Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

dibuat untuk memenuhi salah satu syarat tugas


dalam mata kuliah Manajemen Strategik

Disusun Oleh:
Kelompok 5
(Reguler Pagi)

NAMA NIM NO
Ni Putu Dellya Febrianda Melzica (1807521074) {15}
Ade Irma Rohayani (1807521076) {16}
Pande Ketut Adi Yoga Prasetyo (1807521077) {17}
Ahmad Havid Khanan Khasbulloh (1807521080) {18}

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2019
1. Identifikasi Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada di dalam perusahaan dan secara
normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus kepada perusahaan. Lingkungan
internal perusahaan memiliki kemampuan untuk merubah suatu perusahaan menjadi apa yang
dicita-citakan oleh manajemen.
Pihak-pihak yang pernah terlibat dalam perumusan suatu strategi pasti mengetahui dan
mengakui bahwa melakukan suatu analisis internal sebagai bagian integral dari keseluruhan
upaya menciptakan profil organisasi bukan tugas yang mudah. Upaya tersebut bahkan
mengandung banyak tantangan yang harus dihadapi. Dikatakan demikian karena perumusan
strategi selalu diwarnai oleh berbagai hal, antara lain:
a. Penilaian yang bersifat subyektif
b. Perhitungan-perhitungan yang tidak selalu dapat dikualifikasikan
c. Kenyataan bahwa kegiatan organisasi selalu bergerak dalam kondisi dinamis yang
pada dirinya mengandung ketidakpastian (uncertainity)
d. Adanya faktor-faktor yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya, meskipun para perumus strategi selalu saja dapat memanfaatkan
analisis yang obyektif, rasional dan sudah baku.
Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern perusahaan dalam
menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan dan
akuntansi, pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta operasional (David, 2006).
Inti dari analisis lingkungan internal ini adalah berusaha untuk mencari keunggulan strategis
yang dipakai untuk membedakan diri dari pesaing.
Menurut Jauch dan Gluech (1999), lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan
strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki
kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan
menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan.
a) Identifikasi faktor internal kunci
1. Pemasaran
Pemasaran adalah starting point setiap kegiatan bisnis. Fungsi-fungsi perusahaan yang
lain, seperti produksi, persediaan, keuangan, SDM dsb, merupakan derivat, langsung atau
tidak langsung, dari fungsi pemasaran. Kajian mengenai kelayakan suatu usaha selalu
dimulai dari perkiraan kemampuan melakukan penetrasi pasar. Karena itu, tak ada bisnis
yang bisa dikembangkan tanpa pemasaran.
1
2. Keuangan dan akunting
Faktor keuangan memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan atau laba perusahaan yang tergambar dalam laporan keuangan
perusahaan.
3. Produksi, operasi,dan teknik
Bagian operasi dan teknik berkaitan dengan upaya pengendalian produksi di pabrik
tetap terjaga sesuai rencana. pengendalian produksi adalah fungsi untuk menggerakan
barang melalui siklus manufaktur keseluruhan dari pengadaan bahan baku sampai dengan
pengiriman produk jadi
4. Personalia
Bagian personalia berkaitan dengan perencanaan, pelatihan dan penempatan staf yang
sesuai dengan rencana perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
5. Manajemen Mutu
Manajemen mutu dilaksanakan dalam menjaga kualitas kerja dan produk sehingga
tetap memenuhi standar yang diinginkan.
6. Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem penunjang pengambilan keputusan
manajemen dalam berbagai hal. Pengelolaan informasi berbasis computer sangat
menentukan proses pengambilan keputusan perusahaan.
7. Organisasi dan Manajemen Umum
Pengelolaan SDM yang benar dalam organisasi dimaksudkan untuk mensinergikan
kemampuan dengan kesesuaian bidang kerja staf, sehingga pekerjaan yang dilaksanakan
dapat maksimal.
b) Identifikasi kegiatan umum
1. Logistik ke dalam 
2. Operasi 
3. Logistik ke luar 
4. Pemasaran dan penjualan 
5. Layanan
c) Identifikasi kegiatan penunjang: 
1. Pembelian 
2. Pengembangan teknologi 
3. Manajemen sumber daya manusia 
2
4. Infastruktur perusahaan; (a) Bagaimana faktor-faktor dan kegiatan-kegiatan ini
dibandingkan dengan informasi historis dan standar keunggulan internal, (b)
Evaluasi faktor-faktor strategik intern dengan cara: Perbandingan dengan kinerja
masa lalu, Perbandingan dengan pesaing, Perbandingan dengan fator-faktor sukses
dalam industri
2. Proses Analisis Dan Diagnosis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal perusahaan didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan
strategi yang mengkaji bidang pemasaran, dan distribusi perusahaan, penelitian dan
pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta faktor
keuangan dan akuntansi untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan dari masing – masing
divisi tersebut sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan cara yang paling
efektif dan dapat mrnangani ancaman (Lawrence dan William,1998).
Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi
sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis internal
yang dimiliki perusahaan.
Dalam menganalisis lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis, yaitu
diantaranya:
a. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan pola hubungan di dalam perusahaan atau
bentuk formal peraturan dan hubungan antar orang sehingga setiap pekerja dapat diarahkan
dalam mencapai tujuan dan misi perusahaan.
b. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah sekumpulan kepercayaan, harapan dan nilai yang dipahami
serta dilaksanakan oleh tiap-tiap anggota perusahaan dan akan membentuk perilaku orang-
orang di dalam perusahaan tersebut.
c. Sumber daya Perusahaan
Sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan guna mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya sumberdaya manusia,
sumberdaya produksi, sumberdaya keuangan, pemasaran serta penelitian dan pengembangan.
Diagnosis lingkungan adalah kegiatan penyusunan strategi yang terdiri atas pembuatan
keputusan-keputusan manajerial dengan menilai pentingnya informasi tentang kesempatan
dan tantangan yang ditemukan dalam analisis lingkungan.

3
Analisis dan diagnosis keuntungan strategi (internal) menunjukkan adanya penggunaan waktu
dari para penentu strategi untuk memeriksa dan mengidentifikasi faktor-faktor keuntungan
strategi perusahaan dalam rangka menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan sehingga
penentu strategi dapat memanfaatkan dan mengelolanya secara efektif dan efisien.
Mengidentifikasi variabel internal merupakan alat untuk menentukan bagian-bagian
internal yg diperlukan di dalam membangun kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Menemukan variabel yg perlu dianalisis perlu pengkajian untuk hal tersebut. Dan Hasil kajian
berupa informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan atau Strategic Advantages
Profiles dari perusahaan
Terdapat beberapa cara untuk menganalisis lingkungan internal yaitu analisis SWOT,
analisis PIMS , Analisis Rantai Nilai dan Analisis Fungsional.
a. Analisis SWOT: Pendekatan Analisis Internal Tradisional.

SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan) dan Weakness


(kelemahan) internal dari suatu perusahaan serta Opportunities (peluang) dan Threat
(ancaman) lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT merupakan Teknik yang
terkenal dimana para manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai
situasi strategis perusahaan. Kesesuaian yang baik antara sumber daya internal
(kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman) akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang suatu perusahaan dan meminimalkan
kelemahan dan ancaman suatu perusahaan.

 Peluang (Opportunity) merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam


suatu lingkungan perusahaan. Mengidentifikasi segmen pasar, perubahan
dalam kondisi persaingan dan regulasi, perubahan teknologi, dan membaiknya
hubungan yang baik antara pemasok dan pembeli dapat menjadi sebuah
peluang yang baik bagi suatu perusahaan.

 Ancaman (Threat) merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam


mencapai posisi yang diinginkan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar
yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar menawar dari pembeli atau
pemasok utama dan perubahan teknologi dapat menjadi penghalang bagi
keberhasilan suatu perusahaan.

4
 Kekuatan (Strength) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang
dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat
perusahaan lebih unggul dari perusahaan lainnya. Kekuatan muncul dari
sumber daya dan kompetensi yang tersedia di sebuah perusahaan.

 Kelemahan (weakness) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam


sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relative terhadap pesaingnya,
yang menjadi sebuah hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk membantu


analisis strategi. Cara yang paling lazim adalah memanfaatkannya sebagai kerangka
acuan logis yang memedomi pembahasan sistematik tentang situasi perusahaan dan
alternatif-alternatif pokok yang mungkin dipertimbangkan perusahaan. Sesuatu yang
oleh seorang manajer dipandang sebagai peluang, mungkin bagi manajer lain sebagai
ancaman. Penilaian yang berbeda ini mungkin mencerminkan pertimbangan
pertimbangan kekuasaan dalam perusahaan atau sudut pandang factual yang berbeda.
Yang penting bahwa analisis SWOT yang sistematik dapat dilakukan untuk semua
aspek situasi perusahaan. Sebagai hasil, analisis ini memberikan kerangka yang
dinamik dan bermanfaat untuk analisis strategic.

b.  Metode Analisis PIMS (Profit Impact of Market Strategy)


Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasikan faktor-faktor
strategi utama yang mempengaruhi 80% profitabilitas, Pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1960 sebagai proyek internal perusahaan. Karakteristik yang mencakup
dalam analisis ini adalah:
 Biaya langsung per unit yang tinggi,
 Pangsa pasar yang tinggi,
 Intensitas investasi yang rendah,
 Kualitas pasar yang tinggi,
 Penggunaan kapasitas organisasi yang tinggi
Beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan antara lain:
 Intensitas investasi
 Pangsa pasar

5
 Pertumbuhan pasar
 Daur kehudupan produk
 Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan
c. Metode Analisis Rantai Nilai
Metode yang disampaikan oleh Porter, merupakan suatu cara menguji sifat dan
luasnya sinergi organisasi di antara aktivitas internal korporasi.
Menurut porter,bisnis perusahaan dapat paling baik dijelaskan sebagai rantai
nilai apabila pendapatan total dikurangi biaya total dari semua aktivitas yang
diambil untuk mengembangkan dan memasarkan produk atau jasa,menghasilkan
nolai.Semua perusahaan dalam industri tertentu memilili rantai nilai yang sama,
termasuk aktivitas seperti memperoleh bahan baku,mendesain produk,membangun
fadilitas manufaktur ,mengembangkan perjanjian koperatif , dan memberikan
pelayanan pelanggan. Perusahaan akan sangat menguntungkan selama pendapatan
total melebihi biaya total yang terjadi dalam membuat dan menyampaikan produk
atau jasa.
Analisis rantai nilai mengidentifikasi aktivitas, fungsi dan proses bisnis yang
harus dilaksanakan dalam merancang, memproduksi, memasarkan dan
mengirimkan produk. Dalam analisis rantai nilai, manajemen harus berusaha
mengidentifikasi berbagai aktivitas yang menambah nilai bahan baku menjadi
barang jadi yang siap dipakai oleh konsumen. Porter juga mengidentifikasi 5 (lima)
aktivitas utama yang terjadi dalam setiap organisasi bisnis yaitu :
 Operasi organisasi,
 Menyediakan logistic bahan baku,
 Melayani pelanggan
 Melakukan pemasaran dan penjualan
Analisis rantai nilai bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan dan
kelemahan biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah
sampai aktivitas layanan konsumen. Dalam analisis Rantai Nilai aktivitas
perusahaan dikelompokkan menjasi 2 yaitu Aktivitas Primer dna Aktivitas
pendukung.
1. Aktivitas Primer yaitu aktivitas yang menyangkut penciptaan fisik produk/jasa,
pemasaran, pelayanan purna jual.

6
 nbound logistics: penanganan bahan baku (pergudangan, pendendalian)
 Operations : produktivitas peralatan dibandingkan dengan pesaing kunci,
otomatis secara produksi, efektivitas sistem pengendalian produksi.
 Outbound logistics: ketepatan dan efesiensi distribusi produk jadi dan jasa,
efesiensi aktivitas pergudangan produk jadi.
 Marketing and Sales. Efektivitas riset pasra, inovasi promosi penjualan dna
periklanan, evaluasi saluran distribusi, kemmapuan tenaga penjualan, image
dan reputasi produk/jasa, loyaliitas konsumen.
 Customer service. Layanan purna jual, perhatian terhadap komplin konsumen,
reparasi, pelatihan dan pasokan suku cadang.
2. Aktivitas Pendukung yaitu aktivitas perusahaan yang mendukung aktivitas primer.
 Firm Infrastructure: manajemen umum, perencanaan, keuangan, hukum
 Human Resource Management: penarikan, penempatan, pengembangan,
pelatihan SDM dan masalah kompensasi
 Technology development: efektivitas litbang proses, dan inovasi produk,
kualitas peralatan litbang, SDM.
 Procurement : pembelian bahan baku, mencari pemasok baru, memonitor
kinerja pemasok, proses pembelian mesin peralatan dan bangunan, hubungan
dengan pemasok.
d. Metode Analisis Fungsional
H. I. Ansof menganjurkan bahwa keahlian dan sumber daya juga dapat
diorganisir ke dalam profil kompetensi berdasarkan tipe fungsi bisnis yang meliputi
fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia,
fungsi riset dan pengembangan dan fungsi terkait lainnya. Beberapa hal yang
membuat analisis dengan Pendekatan Fungsional menjadi tidak seimbang
disebabkan oleh Jenis bisnis / industry, Segmentasi pasar dan pasar sasaran, Tahap
daur kehidupan produk dan industry, Posisi perusahaan di pasar.
a) Bidang Produksi-Operasi meliputi biaya dan ketersediaan bahan baku,
hubungan dengan pemasok, sistem pengendalian persediaan, lokasi
fasilitas, tata letak peralatan, fasilitas, skala ekonomis, efesiensi teknis
fasilitas, pemanfaatan sub-kontrak, derajat integrase vertical, nilai
tambah, marjin laba.

7
b) Bidang pemasaran. Dalam mengidentifikasi faktor internal bidang
pemasaran dapat dilakukan dengan mencermati faktor-faktor bidang
pemasaran seperti: efektivitas segmentasi pasar, posisi persaingan,
pangsa pasar, organisasi penjualan, riset pasar, kualitas produk dan
pelayanan kepada pelanggan, promosi, periklanan, publisitas,
perencanaan dan penganggaran pemasaran, kualisifikasi manajer
pemasaran.
c) Bidang Keuangan/Akuntansi yang dapat diidentifikasi meliputi:
kemampuan memperoleh dana jangka pendek, kemampuan
memperoleh dana jangka panjang, utang, modal kerja, modal saham,
struktur pendanaan perusahaan, penganggaran modal, kebijakan
dividen, hubungan dengan kreditur, investor, pemegang saham,
kualifikasi manajer keuangan.
d) Bidang Litbang meliputi kualifikasi SDM di bidang litbang, fasilitas
Litbang, sumber daya Litbang, komunikasi dan kordinasi dengan fungsi
yang lain.
e) Manajemen dan SDM meliputi struktur organisasi, sistem pengendalian
organisasi keseluruhan, iklim organisasi, budaya organisasi, sistem
perencanaan strategik, keterampilan, kapabilitas dan perhatian
manajemen puncak, manajemen SDM, tingkat keluar-masuknya
karyawan, skill dan pengalaman karyawan
f) Bidang Sistem Informasi meliputi ketepatan waktu dan akurasi sistem
informasi untuk keputusan strategis dan taktis dan operasional,
relevansi informasi, informasi untuk mengelola masalah kualitas dan
layanan kepada pelanggan, serta kemapuan karyawan untuk
menggunkaan informasi yang tersedia.
3. Penentuan Kekuatan Dan Kelemahan Perusahaan
Dalam menyusun strategi manajemen, manajemen harus mengidentifikasi
berbagai variable intern yang dapat menunjukkan kekuatan maupun kelemahan perusahaan.
Kemampuan identifikasi ini akan membantu perusahaan dalam membangun secara bertahap
kompetensi. Analisis SWOT merupakan teknik yang sering digunakan untuk mendapatkan
gambaran dengan cepat mengenai situasi strategis perusahaan.

8
Setiap perusahaan harus mampu menjalankan strategi yang sesuai dengan keahlian
atau kemampuan utamanya (core competency) sehingga memiliki kemampuan bersaing yang
paling kuat dan pada gilirannya akan mampu menempatkan perusahaan dalam posisi
keunggulan pasar (market advantage). Sementara itu, kelemahan merupakan sesuatu
kekurangan yang mungkin dirasakan dibandingkan dengan pesaing atau yang menimbulkan
keterbatasan sehingga tidak dapat meraih apa yang diharapkan.
Core Competencies – Suatu perusahaan dianggap kompeten jika perusahaan mampu
melakukan usahanya dengan sangat baik dibandingkan dengan pesaing. Jika pesaing tidak
mempunyai kemampuan yang sama, akan butuh waktu dan biaya mahal bagi pesaing untuk
menandingi kemampuan perusahaan. Jadi, core competence merupakan asset yang bermanfaat
dan menjadi penyangga utama keberhsilan perusahaan.
Kekuatan
Kekuatan (strength) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau
tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibandingkan
pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari
sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan.
Kelemahan
Kelemahan (weaknes) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber
daya atau kapabilitas suatu perusahaan relative terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif
Adapun pola dasar kelemahan perusahaan diantaranya:
1. Implusif
Pada pola ini, perusahaan diarahkan oleh manajer puncak yang mencoba untuk
mengerjakan segala-galanya.
2. Birokrasi mande
Pada pola ini perusahaan tidak tanggap terhadapperubahan lingkungan.Pada pola
ini manajemen enggan menghadapi resiko dan memegang semua kekuasaan secara
sentral.
3. Raksasa tanpa kepala
Pada pola ini perusahaan tidak memiliki kepemiminan yang kuat
4. Berenang kehulu

9
Pada pola ini perusahaan sadarakanadanya perubahan dan mencoba untuk
menghadapinya, tetapi perusahaan sangat lemah sumber-sumbernya untuk
menghadapi tantangan-tantangan lingkungan
4. Melakukan Analisis dan Diagnosis Lingkungan Internal dan Membuat Tabel
IFAS

Setelah selesai melakukan analisis dan diagnosis terhadap lingkungan internal, maka
analisis dirangkum dalam table Internal Factor Analusis Summay (IFAS)). Menganalisis
lingkungan internal (IFAS) untuk mengetahui berbagai kemungkinan kekuatan dan
kelemahan. Masalah strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini
mungkin dapat mempengaruhi perusahaan dimasa yang akan datang.
Langkah-langkah dalam mengembangakan table IFAS :
1. Tentukan faktor-faktor sukses kunci dari lingkungan internal dan diidentifikasi 5 –
10 faktor internal kunci.
2. Beri bobot antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (terpenting) pada setiap faktor.
Bobot yang diberikan pada faktor internal menunjukkan kepentingan relative dari
faktor itu untuk sukses dalam lingkungan atau industry yang ditekuni
organisasi/perusahaan. Jmalah dari semua bobot harus sama dengan satu (1,0).
3. Berikan peringkat atau rangking 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kunci.
Peringkat untuk faktor internal didasari pada keadaan perusahaan ( 1 = kelemahan
utama, 2 = kelemahan kecil, 3 = kekuatan kecil, 4 = kekuatan utama).
4. Setiap bobot faktor internal dikalikan rating masing-masing sehingga diperoleh
nilai bobot.
5. Jumlahkan nilai terbobot semua faktor sehingga diperoleh nilai terbobot total
untuk organisasi

Ilustrasi Perhitungan nilai IFAS


Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh ma syarakat,
meskipun perusahaan membawa misi publik service obligation, mampu mem berikan
kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah,
disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
a. Kekuatan Faktor Strategis Internal

10
Dalam analisis kekuatan faktor strategis internal/IFAS (Internal Strategic Factor
Summary) dapat diketahui beberapa kekuatan yang mendukung diantaranya faktor yang
paling utama adalah sistem dan prosedur yang relatif cepat, sehingga pe dagaian mampu
memberikan kepuasan kepada para nasabahnya. Hal ini yang sulit dilakukan lembaga
keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Dalam menentukan point bobot menggunakan perbandingan kekuatan ber
dasarkan skala prioritas kepentingan, misalnya Sistem dan prosedur yang relatif cepat
mendapat nilai tertinggi (bobot : 0,20). Bobot berkisar antara nol (0) sampai dengan satu
(1), artinya dari semua kekuatan yang mendukung system dan prosedur yang relative cepat
mendapat point 20 dari point 100 atau angka nol menunjukkan makna tidak penting, dan
angka 1 menunjukkan angka sangat penting, total bobot tidak boleh lebih dari 1 dari
keseluruhan Faktor Strategis Internal. Point bobot penilaian menggunakan skala ordinal
yaitu dengan menggunakan urutan paling ren dah mulai dari (0) sebagai berikut :
0,00 diartikan = tidak penting
> 0,00 - 0,05 diartikan = cukup penting
> 0,05 - 0,10 diartikan = penting
> 0,10 - 0,15 diartikan = sangat penting
> 0,15 diartikan = amat sangat penting

Peringkat terkait dengan daya ungkit terhadap situasi dan kondisi yang lebih luas
dibandingkan dengan bobot yang terbatas pada penting tidaknya diantara faktor. Peringkat
yang digunakan adalah sebagai berikut :
5 : sangat berpengaruh
4 : berpengaruh
3 : cukup berpengaruh
2 : tidak berpengaruh
1 : sangat tidak buruk
Sistem dan prosedur yang relative cepat menempati peringkat ke-5. Hal ini
disebabkan karena system dan prosedur yang relative cepat mempunyai dampak yang
sangat mempengaruhi dan luas sehingga mampu mendorong visi dan misi stra tegi untuk
membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah, melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan
melakukan usaha lain yang menguntungkan. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah satu
11
tujuan dari Perusahaan Pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan
moto menyelesaikan masalah tanpa masalah.
Faktor kedua yang mendukung kekuatan internal adalah adanya produk pegadaian
yang beraneka ragam, meliputi :
a) Jasa Gadai (Kredit Cepat Aman-KCA)
b) Kredit Angsuran Fidusia (KREASI)
c) Kredit Serba Guna (KRESNA)
d) Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
e) Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA)
f) Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA)
g) Gadai Efek
h) Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG)
i) Gadai Syariah (RAHN)
j) Kredit Ar-rahn untuk Usaha Mikro (ARRUM)
k) Jasa Lelang
l) Jasa Laksiran
m) Jasa Titipan
n) Properti

Oleh karena itu peran dan fungsi pendamping di atas menjadi skala prioritas juga,
yang artinya bobotnya sama dengan system dan prosedur yang relatif cepat sebesar 0,20
dengan peringkat dibawah system dan prosedur yang relatif cepat (Peringkat 4). Ini
menggambarkan bahwa produk yang disediakan dan ditawarkan Perum Pegadaian dapat
membantu dalam usaha mewujudkan program pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi
keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas
dasar hukum gadai dan fidusia, dan mem berikan manfaat kepada pemangku kepentingan
dan melaksanakan tata kelola peru sahaan yang baik secara konsisten, serta melaksanakan
usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.
Barang jaminan juga merupakan kekuatan dari Perum Pegadaian ini, karena
dalam perum pegadaian masyarakat cukup datang ke kantor pegadaian terdekat dengan
membawa jaminan barang tertentu, maka uang pinjamanpun dalam waktu singkat dapat
terpenuhi. Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh adalah jaminan jam tangan
12
saja sudah cukup untuk memperoleh sejumlah uang dan hal ini hampir mustahil dapat di
peroleh di lembaga keuangan lainnya. Hal inilah yang men jadikan barang jaminan
menempati peringkat ke 3 setelah keane karagaman produk dan berbobot 0,10.
Diperingkat ke-3 dan berbobot 0,10 sehingga sejajar deng an barang jaminan
terdapat kekuatan berupa budaya perusahaan yang diaktualisasikan dalam bentuk
symbol/mascot jargon si “INTAN “ yang bermakna :

I novatif : Penuh Gagasan (Kreatif), Aktif, menyukai tantang an


N ilai Moral Ting gi : Taqwa, Jujur, Berbudi Luhur, Loyal
T rampil : Mengusai Pekerjaan, Tanggap, Cepat dan Akurat
A di Layanan : Sopan, Ramah, Berkepribadian, Simpatik
N uansa Citra : Beroriontasi Bisnis, Mengutamakan Kepuasan Pe langgan untuk
selalu berusaha mengembangkan diri

b. Kelemahan Faktor Strategis Internal

Promosi merupakan sesuatu yang telah memberikan pengaruh besar terhadap


keberhasilan setiap usahanya dalam menjalankan visi dan misinya suatu perencanaan
strategis. Perum pegadaian yang merupakan salah satu lembaga keuang an di Indonesia
bukan bank yang secara resmi mempunyai izin dalam melaksanakan kegiatan dalam
bentuk penyaluran dana ke masyarakat yang dilakukan atas dasar hukum gadai belum
melakukan kegiatan promosi dengan efektif. Ketidakefektifan promosi tersebut
menempatkan kelemahan tertinggi dengan bobot sebesar 0,15. Bobot 0,15 merupakan
bobot kelemahan tertinggi diantara 5 faktor kelemahan, dan ketidakefektifan promosi
mempunyai pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan dalam mencapai visi dan misi yang
telah ditentukan.
Faktor kelemahan yang kedua adalah pemanfaatan teknologi yang relatif lambat.
Pemanfaatan teknologi seharusnya dilakukan lebih cepat karena jika sejak awal dengan
diperlengkapi kipas angin dan AC, ruang tunggu di sediakan televisi, manajemen mulai
mengenalkan sistem administrasi jaringan komputer, citra pegadaian lebih baik dimata
masyarakat, tidak hanya masyarakat lapisan bawah saja yang menjadi pelanggannya, tapi
juga golongan menengah sebagai alternatif pembiayaannya

13
Selain itu, Kurangnya upaya mempertahankan tingkat ke amanan juga mem
pengaruhi kinerja dari perum Pegadaian, karena apabila tingkat keamanan masih relatif
rendah, maka kenyamanan para karyawan terganggu sehingga berdampak pada pelayanan
para nasabah.
Selanjutnya pada peringkat kedua lokasi yang strategis juga memiliki bobot 0,05
dengan peringkat ke-2 dibawah kurangnya mempertahankan tingkat keamanan. Lokasi
strategis sangat mempengaruhi karena apabila lokasi jauh dari masyarakat yang
membutuhkan jasa kredit uang, maka masyarakat tersebut cenderung memilih lokasi
lembaga keuangan lain yang lebih dekat.
Dalam matrik IFAS dapat digambarkan sebagai berikut :

TABEL
IFAS (INTERNAL STRATEGIC FACTORS ANALYSIS SUMMARY) PERUM
PEGADAIAN

Pering Sko
Faktor Strategis Internal Bobot Keterangan
kat r
Kekuatan
1. Sistem dan prosedur ACC yang 0,20 5 1,00  Loyalitas bagi
relatif cepat dan sederhana nasabah
2. Keanekaragaman Produk 0,20 4 0,80  Bersaing
3. Barang jaminan 0,10 3 0,30  Berperan
4. Budaya Perusahaan yang baru 0,10 3 0,30 penting
5. Struktur Organsiasi yang 0,05 2 0,10  Kepuasan
komplek 2,50 pelanggan
Sub Total  Kualitas
Perusahaan
Kelemahan
1. Kegiatan promosi yang kurang 0,15 4 0,60  Perlu
efektif 0,10 3 0,30 ditingkatkan
2. Pemanfaatan teknologi yang  Perlu
relatif lambat 0,10 3 0,30 diperhatikan
3. Kurangnya upaya  Perlu
mempertahankan tingkat 0,05 2 0,10 ditingkatkan
keamanan 0,05 1 0,05 dan
4. Lokasi yang kurang strategis 1,53 diperhatikan
5. Jumlah Personalia  Berperan
Sub penting
Total  Perlu
penambahan
Total 1,00 3,85

14
TABEL
ANALISIS MATRIK SWOT PERUM PEGADAIAN

KEKUATAN KELEMAHAN
FAKTOR 1. Sistem dan prosedur ACC yang relatif cepat dan 1. Kegiatan promosi yang kurang efektif
sederhana 2. Pemanfaatan teknologi yang relatif lambat
INTERNAL 2. Keanekaragaman Produk 3. Kurangnya upaya mempertahankan tingkat keamanan
FAKTOR 3. Barang jaminan 4. Lokasi yang kurang strategis
EKSTERNAL 4. Budaya Perusahaan yang baru 5. Jumlah Personalia
5. Struktur Organsiasi yang komplek
PELUANG STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
1. Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2000 tentang 1. Meningkatkan kualitas keragaman produk yang 1. Meningkatkan promosi yang efetif dengan menonjolkan
perubahan status menjadi Perum ditawarkan dengan prosedur yang lebih mudah dan penghargaan-penghargaan yang diperoleh perusahaan
2. Banyaknya pernghargaan yang diperoleh Perum cepat sebagai usaha untuk menghadapi masyarakat agar masyarakat lebih tertarik dan memberikan loyalitas
Pegadaian kedil dan menengah yang relative banyak dan kepercayaan yang tinggi kepada Perum Pegadaian
3. Jumlah manyarakat kecil dan mengenah yang relatif 2. Meningkatkan, megembangkan, dan menerapkan 2. Meningkatkan, mengembangkan dan mengikuti
banyak budaya perusahaa yang baru guna melaksanakan kemajuan teknologi agar dapat membantu pemerintah
4. Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus pengembangan perekonomian dengan pemerintah dalam mengembangan perekonomian di Indonesia
mengembangkan perekonomian Indonesia 3. Meningkatkan dan memperbaiki struktur organisasi 3. Meningkatkan upaya pertahanan keamanan guna
5. Masyarakat cenderung meminati prosedur pinjaman yang komplek agar semakin mantap sehingga memberikan kenyamanan bagi nasabah maupun
yang sederhana dan mudah. masyarakat menaruh loyalitas yang tinggi karena karyawan.
kesederhanaan dan kemudahan prosedur tetapi tetap
berkualitas

ANCAMAN STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)


1. Munculnya pesaing baru 1. Meningkatkan system dan prosedur agar mampu 1. Meningkatkan promosi yang lebih efektif dan tepat
2. Adanya reputasi sebagai peninggalan VOC menghadapi para pesaing baru yang muncul sasaran guna mendapatkan loyalitas nasabah dalam
3. Adanya pergeseran gaya hidup 2. Mengembangkan, menerapkan dan menjalankan menghadapi pesaingan baru
4. Jaminan Keamanan budaya yang baru agar reputasi sebagai peninggalan 2. Meningkatkan dan mengikuti teknologi guna
5. Situasi Politik VOC dapat berubahan sebagai perusahaan yang inovatif, menghadapi pergeseran gaya hidup masyarakat
bermoral dann terampil 3. Menambah jumlah karyawan dalam
3. Meningkatkan dan mengembangan memberikan jaminan keamanan kepada
keanekaragaman produk sebagai usaha dalam nasabah.
menghadapi pergeseran gaya hidup

15
DAFTAR PUSTAKA

David fred.2016. Strategic Management a competitive advantage approach,cocepta and


cases,15th ed. Jakarta: Salemba Empat
Kerti yasa, Ni Nyoman. 2016. Manajemen Strategik. Denpasar: Udayana University Press.
Pearce, John Richard B Robinson . 2009. Management Strategis Formulasi, Implementasi
dan Pengendalian Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Rani susanthi,Putu.2017.Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Dalam Mencapai
Tujuan Perusahaan.Jurnal elekrtonik REKAMAN (Riset Ekonomi Bidang Manajemen dan
Akuntansi) STIE Galileo.1(1):30-42.
https://www.academia.edu/3667259/1_TUGAS_IFAS-EFAS_DLL.Di akses pada tanggal
09/09/2019

Anda mungkin juga menyukai