Disusun Oleh:
1811070276
PERBANAS
JAKARTA
2020
Internal Scaning
Internal scanning didefinisikan sebagai penelitian, analisis dan penggunaan informasi tentang
sumber daya-sumber daya perusahaan/organisasi (seperti staffing, financial, inventory, facilities),
komunikasi-komunikasi dan elemen-elemen penting tertentu, pengetauan yang membantu
mananjemen dalam menentukan rangkaian aksi ke depan. Lima langkah, sumber daya berbasis
pendekatan analisis strategi, yaitu:
c. Menilai potensi keuntungan dari kemampuan dan kompetensi dalam hal potensi merekauntuk
keunggulankompetitif yang berkelanjutan dan kemampuan untuk menciptakan keuntungan yang
dihasilkan dari penggunaan mereka.
Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah kumpulan keyakinan, harapan, dan nilai-nilai anggota korporasi dan
ditransmisikan dari satu generasi karyawan yang lain. Budaya perusahaan umumnya mencerminkan
nilai-nilai dari pendiri dan misiperusahaan.
b. Membantu menghasilkan komitmen karyawan terhadap sesuatu yang lebih besar dari diri mereka
sendiri.
d. Berfungsi sebagai kerangka acuan bagi karyawan untuk menggunakan untuk memahami kegiatan
organisasi dan untuk digunakan sebagai panduan untuk perilaku.
Organizational Analysis
Organisasi adalah sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia, yang berinteraksi
menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya
masing-masing, yang sebagai satu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas
yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.
1. Lingkungan perusahaan, sebagai dimensi terkecil terbentuk dari sejumlah aktivitas yang
saling terkait atau rantai nilai untuk menciptakan produk yang sesuai dengan nilai si pembeli
((Porter,1985).
2. Lingkungan industri, dimana terdapat sejumlah produsen produk sejenis yang melakukan
persaingan intern (Porter, 1980).
3. Lingkungan bersaing, yang terdiri dari „pembeli“ produk industri itu.“Pemasok“ faktor-
faktor produksi yang dibutuhkan produsen,“produk substitusi“ dari produk yang dihasilkan, dan
calon pendatang baru (Porter, 1980)
4. Lingkungan umum, yang mewakili oleh kekuatan demografi, sosial-budaya, politik, hukum
makro ekonomi, teknologi global (Miller,1998)
Untuk memperoleh suatu keunggulan bersaing tersebut perusahaan harus menganalisa sumber-
sumber daya yang dimiliki untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam rangka
membangun suatu kemampuan (capability) untuk mencapai keunggulan tersebut sehingga dapat
menentukan strategi yang tepat dalam mengeksploitasi sumber daya dan kapabilitas relatif
perusahaan terhadap peluang-peluang eksternal.
1. Identifikasi dan kelompokkan sumberdaya-sumber daya perusahaan dari segi kekuatan dan
kelemahan.
2. Gabungkan sumber daya-sumber daya perusahaan ke dalam kapabilitas khusus. Ini merupakan
kompetensiinti atau kompetensi khusus perusahaan yang merupakan pembelajaran kolektif dalam
organisasi, khususnya bagaimana mengkoordinasi berbagai keahlian produksi dan mengintergrasi
berbagai aliran teknologi.
3. Evaluasi potensi laba dari sumber daya dan kapabilitas dari segi potensinya untuk menghasilkan
keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan dan kelayakan pengembaliannya (kapabilitas
untuk menghasilkan laba yang berasal dari penggunaan sumberdaya-sumberdaya dan kapabilitas
tersebut).
4. Pilih strategi untuk mengeksploitasi sumber daya sumber daya dan kapabilitas relatif perusahaan
terhadap peluang-peluang eksternal.
Sumberdaya adalah suatu kelemahan jika merupakan hal yang dilakukan oleh perusahaan dengan
buruk atau tidak memiliki kapasitas untuk melakukan sesuatu meskipun pesaingnya memiliki
kapasitas tersebut. Barney, dalam analisis kerangka VRIO yang dimilikinya, mengajukan 4
pertanyaan untuk mengevaluasi sumberdaya andalan setiap perusahaan :
3. Kemampuan dapat ditiru (Imitability): Apakah mahal untuk ditiru orang lain ?
Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasikan factor-faktor strategi utama yang
mempengaruhi 80% profitabilitas, Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960 sebagai proyek
internal perusahaan.
Sebuah rantai nilai merupakan suatu kesatuan yang membentuk aktivitas nilai yang dimulai dengan
menggunakan bahan mentah/baku dari para suplier/pemasok, melalui proses yang bertahap
membentuk nilai tambah yang menghasilkan sebuah produk atau jasa yang akan dipasarkan dan
akhirnya sampai ke tangan para distributor untuk dipasarkan kepada para konsumen akhir. Value
chain atau rantai nilai dipergunakan untuk perusaahaan manufaktur atau yang mengubah bahan
baku menjadi barang jadi, misalnya pabrik suku cadang, perakitan kendaraan, dan pengolahan
minyak kelapa sawit. Dengan rantai nilai perusahaan dapat mengetahui bahwa nilai pembeli akan
maksimal jika (1) lingkup kantor pusat bisa mendapatkan bahan baku, tenaga kerja, dan permodalan
dengan biaya murah, dan (2) lingkup pembuatan bisa mencapai tingkat produktivitas yang tinggi,
dalam arti : produk cacat nol, utilisasi fasilitas produksi maksimal, mutu terjamin sesuai permintaan
pelanggan baik dari segi jumlah, jenis, ukuran dan waktunya (Kristamuljana,2001).
Contoh Kasus :
Suatu perusahaan baru berdiri dan akan menjalankan usaha nya, maka perusahaan tersebut harus
melakukan analisa kebutuhan yang diperlukan untuk perusahaan tersebut seperti jumlah sdm yang
diperlukan, pendidikan serta jika perusahaan manufaktur harus memikirkan juga tentang bahan
baku