MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen
Yang diampu oleh ibu Zulfa Khairina Batubara, SE, MM.
Disusun oleh:
Zainuddin (20030240)
UNIVERSITAS ASAHAB
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................1
Daftar isi..............................................................................................................2
Bab I pendahuluan
Latar belakang............................................................................................3
Rumusan masalah......................................................................................4
Tujuan........................................................................................................4
Bab II pembahasan
Pengertian akuntan muda di Indonesia......................................................5
Industry 4.0..............................................................................................11
Strategi analisis System Digital With Activities Of Young Accountant....14
Bab III penutup..................................................................................................16
Daftar pustaka....................................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
yang dihadapi oleh para akuntan dan memberikan gambaran solusi yang mungkin
dapat mereka terima sebagai pertimbangan menghadapi industry 4.0 agar
eksistensi mereka tidak tergantikan oleh teknologi kecerdasan buatan.
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui deskripsi dari akuntan muda di indonesia
b. Untuk mengetahui perkembangan industry 4.0 dalam mempengaruhi
eksistensi akuntan muda
c. Untuk mengetahui peran strategis akuntan muda dalam menghadapi era
industri 4.0 dengan strategi analisis system digital with activities of
young accountant
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
d. Akuntan pendidik
Merupakan akuntan yang bertugas mengajarkan pendidikan akuntansi,
melakukan penelitian, pengembangan akuntasi, mengajar, dan
menyusun kurikulum pendidikan akuntansi.
2.1.3 Tugas umum masing-masing akuntan
a. Akuntan Publik
Melakukan pemeriksaan atau audit, memberikan jasa perpajakan, dan
memberikan jasa konsultasi manajemen.
b. Akuntan Intern
Menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keungan yang
ditujukan atau disiapkan untuk menghadapi audit eksterna, menyusun
anggaran, menangani masalah perpajakan, dan melakukan audit
internal perusahaan.
c. Akuntan Pmemerintah
Akuntan ini bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah seperti
BUMN/BUMD, Inspektorat jendral, dsb. Mereka mengikuti aturan
kerja yang diterapkan di masing-masing departemen.
d. Akuntan pendidik
Akuntan ini bekerja dalam pendidikan akuntansi, mengajar, menyusun
kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan penelitian ilmiah di
bidang akuntansi.
2.1.4 Keahlian yang harus dimiliki seorang Akuntan
a. Sikap kepemimpinan.
Keahlian yang harus dimiliki oleh seorang akuntan selanjutnya adalah
sikap kepemimpinan. Menjadi seorang pemimpin yang baik berarti
adalah harus tahu tentang bagaimana caranya untuk menjadi seorang
mentor. Di sisi lain, seorang akuntan juga harus menjadi seorang yang
cukup mudah untuk didekati oleh para karyawan. Kuncinya adalah
terletak pada keseimbangan antara menjadi seorang role model dan juga
sebagai pihak yang memegang kendali penuh saat menjadi bagian utama
dari tim. Hal tersebut memang membutuhkan kepercayaan diri yang
sangat tinggi, kesabaran, dan kemampuan untuk mendelegasikan
apapun. Pada bidang akuntansi, keahlian memimpin juga akan
melibatkan perencanaan jangka panjang dan juga pemikiran yang lebih
6
strategis. Para akuntan yang dikenal berdedikasi tinggi biasanya lebih
cenderung visioner dalam proses pengambilan keputusan mereka.
b. Kemampuan berkomunikasi dan presentasi.
Hal ini merupakan keahlian pertama yang harus dimiliki oleh seorang
akuntan. Hanya karena sering berhubungan dengan yang namanya
angka, bukan berarti seorang akuntan hanya akan duduk diam di depan
komputer sepanjang hari saja. Lebih daripada itu, seorang akuntan akan
diminta untuk mengikuti berbagai meeting-meeting penting dengan para
karyawan atau harus bertemu dengan para klien. Dari sinilah akuntan
akan semakin dituntut untuk mampu menjelaskan tentang berbagai hal
sejelas mungkin, bahwa sebenarnya tidak semua orang yang Anda ajak
untuk berkomunikasi mengetahui informasi tentang akuntansi. Tidak
hanya itu, akan ada saatnya di mana seorang akuntan akan diminta untuk
mempresentasikan data yang selama ini sudah dia kerjakan. Dari sinilah
kemampuan presentasi seorang akuntan sangat dibutuhkan. Seorang
akuntan harus bisa menahan perhatian dari para audiensnya dalam waktu
yang cukup lama untuk menjelaskan poin-poin penting dari data
keuangan yang sudah di kerjakan.
c. Penyesuaian terhadap tempat bekerja.
Bidang akuntansi memiliki dinamika kerja yang sangat tinggi, jadi para
akuntan yang dengan cepat dan mudah untuk beradaptasi akan memiliki
keuntungan tersendiri. Terlebih lagi, orang yang mampu beradaptasi
dengan cepat biasanya memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk
bisa belajar dan berkembang dalam karir mereka, karena mereka
menganggap setiap tantangan adalah sebagai sebuah kesempatan untuk
melatih keahlian mereka sendiri. Mulai sekarang, belajarlah untuk bisa
selalu memandang lebih positif seputar perubahan yang ada. Jadilah
seorang akuntan yang proaktif dalam berbagai sisi agar para karyawan
semakin menghargai pendapat Anda.
d. Keingin untuk terus belajar.
Pada saat memasuki dunia kerja, Anda tidak boleh hanya mengandalkan
keahlian yang sudah Anda miliki. Jika ingin terus berkembang dalam
berkarir, Anda juga harus siap untuk terus belajar dan menerapkan ilmu-
ilmu baru yang sudah dipelajari dalam prosesnya. Mempelajari hal yang
7
baru akan menjadikan keahlian yang Anda miliki masih tetap fresh dan
memastikan bahwa profesi Anda sebagai seorang akuntan akan selalu
relevan dalam pekerjaan. Lagi pula, dunia kerja akan selalu bergerak
secara dinamis. Akan ada banyak sekali hal-hal baru yang muncul dan
harus segera dipelajari agar Anda selalu ter up-to-date dan tidak sampai
ketinggalan informasi penting tentang terjadinya perubahan tersebut.
e. Sikap keterbukaan.
Sikap kejujuran dan integritas merupakan dua kualitas yang masih
sangat dijunjung tinggi dalam bidang akuntansi. Adanya transparansi
dalam hal pengambilan keputusan dan memberikan masukan memiliki
keuntungan tersendiri untuk dapat meningkatkan hubungan dalam
pekerjaan Anda. Hal itu akan menjadikan kinerja tim bisa semakin
mudah dan akan sangat membantu Anda dalam hal membentuk
lingkungan kerja yang respectful (hormat). Kebanyakan dari para
akuntan bekerja dalam tim besar, sehingga kepercayaan pun menjadi
salah satu hal utama bagimereka. Kepercayaan tersebut hanya bisa
didapatkan dengan adanya saling keterbukaan di antara para akuntan dan
para karyawannya.
2.1.5 Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntansi
a. Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap
anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai
profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan
dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua
pemakai jasa profesional mereka.
b. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu
profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik.
Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa
akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi
8
tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai
tingkat prestasi tersebut.
c. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas
setinggi mungkin.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk antara lain; bersikap jujur
dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa.
Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh
keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak
disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima
kecurangan atau peniadaan prinsip.
d. Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa
yang diberikan anggota.
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak,
jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari
benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
e. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-
hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan.
Selain itu juga memiliki ketrampilan profesional pada tingkat yang
diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling
mutakhir.
Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan
tanggung jawab profesi kepada publik.
9
f. Kerahasiaan
Prinsip ini menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Seorang akuntan berkewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi
tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional
yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah
hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
g. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang
baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan
profesi harus dipenuhi sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada
penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan
masyarakat umum.
h. Standar Teknis
Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional
yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-
hati, berkewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa
selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
obyektivitas.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah
standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional
Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-
undangan yang relevan.
10
pintar, supercomputer, kendaraan yang bisa berjalan sendiri tanpa pengemudi,
hingga hadirnya smartphone.
Presiden Jokowi juga menegaskan jika smartphone yang kita gunakan
setiap harinya tanpa disadari memberikan data ke berbagai situs seperti Alibaba,
Facebook dan Google yang sering disebut big data.
Nantinya, big data ini akan diolah menggunakan AI (Artificial
Inteligence) yang tertanam pada software computer sehingga semua pola
statistic di dalamnya bisa dicermati dan dianalisa sehingga muncullah istilah
Internet of Thing (IoT).
Berbicara tentang IoT bukan hanya tentang smartphone yang terkoneksi
dengan internet tapi seluruh benda elektronik di sekitar kita sudah terintegrasi
dengan internet yang menghasilkan generasi robotic seperti pesawat drone,
mobil yang bisa berjalan sendiri, robot hewan, hingga kehadiran robot yang
menyerupai manusia (humanoid).
Revolusi industri 4.0 ini tentunya memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap dunia industri seperti hadirnya robot di bidang konstruksi yang mampu
membangun rumah kurang dari 24 jam dengan teknologi 3D printing, tangan
robot yang bisa mengelas material dengan cepat dan merakit berbagai jenis
kendaraan.
Perusahaan besar yang masih menerapkan sistem konvensional tentunya
bisa terancam punah, seperti Gojek dan Grab yang mengancam perusahaan
transportasi umum, ada juga Airbnb dan Red Doorz yang mulai mengancam
industry jasa pariwisata dan hotel.
Maka dari itu, setiap perusahaan sebaiknya melakukan implementasi
teknologi pada industrinya agar mampu beradaptasi dengan revolusi industry
4.0.
2.1.7 Analisis
2.1.7.1 Tantangan
a. Masalah Kendali
Ekonomi digital yang mengendalikan masyarakat pastinya mempengaruhi
perilaku publik yang tadinya masyarakat belanja ke toko ritel, saat ini
mulai beralih ke belanja online. Aspek sosial dan kultural seperti ini juga
perlu mendapatkan perhatian dari pihak seperti pemerintah maupun
masyarakat agar toko ritel tidak banyak yang berguguran satu persatu.
11
b. Ketidaksetaraan
Di antara semua hal positif, kehilangan pekerjaan karena digantikan robot
atau semua pekerjaan saat ini bisa dikerjakan oleh sebuah sistem adalah
momok yang paling mengerikan.
Otomatisasi yang disebabkan Revolusi Digital 4.0 perlu disikapi dengan
serius agar masyarakat dapat menyiapkan skill untuk ke depannya
sehingga angka pengangguran di Indonesia bisa ditekan.
c. Kompetisi
Kompetisi yang tidak sehat patut diwaspadai. Contoh, bila ada
satu platform yang melakukan monopoli, dikhawatirkan akan tidak
adanya check and balance. Bila satu platform terlalu mendominasi, maka
pengguna tidak dapat melakukan pilihan layanan yang paling cocok untuk
mereka.
Sebagai tambahan, guna menghadapi revolusi industri 4.0, sektor industri
nasional perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek teknologi.
Sebab penguasaan teknologi menjadi kunci utama untuk menentukan daya
saing Indonesia di era industry 4.0.
Dan dalam menghadapi industri 4.0 ini, Indonesia juga perlu
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Sebab jika
tidak ditingkatkan, maka industri Indonesia akan semakin tertinggal dari
negara-negara lainya. Jika tidak melakukan peningkatan kemampuan dan
daya saing di sektor (industri) prioritas, kita bukan saja tidak akan mampu
mencapai aspirasi, namun akan digilas oleh negara negara lain yang lebih
siap di pasar global maupun domestik.
2.1.7.2 Manfaat
a. Inovasi
Munculnya model-model bisnis baru tidak lepas dari kemampuan para
inovator untuk merancang strategi lewat platform digital.
Di Indonesia sendiri, inovasi digital yang terjadi tidak hanya di dunia
ritel, tapi juga di bidang pendidikan, katering, kesehatan, bahkan di
dunia hukum.
Semakin banyak orang yang berpartisipasi, maka akan timbul
persaingan sehat yang berdasarkan inovasi, sehingga memberikan nilai
tambah bagi masyarakat.
12
b. Inklusivitas
Lewat platform digital, segala macam layanan dapat dengan mudah
menjangkau banyak orang di berbagai daerah. Hasilnya, terjadi
inklusivitas yang menguntungkan orang-orang yang bertempat tinggal
jauh dari daerah metropolitan, sehingga mereka turut menikmati
layanan digital.
c. Efisiensi
Tentu dengan berkembangnya inovasi platform digital, otomatis akan
ada efisiensi, baik dari segi manufaktur maupun pemasaran. Hal ini
tentunya memerlukan kecerdasan dari pebisnis untuk mengoptimalkan
strategi mereka di dunia digital.
13
2.3.3 System Digital With Activities Of Young Accountant
Analisis System Digital With Activities Of Young Accountant adalah
sebuah analisi mengenai bagaimana strategi yang paling tepat untuk seorang
accountant agar tetap bisa bersaing dengan system akuntansi digital di era
revolusi industri 4.0 yang hampir segala sesuatu berbasis internet dan
kecerdasan buatan.
Di dalam analisis System Digital With Activities Of Young Accountant,
akan adanya perpaduan antara system kerja dari profesi akuntan secara manual
seperti yang diketahui sebelumnya dengan system digital. Artinya seorang
akuntan masih akan bekerja seperti sebelumnya, tetapi untuk mempermudah dan
menjadikan semakin praktis maka akan dihubungkan dengan bantuan system
digital accountant dalam beberapa kesempatan dan keadaan tertentu.
Sehingga walaupun tengah berada dalam kondisi revolusi industri 4.0
dengan segala kecanggihan internet dan system informasi, pekerjaan seorang
akuntan akan tetap ada dan bukannya tergantikan oleh system digital atau
software.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah tersebut adalah:
a. Profesi Akuntan adalah pekerjaan yang menggunakan keahlian di bidang
akuntansi. Seseorang yang bekerja di bidang akuntansi dan memiliki
keahlian di bidang akuntansi maka disebutnya akuntan. Sedangkan yang
dimaksud dengan young accountant atau akunan muda adalah sesorang
profesi akuntan yang bekerja dalam lingkungan akuntansi yang masih baru,
yang masih minim pengalaman.
b. Industri 4.0 adalah era revolusi industry generasi keempat dimana pada
revolusi ini segala sesuatu akan diprogram serba otomatisasi dengan mulai
terlihatnya kehadiran robot pintar, supercomputer, kendaraan yang bisa
berjalan sendiri tanpa pengemudi, hingga hadirnya smartphone.
c. System Digital With Activities Of Young Accountant adalah sebuah strategi
yang akan memadukan antara system kerja dari profesi akuntan secara
manual seperti yang diketahui sebelumnya dengan system digital. Artinya
seorang akuntan masih akan bekerja seperti sebelumnya, tetapi untuk
mempermudah dan menjadikan semakin praktis maka akan dihubungkan
dengan bantuan system digital accountant dalam beberapa kesempatan dan
keadaan tertentu.
3.2 Saran
Kami mengharapkan agar para pembaca memberikan saran untuk
peningkatan kualitas makalah dan memberikan wawasan yang lebih luas.
a. Bagi pemerintah
Dengan adanya penelitian ini agar dijadikan sumber referensi bagi
pemerintah untuk terus mendukung program peningkatan kualifikasi
akuntan dalam menghadapi persaingan di era industri 4.0
b. Bagi masyarakat
Dengan adanya penelitian ini agar dijadikan informasi kepada
masyarakat untuk memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya
15
dukungan pada program-program peningkatan kualifikasi akuntan
dengan bersinergi bersama akuntan dan pemerintah untuk mensukseskan
program tersebut.
c. Bagi penulis
Dengan adanya makalah ini agar dijadikan rujukan dan sumber literasi
mengenai solusi terkait permasalahan yang sedang dihadapi para akuntan
dalam menghadapi persaingan di era industri 4.0
16
DAFTAR RUJUKAN
BUKU/JURNAL
Balasingham, K. (2016). Industry 4.0: Securing the Future for German
Manufacturing Companies. Master's Thesis. University of Twente.
D. Jendral, K. Riset, And P. Tinggi, “Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia Dokumen 001,” Pp. 1–9, 2015.
F. Shrouf, J. Ordieres, And G. Miragliotta, “Smart Factories In Industry 4.0:
A Review Of The Concept And Of Energy Management Approached In
Production Based On The Internet Of Things Paradigm,” Ieee Int. Conf. Ind. Eng.
Eng. Manag., Vol. 2015–Janua, Pp. 697–701, 2014.
Hendriksen, S. Eldon.,dan Nugroho W. Teori Akuntansi. Edisi 4. Jakarta:
Erlangga.
LITERATUR INTERNET
https://mobnasesemka.com/apa-itu-industri-4-0/
dosenekonomi.com
https://www.posciety.com/pengertian-macam-macam-profesi-akuntansi/
https://www.posciety.com/pengertian-macam-macam-profesi-akuntansi/
https://www.posciety.com/pengertian-macam-macam-profesi-akuntansi/
http://groeduacademy.com/?tag=keahlian-akuntan
https://rocketmanajemen.com/etika-profesi-akuntansi/#a
http://www.testindo.com/article/464/industri-40
17