Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

DESAIN PRODUK DAN JASA


Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Operasional

OLEH:

Dita Dwi Lestari 109082000133


Yunila Nurdiani 109082000141
Muhamad Ardillah 109082000143
Okky Oktaviyani Rahayu 109082000147
Abdullah Rofiq 109082000158
Akuntansi 5D

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, penulis senantiasa mensyukuri
atas segala nikmat dan ridho-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya, dengan judul : “ Desain Produk dan Jasa”. Makalah ini dibuat untuk melengkapi
nilai tugas dari mata kuliah manajemen operasional.

Pada kesempatan kali ini juga, penulis menghanturkan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelasaikan
makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki masih terbatas
dan terdapat banyak kekurangan, sehingga penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Namun penulis tetap bersyukur karena dengan bimbingan dan bantuan semua pihak, maka
makalah ini dapat diselesaikan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
guna mencapai hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
para pembaca sekalian.

Ciputat, Oktober 2011

Penulis
DESAIN PRODUK DAN JASA
Salah satu strategi produk adalah membangun kemampuan tertentu dalam kustomisasi keluarga
produk atau jasa yang sudah ada. Tujuan suatu keputusan produk adalah untuk mengembangkan
dan menerapkan sebuah strategi produk yang dapat memenuhi permintaan pasar.

Berikut ini sepuluh keputusan strategi Manajemen Operasional yang perlu diperhatikan dalam
desain barang dan jasa : Mengelola kualitas, strategi proses, strategi lokasi, strategi tata letak,
sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan, manajemen persediaan, penjadwalan,
pemeliharaan. Kesepuluh hal tersebut digunakan sebagai acuan yang nanti akan mempengaruhi
keputusan strategi Manajemen Opersional.

Setelah itu, kita akan membahas mengenai strategi dalam pemilihan produk dan jasa yang
dipakai untuk menjalani kelangsungan hidup suatu perusahaan.

PEMILIHAN PRODUK DAN JASA

Pilihan Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing

Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk
adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada konsumen. Keputusan
produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memilki dampak yang luas pada seluruh
fungsi operasi.

Siklus Hidup Produk dan Strategi

Produk dilahirkan, mereka hidup kemudian mati. Kehidupan produk terbagi atas empat fase :
perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.

a. Fase perkenalan, produk pada fase ini teknik produksi yang digunakan masih sedang
disesuaikan dengan pasar. Kondisi ini memungkinkan adanya pengeluaran lain untuk
penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses, dan pengembangan
pemasok.
b. Fase Pertumbuhan, dalam fase ini desain produk telah mulai stabil dan diperlukan
peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas yang sudah ada
mungkin diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen.
c. Fase Kematangan, pada saat sebuah produk dewasa, pesaing mulai bermunculan.
Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangat sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya
yang lebih baik untuk meningkatkan keuntungan.
d. Fase Penurunan, produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi investasi
sumber daya dan kemampuan manajerial. Untuk itu, produk yang sudah hampir mati ini
perlu dihentikan produksinya.

Analisis Produk Berdasarkan Nilai

Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Analisis produk
berdasarkan nilai mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi dolar individu
masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dolar tahunan
total dari suatu produk. Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat
mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Laporan memfokuskan perhatian
manajemen pada arahan strategi untuk setiap produk.

MENGHASILKAN PRODUK BARU

Mengetahui bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru dengan sukses


merupakan suatu keharusan.

Peluang Produk Baru

Satu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Merupakan teknik tim
untuk membangkitkan ide kreatif pada satu subjek khusus. Ide tidak dikaji ulang hingga waktu
brainstorming selesai. Umumnya akan bermanfaat bila secara langsung disertai semangat dapat
memusatkan perhatian pada peluang tertentu, sebagaimana dituliskan dibawah ini :

1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan produk


baru. Banyak produk penting biasanya dipikirkan pertama kali dan bahkan dibentuk oleh
pengguna dan bukan oleh produsen.
2. Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka
panjang tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek.
3. Perubahan secara sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa factor
seperti berkurangnya ukuran keluarga.
4. Perubahan Teknologi yang membuat segalanya menjadi mungkin dan mudah.
5. Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan baru dan juga
persyaratan kotrak dengan pemerintah.
6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar professional, pemasok,
dan distributor.

Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor ini dan dapat menganytisipasi segala
perubahannya.

Pentingnya Produk Baru

Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan berhasil di pasaran.
Mungkin untuk mendapatkan produk yang berhasil diperlukan adanya seleksi dan desain produk
hingga ratusan kali. Manajer operasi dan organisasinya harus dapat menerima resiko dan
kegagalan sambil tetap mempertahankan usahanya.

PENGEMBANGAN PRODUK

Sistem Pengembangan Produk

Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan arus kas,
dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi. Sistem pengembangan produk
tidak hanya menentukan keberhasilan produk tetapi juga masa depan perusahaan. Pengembangan
produk yang optimal bergantung pada dukungan bagian lain dalam perusahaan, dan juga
gabungan kesepuluh keputusan MO yang berhasil, mulai dari desain hingga pemeliharaan.

Quality Function Deployment ( QFD )

Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan dan menerjemahkannya menjadi atribut
agar tiap area fungsional dapat memahami dan melaksanakannya. QFD berkaiatan dengan:

1. Menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan


2. Menerjemahkan keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi.

QFD digunakan diawal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan
pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas. Terdapat enam langkah dasar :

1. Kenali keinginan pelanggan


2. Kenali bagaimana produk / jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.
3. Hubungan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi
keinginan pelanggan tersebut.
4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan.
5. Buat tingkat kepentingan
6. Evaluasi produk pesaing

Karakteristik desain Komponen khusus Proses Produksi Rencana Kualitas


Karakteristik
Persyaratan
Pelanggan

Komponen
Rumah 2 Rumah 4

Produksi
Rumah 1 Rumah 3

Proses
khusus
desain

Membuat Organisasi untuk pengembangan produk

Pendekatan tradisional di AS untuk pengembangan produk adalah sebuah organisasi dengan


depatemen yang berbeda. Departemen yang pertama adalah sebuah dept. penelitian dan
pengembangan atau litbang yang mengerjakan penelitian yang dibutuhkan, departemen.
Rekayasa untuk merancang produk, departemen rekayasa manufaktur untuk merancang sebuah
produk yang dapat diproduksi dan Departemen produksi yang memproduksi proses tersebut.
Keunggulan dari pendekatan ini adalah adanya tugas dan tanggung jawab yang tetap.
Kelemahannya adalah kekurangan pemikiran untuk masa depan. Pendekatan berikutnya adalah
dengan menggunakan sebuah tim, Tim ini dikenal sebagai Tim Pengembangan produk, Tim
desain untuk kemampuan memproduksi dan tim rekayasa nilai.

Tim Pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi
sebuah produk yang dapat mencapai penghasilan produk. Tugas Tim pengembangan produk
adalah untuk membuat suatu produk atau jasa yang sukses, yaitu yang dapat dipasarkan
(Markettability), diproduksi (manufaktur ability) dan kemampuan pelayanannya (service ability).

Kemampuan Untuk Di Produksi dan Rekayasa Nilai

Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai adalah aktifitas yang menolong memperbaiki
desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Selain pengurangan biaya yang
nyata dan langsung terlihat desain agar barang dapat diproduksi dan rakayasa nilai juga
menghasilkan keuntungan lain, diantaranya adalah :
1. Mengurangi kompleksitas Produk
2. Standardisasi tambahan komponen
3. Perbaikan aspek fungsioanal produk
4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
5. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk
6. Desain yang tangguh

PERMASALAHAN DESAIN PRODUK

Desain yang tangguh, Adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan
walaupun pada kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.

Desain Modular, Adalah bagian atau kompenen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang
dengan mudah dapat ditukar atau digantikan, desain modular menawarkan fleksibilitas pada
produk dan penawaran.

Computer aided desain ( CAD ), Perancang dengan bantuan computer ( Comuter aided desain )
adalah penggunaan computer secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan
sebuah produk, walaupun penggunaan dan variasi software CAD sangat luas, CAD secara umum
masih digunakan untuk membuat gambaran kasar dan gambar tiga dimensi.
Computer – Aided Manufacturing (CAM), Produksi dengan bantuan komputer (Computer –
Aided Manufacturing – CAM) merujuk pada penggunaan program komputer khusus untuk
memandu dan mengendalikan peralatan produksi. Keuntungan dari CAM adalah :
1. Kualitas produk
2. Waktu desain yang lebih pendek
3. Pengurangan biaya produksi
4. Ketersediaan data
5. Kemampuan baru

Teknologi Virtual Reality, Teknologi Virtual Reality merupakan bentuk komunikasi secara
tampilan dimana gambar menggantikan benda aslinya, tetapi masih memungkinkan pengguna
untuk menanggapi secara interaktif.

Analisis Nilai, Analisis nilai berusaha memperbaiki cara untuk menghasilkan produk yang lebih
baik atau lebih ekonomis. Teknik dan keuntungan analisis nilai sama dengan yang terdapat pada
rekayasa nilai, walaupun perubahan kecil pada penerapannya mungkin diperlukan karena analisis
nilai terjadi saat produk sedang diproduksi.

Etika dan Desain yang Ramah Lingkungan, Manajer operasi yang paling etis dan peka
terhadap lingkungan adalah meningkatkan produktivitas ketika mengirimkan barang dan jasa
yang diinginkan.

Pendekatan etis, Suatu cara melakukan program yang ramah lingkungan dengan membebankan
biaya etika dan lingkungan pada tugas dari manajer operasi dan tim rekayasa nilai/analisis nilai.

Tujuan dari strategi desain yang etis dan ramah lingkungan adalah :

1. Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan


2. Meminimalkan limbah bahan baku dan energi
3. Mengurangi kewajiban akan masalah lingkungan hidup
4. Meningkatkan efektifitas biaya dengan memeenuhi peraturan lingkungan hidup
5. Agar dikenal sebagai perusahaaan yang baik

Produksi Ramah Lingkungan, Konsep produksi ramah lingkungan (green manufacturing)


adalah memuat produk ramah linkungan melalui proses yang efsien, yang bisa menjadi bisnis
yang menguntungkan. Panduan bagi manajer operasi dalam membuat desain produk yang ramah
lingkungan :

1. Membuat produk yang dapat didaur ulang


2. Menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang
3. Menggunakan komponen yang tidak membahayakan
4. Menggunakan komponen yang lebih ringan
5. Menggunakan energi yang lebih sedikit
6. Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit

Standar hukum dan industry, Standar hukum dan industry dapat membantu manajer operasi
dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab etika dan sosial. Standar hokum dan indusrti
memberikan arahan bagi manajer dalam desain produk, pembuatan atau perakitan dan
pembongkaran atau pembuangan.

PERSAINGAN BERDASARKAN WAKTU

Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan memenangi
persaingan dari para pengembang produk yang lebih lambat. Konsep inilah yang disebut sebagai
persaingan berdasarkan waktu (time-based competition).

Kontinum pengembangan produk

Strategi pengembangan eksternal


Aliansi
Joint venture
Membeli teknologi atau keahlian dengan
mengakuisisi pihak pengembang

Strategi pengembangan internal


Migrasi produk yang ada
perbaikan terhadap produk yg ada
pengembangan produk baru secara internal
Internal Biaya pengembangan produk Terbagi

Lama Kecepatan pengembangan produk Cepat dan/ sudah ada

Besar Risiko pengembangan produk Terbagi

Membeli Teknologi dengan Cara Mengambil Alih Sebuah Perusahaan

Mempercepat pengembangan dengan mengambil alih perusahaan yang telah mengembangkan


teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Namun permasalahannya adalah menyesuaikan
organisasi yang dibeli, teknologinya dan lini produknyake dalam perusahaan pembeli.

Joint Ventures

Joint ventures adalah kepemilikan bersama, biasanya diantara hanya dua perusahaan, untuk
membentuk satu kesatuan yang baru.

Aliansi

Aliansi adalah kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa ketergantungan tetap konsisten
dengan strategi yang mendukung misi masing-masing pihak. Aliansi (alliances) adalah
perjanjian kerja sama yang menjadikan perusahaan tetap bebas, tetapi menggunakan kekuatan
tambahan untuk mencapai strategi yang sesuai dengan misi individu mereka. Walaupun
demikian, aliansi lebih sulit dicapai dan dipertahankan daripada joint ventures karena adanya
ambiguitas yang dikaitkan dengan mereka.

MENETAPKAN PRODUK

Di saat barang atau jasa dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus ditetapkan terlebih dahulu.
Pertama, sebuah barang atau jasa ditetapkan dari segi fungsinya, yaitu apa yang dapat dilakukan.
Produk kemudian di desain dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi dapat dicapai.
Manajemen biasanya mempunyai beragam pilihan bagaimana sebuah produk dapat mencapai
tujuan fungsionalnya.
Semua barang yang diproduksi, dan juga komponennya ditetapkan dengan sebuah gambar, yang
biasanya disebut sebagai gambar teknik. Sebuah gambar teknik (engineering drawing) adalah
sebuah gambar yang menunjukkan dimensi, toleransi, bahan baku dan kondisi akhir sebuah
komponen.

Bill of material (BOM) adalah daftar komponen, penjelasannya dan kuantitas masing-masing
yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk.

KEPUTUSAN MEMBUAT DAN MEMBELI

Perusahaan memiliki pilihan untuk memproduksi komponen mereka sendiri, atau membeli dari
perusahaan lain. Pemilihan ini dikenal sebagai keputusan membuat atau membeli (make or buy).

Keputusan membuat atau membeli (make or buy decision) membedakan antara apa yang
perusahaan inginkan untuk diproduksi dan apa yang dbeli. Karena adanya variasi pada kualitas,
harga, dan jadwal penghantaran, keputusan membuat atau membeli sangat penting bagi
pendefinisian produk. Banyak produk dapat dibeli sebagai sebuah “produk standar” yang
diproduksi oleh orang lain. Beberapa produk standar bahkan tidak membutuhkan bill of material
ataupun gambar teknik karena spesifikasinya sebagai produk standar sudah cukup.

TEKNOLOGI KELOMPOK

Teknologi kelompok (group technology) adalah sebuah system pengkodean produk atau
komponen yang merinci tipe proses dan parameter proses, mengelompokkan produk yang
serupa. Hal ini memudahkan standarisasi bahan baku, komponen, proses dan juga identifikasi
keluarga komponen. Dengan identifikasi keluarga komponen, aktivitas dan mesin dapat
dikelompokkan untuk memudahkan setup, rute dan penanganan bahan.

DOKUMEN UNTUK PRODUKSI

Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang bermacam-
macam. Beberapa dokumen sebagai berikut:

Gambar perakitan (assembly drawing), pandangan produk yang dilepas masing-masing


komponennya, biasanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris.
Diagram perakitan (assembly chart), sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan
bagaimana komponen mengalir menjadi sub-perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi.

Lembar rute (route sheet), merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi
komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material.

Perintah kerja (work order), sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk
tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu.

Engineering change notice (ECN), sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar teknik atau
bill of material.

Manajemen konfgurasi (configuration management), suatu system dimana sebuah produk


direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara pengendalian dan
pertanggungjawaban suatu perubahan tetap terjaga.

Product life-cycle management (PLM), Manajemen siklus hidup produksi (product life cycle
management atau PLM) adalah paying dari program peranti lunak yang mencoba memadukan
tahapan desain dan manufaktur produk, termasuk menggabungkan sejumlah teknik yang dibahas
pada 2 bagian sebelumnya, mendefinisikan produk dan dokumen untuk produksi.

DESAIN JASA

Selain terdapat produk berupa barang, terdapat pula produk yang tidak nyata, yaitu jasa. Yang
termasuk dalam industri jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan
komunikasi. Merancang jasa merupakan tantangan karena umunya memiliki karakteristik yang
unik. Satu alasan mengapa perbaikan produktivitas dalam jasa begitu rendah yaitu karena baik
desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan. Saat pelanggan
berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin mempunyai daftar menu jasa dimana
pelanggan dapat memilih pilihannya. Dalam hal ini, pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain
jasa.

Dokumen untuk Jasa. Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada hampir semua industri jasa,
dokumen untuk memindahkan produk menjadi produksi berbeda dengan yang digunakan pada
operasi pembuatan barang. Dokumentasi pada jasa sering berbentuk perintah kerja yang eksplisit
yang merinci apa yang akan terjadi pada moment of truth. Contohnya, terlepas dari seberapa baik
sebuah produk bank dalam simpanan, deposito, pinjaman, hipotek, dan lainnya, jika moment of
truth tidak dilakukan dengan baik, maka produk mungkin tidak diterima dengan baik.

PENERAPAN POHON KEPUTUSAN PADA DESAIN PRODUK

Pohon keputusan dapat digunakan untuk membuat keputusan produk baru, juga untuk beragam
permasalahan manajemen lainnya. Untuk membuat pohon keputusan, digunakan prosedur
berikut:

1. Pastikan bahwa semua alternatif yang mungkin dan keadaan sudah dimasukkan ke dalam
pohon. Termasuk alternatif untuk “tidak melakukan apa-apa”.
2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuaian.
3. Tujuannya adalah untuk menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan yang ada.

TRANSISI MENUJU PRODUKSI

Ketika barang atau jasa telah dipilih, didesain dan ditetapkan, maka manajemen harus membuat
keputusan untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk.
Satu dari seni manajemen modern adalah mengetahui kapan memindahkan sebuah produk dari
tahap pengembangan ke tahap produksi, pemindahan ini dikenal sebagai perpindahan menuju
produksi ( transition to production). Staf pengembangan produk selalu tertarik membuat
perbaikan sebuah produk karena mereka cenderung untuk melihat perkembangan produk sebagai
sesuatu yang terus berkembang. Walaupun tekanan konflik mengenai transisi ini manajemen
harus membuat sebuah keputusan, yaitu pengembangan lebih lanjut atau diproduksi.
PENUTUP

Kesimpulan

Strategi dalam pemilihan produk dan jasa dipakai untuk menjalani kelangsungan hidup suatu
perusahaan. Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan
produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada konsumen. Dapat
diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan berhasil di pasaran. Manajer
operasi harus menyadari adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan dapat
mengantisipasi segala perubahannya. Sistem pengembangan dan penetapan produk tidak hanya
menentukan keberhasilan produk tetapi juga masa depan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer Jay, Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai