Anda di halaman 1dari 13

Makalah Manajemen Strategi

“ Lingkungan Internal Meliputi Ketrampilan Organisasi dan Sumber Daya “

Dosen Pengampu

Dr.Rohmat Dwi Jatmiko, MM.

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi

Disusun Oleh :

1. Satria Yudhistira Anugrah (202010160311282)

2. Khoirul Syahri Sinaga (202010160311311)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2023
Secara umum, seluruh organisasi baik yang skala kecil, menengah maupun
besar akan berinteraksi dengan lingkungan yang mengitari organisasi tersebut. Lingkungan
tersebut akan mengalami perubahan perubahan yang tidak menentu yang membuat organisasi itu
harus menyesuaikan lingkungannya. Organisasi yang dapat menyesuaikan diri mereka terhadap
perubahan dalam lingungan maka organisasi tersebut akan bertahan hidup. Sebaliknya, jika suatu
organisasi tidak dapat menerima atau menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam lingkungan,
maka organisasi tersebut tidak dapat bertahan hidup. Adanya perubahan yang terjadi dalam
lingkungan sumber daya manusia ini menuntut untuk bermain satu peran yang lebih penting dari
organisasi. Lingkungan organisasi sendiri terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Lingkungan internal dapat memberikan kekuatan dan juga kelemahan yang dimana
kekuatan maupun kelemahan ini tergantung pada sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi.

A. Sumber Daya Organisasi

Sumber daya organisasional merupakan aset sumber daya organisasi. Sumber


daya organisasional merupakan sumber daya, seperti mesin, paten, merek dan modal manusia.
Sumber daya organisasional adalah aset tak berwujud utama bisnis. Sumber daya organisasional
sebagai sumber daya yang berasal dari karyawan, membantu untuk meningkatkan produktivitas
dari perusahaan. Eisfeldt dan Papanikolau mempertimbangkan sumber daya organisasional
sebagai faktor produksi yang diwujudkan sebagai keunggulan organisasi.

Sumber daya organisasional termasuk struktur pelaporan organisasi formal, perencanaan formal
dan informal, sistem kontrol, sistem koordinasi, budaya dan reputasi, hubungan informal antar
kelompok dalam organisasi, antar organisasi dan lingkungan.

Terdapat beberapa tanggapan mengenai pengertian dari Sumber Daya Organisasi menurut
beberapa ahli:

1. Sumber daya organisasi menurut Barney (1991) meliputi semua aset seperti keahlian,
proses organisasi, atribut, informasi dan pengetahuan. Sumber daya organisasi dapat
menyusun dan mengimplementasikan strategi yang meningkatkan efisiensi dan
efektivitas. Barney (1991) mengkategorikan tiga jenis sumber daya sebagai berikut: 1.
Modal sumber daya fisik (teknologi, gudang dan peralatan), 2. Modal sumber daya
manusia (pelatihan, pengalaman, wawasan) 3. Modal sumber daya organisasional
(struktur formal).
2. Capron and Hulland (1999) mendefinisikan sumber daya organisasi sebagai sejumlah
pengetahuan, aset fisik, manusia, dan faktor-faktor berwujud dan tidak berwujud yang
dimiliki atau dikendalikan organisasi. Sumber daya organisasi memungkinkan organisasi
untuk menghasilkan penawaran pasar secara efektif dan efisien penawaran pasar yang
bernilai untuk beberapa segmen pasar.
3. Menurut Khusnul (2014) Sumber daya organisasi mempengaruhi penetapan strategi yang
dibuat oleh organisasi saat berkompetisi dilingkungan bisnis. Kemampuan organisasi
juga dapat menambah nilai dalam rantai nilai pelanggan, diversifikasi produk atau
pengembangan pasar baru.

B. VRIO Framework

Kerangka kerja VRIO adalah alat yang digunakan untuk menganalisis sumber daya dan
kapabilitas internal perusahaan untuk mengetahui apakah mereka dapat menjadi sumber
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. VRIO merupakan akronim dari 4 kata kunci, yaitu
Valuable, Rare,  Imitatibility, Organized.  VRIO adalah salah satu perangkat analisa kekuatan
internal perusahaan. Analisis VRIO tersusun oleh empat ide dasar yang menanyakan apakah
sumber daya itu: berharga (valuable)? langka (rare)? mahal untuk ditiru (imitate)? Dan apakah
perusahaan sudah terorganisir untuk mengoptimalkan nilai sumber daya itu (organized)?.

Terdapat 4 kata kunci dari analisis VRIO :

1. Valuable ( Berharga )

Poin pertama kerangka kerja ini menanyakan apakah sebuah sumber daya memiliki nilai
tambah.  Sumber daya juga dinilai berharga jika membantu organisasi meningkatkan nilai yang
dirasakan pelanggan. Yaitu ketika dilakukan peningkatan diferensiasi atau / dan penurunan harga
produk. Sumber daya yang tidak dapat memenuhi kondisi ini akan menyebabkan kerugian
kompetitif. Perusahaan harus terus meninjau nilai sumber daya karena kondisi internal yang terus
berubah. Adanya perubahan itu bisa membuat sumber daya menjadi kurang berharga atau malah
tidak berguna.

2. Rarity ( Langka )

Sumber daya yang hanya dimiliki oleh segelintir perusahaan dapat dianggap sebagai sumber
daya yang langka. Kapabilitas yang langka dan berharga bisa membuat keunggulan kompetitif
temporer bagi perusahaan. 

Sebaliknya, ketika lebih banyak perusahaan memiliki sumber daya yang sama atau menggunakan
kapabilitas dengan cara yang sama, akan mengarah pada keseimbangan kompetitif. Ini karena
perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang identik untuk menerapkan strategi yang sama
dan tidak ada organisasi yang dapat mencapai kinerja yang unggul. Kehilangan sumber daya dan
kapabilitas yang berharga akan merugikan organisasi karena sumberdaya seperti itu penting agar
organisasi bisa bertahan di pasar.

3. Imitability ( Mahal )

Sumber daya dianggap mahal untuk ditiru jika organisasi lain yang tidak memilikinya tidak
dapat meniru, membeli, atau menggantinya dengan harga yang wajar. Peniruan dapat terjadi
dalam dua cara: dengan langsung meniru (menduplikasi) sumber daya atau menyediakan
produk / layanan yang sebanding (menggantikan).

Perusahaan yang memiliki sumber daya yang berharga, langka dan mahal untuk ditiru dapat
(tetapi tidak selalu) mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Terdapat tiga alasan
mengapa sumber daya sulit untuk ditiru:

 Kondisi sejarah. Sumber daya yang dikembangkan karena peristiwa sejarah atau dalam
jangka waktu yang lama biasanya mahal untuk ditiru.
 Ambiguitas kausal. Perusahaan tidak dapat mengidentifikasi sumber daya tertentu yang
menjadi penyebab keunggulan kompetitif.
 Kompleksitas Sosial. Sumber daya dan kapabilitas yang didasarkan pada budaya
perusahaan atau hubungan interpersonal.

4. Organization ( Organisasi )

Sumber daya itu sendiri tidak memberikan keuntungan apa pun bagi perusahaan jika tidak diatur
agar bisa dioptimalkan manfaatnya. Perusahaan harus mengatur sistem manajemen, proses,
kebijakan, struktur organisasi dan budaya untuk dapat sepenuhnya menyadari potensinya yang
berharga, kelangkaannya dan betapa mahal itu untuk ditiru. Hanya dengan demikian perusahaan
dapat mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

C. Rantai Nilai

Analisis rantai nilai adalah alat strategi yang digunakan untuk menganalisis aktivitas
internal perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengenali kegiatan mana yang paling berharga
(yaitu sumber biaya atau keunggulan diferensiasi) kepada perusahaan dan mana yang dapat
ditingkatkan untuk memberikan keunggulan kompetitif.

Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan diferensiasi akan mencoba untuk melakukan
kegiatannya lebih baik daripada yang akan dilakukan pesaing. Jika bersaing melalui keunggulan
biaya, maka perusahaan akan mencoba melakukan kegiatan internal dengan biaya lebih rendah
daripada yang akan dilakukan pesaing. Ketika sebuah perusahaan mampu memproduksi barang
dengan biaya lebih rendah daripada harga pasar atau untuk menyediakan produk unggulan, maka
perusahaan dapat memperoleh laba.

Michael Porter memberi kerangka dasar melalui teori rantai nilai. Dia membagi aktivitas bisnis
menjadi dua kategori: aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Setiap kategori mencakup
beberapa bagian yang relevan secara strategis.
 Aktivitas utama

Aktivitas utama berhubungan langsung dengan produk dan pelanggan. Ini melibatkan
pengiriman bahan baku, mengubahnya, menjual dan memasarkan produk, dan layanan
pelanggan.

 Logistik masuk berkaitan dengan membawa input dari pemasok ke perusahaan. Tidak


hanya berurusan dengan transportasi. Tapi, itu juga bertanggung jawab untuk
pergudangan dan aliran informasi terkait.

 Operasi terlibat dalam memproses input menjadi output. Sistem produksi dapat sangat
bervariasi antar bisnis. Beberapa lebih padat karya dan lebih mengandalkan tangan.
Lainnya lebih padat modal dan bergantung pada mesin dan peralatan yang mahal.

 Logistik keluar adalah kebalikan dari logistik keluar, berurusan dengan barang dari
perusahaan ke saluran distribusi dan pelanggan. Ini menangani pengiriman barang,
pergudangan, dan informasi terkait.

 Pemasaran dan penjualan terlibat dalam riset pasar, mengembangkan bauran


pemasaran, mengkomunikasikan dan menyampaikan penawaran perusahaan, dan
menangani hubungan pelanggan.

 Layanan berkaitan dengan memberikan nilai melalui layanan seperti purna jual,


perbaikan, pemeliharaan, dan layanan pelanggan lainnya. Hal ini bertujuan untuk
memastikan pelanggan mendapatkan kepuasan setelah membeli produk perusahaan.

 Aktivitas pendukung

Aktivitas pendukung tidak berhubungan langsung dengan aliran produk dan pelanggan. Namun,
mereka strategis untuk mendukung aktivitas utama berjalan secara efektif dan efisien. Seperti :
 Pengadaan berkaitan dengan pembelian dan perolehan barang dan jasa dari sumber
eksternal. Ini terlibat dalam pembelian barang, negosiasi persyaratan, penerimaan dan
pemeriksaan barang untuk mendukung operasi sehari-hari.

 Teknologi berkaitan dengan informasi dan teknologi di dalam perusahaan. Ini termasuk


yang terkait dengan perangkat lunak dan perangkat keras, sistem informasi, teknologi
produksi, dan otomatisasi proses.

 Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan orang-orang di perusahaan.


Ini bertanggung jawab untuk merencanakan, merekrut, melatih, dan mengembangkan
karyawan. Mengelola sistem kompensasi, hubungan industrial, dan PHK adalah
pekerjaan lain.

 Infrastruktur mencakup aktivitas fungsional lainnya, seperti akuntansi, keuangan,


hukum, dan manajemen umum.

D. Pendekatan 5 Langkah Untuk Analisis Internal (Sumber Daya).

1. Tetapkan Tujuan Anda

Untuk memulai analisis internal, Anda perlu menetapkan tujuan dan alasan
terlebih dahulu. Anda harus tahu apa yang ingin Anda capai dari analisis internal sejak
awal. Setelah Anda memiliki tujuan atau sasaran tertentu, lebih mudah untuk
mengidentifikasi data yang relevan. Tujuannya bisa untuk mengidentifikasi
peluang perusahaan yang baru dan kreatif.

2. Pilih Kerangka Kerja Yang Sesuai

Setelah menetapkan tujuan, Anda harus memilih kerangka kerja yang sesuai
untuk melakukan analisis internal. Beberapa kerangka kerja cocok untuk
mengidentifikasi area kelemahan perusahaan dan yang lainnya bagus dalam
pengembangan. Sehingga perlu untuk memilih yang tepat untuk memenuhi kebutuhan.
Ini akan membantu Anda untuk mencapai tujuan atau sasaran Anda.
3. Lakukan Penelitian Anda

Lakukan riset dan kumpulkan data dari semua sumber internal. Anda harus
mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti kinerja, kemampuan, dan aset
perusahaan.

4. Tetap berpegang pada kerangka kerja

Gunakan kerangka kerja yang dipilih untuk menyajikan data. Jika Anda
melakukan analisis SWOT, Anda akan dapat menentukan kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman perusahaan berdasarkan analisis Anda. Sajikan semua temuan secara
terpisah.

5. Tetapkan Prioritas Anda

Setelah menerapkan informasi, menganalisis kerangka kerja. Identifikasi dan


bandingkan dengan tujuan dan sasaran yang Anda tetapkan sebelumnya. Cari tahu semua
data yang akan membantu Anda dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuan.
Jika Anda ingin meningkatkan kapasitas teknologi Anda, cari peralatan apa yang perlu
diperbarui
E. Menghubungkan Sumber Daya Dengan Penciptaan Nilai

Penciptaan nilai sendiri adalah proses penciptaan nilai yang dilakukan perusahaan secara
efisien untuk menghasilkan keuntungan. Value (untuk selanjutnya disebut nilai) diciptakan
melalui suatu kegiatan/aktivitas. . Penciptaan nilai adalah aktivitas inti perusahaan. Penciptaan
nilai yang unggul akan membuka peluang untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.

Sebagai contoh, pengadaan barang mendukung kegiatan operations dengan kegiatan


tertentu, tetapi juga mendukung kegiatan pemasaran dan penjualan dengan kegiatan lain.

Procurement (Purchasing): Kegiatan perusahaan untuk memperoleh sumber daya yang


dibutuhkan untuk beroperasi, seperti mencari vendor dan menegosiasikan harga terbaik

Human Resource Management: Kegiatan merekrut, menyewa, melatih, memotivasi,


memberi kompensasi, dan mempertahankan pekerja perusahaan. Manusia adalah sumber nilai
yang signifikan, dengan praktek sumber daya manusia yang baik, perusahaan dapat memperoleh
keuntungan yang bagus.

Technological Development: Kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan dan


pengolahan informasi serta melindungi pangkalan pengetahuan perusahaan. Meminimalkan
biaya teknlogi informasi, selalu mengikuti kemajuan teknologi, dan memelihara keunggulan
teknis, adalah sumber penciptaan nilai.

Infrastructure: Ini adalah sistem pendukung perusahaan dan berfungsi untuk memelihara
operasional harian. Akuntansi, legal, dan manajemen umumadalah contoh dari infrastruktur yang
diperlukan oleh perusahaan untuk keunggulan mereka

Manajemen Sumber Daya Manusia. terdiri dari kegiatan merekrut, mengelola, melatih
dan mengembangkan karyawan. Internet mengubah kegiatan ini melalui rekrutmen online,
pelatihan berbasis Web dan manajemen pengetahuan berbasis intranet. Masalah sumber daya
manusia juga mempengaruhi perusahaan berbasis internet untuk membuat pilihan yang tepat
yang berkaitan dengan lokasi geografis mereka, ini karena karyawan merupakan aset yang
pergerakannya paling sedikit.
F. Keterkaitan Antara Sumber Daya, Kemampuan, Dan Keunggulan Kompetitif

Menghadapi lingkungan persaingan yang semakin ketat saat ini, perusahaan dituntut
untuk menciptakan dan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage). Perusahaan
dapat mencapainya dengan berbagai cara, seperti dengan memiliki sumberdaya-sumberdaya fisik
yang tidak dimiliki pesaing, investasi modal, kapabilitas inovasi, hak patent, pencapaian skala
ekonomis (economic of scale), dan lain sebagainya. Namun keunggulan kompetitif yang
diciptakan melalui sumber daya sumberdaya dan kapabilitas-kapabilitas tersebut hanya mampu
bertahan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Pesaing dengan mudah akan memiliki
sumbersumber keunggulan kompetitif yang sama, dan selanjutnya membahayakan posisi
bersaing perusahaan. Sumber-sumber yang mampu memberikan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan (Sustainable Competitive Advantage), yang mampu memberikan keunggulan-
keunggulan kepada perusahaan dalam waktu yang relatif lama. Untuk dapat memberikan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan tersebut, suatu sumberdaya atau kapabilitas, menurut
Barney dan Wright (1998), harus memiliki karakteristik-karakteristik bernilai, langka, tidak
mudah ditiru, dan menciptakan keefektivan organisasi. Sejalan dengan penjelasan Beckert dan
Gerhart (1996), sumber-sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan harus memiliki
karakteristik-karakteristik yang tepat-guna, langka, sulit ditiru dan bersifat khusus.

Sumber Daya Sebagai Sumber Keunggulan Kompetitif

1. Mengelola kemampuan karyawan, yaitu meningkatkan kemampuan karyawan


berkaitan dengan perubahan tekhnologi dan perubahan organisasi.
2. Mengelola keragaman karyawan, yaitu kemampuan untuk menarik, memotivasi dan
mempertahankan karyawan yang mempunyai latar belakang yang berbeda.
3. Mengelola tingkat persaingan yang semakin tinggi, berkaitan dengan keefektivan dan
efisiensi perusahaan dalam penetapan harga, pengurangan biaya pengelolaan produk
dan lain sebagainya.
4. Mengelola Globalisasi, berhubungan dengan terbukanya kesempatan yang sangat luas
karena perubahan lingkungan persaingan dari pasar regional ke pasar global.
Dari beberapa pendapat mengenai nilai yang diberikan sumber daya dalam meraih
keunggulan kompetitif, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, untuk memperoleh nilai
sumber daya, perusahaan harus mengupayakan kepuasan konsumen yang diciptakan melalui
kepuasan karyawan. Kedua, dengan kepuasan karyawan memungkinkan penghematan biaya
seminimal mungkin. Hal ini didukung oleh pendapat Wright et al. (1996) yang menyatakan
bahwa praktik dan fungsi sumber daya menimbulkan biaya untuk organisasi. Sumber Daya dapat
mempengaruhi prestasi perusahaan secara efisien melalui pengembangan aset sumberdaya
manusia yang merupakan sumber keunggulan kompetitif.

G.  Sistem Informasi Strategis

strategic information system adalah sistem komputer yang digunakan di


setiap level (tingkatan) organisasi yang mengubah tujuan operasional, produk layanan, serta
hubungan lingkungan agar dapat membantu organisasi mendapatkan keunggulan kompetitif.
Sistem informasi strategis adalah sistem manajemen yang membantu menetapkan tujuan dan
mengatur kegiatan untuk suatu organisasi. Terkait sejarah dari SIS atau sistem informasi strategis
ini sendiri, perlu kalian ketahui bahwa pada tahun 1990-an, beberapa perusahaan didirikan atas
dasar gagasan “Strategic Information System”, dimana ini merupakan cara yang bagus untuk
mengatakan bahwa mereka menggunakan komputer untuk mengumpulkan data yang membantu
mereka membuat keputusan yang lebih baik.

Sistem informasi strategis atau strategic information system dikembangkan dan bertujuan


untuk menanggapi dunia usaha dan banyak inisiatif bisnis. Ini memungkinkan perusahaan,
organisasi dan lain sebagainya dapat memberikan layanan atau produk dengan harga yang lebih
rendah, dibedakan dan terutama berkonsentrasi pada bagian pasar yang menuntut, atau yang
inovatif. Pastinya dapat membantu perusahaan menyusun strategi bisnis, strategi bersaing,
mengambil keputusan manajemen dan dengan demikian mendapatkan keunggulan kompetitif
serta mencapai pengurangan anggaran (biaya).

Fungsi dari Sistem informasi strategis dapat digunakan oleh perusahaan, pemerintah, dan
individu untuk membuat keputusan yang lebih baik di dunia yang semakin serba cepat seperti di
tahun 2023 sekarang ini.
Jenis-jenis dari Sistem Informasi Manajemen

a. Operation Support System (OSS)

Ini merupakan komponen perangkat lunak yang memungkinkan penyedia


layanan untuk memantau, mengontrol, menganalisis, dan mengelola layanan di
jaringannya Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengawasi transaksi,
operasi, kontrol, pasokan rantai, dan manajemen.Selain itu jenis ini juga
membantu memfasilitasi pembicaraan internal dan eksternal, dan memperbarui
database utama pusat organisasi.

b. Management Support System (MSS)

Ini adalah sistem berbasis komputer yang seharusnya digunakan oleh, atau
setidaknya untuk mendukung, manajer. Sistem ini memfasilitasi dan memberikan
informasi dan data yang tepat kepada manajer untuk rutinitas yang mudah dalam
proses pengambilan keputusan.

H. Ringkasan

Lingkungan internal dapat memberikan kekuatan dan juga kelemahan yang dimana
kekuatan maupun kelemahan ini tergantung pada sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Sumber daya organisasional sebagai sumber daya yang berasal dari
karyawan, membantu untuk meningkatkan produktivitas dari perusahaan. Eisfeldt dan
Papanikolau mempertimbangkan sumber daya organisasional sebagai faktor produksi yang
diwujudkan sebagai keunggulan organisasi.Sumber daya organisasi dapat menyusun dan
mengimplementasikan strategi yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas

Kerangka kerja VRIO adalah alat yang digunakan untuk menganalisis sumber daya dan
kapabilitas internal perusahaan untuk mengetahui apakah mereka dapat menjadi sumber
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.  Analisis rantai nilai adalah alat strategi yang
digunakan untuk menganalisis aktivitas internal perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengenali
kegiatan mana yang paling berharga (yaitu sumber biaya atau keunggulan diferensiasi) kepada
perusahaan dan mana yang dapat ditingkatkan untuk memberikan keunggulan kompetitif.
Gunakan kerangka kerja yang dipilih untuk menyajikan data,Identifikasi dan bandingkan dengan
tujuan dan sasaran yang Anda tetapkan sebelumnya. Cari tahu semua data yang akan membantu
Anda dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuan. Penciptaan nilai sendiri adalah proses
penciptaan nilai yang dilakukan perusahaan secara efisien untuk menghasilkan
keuntungan. Penciptaan nilai adalah aktivitas inti perusahaan.Penciptaan nilai yang unggul akan
membuka peluang untuk memperoleh keuntungan yang tinggi. Menghadapi lingkungan
persaingan yang semakin ketat saat ini, perusahaan dituntut untuk menciptakan dan memiliki
keunggulan kompetitif (competitive advantage). Perusahaan dapat mencapainya dengan berbagai
cara, seperti dengan memiliki sumberdaya-sumberdaya fisik yang tidak dimiliki pesaing,
investasi modal, kapabilitas inovasi, hak patent, pencapaian skala ekonomis (economic of scale),
dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai