Anda di halaman 1dari 17

STRATEGIC MANAGEMENT

“INTERNAL ANALYSIS”

KELOMPOK 1

1. ADELAIDE H. SAVIO (81122007)

2. DESI N. KEFI (81122019)

3. GABRIEL R. TIMUNENO (81122001)

4. IMBERD R. LIUNIMA (81122011)

5. MARISKA P. NATI (81122015)

6. YOHANA ELU (81122027)

MAGISTER MANAJEMEN
PENGERTIAN ANALISIS INTERNAL
 Analisis internal adalah suatu proses yang dilakukan dalam manajemen strategis
untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi. Hal ini melibatkan
identifikasi sumber daya, kapabilitas, dan keunggulan yang dimiliki organisasi
untuk mempertahankan posisi yang kuat di pasar. Analisis internal melibatkan
beberapa komponen penting, termasuk analisis nilai tambah (value chain
analysis), analisis sumber daya dan kemampuan (resource and capability
analysis), analisis kinerja keuangan, dan analisis budaya organisasi.

❑ Untuk melakukan analisis lingkungan internal sebuah perusahaan,sebelumnya


perlu dilakukan beberapa hal untuk memperoleh dan mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan yang berhubungan dengan perubahan yang terjadi
di lingkungan internal. Dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan dari
perusahaan berdasarkan sumber daya (resources) internal yang dimilikinya,
akan dapat membantu dalam melakukan analisis internal.
Berikut ini beberapa metode yang bisa digunakan untuk membantu
melakukan analisis internal :

Resource-based View of the Firm (RBV)

Swot Analysis

Value Chain Analysis

Analisis Internal: Membuat Perbandingan


Resource-based View of the Firm (RBV)

 RBV merupakan sebuah acuan atau kerangka untuk meneliti kekuatan dan kelemahan
perusahaan dengan mempelajari keunikan semua sumber daya internal yang dimiliki dan
dikontrol oleh perusahaan.

 Asumsi dasar yang digunakan dari Resource-based View of the Firm antara lain: resource
heterogeneity dan immobility. Pertama, perusahaan dapat dianggap sebagai sekumpulan
sumber daya produktif dan berbeda-beda (beragam) antar perusahaan (asumsi resource
heterogeneity); kedua, sumber daya ini sangat mahal dan susah untuk ditiru serta
inelastis dalam penawaran (asumsi resource immobility).
Sumber Daya Internal Perusahaan Antara Lain Berupa:

Tangible assets adalah sumber daya fisik yang dimiliki


oleh suatu organisasi, seperti tanah, gedung, mesin,
peralatan, dan inventaris.

Intangible assets adalah sumber daya yang tidak


berwujud atau tidak memiliki bentuk fisik yang jelas.

Organizational assets adalah sumber daya yang terkait


dengan struktur organisasi, proses bisnis, budaya
perusahaan, dan hubungan dengan stakeholder.
Resource-Based View (RBV) adalah pendekatan yang digunakan oleh organisasi untuk
mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan unik mereka untuk
mencapai keunggulan kompetitif.

Competitive superiority: Sumber daya harus memberikan keunggulan


kompetitif bagi organisasi. Hal ini berarti sumber daya dapat
memungkinkan organisasi untuk mengungguli pesaingnya dan mencapai
kinerja yang unggul di pasar.

Resource scarcity : Sumber daya yang artinya tidak tersedia untuk


pesaing. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa organisasi dapat
mempertahankan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dari waktu
ke waktu.

Inimitability: Sumber daya harus sulit ditiru atau direplikasi oleh


pesaing. Jika pesaing dapat dengan mudah memperoleh atau
menyalin sumber daya, itu tidak dapat memberikan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.
Appropriability: Organisasi harus memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan manfaat sumber daya. Dengan kata lain, ia harus
mampu menangkap nilai yang dihasilkan oleh sumber daya itu sendiri.

Durability: Sumber daya harus awet atau tahan lama, artinya dapat
terus memberikan keunggulan kompetitif dari waktu ke waktu.

Substitutability: Sumber daya tidak boleh dengan mudah digantikan


oleh sumber daya lain. Jika dapat dengan mudah diganti, itu tidak
dapat memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa langkah untuk menggunakan RBV dalam
analisis internal:

• Identifikasi Sumber Daya Dan Kemampuan Organisasi

• Mengevaluasi Sumber Daya Dan Kapabilitas Terhadap Pedoman RBV

• Identifikasi Kekuatan Dan Kelemahan

• Kembangkan Strategi

• Melakukan Evaluasi
SWOT ANALYSIS

 Analisis WOT dan RBV adalah kerangka kerja yang digunakan dalam analisis internal
untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi. Meskipun
mereka adalah kerangka kerja yang berbeda, mereka dapat digunakan bersama untuk
memberikan analisis lingkungan internal organisasi yang lebih komprehensif

 Analisis SWOT : strenght, weakness, opportunity dan threat adalah kerangka kerja yang
umum digunakan yang melibatkan evaluasi kekuatan dan kelemahan internal organisasi,
serta peluang dan ancaman eksternal.
Berikut adalah rincian dari masing-masing komponen analisis
SWOT:

✓ Strengths (Kekuatan) : Kekuatan adalah  Opportunities (Peluang) : Peluang adalah faktor


faktor internal yang memberikan kontribusi eksternal yang dapat berdampak positif terhadap
positif terhadap kinerja organisasi. Ini dapat kinerja organisasi. Ini dapat mencakup hal-hal
mencakup hal-hal seperti sumber daya yang seperti tren pasar, teknologi baru, atau
unik, reputasi merek, karyawan terampil, atau perubahan peraturan.
teknologi eksklusif.
 Threats (Ancaman) : Ancaman adalah faktor
✓ Weaknesses (Kelemahan) : Kelemahan eksternal yang dapat berdampak negatif
adalah faktor internal yang menghambat terhadap kinerja organisasi. Ini dapat mencakup
kinerja organisasi. Ini dapat mencakup hal-hal hal-hal seperti kemerosotan ekonomi,
seperti teknologi usang, sumber daya terbatas, persaingan, atau perubahan perilaku konsumen
kurangnya keahlian, atau layanan pelanggan
yang buruk.
VALUE CHAIN ANALYSIS

 Analisis rantai nilai berfokus pada analisis aktivitas organisasi untuk mengidentifikasi area
untuk peningkatan dan pengurangan biaya.

 Analisis rantai nilai adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi aktivitas utama dan
pendukung organisasi untuk mengidentifikasi area potensial untuk perbaikan dan
pengurangan biaya. Tujuan dari analisis rantai nilai adalah untuk menciptakan nilai bagi
pelanggan sambil meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan.
Primary Activities : Ini adalah kegiatan yang secara langsung
terkait dengan penciptaan dan pengiriman produk atau layanan
organisasi. Kegiatan utama meliputi logistik masuk, operasi,
logistik keluar, pemasaran dan penjualan, dan layanan pelanggan.

Support Activities : Ini adalah aktivitas yang


mendukung aktivitas utama dan membantu
menciptakan nilai bagi pelanggan. Kegiatan
pendukung meliputi pengadaan, pengembangan
teknologi, manajemen sumber daya manusia, dan
infrastruktur perusahaan.
Untuk melakukan analisis rantai nilai, sebuah organisasi dapat
mengikuti langkah-langkah berikut:

 Identifikasi aktivitas utama dan pendukung: Petakan aktivitas dan proses


organisasi untuk mengidentifikasi aktivitas utama dan pendukung yang
menciptakan nilai bagi pelanggan.

 Allocate cost : Dalam analisis rantai nilai (value chain analysis), allocate cost
adalah langkah dalam mengalokasikan biaya atau pengeluaran yang terkait
dengan setiap aktivitas dalam rantai nilai.

 Compare to competitors : Sementara itu, langkah compare to competitors dalam


analisis rantai nilai melibatkan pembandingan aktivitas dan proses organisasi
dengan pesaing untuk mengidentifikasi perbedaan dalam nilai yang diciptakan
untuk pelanggan.
ANALISIS INTERNAL: MEMBUAT
PERBANDINGAN

 Manajer membutuhkan standar objektif untuk digunakan saat memeriksa sumber daya
internal dan aktivitas membangun nilai. Apakah menerapkan RBV, analisis SWOT, atau
termasuk pendekatan rantai nilai, ahli strategi mengandalkan empat perspektif dasar untuk
mengevaluasi dimana perusahaan mereka bertumpu pada kemampuan internalnya.

 Ahli strategi menggunakan pengalaman historis perusahaan sebagai dasar untuk


mengevaluasi faktor internal. Hal ini didasari dengan asumsi bahwa manajer mudah untuk
mengetahui kemampuan internal dan masalah perusahaan mereka karena mereka telah
tenggelam dalam aktivitas keuangan, pemasaran, produksi, dan R&D.
Persyaratan untuk sukses di segmen industri berubah dari waktu ke waktu.
Sategists dapat menggunakan persyaratan yang berubah ini, yang terkait
dengan tahapan evolusi industri yang berbeda, sebagai kerangka kerja untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Benchmarking-Perbandingan dengan
Pesaing

 Fokus utama dalam menentukan sumber daya dan kompetensi perusahaan


adalah perbandingan dengan pesaing yang ada (dan potensial). Perusahaan
dalam industri yang sama seringkali memiliki keterampilan pemasaran, sumber
daya keuangan, fasilitas dan lokasi operasi yang berbeda, pengetahuan teknis,
tingkat integrasi citra merek, bakat manajerial, dan sebagainya.
 Tolok ukur, membandingkan cara perusahaan melakukan aktivitas tertentu
dengan pesaing atau perusahaan lain yang melakukan hal yang sama, telah
menjadi perhatian utama para manajer di perusahaan komitmen kualitas di seluruh
dunia.
 Perbandingan dengan pesaing utama terbukti bermanfaat dalam memastikan
apakah kapabilitas internal mereka dalam hal ini dan faktor lainnya merupakan
kekuatan atau kelemahan.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai