MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH
Manajemen Operasional
yang dibina oleh ibu Yuli Agustina, S.E, M.M
oleh kelompok 7
Chintya Noliviasari (160413607221)
Dyaz Kurniawan (160413602035)
Lazuardi Prasetya H. P (160413607293)
Tiarani Dwi Novita (160413600357)
DAFTAR ISI…........................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 2
1.2 Tujuan.................................................................................................. 3
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................... 17
4.2 Saran................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA…............................................................................................ 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat diambil tujuan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui profil perusahaan UD Putera Dasrim.
2. Untuk mengetahui desain produk pada UD Putera Dasrim.
3. Untuk mengetahui desain proses atau proses produksi pada UD Putera
Dasrim.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan, dari pelanggan. Selain itu,
pertimbangan hukum, lingkungan, dan etika dapat memengaruhi fungsi desain.
5
akan melibatkan berbagai metode dan kontribusi biaya yang lebih rendah.
Beberapa produk tidak memperlihatkan siklus hidup missal pensil kayu,
penjepit kertas, pisau, garpu dll.
b. Standarisasi
Standarisasi mengacu pada sejauh mana tidak adanya variasi dalam
produk, jasa atau proses. Produk yang diproduksi dalam jumlah besar dengan
objek serupa. Standarisasi membawa sejumlah manfaat penting serta kerugian
tertentu. Produk terstandarisasi berarti bagian-bagian dapat saling
dipertukarkan, yang sangat menurunkan biaya produksi sementara
meningkatkan produktivitas dan membuat penggantian atau perbaikan
relative cepat dibandingkan dengan bagian-bagian yang dibuat sesuai
pesanan. Manfaat lainnya dari standarisasi adalah mengurangi waktu serta
biaya untuk melatih karyawan dan mengurangi waktu untuk mendesain
pekerjaan. Demikian pula, penjadwalan pekerjaan, penanganan persediaan,
aktivitas pembelian, dan akuntansi menjadi jauh lebih rutin, serta mutu lebih
konsisten.
Standarisasi juga memiliki kerugian. Salah satu kerugian utamanya
adalah berkaitan dengan pengurangan variasi. Pengurangan variasi dapat
membatasi jangkauan pelanggan yang meminta produk atau jasa. Kerugian
lainnya adalah produsen dapat membekukan desain sebelum waktunya dan
sesudah desain dibekukan kita dapat menemukan alasan menarik untuk
modifikasi.
6
d. Spesifikasi proses. Alternatif harus ditimbang dari segi biaya, ketersediaan
sumber daya, potensi laba, dan mutu.
e. Pengembangan contoh produk. Dengan adanya spesifikasi produk dan proses
yang utuh, satu unit dibuat guna melihat apakah ada suatu masalah dalam
spesifikasi produk atau proses.
f. Tinjuan desain. Pembuatan segala perubahan yang diperlukan, atau sengaja
menelantarkannya. Tahap ini melibatkan kolaborasi antara bagian pemasaran,
keuangan, rekayasa, desain dan operasi.
g. Uji pasar digunakan untuk menentukan tingkat penerimaan konsumen.
h. Evaluasi tindak lanjut menentukan perubahan apa yang diperlukan dan
menyaring ramalan.
7
Rencana proses ditentukan dan peralatan dirancang untuk masing-masing
komponen yang akan dibuat di dalam system produksi.
5. Tahap 4: Pengujian dan Penyempurnaan. Tahap pengujian dan
penyempurnaan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari berbagai versi
produk sebelum diproduksi. Prototipe awal biasanya dibuat dengan bagian-
bagian dengan geometri yang sama dan prototipe bahan seperti versi
produksi produk, tetapi tidak selalu dibuat dengan proses yang sebenarnya
digunakan dalam produksi.
6. Tahap 5: Production Ramp-Up. Dalam tahapan peningkatan produksi,
produk dibuat menggunakan system produksi yang direncanakan.
Tujuannya adalah untuk melatih tenaga kerja dan menyelesaikan masalah
yang didapat dalam proses produksi.
8
b. Tahap 2 merupakan tahap pertumbuhan dengan percepatan, penjualan produk
akan meningkat pesat. Hal ini disebabkan oleh respon konsumen terhadap
produk tersebut sudah semakin positif.
c. Tahap 3 merupakan tahap pendewasaan. Pada tahap ini penjualan produk
akan mencapai titik kejenuhan di mana penjualan produk hanya berkisar pada
suatu titik tertentu. Pada tahap ini juga pesaing mulai bermunculan.
d. Tahap 4 merupakan tahap penurunan dan akhir dari produk tersebut. Jika
produsen tidak berupaya melakukan inovasi maka produk tersebut akan mati
begitu saja. Produk yang hamper mati biasanya produk yang buruk bagi
investasi sumber daya dan kemampuan manajerial.
9
b. Desain Berfokus Repetitif
Dalam desain tipe ini memiliki ciri-ciri:
Fasilitas sering diorganisasi sebagai lini perakitan.
Dicirikan dengan modul-modul dengan bagian dan suku cadang
yang telah dibuat sebelumnya.
Modul-modul tersebut mungkin dikombinasikan untuk beberapa
pilihan output.
Kurang fleksibel dibandingkan fasilitas berfokus pada proses tapi
lebih efisien.
d. Mass Customization
Merupakan jenis desain proses yang memproduksi barang
dan jasa dengan cepat, berbiaya rendah, guna memuaskan, keinginan
pelanggan yang unik dan terus meningkat. Mass customization
merupakan kombinasi fleksibilitas desain, fokus proses dengan
efisiensi, dan desain fokus produk.
10
2.8 Pemilihan Teknologi
Teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memcahkan masalah
manusia. Teknologi juga berarti sekumpulan proses, peralatan, metode,
prosedur, perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang/jasa. Pemilihan
teknologi berdampak pada :
a. Desain pekerjaan, perlu dilakukannya desain sosioteknik yaitu desain proses
yang disamping layak secara teknologi juga secara sosial.
b. Produktifitas dan kualitas. Teknologi yang tidak tepat mengakibatkan
produktifitas dan kualitas menurun
c. Strategi perusahaan. Perusahaan harus memilih teknologi bagi proses
produksi, peralatan, fasilitas dan prosedurnya.
11
Beberapa hal yang mendasari pemilihan teknologi, diantaranya:
a. ROI atau kelayakan finansial
b. Biaya produksi dan operasi serta biaya pemeliharaan
c. Kualitas yang dihasilkan dari teknologi
d. Fleksibilitas, kemudahan modifikasi dalam menyesuaikan selera pasar
e. Keandalan teknologi yang ada untuk menghadapi perubahan teknologi
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Pembahasan
Setelah kelompok 7 melakukan survey, proses wawancara dan tanya
jawab pada pemilik dan pekerja dari UD Putera Dasrim diperoleh informasi
sebagai berikut.
3.2.1 Profil Usaha dan Perusahaan
Perusahaan sanitair UD Putera Dasrim pertama berdiri pada tahun
1985. Pendiri pertamanya adalah Bapak Darmo ayah dari bapak H.
Abdul Kholiq. Usaha ini merupakan bisnis keluarga. Pertama kali berdiri,
Perusahaan Sanitair UD Putera Dasrim hanya merupakan industri
rumahan biasa yg hanya memproduksi pot bunga dari bahan sanitair saja.
Sekarang UD Putera Dasrim mempunyai kantor pemasaran dan gudang
untuk produksi sendiri yang sama - sama berada di wilayah Karang
13
Besuki namun berbeda gang dan seiring berkembangnya pasar, UD
Putera Dasrim mulai mengembangkan jenis produksi sanitair lainnya
seperti aneka ragam ornamen beton, ornamen dinding, gypsum, dan
sebagainya. Saat ini, UD Putera Dasrim terletak di Jalan Raya Candi II di
nomor 251 RT 06 / RW 02 Karangbesuki Kecamatan Sukun Malang. UD
Putera Dasrim merupakan salah satu perusahaan yang ada pada sentra
industri sanitair Kelurahan Karang Besuki Malang. Selain itu, UD Putera
Dasrim juga terletak di Kota Batu.
14
proses produksi, perusahaan menggunakan bahan yang gagal itu lagi jika
memungkinkan. Sebagai contoh ketika proses ngemal, kemudian pecah.
Dari proses ngemal yang gagal itu, bahan bisa digunakan lagi sesuai
kondisi.
Perusahaan juga terus menciptakan produk baru sesuai dengan
permintaan pasar. Sebagai contoh ornamen dinding. Bentuk dari ornamen
dinding tidak hanya satu jenis saja. Namun perusahaan juga berusaha
menciptakan bentuk – bentuk ornamen dinding lain. Untuk menciptakan
produk baru, karyawan di bidang pencetakan mendesain produk baru,
kemudian melakukan produksi. Selain itu, perusahaan juga menerima
desain atau permintaan produk lain dari konsumen. Desain yang baik dan
diminati pasar adalah desain yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan
pesaing, seperti berbagai bentuk ornamen dinding, plisir, ornamen bentuk
kaligrafi, pilar, dll. Dari jenis produk - produk yang dimiliki oleh
perusahaan namun tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing, hal itu
merupakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Selain itu, dalam
proses produksinya bahan material yang digunakan merupakan bahan yang
berkualitas dan dikerjakan manual oleh karyawan, sehingga dalam proses
pengerjaannya dilakukan secara hati - hati. Jadi selain perusahaan
memiliki desain prosuk yang baik, perusahaan juga menjaga kualitas
produknya sehingga dengan begitu dapat meningkatkan umur produk.
15
yang akan diproduksi. Alat yang dibutuhkan dalam proses produksi cukup
sederhana, diantaranya yaitu cetakan yang telah dibuat, catok, emeber, dan
alat lain sesuai dengan kebutuhan produk.
Selain itu, desain yang dihasilkan pada usaha ini juga berkualitas,
hal ini dikarenakan proses pengukiran dilakukan secara manual oleh para
pekerjanya. Hal ini juga berakibat pada tidak adanya produk yang terbuang
percuma atau gagal karena UD Putera Dasrim dan pegawainya selalu
menjaga kualitas dan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan sesuai
dengan bagiannya masing-masing. Strategi proses yang digunakan oleh
UD Putera Dasrim adalah desain berfokus pada produk, dimana fasilitas
atau alat yang digunakan diatur sesuai dengan produk yang akan
diproduksi, menggunakan proses yang panjang, tenaga kerja yang
digunakan adalah tenaga ahli dalam setiap proses produksi. Dalam proses
produksi terdapat 9 orang karyawan yang bekerja di bagian pencetakan
produk, 5 orang karyawan bekerja di bagain pemasangan, dan 2 orang
karyawan bekerja di bagian finishing. Seluruh proses produksinya
menggunakan teknologi hand-made atau dikerjakan menggunakan tenaga
manusia yaitu karyawan perusahaan.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
a. Perusahaan sanitair UD Putera Dasrim pertama berdiri pada tahun 1985.
Pendiri pertamanya adalah Bapak Darmo ayah dari bapak H. Abdul Kholiq.
Usaha ini merupakan bisnis keluarga.
b. Jenis produk yang diproduksi oleh UD Putera Dasrim adalah senitair.
c. Faktor pertimbangan memilih produk adalah karena usaha sanitair UD Putera
Dasrim merupakan usaha turun temurun dari keluarga.
d. Agar desain sesuai dengan permintan pasar, UD Putera Dasrim memproduksi
jenis sanitair dengan ukuran umum sesuai dengan pasaran dan menerima
order by desain.
e. Untuk produk yang gagal, karyawan menggunakan bahan yang gagal itu lagi
jika memungkinkan atau sesuai kondisi.
f. UD Putera Daasrim juga tetap berusaha menciptkan jenis produk baru dengan
cara mendesain produk dan mulai melakukan produksi.
g. Desain dari UD Putera Dasrim yang baik dan diminati pasar adalah desain
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing.
h. Produk – produk yang dimiliki oleh perusahaan tetapi tidak dimiliki oleh
perusahaan pesaing, hal itu merupakan keunggulan kompetitif bagi UD
Putera Dasrim.
i. Dalam proses produksi, perusahaan menggunakan bahan material yang
berkualitas sehingga dapat meningkatkan umur produk.
j. Strategi proses yang digunakan oleh UD Putera Dasrim adalah desain
berfokus pada produk.
k. Dalam proses produksinya, perusahaan menggunakan teknologi pabrik hand-
made atau seluruh proses produksinya dikerjakan dengan tenaga manusia.
17
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat
diberikan adalah :
a. Perusahaan sebaiknya dapat menggunakan teknologi machine-made dalam
proses produksi, dimana perusahaan bisa menggunakan teknologi mesin dan
tenaga kerja manusia sebagai pengendali atau controlling sehingga dapat
menghasilkan lebih banyak produk.
b. Selain mengahasilkan produk yang berkualitas, sebaiknya perusahaan juga
bisa melakukan pemasaran melalui media sosial sehingga produk dapat lebih
dikenal oleh masyarakat.
18
DAFTAR PUSTAKA
Heyzer Jay & Render Barry. 2006. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat
19