I. Pendahulan
Di dalam persaingan yang semakin ketat ini, strategi bisnis jelas merupakan isu
bisnis terpenting. Namun, menurut majalah Fortune “hanya kurang dari 10% strategi
bisnis berhasil diimplementasikan secara efektif. !al ini bukan disebabkan karena bad
strategy,
strategy, tetapi terutama karena bad execution.
execution.
"leh
"leh karena
karena itu,
itu, setiap
setiap perusa
perusahaa
haan
n membut
membutuhk
uhkan
an suatu
suatu “mekan
“mekanism
isme
e yang
yang
mampu
mampu menterj
menterjemah
emahkan
kan strateg
strategii bisnis
bisnis menjadi
menjadi kenyat
kenyataan
aan di lapang
lapangan.
an. #alance
#alanced
d
$corec
$corecard
ard adalah
adalah salah
salah satu alat yang
yang telah
telah terbukt
terbuktii memban
membantu
tu banya
banyak
k perusa
perusahaa
haan
n
dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.
$elama ini pengukuran kinerja hanya dilakukan secara tradisional yaitu dengan
meni
meniti
tikb
kbera
eratk
tkan
an pada
pada sisi
sisi keua
keuang
ngan
an.. &ana
&anajer
jer yang
yang berh
berhasi
asill menca
mencapa
paii ting
tingkat
kat
keuntungan yang tinggi akan dinilai berhasil dan memperoleh imbalan yang baik dari
perusahaan. 'enilaian kinerja perusahaan yang sematamata dari sisi keuangan akan
dapat menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan
mengorbankan kepentingankepentingan jangka panjang perusahaan. Dan sebaliknya,
kine
kinerja
rja keua
keuang
ngan
an yang
yang kuran
kurang
g baik
baik dalam
dalam jangk
jangkaa pend
pendek
ek dapat
dapat terjad
terjadii karen
karenaa
perusahaan melakukan in(estasiin(estasi demi kepentingan jangka panjang. )ntuk
mengatasi masalah tentang kelemahan system pengukuran kinerja perusahaan berfokus
pada aspek keuangan dan mengabaikan kinerja non keuangan, seperti kepuasan
pelanggan, produkti(itas karya*an, dan sebagainya, maka diciptakanlah sebuah model
pengukuran kinerja yang tidak hanya mencakup keuangan saja melainkan non keuangan
keuangan
pula, yaitu konsep Balanced
konsep Balanced Scorecard
Scorecard +#$-.
onsep Balanced Scorecard menjadi suatu sarana untuk mengkomunikasikan
persepsi strategis dalam suatu perusahaan secara sederhana dan mudah dimengerti oleh
berbagai pihak dalam perusahaan, terutama pihakpihak dalam organisasi yang akan
merumuskan strategi perusahaan. 'engertian Balanced Scorecard sendiri jika
diterjemahkan bisa bermakna sebagai rapor kinerja yang seimbang + Balanced -.
Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
seseorang dan/atau suatu kelompok, juga untuk mencatat rencana skor yang hendak
di*ujudkan. #alanced $corecard pertama kali muncul pada tahun 1 dalam artikel yang
ditulis oleh aplan dan Norton dimajalah !ar(ard #ussines 2e(ie* edisi 3anuariFebruari.
$elanjutnya teori #$ telah berkembang dengan pesat dan pada tahun 14 aplan dan Norton
&ere(isi #$ yang telah mereka buat itu yakni adanya istilah $trategy &ap +'eta$trategi-.
#alanced $corecard berasal dari kata yakni #alanced +$eimbang- dan $corecard
+artuskor-, jadi kartuskor merupakan kartu seseorang yang menunjukkan prestasi
yang telah dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diembannya
dalam suatu organisasi.
II. Pembahasan
.! Pen"u#u$an K%ne$&a dalam Balan'ed S'$e'a$d
'engertian penilaian kinerja +pengukuran kinerja- menurut &ulyadi +0056 71-
adalah sebagai penentu secara periodik efekti(itas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi, dan karya*an berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.
'engukuran kinerja dibutuhkan suatu penilaian kinerja yang dapat digunakan
menjadi landasan untuk mendesain sistem penghargaan agar personel menghasilkan
kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi.
&enurut 2obert 8 9nthony +0016 :-, tujuan dari sistem pengukuran kinerja
adalah untuk membantu dalam menetapkan strategi. Dalam penerapan system
pengukuran kinerja terdapat empat konsep dasar 6
1. &enentukan strategi
Dalam hal ini paling penting adalah tujuan dan target organisasi dinyatakan secara
ekspilit dan jelas. $trategi harus dibuat pertama kali untuk keseluruhan organisasi
dan kemudian dikembangkan ke le(el fungsional diba*ahnya.
. &enentukan pengukuran strategi
'engukuran strategi diperlukan untuk mengartikulasikan strategi ke seluruh anggota
organisasi. "rganisasi tersebut harus focus pada beberapa pengukuran kritikal saja.
$ehingga manajemen tidak terlalu banyak melakukan pengukuran indikator kinerja
yang tidak perlu.
;. &engintegrasikan pengukuran ke dalam sistem manajemen
'engukuran harus merupakan bagian organisasi baik secara formal maupun
informal, juga merupakan bagian dari budaya perusahaan dan sumber daya manusia
perusahaan.
7. &enge(aluasi pengukuran hasil secara berkesinambungan
&anajemen harus selalu menge(aluasi pengukuran kinerja organisasi apakah masih
(alid untuk ditetapkan dari *aktu ke *aktu.
Dengan budget , maka semuanya sangat berkaitan dengan ukuran finansial saja.
$ehingga, pengaturannya cenderung hanya pada jangka pendek saja. $elain itu, ukuran
finansial hanyalah indikasi masa lalu saja +lag indicator -.
#alanced scorecard sudah bere(olusi dari yang asalnya hanya merupakan sistem
pengendalian kinerja, sekarang menjadi sebuah sistem manajemen stratejik. aplan 8
Norton +)sing the #alanced $corecard as a $trategic &anagement $ystem, 14-
Dengan menjadikannya sebagai sistem manajemen stratejik, balanced scorecard
memiliki empat proses manajemen, yaitu6
1. Translating the vision, yaitu bah*a balanced scorecard dapat menerjemahkan (isi
perusahaan dalam bentuk sasaran strategis yang dikaitkan satu sama lain dengan
strategi maps. $ering kali (isi dan misi perusahaan dibuat dengan bahasa yang
kurang membumi, sehingga sulit dimengerti oleh le(el operasional. Strategy maps
yang sudah dilengkapi oleh pengukuran kinerja +measures- relatif lebih mudah
dimengerti oleh le(el operasional.
. communicating and linking, proses pembentukan balanced scorecard yang
melibatkan le(el operasional merupakan proses komunikasi +communicating -
strategi perusahaan kepada le(el operasional. $elain itu, le(el operasional juga dapat
mengkaitkan strategi perusahaan dengan pekerjaannya seharihari. $elain itu, #$
juga mengkaitkan insentif perusahaan dengan pengukuran kinerjanya. Dengan
pengukuran kinerja yang sudah dikaitkan dengan strategi perusahaan, ditambah
adanya insentif yang dikaitkan dengan pengukuran kinerja, maka karya*an
diharapkan akan lebih termoti(asi untuk menjalankan strategi perusahaan dalam
pekerjaannya seharihari. $etiap karya*an akan mengambil bagian dalam
implementasi strategi perusahaan, sesuai dengan peran sertanya dalam organisasi.
;. Business Planning, karena #$ sudah memiliki frameork dalam proses budgeting
agar dapat terkait dengan strategi. 'roses budgeting tetap digunakan karena ini
merupakan tools untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas.
#edanya, budget yang dibangun dengan frameork #$ bukanlah pusat dari
pengukuran kinerja.
7. !eedback and learning, bah*a #$ memiliki sistem umpan balik + feedback -.
$ebuah strategi bisnis dapat dilihat sebagai hipotesis dari hubungan sebab akibat
+aplan 8 Norton, )sing the #alanced $corecard as a $trategic &anagement
$ystem, 14-. !ipotesis tersebut haruslah diuji, sehinga terjadi feedback apakah
strategi yang diformulasikan sudah menghasilkan outcome yang diinginkan atau
tidak.
1. "larify the vision, yaitu proses menerjemahkan (isi perusahaan dalam bentuk
strategi yang dapat lebih mudah dimengerti dan dikomunikasikan. 'roses ini dapat
membangun konsensus dan komitmen pada strategi.
. omunikasikan strategi pada manager tingkat menengah, kemudian buat scorecard
pada le(el unit bisnis. $etiap unit bisnis menggunakan scorecard pada le(el korporat
untuk dibuatkan scorecardnya sendiri. ?ni merupakan proses communicating and
linking .
;. Climinasi in(estasi yang tidak strategis, kemudian luncurkan program perubahan
korporat +corporate change programs-. 'roses ini dilakukan ketika unit bisnis
mempersiapkan scorecard nya. ?ni merupakan proses business planning .
7. Cksekutif pada korporat merevie scorecard yang dibuat masingmasing unit bisnis.
Di sini eksekutif korporat dapat terlibat dalam membentuk strategi bisnis yang
diformulasikan unit bisnis di ba*anya. =angkah ini termasuk proses feedback and
learning#
:. Refine the vision. Di sini diidentifikasikan scorecard yang melibatkan antar unit
bisnis yang masih belum tercantum pada scorecard korporat. ?ni sebagai masukan
dan perbaikan scorecard korporat. 'roses ini kembali merupakan translating the
vision.
4. &engkomunikasikan balanced scorecard kepada seluruh pihak di perusahan.
emudian dibuat sasaran kinerja indi(idual yang sudah dikaitkan dengan scorecard
perusahaan. =angkah ini kembali merupakan proses communicating and linking .
5. &engupdate rencana jangka panjang dan budget . Di sini merupakan langkah
business planning .
A. =akukan revie secara bulanan dan kuartalan. Di sini dilakukan pengukuran apakah
strategi tersebut sudah dijalankan dan efektif atau tidak. $ekali lagi ini merupakan
proses feedback and learning .
. =akukan stratejik revie secara tahunan. Di sini dimungkinkan terjadinya revie
apakah strategi yang dijalankan efektif atau tidak. 'ada proses ini setiap unit bisnis
diminta untuk membangun posisi terhadap isu strategis yang disusun eksekutif,
sehingga dapat melakukan update terhadap strategi dan scorecard nya. 'roses ini
merupakan proses translating the vision lagi.
10. aitkan kinerja setiap orang dengan balanced scorecard . $etiap indi(idu di
perusahaan diminta untuk mengkaitkan sasaran indi(idunya dengan balanced
scorecard. $eluruh insentif dan kompensasi harus dikaitkan dengan scorecard
tersebut. 'roses ini merupakan proses communicating and linking .
.2 Beda #nse, BSC den"an #nse, la%n dalam ,en"u#u$an #%ne$&a
.3 Kendala ,ene$a,an BSC dan #emun"#%nan ,en""unaan BSC dalam $"an%sas%
,eme$%n*ahan
'enyebab kegagalan ini selain karena “ukuran baru juga disebabkan antara lain oleh
karena mayoritas perusahaan ?ndonesia lebih bertumpu pada “sinten +orang- daripada
“sistem, moti(asi dan kompetensi $D& belum merata dan masih banyak yang belum
memiliki standard operating procedures +$"'- yang lengkap.
#alance $corecard +#$- pada dasarnya merupakan sebuah sistem manajemen strategi
dan implementasi yang terdiri dari peta strategi organisasi, lengkap dengan ukuran,
target dan inisiatif strategisnya. &enurut C" !e*lett 'ackard ?ndonesia Clisa
=umbantoruan +004- yang telah menerapkan #$ di perusahaan multinasional
tersebut, #$ menghendaki adanya parameter yang terukur sebagai bukti “kita telah
melakukan leadership frame*ork secara benar.
#$ sebenarnya bukan satusatunya ukuran kinerja yang tidak hanya bertumpu
pada kinerja keuangan tetapi pada penekanan operasional diantaranya siE sigma,
malcolm balridge serta bussiness process reengineering atau lebih dikenal dengan
singkatan #'2.
a. #$ dapat berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan strategi di antara para
stakeholders dari sebuah organisasi, yaitu pihak manajemen, karya*an, para
pemegang saham, pelangan, dan komunitas lingkungan. Dengan menggunakan #$,
para stakeholders dapat melakukan re(ie* terhadap strategi dan pencapaiannya
dengan menggunakan bahasa yang sama. +Dengan itu mereka dapat mengatasi
hambatan pada (isi-.
b. #$ memungkinkan organisasi untuk memetakan semua faktor utama yang ada
dalam organisasi tersebut, baik yang berbentuk benda fisik +tangible asset - maupun
berupa benda nonfisik +intangible asset -. $ementara konsep perencanaan strategi
lain pada umumnya hanya terbatas pada halhal yang bersifat tangible. +Dengan
demikian mereka dapat mengatasi hambatan pada manajemen.-
d. #$ memiliki konsep sebab akibat. Dengan demikian para pelaku strategi yang
berada dalam tanggung ja*ab mereka dapat tercapai dengan sukses, hal itu akan
membuahkan hasil tertentu dan akan terkait dengan strategi lainnya. $ebaliknya, bila
tak tercapai, hal itu pada gilirannya akan mempengaruhi pencapaian strategi lainnya.
!ubungan sebab akibat ini secara tidak langsung dapat menguatkan kerja sama
dalam organisasi dan mendorong mereka untuk berada dalam satu payung yang sama
dalam rangka mencapi tujuan organisasi. +Dengan demikian mereka dapat mengatasi
hambatan pada pelaku dan menajemen-.
III. Kes%m,ulan
'engukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi
perusahaan dimana pengukuran tersebut dapat digunakan untuk menilai keberhasilan
perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan.
$elama ini, pengukuran kinerja secara tradisional hanya menitikberatkan pada
sisi keuangan. &elalui balanced scorecard , perusahaan tidak hanya mengukur kinerja
organiasasi +perusahaan- dari satu perspektif keuangan saja, tetapi kinerja perusahaan
diukur melalui empat persfektif yaitu perspektif finansial, perspektif customer,
perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
"rganisasi harus mengembangkan #alanced $corecard sesuai dengan kebutuhan
mereka. <antangan besar terjadi ketika mengembangkan alat ukur, menyederhanakan
proses, penanganan resistensi terhadap perubahan, kelemahan berkomunikasi
organisasi, mengumpulkan data, mengadaptasi teknologi untuk proses dan
benchmarking.
DA5TAR PUSTAKA