Anda di halaman 1dari 17

Home
 Best Seller
 Pelajaran
 Updates
 Pendidikan
 Promo
Type your search query and hit enter:


 


 


 


All Rights Reserved

Type your search query and hit enter:


 H OMEP AG E
 A KU NT AN SI
 P EN GE RT IA N P EN GE ND AL IA N I NTE RN AL : JEN IS, T UJU AN , KO MP ON EN , DA N U NS UR NY A
Akuntansi
Pengertian Pengendalian Internal: Jenis, Tujuan, Komponen,

dan Unsurnya

Apa itu Pengendalian Internal? Pengertian pengendalian internal


adalah suatu sistem dan prosedur dari sebuah perusahaan untuk
melindungi aset-aset di dalam perusahaan. Hal ini juga digunakan untuk
memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku.
Yang dimaksud dari pengendalian internal adalah seluruh data dari suatu
bagian akan otomatis diperiksa oleh bagian lain di suatu perusahaan.
Dalam teori akuntansi, pengendalian internal merupakan suatu proses
yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan teknologi informasi yang
dirancang untuk membantu sebuah organisasi atau perusahaan untuk
mencapai tujuannya masing-masing. Pengendalian internal ini sebuah cara
untuk mengawasi,  mengarahkan, dan mengukur sumber daya manusia
dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Pengendalian internal ini cukup penting bagi perusahaan karena


menyangkut data-data di dalam perusahaan karena setiap ada data yang
masuk harus diverifikasi. Contohnya seperti rotasi jabatan, pengajuan cuti,
laporan kerja dinas, dan lain-lain.

Sistem di dalam pengendalian internal ini meliputi seluruh cara dan alat
yang ditetapkan untuk menjaga keamanan harta dan data milik
perusahaan, memeriksa ketepatan data, meningkatkan efisiensi
operasional, dan menjaga peraturan yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Aktivitas dalam pengendalian internal ini menjadi penting untuk dibahas
karena tidak jauh berbeda dengan aktivitas lain seperti, berbisnis, produksi,
hingga legalitas barang.

Buku ini ditujukan kepada pejabat yang bekerja di lingkungan instansi


pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan sistem
pengendalian akuntansi dan pelaporan, dan sistem pengendalian
pelaksanaan APBN.

Daftar Isi

 Pengertian Pengendalian Internal Menurut Ahli


o 1. Horngren (2009:390)
o 2. Hery (2016:159)
o 3. Dasaratha, V. Rama-Frederick, L. Jones (2008:132)
o 4. IAPI (2011:319.2) dalam Thorman Lumbanraja
o 5. Mulyadi (2013:163)
 Jenis Pengendalian Internal
o 1. Pengendalian Internal Akuntansi
o 2. Pengendalian Internal Administrasi
o 1. Pengendalian Preventif
o 2. Pengendalian Detektif
o 3. Pengendalian Korektif
o 1. Pengendalian Umum
o 2. Pengendalian Aplikasi
 Tujuan Pengendalian Internal
 Komponen Pengendalian Internal
o 1. Prosedur Pengendalian
o 2. Pengawasan
o 3. Penilaian Risiko
o 4. Lingkungan Pengendalian
o 5. Informasi dan Komunikasi
 Konsep Pengendalian Internal
 Unsur-unsur Pengendalian Internal
o 1. Struktur Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional
o 2. Wewenang dan Prosedur Memberi Upaya Perlindungan
o 3. Praktik Sehat dalam Tugas Organisasi
o 4. Karyawan Berkualitas
 Contoh Pengendalian Internal
Pengertian Pengendalian Internal Menurut Ahli
Pengendalian internal sebelumnya sudah pernah dibahas oleh para ahli.
Berikut adalah beberapa pengertian pengendalian internal.
1. Horngren (2009:390)
Pengendalian internal adalah semua rencana dan tindakan dalam
organisasional yang dirancang untuk mengamankan aktiva, mendorong
karyawan agar mengikuti kebijakan perusahaan, memastikan catatan
akuntansi yang tepat, dan meningkatkan efisiensi operasional.

2. Hery (2016:159)
Pengendalian internal adalah sebuah kesatuan perangkat kebijakan dan
prosedur yang dibuat untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan
dari penyalahgunaan, menjamin informasi akuntansi yang akurat, serta
untuk memastikan bahwa semua peraturan dan undang-undang dan
kebijakan manajemen telah dipatuhi oleh seluruh karyawan.
3. Dasaratha, V. Rama-Frederick, L. Jones (2008:132)
Pengendalian internal adalah suatu proses kebijakan perusahaan yang
dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel-personel
lainnya. Hal ini dibuat untuk memastikan kepastian terkait beberapa
pencapaian meliputi, efektivitas dan efisiensi operasional, keakuratan
laporan keuangan, dan ketaatan terhadap peraturan yang berlaku.

4. IAPI (2011:319.2) dalam Thorman Lumbanraja


Pengendalian internal adalah proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen, serta personel lainnya untuk meyakinkan beberapa
pencapaian meliputi, keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi
operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

5. Mulyadi (2013:163)
Pengendalian internal adalah struktur organisasi, metode, dan ukuran-
ukuran yang telah dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan sebuah
perusahaan yang tugasnya meliputi, mengecek ketepatan laporan
keuangan, mendorong efisiensi operasional, dan mendorong karyawan
untuk mematuhi kebijakan manajemen yang ada.
Jenis Pengendalian Internal
Berdasarkan tujuan dari pengendalian internal maka jenis pengendalian
internal ini dibagi menjadi dua yaitu, pengendalian internal akuntansi, dan
pengendalian internal administrasi.

1. Pengendalian Internal Akuntansi


Yang dikendalikan dalam pengendalian internal akuntansi ini meliputi,
keandalan data, persetujuan, pemisahan fungsi operasional, pencatatan,
pengawasan, serta pengawasan aset perusahaan.

Buku ini mengulas cara modern dalam melalukan transaksi pembelian


serta kebutuhan perusahaan dalam melakukan aktivitas pengolahan data
dan informasi dengan efektif, efisien, akurat dan cepat produk/jasa yang
berkualitas serta agar mampu menghadapi persaingan usaha yang sedang
terjadi saat ini.

2. Pengendalian Internal Administrasi


Dalam pengendaliannya, internal administrasi mengurus beberapa hal
meliputi, efisiensi usaha, analisis risiko, kebijakan direksi, manajemen
sumber daya, dan pengendalian mutu.

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


Berdasarkan manfaatnya, jenis pengendalian internal juga dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu.
1. Pengendalian Preventif
Pengendalian ini digunakan untuk mencegah kesalahan yang terjadi.
Dalam hal ini secara otomatis akan dilakukan pengecekan yang dirancang
untuk mencegah penyalahgunaan.

2. Pengendalian Detektif
Pengendalian ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan yang
terjadi dalam memasukkan data.

3. Pengendalian Korektif
Pengendalian ini digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak
manajemen untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi. Pengendalian ini
dirancang untuk mengoreksi kesalahan yang terdeteksi.

Berdasarkan cakupannya, jenis pengendalian internal juga dibagi lagi


menjadi dua kelompok, yaitu.

1. Pengendalian Umum
Pengendalian ini digunakan untuk memproses semua aktivitas yang
berhubungan dengan data di dalam komputer. Hal-hal yang diproses
meliputi, pemisahan tanggung jawab dan pengolahan data.

2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian ini digunakan untuk mengawasi jalannya transaksi dan
penggunaan program di aplikasi-aplikasi komputer. Pengendalian ini
bertujuan untuk menjaga setiap transaksi harus selalu dicatat, mendapat
otorisasi, diproses, dan dilaporkan dengan baik.
Tujuan Pengendalian Internal
Berikut adalah beberapa tujuan dari pengendalian internal dalam sebuah
perusahaan.

1. Untuk memastikan kegiatan perusahaan berjalan sesuai kebijakan


yang telah berlaku.
2. Untuk menjaga aset atau keuangan dalam sebuah perusahaan.
3. Untuk mencapai tujuan dari perusahaan yang sebelumnya telah
ditetapkan.
4. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan tepat.
5. Untuk mencegah kerugian yang terjadi pada sumber daya
perusahaan.
6. Untuk memastikan sudah dipatuhinya kebijakan yang ditetapkan oleh
manajemen perusahaan.
7. Untuk mendorong efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional
perusahaan.
Komponen Pengendalian Internal
Komponen pengendalian internal dibagi menjadi lima. Berikut adalah
komponen-komponen pengendalian internal.

1. Prosedur Pengendalian
Dalam melakukan pengendalian internal tentunya ada prosedur-prosedur
yang harus dilakukan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar pengendalian
internal tetap berjalan sesuai yang sudah direncanakan. Adanya prosedur
ini juga sebagai pencegahan terhadap kecurangan dan kesalahan dalam
aktivitas perusahaan.

Prosedur dalam pengendalian internal meliputi:

 Karyawan yang berpotensi;


 Rotasi kinerja dan kewajiban cuti;
 Ulasan kinerja;
 Pemisahan fungsi dan tanggung jawab;
 Perlindungan aset dan data akuntansi.
2. Pengawasan
Pengawasan ini juga salah satu hal penting dalam sebuah pengendalian
internal. Pengawasan berfungsi untuk memastikan agar semua aktivitas di
dalam pengendalian internal berjalan sesuai aturan dan pedoman yang
berlaku. Selain itu, pengawasan juga membuat manajemen perusahaan
dapat melakukan indentifikasi suatu hal yang dapat menentukan tindakan
yang efektif untuk mencapai tujuan.

Dalam hal ini pengawasan dapat dilakukan dengan dua cara seperti,
penilaian khusus atau audit internal maupun keuangan, serta melakukan
indentifikasi langsung dari sinyal peringatan dengan karyawan yang
bersangkutan dan juga sistem akuntansi.

Contoh sinyal yang berhubungan langsung dengan karyawan seperti


perubahan perilaku dan kinerja karyawan yang semakin memburuk setiap
harinya, hingga seringnya karyawan mengambil cuti dengan alasan tidak
jelas.

Lalu contoh dalam peringatan sistem akuntansi seperti adanya transaksi


yang tidak biasa dilakukan perusahaan untuk pembelian barang
perusahaan atau adanya perbedaan data antara setoran kas dengan
setoran bank.

3. Penilaian Risiko
Setiap aktivitas yang dilakukan pasti memiliki risiko di dalamnya. Risiko ini
bisa saja berkaitan dengan bisnis secara langsung ataupun tidak. Dalam
hal ini perusahaan menilai risiko dengan manajemen perusahaan yang
dilakukan dengan analisis, tindakan, dan evaluasi.

Manajemen perusahaan harus mengambil langkah-langkah yang


diperlukan untuk mengatasi risiko yang terjadi dan untuk
mengendalikannya agar mencapai tujuan dari perusahaan. Dengan
mengurangi risiko, selain mencapai tujuan, perusahaan juga bisa
mendapatkan keuntungan yang maksimal dan mengurangi kerugian.

Risiko yang terjadi pada perusahaan bisa saja seperti risiko perubahan
hukum, penipuan internal, ancaman pesaing, situasi politik dan ekonomi,
serta anomali permintaan pasar.

Contoh lain misalnya manajer gudang menganalisis risiko yang terjadi


pada cedera punggung karyawan. Jika manajer merasa bahwa risiko yang
terjadi itu penting maka perusahaan membeli kembali pekerja gudang dan
meminta untuk menggunakan bantuan tersebut.
4. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan seluruh aspek mulai dari perilaku,
struktur, dan pedoman yang ada pada sebuah operasional perusahaan.
Dengan adanya lingkungan pengendalian ini suatu perusahaan dapat
menjadi lebih disiplin dan terstruktur.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan pengendalian, yaitu:

 Integritas dan nilai kode etik perusahaan;


 Filosofi dan gaya operasional manajemen;
 Struktur organisasi;
 Praktik administrasi dan personal;
 Kebijakan operasional;
 Komitmen pada kompetensi.
Lingkungan pengendalian ini menjadi fondasi terhadap unsur-unsur yang
membentuk pengendalian internal lainnya. Suatu organisasi jika tidak
memiliki fondasi tentunya akan roboh karena tidak ada aturan-aturan yang
berlaku dan integritas yang dimiliki suatu organisasi tersebut.

Contohnya kebijakan pengembangan sumber daya manusia. Jika tidak


dilakukan dengan berdasarkan kebijakan yang baik maka perusahaan tidak
akan bisa memiliki sumber daya manusia dengan kualitas yang baik juga
dan sesuai dengan perusahaan.

5. Informasi dan Komunikasi


Informasi dan komunikasi ini juga salah satu komponen yang penting
dalam pengendalian internal. Tanpa adanya informasi dan komunikasi ini
tentunya akan sulit untuk melakukan segala pengendalian internal seperti,
pembentukan kebijakan, analisis risiko, serta pengawasan yang harus
dilakukan.

Informasi dan komunikasi ini dapat digunakan sebagai penilaian terhadap


suatu kejadian atau kondisi yang mampu memberi pengaruh pada
pengambilan keputusan dan hubungan eksternal perusahaan.

Contohnya manajemen perusahaan menggunakan informasi dari Dewan


Standar Akuntansi Indonesia untuk menilai dampak perubahan struktur
laporan keuangan di suatu perusahaan.
Konsep Pengendalian Internal
Di bawah ini ada beberapa konsep dalam pengendalian internal. Konsep
ini biasanya diterapkan di beberapa perusahaan atau organisasi untuk
tujuan perusahaan masing-masing.

 Pengendalian internal merupakan tanggung jawab dari manajemen


perusahaan. Meski terlihat bahwa pelaksanaan pengendalian internal
ini melibatkan seluruh anggota, namun tetap saja secara struktur
manajemen yang bertanggung jawab.
 Memberikan kepercayaan yang wajar dan tidak absolut. Hal itu
terjadi karena banyak pertimbangan mengenai kebutuhan, biaya, dan
tujuan lain.
 Pengendalian internal memiliki keterbatasan. Pelaksanaan ini tidak
selalu efektif, tergantung pada kompetensi dan keandalan
pelaksananya.
 Sistem pengolahan data dalam pengendalian internal berguna untuk
mengembangkan informasi terkait tujuan dari perusahaan.
 Pengendalian internal memiliki tujuan dalam laporan keuangan,
kepatuhan, dan operasi tumpang tindih.
 Pengendalian internal dalam audit merupakan suatu proses
pengembangan dalam akuntansi. Pengendalian internal ini adalah
langkah komprehensif dan terintegrasi serta tidak ditambahkan
dalam infrastruktur perusahaan.
Unsur-unsur Pengendalian Internal
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan perlu
adanya sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian internal pada
perusahaan memiliki unsur-unsur sebagai berikut.

1. Struktur Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional


Struktur dalam organisasi merupakan kerangka untuk pembagian tanggung
jawab secara fungsional pada unit organisasi yang dibentuk untuk
kepentingan perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam
organisasi dibagi menjadi dua prinsip berikut.

 Dipisahkan antara fungsi-fungsi operasional dan penyimpangan dari


fungsi akuntansi. Fungsi dari operasional itu sendiri adalah tugas
untuk melaksanakan suatu kegiatan, seperti pembelian. Sedangkan
fungsi penyimpanan adalah tugas untuk menyimpan aktiva
perusahaan.
 Suatu fungsi dibatasi, tidak boleh melakukan tanggung jawab penuh
untuk semua tahap transaksi.
2. Wewenang dan Prosedur Memberi Upaya
Perlindungan
Di sebuah organisasi setiap transaksi hanya bisa terjadi karena adanya
otoritas wewenang untuk menyetujui adanya transaksi. Oleh karena itu, di
dalam sebuah organisasi harus ada sistem yang mengatur sebuah
wewenang dalam setiap transaksi untuk melindungi kekayaan, uang,
pendapatan dan biaya dalam organisasi tersebut.

3. Praktik Sehat dalam Tugas Organisasi


Dalam pembagian tugas dan fungsi di organisasi tidak akan terlaksana
dengan baik apabila tidak dengan praktik yang sehat. Berikut adalah
beberapa praktik yang sehat dalam melaksanakan wewenang dan fungsi di
organisasi.

 Pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak


 Penggunaan formulir dengan nomor urut cetak yang penggunaannya
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
 Transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir hanya
satu orang atau satu unit organisasi tanpa bantuan orang atau unit
organisasi lainnya.
 Adanya pemeriksaan mendadak dengan jadwal yang tidak teratur.
 Diadakan perputaran jabatan untuk menghindari adanya
persekongkolan antar pejabat.
 Diadakan pencocokan kekayaan dengan catatannya untuk menjaga
aset sebuah organisasi.
 Membentuk unit organisasi yang memiliki tugas mengecek efektivitas
unsur sistem pengendalian internal lain.
4. Karyawan Berkualitas
Dalam struktur organisasi seharusnya dibuat sistem pencatatan dan
berbagai cara lain untuk mendorong praktik yang sehat dalam sebuah
organisasi dengan sumber daya manusia yang berkualitas juga. Hal
tersebut yang menjadi unsur penting dalam organisasi adalah adanya
karyawan yang berkualitas. Cara sebuah organisasi agar mendapatkan
karyawan yang memiliki potensi dan dapat dipercaya adalah dengan cara
berikut ini.

 Seleksi calon karyawan berdasarkan kriteria yang berlaku di dalam


sebuah organisasi.
 Dilakukan pengembangan pendidikan terhadap karyawan sesuai
dengan tuntutan pekerjaan.
Contoh Pengendalian Internal
Setelah menguraikan mulai dari pengertian sampai unsur pengendalian
internal tentunya harus disertakan contoh dari pengendalian internal ini.
Contoh ini diambil dari kasus toko kelontong yang buka selama 24 jam.
Contoh pengendalian internalnya sebagai berikut.

 Memasang kamera pengawas;


 Memiliki sistem untuk mencatat kas otomatis untuk mempermudah
pekerjaan;
 Memiliki dua karyawan yang bertugas bergantian dan satu orang
sebagai pencatat transaksi;
 Menempatkan kasir di depan pintu masuk untuk memudahkan
pelanggan melakukan transaksi;
 Melakukan penyetoran kas langsung ke bank sebelum pergantian
karyawan;
 Setiap pergantian karyawan wajib dilakukan presensi;
 Setiap barang yang keluar dan masuk dicatat ke dalam dokumen
atau sistem data.
Baca juga artikel terkait “Pengertian Pengendalian Internal” :
 Audit
 Akuntansi Sektor Publik
 Aset Tetap, Lancar, dan Tidak Lancar
 Cara Menghitung Biaya Produksi
 Jurnal Penyesuaian
 Jurnal Umum
 Jurnal Penutup
 Konsep Dasar Akuntansi
 Laporan Arus Kas
 Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
 Pengertian Akuntansi Biaya
 Pengertian Akuntansi Keuangan
 Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
 Persamaan Dasar Akuntansi
 Rekonsiliasi Bank
 Sejarah Akuntansi di Indonesia
Buku Terkait :

 Buku Akuntansi Best Seller


 Buku Ekonomi Best Seller
 Buku Etika Bisnis
 Buku HRD dan SDM
 Buku Manajemen Keuangan
 Buku Manajemen Pemasaran
Nah seperti itulah paparan mengenai pengendalian internal. Sudah jelas
bukan apa itu yang dimaksud pengendalian internal. Untuk memiliki
organisasi atau perusahaan yang baik tentunya juga harus membuat
pengendalian internal yang matang agar aset-aset di dalam organisasi atau
perusahaan terjaga dengan aman.

Untuk Grameds yang ingin banyak belajar mengenai administrasi dan


akuntansi lebih dalam dapat mempelajarinya dari buku-buku yang dijual
oleh Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas menyediakan
berbagai buku yang mungkin kalian butuhkan. Yuk kunjungi Gramedia dan
beli bukunya sekarang juga!

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung


konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan
digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah,
universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

Custom log

 Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
 Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
 Tersedia dalam platform Android dan IOS
 Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
 Laporan statistik lengkap
 Aplikasi aman, praktis, dan efisien

NEXT8 Perbedaan Cerpen dan Novel Dilihat Dari Berbagai Sisi »

PREVIOUS« 8 Macam Keragaman Budaya Indonesia beserta Contohnya


SHARE


 

 

 

 

 

PUBLISHED BY

Ricky
1 TAHUN AGO

 
RELATED POST

Pengertian Saldo, Jenis, dan Fungsi dalam Rekening


Pengertian Asas Tunai: Penjelasan dan Perbandingan dengan Akuntansi


Akrual

Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang


 

RECENT POSTS

 HUKUM

Sumber Hukum: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya


Pengertian Sumber hukum - Dalam ranah hukum kita akan mengetahui berbagai macam
pengetahuan tentang hukum…
3 hari ago

 HUKUM

Mengenal Hukum Tertulis dan Contohnya


Pengertian Hukum Tertulis - Dalam kehidupan bermasyarakat, ada peraturan berupa norma dan
sanksi yang dibuat…
3 hari ago

 AGAMA ISLAM

Surah Al-Waqiah Juz Berapa?


Bacaan Surat Al Waqiah Latin Beserta Artinya Ayat  1 Berikut bacaan surat Al Waqiah latin…
3 hari ago

 AGAMA ISLAM
Surat Al-Ashr: Bacaan, Arab Latin, Arti dan Tafsir Surat Al-Ashr
Seorang Muslim tidak hanya diwajibkan untuk melaksanakan sholat lima waktu saja, tetapi juga
diwajibkan untuk…
3 hari ago

 AGAMA ISLAM

Memahami Makna Qul Huwallahu Ahad Dalam Surah Al-Ikhlas


Umat Islam memiliki sumber yang diajukan panduan, yaitu kitab suci, Al-Quran. Di dalam Al-Quran
terdiri…
3 hari ago

 AGAMA ISLAM

Surat Al-Kafirun: Bacaan, Makna, dan Kautamaannya


Dalam Al-Quran terdapat banyak sekali surat yang penuh dengan makna dan bisa dijadikan
sebagai pedoman…
4 hari ago

All Rights ReservedView Non-AMP Version

Ayo Gabung Gramedia Affiliate


Dapatkan Komisi Hingga 10%
Belanja Sekarang!

Anda mungkin juga menyukai