Oleh :
i
BAB I
PENDAHULUAN
Keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi adalah
rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa. manajer operasi harus
menemukan cara terbaik untuk memproduksi sebuah produk. Fokus yang
dilakukan adalah menemukan cara mendesain proses produksi. Tujuan desain
proses adalah menemukan strategi untuk memproduksi barang/jasa yang
memenuhi keinginan konsumen dan spesifikasi produk yang berada dalam
jangkauan keterbatasan biaya atau hambatan lainnya. Proses yg diseleksi akan
mempunyai dampak jangka panjang terhadap efisiensi dan produksi serta
fleksibilitas, biaya dan mutu barang yang diproduksi. Seleksi proses berkaitan
dengan tata letak fasilitas dan berdampak pada perencanaan kapasitas, serta sistem
kerja. Perancangan fasilitas penting bagi penyusunan unsur fisik untuk
pergudangan, kantor pos, toko, restoran, rumah sakit dan lain-lain.
Pertimbangan dalam merancang fasilitas adalah jumlah volume produksi
dan besarnya investasi. Strategi seleksi proses dan tata letak fasilitas merupakan
keputusan penting dalam desain sistem yang harus disusun oleh pihak manajemen
dalam memperoleh keunggulan bersaing perusahaan. Peralatan produksi yang
canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata
letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara
normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak
yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata
letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pentingnya strategi dari seleksi proses
2. Jenis-jenis pemrosesan dasar
3. Pentingnya desain ulang tata letak
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Intensitas modal : bauran peralatan dan tenaga kerja yang akan digunakan
oleh organisasi
2. Fleksibilitas proses : sejauh mana system dapat disesuaikan dengan
perubahan dalam kebutuhan pemrosesan yang disebabkan oleh faktor-
faktor seperti perubahan desain produk atau jasa, perubahan volume yang
diproses, dan perubahan teknologi.
2
Tiga pertanyaan utama yang berhubungan dengan seleksi proses :
1. Berapa banyak variasi dalam produk atau jasa yang perlu ditangani
system?
2. Seberapa fleksibel peralatan yang perlu ditangani oleh system?
3. Berapa volume ioutput yang diharapkan?
Jawaban dari berbagai pertanyaan ini berfungsi sebgai panduan untuk memilih
proses yang sesuai.
1. Sesuai Pesanan (job shop). Biasanya beroperasi dalam skala relative kecil.
Proses ini dilakukan ketika akan dibutuhkan barang atau jasa dengan jumlah
kecil dengan banyak variasi. Pemrosesannya t rputus – putus; pekerjaanya
meliputi berbagai pekerjaan kecil, masing-masing pekerja memiliki kebutuhan
pemrosesan yang agak berbeda. Fleksibilitas tinggi menggunakan peralatan
dengan tujuan umum dan tenaga kerja terampil adalah berbagai karakteristik
penting dari pembuatan barang sesuai pesanan. Contoh produi sesuai pesanan
adalah toko alat dan toko alat stempel yang mampu menghasilkan satu jenis
alat. Contoh jasa dalah praktik dokter hewan, yang mampu memroses berbagai
hewan serta berbagai luka dan penyakit.
2. Partai (batch). Proses partai digunakan saat diinginkan barang atau jasa dalam
jumlah sedang dan dapat menangani variasi sedang dalam produk atau jasa.
Peralatan pada produksi partai tidak perlu sama fleksibelnya dengan peralatan
dalam proses sesuai pesanan, tetapi proses partai masih terputus-putus.
Tingkat keterampilan tenaga kerja pada produksi partai tidak perlu sama tinggi
dengan tingkat keterampilan tenaga kerja pada proses produksi sesuai pesanan
karena ada lebih sedikit variasi pekerjaan yang sedang diproses.
3. Berulang-ulang (repetitive). Ketika kita membutuhkan barang atau jasa lebih
terstandardisasi dalam jumlah lebih besar, kita menggunakan pemrosesan
berulang-ulang. Output terstandardisasi berarti kita hanya membutuhkan
peralatan yang sedikit fleksibel. Keterampilan tenaga kerjanya biasanya
rendah.
4. Terus menerus (continuous). Ketika kita menginginkan output sangat
terstandardisasi dalam jumlah keseragaman sangat besar, kita menggunakan
sistem ini. Sistem ini hampir tidak memilii variasi output, sehingga peralatan
tidak perlu fleksibel. Kebutuhan keterampilan tenaga kerja mulai dari rendah
sampai tinggi, bergantung pada kerumitan sistem dan keterampilan tenaga
3
kerja yang dibutuhkan. Pada umumnya, jika peralatan sangat terspesialisasi,
keterampilan tenaga kerja bisa lebih rendah.
5. Proyek (project) digunakan untuk pekerjan tidak rutin, dengan serangkaian
tujuan unik yang harus dicapai dalam kerangka waktu terbatas. Fleksibilitas
peralatan dan keterampilan tenaga kerja dapat dimulai dari rendah sampai
tinggi.
Gambar 2.2 menyediakan uraian singkat setiap jenis proses serta keuntungan dan
kerugiannya.
Variasi
kamar
darurat
Sesuai Pesanan
toko roti
Partai komersial
tempat cuci
Berulang-ulang mobil otomatis
Kilang
Terus menerus
minyak
Tabel 2.1 menyediakan ikhtisar empat jenis proses dalam bentuk matriks, dengan
contoh untuk masing-masing jenis proses.
4
Tabel 2.1 Pilihan Proses
Seleksi proses bisa memerlukan investasi besar pada peralatan dan memiliki
pengaruh sangat khusus pada tata letak fasilitas serta kebutuhan investasi.
Disamping itu, ketidak sesuaian antara kemampuan operasi dengan permintaan
pasar dan penentuan harga atau strategi biaya bisa berdampak negative pada
kemampuan organisasi untuk bersaing atau, dilembaga pemerintahan, untuk
melayani pelanggan secara efektif. Oleh karena itu, organisasi sangat ingi n
menilai tingkat korelasi antar pilihan proses dan kondisi pasar sebelum membuat
pilihan proses agar mencapai kesesuaian yang tepat.
Analisis penilaian produk atau jasa dapat digunakan untuk menghindarai
setiap ketidak seragaman dengan mengidentifikasi dimensi utama produk atau
jasa dan kemudian memilih proses yang sesuai. Dimensi utama sering kali
berkaitan dengan rentang produk atau jasa yang akan diproses, ukuran pesanan
yang diharapkan, strategi penentuan harga, frekuensi perubahan jadwal yang
diharapkan, dan kebutuhan kriteria yang harus dimiliki.
5
2.1.2 TEKNOLOGI
Teknologi dan inovasi teknologi sering kali memiliki pengaruh besar pada
organisasi bisnis. Innovasi teknologi mengacu pada penemuan dan pengembangan
produk, jasa, atau proses tersebut. Teknologi mengacu pada aplikasi penemuan
ilmiah dalam pengembangan dan perbaikan barang dan jasa atau proses yang
menghasilkan atau menyediakan barang/jasa. Teknologi dapat melibatkan faktor-
faktor seperti pengetahuan, bahan baku, metode, serta peralatan.
Ada berbagai jenis teknologi. Manajemen operasi terutama berkaitan dengan
ketiga jenis teknologi yang kesemuanya dapat memiliki dampak besar terhadap
biaya, produktivitas, dan daya saing :
1. Teknologi produk dan jasa merupakan penemuan serta pengembangan
produk barang dan jasa baru, dilakukan oleh para peneliti dan teknisi
menggunakan pendekatan ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan baru
dan menerjemahkannya ke aplikasi komersial
2. Teknologi proses meliputi metode, prosedur, serta peralatan yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan menyediakan jasa, teknologi ini tidak
melibatkan proses didalam organisaso, tatap juga meluas ke proses ranttai
pasokan.
3. Teknologi informasi (IT) merupakan ilmu penggunaan computer serta
peralatan elektronik untuk menyimpan, memproses, dan mengirim informasi.
IT sangat mempengaruhi operasi bisnis, mencangkup pemrosesan data
elektronik, penggunaan kode batang dan label frekuensi radio guna
mengidentifikasi dan menelusuri barang, perangkat yang digunakan untuk
memperoleh informasi lokasi penjualan, transmisi data, internet, perdagangan
elektronik, surat elektronik, dan lebih banyak lagi.
2.2.3 OTOMATISASI
Otomatisasi adalah penggunaan mesin yang memiliki pengindraan dan alat
pengendalian, sehingga memungkinkannya untuk beroperasi secara otomatis.
Apabila perusahaan memutuskan untuk melakukan otomatisasi, pertanyaan
berikutnya adalah berapa banyak otomatisasi. Otomatisasi dapat dimulai dari
pabrik yang benar-benar otomatis sampai satu operasi otomatis. Jasa otomatis
juga merupakan pilihan. Meskipun tidak berkelimpahan seperti produksi, jasa
otomatis menjadi semakin penting.
Otomatisasi menyajikan sejumlah keuntungan dibandingkan tenaga
manusia. Otomatisasi memiliki variabilitas yang rendah, sedangkan manusia sulit
melakukan tugas dengan cara yang sama, dalam jumlah waktu yang sama secara
secara berulang-ulang. Dalam lingkungan produksi variablitas tersebut merugikan
mutu dan ketepatann jadwal. Selain itu, mesin tidak bosan atau terganggu, juga
tidak mogok kerja, meminta upah yang lebih besar, atau mengajukan keluhan.
Keuntungan lainnya dari otomatisasi adalah penurunan biaya variable. Agara
6
pemrosesan otomatis menjadi pilihan, kebutuhan pemrosesan pekerjaan harus
terstandardisasi.
Otomatisasi sering kali disebut sebagai strategi yang diperlukan untuk daya
saing. Meski demikian, otomatisasi juga memiliki kerugian dan keterbatasan
tertentu dibandingkan dengan tenaga manusia. Untuk mulai melakukan
otomatisasi, biayanya bisa sangat besar. Teknologi itu mhaal, biasanya
memerlukan jumlah output besar untuk mengimbangi biaya yang besar. Selain itu,
otomatisasi juga kurang fleksibel daripada tenaga manusia. Setelah proses
diotomatisasi, ada banyak alas an untuk tidak mengubah hal iu. Selain itu, tenaga
kerja kadang-kadang takut dengan otomatisasi karena dapat menyebabkan
kehilangan pekerjaan mereka. Otomatisasi dapat memiliki pengaruh buruk pada
moral dan produktivitas.
Pengambil keputusan seharusnya berhati-hati menelaah masalah, apakah
perlu melakukan otomatisasi atau sejauh mana tingkat otomatisasi sehingga
mereka mengerti semua konsekuensi dengan jelas. Selain itu, diperlukan banyak
pemikiran dan perencanaan secara cermat guna mengintegrasikan otomatisasi
secara sukses ke system produksi. Sebaliknya otomatisasi dapat menyebabkan
masalah besar. Secara umum, terdapat 3 jenis otomatisasi yaitu :
1. Otomatisasi tetap adalah jenis otomatisasi yang sukar disbanding lainnya.
Otomatisasi tetap terkadang disebut sebagai otomatisasi jenis Detroit,
menggunakan biaya yang besar, peralatan terspesialisasi untuk operasi dengan
urutan yang tetap, variasi minimum dan biaya besar untuk melakukan
perubahan utama pada produk atau proses, merupakan keterbatasan utama
otomatisasi tetap.
2. Otomatisasi terpogram adalah jenis otomatisasi yang dapat berubah-ubah.
Otomatisasi ini melibatkan penggunaan biaya yang besar, peralatan dengan
tujuan umum yang dikendalikan oleh program computer yang menyediakan
urutan operasi dan perincian khusus mengenai setiap operasi. Jenis otomatisasi
ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan sejumlah kecil produk cukup
beragam dalam produksi partai kecil. Mesin yang dikendalikan oleh angka dan
beberapa robot merupakan aplikasi dari otomatisasi terpogram.
Produksi dengan bantuan computer mengacu pada penggunaan computer
dalam pengendalian proses, yang dimulai dari robot sampai pengendalian
mutu otomatis. Mesin yang dikendalikan oleh angka deprogram agar dapat
mengikuti serangkaian instruksi pemrosesan berdasarkan hubungan matematis
yang menunjukkan perincian operasi mesin yang akan dilakukan. Instruksi
tersebut disimpan dalam alat seperti disket, pita perekam suara, atau
mikroprosesor.
Penggunaan robot dalam produksi kadang-kadang merupakan pilihan. Robot
terdiri atas tiga bagian : lengan mekanis, pencatu daya, serta pengendalian.
Robot bisa menangani berbagai tugas meliputi pengelasan, perakitan,
pemuatan dan pembongkaran mesin, pengecatan serta pengujian.
7
3. Otomatisasi Fleksibel berkembang dari otomatisasi terprogram. Otomatisasi
fleksibel menggunakan peralatan yang lebih disesuaikan daripada otomatisasi
terprogram. Perbedaan utuma antara otomatisasi fleksibel den otomatisasi
terprogram adalah otomatisasi fleksibel memerlukan waktu pengalihan yang
kurang signifikan. Hal ini memungkinkan operasi peralatan dan variasi produk
hampir terus menerus terjadi tanpa perlu melakukan produksi partai.
1. Keputusan tata letak memerlukan investasi dalam uang dan upaya yang besar
2. Keputusan tata letak melibatkan komitmen jangka panjang sehingga membuat
kesalahan sulit diatasi,serta
3. Keputusan tata letak memiliki dampak penting terhadap biaya dan efisiensi
operasi
Kebutuhan tata letak muncul dalam proses mendesain fasilitas baru dan
mendesain ulang yang ada. Alasan paling umum untuk mendesain ulang tata letak
mencakup operasi tidak efisien (misalnya biaya yang besar, kemacetan),
kecelakaaan atau resiko keselamatan, perubahan desain produk atau
jasa,pengenalan produk atau jasa baru,perubahan volume atau bauran output,
perubahan metode atau peralatan,perubahan persyaratan lingkungan hidup atau
hukum yang lain,serta masalah moral (misalnya, tidak ada hubungan tatap muka).
Tujuan dasar dari desain tata letak adalah mempermudah kelancaran aliran
kerja,bahan baku,serta informasi melalui sistem. Tujuan-tujuan pendukung
biasanya meliputi hal-hal sebagai berikut :
Tiga jenis tata letak dasar adalah produk,proses, dan posisi tetap. Tata letak
produk paling kondusid untuk pemrosesan berulang-ulang, tata letak proses
8
digunakan untuk pemrosesan terputus-putus, dan tata letak posisi tetap digunakan
ketika proyek memerlukan tata letak Karakteristik,keuntungan,dan kerugian dari
masing-masing jenis tata letak diuraikan dalam bagian ini,bersama dengan tata
letak campuran, yang merupakan kombinasi dari jenis tata letak murni. Tata letak
ini mencakup tata letak seluler dan sistem produksi fleksibel.
9
Keunggulan utama dari tata letak produk :
10
pisah untuk pengasahan, penggilingan, pengeboran, dan seterusnya. Objek-objek
yang memerlukan operasi tersebut sering dipindahkan dalam tumpukan atau
partaian ke departemen – departemen dalam urutan bervariasi dari satu pekerjaan
ke pekerjan lain. Konsekuensinya, peralatan penanganan bahan baku untuk jalur
berubah ubah (truk mesin pengangkat barang, mobil jeep, kotak muatan)
dibutuhkan untuk menangani vaiasi rute dan objek. Penggunaan peralatan
bertujuan umum menyediakan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menangani
berbagai kebutuhan pemrosesan. Tenaga kerja yang menjalankan peralatan
biasanya terampil atau setengah terampil.
Tata letak proses cukup umum digunakan dalam lingkungan jasa. Contoh –
contoh lingkungan jasa tersebut meliputi rimah sakit, sekolah tinggi dan
universitas, perbankan, bengkel mobil, maskapai penerbangan, serta perpustakaan
umum. Misalnya, rumah sakit memiliki departemen atau unit berlainan yang
menangani pembedahan, ibu dan bayi, anak, jiwa, gawat darurat, serta perawatan
lanjut usia. Universitas memiliki fakultas atau departemen terpisah yang
berkonsentrasi pada satu bidang studi seperti bisnis, teknik, sains, atau
matematika.
Karena peralatan dalam tata letak proses disusun brdasarkan jenis bukan
urutan pemrosesan, sistem ini jauh kurang rentan dihapuskan disebabkan oleh
kegagalan atau tidak adanya mesin. Dalam sistem produksi, peralatan
menganggur biasanya tersedia untuk mengganti mesin yang sementara sedang
dalam perbaikan. Selain itu, karena objek sering kali diproses dalam jumlah besar
(produksi partaian), ada sedikit ketergantungan antara operasi yang berurut –
urutan dibandingkan operasi pada tata letak produk. Biaya pemeliharaannya
cenderung lebih rendah karena peralatan kurang terspesialisasi dari peralatan tata
letak produk dan pengelompokan mesin memungkinkan karyawan perbaikan
menjadi terampil menangani jenis peralatan. Kesamaan mesin menguangi
kebutuhan investasi pada suku cadang. Disisi negatif, rute dan penjadwalan harus
dilakukan teus menesrus agar menyediakan variasi kebutuhan pemrosesan yang
biasanya dibebankan pada sistem ini. Penangan bahan baku tidak efisien dan
biaya penanganan per unit biasanya jauh lebih besar daripada biaya penanganan
per unit pada tata letak produk. Persediaan dalam proses dapat berjumlah banyak
dapat disebabkan pemrosesan produksi partaian. Disamping itu, sistem tersebut
tidak umum memiliki pemanfaatan peralatan dibawah 50 persen karena kerumitan
rute dan penjadwalan terkait variasi kebutuhan pemrosesan yang ditangani.
Keuntungan dari tata letak proes meliputi hal – hal sebagai berikut.
1. Sistem ini dapat menangani berbagai kebutuhan pemrosesan.
2. Sistem ini tidak terlalu rentan terhadap kegagalan peralatan.
3. Perlatan dengan tujuan umum sering kali lebih murah daripada pealatan
khusus yang digunakan dalam tata letak produk serta lebih mudah dan lebih
murah untuk dipelihara.
11
4. Tata letak tersebut memungkinkan untuk menggunakan sistem insentif
individu.
Kerugian dari tata letak proses meliputi hal – hal sebagai berikut.
1. Biaya persediaan dalam proses dapat besar jika proses partaian digunakan
dalam sistem produksi.
2. Rute dan penjadwalan terus menerus menimbulkan tantangan.
3. Tingkat pemanfaatan peralatan rendah.
4. Penanganan bahan baku rendah dan tidak efisien, serta biaya penanganan
bahan baku per unit lebih mahal dibandingkan dengan biaya penanganan
bahan baku per unit pada tata letak produk.
5. Kerumitan pekerjaan seringkali mengurangi rentang supervisi dan
mengakibatkan baya sipervisi yang lebih tinggi dari biaya supervisi pada tata
letak produk.
6. Dibutuhkan perhatian khusus untuk setiap produk atau pelanggan (misalnya,
rute, penjadwalan, pemasangan mesin) dan jumlahnya yang kecil
mengakibatkan biaya per unit lebih besar dari biaya per unit pada tata letak
produk.
7. Akuntansi, pengendalian persediaan, dan pembelian pada tata letak proses
jauh lebih dilibatkan dibandingkan pada tata letak produk.
12
terkomputerisasi). Ketika barang dan bahan baku dilibatkan,penaganan bahan
bakunya sering kali menyerupai peralatan dengan jenis proses,jalur berubah-ubah
serta tujuan umum. Proyek dapat memerlukan penggunaan peralatan pengolah
tanah dan truk untuk mengankut bahan baku ke, dari, dan disekitar tempat kerja,
contohnya. Tata letak posisi tetap banyak digunakan dalam pertanian,pemadam
kebakaran,pembangunan jalan,pembangunan rumah,renovasi dan perbaikan,serta
pengeboran minyak. Dalam setiap kasus,alasan kuat adalah membawa tenaga
kerja,bahan baku, dan peralatan ke lokasi “produk” bukan sebaliknya.
13
distribusi. Sistem CIM dapat mengitegrasikan informasi dari bidang organisasi
lain dengan produksi. Seluruh sasaran dari penggunaan CIM adlah
menghubungakan berbagai bagiann organisasi agar agar mencapai respon cepat
terhadap pemesanan pelanggan atau perubahan produk, memungkinkan produksi
yang cepat serta mengurangui biyaya tenga kerja tidak langsung.
Tata Letak Ritel. Tujuan untuk mengarahkan desain tata letak produksi
seringkali berkaitan dengan meminimalkan biaya dan aliran produksi. Meskipun
demikian, dengan tata letak produkseperti toko serba ada, pasar swalayan dan
toko khusus, pendesain harus mempertimbangkan keberdaan pelangan serta
kesempatan untuk mengurangivalume penjualan dan sikap pelanggan melalui tata
letak yang didesain dengan hati hati. Pola dan aliran perdagangan adalah faktor
penting yang di pertimbangakan. Beberapa jaringan ritel beberapa keuntungan.
Keuntungan yang paling nyata adalahkemampuan untuk menghemat waktu dan
uang denga menggunaka satu tata letak. Bukan mendesain satu tata letak biasa
untuk masing masing toko. Keuntungan lainya adalah menghindari konsumen
yang bingung karena mengunjungi kebuh dari satu toko. Dalam kasus toko ritel
jasa. Terutama toko ritel jasa kecil seperti binatu. Reparasi sepatu, dan pusat
pelayanan mobil,desain tata letak jauh lebih sederhana.
Tata letak kantor. Tata letak kantor mengalami tranformasi ketika aliran
pekerjaan tulis- menulis diganti dengan meningkatnya penggunaan komunikasi
elektronik. Hal tersebut berarti ada sedikit kebutuhan untuk menampatkan tenaga
kerja kantor dalam tata letak yang mengoptimalkan peralihan fisik dan informasi
14
atau pekerjaan tertulis tren lainya adalh menciptakan citra keterbukaan; dinding
kantor dig anti dengan sekat rendah.
Sasaran tata letak produk adalah mengatur tenaga kerja atau mesin dalam
urusan operasi yang perlu dilakukan. Urutanya disebut dengan lini perakitan. Lini
ini berkisar dari lini cukup singkat, hanya dengan bebrapa operasi, sampai lni
panjang yang memiliki sejumlah besar operasi.
Banyak manfaat dari tata letak produksi berkaitan dengan kemampuan untuk
membagi pekerjaan yang di perlukan ke serangkaiaan tugas yang tidak dapat di
kuasai yang bisa di lakukan dengan cepat dan rutun oleh tenaga kerja dengan
keterampilan rendah atau peralatan khususu. Proses memutuskan bagai mana
memberikan tugas ke stasiun kerja di sebut dengan keseimbangan lintasan.
Sasaran keseimbangan lintasan adalah menghasilkan pengelompokan tugas,
seperti kebutuhan waktu yang kira kira sama. Sasaran ini memperkecil waktu
menganggur sepanjang lini dan mengakibatkan pemanfaatan tenaga kerja dan
peralayan yang tinggi.
Lini yang benar-benar seimbanng akan memiliki akan memiliki aliran
pekerjaan yang lancar ketika aktivitas di sekitar lini di samarkan untuk mencapai
pemanfaatan maksimum tenga kerja dan peralatan. Hambatan utama untuk
mencapai lini yang benar benar seimbang adalah sulit untuk merangkai pekerjaan
yang memiliki jangka waktu sama. Salah satu penyebab adalah kita adalah
mungkin kita tidak layak untuk menggabungkan aktivitas tertentu ke rangkaiaan
yang sama. Penyebab lain adalh karena perbedaan kebutuhan peralatan atau
aktivitas yang tidak sesuai.
Keseimbanga lintasan meliputi memberikan tugas ke satasiun keraja. Pada
umumnya setiap stasiun kerja memiliki seorang tenaga kerja yang menangani
keseluruhan tugas di stasiun tersebut meskipun pilihanya adalah memiliki
beberapa tenaga kerja di suatu stasiun kerja namun demikian , untuk tujuan
ilustrasi, seluruh contoh dan soal dalam bab ini memiliki stasiun kerja dengan
seseorang tenaga keraj. Menajer dapat memutuskan untuk memakai satu sampai
llima tenaga kerja dari mana saja untuk menangani lima tugas. Dengan satu
stasiun kerja, seluruh tugas akan dilakukan kepada stasiun tersebut; denga liama
stasiun, satu tugas akan diberikan kesetiap satasiun.
Faktor penentu utamanya adalah waktu siklus. Waktu siklus ialah waktu
maksimum yang diperbolehkan pada setiap stasiun kerja untuk menjalankan tugas
yang diberikansebelum pekerjaan trus berjalan. Waktu siklus juga menentukan
tingkat output dari lina. Misalnya, jika waktu siklus adalah dua menit, unit akan
datang dari ijung lini sebanyak satu unit setiap dua menit.
15
Waktu tugas mengendalikan rentang waktu siklus yang layak. Waktu siklus
minimum sama dengan waktu tugas terpanjang (1,0 menit) dan waktu siklus
maksimum sama dengan jumlah tugas (0,1 + 0,7 + 0,1 + 0,5 + 0,2 = 3,5 menit).
Waktu siklus minimum akan berlaku jika ada lima stasiun kerja.
Sekarang mari kita meliahat bagai mana suatu lini dapat di seimbangkan hal
ini meliputi pemberian tugas ke stasiun kerja. Pada umumnya, tidak ada teknik
tersedia yang menjamin serangkaian tugas optimal. Sejumlah sejumlah heuristis,
yang menyediakan serangkaian tugas yang bagus dan terkadang optimal.
Sejumlah heuristis dan keseimbangan lintasann yang di gunakan, dua diantaranya
diuraikan disini untuk tujuan ilustrasi:
16
2.3.1 PANDUAN UNTUK MENGUKUR KESEIMBANGAN LINTASAN
Dalam menyeimbangkan lini perakitan, tugas di berikan satu persatu ke lini
tersebut, dimulai dari stasiun kerja pertama. Pada setiap tahap, tugas yang tidak
diberikan diperiksa untuk menentukan tugas mana yang memenuhi syarat.
Kendala teknologi memberikan kita tugas dasar mana yang memenuhi syarat
untuk diberikan dalam posisi lini tertentu. Kendala teknologi dapat di hasilkan
dari hubunga prioritas atau perintah antar tugas. Hubungan prioritas ini
mansyaratkan bahwa tugas tertentu harus dilakukan sebelum tugas lain .
Di sisilain, kendala output menentukan kendala jumlah maksimum pekerjan
yang dapat diberikan manajer setiap ke stiap stasiun kerja dan ini menentukan
apakah tugas yang memenuhi syarat akan sesuai dalam situasi kerja. Tingkat
output yang diinginkan menentukan waktu siklus, dan jumlah waktu tugas yang
diberikan ke stasiun kerja seharausnya tidak melebihi waktu siklus. Jika tugas
dapat diberikan ke stasiun kerja tanpa melebihi waktu siklus, tugas tersebut akan
sesuai.
17
4. Dimulai dari sistem 1. Lakukan penugasan mengikuti prosedur ini; Tentukan
dari diagram prioritas, tugas mana yang memenuhi syarat penugasan.
Kemudian, tentukan tugas mana yang memenuhi syarat yang akan sesuai
dengan sisa waktu stasiun tersebut. Gunakan pemisah ikatan apabila
diperlukan. Setelah tugas diberikan, keluarkan dari pertimbangan. Ketika
stasiun tidak bisa mengambil tugas lagi, lanjutkan ke stasiun berikutnya.
Lanjutkan sampai semua tugas diberikan.
1,0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5. Persentase waktu menganggur = 4 𝑥 1,2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 x 100 = 20,83%
18
Efisiensi = 100% - 20,83% = 79,17%
Pendekatan-Pendekatan Lain
Ada sejumlah pendekatan lain yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai kelancaran aliran produksi. Salah satu pendekatan adalah menggunakan
stasiun kerja parallel. Pendekatan ini berguna untuk operasi macet sehingga tidak
akan mengganggu aliran produk ketika bergerak kebawah lini. Kemacetan
kemungkinan adalah hasil dari tugas yang sulit atau sangat panjang. Stasiun kerja
parallel meningkatkan aliran kerja dan memberikan flesibelitas.
19
Perhatikan contoh ini. Suatu pekerjaan memiliki empat tugas; waktu-waktu
tugasnya adalah 1 menit, 1 menit, 2 menit, serta 1 menit. Waktu siklus untuk lini
ini akan menjadi 2 menit dan tingkat output akan menjadi 30 unit per jam:
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚
= 30 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
20
pola dasar yang sama di lokasi restoran makanan cepat saji McDonald’s
mempermudah kontruksi sturktur baru dan pelatihan karyawan. Pengolahan
makanan, pengambilan pesanan, serta pelayanan pelanggan mengikuti pola yang
sama di seluruh restoran. Instansi dan jasa pralatan juga terstandardisasi. Konsep
yang sama telah sukses digunakan pada produk perangkat lunak komputer seperti
Microsoft Windows dan Macintosh Operating System. Aplikasi yang berbeda
didesain dengan fitur dasar tertentu secara umum sehingga pengguna yang
terbiasa dengan satu aplikasi dapat menggunakan aplikasi lain secara mudah tanpa
harus memulai dari awal dengan aplikasi barunya masing-masing.
Sebagian besar masalah tata letak hanya meliputi satu lokasi, bukan
berbagai lokasi, dan menghadapi kombinasi unik faktor-faktor yang tidak
berkaitan dengan pendekatan terstandardisasi Konsekuensinya, tata letak ini
memerlukan desain yang dapat disesuaikan.
Kendala utama untuk menemukan tata letak departemen yang paling efisien
adalah sejumlah besar tugas yang mungkin ada. Contohnya, ada lebih dari 87
miliar cara berbeda yang mana 14 departemen dapat ditugaskan ke 14 lokasi jika
lokasi membentuk satu lini. Susunan lokasi yang berbeda (misalnya, 14
departemen dalam dua sampai tujuh kisi-kisi) sering kali mengurangi jumlah
probabilitas, seperti halnya persyaratan khusus (misalnya, departemen perangko
kemungkinan harus ditugaskan ke lokasi dengan lantai yang diperkuat). Walaupun
demikian, sisa jumlah tata letak yang mungkin ada cukup besar. Sayangnya, tidak
ada alogaritma untuk mengidentifikasi susunan tata letak terbaik di bawah semua
kondisi. Perencana sering kali harus bergantung pada kaidah heuristis untuk
memandu upaya uji coba solusi memuaskan pada setiap masalah.
21
memindahkan setiap pusat pekerjaan harus dibandingkan terhadap manfaat
potensial dari perpindahan tersebut.
22
berguna untuk merangkum kebutuhan data pada bagan dari-ke seperti yang
diilustrasikan dalam Tabel 6.5 dan 6.6. Tabel 6.5 menunjukkan jarak antara
masing-masing lokasi dan Tabel 6.6 menunjukkan aliran pekerjaan aktual atau
proyeksi antara masing-masing pasangan. Misalnya, bagan jarak mengungkapkan
bahwa perjalanan dari lokasi A ke lokasi B akan melibatkan jarak 20 meter. (jarak
sering kali diukur antarpusat departemen). Anehnya, panjang perjalanan antara
lokasi A dan B bisa berbeda bergantung pada arah perjalanan yang disebabkan
oleh rute satu arah, lift atau faktor lainnya. Untuk menyederhanakan pembahasan,
asumsikan jarak antar setiap dua lokasi adalah konstan tanpa arah. Meskipun
demikian, kita tidak realitas berasumsi aliran pekerjaan antardepartemen adalah
sama-tidak ada alasan meragukan bahwa departemen 1 akan mengirimkan
pekerjaan ke departemen 2 sebanyak departemen 2 mengirimkan pekerjaan ke
departemen 1. Contohnya, beberapa departemen dapat mengirimkan barang untuk
pengemasan tetapi pengemasan hanya dapat mengirimkan barang ke departemen
ekspedisi.
Biaya transportasi juga dapat dirangkum pada bagian dari-ke, tetapi kita
akan menghindari kerumitan tersebut, dengan asumsi bahwa biaya transportasi
bukan fungsi linier langsung dari jarak.
Contoh :
Tugaskan 3 departemen yang ditunjukkan pada Tabel 2.4 ke lokasi A, B, dan C
yang terpisah oleh jarak yang ditunjukkan di Tabel 2.3 sedemikian rupa, sehingga
biaya transportasi minimal. Perhatikan bahwa Tabel 2.4 merangkum aliran dalam
kedua arah. Gunakanlah heuristis ini: Tugaskan berbagai departemen dengan
aliran pekerjaan antardepartemen terbesar pertama ke lokasi paling berdekatan.
Jawaban
Menggolongkan berbagai departemen menurut aliran pekerjaan tertinggi dan
lokasi menurut jarak antarlokasi terbesar membantu kita untuk melakukan
penugasan.
Perjalanan Jarak (meter) Pasangan Aliran Pekerjaan
Departemen
A-B 20 1-3 170
B-C 30 2-3 100
A-C 40 1 30
Dari daftar tersebut, dapat dilihat bahwa departemen 1 dan 3 telah memiliki aliran
pekerjaan antardepartemen terbesar dan lokasi A dan B paling dekat. Dengan
demikian, hal ini tampaknya logis untuk mempertimbangkan penugasan 1 dan 3
ke lokasi A dan B meskipun belum jelas departemen mana yang harus ditugaskan
ke lokasi mana. Pemeriksaan lebih lanjut dalam daftar aliran pekerjaan
menyatakan bahwa 2 dan 3 memiliki aliran pekerjaan yang lebih besar dari 1 dan
23
2 sehingga 2 dan 3 mungkin harus terletak lebih dekat dari 1 dan 2. Oleh karena
itu, tampaknya logis menempatkan 3 diantara 1 dan 2, atau setidaknya
memusatkan departemen sehubungan dengan dua departemen lainnya.
Jika biaya per meter untuk memindahkan setiap beban adalah $1, Anda
dapat menghitung total biaya transportasi per hari untuk penugasan ini dengan
mengalikan jumlah beban pada setiap departemen dengan jarak tempuh, dan
menjumlahkan kuantitas:
Jumlah
Beban Jarak
Departemen Antar Lokasi ke: Beban x Jarak
1……………………… 2:30 A………………… C:40 30x40 = 1.200
3:170 B:20 170x20=3.400
2……………………… 3:100
3……………………… B C:30 100x30=3.000
7.600
Pada biaya $1 per meter beban, biaya untuk rencana ini adalah $7.600 perhari.
Meskipun akan terlihat bahwa susunan ini menghasilkan biaya transportasi
terendah, Anda tidak dapat menjadi benar-benar positif tanpa benar-benar
menghitung total biaya setiap alternatif dan membandingkannya satu sama lain.
Sebaliknya, Anda bergantung pada pilihan kaidah heuristis yang logis seperti
yang ditunjukkan di atas agar sampai pada solusi yang memuaskan biarpun tidak
optimal.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdarakan analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat
diuraikan adalah sebagai berikut :
1. Pilihan seleksi proses sering kali memiliki implikasi strategis bagi organisasi.
Pilihan seleksi proses bisa memengaruhi biaya, mutu, produktivitas, kepuasan
pelanggan, serta keunggulan kompetitif.
2. Jenis-jenis proses mencakup pemrosesan sesuai pesanan, partaian, berulang-
ulang, terus-menerus, serta proyek. Jenis proses ini menentukan bagaimana
pekerjaan diatur serta implikasinya pada seluruh organisasi dan rantai
pasokan. Jenis proses terkait erat dengan tata letak.
3. Keputusan tata letak merupakan aspek penting desain sistem operasi,
memengaruhi biaya operasi dan efisiensi. Keputusan tata letak sering kali
terkait erat dengan keputusan seleksi proses.
3.2 SARAN
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan-kesalahan dalam
penulisan, sehingga dimohon untuk dapat menjadi koreksi pembaca agar dapat
lebih baik lagi.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
ANALISIS JURNAL
EVALUASI TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA PT. NUSA
MULTILAKSANA
Hesti Maheswari *
Achmad Dany Firdauzy*
Hasil Penelitian :
27
Mesin potong (C) Dept. Mesin bubut A (D) Dept. Mesin bubut B (E) Dept. Mesin
punch (F), Stasiun kerja 1 (G), Stasiun kerja 2 (H) Stasiun kerja 3 (I), Stasiun
kerja 4 (J), Dept. Mesin Injection, (K), Gudang perakitan (L), Gudang barang ½
jadi A (M), Gudang barang ½ jadi B (N), Gudang barang jadi (O), Gudang barang
reject (P), Gudang perakitan dan suku cadang (Q), Riset and development (R).
Analisis menunjukkan bahwa total momen transfer tata letak awal 85675.9 meter,
setelah perbaikan dan penyesuaian menggunakan Algoritma CRAFT, jarak
perpindahan momen total 81429.9 meter atau penghematan yang terjadi 5% dari
tata letak awal. Biaya total penanganan material tata letak awal adalah sebesar
Rp.48.407.800, setelah perbaikan dan penyesuaian menggunakan algoritma
CRAFT, total biaya material handling sebesar Rp.34.099.680 atau menghemat
30% dari tata letak awal. Total waktu dari gerakan awal dari tata letak awal 288
581 detik, setelah perbaikan dan penyesuaian menggunakan algoritma CRAFT,
total waktu pergerakan 265 266 detik atau terjadipenghematan 8% dari tata letak
awal.
28