PENILAIAN INTERNAL
Oleh :
BLITAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1. Perencanaan (Pre-Audit)
2. Pelaksanaan Audit (Field Work)
3. Pembuatan Ringkasan Hasil Audit (Audit Summary)
4. Penyampaian Hasil Audit (Audit Report)
Fungsi dari audit internal yaitu sebagai alat bantu bagi manajemen untuk
menilai efisien dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian intern
perusahaan, kemudian memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan
memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil
keputusan atau tindak selanjutnya. Pendapat para ahli tentang Audit Internal:
Menurut Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:11)
Penanggungjawab fungsi audit internal harus mengelola fungsi audit internal
secara efektif dan efisien untuk memastikan bahwa kegiatan fungsi tersebut
memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Ruang lingkup menurut Guy (2002:410)
Ruang lingkup audit internal meliputi pemeriksaan dan evaluasi yang memadai
serta efektifitas sistem pengendalian internal organisasi dan kualitas kinerja dalam
melaksanakan tanggungjawab yang dibebankan.
Tahap Proses
Fungsi Penjelasan Manajemen Strategi
Terpenting
Perencanaan Perencanaan terdiri dari Perumusan Strategi
seluruh aktivitas
manajerial yang terkait
dengan persiapan dimasa
depan. Tugas khususnya
mencakup peramalan,
penetapan tujuan,
penggunaan strategi,
pengembangan
kebijakan, dan penentuan
sasaran.
Pengorganisasian Pengorganisasian Penerapan Strategi
mencakup semua
aktivitas manajerial yang
membuahkan struktur
tugas dan otoritas. Tugas
khususnya ialah
mencakup rancangan
organisasional, spealisasi
pekerjaan, deskripsi
kerja, spesifikasi kerja,
rentang kendali, kesatuan
komando, koordinasi,
rancangan pekerjaan, dan
analisis kerja.
Pemotivasian Pemotivasian mencakup Penerapan Strategi
usaha menuju
pembentukan perilaku
manusia. Topic
spesifiknya mencakup
kepemimpinan,
momunikasi, kelompok
kerja, kepuasan kerja,
pemenuhan kebutuhan,
perubahan organisasi,
semangat kerja karyawan,
serta semngat kerja
manajerial.
Penempatan Staf Aktifitasnya berpusat Penerapan Strategi
pada manajemen
personalia atau SDM.
Termasuk didalamnya
ialah administrasi gaji
dan upah, tunjangan
karyawan, wawancara,
rekrutmen, pemecatan,
pelatihan, pengembangan
manajemen, keamanan
karyawan, tindakan
afirmatif, peluang kerja
setara, hubungan dengan
serikat kerja,
pengembangan karir, riset
personalia, kebijakan
pendisplinan, prosedur
keluhan, dan kehumasan.
Pengendalian Mengacu pada seluruh Pengevaluasian Strategi
aktivitas manajerial yang
diarahkan untuk
memastikan bahwa hasil
aktualnya sejalan dengan
rencana. Arenya
mencakup pengendalian
kualitas, pengendalian
keuangan, pengendalian
penjualan, pengendalian
persedian, pegendalian
pengeluaran, analisis
varians, imbalan dan
sanksi.
2.3 PEMASARAN
Kegiatan bisnis selalu ada kompetisi. Perusahaan akan terus mencari pasar
dan tidak akan pernah puas dengan pasar yang telah di dapatnya. Aktivitas
pemasaran diarahkan untuk menciptakan perputaran yang memungkinkan
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup. Dalam hal ini,
pemasaran memegang peranan penting dalam menentukan sukses atau tidaknya
suatu bisnis. Untuk itu, perusahaan harus dapat memahami benar pemasaran bagi
perusahaan yang ingin tetap bertahan. Pengertian pemasaran menurut American
Marketing Association (AMA) :
“Satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para
pemilik sahamnya”. Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian,
pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen akan produk dan jasa. Pemasaran sendiri memiliki tujuh fungsi
pemasaran pokok yaitu: Analisis konsumen, penjualan produk/jasa, perencanaan
produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, analisis peluang.
a. Analisis Konsumen
Customer analysis merupakan pengamatan dan evaluasi kenutuhan hasrat dan
keinginan konsumen yang melibatkan pengadaan survey konsumen,
penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian strategi segmen pasar
yang optimal. Pembeli, penjual, distributor, tenaga penjual, manajer, penjual
grosir, peritel, pemasok dan krediator seuanya dapat berpartisipasi dalam
proses pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan tepat.
b. Penjualan Produk/Jasa
Penjualan (selling) meliputi banyak aktivitas pemasaraan, seperti iklan,
promosi, penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga
penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan diler. Aktivitas seperti ini
sangat penting ketika perusahaan menjalankan strategi penetrasi pasar.
Menurut jenis barang yang dijiual maka teknik Penjualan perorangan paling
penting untuk perusahaan barang-barang industri, sedangkan iklan sangat
penting bagi perusahaan barang-barang konsumen.
c. Perencanaan produk dan jasa
Perecanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran,
pemosisian produk dan merek, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan
pilihan produk, fitur produk, gaya produk dan kualitas produk, penghapusan
produk lama, dan penyediaan layanan konsumen.
d. Penetapan harga
Lima pemangku kepentingan (stakeholder) memengaruhi keputusan penetapan
harga: konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing. Biasanya
sebuah organisasi akan menjalankan strategi integrasi ke depan untuk meraih
pengendalian yang lebih baik atas harga yang dibebankan kepada konsumen.
Pemerintah dapat menetapkan larangan terkait penentuan harga, diskriminasi
harga, harga minimum, penetapan harga unit, iklan harga, dan pengendalian
harga.
e. Distribusi
Distribusi (distribution)mencankup penggudangan, saluran – saluran
distribusi, camgkupan distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan,
tingkat dan lokasi persedian, kurir transportasi, penjualan grosir, dan ritel.
Distribusi menjadi sangat penting ketika sebuah perusahaan berusaha
menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi ke depan. Beberapa
keputusan paling kompleks dan menantang yang dihadapi perusahaan
berkaitan dengan distribusi produk. Perantara tumbuh subur didalam
perekonomian kita, sebab banyak produsen tidak memiliki sumber daya
keuangan dan keahlian yang memadai untuk menjalankan pemasaran
langsung. Perusahaan manufaktur yang sanggup menjual secara langsung
kepada public sering kali memperoleh hasil yang lebih besar dengan
memperluas dan memperbaiki operasi produksi mereka.
f. Riset Pemasaran
Riset pemasaran (marketing research) adalah pengumpulan, pencatatan, dan
penganlisisisan data siste,atis mengenai berbagai persoalan yang terkait
dengan pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran dapat mengungkat
kekuatan dan kelemahan yang penting, dan periset pemasaran menggunakan
berbagai skala, instrument, prosedur, konsep, dan teknik untik mengumpulkan
informasi. Aktivitasnya mendukung semua fungsi bisnis yang pokok dari
sebuah orhganisasi. Organisasi yang memeliki ketrampilan riset pemasaran
yang harus memiliki kekuatan besar untuk menjalankan strategi generic.
g. Analisis Peluang
Analisis peluang (opportunity analysis) melibatkan penilaian atas biasya,
manfaat dan resiko yanag terkait dengan keputusan pemasaran. Ada tiga
langkah yang diperlukan untuk membuat analisis biaya-manfaat (cost benefit
analysis): 10. Menghitung total biaya yang terkait dengan suatu keputusan, 2).
Memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut, 3). Membandingkan
totalmbiaya dengan total manfaat.
2.4 KEUANGAN/AKUNTANSI
2.5 PRODUKSI
Fungsi Penjelasan
1. Proses Keputusan proses berkaitan dengan
rancangan sistem produksi fisik.
Berbagai keputusan spesifiknya
mencakup pilihan teknologi, tata letak
fasilitas, analisis alur proses, fasilitas
lokasi, proses pengendalian, dan
analisis transportasi.
2. Kapasitas Keputusan kapasitas berkaitan dengan
penentuan tingkat output optimal bagi
organisasi, tidak terlalu banyak dan
juga tidak terlalu sedikit. Keputusan-
keputusan spesifiknya meliputi
peramalan, perencanaan fasilitas,
perencanaan agregat, penjadwalan,
perencanaan kapasitas, dan analisis
antrean.
3. Persediaan Keputusan persediaan menyangkut
pengelolaan tingkat bahan mentah,
proses pengerjaan, dan barang yang
sudah jadi. Keputusan-keputusan
spesifiknya mencakup apa yang
diperlukan untuk dipesan, kapan waktu
pemesanan, berapa banyak barang
yang dipesan, dan penanganan bahan-
bahan.
4. Angkatan kerja Keputusan angkatan kerja berkaitan
dengan pengelolaan tenaga kerja yang
terampil, tidak terampil, dan
manajerial. Berbagai keputusan
spesifiknya meliputi rancangan kerja,
pengukuran kerja, pengayaan kerja,
standar kerja, dan teknik-teknik
motivasi.
5. Kualitas Keputusan kualitas bertujuan untuk
memastikan bahwa barang dan jasa
berkualitas tinggilah yang diproduksi.
Keputusan-keputusan spesifiknya
meliputi pengendalian kualitas,
penentuan sampel, pengujian,
penjamin kualitas, dan pengendalian
biaya.
Ide dasar RBV adalah bahwa bauran, jenis, jumlah dan sifat dari sumber daya
internal perusahaan harus dipikirkan lebih dahulu dan penting mengembangkan
strategi yang dapat mengarahkan pada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Teori ini sangat berguna bagi perusahaan yang menjalankan strategi yang belum
diimplementasikan oleh perusahaan pesaing manapun.
Sumber daya bernilai harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
(1) Sumber daya langka adalah sumber daya yang tidak dimiliki perusahaaan
pesaing. Jika banyak perusahaan memiliki sumber daya yang sama, maka
perusahaan tersebut cenderung mengimplementasikan strategi yang mirip,
maka tidak akan memberikan keunggulan kompetitif.
(2) Sumber daya yang sama sulit untuk ditiru, jika perusahaan tidak dengan
mudah mendapatkan sumber daya, maka sumber daya akan mengarah kepada
keunggulan kompetitif.
(3) Tidak mudah digantikan, apabila tidak ada produk pengganti yang
memungkinkan, maka perusahaan akan mampu mempertahankan keunggulan
kompetitifnya.
Semakin banyak sumber daya memenuhi kriteria tersebut, maka semakin kuat
keunggulan kompetitif perusahaan dan semakin lama bertahannya.
Fungsi-fungsi penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan produk-produk baru sebelum didahului oleh pesaing
2. Meningkatkan kualitas produk
3. Meningkatkan proses produksi untuk menguangi biaya
4. Fungsi-fungsi ini dapat dilakukan secara internal maupun eksternal
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan