Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG

DAGANG PADA GROSIR KEMEJA DISTRO

Riza Indriyani1, Anita Karunia2, Dewi Sulistyowati3


1,2,3
Program Studi D-III Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Korespondensi email: rizaindriyani03@gmail.com

Abstrak
Semakin berkembangnya dunia usaha maka persaingannya pun semakin ketat. Perusahaan
harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan.
Persediaan adalah salah satu aktiva penting yang dimiliki oleh perusahaan. Karena persediaan
merupakan suatu aktiva penting perusahaan maka diperlukan adanya pengendalian internal yang baik
untuk menjaga persediaan dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana penerapan pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada
Grosir Kemeja Distro berdasarkan komponen pengendalian internal COSO (Committee of Sponsoring
Organizations). Metode yang digunakan dalam analisis data pada penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi
dan studi pustaka. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal
persediaan barang dagang pada Grosir Kemeja Distro untuk komponen lingkungan pengendalian,
aktivitas pengendalian serta pemantauan/pengawasan belum menerapkan komponen pengendalian
internal berdasarkan COSO. Sedangkan untuk komponen penilaian risiko serta informasi dan
komunikasi sudah menerapkan pengendalian internal berdasarkan COSO.
Kata Kunci: Persediaan Barang Dagang, Pengendalian Internal, COSO

ANALYSIS INTERNAL CONTROL OF MERCHANDISE INVENTORY AT GROSIR


KEMEJA DISTRO

Abstract
As the business world grows, the competition is getting tighter. Companies must prepare
themselves as well as possible to improve their performance in order to survive. Inventory is one of the
important assets owned by the company. Because inventory is an important asset, it is necessary to have
good internal control to maintain inventory from bad things that may happen. The purpose of this
research was to find out how the implementation of internal control on merchandise inventory at Grosir
Kemeja Distro was based on internal control components by COSO (Committee of Sponsoring
Organizations). The method used in data analysis in this research was a qualitatively descriptive
method. The used data collection were interviews technique, observation, and literature study. The
conclusion based on the research result shows that the internal control of merchandise inventory at
Grosir Kemeja Distro for components of the control environment, control activities and monitoring
have not implemented any internal control components based on COSO. Meanwhile, the components of
risk assessment and information and communication have implemented internal control based on
COSO.
Keywords: Merchandise Inventory, Internal Control, COSO

PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha saat ini untuk memperoleh laba yang maksimal
sangat pesat, ditandai dengan munculnya sehingga perusahaan tersebut dapat
berbagai jenis perusahaan. Tujuan bertahan dan dapat memenuhi tanggung
didirikannya suatu perusahaan antara lain jawab sosialnya. Seiring perkembangan
teknologi, ekonomi dan dunia usaha yang yang dirancang untuk membantu organisasi
semakin pesat, maka kompetisi antar mencapai tujuan atau objektif tertentu.
perusahaan juga semakin ketat. Dalam Pengendalian internal juga merupakan
bersaing, perusahaan harus dituntut untuk suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi
memiliki kesiapan di seluruh bidangnya dan mengukur sumber daya suatu
untuk beradaptasi dengan keadaan. Jika organisasi. Seluruh komponen perusahaan
perusahaan lamban dalam beradaptasi maka harus bekerja sama agar tujuan perusahaan
akan tertinggal dan terkalahkan dalam dapat tercapai dengan baik dengan
kompetisi. Menurut (Nafisah 2010;4) Era membenahi terlebih dahulu pengendalian
globalisasi akan mempertajam persaingan- internal perusahaan (Liho C. J., et al
persaingan diantara perusahaan, sehingga 2018;683-684). Dalam Tannusa, M., et al
perlu pemikiran yang kritis atas 2018, COSO (Comitte of Sponsoring
pemanfaatan secara optimal penggunaan Organizations) mendefinisikan
berbagai sumber dana dan daya yang ada. pengendalian internal adalah sebagai proses
Menurut Stice, E, et al. Salah satu dari implementasian oleh dewan direksi,
sumber daya bagi perusahaan dagang atau manajemen serta seluruh karyawan di
perusahaan manufaktur adalah perseediaan. bawah arahan dengan tujuan memberikan
Persediaan adalah istilah yang diberikan jaminan yang memadai atas tujuan
untuk aktiva yang akan dijual dalam pengendalian yang tercapai. Menurut
kegiatan normal perusahaan atau aktiva COSO terdapat lima komponen
yang dimasukkan secara langsung maupun pengendalian internal yaitu lingkungan
tidak langsung ke dalam barang yang akan pengendalian, aktivitas pengendalian,
diproduksi dan kemudian dijual. Persediaan penilaian risiko, informasi dan komunikasi,
memiliki peranan penting pada suatu dan pengawasan.
perusahaan, karena aktivitas perusahaan Menurut Fariyanti, pengendalian
sebagian besar berhubungan dengan internal atas persediaan barang dagang
persediaan (dalam Tannusa, M, et al sangat diperlukan untuk mengurangi risiko
2018;77-78). Persediaan sangat rentan terjadinya selisih, kehilangan,
terhadap kerusakan maupun pencurian. mengantisipasi kemungkinan terjadinya
Kerusakan, pemasukan yang tidak benar, kecurangan dan memastikan bahwa
lalai untuk mencatat permintaan, barang prosedur telah dilakukan dengan baik
yang dikeluarkan tidak sesuai pesanan dan sehingga kemudian dapat dibuatlah
semua kemungkinan lainnya dapat perbaikan (dalam Hariyanto, A. C. 2015;3).
menyebabkan catatan persediaan berbeda Pada dasarnya aktivitas pengendalian
dengan persediaan yang ada digudang. persediaan barang dagang pada perusahaan
Untuk itu diperlukan adanya pengendalian dagang maupun perusahaan manufaktur
internal persediaan yang bertujuan untuk perlu diperhatikan karena persediaan
melindungi harta perusahaan dan juga agar barang dagang merupakan kunci utama
informasi mengenai persediaan lebih dapat dalam jenis usaha dagang, bisa dilihat
dipercaya (Manengkey 2014;14). ketika terjadi masalah dalam persediaan
Definisi pengendalian internal dalam maka akan terganggu pula semua kegiatan
teori akuntansi dan organisasi yaitu suatu operasional perusahaan. Oleh karena itu,
proses yang dipengaruhi oleh sumber daya perusahaan perlu mengendalikan
manusia dan sistem teknologi informasi persediaan agar tetap eksis dan terus
memenuhi kegiatan operasional untuk Subjek dalam penelitian ini yaitu pemilik
mencapai target serta keuntungan yang usaha Grosir Kemeja Distro sebagai
ingin dicapai. narasumber utama dalam pengumpulan data
Permasalahan yang terdapat dalam penelitian.
Grosir Kemeja Distro yaitu adanya Jenis Data
pencatatan atas persediaan masih belum Jenis data yang digunakan dalam
spesifik masih sekedar pencatatan penelitian ini yaitu data kualitatif dan
pembelian dan penjualan tanpa adanya kuantitatif.
kartu persediaan sehingga perlu adanya 1. Data kualitatif menurut Suliyanto
penerapan pengendalian internal atas (2005;134) yaitu data dalam bentuk kata-
persediaan barang dagang agar dapat kata atau bukan bentuk angka. Data ini
diketahui aktivitas pengelolaan atas biasanya menjelaskan karakteristik atau
persediaan barang dagang di perusahaan sifat. Data kualitatif yang digunakan dalam
tersebut sehingga dapat menghindari penelitian ini yaitu data wawancara dan
data observasi yang dilakukan peneliti.
terjadinya kerugian pada pihak perusahaan.
2. Data kuantitatif menurut Suliyanto
Dari uraian tersebut maka perlu adanya
(2005;135) yaitu data yang dinyatakan
analisis pengendalian internal atas daam bentuk angka dan merupakan hasil
persediaan barang dagang sehingga dari perhitungan dan pengukuran. Data
diharapkan dapat membantu kegiatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian
UMKM untuk menjalankan seluruh ini yaitu data pencatatan pembelian dan
kegiatan pengelolaan persediaan barang penjualan persediaan barang dagang.
dagang.
Sumber Data
Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui bagaimana penerapan Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data primer dan data
pengendalian internal atas persediaan
sekunder.
barang dagang pada Grosir Kemeja Distro 1. Data Primer menurut Suliyanto (2005;131)
berdasarkan komponen pengendalian adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
internal COSO (Committee of Sponsoring peneliti langsung dari sumber pertama.
Organizations). Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini seperti data yang diperoleh
dari teknik wawancara dan observasi yang
METODE PENELITIAN
dilakukan peneliti di Grosir Kemeja Distro.
Jenis Penelitian 2. Data sekunder menurut Suliyanto
(2005;132) adalah data yang diterbitkan
Jenis penelitian yang digunakan yaitu
atau digunakan oleh organisasi yang bukan
penelitian deskriptif melalui pendekatan
pengolahnya. Data sekunder yang
kualitatif. digunakan dalam penelitian ini berupa data
Waktu dan Tempat Penelitian yang diperoleh dari UMKM dalam bentuk
yang sudah jadi, seperti laporan pembelian,
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, laporan penjualan dan data-data pendukung
terhitung dari tanggal 1 April 2021 sampai lainnya.
dengan 31 Mei 2021 di Grosir Kemeja Distro
Teknik Pengumpulan Data
yang beralamat di Jalan Perwira Blok a No.2
Perumahan Griya Asri Petarukan, Pemalang. Teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai
Subjek Penelitian
berikut:
1. Observasi menurut Sugiyono (2014;145) persediaan barang dagangan pada Grosir
yaitu teknik pengumpulan data yang Kemeja Distro kemudian
berkaitan dengan perilaku manusia, proses membandingkannya dengan komponen
kerja, gejala-gejala alam dan bila responden pengendalian internal berdasarkan COSO.
yang diamati tidak terlalu besar. Observasi 4. Memberikan kesimpulan dan saran
dalam penelitian ini dilakukan secara mengenai hasil penelitian yang dilakukan
langsung pada instansi dengan sehingga dapat menjadi masukan bagi
mengumpulkan data yang berkaitan dengan Grosir Kemeja Distro.
penyusunan tugas akhir ini.
2. Wawancara menurut Suliyanto (2004;137) HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu teknik pengambilan data di mana
Gambaran Umum Perusahaan
peneliti langsung berdialog dengan
responden untuk menggali informasi dari Sejarah Berdirinya Grosir Kemeja Distro
responden. Dalam penelitian ini peneliti Grosir Kemeja Distro didirikan oleh Dwi
melakukan tanya jawab secara langsung Anugraheni Setianingsih, pada tahun 2017.
dengan pihak yang terkait dalam Terletak di Jalan Perwira Blok a No.2
penyusunan penelitian tugas akhir ini. Perumahan Griya Asri Petarukan. Pada awalnya
3. Studi Pustaka menurut Sugiyono Grosir Kemeja Distro ini hanya toko pakaian
(2012;291) merupakan kajian teoritis dan kecil yang bekerja sama dengan tailor produsen
referensi lain yang berkaitan dengan nilai, asli dari kemeja-kemeja yang dijual oleh Grosir
budaya dan norma yang berkembang pada Kemeja Distro. Namun, seiring waktu usaha ini
situasi sosial yang diteliti. Studi diperbesar oleh pemiliknya dengan target pasar
kepustakaan sangat penting dalam yang semakin luas juga. Kini, sistem penjualan
melakukan penelitian, hal ini dikarenakan pada Grosir Kemeja Distro hanya melalui
penelitian tidak akan lepas dari literature- perantara agen atau reseller khusus yang
literatur ilmiah. kemudian mereka yang secara langsung
memasarkan produk tersebut kepada pelanggan.
Metode Analisis Data
Untuk pengelolaan persediaan barang yang
Metode yang digunakan dalam penelitian dijual tersebut menggunakan rata-rata, semua
ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut persediaan barang baik produksi yang lama
Sugiyono (2008;15), penelitian deskriptif maupun produksi baru dijual dengan harga yang
kualitatif adalah metode penelitian yang sama tergantung dengan jenis dan modelnya.
berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang Akan tetapi, harga bisa berubah sewaktu-waktu
biasanya digunakan untuk meneliti pada kondisi karena biaya produksi yang bisa saja berubah.
objektif yang alamiah di mana peneliti berperan Karena sistem penjualan yang melalui perantara
sebagai instrumen kunci. Metode analisis pada agen atau reseller maka sekarang tempat usaha
penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai tersebut juga dijadikan gudang penyimpanan
berikut : untuk persediaan barang
1. Mengumpulkan data dengan melakukan
wawancara dan observasi berkaitan dengan
pengendalian internal persediaan barang
dagangan yang diterapkan Grosir Kemeja
Distro.
2. Mempelajari data yang diperoleh dari objek
penelitian.
3. Menganalisis keseluruhan data-data yang
diperoleh melalui wawancara dan observasi
mengenai penerapan pengendalian internal
Struktur Organisasi Grosir Kemeja Distro g. Menerima barang yang dikirimkan oleh
supplier dan mengecek kualitas dan
Dalam pengelolaan usaha pada Grosir
kuantitas barang.
Kemeja Distro dilakukan oleh beberapa unit
h. Membuat, memeriksa dan mengarsip
kerja dengan tugas dan wewenangnya masing-
setiap bukti transaksi guna dilaporkan
masing. Adapun struktur organisasi pada Grosir
kepada pemilik.
Kemeja Distro adalah sebagai berikut:
3. Bagian Marketing
Pemilik a. Bertanggung jawab dalam hal
pemasaran produk kepada pelanggan.
b. Mencari pelanggan agar mau menjadi
agen atau reseller pada Grosir Kemeja
Manager Distro.
4. Bagian Pelayanan
a. Menerima dan melayani orderan dari
agen atau reseller.
b. Membuat rekap order produk yang
kemudian diserahkan kepada bagian
Bagian Bagian Bagian
gudang dan dilaporkan kepada
Marketing Pelayanan Gudang
manager.
Gambar 1. Struktur Organisasi 5. Bagian Gudang
a. Menerima rekap order dari bagian
Tugas dan Wewenang
pelayanan
Adapun pembagian tugas dan wewenang b. Bertanggung jawab dalam hal
setiap unit kerja adalah sebagai berikut: pengeluaran persediaan barang yang
1. Pemilik akan dijual.
a. Meminta pertanggung jawaban c. Bertanggung jawab dalam pengemasan
mengenai perkembangan usaha kepada produk yang di order oleh agen atau
manager. reseller.
b. Mengambil keputusan yang sangat d. Bertanggung jawab dalam hal
penting bagi perkembangan usahanya. pengeluaran persediaan yang akan
c. Bertanggung jawab dalam pembukuan dilaporkan kepada manager.
aktivitas yang terjadi dalam usaha.
Hasil Penelitian
d. Mengawasi pekerjaan setiap unit kerja
2. Manager
Prosedur Pembelian dan Penjualan
a. Mengawasi pekerjaan setiap unit kerja Barang Dagang
b. Bertanggung jawab dalam hal kas 1. Prosedur Pembelian
masuk dan keluar. a. Manager membuat surat pesanan atau
c. Membuat order pembelian dan permintaan pesanan kepada supplier.
mencatat jumlah pembelian. b. Supplier mengirimkan persediaan
d. Memilih dan melakukan koordinasi barang dagang ke toko dengan
langsung dengan supplier. dilampirkan nota pembelian.
e. Melakukan pengawasan dan
c. Manager menerima nota pembelian
pemeriksaan secara keseluruhan
barang dan kemudian dicatat sebagai
terhadap semua persediaan yang ada.
aktivitas pembelian berupa utang
f. Mencatat semua persediaan yang
dagang kepada supplier.
masuk maupun keluar gudang dalam
d. Barang yang diterima oleh bagian
catatan penjualan.
gudang kemudian di urutkan
berdasarkan jenis dan modelnya adalah pencatatan atas aktivitas pembelian
sehingga mempermudah untuk dan penjualan barang.
penjualan nanti. 3. Dokumen pencatatan bernomor urut, antara
e. Barang disimpan di toko. lain nota penjualan, nota pembelian, catatan
2. Prosedur Penjualan orderan barang dagang dan di tanda tangani
a. Bagian marketing melakukan oleh manager.
pemasaran kepada pelanggan. 4. Tidak adanya kartu persediaan yang
b. Bagian pelayanan menerima pesanan digunakan sehingga tidak diketahui harga
dari agen atau reseller, dilaporkan pokok penjualan setiap produk yang dijual.
kepada manager dan manager 5. Metode pencatatan persediaan dilakukan
memerintahkan bagian gudang untuk secara fisik dengan harga jual rata-rata
menyiapkan pesanan pelanggan. tergantung pada jenis dan model produk.
c. Bagian gudang melakukan pengemasan 6. Masih ada rangkap tugas pada setiap unit
produk yang dipesan. kerja.
d. Manager mencatat aktivitas penjualan 7. Dilakukan pengawasan untuk setiap barang
produk dan membuat nota penjualan yang masuk maupun keluar oleh manager
yang akan diserahkan ke pelanggan. secara manual.
e. Barang diantar atau diambil sendiri 8. Kurangnya pengawasan atas persediaan
oleh pelanggan barang dagang karena tidak adanya kamera
f. Manager menerima kas atas aktivitas pengawas yang dipasang di toko sedangkan
penjualan atau piutang pelanggan dan pemilik maupun manager tidak setiap saat
dilakukan pencatatannya. ada di toko.
9. Pengecekan barang yang dilakukan di toko
Analisis Pengendalian Internal masih menggunakan cara yang manual dan
Persediaan Barang Dagang Pada Grosir membutuhkan waktu yang lama.
Kemeja Distro 10. Dalam pengendalian persediaan barang
Berdasarkan hasil wawancara dan pada Grosir Kemeja Distro masih
observasi yang dilakukan penulis maka analisis menggunakan sistem perkiraan, artinya
pengendalian internal persediaan barang pemilik usaha atau manager mengecek
dagangan pada Grosir Kemeja Distro adalah barang yang masuk dan barang yang keluar.
sebagai berikut: 11. Untuk mengantisipasi persediaan barang
1. Pencatatan manual untuk setiap barang lama menumpuk, pemilik biasanya
masuk (pembelian) maupun barang keluar melakukan penjualan di bawah harga
(penjualan) dicatat pada tanggal terjadinya jual kepada pelanggan dengan sistem
transaksi. Pencatatan dilakukan oleh bagian obral yang di lakukan di pusat
pelayanan untuk bagian menerima orderan keramaian.
dari pelanggan yang kemudian diserahkan
ke bagian gudang untuk dikemas dan Pembahasan
dilaporkan kepada manager, dicatat oleh Pembahasan pengendalian internal
bagian gudang untuk setiap barang yang persediaan barang dagang menurut komponen
keluar, dan dicatat oleh manager guna pengendalian internal COSO pada Grosir
mempermudah dalam stock opname. Kemeja Distro.
2. Pencatatan yang dilakukan manager untuk
mengelola persediaan barang dagang
Tabel 1. Analisis Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang pada Grosir Kemeja Distro
No 5 unsur Menurut Teori Penerapan di Grosir Kemeja terapkan/tidak
Pengendalian Distro terapkan

1. Lingkungan Lingkungan pengendalian Adanya struktur organisasi dan Tidak terapkan


Pengendalian merupakan dasar untuk semua pemisahan tugas sehingga
komponen pengendalian internal pengelolaan persediaan tidak
yang menetapkan suasana dari hanya oleh satu unit kerja saja,
suatu organisasi yang namun dalam struktur organisasi
mempengaruhi kesadaran akan tersebut masih ada rangkap
pengendalian dari orang- tugas dalam setiap unit kerja.
orangnya seperti disiplin dan
struktur.
2. Penilaian Risiko Identifikasi perusahaan dan Saat perusahaan melakukan terapkan
analisis berbagai risiko bisnis pembelian untuk persediaan
yang dapat menghambat barang dengan model baru maka
perusahaan dalam mencapai pemilik mencegah persediaan
tujuannya dan membentuk suatu lama yang masih menumpuk
dasar untuk menentukan dengan dilakukan penjualan di
bagaimana risiko harus dikelola. bawah harga jual kepada
pelanggan dengan sistem obral
yang dilakukan di pusat
keramaian.
3. Aktivitas Berbagai kebijakan dan prosedur Adanya pemisahan tugas untuk Tidak terapkan
Pengendalian yang digunakan untuk setiap unit kerja dalam proses
memastikan bahwa telah penjualan barang. Namun dalam
dilakukan tindakan yang tepat hal pencatatan tidak ada kartu
untuk menangani risiko dalam persediaan yang digunakan
pencapaian tujuan perusahaan. sehingga tidak diketahui harga
pokok penjualan setiap produk
yang dijual.
4. Informasi dan Pengidentifikasian, Informasi atas aktivitas orderan terapkan
Komunikasi penangkapan, dan pertukaran barang disampaikan dan dicatat
dalam suatu bentuk dan waktu oleh unit kerja yang terkait. Dari
yang memungkinkan orang hasil pemantauan juga
melaksanakan tanggung jawab komunikasi dilapangan untuk
mereka agar komponen setiap hal yang terjadi selalu
pengendalian internal yang lain dikomunikasikan setiap saat
berfungsi dengan baik. secara langsung antar bagian
maupun melalui telepon seluler
yang menggunakan whatsapp.
5. Pemantauan / Aktivitas pemantauan dilakukan Pemilik maupun manager Tidak terapkan
Pengawasan sebagai penilaian berkala atas melakukan pemantauan langsung
kualitas pengendalian internal atas aktivitas barang masuk
untuk melihat apakah maupun barang keluar sehingga
pengendalian telah dijalankan dapat digunakan untuk
sesuai dengan tujuannya yang memberikan informasi yang
kemudian akan dilakukan tepat. Namun, kurangnya
tindakan perbaikan dan pengawasan atas persediaan
peningkatan atas pengendalian barang dagang karena tidak
jika diperlukan. adanya kamera pengawas yang
dipasang di toko sedangkan
pemilik maupun manager tidak
setiap saat ada di toko.
SIMPULAN DAN SARAN mempermudah pengendalian internal
persediaan barang dagang.
Simpulan
4. Memasang kamera pengawas di toko agar
Berdasarkan hasil penelitian dan pengendalian persediaan barang lebih
pembahasan mengenai analisis penerapan mudah.
pengendalian internal persediaan barang
dagang pada Grosir Kemeja Distro dengan UCAPAN TERIMAKASIH
menggunakan komponen COSO, maka dapat
Terima kasih penulis sampaikan kepada:
disimpulkan bahwa pada komponen lingkungan
1. Ibu Yeni Priatna Sari, S.E., M.Si., Ak, CA.,
pengendalian, aktivitas pengendalian dan
selaku Ka.Prodi DIII Akuntansi Politeknik
pemantauan / pengawasan belum menerapkan
Harapan Bersama Tegal.
pengendalian internal berdasarkan COSO.
2. Ibu Anita Karunia, S.E., M.Si., selaku
Sedangkan untuk komponen penilaian risiko
dosen pembimbing pertama yang telah
serta informasi dan komunikasi pada Grosir
banyak memberikan pengarahan,
Kemeja Distro sudah diterapkan sesuai dengan
bimbingan, dorongan serta saran hingga
komponen pengendalian internal COSO seperti
terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir
informasi atas aktivitas orderan barang
ini.
disampaikan dan dicatat oleh unit kerja yang
3. Ibu Dewi Sulistyowati, S.E., CAAT.,
terkait dan adanya komunikasi yang sudah
selaku dosen pembimbing kedua yang telah
berjalan baik antar unit kerja.
banyak memberikan pengarahan,
Saran bimbingan, dorongan serta saran hingga
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir
penulis berusaha memberikan saran kepada ini.
Grosir Kemeja Distro yang mungkin dapat 4. Orang tua yang selalu memberikan
bermanfaat dalam mengatasi pengendalian dorongan serta doa.
internal persediaan barang dagang yang belum
diterapkan yaitu sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA
1. Menambah jumlah karyawan, terutama Nafisah (2010). Tinjauan Atas Pengendalian
pada bagian akuntansi sehingga penerapan Intern Persediaan Barang Dagangan
akuntansi pada Grosir Kemeja Distro sesuai Pada Pusat Pelayanan Kesehatan ITB
dengan prosedur yang berlaku dan untuk Bumi Medika Ganesa.
menghindari rangkap tugas yang ada Tannusa, Monica, Hamdani Arifulsyah, Atika
sehingga dapat meminimalkan tejadinya Zarefar (2018). Analisis Pengendalian
risiko yang lebih besar sehingga Internal Persediaan Barang Dagang
pengendalian internal atas persediaan Pada PT Pasar Buah 88. Jurnal
barang dagang lebih efisien. Akuntansi Keuangan dan Bisnis 11
2. Akan lebih baik jika dokumen-dokumen (2018) : 77-86.
yang dibutuhkan berkaitan dengan Manengkey, Natasya (2014). Analisis Sistem
persediaan barang dagang lebih lengkap Pengendalian Intern Persediaan
seperti adanya kartu persediaan sehingga Barang Dagang Dan Penerapan
dapat mempermudah pengendalian barang- Akuntansi Pada PT Cahaya Mitra
barang persediaan yang dimiliki oleh Grosir Alkes. Jurnal EMBA 2 (2014) : 13-21.
Kemeja Distro. Liho, Chrisitian Jeanry, Sifrid Pangemanan,
3. Dalam hal pencatatan aktivitas transaksi Rudy Pusung (2018). Analisis
dan laporan dapat menggunakan sistem Pengendalian Internal Committee Of
komputer khusus akuntansi sehingga Sponsoring Organizations Terhadap
Piutang Usaha Pada CV Kombos
Manado 1. Jurnal Riset Akuntansi
Going Concern 13 (2018) : 683-692.
Hariyanto, Antonio Careca. (2015). Analisa
Pengendalian Internal Atas Sistem
Persediaan Barang Dagang Pada Toko
Bintang Timur Bangkit Mulia
Semarang. Skripsi. Fakultas ekonomi
& Bisnis, Universitas Dian
Nuswantoro, Semarang. 49 hal.
Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian
Administrasi dilengkapi R&D. Cetakan
Kedua puluh, Alfabeta. Bandung

Anda mungkin juga menyukai