Disusun dalam rangka pemenuhan tugas pada mata kuliah Manajemen Strategi
yang diampu oleh:
Disusun Oleh:
ADMINISTRASI BISNIS
2022
RANGKUMAN MATERI:
AUDIT INTERNAL
Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis dan tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya
dalam semua area. Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan
peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk
menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud
memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
2
keunggulan kompetitif melibatkan pengambilan keuntungan dari
kompetensi khusus. Misalnya, 3M memanfaatkan kompetensi khasnya
dalam penelitian dan pengembangan dengan memproduksi berbagai
macam produk inovatif. Strategi dirancang sebagian untuk memperbaiki
kelemahan perusahaan, mengubahnya menjadi kekuatan— dan mungkin
bahkan menjadi kompetensi khusus.
2. Proses Pelaksanaan Audit Internal
Proses menjalankan audit internal memberikan banyak peluang
untuk pihak yang berpartisipasi guna memahami bagaimana pekerjaan,
departemen, dan divisi mereka merupakan bagian dari perusahaan secara
keseluruhan. Manajemen strategis adalah proses yang sangat interaktif
yang membutuhkan koordinasi efektif antara manajer manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi, litbang dan sistem informasi
manajemen. Walaupun proses manajemen strategis dipantau oleh
penyusun strategi, keberhasilan membutuhkan kerjasama manajer dan staf
dari semua area fungsional untuk memberikan ide dan informasi.
Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi
dan evaluasi informasi tentang operasi perusahaan serta faktor-faktor
penentu keberhasilannya terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dapat
diidentifikasi dan diprioritaskan. Melalui keterlibatan dalam menjalankan
audit manajemen strategi internal, manajer dari departemen dan divisi
yang berbeda dalam perusahaan dapat ikut serta memahami sifat dan
pengaruh dari area fungsional bisnis lainnya dalam perusahaan.
Pengetahuan hubungan tersebut sangat penting untuk penetapan tujuan dan
strategi yang efektif.
3
Jay Barney menyatakan bahwa kinerja organisasi pada dasarnya
ditentukan sumber daya internal yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:
sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya organisasi. Teori ini
menekankan bahwa sumber daya membantu perusahaan mengeksploitasi peluang
dan menetralisir ancaman. Ide dasar RBV adalah bahwa bauran, jenis, jumlah dan
sifat dari sumber daya internal perusahaan harus dipikirkan lebih dahulu dan
penting mengembangkan strategi yang dapat mengarahkan pada keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Teori ini sangat berguna bagi perusahaan yang
menjalankan strategi yang belum diimplementasikan oleh perusahaan pesaing
manapun.
Sumber daya bernilai harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
(1) Sumber daya langka adalah sumber daya yang tidak dimiliki perusahaan
pesaing. Jika banyak perusahaan memiliki sumber daya yang sama, maka
perusahaan tersebut cenderung mengimplementasikan strategi yang mirip, maka
tidak akan memberikan keunggulan kompetitif.
(2) Sumber daya yang sama sulit untuk ditiru, jika perusahaan tidak dengan mudah
mendapatkan sumber daya, maka sumber daya akan mengarah kepada keunggulan
kompetitif.
(3) Tidak mudah digantikan, apabila tidak ada produk pengganti yang
memungkinkan, maka perusahaan akan mampu mempertahankan keunggulan
kompetitifnya.
Semakin banyak sumber daya memenuhi kriteria tersebut, maka semakin kuat
keunggulan kompetitif perusahaan dan semakin lama bertahannya.
4
terkadang mendominasi pilihan langkah strategis, yang mana nilai, kepercayaan,
ritual, seremonial, mitos, cerita, legenda, bahasa, simbol, dan kepahlawanan
yang sudah terpatri dalam pemikiran dan tindakan dari pimpinan perusahaan,
sehingga mempengaruhi pilihan strategi yang dipilihnya.
Budaya perusahaan secara signifikan mempengaruhi keputusan bisnis dan
harus dievaluasi selama audit manajemen strategis internal dan mengabaikan
pengaruh yang dimiliki budaya dalam hubungannya di antara area fungsional
bisnis yang dapat mengakibatkan hambatan komunikasi, kurangnya koordinasi,
dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi. Tantangan
untuk manajemen strategis saat ini adalah untuk membawa perubahan dalam
budaya organisasi dan pemikiran individu yang dibutuhkan untuk mendukung
formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi.
PENGELOLAAN
Fungsi manajemen terdiri dari lima kegiatan dasar: perencanaan,
pengorganisasian, motivasi, penempatan staf, dan pengendalian.
5
Gambar 2.1 Fungsi Dasar Manajemen
● Perencanaan
Merupakan tahapan proses manajemen yang digunakan dalam
memformulasi implementasi strategi dari perusahaan. Perencanaan terdiri
atas semua aktivitas yang terkait dengan persiapan masa depan perusahaan
yang mencakup peramalan, penetapan sasaran, formulasi strategi,
pengembangan kebijakan, dan penentuan tujuan.
Perencanaan memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan
pasar yang berubah dan dengan demikian membentuk nasibnya sendiri.
Manajemen strategis dapat dilihat sebagai proses perencanaan formal yang
memungkinkan organisasi untuk mengejar strategi proaktif daripada
reaktif. Organisasi yang sukses berusaha keras untuk mengendalikan masa
depan mereka sendiri daripada hanya bereaksi terhadap kekuatan dan
peristiwa eksternal saat itu terjadi. Secara historis, organisme dan
organisasi yang tidak beradaptasi dengan perubahan kondisi telah punah.
Adaptasi cepat dibutuhkan saat ini lebih dari sebelumnya karena
perubahan di pasar, ekonomi, dan pesaing di seluruh dunia semakin cepat.
Banyak perusahaan tidak beradaptasi dengan resesi global akhir-akhir ini
dan gulung tikar.
6
● Pengorganisasian
Merupakan bagian dari implementasi strategi dari perusahaan yang
mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur
pekerjaan dan hubungan otoritas.
Fungsi pengorganisasian manajemen dapat dilihat sebagai terdiri
dari tiga kegiatan berurutan: memecah tugas menjadi pekerjaan
(spesialisasi kerja), menggabungkan pekerjaan untuk membentuk
departemen (departementalisasi), dan mendelegasikan wewenang.
Memecah tugas menjadi pekerjaan membutuhkan pengembangan deskripsi
pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Alat-alat ini memperjelas bagi
manajer dan karyawan apa yang dibutuhkan oleh pekerjaan tertentu.
● Memotivasi
Merupakan bagian dari implementasi strategi dari perusahaan yang
melibatkan usaha yang diarahkan dalam membentuk perilaku manusia
yang antara lain berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, kelompok
kerja, dan sebagainya.
Tujuan, strategi, dan kebijakan memiliki sedikit peluang untuk
berhasil jika karyawan dan manajer tidak termotivasi untuk menerapkan
strategi begitu strategi tersebut dirumuskan. Fungsi motivasi manajemen
mencakup setidaknya empat komponen utama: kepemimpinan, dinamika
kelompok, komunikasi, dan perubahan organisasi
● Kepegawaian
Merupakan bagian dari implementasi strategi perusahaan yang
dipusatkan pada manajemen staf atau SDM.
Kegiatan kepegawaian memainkan peran utama dalam upaya
implementasi strategi, dan untuk alasan ini, manajer sumber daya manusia
menjadi lebih aktif terlibat dalam proses manajemen strategis. Penting
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan di area kepegawaian.
● Mengontrol
Fungsi manajemen mencakup semua aktivitas yang dilakukan
untuk memastikan bahwa operasi aktual sesuai dengan operasi yang
7
direncanakan. Semua manajer dalam suatu organisasi memiliki tanggung
jawab pengendalian, seperti melakukan evaluasi kinerja dan mengambil
tindakan yang diperlukan untuk meminimalkan inefisiensi. Fungsi
pengendalian manajemen sangat penting untuk evaluasi strategi yang
efektif. Pengendalian terdiri dari empat langkah dasar:
1. Menetapkan standar kinerja
2. Mengukur kinerja individu dan organisasi
3. Membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja yang
direncanakan
4. Mengambil tindakan korektif
PEMASARAN
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan,
mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan atas barang dan jasa. Fungsi dasar pemasaran yang dapat membantu
penyusunan strategi mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
dari pemasaran adalah analisis pelanggan, penjualan produk/jasa, perencanaan
produk/jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dan analisis peluang.
● Analisis Pelanggan
Pemeriksaan dan evaluasi kebutuhan, keinginan, dan keinginan
konsumen— melibatkan pelaksanaan survei pelanggan, menganalisis
informasi konsumen, mengevaluasi strategi penentuan posisi pasar,
mengembangkan profil pelanggan, dan menentukan strategi segmentasi
pasar yang optimal.
● Menjual Produk/Jasa
Implementasi strategi yang sukses umumnya bertumpu pada
kemampuan organisasi untuk menjual beberapa produk atau layanan.
Penjualan mencakup banyak kegiatan pemasaran, seperti periklanan,
promosi penjualan, publisitas, penjualan pribadi, manajemen tenaga
penjualan, hubungan pelanggan, dan hubungan dealer. Kegiatan ini sangat
penting ketika perusahaan mengejar strategi penetrasi pasar. Efektivitas
8
berbagai alat penjualan untuk produk konsumen dan industri bervariasi.
Penjualan pribadi paling penting bagi perusahaan barang industri, dan
iklan paling penting bagi perusahaan barang konsumsi.
● Perencanaan Produk dan Layanan
Mencakup kegiatan seperti uji pemasaran; positioning produk dan
merek; merancang jaminan; kemasan; menentukan pilihan produk, fitur,
gaya, dan kualitas; menghapus produk lama; dan menyediakan layanan
pelanggan. Perencanaan produk dan layanan sangat penting ketika
perusahaan mengejar pengembangan atau diversifikasi produk.
● Harga
Lima pemangku kepentingan utama mempengaruhi harga
keputusan: konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing.
Kadang-kadang sebuah organisasi akan mengejar strategi integrasi ke
depan terutama untuk mendapatkan kontrol yang lebih baik atas harga
yang dibebankan kepada konsumen. Pemerintah dapat memberlakukan
batasan pada penetapan harga, diskriminasi harga, harga minimum,
penetapan harga unit, iklan harga, dan pengendalian harga.
● Distribusi
Distribusi termasuk pergudangan, saluran distribusi, cakupan
distribusi, lokasi situs ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi
persediaan, operator transportasi, grosir, dan ritel. Sebagian besar
produsen saat ini tidak menjual barangnya langsung ke konsumen.
Berbagai entitas pemasaran bertindak sebagai perantara; mereka
menyandang berbagai nama seperti grosir, pengecer, pialang, fasilitator,
agen, vendor—atau sekadar distributor.
● Penelitian pemasaran
Adalah pengumpulan, pencatatan, dan analisis data secara
sistematis tentang masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan
jasa. Riset pemasaran dapat mengungkap kekuatan dan kelemahan kritis,
dan peneliti pemasaran menggunakan banyak skala, instrumen, prosedur,
konsep, dan teknik untuk mengumpulkan informasi. Kegiatan riset
9
pemasaran mendukung semua fungsi bisnis utama organisasi. Organisasi
yang memiliki keterampilan riset pemasaran yang sangat baik memiliki
kekuatan yang pasti dalam mengejar strategi generik.
● Analisis Biaya/Manfaat
Fungsi ketujuh pemasaran adalah analisis biaya/manfaat, yang
melibatkan penilaian biaya, manfaat, dan risiko yang terkait dengan
keputusan pemasaran. Tiga langkah diperlukan untuk melakukan analisis
biaya/manfaat: (1) menghitung total biaya yang terkait dengan keputusan,
(2) memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut, dan (3)
membandingkan total biaya dengan total manfaat. Ketika manfaat yang
diharapkan melebihi biaya total, peluang menjadi lebih menarik. Kadang-
kadang variabel yang termasuk dalam analisis biaya/manfaat tidak dapat
diukur atau bahkan diukur, tetapi biasanya perkiraan yang masuk akal
dapat dibuat untuk memungkinkan analisis dilakukan. Salah satu faktor
kunci yang harus dipertimbangkan adalah risiko. Analisis biaya/manfaat
juga harus dilakukan ketika perusahaan sedang mengevaluasi cara-cara
alternatif untuk bertanggung jawab secara sosial.
KEUANGAN/AKUNTANSI
Kondisi keuangan sering dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk
posisi kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan.
1) Fungsi Keuangan/Akuntansi
Menurut James Van Horne bahwa fungsi tersebut terdiri atas tiga
keputusan yaitu:
● Keputusan investasi (investment decision)
Keputusan investasi disebut juga penganggaran modal, adalah
alokasi dan realokasi modal dan sumber daya untuk proyek, produk, aset, dan
divisi organisasi. Setelah strategi dirumuskan, keputusan penganggaran modal
diperlukan untuk mengimplementasikan strategi dengan sukses.
● Keputusan pendanaan (financing decision)
10
Keputusan pembiayaan menentukan struktur modal terbaik untuk
perusahaan dan termasuk memeriksa berbagai metode dimana perusahaan dapat
meningkatkan modal.
● Keputusan dividen (dividend decision)
Keputusan dividen menyangkut isu-isu seperti persentase
pendapatan yang dibayarkan kepada pemegang saham, stabilitas dividen
yang dibayarkan dari waktu ke waktu, dan pembelian kembali atau
penerbitan saham. Keputusan dividen menentukan jumlah dana yang
ditahan di perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan
kepada pemegang saham.
Analisis rasio keuangan adalah metode yang paling banyak digunakan untuk
organisasi berorientasi laba maupun nirlaba menentukan kekuatan dan kelemahan
organisasi dalam area investasi, pendanaan, dan dividen sehingga rasio keuangan
dapat memberikan tanda-tanda kekuatan dan kelemahan aktivitas fungsi
manajemen, produksi, pemasaran, penelitian dan pengembangan, dan sistem
informasi.
2) Jenis Dasar Rasio Keuangan
Rasio keuangan dihitung dari laporan laba rugi dan neraca
organisasi. Menghitung rasio keuangan seperti mengambil gambar karena
hasilnya mencerminkan situasi hanya pada satu titik waktu.
Membandingkan rasio dari waktu ke waktu dan rata-rata industri lebih
mungkin menghasilkan statistik yang berarti yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan.
11
Gambar 2.2 Analisis Tren Rasio Keuangan
12
Gambar 3.2 Bagan Sebelum dan Setelah Titik Impas Ketika Biaya
Tetap Meningkat
13
PRODUKSI/OPERASI
Menurut Robert Schroeder menyatakan bahwa manajemen produksi terdiri
dari lima area keputusan atau fungsi yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga
kerja, dan kualitas. Tugas utama manajer produksi adalah mengembangkan dan
mengoperasikan sebuah sistem yang akan menghasilkan jumlah produk/jasa yang
dibutuhkan sesuai dengan kualitas tertentu, harga yang sudah ditentukan, dan
waktu yang sudah tetapkan.
14
1. Pembiayaan sebanyak mungkin proposal proyek,
2. Penggunaan metode persentase penjualan,
3. Penganggaran yang kurang lebih sama dengan yang dikeluarkan pesaing
untuk litbang, atau
4. Penentuan berapa banyak produk baru yang berhasil yang dibutuhkan
untuk memperkirakan investasi litbang yang diperlukan.
Litbang dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar:
1. Litbang internal, di mana sebuah organisasi menjalankan departemen
litbangnya sendiri.
2. Litbang kontrak, di mana perusahaan merekrut para peneliti independen
atau lembaga independen untuk mengembangkan produk-produk tertentu.
Kekuatan dan kelemahan litbang memiliki peran penting dalam formulasi
dan implementasi strategi, sehingga perusahaan harus terus menerus
mengembangkan produk baru dan memperbaiki produknya karena perubahan
kebutuhan dan selera konsumen, teknologi, siklus produk yang semakin pendek,
dan meningkatkan persaingan domestic dan asing.
15
terdesentralisasi, dan tersebar secara global, fungsi sistem informasi semakin
penting peranannya. SIM menerima bahan mentah dari evaluasi internal dan
eksternal dari suatu organisasi.Kegunaan SIM untuk memperbaiki kinerja suatu
perusahaan dengan memperbaiki kualitas keputusan manajerial dan untuk
membangun kompetensi yang unik dalam bidang lain. Sistem informasi yang
efektif adalah seperti sebuah perpustakaan yang mengumpulkan,
mengelompokkan, dan mengisi data untuk digunakan oleh para manajer di
perusahaan. Sistem informasi adalah sebuah sumber daya strategis yang penting
yang memonitor beragam isu dan tren internal dan eksternal, mengidentifikasi
ancaman-ancaman kompetitif dan membantu dalam penerapan, pengevaluasian,
dan pengendalian strategi.
1. Peranti Lunak Perencanaan Strategis
Sebuah produk peranti lunak perencanaan strategis yang sesuai,
yang sederhana namun efektif untuk mengembangkan strategi
organisasional adalah CheckMATE. CheckMATE menggabungkan teknik-
teknik perencanaan strategis yang paling modern.
16
bila dibandingkan dengan pesaing, maka kondusif untuk memenangkan pangsa
pasar. Bagian tersulit dari tolok ukur adalah cara untuk memperoleh akses ke
dalam aktivitas rantai nilai perusahaan-perusahaan lain yang terkait dengan isu
biaya.
RANGKUMAN JURNAL:
17
Influences Of Internal Environment, External Environment, Business Ethics
And Entrepreneurship Toward Business Performances Through
Differentiation Strategies And Competing Superiorities In Small
Industries In Surabaya City
18
Handriani (2011) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dari variabel
internal terhadap daya saing Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Semarang.
Oleh karena itu, jika kondisi internal pada Usaha Kecil dan Menengah baik, maka
akan meningkatkan daya saing Usaha Kecil dan Menengah. Namun sedikit
berbeda dengan hasil penelitian Nurlina cs (2013) yang menyimpulkan bahwa
lingkungan internal tidak berpengaruh langsung terhadap keunggulan bersaing.
19
3. Pengaruh Etika Bisnis Terhadap Strategi Diferensiasi
20
Berdasarkan hasil penelitian, maka temuan dalam penelitian ini
adalah lingkungan internal tidak berpengaruh signifikan terhadap
keunggulan bersaing. artinya keunggulan bersaing dapat ditingkatkan
dengan lingkungan internal yang baik, namun peningkatannya tidak
signifikan. Hal ini berarti hipotesis yang berbunyi “Pengaruh lingkungan
internal terhadap keunggulan bersaing pada industri kecil di Kota
Surabaya” tidak diterima. Lingkungan internal berpengaruh tidak
signifikan terhadap keunggulan bersaing tetapi memiliki arah relasional
yang positif, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin baik lingkungan
internal yang diciptakan oleh industri kecil di Surabaya maka akan
semakin tinggi keunggulan bersaing dalam menjalankan usahanya
21
bersaing adalah positif, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin baik
etika bisnis yang dimiliki oleh industri kecil di Surabaya maka akan
semakin tinggi pula keunggulan bersaing dalam mengelola usahanya.
22
konsumen untuk menjadi konsumen setia perusahaan dibandingkan
dengan pesaing lainnya (Ramadhani, 2012). Hasil penelitian mendukung
temuan Nurlina cs (2013) yang menemukan pengaruh signifikan antara
strategi diferensiasi dan keunggulan bersaing.
23
12. Pengaruh Etika Bisnis Terhadap Kinerja Industri Kecil
24
Berdasarkan hasil penelitian, maka temuan dalam penelitian ini
adalah strategi diferensiasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
industri kecil. artinya kinerja industri kecil dapat dibentuk dengan strategi
diferensiasi yang baik. Hal ini berarti hipotesis yang berbunyi “Pengaruh
strategi diferensiasi terhadap kinerja industri kecil di Kota Surabaya”
diterima. Purwidianti (2015) menyatakan bahwa strategi bisnis
berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis. Hasil tersebut tidak sejalan
dengan temuan Stevanus, Rofiaty, dan Aisjah (2016) yang juga
membuktikan bahwa strategi bersaing tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
25
David, Fred R. 2011. Strategic Management: Concepts and Cases.
Pearson, Edisi 13.
26