Anda di halaman 1dari 20

20 September 2023

Pembelajaran
IPA Terpadu
Irfan Ihza Wardana
Materials Component
Pengertian Karateristik Manfaat dan
Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran
Pembelajaran
IPA Terpadu IPA Terpadu IPA Terpadu

Prinsip Model Kelebihan dan


Pembelajaran Kelemahan
Pembelajaran
IPA Terpadu
IPA terpadu
Pengertian

Ilmu Pengetahuan alam (IPA) sains (dalam arti sempit) sebagai disiplin ilmu terdiri
atas phisical sciences dan life sciences. Physical sciences terdiri dari ilmu-ilmu
astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi dan fisika,

Life sciences meliputi biologi, zoologi, dan fisiologi (Sumaji 1998:31). Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang
semula berasal dari bahasa Inggris ‘science’. Kata ‘science’ berasal dari Bahasa
Latin ‘Scientia’ yang berarti saya tahu.
Pengertian
Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan
atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasa lain, konsep tertentu dikaitkan
dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan, baik dalam satu bidang studi atau lebih,
dan dengan beragam pengalaman belajar peserta, maka pembelajaran menjadi lebih
bermakna (Hadisubroto dalam Trianto, 2011:56).

Hal tersebut senada dengan penjelasan di atas dipaparkan oleh Sukandi dkk (Trianto,
2011:56) bahwa pembelajaran terpadu pada dasarnya dimaksudkan sebagai kegitan
mengajar dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan
demikian, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan cara ini dapat dilakukan dengan
mengajarkan beberapa materi pelajaran yang disajikan tiap pertemuan.
Karakteristik Pembelajaran
IPA Terpadu

Pembelajaran berpusat pada anak


Pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara
individu maupun kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang
harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.

Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan


Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam
aspek yang membentuk semacam jalinan skematis yang dimiliki siswa,
sehingga berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari
siswa. Hasil yang nyata di dapat dari segala konsep yang diperoleh dan
keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan
mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna.
Karakteristik Pembelajaran
IPA Terpadu

Belajar melalui pengalaman langsung


Siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan
peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar informasi dari gurunya.
Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang
membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai.

Lebih memperhatikan proses daripada hasil


Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan
kemampuan siswa, sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk
belajar terus menerus.
Karakteristik Pembelajaran
IPA Terpadu

Sarat dengan muatan keterkaitan


Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan
pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran
sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Sehingga
memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran
dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa lebih
arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.
Manfaat Pembelajaran IPA Terpadu
Banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep
dengan yang dipelajari peserta didik.
Pada pembelajaran terpadu memungkinkan peserta didik memanfaatkan keterampilannya
yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran.
Pembelajaran terpadu melatih peserta didik untuk semakin banyak membuat hubungan
inter dan antar mata pelajaran, sehingga peserta didik mampu memproses informasi
dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan
konsep-konsep Pembelajaran terpadu membantu peserta didik dapat memecahkan
masalah dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui keterampilan dalam situasi
nyata.
Dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila situasi
pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata.
Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu
Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.

Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi.

Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan
dalam kehidupan.

Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta
menghargai pendapat orang lain

Meningkatkan gairah dalam belajar


.
Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya (Sukayati, 2004:4).
Prinsip Pembelajaran
IPA Terpadu
Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran terpadu
menurut Trianto (2011:58) adalah:
(1) Prinsip penggalian tema.
(2) Prinsip pengelolaan pembelajaran.
(3) Prinsip evaluasi.
(4) Prinsip reaksi.
Prinsip Penggalian Tema
Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah
dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran.

Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih


untuk dikaji harus memberikan bekal bagi peserta didik untuk
belajar selanjutnya.

Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan


psikologis peserta didik.

Tema dikembangkan harus mewadahi sebagai besar minat


peserta didik.
Prinsip Penggalian Tema

Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan


peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam
rentang waktu belajar.

Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan


kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat
(asas relevansi).

Tema yang dipilih hendaknya juga


mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
Prinsip Pengelolaan
Pembelajaran
Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang
mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran.

Pemberian tanggungjawab individu dan kelompok harus jelas


dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama
kelompok.

Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang


sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
Prinsip Evaluasi

Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan


evaluasi diri (self evaluation/self assessment) di samping
bentuk evaluasi lainnya.

Guru perlu mengajak peserta didik untuk mengevaluasi


perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria
keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.
Prinsip Reaksi

Prinsip reaksi adalah pola kegiatan dalam proses


pembelajaran yang menggambarkan cara guru dalam
melihat dan memperlakukan para siswanya, termasuk cara
guru dalam memberikan respon terhadap siswanya.

Prinsip reaksi pada pembelajaran konsep menjelaskan peran


guru untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa
yang sedang berdiskusi serta menilai strategi berpikir yang
siswa gunakan
Kelebihan Pembelajaran IPA Terpadu
Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan mudah
memahami sekaligus melakukannya.

Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata pelajaran
yang satu dengan mata pelajaran lainnya.

Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan


belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek kognitif.

Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa.

Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah menggunakan


belajar siswa aktif sebagai metode pembelajaran.
Kelemahan Pembelajaran IPA Terpadu
Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan
metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi.
Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik
yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.
Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu memerlukan bahan
bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas
internet.
Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan
pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi).
Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh
(komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang
kajian terkait yang dipadukan
Mengatasi Kelemahan Pembelajaran
IPA Terpadu
Guru-guru yang tercakup ke dalam mata pelajaran IPA diberikan pelatihan bidang-bidang
studi di luar bidang keahliannya, seperti guru bidang studi biologi diberikan pelatihan
tentang bidang studi fisika dan kimia.
Koordinasi antar bidang studi yang tercakup dalam mata pelajaran IPA tetap dilakukan,
untuk mereview apakah skenario yang di susun sudah dapat memenuhi persyaratan yang
berkaitan dengan bidang studi diluar yang ia mampu.
Disusun skenario dengan metode pembelajaran yang inovatif dan memunculkan nalar para
peserta didik sehingga guru tidak terjebak ke dalam pemaparan yang parsial bidang studi.
Persiapan pembelajaran disusun dengan matang sesuai dengan target pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan topik yang dihasilkan dari pemetaan yang
telah dilakukan. Pembelajaran terpadu oleh guru tunggal dapat memperkecil masalah
pelaksanaannya yang menyangkut jadwal pelajaran.
Septiana et al., (2018)
Thank You
For Today!
See you in the next class!

Anda mungkin juga menyukai