Anda di halaman 1dari 10

MENGIDENTIFIKASI LINGKUNGAN BISNIS INTERNAL

(ANALISIS ORGANISASI DAN KEUNGGULAN BERSAING)


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik
Dosen Pengampu Muhammad Luthfi Hamdani, SM., MM

Disusun oleh:
1. Daryanti (205211098)
2. Lia Setiyaningsih (205211103)
3. Mei Ikawati (205211111)
4. Gilang Mohammad Kemal A (205211392)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2023
PENDAHULUAN
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat
guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat operasional akan memegang kendali
utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian
kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan
guna menghadapi persaingan.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan internal (internal environment)
dan lingkungan eksternal (external environment). Lingkungan Internal berkaitan dengan
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Bersama dengan analisis lingkungan
eksternal perusahaan, analisis internal memberi seorang manajer informasi yang mereka
butuhkan untuk memilih model dan strategi bisnis yang akan memungkinkan perusahaannya
mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Lingkungan Internal


Analisis lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan stategi mengkaji
faktor-faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki
kelemahan dan kekuatan sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dalam
menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan (Yudiaris, 2015). Elemen-elemen
yang termasuk dalam lingkup internal mencakup aspek-aspek yang lebih terbatas dan
terkait secara langsung dengan perusahaan, seperti faktor internal dari perusahaan itu
sendiri, persaingan, pemasok, distributor, pelanggan, dan sebagainya.
Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk
mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan
proses bisnis internal yang dimiliki perusahaan (Septiadi Gunawan et al., 2015). Sumber
daya dan proses bisnis internal dikatakan memiliki kekuatan apabila sumber daya dan
proses bisnis internal tersebut memiliki kemampuan (capability) yang akan menciptakan
distinctive competencies sehingga perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif.

B. Tujuan dan Tahapan Proses Analisis Internal


Berikut ini adalah beberapa tujuan mengenai analisis internal:
1. Mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan perusahaan
2. Digunakan untuk membuat keputusan strategis yang baik.
Adapun tahapan proses analisis internal:
1. Manajer harus memahami proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan keuntungan bagi diri mereka sendiri, dan mereka perlu memahami
peran sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi khusus dalam proses ini.
2. Mereka perlu memahami betapa pentingnya keunggulan efisiensi, inovasi, kualitas,
dan daya tanggap pelanggan dalam menciptakan nilai dan menghasilkan profitabilitas
yang tinggi.
3. Mereka harus mampu menganalisis sumber-sumber keunggulan kompetitif
perusahaannya untuk mengidentifikasi apa yang mendorong profitabilitas.

3
C. Pemahaman Mengenai Internal Perusahaan
1. Analisis rantai nilai (value chain analysis)
Rantai nilai terdiri alas aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas-aktivitas
pendukung (supporting activities). Aktivitas utama adalah aktivitas-aktivitas yang
terlibat dalam penciptaan fisik, produk atau jasa, penjualan dan pengirimannya
kepada pembeli, dukungan setelah penjualan. Aktivitas pendukung melengkapi
aktivitasaktivitas utama dengan berbagai fungsi seperti umberdaya manusia,
procurement, pengembangan leknologl dan dukungan administratif (Dian Sudiantini,
2022).
2. Sumber daya (assets of a company)
Sumber daya mengacu pada faktor produksi yang digunakan perusahaan untuk
mengubah input menjadi output yang dapat dijual di pasar. Sumber daya termasuk
faktor dasar produksi seperti tenaga kerja, tanah, manajemen, fisik pabrik, dan
peralatan.
3. Kemampuan (capabilities)
Mengacu pada keterampilan koordinasi sumber daya perusahaan dan penggunaan
produktif. Keterampilan ini berada dalam aturan, rutinitas, dan prosedur organisasi,
yaitu, gaya atau cara yang digunakannya untuk membuat keputusan dan mengelola
proses internalnya untuk mencapai tujuan organisasi (Astika Clara Sudarni et al.,
2023).
4. Kompetensi Inti
Merupakan kompetensi khusus yang dimiliki oleh perusahaan. ompetensi inti
merupakan perkembangan superior dari kompetensi umum. Kompetensi inti
perusahaan bisa juga diartikan dengan kemampuan perusahaan dalam
mengembangkan kompetensi dan sumber daya yang lebih efektif dibandingkan
dengan para kompetitor.
5. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weakness),
peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dimiliki dan akan dihadapi oleh
perusahaan. Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap

4
kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta peluang dan ancaman
lingkungan eksternalnya.

D. Kerangka Analisis VRIO


Jay Barney dan Bill Hesterly telah mengembangkan kerangka kerja yang mewakili
cara yang berguna bagi para manajer untuk berpikir tentang kualitas sumber daya.
Mereka menyebut kerangka kerja ini sebagai kerangka kerja VRIO (Amaya et al., 2022),
di mana V berarti nilai, R untuk kelangkaan, I untuk tak dapat ditiru, dan O untuk
organisasi (Astika Clara Sudarni et al., 2023). Mereka mendorong para manajer untuk
bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut ketika melakukan analisis
internal:
Pertama, apakah sumber daya perusahaan berharga dalam arti bahwa mereka
memungkinkan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang dan melawan ancaman di
lingkungan eksternal? Misalnya, keterampilan desain produk Apple merupakan sumber
daya berharga yang telah membantu perusahaan memanfaatkan peluang untuk
mengembangkan kategori produk baru di industri perangkat komputer dengan penawaran
iPhone dan iPad layar sentuhnya. Pada saat yang sama, keterampilan tersebut juga
memungkinkan Apple untuk menjauhkan para pesaing, sehingga melawan ancaman.
Secara lebih umum, sumber daya dapat dinilai berharga jika: (a) memungkinkan
perusahaan menciptakan permintaan yang kuat untuk produknya, dan/atau (b)
menurunkan biaya produksi produk tersebut.
Kedua, apakah sumber daya itu langka? Jika mereka tidak langka dan saingan juga
memiliki akses ke mereka, menurut definisi mereka tidak dapat menjadi sumber
keunggulan kompetitif. Agar perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif, ia
harus memiliki beberapa sumber daya yang lebih unggul dari yang dimiliki oleh para
pesaingnya. Itu tidak bisa menjadi komoditas; itu pasti tidak biasa. Jadi, pengetahuan
proses yang mendasari keterampilan desain Apple jarang terjadi; tidak ada perusahaan
lain dalam industrinya yang memiliki keahlian serupa dan berkualitas tinggi.
Ketiga, apakah sumber daya perusahaan yang berharga dan langka tidak dapat ditiru?
Dengan kata lain, apakah mudah atau sulit untuk disalin? Jika mereka mudah ditiru,
pesaing akan dengan cepat melakukannya, dan keunggulan kompetitif perusahaan akan

5
terkikis. Namun, jika sumber daya tersebut sulit untuk ditiru—jika tidak dapat ditiru—
keunggulan kompetitif perusahaan kemungkinan besar akan berkelanjutan. Keterampilan
desain Apple tampaknya sulit ditiru.
Keempat, apakah perusahaan diatur dan dikelola dengan cara yang
memungkinkannya mengeksploitasi sumber dayanya yang langka, berharga, dan tak ada
bandingannya serta menangkap nilai yang dihasilkannya? Dengan kata lain, apakah
perusahaan memiliki arsitektur organisasi yang lebih luas yang diperlukan untuk
memaksimalkan kekuatan uniknya? Apple telah sukses bukan hanya karena keterampilan
desainnya, tetapi karena keterampilan tersebut berada dalam organisasi yang dikelola
dengan baik dan memiliki kemampuan untuk mengambil produk yang dirancang dengan
luar biasa, memproduksinya secara efisien, dan memasarkan serta mendistribusikannya
ke pelanggan. Tanpa sistem organisasi dan manajemen yang benar, bahkan perusahaan
dengan sumber daya yang berharga, langka, dan tak ada bandingannya akan berada pada
posisi yang tidak menguntungkan dalam persaingan.

E. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai-nilai
(values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (assumptions), atau norma-norma
yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu perusahaan
sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah perusahaannya. Budaya
perusahaan mempunyai beberapa fungsi:
1. Pertama, budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya
kerja menciptakan pembedaan yang jelas antara satu perusahaan dengan yang lain.
2. Kedua, budaya perusahaan membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
perusahaan.
3. Ketiga, budaya perusahaan mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada
sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
4. Keempat, budaya perusahaan itu meningkatkan kemantapan sistem sosial. Dalam
hubunganya dengan segi sosial, budaya berfungsi sebagai perekat sosial yang
membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang
tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.

6
F. Contoh Studi Kasus
CV. Puri Lautan Mutiara (PLM) adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang export kerajinan, terutama kerajinan perhiasan perak. Usaha yang berdiri
sejak tahun 1997 ini pada awalnya adalah sebuah usaha non- produksi yang bergerak
dibidang jasa jual beli saja. Lambat laun perusahaan ini mulai memproduksi sendiri
produknya yang mengakibatkan CV PLM, berkembang menjadi perusahaan manufaktur.
Keadaan ekonomi zaman sekarang dengan banyaknya kebutuhan hidup membuat
kebanyakan orang mengalami masalah di bidang ekonomi. Daerah pemasaran hasil
produksi CV.PLM seluruhnya untuk tujuan export, dengan negara tujuan utama Amerika
Serikat. Oleh karena itu pada saat- saat tertentu volume produksi mengikuti
perkembangan musim di Amerika Serikat. Misalnya pada saat menjelang hari Natal,
permintaan cenderung meningkat mulai bulan September s/d November. Disamping itu
pemasaran juga dilakukan dengan sistem online, yaitu melalui website, sehingga orang
dari manapun di dunia bisa memesan produk yang dihasilkan CV.PLM. Berlokasi di
Desa Selat, Singapadu CV.PLM memiliki begitu banyak competitor dibidang pemasaran
dan produksi kerajinan perak dengan banyaknya Perusahaan sejenis yang membuka
usaha di sekitaran desa Celuk sehingga kemungkinan akan menjadi ancaman bagi posisi
Perusahaan.
Faktor Internal, yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan seperti kekuatan
dan kelemahan antara lain:
1. Kekuatan terdiri dari:
a. produksi handmade memiliki selera tinggi di Amerika dan Eropa
b. jaringan pemasaran ke luar negeri dengan eksport produk sampai ke Amerika dan
Eropa
c. kondisi keuangan stabil dan cenderung meningkat
d. reputasi yang baik dalam pelayanan baik pemesanan, produksi dan kecepatan
dalam pengiriman barang

7
2. Ancaman terdiri dari :
a. Munculnya China dan Vietnam sebagai kompetitor utama
b. Adanya pihak asing yang memberikan hak paten kepada motif perak khas Bali.
c. memilih profesi lain yang menguntungkan
d. Adanya pesaing besar yang juga melakukan ekspor perhiasan

8
KESIMPULAN

Analisis lingkungan internal perusahaan adalah proses penting dalam perencanaan


strategi yang bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal. Tujuannya
adalah untuk membuat keputusan strategis yang efektif. Proses ini melibatkan pemahaman
tentang elemen-elemen seperti rantai nilai, sumber daya, kemampuan, dan kompetensi inti.
Kerangka analisis VRIO digunakan untuk mengevaluasi sumber daya perusahaan. Selain itu,
budaya perusahaan juga memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan kinerja
perusahaan. Studi kasus CV. Puri Lautan Mutiara mengilustrasikan bagaimana faktor internal
seperti kekuatan dan kelemahan dapat memengaruhi posisi perusahaan dalam industri.

9
DAFTAR PUSTAKA
Astika Clara Sudarni, A., Faisol, Suhadarliyah, Irwansyah, R., Ibadurrahman, Nur Supriadi, Y.,
Anwar, & Yulianah M. Yusuf, S. (2023). Manajemen Strategik (A. Bairizki (ed.); Issue
September 2014). Seval Literindo Kreasi.
Dian Sudiantini. (2022). Manajemen Strategi. In Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents (Vol. 7, Issue 2).
Septiadi Gunawan, D., Alhabsji, T., & Rahardjo, K. (2015). ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL DAN INTERNAL DALAM MENYUSUN STRATEGI PERUSAHAAN
(Studi Perencanaan Strategi Komoditi Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero)). Profit, 09(01), 22–33. https://doi.org/10.21776/ub.profit.2015.009.01.3
Yudiaris, I. G. (2015). Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Dalam Menghadapi
Persaingan Bisnis Pada Cv. Puri Lautan Mutiara. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha,
5(1), 40–64. https://media.neliti.com/media/publications/5363-ID-analisis-lingkungan-
internal-dan-eksternal-dalam-menghadapi-persaingan-bisnis-pa.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai