum dan pembelajaran berbasis
keterampilan digital manusia (untuk lembaga pendidikan).

Kata Kunci: Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, Strategi Profesi Akuntan, Akuntan

I. Pendahuluan

Revolusi industri 4.0 adalah industri yang menggabungykan teknologi otomatisasi dan pertukaran
data dalam teknologi manufaktur. Revolusi 4.0 adalah era penerapan teknologi modern seperti teknologi
fiber (fiber technology) dan sistem jaringan terintegrasi (integrated network) yang bekerja disetiap
aktivitas ekonomi dari produksi hingga konsumsi, demikian dikutip dari buku bertajuk 'Lebih Dekat
dengan Industri 4.0' oleh Akmal. Istilah revolusi industri 4.0 juga dikenal sebagai "internet of things"
(IoT), yang mulai menyentuh dunia virtual, bentuk konektivitas manusia, mesin dan data.

Memasuki era industry 4,0 manusia berlomba-lomba untuk dapat bersaing dengan yang lainnya
agar tetap dapat bertahan, salah satunya dengan cara meningkatkan kualifikasi dan kemampuan yang
dimilikinya agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Apalagi dalam industry 4.0 manusia
tidak hanya di hadapkan pada persaingan dengan manusia yang lain, tetapi juga pada eksistensi
technology digital yang semakin canggih.

Oleh karena hal tersebut banyak kekhawatiran akan beberapa profesi atau pekerjaan yang
mungkin akan tergantikan dengan adanya sistem otomatisasi technology digital, sehingga eksistensi
manusia akan tergantikan oleh teknologi. Salah satunya adalah profesi akuntan, dimana biasanya para
akuntan misalnya yang bekerja sebagai audit akan mengerjakan pekerjaan mereka melalui tindakan atau
aktivitas manual, sekarang karena semakin berkembangnya teknologi digital mulai banyak system atau
software audit keuangan, sehingga menyebabkan eksistensi akuntan sedikit tergantikan oleh software
tersebut karena dirasa lebih praktis dan ekonomis.

Karena kekhawatiran tersebut, banyak akuntan baru yang ketika hendak terjun kedalam dunia
profesi akuntan yang sebenarnya, mereka kurang atau bahkan tidak bisa besaing dengan lingkungannya
yang sudah semakin berkembang di zamannya. Apalagi dengan pengalaman yang minim dan tingkat
kualifikasi yang belum menjanjikan menjadikan mereka semakin sulit bersaing di lingkungan profesinya.

II. Pembahasan

a) Peran Akuntansi

Akuntansi merupakan salah satu tulang punggung suatu bisnis (Sleekr, 2017). Berikut empat
peran penting akuntansi:

1. Sebagai Pengendali Keuangan. Peran penting akuntansi sebagai pengendali keuangan, dapat kita
lihat dari data-data keuangan yang ada dalam bisnis kita. Data tersebut merupakan informasi yang
dapat memberitahukan kepada pemilik bisnis, apakah usahanya mendapatkan kerugian atau
keuntungan. Dengan adanya informasi tersebut, maka akuntansi berperan untuk mengendalikan
dan mengontrol keuangan serta memberikan evaluasi tentang performa bisnis yang berjalan.

2. Sebagai Penyedia Informasi dan Jawaban Tentang Keuangan. Ini merupakan peran dasar bagi
akuntansi dalam bisnis. Perusahaan atau bisnis yang Anda jalankan sebaiknya melakukan
pencatatan setiap transaksi keuangan yang terjadi dengan rapi. Bagian akuntansi dari bisnis Anda
nantinya bisa menyediakan informasi tentang keuangan yang lebih akurat dari data –data
transaksi yang sudah dicatat dalam buku besar atau dengan bantuan software akuntansi khusus.

3. Membantu Para Stakeholders dalam Mengambil Keputusan. Adanya informasi keuangan bisnis
dalam perusahaan Anda, tentunya bisa membantu para stakeholder yang merupakan bagian dari
eksternal bisnis untuk lebih mudah dalam mengambil keputusan. Stakeholder membutuhkan
informasi akuntansi, karena mereka tidak pernah berinvestasi tanpa melihat dan berpegang pada
laporan data akuntansi yang selalu up to date serta akurat.

4. Sebagai Penghubung dengan Pihak Ketiga. Peran akuntansi ternyata tidak saja menjadi penting
untuk pihak internal perusahaan, tapi juga eksternal perusahaan seperti para stakeholder. Akuntan
nantinya akan menjembatani pengambilan keputusan dengan pihak ke tiga, vendor, dan pihak
lainya terkait dalam laporan keuangan yang dibuat. Tidak hanya itu, akuntansi ini juga dapat
membantu hal lainya, seperti hal pembayaran pajak dan pemeriksaan auditor.

b) Strategi Profesi Akuntan

Profesi akuntan juga sebaiknya memiliki strategi untuk menghadapi tantangan tersebut dan
revolusi akuntansi. Strategi akuntan apa saja yang perlu Anda terapkan untuk menjadi akuntan
profesional handa di era digital.

Revolusi akuntansi dibutuhkan untuk menyiapkan akuntan menghadapi pesatnya perkembangan


era digital. (Image Source: Pexels)

1. Pastikan sudah memiliki sertifikasi. Menjadi seorang akuntan profesional harus memiliki
sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga akuntansi nasional maupun internasional. Di Indonesia,
lembaga tersebut diantaranya adalah Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BSNP) dan Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI). Sertifikasi untuk akuntan publik yang banyak digunakan di Indonesia
adalah CPA atau Certified Public Accountant yang dikeluarkan Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI).

2. Dengan memiliki sertifikat tersebut, keabsahan dan legalitas sebagai seorang akuntan tentu
semakin kuat. Selain sertifikasi yang diakui di Indonesia, akuntan profesional juga perlu untuk
mendapatkan sertifikasi dari lembaga akuntan internasional. Hal ini selain menyangkut legalitas
juga akan meningkatkan daya saing seorang akuntan dalam menghadapi era digital.

3. Buat orientasi tujuan. Kunci sukses seseorang adalah tentang bagaimana dia menentukan
orientasi dan tujuan hidupnya. Begitu pula dengan profesi akuntan, dengan memiliki tujuan yang
jelas maka akan mengetahui apa saja yang harus dikerjakan. Dengan bisa membuat tujuan dengan
cara berjangka, seperti jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Pastikan juga
membuat tujuan yang sesuai dengan kemampuan sebagai seorang akuntan profesional, termasuk
menguasai bidang teknologi informasi. Karena di era digital dan Revolusi Industri 4.0, khususnya
revolusi akuntansi, semua pekerjaan tidak bisa terlepas dari teknologi dan internet.

4. Membuat manajemen waktu. Langkah berikutnya adalah membuat manajemen waktu. Profesi
akuntan sering kali disebut-sebut sebagai profesi yang menyita waktu karena seorang akuntan
harus menganalisis semua arus keuangan sebuah perusahaan dengan teliti. Kecepatan waktu dan
ketelitian menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

5. Selalu up to date. Di era digital dan perkembangan teknologi seperti sekarang, arus informasi
berjalan begitu cepat. Jika sebelumnya mengandalkan koran, majalah, atau media elektronik lain,
kini informasi seolah berada dalam genggaman. Teknologi internet telah mengubah pandangan
seseorang dalam mendapatkan informasi, termasuk dalam dunia akuntansi. Hampir setiap saat
selalu ada berita ter-update. Baik di bursa saham, perkembangan ekonomi, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, profesi seorang akuntan di era digital harus selalu up to date untuk mendapatkan
informasi terkini. Terlebih lagi, kini bermunculan inovasi-inovasi baru dalam bidang akuntansi.
Hal ini penting untuk menyelesaikan pekerjaan dan menganalisis masalah dengan cepat, tepat,
dan akurat. Gunakan software untuk memaksimalkan kinerja. Ketelitian, kejelian, dan keakuratan
data adalah kunci utama bagi seorang akuntan profesional saat menganalisis keuangan. Jika
beberapa melakukan pekerjaan hitung-menghitung, menganalisis, serta memasukkan data
menggunakan cara manual. Sudah saatnya kini melakukan revolusi akuntansi. Salah satu caranya
adalah dengan memaksimalkan teknologi yang membantu pekerjaan akuntan menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Bisa menggunakan sofware untuk akuntansi yang kini banyak digunakan oleh
akuntan-akuntan profesional, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Ada banyak keuntungan
bila menggunakan software untuk akuntansi. Di antaranya adalah lebih akurat bila dibandingkan
dengan menghitung manual. Selain itu juga mampu menyajikan data lebih cepat. Dan yang paling
penting adalah bisa menghemat waktu dan biaya. Software untuk akuntansi yang bisa digunakan,
salah satunya adalah Sleekr Accounting. Software ini sudah digunakan dan dipercaya oleh
banyak perusahaan besar di Indonesia.

c) Revolusi Industry 4.0

Istilah Industri 4.0 diperkenalkan oleh Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of the
World Economic Forum yang ditulis dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution. Klaus Schwab
menjelaskan jika munculnya revolusi industri generasi keempa ini mulai terlihat dengan kehadiran robot
pintar, supercomputer, kendaraan yang bisa berjalan sendiri tanpa pengemudi, hingga hadirnya
smartphone.

Revolusi industri 4.0 adalah industri yang menggabungykan teknologi otomatisasi dan pertukaran
data dalam teknologi manufaktur. Revolusi 4.0 adalah era penerapan teknologi modern seperti teknologi
fiber (fiber technology) dan sistem jaringan terintegrasi (integrated network) yang bekerja disetiap
aktivitas ekonomi dari produksi hingga konsumsi, demikian dikutip dari buku bertajuk 'Lebih Dekat
dengan Industri 4.0' oleh Akmal. Istilah revolusi industri 4.0 juga dikenal sebagai "internet of things"
(IoT), yang mulai menyentuh dunia virtual, bentuk konektivitas manusia, mesin dan data.

d) Era Society 5.0

Di Jepang sendiri telah meluncurkan program Society 5.0, dalam bahasa Indonesia Society berarti
Masyarakat. Society 5.0 atau Masyarakat 5.0 adalah konsep teknologi masyarakat yang berpusat pada
manusia dan berkolaborasi dengan teknologi (AI dan IoT) untuk menyelesaikan masalah sosial yang
terintegrasi pada ruang dunia maya dan nyata. Sebelum Society 5.0 terdapat versi sebelumnya yaitu
Society 1.0 (Masyarakat berburu), Society 2.0 (Masyarakat bertani), Society 3.0 (Masyarakat Industri)
dan Society 4.0 (Masyarakat Informasi). Jadi pada dasarnya Society 5.0 merupakan era baru dalam
kehidupan bermasyarakat yang sudah terintegrasi dengan sistem teknologi berupa IoT (Internet Of
Things) dan AI (Kecerdasan Buatan) yang dapat memproses big data dan menganalisa data tersebut.

Dari sisi ini, era masyarakat 5.0 akan memangkas beberapa cara kerja. Perkembangan
infrastruktur publik telah membuat sejumlah proyek mengalami kekurangan tenaga kerja yang baik. Hal
ini juga meningkatkan biaya inspeksi dan perawatan. Era masyarakat 5.0 akan menyelesaikan masalah ini
dengan berbagai teknologi yang ditawarkan. Beberapa teknologi seperti sensor, kecerdasan buatan, dan
robot akan digunakan untuk melakukan pekerjaan seperti inspeksi dan perawatan infrastruktur.

Selain itu, penggunaan teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk mendeteksi tempat-tempat
yang membutuhkan perawatan, sehingga dapat dilakukan lebih awal. Dengan menerapkan hal ini,
berbagai kecelakaan dapat diminimalisasi. Waktu yang dihabiskan di proyek-proyek konstruksi juga
dapat dikurangi meski pada saat bersamaan, keamanan dan produktivitas pekerja bisa ditingkatkan.

e) Tantangan Akuntan Menghadapi Era Society 5.0

Untuk menghadapi tantangan era society 5.0, Akuntan perlu melakukan lima hal berikut ini:

1. Melakukan investasi pada pengembangan digital skills;

2. Menerapkan prototype teknologi baru, sambil learn by doing;

3. Pendidikan berbasis international certifycation;

4. Responsif terhadap perubahan industri, bisnis dan perkembangan teknologi,

5. Kurikulum dan pembelajaran berbasis human-digital skills (untuk institusi pendidikan).

Metode

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana data yang diambil bersumber dari kajian
Literatur-literatur melalui Journal dan internet. Menurut Sugiyono (2012) penelitian deskriptif yaitu,
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian
ini akan menjelaskan Peran dan Strategi Akuntansi Mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0 dan
Tantangan Era Society 5.0. Penjelasan penelitian diperoleh dari kumpulan pendapat ahli dan dirangkum
menjadi satu.

III. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa akuntan
harus memiliki strategi untuk menghadapi tantangan revolusi akuntansi tersebut. Strategi yang dapat
dilakukan, seperti pastikan telah memiliki sertifikasi, membuat orientasi tujuan, membuat manajemen
waktu, selalu up to date, dan gunakan software untuk memaksimalkan kinerja. Untuk menghadapi
tantangan era society 5.0, Akuntan perlu melakukan lima hal berikut ini: Melakukan investasi pada
pengembangan digital skills, Menerapkan prototype teknologi baru, sambil learn by doing, Pendidikan
berbasis international certifycation, Responsif terhadap perubahan industri, bisnis dan perkembangan
teknologi, dan Kurikulum dan pembelajaran berbasis human-digital skills (untuk institusi pendidikan).

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND. Bandung: Alfabetha.

https://sleekr.co/blog/peran-akuntansi-dalam-bisnis/

https://duta.co/peran-akuntan-di-era-revolusi-in-dustri-4-0

https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi industri-4-0

Anda mungkin juga menyukai