Anda di halaman 1dari 7

BAB I

MANAJEMEN STRATEGIK AKUNTANSI


STANDAR KOMPETENSI
Mampu memahami konsep dasar dari manajemen strategik akuntansi, dan dapat
mendeskripsikan model manajemen strategik akuntansi.
KOMPETENSI DASAR
1. Mampu memahami konsep dasar manajemen strategi akuntansi.
2. Mampu memahami formalitas manajemen strategi dalam perusahaan atau
organisasi.
3. Mampu mendeskripsikan manfaat, kelemahan dan resiko manajemen strategi.
4. Mampu mendeskripsikan model manajemen strategi.
5. Mampu menetapkan komponen dari manajemen strategi.
6. Mampu mengimplementasikan bahwa manajemen strategi merupakan suatu proses.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
1. Mampu menjelaskan pengertian manajemen strategi akuntansi.
2. Mampu menjelaskan formalitas manajemen strategi dalam perusahaan.
3. Mampu menyebutkan dan menjelaskan manfaat, kelemahan dan resiko manajemen
strategi.
4. Mampu merumuskan model manajemen strategi.
5. Mampu menyebutkan komponen-komponen dari model manajemen strategi.
6. Mampu menjelaskan manajemen strategi sebagai suatu proses dalam perusahaan.

“eeeeee........lebingkah batan biyu, gumi linggah ajak liu; belan pane belan
paso, ade ne kene ade ne keto; kakul gondang di yang batu gedang renteng
meuyah areng, de mengonggang ajak madu ane ngelenteng angon bareng.”

1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI AKUNTANSI


Secara umum manajemen strategi akuntansi terdiri dari tiga kata, yaitu manajemen,
strategi dan akuntansi. Untuk memeroleh pengertian manajemen strategi akuntasni, maka
ketiga kata tersebut harus dipahami terlebih dahulu.
Manajemen merupakan proses mendapatkan hasil dengan memanfaatkan orang lain.
Namun deminikan, manajemen merupakan proses atau cara-cara mengelola sumber daya
yang dimiliki organisasi atau perusahaan untuk tujuan dengan menerapkan fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia atau kepegawaian, pengarahan dan
kepemimpinan, dan pengawasan. Jika manajemen digambarkan tampak seperti gambar 1.1
berikut:

1
Fungsi
Manajemen:
Proses Perencanaan
Mengelola Anggota Tujuan
Manajemen Pengorganisasian
Sumber Daya Organisasi Organisasi
Penyusunan
Yang Dimiliki personalia
Pengarahan dan
Pengawasan

Gambar 1.1
Arti Manajemen

Strategi merupakan proses penentuan rencana organisasi yang komprehensip, terpadu,


luas, dan tanpa batas waktu mengenai cara-cara organisasi untuk mencapai tujuan-tujuanya.
Menurut Hitt, Ireland dan Hoskisson (1997:113) Strategi merupakan sejumlah tindakan
yang terintegrasi dan terkoordinasi yang diambil untuk mengeksplorasi kompetensi inti serta
memperoleh keuanggulan bersaing. Dengan demikian, manajemen strategi merupakan arus
keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi untuk
membantu pencapaian sasaran perusahaan atau organisasi. Proses manajemen strategi
merupakan dengan jalan mana perencanaan strategi menentukan sasaran dan membuat
keputusan strategis.
Akuntansi merupakan proses seni dan ilmu mengidentifikasikan, mengukur, mencatat
dan melaporkan informasi ekonomi, untuk menilai dan mengambil keputusan bagi yang
menggunakan informasi ekonomi tersebut.
Definisi akuntansi di atas mengandung beberapa pengertian:
 Akuntansi merupakan proses seni dan ilmu yang mengidentifikasi, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomi.
 Informasi ekonomi yang dihasilkan akuntansi berguna dalam menilai dan mengambil
keputusan bagi pengguna.
Akuntansi manajemen merupakan pengolah informasi yang menghasilkan informasi
keuangan untuk pengendalian dan pengambilan keputusan dalam mengelola perusahaan
atau organisasi. Dengan demikian, akuntansi manajemen dapat diartikan sebagai proses
yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan
ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen.
1.2 FORMALITAS MANAJEMEN STRATEGI
Apakah manajemen strategi perlu formalitas? Sistem manajemen strategi dalam suatu
prusahaan atau organisi adalah formal yang bervariasi. Hal ini disebabkan, karena tingkatan
partisipasi, tanggung jawab, wewenang dan pengambilan keputusan sesuai dengan
tingkatan manajemen yang dispesifikasikan. Formalitas merupakan pertimbangan penting
dalam mengkaji atau mengevaluasi manajemen strategi, karena formalitas biasanya secara
positif berhubungan dengan dengan biaya, kelengkapan, akurasi dan keberhasilan
perencanaan.
Formalitas manajemen strategi diperlukan menentukan kekuatan-kekuatan ukuran
organisasi, gaya manajemen, kompleksitas lingkungan, proses produksi, masalah-masalah
2
organisasi. Semua kekuatan tersebut memainkan peran sebagai yang menentukan dalam
tingkat formalitas manajemen strategi.
1.3 MANFAAT, KELEMAHAN DAN RESIKO MANAJEMEN STRATEGI
Menggunakan manajemen strategi dalam mengelola perusahaan atau organisasi,
maka manajer pada berbagai tingkatan saling berinteraksi dalam perencanaan dan
mengimplemtasikan dan pengendalian strategi yang ditetapkan. Hasilnya suatu konsekwensi
perilaku dari manajemen strategi adalah sama dengan pengambilan keputusan partisipatif.
Karena penilaian yang akurat dari pengaruh formulasi strategi atas performa perusahaan
atau organisasi memerlukan tidak hanya kriteria penilaian keuangan, akan tetapi juga kriteria
penilaian non keuangan.
Kim Dedee (dalam Amin Wijaya Tunggal 1993:12) menyebutkan bahwa manfaat dasar
dari manajemen strategi adalah memungkinkan manajer diseluruh perusahaan untuk:
 Mengantisipasi lingkungan yang berubah.
 Menempatkan kekuatan-kekuatan lingkungan dalam hirarki yang logis.
 Mengidentifikasikan factor-faktor keberhasilan dalam arena kompetitif.
 Menentukan perusahaan dalam industri.
 Memfokuskan pada area keputusan yang paling penting untuk memperbaiki posisi
bersaing perusahaan.
 Menulis tujuan dan arah yang jelas.
 Menggabungkan falsafah jangka panjang yang mendasar ke dalam perusahaan.
 Memperhatikan konsekuensi jangka panjang dari keputusan- keputusan saat
sekarang.
 Mengklasifikasikan penggunaan alat- alat keputusan ke dalam proses pengambilan
secara keseluruhan.
 Mengkoordinasikan alokasi sumber-sumber daya yang langka.
 Memperbaiki komunikasi.
 Melebihi pesaing dalam industri yang sama dalam jangka panjang.
Manajemen strategi selain memiliki manfaat, juga memiliki kelemahan-kelemahan.
Kim Dedee (dalam Amin Wijaya Tunggal 1993:12) juga menyatakan kelemahan manajemen
strategi adalah menyebabkan manajer:
 Gagal melakukan adopsi falsafah perencanaan jangka panjang.
 Memisahkan perencanaan dari sandaran manajemen korporat.
 Menjadi demikian memberi perhatian pada tanggung jawab perencanaan jangka
panjang, sehingga manajer mengabaikan tugas-tugas manajemen saat sekarang.
 Terus menggukan pengambilan keputusan intuitif yang bertentangan secara strategic
dengan keputusan – keputusan yang didesain.
 Mendesain gaya manajemen yang kaku, tidak mempunyai toleransi, dan hanya
didasarkan pada angka-angka.
 Menjadi rabun (myopic) dan mengharapkan hasil yang tidak realistis dari manajer
bawahan.
 Kehilangan fleksibelitas dalam lingkungan yang berubah cepat.
 Tidak dapat menangani kejutan yang besar dalam kondisi yang bergejolak.

3
 Menjadi kelebihan muatan dengan data yang berlebihan untuk pengambilan
keputusan manajemen yang efektif.
 Memperoleh rencana-rencana tanpa mendapatkan alat-alat untuk
mengimplementasikan atau melaksanakan rencana-rencana.
Manajemen strategi selain memiliki manfaat dan kelemahan, juga memiliki resiko.
Manajer dalam mengahadipi resiko harus belajar untuk mengamankan tiga tipe resiko atau
konsekuensi dalam formulasi strategi. Ketiga tipe resiko atau konsekuensi tersebut adalah:
 Waktu manajer; yang gunakan dalam proses manajemen strategi mungkin
mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional. Dalam hal ini,
manajer harus belajar untuk meminimalkan pengaruh sersebut dengan melakukan
penjadwalan kewajiban agar memungkinkan waktu yang diperlukan untuk aktivitas
strategi.
 Formulator strategi; bila tidak mendalam terlibat dalam implementasi, maka
formulator strategi dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk keputusan yang
diambil. Dalam hal ini manajer strategi belajar untuk membatasi janji terhadap
kinerja dan pengambilan keputusan dapat diberikan kepada bawahan.
 Manajer strategi; harus belajar untuk mengantisipasi dan menanggapi kekecewaan
bawahan yang berpartisipasi atas pengharapan yang tidak tercapai.
1.4 MODEL MANAJEMEN STRATEGI
Implementasi manajemen strategi adalah dengan menggunakan suatu model; setiap
model merepresentasikan proses. Kerangka kerja manajemen strategi dapat digambarkan
secara sederhana seperti gambar 1.2 berikut:

PROFILE
PERUSAHAAN

ANALISIS
LINGKUNGAN: APLK

PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI


STRATEGI: STRATEGI:
STRATEGI:
 VISI DAN MISI
 TUJUAN
 SASARAN  PROGRAM PENGUKURAN
 STRATEGI  ANGGARAN KINERJA

Gambar 1.2
Model Manajemen Strategik
Model manajemen strategi menunjukkan pendekatan yang jelas dan praktis untuk
memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi. Proses manajemen
strategis merupakan hal yang dinamis dan berkelanjutan; suatu perubahan dalam salah satu
4
komponen utama dalam model dapat menyebabkan perubahan dalam salah satu atau
semua komponen lainnya. Dengan demikian, aktivitas formulasi, implementasi dan evaluasi
strategi seharusnya dilakukan secara berkelanjutan; tidak hanya pada akhir tahun atau setiap
setengah tahun dan proses manajemen strategis tidak pernah berakhir.
Praktiknya; proses manajemen strategi dalam pembagian dan pelaksanaannya tidak
serapi yang digambarkan oleh model manajemen strategi, dan penyusunan strategi tidak
menjalankan proses dalam urutan yang kaku. Namun demikian, aplikasi proses manajemen
strategi biasanya lebih formal dalam perusahaan yang besar dan stabil. Formalitas mengacu
pada tingkatan manajemen, tanggung jawab, wewenang, kewajiban dan pendekatan yang
spesifik yang digunakan. Perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang kompleks dan
cepat berubah; seperti perusahaan teknologi, cenderung lebih formal dalam perencanaan
strategi. Demikian juga perusahaan yang banyak memiliki divisi, produk, pasar juga
cenderung lebih formal., dan perusahaan kecil cenderung tidak formal.
1.5 KOMPONEN DARI MODEL MANAJEMEN STRATEGI
Model komprehensif manajemen strategis pada gambar 1.2 di atas menggambarkan
komponen-komponen atau unsur-unsur pokok dari model manajemen strategi. Kompomen
utama model strategi adalah sebagai berikut:
1. Visi (vision) adalah jawaban pertanyaan tentang Ingin menjadi apakah perusahaan
atau organisasi di masa mendatang dalam kurun waktu tertentu? Pernyataan visi
dianggap sebagai awal tahap perencanaan strategi, bahkan mendahului pembuatan
pernyataan misi.
Contoh visi adalah melangsingkan tubuh anda.
2. Misi (mission) adalah pernyataan tugas yang diemban dalam tujuan jangka panjang
yang membedakan satu perusahaan atau organisasi dengan perusahaan atau
organisasi sejenis lainnya. Pernyataan misi mengidentifikasikan cakupan operasi
perusahaan atau organisasi dalam definisi produk dan pasar.
Contoh misi Microsoft adalah untuk menciptakan software untuk PC yang memberi
kemampuan dan memperkaya orang di tempat kerja, di sekolah dan di rumah.
3. Peluang dan ancaman eksternal (external opportunities and threats) mengacu pada
ekonomi, social, budaya, demografi, lingkungan, politik, hokum, pemerintah,
teknologi,serta tren kompetisi dan kejadian yang secara signifikan dapat
menguntungkan atau membahayakan organisasi di masa depan.
4. Kekuatan dan kelemahan internal(internal strengths and weaknesses) merupakan
aktivitas organisasi yang dapat dikontrol yang dijalankan dengan baik atau sangat
buruk. Aktivitas itu muncul dalam aktivitas manajemen, pemasaran, keuangan/
akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi
dari sebuah bisnis.
5. Tujuan jangka panjang (objectives) didefinisikan sebagai hasil yang spesifik yang ingin
dicapai suatu organisasi untuk menjalankan misi dasarnya. Jangka panjang artinya
lebih dari satu tahun.
6. Tujuan tahunan (annual objectives) merupakan target jangka pendek yang harus
dicapai organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Tujuan tahunan harus
terukur, kuantitatif, menantang, realistis, konsisten dan memiliki prioritas.
5
7. Strategi (strategy) adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis
dapat mencakup ekspansi geografi, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi dan joint venture.
8. Kebijakan (policy) adalah alat untuk mencapai tujuan tahunan. Kebijakan mencakup
pedoman, peraturan, dan prosedur yang dibuat untuk mendukung usaha mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan adalah pedoman untuk pengambilan
keputusan dan memberi jawaban atas situasi yang rutin dan berulang-ulang.
1.6 MANAJEMEN STRATEGI SEBAGAI SUATU PROSES
Manajemen strategi sebagai suatu proses menurut Fred R. David (2006:6-8) terdiri dari
tiga tahap, yaitu pormulasi strategis, implementasi strategis dan evaluasi strategis.
1. Formulasi strategis (strategy formulation) termasuk mengembangkan visi dan misi,
mengidentifikasikan peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan
alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Isu
formulasi strategi mencakup bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang akan
ditinggalkan, bagaimana mengalokasikan sumberdaya, apakah harus melakukan
ekspansi atau diversifikasi bisnis, apakah harus memasuki pasar internasional, apakah
harus merger atau menbuat joint venture dan bagaimana menghindari
pengambilalihan secara paksa.
2. Implementasi strategi (strategy implentation) mensyaratkan perusahaan untuk
menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan
mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat
dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang
mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan
usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan
sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
Implementasi strategi sering kali disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen
strategis. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk
menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan.
3. Evaluasi strategi (strategy evaluation) adalah tahap final dalam manajemen strategis.
Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti
harapan. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi tentang
tiga aktivitas dasar evaluasi strategis di antaranya :
a. Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini.
b. Mengukur kinerja.
c. Mengambil tindakan korektif.
Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan di hari
esok. Sukses selalu membawa masalah baru yang berbeda dan perusahaan yang berpuas
diri akan mengalami kegagalan. Selain tiga tahap proses manajemen strategis,
manajemen strategis sebagai proses mempunyai implikasi yang penting di antaranya:
1. Suatu perubahan pada setiap unsure akan memengaruhi beberapa atau semua
unsure yang lain.

6
2. Formulasi dan implementasi strategi adalah berurutan, proses tersebut mulai dengan
pengembangan atau penilaian kembali dari misi perusahaan.
3. Keperluan umpan balik dari institusionalisasi, penelaahan dan penilaian terhadap
tahap-tahap awal dari proses.
4. Kebutuhan untuk menganggapnya sebagai suatu sistem yang dinamis. Istilah dinamis
bercirikan kondisi yang terus berubah, yang memengaruhi aktivitas- aktivitas strategis
yang saling berhubungan dan saling bergantungan.
Di samping mempunyai implikasi yang penting, manajemen strategi sebagai suatu
proses mengalami penilaian yang kontinyu dan pemutakhiran yang tidak kentara.
Walaupun komponen-komponen atau unsur-unsur dari model manajemen strategi dasar
jarang berubah, namun penekanan relatif yang setiap unsur menerima bervariasi, dengan
pengambil keputusan yang menggunakan model dan dengan lingkungan dari perusahaan.

RANGKUMAN
Secara umum manajemen merupakan seni dan ilmu mendapatkan hasil melalui orang
lain,sedangkan strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi
yang diambil untuk mengeksplorasi kompetensi inti serta memperoleh keuanggulan
bersaing. Akuntansi manajemen merupakan suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan
informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam
melaksanakan fungsi manajemen. Dengan demikian, manajemen strategi akuntansi
merupakan proses perencanaan dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang
diambil untuk mengeksplorasi kompetensi inti serta memperoleh keuanggulan bersaing yang
didasari dengan informasi akuntansi.
Manajemen strategi memiliki komponen pernyataan visi dan misi, peluang dan
ancaman, kekuatan dan kelemahan, tujuan jangka panjang, strategi tujuan tahunan dan
kebijakan. Dan manajemen merupakan suatu proses terdiri dari formulasi strategi yang
mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasikan peluang dan ancaman, kekuatan dan
kelemahan dan tujuan jangka panjang. Sedangkan implementasi strategi perusahaan
disyaratkan menetapkan tujuan tahunan, dan menetapkan tujuan tahunan untuk
dilaksanakan. Proses akhir dari manajemen strategi adalah Evaluasi strategi adalah alat
utama untuk mendapatkan informasi tentang tiga aktivitas dasar evaluasi strategis di
antaranya : meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat
ini, mengukur kinerja dan mengambil tindakan korektif.

TES:
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen ? dan gambarkan arti manajemen!
2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan strategi?
3. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi manajemen?
4. Deskripsikan apakah manajemen strategi akuntansi itu?
5. Gambarkan manajemen strategi secara komprehensi!
6. Apa saja komponen manajemen strategi itu? Jelaskan!
7. Jelaskan manajemen strategi merupakan suatu proses !

Anda mungkin juga menyukai