Anda di halaman 1dari 8

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RI UNIVERSITAS JEMBER – FAKULTAS EKONOMI

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019 - 2020


Mata Kuliah : Anggaran Perusahaan
Tingkat/Jurusan : D3/C (MP dan AK)
Hari/Tanggal : Rabu, 16 April 2018
Waktu : Jam 10.40 – 15.40
Sifat : Take home
Dosen : Dra. Susanti P, MSi

1. Salah satu definisi anggaran perusahaan yang sering dipergunakan adalah definisi
yang menyatakan bahwa anggaran perusahaan merupakan suatu pendekatan yang
formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam
perencanaan, koordinasi dan pengendalian. Jelaskan inti yang terkandung dalam
definisi tsb!
2. Di dalam menyusun anggaran perusahaan, perlu diperhatikan beberapa persyaratan.
Sebut dan jelaskan persyaratan tsb!
3. Bedakan antara budget komprehensive dan budget parsial!
4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya jumlah barang yang haris
diproduksi oleh perusahaan selama periode waktu tertentu!
5. Apakah tujuan penyusunan anggaran bahan baku?
6. Sebut dan jelaskan pengelompokan tenaga kerja yang bekerja di pabrik!
7. PT. VILIA Jaya memproduksi dua jenis produk yaitu produk IB dan produk BP.
Setiap 1 unit IB menggunakan 10 Kg BB-X dan 5 Kg BB-Y, sedang setiap 1 unit BP
hanya menggunakan 8 Kg BB-Y.
Harga beli BB-X per Kg sebesar Rp 1.00.000,- dan harga BB-Y per Kg Rp

150.000,-Anggaran produksi untuk kedua jenis produk pada tahun 2020 telah

ditentukan sbb :

Bulan Produk IB (unit) Produk BP (unit)


Januari 6.100 4.200
Pebruari 6.400 4.400
Maret 6.500 4.700
April 6.700 4.800
Mei 6.900 5.000
Juni 7.300 4.600
Juli 7.600 4.400
Agustus 7.900 4.100
September 7.700 4.000
Oktober 7.400 3.900
Nopember 7.200 3.800
Desember 6.800 3.700

Produk IB dan BP diproses melalui departemen produksi I dan departemen produksi


II. Rencana DLH per unit produk dan tarip upah per DLH tahun anggaran 2020 sbb :
Dep Produksi DLH/unit IB DLH/unit BP Tarip upah/DLH
I 1,2 1,6 Rp 55.600
II 0,7 1,3 Rp 35.100

Diminta :
1. Anggaran kebutuhan bahan baku tahun 2020, yang terinci secara bulanan
2. Anggaran biaya TK secara terinci menurut departemen produksi dan secara bulanan.

&&&&&&&&&&&&&&&

Jawaban :

1. Inti yang terkandung dalam definisi anggaran perusahaan:


a. Anggaran perusahaan harus bersifat formal yang berarti bahwa anggaran
perusahaan disusun dengan sengaja dan bersungguh-sunguh secara tertulis.
b. Anggaran perusahaan harus bersifat sistematis, bahwa penyususnannya itu secara
berurutan, dan atas dasar suatu logika.
c. Anggaran perusahaan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan atas dasar
beberapa asumsi tertentu.
d. Pengambilan keputusan oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi
manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengendalain.

2. Syarat-syarat anggaran perusahaan :


a. Realistis
Artinya anggaran diharapkan dapat dicapai sesuai dengan keadaan saat ini, tidak
terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis. Dalam menyusun suatu anggaran
perusahaan harus memperhatikan kemampuan perusahaan secara finansial
maupun kemampuan sumberdayanya. Dengan penyusunan anggaran yang
realistis, maka biaya yang dikeluarkan akan efisien serta penerimaan laba akan
berjalan secara efektif.
b. Luwes atau fleksibel
Artinya tidak terlalu kaku, dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan
yang mungkin berubah. Atau anggaran perusahaan dapat menyesuaikan dengan
keadaan perusahaan atau lingkungannya yang sewaktu-waktu dapat berubah.
Dengan adanya syarat ini akan memudahkan untuk membantu apabila terjadi
suatu hal yang diluar dugaan, sehingga biaya yang digunakan tidak terlalu banyak.
c. Kontinyu.
Artinya anggaran perusahaan membutuhkan perhatian terus-menerus sehingga
keberlanjutan suatu anggaran akan mudah memprediksi hal yang akan terjadi pada
periode anggaran selanjutnya, sehingga akan mempermudah memprediksi biaya
dan laba dimasa mendatang.
d. Partisipatif,
Artinya anggaran perusahaan membutuhkan partisipasi dari keseluruhan
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah tercermin dalam
anggaran.
e. Edukatif,
Artinya suatu perusahaan dapat mendidik karyawan dan manajemen untuk
bekerja sesuai dengan komitmennya.
f. Komunikatif,
Artinya anggaran digunakan sebagai alat komunikasi antar departemen agar dapat
dengan mudah saling berkoordinasi mengatur anggaran dalam perusahaan.
g. Integratif,
Artinya anggaran harus dapat menyatukan pelaksanaan kegiatan semua bagian
dalam suatu laporan anggaran.
h. Koordinatif,
Artinya anggaran perusahaan dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan
departemen untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Perbedaan budget comprehensive dan budget parsial


 Budget comprehensive adalah anggaran yang bersifat menyeluruh atau
penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan, dengan adanya anggaran ini
maka lebih mudah bagi perusahaan untuk mengadakan pendekatan yang
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, Aktivitas yang tercakup dalam
budget comprehensive mencakup seluruh aktivitas perusahaan baik dalam bidang
pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi.
Beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran
komprehensif, yaitu:
 Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas daripada perusahaan.
 Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan.
 Menyusun rencana jangka panj ang dan jangka pendek.
 Budget parsial adalah anggaran yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas
atau dalam ruang lingkup yang sempit. Misalnya perusahaan hanya menyususn
anggaran produksi saja, penjulan atau keuangan saja.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan perusahaan menyusun anggaran secara
partial, yaitu :
 Perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk membuat anggaran secara
keseluruhan karena tidak adanya skill sehingga anggaran dibuat sebagian yang
diperlukan saja.
 Tidak tersedianya data yang lengkap tentang keseluruhan bagian dalam
perusahaan. Penyusunan anggaran mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan tersedia atau tidaknya data serta ketepatan data.
 Kekurangan biaya untuk membuat anggaran yang lengkap sehingga disusun
anggaran yang perlu saja.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah barang yang diproduksi


a. Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual, sebagaimana yang
tercantumdalam anggaran penjualan.'umlah barang yang direncanakan untuk
dijual akan dipengaruhi oleh berapa banyak barang yang dijual, jenis, mutu dan
lainnya. Pasar sasaran dan perlu adanya segmen pasar yang sesuai dengan barang
yang diproduksi oleh perusahaan.
b. Kebijaksanaan tingkat produksi. Kebijaksanaan ini akan dipengaruhi oleh estimasi
penyerapan barang yang diproduksikan oleh pasar, ketersediaan modal yang
dimiliki oleh perusahaan, dan peralatan atau teknologi yang dimiliki, serta tenaga
kerja yang mempunyai skill dan pengalaman yang diinginkan perusahaan.
c. Kebijaksanaan tingkat persediaan. Kebijaksanaan persediaan akan dipengaruhi
oleh ketersediaan bahan baku yang tersedia dipasar atau supplier, modal yang
dimiliki serta perencanaan produksi yang telah disusun
5. Tujuan penyusunan anggaran bahan baku
a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku.
Dengan disusunnya anggaran bahan baku dapat diketahui kuantitas bahan baku
yang dipakai maupun kuantitas bahan baku yang akan dibeli selama periode
tertentu,sehingga dapat dijadikan pedoman dalam memakai dan membeli bahan
baku.
b. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku.
Dengan anggaran bahan baku dapat diketahui harga bahan baku sehingga
dapatdijadikan pedoman harga beli bahan baku.
c. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana untuk pembelian bahan
baku.
Jumlah satuan uang bahan baku yang akan dibeli terdapat pada anggaran bahan
baku,sehingga dapat diketahui kas yang disediakan untuk membeli bahan baku.
d. Sebagai dasar penyusunan product costing, yakni memperkirakan komponen
harga pokok pabrikasi.
Dalam penyusunan anggaran bahan baku terdapat biaya bahan baku dan biaya
bahanbaku merupakan salah satu unsur biaya pabrik, sehingga dapat menentukan
besarnyabiaya pabrik dan biaya produksi
e. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan.
Secara keseluruhan, dengan anggaran bahan baku dimaksudkan untuk menjaga
kelancaran produksi.

6. Pengelompokan tenaga kerja pabrik


a. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi dan biayanya
dihubungkan dengan biaya produksi atau dengan produk yang dihasilkan dalam
pabrik tersebut.
Contoh : Tim Produksi barang pabrik
b. Tenaga Kerja Tidak langsung
Tenaga kerja yang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi dan hanya
sebagai pendorong prestasi kerja.
Contoh : Tim desain produksi pabrik
c. Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja yang harus menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu sebelum
memasuki tenaga kerja.
Contoh : direktur pabrik
d. Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman terlebih dahulu
sebelum melakukan suatu pekerjaan.
Contoh : sopir pabrik
e. Tenaga kerja tidak terlatih
Tenaga kerja yang tidak memerlukan pelatiahn secara khusus dalam melakukan
pekerjaan.
Contoh : buruh pabrik
7. Anggaran kebutuhan bahan baku tahun 2020
PT VILIA JAYA
Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Produk IB
Tahun 2020

Produk IB BB X
BULAN (unit) SP KEBUTUHAN
Januari 6.100 10 kg 61.000
Pebruari 6.400 10 kg 64.000
Maret 6.500 10 kg 65.000
April 6.700 10 kg 67.000
Mei 6.900 10 kg 69.000
Juni 7.300 10 kg 73.000
Juli 7.600 10 kg 76.000
Agustus 7.900 10 kg 79.000
Septemb 77.000
er 7.700 10 kg
Oktober 7.400 10 kg 74.000
Nopemb 72.000
er 7.200 10 kg
Desembe 68.000
r 6.800 10 kg
Jumlah 84.500 845.000

BB Y
Januari 6.100 5 kg 30.500
Pebruari 6.400 5 kg 32.000
Maret 6.500 5 kg 32.500
April 6.700 5 kg 33.500
Mei 6.900 5 kg 34.500
Juni 7.300 5 kg 36.500
Juli 7.600 5 kg 38.000
Agustus 7.900 5 kg 39.500
Septemb 38.500
er 7.700 5 kg
Oktober 7.400 5 kg 37.000
Novemb 36.000
er 7.200 5 kg
Desembe 34.000
r 6.800 5 kg
Jumlah 84.500 422.500
Kebutuhan Bahan Baku Produk BP
Tahun 2020

BULAN Produk BP (unit) BB Y


SP KEBUTUHAN
Januari 4.200 8 kg 33.600
Pebruari 4.400 8 kg 35.200
Maret 4.700 8 kg 37.600
April 4.800 8 kg 38.400
Mei 5.000 8 kg 40.000
Juni 4.600 8 kg 36.800
Juli 4.400 8 kg 35.200
Agustus 4.100 8 kg 32.800
September 4.000 8 kg 32.000
Oktober 3.900 8 kg 31.200
November 3.800 8 kg 30.400
Desember 3.700 8 kg 29.600
Jumlah 51.600 412.800

Jadi, PT. VILIA JAYA merencanakan anggaran kebutuhan bahan baku tahun 2020, sbb :
Jenis BB Jumlah Kebutuhan Harga / kg
(Produk IB)
BB X 845.000 Rp 100.000
BB Y 422.500 Rp 150.000

Jenis BB Jumlah Kebutuhan Harga / kg


(Produk BP)
BB Y 412.800 Rp 150.000
Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Anggaran Biaya TK Departemen Produksi I
Tahun 2020

Bulan Produk IB Produk BP Total


Produksi DLH Jml JKL Produksi DLH Jml JKL JKL
Januari 6.100 1,2 7.320 4.200 1,6 6.720 14.040
Pebruari 6.400 1,2 7.680 4.400 1,6 7.040 14.720
Maret 6.500 1,2 7.800 4.700 1,6 7.520 15.320
April 6.700 1,2 8.040 4.800 1,6 7.680 15.720
Mei 6.900 1,2 8.280 5.000 1,6 8.000 16.280
Juni 7.300 1,2 8.760 4.600 1,6 7.360 16.120
Juli 7.600 1,2 9.120 4.400 1,6 7.040 16.160
Agustus 7.900 1,2 9.480 4.100 1,6 6.560 16.040
Septemb 7.700 1,2 9.240 4.000 1,6 6.400 15.640
er
Oktober 7.400 1,2 8.880 3.900 1,6 6.240 15.120
Novemb 7.200 1,2 8.640 3.800 1,6 6.080 14.720
er
Desembe 6.800 1,2 8.160 3.700 1,6 5.920 14.080
r
Jumlah 84.500 101.400 51.600 82.560 183.960

Anggaran Biaya TK Departemen Produksi II


Tahun 2020

Bulan Produk IB Produk BP Total


Produksi DLH Jml JKL Produksi DLH Jml JKL JKL
Januari 6.100 0,7 4.270 4.200 1,3 5.460 9.730
Pebruari 6.400 0,7 4.480 4.400 1,3 5.720 10.200
Maret 6.500 0,7 4.550 4.700 1,3 6.110 10.660
April 6.700 0,7 4.690 4.800 1,3 6.240 10.930
Mei 6.900 0,7 4.830 5.000 1,3 6.500 11.330
Juni 7.300 0,7 5.110 4.600 1,3 5.980 11.090
Juli 7.600 0,7 5.320 4.400 1,3 5.720 11.040
Agustus 7.900 0,7 5.530 4.100 1,3 5.330 10.860
Septemb 7.700 0,7 5.390 4.000 1,3 5.200 10.590
er
Oktober 7.400 0,7 5.180 3.900 1,3 5.070 10.250
Novemb 7.200 0,7 5.040 3.800 1,3 4.940 9.980
er
Desembe 6.800 0,7 4.760 3.700 1,3 4.810 9.570
r
Jumlah 84.500 59.150 51.600 67.080 126.230

Anggaran biaya TKL :


 Departemen I = Rp 55.600 x 183.960 = 10.228.176.000
 Departemen II = Rp 35.100 x 126.230 = 4.430.673.000
Biaya TK per unit produk IB dan BP
Produk IB:
 Biaya TK departemen I = 101.400 x Rp 55.600 = Rp 5.637.840.000
 Biaya TK departemen II= 59.150 x Rp 35.100 = Rp 2.076.165.000
= Rp 7.714.005.000
Biaya TK per unit = Rp 7.714.005.000 : 84.500 = Rp 91.920
Produk BP:
 Biaya TK departemen I = 82.560 x Rp 55.600 = Rp 4.590.336.000
 Biaya TK departemen II = 67.080 x Rp 35.100 = Rp 2.354.508.000
= Rp 6.944.844.000
Biaya TK per unit = Rp 6.944.844.000 : 51.600 = Rp 134.590

Anda mungkin juga menyukai