MANAJEMEN OPERASIOANAL
TENTANG
PERENCANAAN KAPASITAS
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Nama : Muhammad Iqbal
Npm :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa atas
karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Manajemen Operasional. Makalah ini membahas tentang
PERENCANAAN KAPASITAS.
Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa
pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen
Yaitu : MAYA AGUSTINA selaku dosem Manajemen Operasional serta
rekan-rekan yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makalh
ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Penyusun:
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................... 4
A. PENDAHULUAN............................................................................................... 4
I.Latar Belakang.................................................................................................. 4
BAB II.................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN..................................................................................................... 5
C. PERTIMBANGAN KAPASITAS..........................................................................8
D.
MENGELOLA PERMINTAAN.........................................................................9
E.PERENCANAAN KAPASITAS.............................................................................10
F. ANALISA TITIK IMPAS..................................................................................... 11
G.
Contoh Kasus.................................................................................................... 14
H. MENERAPKAN ANALISIS INVESTASI TERHADAP INVESTASI YANG DIPACU
STRATEGI.......................................................................................................... 14
BAB III............................................................................................................... 17
PENUTUP........................................................................................................... 17
A.
Simpulan................................................................................................ 17
B.
Saran..................................................................................................... 17
BAB I
A. PENDAHULUAN
I.Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya persaingan, dalam mencapai tujuan utama
yaitu memperoleh keuntungan. Perusahaan adanya pengharapam akan
berumur panjang dan selalu berkembang mencapai kemajuanyang paling
maksimal. Oleh karena itu semua perusahaan di tuntut untuk selalu dpat
memenuhi semua kebutuhan konsumen sesuai dengan bidang usahanya
masing-masing terutama dalam hal kualitas baranng yang baik serta
waktu penyelesaian produksi yang cepat.
Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut, sering
kali perusahaan di hadapkan oleh berbagai masalah seperti terbatasnya
faktor-faktor produksi. Untuk itu faktor-faktor produksi itu harus di kelola
melalui manajemen perusahaan yang baik yaitu
perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.Sehingga
dalam suatu produksi di butuhkan keperhatian terhadap ketersediaan
kapasitas yang ada. Perencanaan kapasitas di anggap sebagai suatu hal
yang penting dalam menentukan kapasitas yang harus di butuhkan dalam
suatu perusahaan tersebut.
II. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan kapasitas ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KAPASITAS DAN KAPASITAS DISAIN EFEKTIF
Mengubah Kapasitas
Perencanaan
Jangka Panjang
Menambah peralatan
yang memiliki lead
time panjang
Perencanaan
Jangka
Subkontrak
Menggunakan
Kapasitas
Menambah peralatan
Menambah karyawan
menengah
Menambah peralatan
Menambah atau
menggunakan
persediaan
Perencanaan
Jangka Pendek
Penjadwalan tugas
Penjadwalan
karyawan
Penjadwalan mesin
Output Aktual
Efisiensi = ---------------------------Kapasitas efektif
B.
C. PERTIMBANGAN KAPASITAS
Keuntungan secara terus menerus diperoleh dari pembentukan
keunggulan bersaing,bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan
yang baik pada proses tertentu. Keputusan kapasitas haruslah dipadukan
kedalam misi dan strategi organisasi. Investasi tidak dibuat sebagai
pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana terpadu yang
dapat menempatkan perusahaan dalam posisi menguntungkan.
Pertimbangan strategi sebagai tambahan integrasi yang ketat antara
D.
MENGELOLA PERMINTAAN
Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun
sesuai dengan peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan
antara permintaan aktual dan kapasitas yang tersedia. Ketidakcocokan
ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas
melebihi permintaan. Perusahaan dapat memiliki beberapa pilihan:
10
2.
mesin tambahan
E.PERENCANAAN KAPASITAS
Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi
prosedur yang rumit, yang sebagian besar didasarkan pada permintaan di
masa yang akan datang. Jika permintaan barang dan jasa dapat
diramalkan dengan tingkat ketepatan yang memadai, maka penentuan
kebutuhan kapasitas dapat langsung dilakukan. Penentuan kapasitas
biasanya membutuhkan dua tahap, yaitu :
1. Tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan model
tradisional
2. Tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan
kebutuhan kapasitas serta peningkatkan ukuran untuk setiap
penambahan kapasitas
Yang menarik, pertumbuhan permintaan biasanya terjadi secara
bertahap dalam unit yang kecil, dimana penambahan kapasitas biasanya
11
terjadi secara serentak dan dalam unit yang besar. Pertentangan ini
sering menyulitkan perluasan kapasitas.
2.
Pendekatan aljabar
Keterangan :
BEP = titik impas,
V = biaya variabel,
P = harga jual.
Kasus Multiproduk
13
Harga
Biaya Variabel
$ 2.95
0.80
1.55
0.75
2.85
$ 1.25
0.30
0.47
0.25
1.00
Forecast sales
(unit)
7.000
7.000
5.000
5.000
3.000
Contoh Kasus
Southern Hospital Supplies, sebuah perusahaan pembuat baju
seragam rumah sakit sedang mempertimbangkan untuk menambah
kapasitasnya.
Pendekatan: Alternatif utama yang tersedia adalah tidak melakukan
apa-apa, membangun sebuah pabrik kecil, sebuah pabrik ukuran
sedang, atau sebuah pabrik ukuran besar. Fasilitas baru ini akan
memproduksi baju seragam jenis baru, dan saat ini kemampuan
pasar atau kemampuan potensial produk belum diketahui. Jika
sebuah pabrik besar dibangun dan terdapat pasar yang
menguntungkan, diperkirakan akan memperoleh laba sebesar
$100.000 , sedangkan saat pasar tidak menguntungkan akan
menghasilkan kerugian sebesar $90.000. Jika dibangun sebuah
pabrik ukuran sedang akan menghasilkan laba $60.000 dengan
kondisi pasar yang menguntungkan, sedangkan pada kondisi pasar
yang tidak menguntungkan akan menghasilkan kerugian $10.000.
Di sisi lain, sebuah pabrik kecil akan menghasilkan laba $40.000
pada kondisi pasar yang menguntungkan dan hanya merugi
sebesar $5.000 saat pasar tidak menguntungkan. Tentu saja selalu
ada pilihan untuk tidak melakukan apa pun.Penelitian pasar terkini
mengindikasikan terdapat kemungkinan sebesar 0,4 bahwa pasar
menguntungkan, yang berarti juga terdapat kemungkinan sebesar
0,6 bahwa pasar tidak menguntungkan. Dengan informasi ini, dapat
dipilih alternatif yang akan menghasilkan nilai uang yang
diperkirakan (expected monetary value, EMV) yang maksimal.
Solusi: Buatlah pohon keputusan dan hitunglah EMV untuk setiap
cabang.
EMV (pabrik besar) = (0,4)($100.000) + (0,6)(-$90.000) = -$14.000
EMV (pabrik sedang) = (0,4)($60.000) + (0,6)(-$10.000) = $18.000
EMV (pabrik kecil) = (0,4)($40.000) + (0,6)(-$5.000) = $13.000
EMV (tidak melakukan apa-apa) = $0
Berdasarkan kriteria EMV, Southern harus membangun pabrik berukuran sedang.
15
Jika Southern membuat banyak keputusan seperti ini, maka menentukan EMV untuk setiap
cabang dan memilih EMV tertinggi merupakan kriteria keputusan yang baik.
= F
i)n
P: present value
F: future value
i : tingkat suku bunga
N : jumlah tahun
Selain menghitung secara manual bisa juga kita melihat table yang sudah
di sediakan.
S= RX
X : sebuah faktor yang terdapat dalam table atau dapat di hitung dengan
rumus 1/(1+i)n.
Contoh soal:
Medical Clinic berniat untuk berinvestasi pada sebuah peralatan
kesehatan baru yang canggih . Alat ini akan menghasilkan pendapatan $
7000 per tahun selama 5 tahun.Berapakah present value arus uang ini?
Asumsikan tingkat suku bunga 6 % ?R= $7000 (4,212)= $29.484Metode
net Present Value merupakan satu metode terbaik untuk berbagai
alternative presentasi. Cukup dengan menghitung present value
darisemua arus uang untuk setiap alternative investasi. Saat harus
memilih pilihalah net present value yang tertinggi karena lebih baik untuk
di investasikan daripada investasi yang memiliki net present value
rendah.
Menentukan Net Present Value Dari Penerimaan Masa depan dengan nilai yang
berbeda
Contoh soal :
Investasi A
Investasi B
Tahun
Arus Uang
Arus Uang
$ 10000
$ 9000
0,926
9000
9000
0,857
8000
9000
0,794
7000
9000
0,735
8%
Perhitungan :
Tahun
Total
A
(0,926)($10.000)=$9260
(0,926)($9000 ) =$8834
(0,857)($9000) = 7713
(0,857)($9000) = 7713
(0,794)($8000) = 6352
(0,794)($9000) = 7146
(0,735)($7000) = 5146
$ 28 470
(0,735)($9000) = 6615
$ 29 808
17
- 25 000
$ 3470
-26 000
$ 3808
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Perencanaan kapasitas berusaha untuk mengintegrasikan faktor faktor
produksi untuk meminimasi ongkos fasilitas produksi. Dengan kata lain,
keputusan keputusan yang menyangkut kapasitas produksi harus
mempertimbangkan faktor faktor ekonomis fasilitas prosduksi tersebut,
termasuknya di dalamnya efisiensi dan utilisasinya.
B.
Saran
Perencanaan kapasitas digunakan pada setiap perusahaan, tetapi
perencanaan kapasitas yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis
produk yang diproduksi. Perencanaan kapasitas tergantung pada
keputusan manajer di setiap perusahaan.
18